Anda di halaman 1dari 5

Nama : Nesya Agnia Resmisari, S.

Pd
No UKG : 201508613062
LPTK : Universitas Siliwangi

LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah

Hasil eksplorasi
No. Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
penyebab masalah
1 Berdasarkan Guru belum dapat Setelah dilakukan eksplorasi penyebab masalah, maka
permasalahan tentang memahami bagaimana dapat ditentukan akar penyebab masalah yaitu :
Guru belum penerapan sintaks model
mengoptimalkan model pembelajaran inovatif dalam Guru menghadapi berbagai kendala dalam menerapkan
pembelajaran inovatif proses pembelajaran. model pembelajaran pada pembelajaran tematik
Maka, dapat dipaparkan berdasarkan kurikulum 2013. Hasil observasi terhadap
hasil eksplorasi penyebab proses pembelajaran yang dilakukan guru menunjukkan
masalah sebagai berikut: bahwa terdapat beberapa kegiatan yang belum
1. Rendahnya maksimal dilakukan oleh guru diantaranya dalam
pengetahuan guru rancangan penerapan pembelajaran guru kurang
terhadap model-model memahami langkah- langkah pembelajaran sesuai
pembelajaran dan sintak yang ada pada model pembelajaran. Mislinawati,
guru-guru tersebut Nurmasyitah. (2018)
tidak semua memiliki
motivasi dalam Rendahnya pengetahuan guru terhadap model-model
perkembangan pembelajaran dan guru-guru tersebut tidak semua
pembelajaran. memiliki motivasi dalam perkembangan pembelajaran.
2. Guru tidak Hasil wawancara dengan Pakar (Guru Penggerak yang
meningkatkan sudah tersertifikasi)
kemampuannya sesuai
dengan perkembangan Hasil analisis dari kajian literatur dan wawancara,
zaman dan kebutuhan dapat disimpulkan bahwa guru belum dapat memahami
peserta didik penerapan sintaks model pembelajaran inovatif
3. Sarana dan prasarana dikarenakan guru tidak termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran (media, pelatihan yang berkaitan dengan pedagogik
alat, dan sumber
pembelajaran) kurang
memadai
4. Guru tidak memahami
sintaks model
pembelajaran inovatif
5. Terbatasnya waktu
guru dalam merancang
model pembelajaran
inovatif
6. Guru enggan
mengikuti pelatihan
yang berkaitan dengan
pedagogik
2 Berdasarkan Kurangnya pelatihan atau Keluhan pendidik terhadap beban admininistrasi yang
permasalahan tentang pendampingan dalam harus dipersiapkan saat akan melaksanakan
Guru belum menerapkan teknologi pembelajaran nyatanya sudah menjadi masalah umum
mengoptimalkan sebagai media pembelajaran. bagi sebagian kalangan pendidik di Indonesia. Mulai
pemanfaatan teknologi dari persiapan pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan
dalam pembelajaran Pembelajaran) yang di dalamnya berisi sejumlah target
(media pembelajaran). capaian kompetensi, penggunaan media, metode hingga
Maka, dapat dipaparkan alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur
hasil eksplorasi penyebab tujuan pembelajaran. Budiyono (2020)
masalah sebagai berikut:
1. Guru belum tahu cara Guru belum bisa menggunakan dan membuat media
menggunakan dan pembelajaran yang berbasis teknologi dan inovasi. Hasil
membuat media wawancara dengan Pakar
pembelajaran yang
berbasis teknologi dan Hasil analisis dari kajian literatur dan wawancara,
inovasi. Pemahaman dapat disimpulkan bahwa guru belum terampil dalam
guru terhadap membuat media pembelajaran yang berbasis teknologi
teknologi masih dan inovasi
terbatas
2. Belum adanya
seminar/ pelatihan
pemanfaatan
teknologi/ inovasi
pembelajaran dari
dinas terkait.
3. Guru masih belum
banyak mengenali
pembelajaran berbasis
teknologi dan inovasi.
4. Guru jarang
menggunakan
teknologi sebagai
media pembelajaran
5. Kurang aktif mengikuti
pelatihan TIK

3 Berdasarkan Guru mengajar dengan cara Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah
permasalahan tentang yang monoton dan tidak upaya guru dalam membelajarkan siswa. bahwa
rendahnya motivasi menggunakan media memberikan motivasi belajar bagi siswa merupakan
belajar peserta didik pembelajaran tugas dalam kinerja guru. Pada aktifitas belajar
Maka, dapat dipaparkan mengajar, dorongan motivatif begitu menentukan
hasil eksplorasi penyebab kesuksesan belajar peserta didik, agar mereka
masalah sebagai berikut: mampu menerima stimulus yang dapat mendorong
1. Pembelajaran di kelas dirinya untuk menumbuh kembangkan minat,
monoton bakatnya melalui proses belajar-mengajar. Tugas guru
2. Guru mengajar dengan dalam pembelajaran tidak hanya terbatas pada
ceramah saja (tidak penyampaian materi pembelajaran, guru harus
inovatif) membentuk kompetensi,kepribadian, dan karakter
3. Jam belajar yang peserta didik. Sayyidah Syachotin dan Suprapti
panjang sehingga (2018)
peserta didik merasa
kelelahan guru terbiasa menggunakan metode konvensional
4. Guru kurang sehingga pembelajaran cenderung monoton, sehingga
memberikan motivasi motivasi belajar peserta didik rendah. Hasil wawancara
kepada siswa dengan Pakar
Hasil analisis dari kajian literatur dan wawancara,
dapat disimpulkan bahwa rendahnya motivasi peserta
didik karena guru belum terampil dalam merancang
media pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik.

4 Berdasarkan Fasilitas/Sarana prasarana faktor eksternal penyebab rendahnya minat membaca


permasalahan tentang kurang memadai sehingga adalah lingkungan sekolah yang kurang mendukung,
Kemampuan literasi tidak membangkitkan peran perpustakaan sekolah belum maksimal,
peserta didik rendah motivasi siswa dalam literasi keterbatasan buku/bahan bacaan. Lingkungan yang
Maka, dapat dipaparkan ada di sekitar siswa berpengaruh terhadap minat
hasil eksplorasi penyebab membaca siswa, salah satunya lingkungan sekolah. hal
masalah sebagai berikut: ini diketahui dari budaya membaca di lingkungan
1. Pembiasaan literasi di sekolah yang masih rendah, program literasi yang belum
sekolah tidak berjalan maksimal, kurangnya slogan membaca di
maksimal lingkungan sekolah, mading sekolah yang jarang
2. Perpustakaan sekolah diperbarui. Citra Pratama Sari (2018)
didominasi oleh buku-
buku paket, kurangnya pembiasaan literasi di sekolah tidak maksimal dan
variasi buku yang ketersediaan buku-buku di perpustakaan didominasi
digunakan oleh buku-buku paket dan buku bacaan umum yang
3. Adanya pengaruh jadul. Hasil wawancara dengan Pakar
gawai yang membuat
siswa cenderung malas Hasil analisis dari kajian literatur dan wawancara,
membuka buku dan dapat disimpulkan bahwa Sarana prasarana yang
lebih memilih bermain kurang memadai seperti perpustakaan yang tempatnya
dengan gawainya. kurang nyaman, buku-buku yang tersedia sebatas buku
4. Kurangnya paket dan buku bacaan umum masih jadul
pemantauan intensif
dari guru terhadap
kegiatan membaca
siswa.

Anda mungkin juga menyukai