CP 1
1. Bagaimana kabar saudara? Apakah hari ini saudara siap untuk mengikuti uji
komprehensif?
2. Persiapan apa saja yang sudah saudara lakukan untuk menhgadapi uji komprehensif?
CP 2
1. Jelaskan klasifikasi kognitif menurut Bloom dan Anderson, terkait dengan
representasi kemampuan berpikir HOTS?
Bloom : Pengetahuan, Pemahaman, Aplikasi, Analisis, Sintesis, Evaluasi
direvisi
Anderson : mengingat,memahami, mengaplikasikan/menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta.
Jawab : Yaitu ada 6 ranah kognitif yaitu C1 misalx menuliskan, mengidentifikasi,
C2 misalnya membedakan,mencontohkan, menjelaskan, menguraikan,mengemukakan
C3 misalx menklasifikasikan, menentukan, menerapkan
C4 misalx menganalisis, megelompokkan, mengaitkan,
C5 misalx menyimpulkan
C6 misax membuat, merancang, menampilkan
2. Kata kerja operasional apakah yang biasa digunakan untuk mempresentasikan
kemampuan berpikir HOTs?
C4 misalx menganalisis, mengelompokkan, mengaitkan, menemukan
C5 misalx Membandingkan Menyimpulkan Merangkum Membuktikan
C6 misax membuat Merencanakan Memadukan menyusun
3. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTS, dari aspek
penyusunan indikator? Yaitu dengan cara menyusun indikator menggunakan KKO yang
HOTS, disesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh kompetensi dasar
4. Apakah pemberdayaan kemampuan berpikir HOTS hanya terjadi pada bagian evaluasi
saja?
Tidak, RPP (indikator, tujuan pembelajaran, kemudian d masukkan ke dalam langkah2
pembelajaran )kemudian langsung ke evaluasi.LKPD, bahan ajar
5. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang berorientasi pada HOTs, dari aspek
penyusunan proses (langkah)?
perumusan indikator kemudian dimasukkan ke dalam tujuan pembelajaran setelah itu
dikaitkan dengan model pembelajaran yang saya gunakan. Kerangka abCd
6. Apakah RPP saudara sudah berorientasi untuk memberdayakan kemampuan berpikir
HOTS? Harap ditunjukkan. Kembali ke rpp masing2 (Keg.inti)
CP 3
1. Bagaimana cara mengembangkan materi ajar dari dokumen kurikulum?
a. Berdasar pada KI dan KD pada kurikulum no 37 tahun 2018
b. Melihat kebutuhan peserta didik kemudian di sesuaikan dengan strategi atau model yang
digunakan
c. Mengembangkan materi ajar dengan melihat sub sub materi dr KD yang sdh d tentukan
2. Bagaimana cara mengajarkan materi yang berkategori sebagai :
a. Fakta : peserta didik membahas isu-isu yang factual dan terbaru seperti dalam rpp yang
saya susun terdapat kegiatan yg menanyakan ke ps pukul berapa kalian bangun tidur ?
(benda kongkrit)
b. Konsep : peserta didik menjelaskan materi yang berhubungan dengan benda kongkrit
yang sudah disebutkan
c. Prosedur : peserta didik menunjukkan atau mendemonstrasikan, menggunakan,
mengilustrasikan fakta dan konsep yang telah diketahui dalam kehidupan sehari-hari
3. Materi ajar memiliki dua kategori yaitu normal (umum) dan advance. Untuk siapa
materi advance itu disusun? Mengapa demikian? Disusun untuk guru, karena untuk di
gunakan dalam proses pembelajaran sebagai perbendaharaan materi ketika ada
peserta didik yang menanyakan materi diluar dari materi yang disajikan.
Di susun untuk peserta didik. Karena materi ini digunakan untuk memperluas pengetahuan
dan sebagai materi tambahan untuk peserta didik.
4. Bagaimanakah saudara menguraikan materi advance material pada RPP yang saudara
kembangkan?
Jawab: Dengan menjelaskan kepada peserta didik tentang materi advanced material dari
materi yang diajarkan (terdapat dalam bahan ajar). Dan menguasai advanced materials
sebagai tambahan untuk dijelaskan kepada peserta didik.
5. Dari 4 unsur keterampilan abad 21 (critical thinking, Creative, communicatif,
Colaboratif) unsur manakah yang menunjang untuk diterapkan dalam pembelajaran?
Apakah alasannya? Bagaimanakah langkah – langkah pembelajarannya?
Critical thinking = bisa apersepsi dengan mengingat pembelajaran sebelumnya dan
mengaitkan pembelajaran saat ini
Creativ = (psikomotor) (membuat karya)
Comunicatif = tanya jawab, presentasi kelompok
Colaboratif = diskusi,
6. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan
berpikir kreatif.
Misalnya peserta didik membuat diagram gambar berdasarkan data yang telah diperlihatkan
Atau peserta didik menyimpulkan hasil diskusi bersama kelompok (disesuaikan dengan RPP
masing2)
7. Berikan contoh bahwa suatu pembelajaran telah memberdayakan kemampuan
kolaboratif.
Misalnya peserta didik melakukan kerja kelompok atau diskusi dalam melakukan pengamatan
atau melakukan wawancara. Peserta didik menanggapi jawaban dari kelompok lain yang telah
dipaparkan
(disesuaikan dengan RPP masing2)
P4
1. Salah satu teori belajar adalah kontruktivisme, bagaimana teori ini diterapkan
dalam proses pembelajaran? Teori konstruktivistik suatu proses mengasimilasikan dan
mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pngertian yang sudah
dimilikinya, sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan dengan pengalaman nyata
peserta didik.
Model pembelajaran mana yang cocok dengan teori kontruktivisme ini? Model PBL dan
Model ConteksTuaL, discovery learning (mencari tahu)
Langkah– langkah dari model tersebut seperti apa? Sintaks dari model PBL ( orientasi
masalah pada peserta didik, mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, melakukan
pembimbingan individu atau kelompok, penyajian masalah atau mengembangkan, evaluasi
atau menganalisis.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TPACK dan bagaimana implementasinya dalam
penyusunan RPP? TPACK adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
mencakup tentang Content (materi), cara mengajar (pedagogic), aspek pengetahuan
(knowledge) dan aspek teknology.
Content Knowladge (ilmu pengetahuan yng ingin disampaikan ke peserta didik)
Pedagogic (cara mengajarkan ilmu tersebut)
Teknologi (alat yang digunakan untuk menyampaikan materi tersebut) (seperti video dll)
Cara implementasi dalam penyusunan RPP yaitu
3. Apakah penerapan TPACK hanya pada penggunaan internet dalam pembelajaran
saja?
Tidak, tetapi bisa juga menggunakan video pembelajaran yang dibuat oleh seorang guru
dengan menampilkan wajah sendiri tanpa harus mengambil video dari youtube. Yaitu
kreativitas guru dalam membuat suatu video pembelajaran.
4. Bagaimana cara mengembangkan RPP yang menerapkan TPACK, dari aspek
penyusunan materi dan langkah pembelajaran? Misalnya materi tentang penggunaan
tanda titik, konversi satuan waktu dan membuat karya hiasan dengan bahan buatan.Saya
membuat video pembelajaran dengan mendesain video tersebut pada platform canva
dengan mentematikkan ke mapel tersbut. Kemudian mengaupload pada akun ytube. Lalu
Saya memutarkan kepada peserta didik terlebih dahulu video pembelajaran tentang materi
tersebut kemudian meminta peserta didik untuk mengamati video.
CP 5
1. Harap disipakan dan ditayangkan video pembelajaran saudara (produk dari peerteaching)
berdurasi 6 -10 menit menunjukan praktek pembelajaran inovatif, kreatif dan peserta
didik aktif!
CP 6
1. Bagaimana saudara merancang instrument dan menerapkan evaluasi autentik pada
RPP dan pembelajaran? Penilaian autentik adalah istilah yang diciptakan untuk
menjelaskan berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan peserta didik
dapat mendemonstrasikan kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Aspek sikap : berdasar dengan tujuan pembelajaran (degree) misalnya percaya diri, teliti.
(observasi)
Aspek pengetahuan : berdasar dari tujuan pembelajaran dan indikator pembelajaran
(KI3) Pengetahuan : PG = penskoran. Essay = rubrik penilaian (tergantung bobot soal
penskorannya)
Aspek psikomotorik : berdasar dari tujuan pembelajaran atau indicator KI4 atau proses
selama pembelajaran. (unjuk kerja, produk, proyek : menggunakan rubric penilaian)
praktek, unjuk kerja, portofolio.
2. Aspek Evaluasi apa saja yang akan saudara lakukan pada pembelajaran di RPP?sikap,
pengetahuan, psikomotorik
3. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek
kemampuan berpikir kritis peserta didik? Aspek pengetahuan (berdasar pada evaluasi)
4. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek
kemampuan berpikir kreatif peserta didik? Aspek sikap dan unjuk kerja
5. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek
kemampuan berpikir kolaboratif peserta didik? Pada saat melakukan kerja kelompok
(kolaborasi antara peserta didik dgn peserta didik dan peserta didik dgn guru)
6. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek
kemampuan berpikir komunikatif peserta didik? Aspek sikap dan psikomotorik
7. Bagaimana melakukan evaluasi dan menyiapkan instrument pada aspek sikap ilmiah
peserta didik?
Sikap ilmiah yang ditunjukkan peserta didik yaitu sikap ingin tahu, sikap respek
terhadap data/fakta, sikap berpikir kritis, sikap berpikir terbuka dan kerjasama,
dan sikap peka terhadap lingkungan sekitar
CP 7
1. Mengapa seorang guru professional diminta menjadi guru yang reflektif? seorang guru
professional diminta menjadi guru yang reflektif penting dilakukan oleh guru karena
dengan melakukan hal tersebut, guru akan bisa melakukan perbaikan dalam pelaksanaan
pembelajaran yang telah dilakukan dan karena guru professional itu adalah guru yang
bersedia menerima masukan atau saran dari orang lain dengan melihat kelebihan dan
kekurangan pada perubahan yang lebih baik lagi dalam proses pembelajaran.
2. Apa makna guru reflektif dalam pembelajaran ? Guru reflektif berarti guru memiliki
kemampuan untuk mengevaluasi diri sendiri terutama saat mengajar, baik kekurangan
untuk perbaikan maupun kelebihan untuk dipertahankan
3. Bagaimana saudara melakukan refleksi atas proses dan hasil pembelajaran yang
akan saudara lakukan? Dengan melihat proses dan hasil pembelajaran sebelumnya, guru
dapat menyusun tindak lanjut untuk melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Misalnya
4. Apakah saudara mempertimbangkan hasil penelitian atau informasi baru dalam
menyusun RPP utamanya dengan cara diajarkan? Tunjukkan contohnya di RPP yang
saudara siapkan. Ya.
5. Mengapa hasil penelitian atau informasi baru perlu dipertimbangkan dalam
menyusun RPP dan dalam pelaksanaan pembelajaran? Agar peserta didik
mendapatkan informasi baru sesuai dengan info terkini, selain itu dapat menambah
pengetahuan peserta didik sesuai Menurut hasil penelitian ice breaking bermanfaat untuk
membuat peserta didik tertarik dalam pembelajaran yang membuat otak peserta didik
untuk siap dan fokus dalam pembelajaran.
Informasi baru : kita buat RPP menggunakan pendekatan TPaCk, ini adalah sesuatu yg
baru bagi saya, jadi sy mengkategorikan ini sebgai informasi baru.
Kemudian menyusun tupel berdasarkan abcd
Inquiri based instruction adalah komponen penting dari instruksi untuk guru yang ingin
mengajar peserta didik bagaimana membuat belajar lebih bermakna. Inquiri based instruction
adalah pendekatan yang berpusat pada peserta didik di mana guru membimbing peserta didik
melalui beragam pertanyaan yang diajukan dan tahapan yang dirancang khusus.
Guru memesona dapat menampilkan hal yang luar biasa didepan peserta didik. Memberikan
penjelasan yang mudah dipahami dengan berbagai cara, menunjukkan kemampuan menguasai
teknologi, saling keterbuakaan antara guru dan peserta didik agar terjadi kedekatan emosiaonal,
selalu berempati atas kondisi peserta didik, dan kita harus mampu menguasai pengelolaan kelas
dalam berbagai situasi. Dan yang paling penting menguasai materi yang akan nantinya dijelaskan
oleh peserta didik.
Langkah langkah model pembelajaran examples non examples di antaranya :
1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Gambar yang
digunakan tentunya merupakan gambar yang relevan dengan materi yang di bahas sesuai
dengan Kompetensi Dasar.
2. Guru menempelkan gambar di papan, atau ditayangkan melalui LCD atau OHP, atau dapat
pula menggunakan proyektor. Pada tahapan ini guru juga dapat meminta bantu peserta
didik untuk mempersiapkan gambar yang telah dibuat sekaligus membentuk kelompok
peserta didik.
3. Guru member petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
memerhatikan/menganalisis/menganalisis gambar. Biarkan peserta didik melihat dan
menelaah gambar yang disajikan secara saksama agar detail gambarnya dapat dipahami.
Selain itu, guru juga memberikan deskripsi jelas tentang gambar yang sedang diamati
peserta didik.
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dan analisis gambar
tersebut dicatat pada kertas. Kertas yang digunakan akan lebih baik jika disediakan oleh
guru.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya. Peserta didik dilatih
untuk menjelaskan hasil diskusi mereka melalui perwakilan kelompok masing-masing.
6. setelah memahami hasil dari analisis yang dilakukan peserta didik, guru mulai
menjelaskan materi sesuai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
7. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Presentasi dari guru. Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu
menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya
pokok bahasan tersebut dipelajari.
d. Kegiatan belajar dalam tim (kerja tim). Siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk.
Kerja tim merupakan ciri terpenting dari STAD.
e. Kuis (evaluasi). Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis (evaluasi) tentang
materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-
masing kelompok.
PEMBELAJARAN HOTS
Pembelajaran berorientasi HOTS merupakan pembelajaran yang bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, menganalisis, dan membangun hubungan dengan melibatkan aktivitas
mental yang paling dasar.
Pembelajaran seperti apa yang berorientasi HOTs?
Pembelajaran berbasis HOTS merupakan pembelajaran yang mengembangkan keterampilan
berfikir kritis. Mengembangkan pemikiran kritis menuntut latihan menemukan pola, menyusun
penjelasan, membuat hipotesis, melakukan generalisasi, dan mendokumentasikan temuan-
temuan dengan bukti (Eggen, 2012: 261).
Apa itu HOTs dalam pendidikan?
Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran. Higher Order of
Thinking Skill (HOTS) adalah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan
berpikir kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Apa maksud dari pembelajaran berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
HOTS?
Pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu
adalah pembelajaran yang melibatkan 3 aspek yaitu; Transfer of knowledge, Critical and Creative,
dan Problem Solving. Keterampilan yang memiliki keinginan kuat untuk dapat memecahkan
masalah muncul pada kehidupan sehari-hari.
Mengapa pembelajaran HOTs perlu diterapkan?
Pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan memberdayakan untuk
berfikir tingkat tinggi (high order thinking skill). Soal HOTS bukan hanya mengingatkan ataupun
menghitung, tetapi juga soal yang dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilan berpikir
kritis siswa.
Bagaimana langkah-langka penyusunan soal HOTs?
langkah-langkah dalam menyusun soal HOTS diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis
KD yang dapat dibuatkan soal HOTS. 2. Menyusun kisi-kisi soal. 3. Memilih stimulus yang
menarik dan kontekstual; 4. Menulis butir pertanyaan pada kartu soal sesuai dengan kisi-
kisi soal.
Apa maksud soal HOTs?
Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan untuk mengukur
kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).
Apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan evaluasi pembelajaran yang berorientasi
HOTs?
Dalam menyusun instrumen evaluasi berbasis HOTS diperlukan langkah berikut: 1) Menganalisis
kompetensi dasar (KD). 2) Menyusun kisi-kisi soal. 3) Memillih stimulus yang tepat dan
kontekstual. 4) Menulis butir pertanyaan yang sesuai dengan kisi-kisi soal. 5) Membuat pedoman
penskoran (rubrik) atau kunci jawaban
Apakah soal HOTs arus ada stimulus?
Pada penyusunan soal-soal HOTS umumnya menggunakan stimulus. Stimulus merupakan dasar
untuk membuat pertanyaan. Dalam konteks HOTS, stimulus yang disajikan hendaknya bersifat
kontekstual dan menarik.
Apa yang harus diperhatikan guru ketika menyusun soal HOTs?
Beberapa aspek penting yang harus diperhatikan guru dalam mengembangkan soal
HOTS diantaranya guru harus kreatif, tanggap terhadap isu-isu global, mampu memilih
stimulus soal, dan mampu memilih kompetensi yang diuji.
Apa Yang Dimaksud Level Kognitif ?
• Dimensi proses kognitif Bloom dikelompokkan ke dalam tiga level kognitif, yaitu:
• Level 1: mengingat (C1) dan memahami (C2),
• Level 2: mengaplikasikan (C3),
• Level 3: menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6)
Salah satu kemampuan guru yang ditekankan untuk ditingkatkan oleh guru adalah kemampuan
melakukan penilaian hasil belajar yang berorientasi kepada kemampuan berpikir tingkat tingkat
tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) yang meliputi C-4 (analisis), C-5 (evaluasi), dan C-6
(mencipta/mengkreasi).
Apakah soal Hots berarti soal yang sulit?
Soal HOTS tidak identik dengan soal yang sulit. Sebaliknya, soal yang mudah tidak
selamanya soal LOTS. Dengan kata lain, tingkat kesulitan soal dan HOTS adalah dua sisi yang
berbeda sudut pandangnya.
Apa perbedaan soal HOTs dengan soal biasa (LOTS)?
Soal LOTS umumnya mengandalkan kemampuan hafalan, sedangkan soal HOTS lebih banyak
mengandalkan kemampuan berpikir kritis. Soal HOTS Banyak Menanyakan Fenomena Sehari-
hari.
Bagaimana penilaian berbasis HOTs?
Penilaian berorientasi HOTS bukanlah sebuah bentuk penilaian yang baru bagi guru dalam
melakukan penilaian. Tetapi penilaian berorientasi HOTS ini memaksimalkan keterampilan guru
dalam melakukan penilaian. ... Penilaian belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik yang
meliputi aspek: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Apa arti soal HOTs?
HOTS merupakan salah satu tuntutan keterampilan dalam pembelajaran abad 21, yaitu berpikir
kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Soal HOTS memungkinkan untuk membuat
jenis soal yang sama, namun dengan pertanyaan yang berbeda.
Soal HOTS adalah model evaluasi pendidikan yang menguji kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Ketimbang ditanya fakta atau definisi, siswa ditanya bagaimana sebuah sistem bekerja. Soal
HOTS akan mengasah logika, pola pikir kritis, dan kreativitas siswa.
Kapan penilaian HOTs dilakukan?
Penilaian HOTs biasanya dilakukan untuk menilai kemampuan siswa pada ranah menganalisis
(C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6)(Kemdikbud, 2017). ... Bahkan kata kerja
„menentukan‟ dapat digolongkan C6 (mengkreasi) bila pertanyaan menuntut kemampuan
menyusun strategi pemecahan masalah baru.
Bagaimana RPP dikatakan HOTs?
RPP HOTS adalah bagaimana seorang guru dapat merancang proses pembelajaran hingga peserta
didiknya dapat belajar dengan tingkatan berfikir dalam tahapan C4, C5 dan C6 dalam jenjang
materi konseptual, procedural dan metakognitif.
Mengapa kurikulum K-13 diarahkan untuk membuat soal evaluasi berbasis HOTs?
Pada penilaian Kurikulum 2013, guru diharapkan mampu membuat soal-soal HOTS agar peserta
didik tidak hanya menjawab pada level C-1 (mengingat), C-2 (memahami), dan C-3
(mengaplikasikan) saja, tetapi juga pada level C-4 (menganalisis), C-5 (mengevaluasi), dan C-6
(mencipta).
PEMBELAJARAN ABAD 21
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran yang mempersiapkan generasi penerus menjadi
generasi yang memiliki kemampuan kecakapan abad 21.
Aspek apa saja yang dinilai dalam Pembelajaran abad 21?
Terdapat tiga aspek dalam evaluasi pembelajaran, yang oleh Benjamin S. Bloom dinamkan
Taksonomi Bloom, yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif memiliki enam
tingkatan, yakni pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
Pembelajaran abad 21 menekankan kepada hal-hal apa saja?
Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis,
mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi komunikasi,
dan berkolaborasi.
1. Communication (komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan maupun
tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada
orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan
ataupun sebaliknya.
2. Collaborative (kolaborasi)
Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi, beradaptasi dalam
berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan
empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu
menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan
hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri
sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.
3. Critical thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah).
Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan informasi
satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif, dan menemukan
solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking dimaknai juga kemampuan menalar,
memahami dan membuat pilihan yang rumit; memahami interkoneksi antara sistem, menyusun,
mengungkapkan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah.
Dalam abad 21 menuntut karakteristik siswa yang memiliki keterampilan belajar dan inovasi,
yaitu yang berkait dengan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan ini menuntut kebebasan
berpikir dalam suatu proses pembelajaran. ... Dalam era berkemajuan seperti sekarang ini, maka
siswa harus memiliki karakter kreatif dan inovatif.
Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki guru dan siswa di abad 21?
Hal itu sesuai dengan empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C,
yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah),
Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work
Collaboratively (kemampuan untuk bekerja.
Di Era Digital, Guru Wajib Miliki Keterampilan Abad 21
• Memahami perkembangan iptek. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat,
hal ini berlaku secara global. ...
• Berpikir kreatif. Seorang guru yang berpikir kreatif akan mampu menemukan inovasi baru dalam
pembelajaran. ...
• Manajemen dunia maya.
PEMBELAJARAN STEAM
Pembelajaran STEAM adalah suatu pembelajaran secara terintegrasi antara sains, teknologi,
teknik, dan matematika untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui proses pemecahan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang dimaksud pembelajaran model STEAM?
Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics (STEAM) merupakan salah satu
pendekatan pendidikan yang menggunakan kelima ilmu (pengetahuan, teknologi, teknik, seni
dan matematika) secara komprehensif sebagai pola pemecahan masalah.
Apa tujuan yang ingin dicapaidalam pembelajaran STEAM?
Melalui pembelajaran STEAM guru akan mengajak anak untuk mengeksplorasi dan menemukan
pengetahuan baru, mengajak anak untuk memecahkan masalah dan mencari
solusi dari permasalahan tersebut, sehingga kemampuan berfikir kritis anak dan keterlibatan
anak dalam proses pembelajaran dapat meningkat.
Mengapa pendekatan STEAM penting dalam pembelajaran?
Kenapa STEAM begitu penting diterapkan dalam pembelajaran? Karena pendekatan ini
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menghadapi permasalahan-permasalahan
yang sebenarnya mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, dan diminta untuk memberikan
solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut.
Apa manfaat STEAM dalam kehidupan sehari-hari?
Seperti STEAM, yang mengasah keterampilan berkomunikasi dan daya pikir kritis
anak. STEAM sangat penting, karena kehadirannya tidak bisa terlepas dari kehidupan kita sehari-
hari. Siswa yang melek STEAM, akan menjadi seorang inovator dan pemikir kritis.
PEMBELAJARAN TPACK
PEMBELAJARAN ABCD
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dan harus memuat beberapa hal yang biasa dikenal dengan istilah ABCD.
A = Audience, B = Behavior, C = Condition, D = Degree.
• Audience
Pengertian Audience yaitu pendengar atau peserta, nah yang dimaksud Audience dalam tujuan
pembelajaran adalah peserta didik.
Dalam hal ini, peserta didik merupakan pihak peserta yang berperan sebagai subjek dan objek
dalam pembelajaran.
Maka dari itu, ketika merumuskan tujuan pembelajaran, tempatkan peserta didik sebagai subjek
sekaligus objek yang diharapkan.
Contoh : “… peserta didik dapat…”
• Behavior
Behavior adalah kemampuan yang diharapkan tercapai oleh peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran.
Penulisan Behavior dalam tujuan pembelajaran biasanya ditulis dalam bentuk kata kerja.
Misalnya menyusun, menyajikan, menyebutkan, menjelaskan, menyimak dan lain sebagainya.
Contoh : “… mendeskripsikan pengertian dinamika, menyusun dan menyajikan hasil telaah
tentang dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar Negara…”
• Condition
Condition adalah sebuah keadaan atau kondisi yang terjadi dalam proses pembelajaran.
Dalam perumusannya, condition memuat aktivitas yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk
memperoleh perubahan perilaku yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
Contoh : “Melalui penggunaan model PaIIM SEHATI, …”
• Degree
Degree adalah sebuah tingkatan pencapaian peserta didik yang diharapkan setelah mengikuti
serangkaian proses pembelajaran. Tingkatan ini bergantung pada bobot minimal dari materi
yang disampaikan.
Contoh : “… dengan benar.”
• Model merupakan bagian terluas dari praktek pembelajaran dan merupakan orientasi filosofi
dari pembelajaran.
• Dalam masing-masing model, terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan
• Metode digunakan guru untuk menciptakan lingkungan belajar dan menentukan kegiatan
dimana siswa dan guru akan dilibatkan selama pembelajaran.
• Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang paling spesifik.
Karena dirumuskan sebagai indikator, berarti menjadi tolok ukur pencapaian kemampuan
siswa secara individu, sehingga setiap siswa harus diukur pencapaian kemampuannya pada
indikator itu. Dalam hal ini maka perlu dikembangkan tujuan pembelajaran yang sesuai atau
searah dengan indikatornya.
2. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat
(peer evaluation) oleh peserta didik.
a. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan
indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengn menggunakan pedoman observasi
yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
b. Penilaian diri
Merupakan teknik menilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian diri.
c. Instrumen Penugasan
Berupa pekerjaan rumah atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai
dengan karakteristik tugas.
4. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian porto polio. Instrumen yang digunakan
merupakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
b. Penilaian projek.
Yaitu tugas-tugas belajar (learning task) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan,
dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.