3. Ketersediaan perangkat di dapat diikuti dengan baik supaya guru dapat memahami cara diimplementasikan pada saat
beberapa situs membuat guru pembuatan perangkat pembelajaran yang baik dan benar. pelaksanaan.
tidak termotivasi untuk 4. Apabila guru tidak mempersiapkan perencanaan pembelajaran 2. Guru masih memandang bahwa
membuat sendiri perangkat
dengan baik, maka berakibat pembelajaran di kelas kurang perangkat pembelajaran hanya
pembelajaran.
berhasil, salah satunya menyebabkan rendahnya hasil belajar digunakan ketika ada supervisi
4. Guru tidak memahami cara siswa. akademik saja.
pembuatan RPP yang baik dan
5. Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah dapat 3. Guru tidak memperhatikan
benar
meningkatkan kinerja guru. Hal ini terjadi karena supervisor perangkat pembelajaran sebagai
akan melaksanakan tiga hal diantaranya pembinaan, acuan KBM di kelas.
pemantauan dan penilaian kepada masing-masing guru.
Hisyam Hadiatul Fuadi TKI 202000865329
4. Tampilan video pembelajaran 3. Video pembelajaran harus disesuaikan dengan tuntutan belum baik dan masih berbelit-belit
yang dibuat guru tidak kurikulum, sesuai dengan indikator yang dirumuskan, sesuai
nyaman untuk dilihat dan dengan perkembangan peserta didik, bahasa yang digunakan
Hisyam Hadiatul Fuadi TKI 202000865329
7. Guru masih belum memahami 6. Computer Science Unplugged merupakan pembelajaran tanpa 7. Guru belum mengeksplorasi
sepenuhnya mengenai menggunakan perangkat digital dengan melibatkan permainan mengenai computer science
computer science unplugged logika dan gerakan fisik yang digunakan untuk mewakili dan unplugged secara mendalam.
3. LKPD yang dibuat hanya 2. LKPD menekankan pada proses untuk menemukan konsep- 2. Guru belum mengetahui bentuk
berisi soal-soal yang menguji konsep sehingga LKPD dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan LKPD
pemahaman peserta didik
bagi peserta didik untuk mencari tahu dan memiliki variasi 3. Guru belum membuat LKPD yang
bukan mengarahkan peserta
didik untuk mengkontruksi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik. dapat memberikan stimulus agar
pengetahuan. 3. Prosedur penyusunan LKPD ada 3 macam diataranya syarat siswa aktif dalam pembelajaran.
didaktik, syarat konstruksi, dan sayarat teknis. 4. Guru belum membuat LKPD yang
4. LKPD yang dibuat belum
meningkatkan kemampuan 4. LKPD yang digunakan tidak hanya sekedar membantu proses dapat mengarahkan siswa untuk
peserta didik karena peserta pembelajaran namun melihat secara utuh ketercapaian mengembangkan potensi dan
didik hanya diarahkan untuk kompetensi dasar yang dikembangkan sehingga LKPD yang kreatifitas.
menjawab soal saja, bukan
dibuat harus mengajak anak untuk aktif dalam kegiatan 5. Guru masih mendominasi pada
menuliskan apa yang mereka
dapatkan dari pembelajaran. pembelajaran. kegiatan pembelajaran sehingga
5. Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar tidak siswa tidak dapat mengembangkan
5. Kegiatan belajar yang
mendominasi kegiatan, tetapi menciptakan atmosfer belajar potensi dan kreatifitasnya.
dilakukan masih terpusat pada
guru sehingga peserta didik
Hisyam Hadiatul Fuadi TKI 202000865329
5 1. Guru masih melakukan tes Berdasarkan kajian literatur dan wawacara dengan pakar dapat Setelah dilakukan analisis terhadap kajian
tertulis dalam bentuk pilihan disimpulkan bahwa: literatur dan wawancara dapat diketahui
ganda atau isian pendek LOTS
1. soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang digunakan bahwa penyebab masalah guru dalam teknik
untuk proses asesmen.
untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi. dan strategi asesmen adalah:
2. Guru belum mengetahui 2. Asesmen hasil belajar siswa pada pendidikan dasar dan 1. Guru belum membuat soal HOTS
teknik dan strategi asesmen
pendidikan menengah meliputi aspek: sikap, pengetahuan, dan untuk proses asesmen baik dalam
untuk kegiatan praktikum.
keterampilan. bentuk pilihan ganda atau isian
3. Guru masih menggunakan 3. Penilaian kinerja cocok digunakan untuk menilai ketercapaian pendek
asesmen yang tersedia pada
kompetensi yang menuntut siswa melakukan suatu tugas 2. Guru belum menerapkan penilaian
buku sumber tanpa
menyesuaikan dengan tertentu seperti kegiatan praktikum. kinerja untuk proses asesmen
indikator yang harus dicapai 4. Langkah-langkah penyusunan soal HOTS dimulai dari menentukan kegiatan praktikum
oleh peserta didik. kompetensi dasar dan materi yang akan dinilai, menyusun kisi-kisi, 3. Guru belum menyesuaikan asesmen
merumuskan indikator soal, dan menulis soal sesuai kaidah pada buku sumber dengan indikator
4. Guru memberikan remedial
penulisan soal yang ingin dicapai.
untuk peserta didik yang
belum memenuhi kriteria 5. Remedial diperlukan bagi peserta didik yang belum mencapai 4. Guru belum menyusun program
ketuntasan minimal dengan kemampuan minimal yang ditetapkan dalam rencana remedial sesuai dengan prosedur
mengerjakan kembali soal
pelaksanaan pembelajaran.
Hisyam Hadiatul Fuadi TKI 202000865329
6 1. Guru masih kurang Berdasarkan kajian literatur dan wawacara dengan pakar dapat Setelah dilakukan analisis terhadap kajian
memahami cara disimpulkan bahwa: literatur dan wawancara dapat diketahui
mengaplikasikan HOTS pada
1. HOTS (Higher Order Thinking Skills) adalah kemampuan non bahwa penyebab permasalahan guru pada
pembelajaran dan asesmen.
algoritmik, kompleks, bermakna, sukar, menimbulkan dugaan, pembelajaran dan asesmen HOTS (4C)
2. Guru melakukan karena:
pembelajaran menggunakan
Hisyam Hadiatul Fuadi TKI 202000865329
5. Guru membuat asesmen yang memecahkan masalah nyata. kolaborasi masih belum dapat
membuat peserta didik hanya terlaksana.
menggunakan kemampuan 4. Guru kurang membiasakan siswa
pemahaman saja.
untuk berpikir kritis.
5. Guru belum memahami cara
penyusunan soal atau asesmen
HOTS yang bermutu.
Hisyam Hadiatul Fuadi TKI 202000865329