Anda di halaman 1dari 21

Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI

ID SIM PKB : 201503253427


LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Pedagogik Hasil Kajian Literatur Setelah melakukan analisis
Rendahnya 1. Menurut Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd (2016) kajian literatur dan hasil
motivasi dalam bukunya Teori Motivasi dan wawancara, serta hasil
mengikuti Pengukurannya mengemukakan bahwa observasi peserta didik pada
motivasi belajar adalah dorongan dasar yang
pembelajaran menggerakkan seseorang bertingkah laku.
pelajaran Ekonomi, dapat
pada peserta didik Motivasi dan belajar merupakan dua hal dinyatakan bahwa penyebab
yang saling mempengaruhi. Motivasi rendahnya motivasi belajar
belajar dapat timbul karena faktor peserta didik dalam kegiatan
intrinsik berupa hasrat dan keinginan pembelajaran adalah :
berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, 1. Faktor ekstrinsik
harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor a. Penerapan metode
ekstrinsiknya adalah adanya pembelajaran yang
penghargaan, lingkungan belajar yang monoton sehingga
kondusif dan kegiatan belajar yang peserta didik merasa
menarik sehingga memungkinkan siswa jenuh dalam
dapat belajar dengan baik. kegiatan
pembelajaran.
2. Aina Mulyana. (2022). dalam artikel b. Dalam kegiatan
pendidikan tentang Bentuk dan Faktor yang pembelajaran tidak
Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa melibatkan siswa
mengemukakan bahwa motivasi belajar seorang sehingga peserta
anak sangat dipengaruhi oleh orangtua. Peran
dan perhatian orangtua yang diberikan orangtua
didik merasa jenuh
terhadap anaknya. Bila perhatian yang diberikan mengikuti
oleh orangtua besar, maka akan mendorong pembelajaran
munculnya motivasi belajar dalam diri anaknya, c. Dampak
demikian pula sebaliknya. Dimana pada pembelajaran daring
akhirnya, prestasi belajar anak disekolah yang
dari pandemi 19
mendapat perhatian dari orangtua lebih baik
dibandingkan dengan prestasi anak yang kurang d. Perhatian dan peran
mendapatkan perhatian dari orangtua. orangtua dirumah
e. Guru tidak
3. Siti Marisa. (2019). dalam Jurnal Taushiah menerapkan
FAI-UISU menyatakan Faktor-Faktor yang pembelajaran
mempengaruhi rendahnya motivasi peserta didik
adalah:
inovatif
a. Internal Unsur ( Dalam Diri Peserta f. Guru kurang peduli
didik) dengan keadaan
1) Aspek Fisiologi peserta didik
2) Aspek Psikologi
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
b. Eksternal 2. Faktor intrinsik
1) Faktor lingkungan peserta didik a. Kurangnya rasa
2) Metode mengajar dan belajar percaya diri
b. Masalah pribadi
4. Amna Emda, (2017). dalam Lantanida Jurnal yang terjadi kepada
menyatakan penyebab rendahnya motivasi diri peserta didik
peserta didik disebabkan oleh guru yang
memaksakan peserta didik untuk menerima
c. Tidak bersemangat
materi yang disampaikannya dengan merata mengikuti kegiatan
tanpa melihat karakteristik kemampuan peserta pembelajaran
didik yang berbeda-beda. d. Hilangnya
konsentrasi akibat
Hasil Wawancara
aktivitas yang
1. Rina Mariana, M.Pd. (Wakasek Kurikulum
SMAN 1 Pangkalan) berpendapat bahwa faktor
dilakukan peserta
yang mempengaruhi motivasi peserta didik untuk didik seperti tidur
mengikuti kegiatan pembelajaran yaitu; terlalu malam.
1) Kebiasaan pembelajaran daring pada e. Kondisi badan yang
masa pandemi covid kurang fit
2) Masalah pribadi/ beban yang dipikul f. Peserta didik
peseta didik yang dibawa kesekolah menganggap
yang berasal dari keluarga. pembelajaran tidak
3) Guru cenderung monoton terhadap penting
pembelajaran dan tidak g. Peserta didik kurang
memunculkan media baru dan menyukai materi
pengalaman baru kepada peserta pembelajaran yang
didik sehingga merasa jenuh selama dipelajari
kegiatan pembelajaran.
2. Dedeh, S.E. (Guru Ekonomi di SMAN 1
Pangkalan) berpendapat bahwa faktor yang
mempengaruhi motivasi peserta didik untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran yaitu terjadi
karena dua faktor yaitu dari dalam diri siswa
tersebut dan dari gurunya sebagai seorang
pendidik;
a. Faktor Pribadi Peserta didik
1) Peserta didik tidak menyukai
mata pelajaran/ materi yang
diajarkan
2) Peserta didik memiliki penilaian
tidak baik/tidak suka terhadap
guru mata pelajaran
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
3) Peserta didik menganggap
pelajaran tertentu itu tidak
penting
b. Faktor dari Guru sebagai seorang
pendidik
Guru tidak bisa memotivasi peserta
didik melalui kegiatan pembelajaran
seperti tidak bisa memahami dan
bekerjasama dengan peserta didik

3. Marlina Senja Utami, S.Pd. (Guru Bahasa


Sunda di SMAN 1 Pangkalan) berpendapat
bahwa rendahnya motivasi belajar peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran dapat disebabkan
oleh beberapa faktor seperti;
a. Hasarat atau keinginan belajar
kurang
b. Tidak ada semangat belajar
c. Metode pembelajaran yang
digunakan guru tidak variatif

4. Neny Radianti, S.Pd (Guru Biologi / Guru


Penggerak SMAN 1 Pangkalan)
Mengemukakan bahwa Penyebab kurangnya
motivasi belajar peserta didik di SMAN 1
Pangkalan salah satunya adalah siswa sering
tidur larut malam (bergadang) sehingga sering
kesiangan datang ke sekolah dan badan kurang
fit sehingga tidak adanya keinginan atau motivasi
untuk belajar. Sebagian kecil lagi peserta didik di
SMAN 1 Pangkalan ada yang sudah bekerja
paruh waktu untuk membantu perekonomian
keluarga sehingga peserta didik sering merasa
kelelahan dan ketika melaksanakan pembelajaran
tidak maksimal baik konsentrasi maupun
motivasi.

5. Ilma Novelia Winata, S.Pd. (Guru Seni


Budaya / Guru Penggerak SMAN 1
Pangkalan) Mengemukakan Bahwa faktor yang
mempengaruhin motivasi belajar peserta didik
adalah Sebagai dampak dari pandemi Covid -19
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
kemarin siswa lebih nyaman belajar dirumah
dengan gadget dan siswa lebih tertarik
memainkan gadget daripada belajar disekolah,
selain itu siswa merasa jenuh belajar dengan
metode guru yang kurang inovatif misalnya guru
hanya mengajar dengan metode ceramah saja
membuat motivasi siswa untuk belajar menjadi
rendah.

2 Peserta didik Hasil Kajian Literatur Setelah melakukan analisis


kurang berminat 1. Husnul Fuadi. (2020). dalam Jurnal Ilmiah kajian literatur dan hasil
untuk melakukan Profesi Pendidikan menyatakan faktor-faktor wawancara, serta hasil
literasi yang menyebabkan rendahnya literasi sains observasi peserta didik pada
peserta didik adalah :
pelajaran Ekonomi, dapat
a. pemilihan buku ajar,
dinyatakan bahwa penyebab
b. miskonsepsi,
kurangnya minat literasi
c. pembelajaran yang tidak kontekstual,
belajar peserta didik dalam
dan
kegiatan pembelajaran
d. kemampuan membaca peserta didik
adalah :
2. Elva Laila. (2022). Dalam jurnal ilmu 1. Kurangnya pembiasaan
pendidikan menyatakan bahwa kemampuan literasi
literasi sebagai kemampuan seseorang dalam 2. Enggannya peserta didik
berbicara, menulis, membaca menghitung dan untuk membaca
memecahkan permasalahan berdasarkan tingkat 3. Peserta didik mengalami Lost
keahliannya dalam suatu pekerjaan, keluarga,
Learning pada saat masa
dan masyarakat.
pandemi covid 19
4. Lebih tertarik
3. Farid Ahmadi. (2022). Dalam bukunya Media
Literasi Sekolah mengemukakan bahwa literasi
menggunakan gadget
tidak boleh sekedar membaca sebab merupakan 5. Peserta didik lebih
kemampuan komplek bahkan selain empat tertarik mencari info
keterampilan berbahasa (menyimak atau dengan visual dan
mendengarkan, membaca, menulis, dan audiovisual
berbicara), literasi juga dimaknai sebagai semua
6. Belum optimalnya
usaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan
informasi. program GLS
7. Perpustakaan yang
4. Dipa Nugraha, dkk. (2020). Dalam Jurnal belum memadai
Pendidikan menyatakan bahwa literasi adalah 8. Buku yang tersedia tidak
pengetahuan atau kompetensi dasar yang harus uptodate
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
dimiliki seseorang seuai konteks kebutuhan
masyarakat dan perkembangan zaman.
Penempatan teknologi dalam gerakan literasi
nasional diletakkan bukan pada bagaimana
teknologi dilahirkan contohnya literasi digital.
Literasi digital ini diharap mampu meningkatkan
kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif
dalam menggunakan media digital dalam
kehidupan sehari-hari.
Literasi mengandung dua makna yaitu;
a. Kemampuan menulis dan membaca
b. Pengetahuan atau keterampilan
dalam bidang tertentu

Hasil Wawancara
1. Neny Radianti, S.Pd. (Guru Biologi / Guru
Penggerak SMAN 1 Pangkalan) berpendapat
bahwa penyebab rendahnya kemampuan literasi
peserta didik adalah salah satunya peserta didik
lebih senang atau gemar mencari informasi
melalui media audio visual atau video yang
tersedia di berbagai media internet, sehingga
kurangnya minat peserta didik untuk melakukan
literasi baik secara langsung maupun digital.

2. Rina Mariana, M.Pd. (Wakasek Kurikulum


SMAN 1 Pangkalan) berpendapat bahwa
penyebab rendahnya kemampuan literasi peserta
didik yaitu;
a. Peserta didik mengalami lost learning
selama 2 tahun ketika pandemi covid-19
b. Kurangnya minat peserta didik untuk
membaca buku pelajaran karena
dianggap tidak menarik dan tidak
kekinian
c. Ketersediaan jumlah buku umum seperti
novel, kamus dll masih kurang.
3. Yasir Rizki, S.Pd. (Guru Sejarah SMAN 1
Pangkalan) berpendapat bahwa faktor penyebab
rendahnya literasi yaitu
1. Gerakan literasi nasional Indonesia
berada dibawah negara lain.
2. Budaya membaca peserta didik
kurang sehingga menjadi suatu
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
permasalahan yang komplek.
3. Kurang berfungsinya perpustakaan
pada saat ini.
4. Kurangnya pembiasaan literasi di
rumah maupun disekolah.
5. Keterbatasan literasi digital
dikarenakan tampilan layar yang
terbatas, mengganggu kesehatan
mata. Maka dari itu sampai
kapanpun belum bisa menggantikan
buku.

4. Nurwardah Apriyanti, S.Pd. (Guru Geografi /


Guru Penggerak SMAN 1 Pangkalan)
berpendapat bahwa rendahnya literasi peserta
didik disebabkan;
a. Minat baca yang kurang
b. Kurangnya pembiasaan membaca
c. Motivasi belajar yang kurang
d. Kurangnya daya dukung sarana
prasarana baik digital maupun
konvensional
e. Metode pembelajaran yang
diterapkan kurang tepat.

5. Ahnanto, S.Pd. M.Pd. (Wakasek Kesiswaan


SMAN 1 Pangkalan) berpendapat bahwa
menurunkan minat literasi peserta didik
dikarenakan masa pandemi covid 19 yang
membuat peserta didik berpaling dari buku ke
gadget sehingga perpustakaan kurang diminati
dan jarang dikunjungi. Penggunaan gadget sering
disalahgunakan oleh peserta didik untukk
melakukakan hal-hal yang tidak menunjang
dalam proses pembelajaran.

3 Peserta didik Hasil Kajian Literatur Setelah melakukan analisis kajian


mengalami 1. Anggun Winata, dkk. (2021) dalam Jurnal literatur dan hasil wawancara,
Education menyatakan peserta didik belum serta hasil observasi peserta didik
kesulitan dalam
mampu menggunakan berbagai macam angka pada pelajaran Ekonomi, dapat
mengerjakan soal dinyatakan bahwa penyebab
atau simbol yang terkait dengan matematika
hitungan dasar dalam menyelesaikan masalah kehidupan peserta didik mengalami kesulitan
(perkalian, sehari-hari disebabkan karena kemampuan dalam pengerjaan soal hitungan
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
pembagian) tabel hitungan sederhana peserta didik sejak sekolah (perkalian, penjumlahan,
dan kurva dasar belum tuntas. pengurangan, pembagian) tabel
dan kurva adalah :
2. Darwanto, dkk. (2021) dalam Jurnal Jurnal 1. Peserta didik kurang
Eksponen menyatakan: Penggunaan kalkulator mampu memahami
merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya dasar dari operasi
kemampuan hitungan dasar matematika peserta
didik.
hitung.
2. Ketergantungan peserta
3. Dian Aswita, dkk. (2022) dalam buku didik dalam
Pendidikan Literasi Memenuhi Kecakapan menggunakan kalkulator
Abad 21. Mengemukakan bahwa numerasi 3. Peserta didik lebih
adalah kemempuan dalam pemecaahan masalah tertarik untuk praktek
(Problem Solving) menganalisis data (Informasi)
dan menjelaskan proses yang ada kaitannya
4. Mindset peserta didik
dengan numerasi. Manusia dapat disebut berhasil numerasi sulit
melakukan kegiahtan numerasi apabila telah 5. Peserta didik kurang
mampu; berlatih dalam numerasi
a. Memahami dasar-dasar operasi 6. Cara penyampaian guru
hitung matematika yaitu dalam menjelaskan
penjumlahan, pengurangan, suatu hitungan kurang
perkalian dan pembagian. dipahami peserta didik
b. Percaya diri dalam melakukan
operasi hitung matematika secara
efektif
c. Mengetahui bagaimana cara
mentransfer keterampilan yang telah
dimiliki untuk menyelesaikan
masalah.

4. Weilin Han, dkk. (2017). Dalam buku Materi


Pendukung Literasi Numerasi. Mengemukakan
bahwa Numerasi tidaklah sama dengan
kompetensi matematika. Keduanya berlandaskan
pada pengetahuan dan keterampilan yang sama,
tetapi perbedaannya terletak pada pemberdayaan
pengetahuan dan keterampilan tersebut.
Pengetahuan matematika saja tidak membuat
seseorang memiliki kemampuan numerasi.
Numerasi mencakup keterampilan
mengaplikasikan konsep dan kaidah matematika
dalam situasi real sehari-hari.

Hasil Wawancara
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1. Rina Mariana, M.Pd. (Wakasek Kurikulum
SMAN 1 Pangkalan) Mengemukakan bahwa
peserta didik mengalami kesulitan
a. Peserta didik lebih tertarik untuk
melakukan praktek (aplikatif) dari
pada perhitungan
b. Kemampuan perhitungan peserta
didik yang masih kurang apalagi
dalam perhitungan komplek.
c. Peserta didik tidak menyukai
berhitung
d. Mindset peserta didik yang
menganggap bahwa numerasi itu
sulit
2. Aris Pratiwi, S.Pd. (Guru Kimia di SMAN 1
Pangkalan) Menyebutkan bahwa kesulitan
peserta didik dalam mengerjakan soal numerasi
adalah peserta didik mengalami kebingungan
terhadap konsep perhitungan yang harus
dikerjakan seperti mengenali soal, tahapan dalam
mengerjakan, rumus yang dipakai. Peserta didik
lebih mengandalkan dan menunggu guru untuk
menjelaskan soal numerasi.

3. Nindi Subagiawati Noor, S.Pd. (Guru


Matematika di SMAN 1 Pangkalan)
berpendapat bahwa kesulitan peserta didik dalam
mengerjakan soal numerasi yaitu;
a. Ketidakmampuan peserta didik untuk
menganalisis soal.
b. Kemampuan dalam mengaplikasikan
operasi hitung terbilang rendah.
c. Kurangnya latihan dalam
mengerjakan soal
d. Ketergantungan memakai kalkulator.
Dalam perhitugan yang mudah saja
peserta didik sangat mengandalkan
pemakaian kalkulator daripda
menghitung secara manual. Jadi
ketika dalam kegiatan pembelajaran
penggunaan kalkulator dibatasi maka
peserta didik tidak bisa mengerjakan
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
soal tersebut.
e. Cara penyampaian guru dalam
menjelaskan suatu hitungan kurang
dipahami peserta didik
f. Guru kurang memberikan stimulus
atau rangsangan kepada peserta didik
dalam giat berlatih untuk
mempelajari soal numerasi.
4. Ahnanto, S.Pd, M.Pd. (Guru Sosiologi SMAN
1 Pangkalan) berpendapat bahwa peserta didik
masih mengalami kesulitan dalam
mengidentikiasi dan menginterpretasikan tabel
atau data dikarenakan peserta didik masih
bingung dalam membaca alur.

5. Neny Radianti, S.Pd. (Guru Biologi / Guru


Penggerak SMAN 1 Pangkalan) berpendapat
bahwa Hambatan dalam menyampaikan materi
numerasi adalah butuh keahlian khusus bagi
seorang guru untuk menyampaikan materi
numerasi yang menjadi point terpenting dalam
hal ini. Kemudian peserta didik pun seharusnya
sudah menguasi teknik perhitungan di sekolah
dasar (SD) dan SMP yang menjadi daya
pendukung pembelajaran numerasi di sekolah
selanjutnya untuk saat ini faktor penyebab
peserta didik sulit melakukan pembelajaran
numerasi adalah salah satunya dalam kurun
waktu 2 tahun ke belakang (pandemi covid-19)
siswa belajar mandiri dirumah secara daring
(online) tanpa bertatap muka dan berkomunikasi
secara langsung dengan guru untuk
melaksanakan pembelajaran numerasi.

4 Guru belum Hasil Kajian Literatur Setelah melakukan analisis


mengoptimalkan 1. Eni Susilawati. (2019). Dalam jurnal kajian literatur dan hasil
model pendidikan menyatakan pembelajaran inovatif wawancara. dapat
pembelajaran adalah sebagai suatu pembelajaran yang dinyatakan bahwa hambatan
dirancang guru yang sifatnya baru, berbeda
yang inovatif dengan biasanya, bertujuan untuk
guru untuk menerapkan
sesuai dengan mengkondisikan siswa agar dapat membangun pembelajaran inovatif
karakteristik pengetahuannya sendiri dalam rangka mencapai adalah:
materi tujuan belajar yang lebih baik sesuai dengan 1. Guru kurang menguasai
potensi yang dimiliki. model pembelajaran
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
2. Farida Yusrina (2019) dalam jurnal inovatif
Penelitian dan Inovasi Pendidikan bahwa 2. Keterbatasan sarana dan
hambatan guru dalam penerapan pembelajaran prasana yang
inovatif:
mendukung
a. Guru kurang menguasai berbagai
3. Guru cenderung
karakteristik pembelajaran inovatif.
mendominasi kegiatan
b. Pemanfaatan media, alat dan
pembelajaran (Teacher
bahan pembelajaran kurang
Center)
diperhatikan oleh guru.
4. Guru sudah merasa
c. Lebih mengutamakan penggunaan
nyaman dan terbiasa
metode pembelajaran yang monoton,
dengan model
seperti ceramah dan diskusi
pembelajaran terdahulu
3. Musadad dan Wasino dalam Paramita (Vol. 5. Pembelajaran inovatif
22. No 1: 2012) berbicara tentang masalah terlalu merepotkan guru
pembelajaran tidak akan terlepas dari dalam penyesuaian
pembicaraan tentang guru, sebab dalam sintak sintaknya
keseluruhan sistem pendidikan dan 6. Media yang di gunakan
pembelajaran, peranan guru yang sangat
strategis. Mengingat begitu pentingnya peran
dalam pembelajaran
guru, maka dari tahun ke tahun pemerintah inovatif sangat beragam
terus berupaya meningkatkan kualitas guru - dan membutuhkan
gurunya. Meskipun demikian, sampai kreatifitas guru
sekarang ini masih banyak guru yang kurang 7. Guru harus menguasai
mampu melaksanakan pembelajaran dengan
teknologi terutama
baik. Sehingga diperlukan adanya peningkatan
kualitas bagi guru supaya dapat mencerdaskan aplikasi penunjang
anak bangsa dan etika moralnya tetap dalam pembelajaran
dijaga inovatif /TPACK

4. Yulia Rizki Ramadhani, dkk. (2020). Dalam


bukunya Metode dan Teknik Pembelajaran
Inovatif mengemukakan bahwa berlangsungnya
proses pembelajaran merupakan proses
terstruktur yang komplek untuk mencapai
optimalisasi dari hasil belajar, namun masih
terdapat kendala dalam memaksimalkan proses
belajar secara individu. Menyadari hal tersebut
pendidik perlu menggunakan teknik
pembelajaran yang bervariasi. Banyak sekolah
yang masih mengandalkan pengajaran berbasis
buku dan tekanan ujian sebagai hasil akhir dari
pembelajaran sehingga timbul pelabelan negatif
seperti pintar dan bodoh terhadap kualitas
pembelajaran peserta didik.
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi

Hasil Wawancara
1. Rina Mariana, M.Pd. (Wakasek Kurikulum
SMAN 1 Pangkalan) berpendapat bahwa faktor
yang menghambat penerapan model
pembelajaran inovatif yaitu;
a. Keterbatasan sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah seperti infocus.
b. Keterbatasan perangkat yang dimiliki
peserta didik.
c. Guru cenderung lebih mendominasi
dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
d. Guru kurang meningkatkan
potensinya dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan

2. Aris Pratiwi, S.Pd. (Guru Kimia SMAN 1


Pangkalan) berpendapat bahwa hambatan dalam
menggunakan pembelajaran inovatif yaitu;
1. Guru mempunyai anggapan bahwa
penerapan model pembelajaran
output yang dihasilkan sama saja
dengan tidak menggunakan model
pembelajaran inovatif.
2. Guru mengalami kesulitan dalam
menyesuaikan sintak pembelajaran
3. Peserta didik terbatas sarana
pendukung ketika diterapkan model
pembelajaran berbasis teknologi

3. Ahnanto, S.Pd, M.Pd. (Wakasek Kesiswaaan


SMAN 1 Pngkalan) berpendapat bahwa
hambatan dalam penerapan model pembelajaran
inovatif yaitu Keterbatasan sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah dan peserta didik.

4. Neny Radianti, S.Pd. (Guru Biologi / Guru


Penggerak SMAN 1 Pangkalan) berpendapat
bahwa Hambatan menerapkan model-model
pembelajaran inovatif salah satunya sarana dan
prasarana sekolah yang kurang memadai untuk
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
mendukung proses pembelajaran.

5. Ilma Novelia Winata, S.Pd. (Guru Seni


Budaya / Guru penggerak SMAN 1
Pangkalan mengemukakan hambatan dalam
menerapkan media pembelajaran inovatif yaitu
Masih terbatasnya pengetahuan guru terhadap
pembelajaran berbasis teknologi dan kompetensi
guru yang masih kurang dalam pengembangan
inovatif dan kreatif dalam kompetensi TPACK.

5 Rendahnya Hasil Kajian Literatur Setelah melakukan analisis


kemampuan 1. Dr. I Wayan Widana S.Pd, M.Pd. (2017) kajian literatur dan hasil
berpikir kritis dalam mudol penyusunan soal HOTS (Higher wawancara, serta hasil
peserta didik Order Thinking Skill) mengemukakan bahwa observasi peserta didik pada
kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk
dalam kegiatan kemampuan untuk memecahkan masalah
pelajaran Ekonomi, dapat
pembelajaran (problem solving), keterampilan berpikir kritis dinyatakan bahwa penyebab
(critical Thinking) berpikir kreatif (Creative rendahnya kemampuan
Thinking) kemampuan berargumen (reasoning) berpikir kritis peserta didik
dan kemampuan mengambil keputusan (decision dalam kegiatan
making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi
pembelajaran adalah :
merupakan salah satu kompetensi penting dalam
dunia modern sehingga wajib dimiliki oleh setiap a. Rendahnya daya minat
peserta didik. Kemampuan berpikir tingkat tinggi baca peserta didik
dapat dilatih dalam proses pembelajaran dikelas b. Peserta didik mengalami
oleh karena itu agar peserta didik memiliki krisis percaya diri untuk
kemampuan berpikir tingkat tinggi maka proses
mengemukakan
pembelajarannya juga memberikan ruang kepada
peserta didik untuk menemukan konsep pendapat
pengetahuan berbasis aktivitas. c. Peserta didik terbiasa
mengerjakan dan
2. Lilis Lismaya, S.Pd, M.Pd. (2019). dalam menganalisis soal
bukunya Berpikir Kritis dan PBL berbasis LOTS
mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah
d. Kurangnya stimulus
sebuah proses intelektual dengan melakukan
pembuatan konsep penerapan, melakukan sistesis yang diberikan oleh
dan atau mengevaluasi informasi yang diperoleh guru untuk memancing
dari observasi, pengalaman, refleksi, pemikiran peserta didik berpikir
atau komunikasi sebagai dasar untuk meyakini kritis
dan melakukan suatu tindakan.
e. Peserta didik cenderung
3. Yoel Umbu Runga Riti, dkk. (2021) dalam terpaku kepada buku
jurnal pendidikan menyatakan rendahnya dan tidak
kemampuan kritis peserta didik disebabkan oleh : mengeksplorasi daya
a. Metode ceramah membuat peserta pikirnya
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
didik hanya menghapal informasi f. Guru kurang
terhadap materi yang disampaikan membiasakan peserta
oleh guru didik untuk melatih diri
b. Kurangnya sarana pendukung untuk mengerjakan soal
dibutuhkan dalam kegiatan berbasis HOTS
pembelajaran. g. Cara pembelajaran di
c. Peserta didik menganggap guru dalam kelas masih
sebagai satu-satunya referensi utama konvensional/teacher
dalam memperoleh pengetahuan center

4. Kalsum, dkk. (2022) dalam jurnal Ilmiah


menyatakan rendahnya kemampuan berpikir
kritis peserta didik disebabkan oleh:
a. Pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik masih belum terlihat
b. Faktor sosial masyarakat dan
c. Faktor keaktitifan peserta didik di
beberapa ekstra kurikuler.

Hasil Wawancara
1. Rina Mariana, M.Pd. (Wakasek Kurikulum
SMAN 1 Pangkalan) kesulitan yang dialami
oleh peserta didik dalam berpikir kritis yaitu;
a. Peserta didik belum terbiasa bahkan
cenderung bingung jika diterapkan
pembelajaran berbasis HOTS
b. Peserta didik lebih menunggu guru
untuk menjelaskan dan menjawab
soal
c. Peserta didik lebih tertarik
menggunakan gadget daripada
memecahkan masalah sendiri.
d. Kurangnya rasa percaya diri untuk
mengemukakan pendapat
e. Lebih tergantung kepada teman
sebaya untuk memecahkan masalah

2. Yasir Rizki, S.Pd. (Guru Sejarah SMAN 1


Pangkalan). Berpendapat bahwa kesulitan
peserta didik untuk berpikir kritis dalam kegiatan
pembelajaran dikarenakan belum adanya
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
kesiapan guru dan peserta didik dalam
menerapkan pembelajaran berbasis HOTS,
kurangnya pembiasaan melatih diri untuk
menjawab soal-soal yang berbasis HOTS, peserta
didik cenderung teks book dan rendahnya minat
literasi.

3. Neny Radianti, S.Pd (Guru Biologi / Guru


Penggerak di SMAN 1 Pangkalan)
berpendapat bahwa Faktor penyebab peserta
didik belum mampu berpikir kritis karena kurang
pembiasaan dan kepercayaan diri dari setiap
peserta didik. Salah satu faktornya pun di
sekolah saya sebagian kecil pembelajaran masih
dilaksanakan secara teacher center sehingga
kurangnya kemandirian dari peserta didik untuk
berpikir kritis karean siswa jarang
mengeksplorasi dan menggali potensi diri.

4. Nurwardah Apriyanti, S.Pd. (Guru Geografi /


Guru Penggerak SMAN 1 Pangkalan)
berpendapat bahwa faktor penyebab peserta
didik sulit untuk berpikir kritis yaitu;
a. Kondisi fisik /kemampuan dalam
berpikir peserta didik yang terbatas
b. Pesrta didik cenderung sering
menghapal dari pada memahami
konsepnya
c. Rendahnya literasi peserta didik,
semakin banyak buku yang di baca
maka akan berpengaruh terhadap
kemampuan berpikir kritis
d. Motivasi pembelajaran kurang/ tidak
percaya diri
e. Stimulasi yang diberikan guru
kurang
f. Guru kurang mengeksplorasi
kemampuan peserta didik

5. Tri Dahlia Putri, S.Pd. (Guru Sejarah di


SMAN 1 Pangkalan) rendahnya daya berpikir
kritis peserta didik daisebabkan karena;
a. Peserta didik selalu berharap guru
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
yang menjadi objek utama dalam
kegiatan pembelajaran
b. Rasa percaya diri yang masih kurang
c. Kurangnya pengalaman peserta didik
dalam materi yang dibahas
d. Peserta didik cenderung menyerah
jika diberikan soal HOTS
e. Peserta didik belum terbiasa

6 Guru kurang Hasil Kajian Literatur Setelah melakukan analisis kajian


memanfaatkan 1. Dr. Beni A. Pribadi, M.A. (2017). Dalam literatur dan hasil wawancara,
bukunya Media dan Teknologi dalam serta hasil observasi peserta didik
keberadaan
Pembelajaran mengemukakan Kemajuan pada pelajaran Ekonomi dapat
teknologi dalam dinyatakan bahwa faktor
teknologi komunikasi dan informasi seperti yang
kegiatan terjadi saat ini telah mengubah paradigma belajar penghambat dalam memanfaatkan
pembelajaran dan pembelajaran. Paradigma lama yang pembelajaran berbasis teknologi
enganggap guru sebagai satu-satunya sumber adalah :
informasi dalam proses pembelajaran tidak lagi 1. Kemampuan guru dalam
berlaku saat ini. Kemajuan teknologi komunkasi mengaplikasikan teknologi
dan informasi telah membuat guru tidak lagi masih kurang, mengingat
harus berperan sebagai pengajar dan sumber peserta didik lebih lihai /ahli
infomasi dan pengetahuan semata, tetapi juga dalan menggunakan
mengjadi pengelola dan pengembang program teknologi sesuai dengan
pembelajaran yang dapat membantu siswaa kondisi lingkungan, kodrat
mencapai kemampuan atau kompetensi yang alam dan kodrat zamannya.
diperlukan. 2. Ketersediaan sarana
prasarana yang dimiliki
2. Dr. Beni A. Pribadi, M.A. (2017). Dalam peserta didik masih
bukunya Media dan Teknologi dalam kurang seperti
pembelajaran mengemukakan bahwa kemajuan
teknologi informasi berpengaruh terhadap
handphone yang tidak
aktivitas belajar dan program pembelajaran dan support, jaringan yang
melahirkan bentuk-bentuk pembelajaran baru terganggu dan
seperti online learning, blended learning, dan ketersediaan kuota yang
sistem pendidikan jarak jauh atau distance terbatas.
learning.
3. Beberapa guru senior tidak
mampu mengoptimalkan
3. Prof. Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.A. teknologi.
(2018). Dalam bukunya Media dan Teknologi
4. Keterbatasan guru untuk
dalam Pembelajaran terdapat istilah teknologi
mengoprasikan beberapa
pembelajaran sering digunakan sinonim dengan
aplikasi terbarukan yang
media pembelajaran. Media lahir dari revolusi
menunjang kegiatan
komunikasi yang dapat digunakan untuk media
pembelajaran, mengingat
pembelajaran. Jadi mengacu pada segala sesuatu
yang berfungsi untuk membawa dan 5. Guru tidak meningkatkan
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
menyampaikan informasi antara sumber dan kemampuannya sesuai
penerima informasi. media yang sering perkembangan zaman.
digunakan dalam pembelajaran dan membaginya 6. Guru harus menguasai
kedalam tujuh bagian bagian yaitu; teknologi terutama
a. Realita aplikasi penunjang
b. Model dalam pembelajaran
c. Perekayasa inovatif /TPACK
d. Teks
e. Visual
f. Audio
g. Video
h. Multimedia

4. Imratul Ajizah. (2020). Dalam Jurnal yang


berjudul TPACK sebagai bekal guru di Era
Revolusi Industri 4.0 mengemukakan bahwa
peserta didik abad 21 merupakan generasi yang
paling akrab dengan teknologi di banding dengan
generasi sebelumnya. Dengan mngetahui hal
tersebut penting untuk guru untuk
mengintegrasiknteknologi ke dalam
pembelajaran guna mengimbangi kebutuhan dan
kondisi peserta didik di era saat ini. Namun,
pengintegrasian teknologi tidak akan efektif jika
tidak dibarengi dengan kemampuan pedagogi
dan pengetahuan materi pembelajaran yang
memadai karena ketiga hal tersebut merupakan
kerangka yang saling berkaitan satu sama lain.

Hasil Wawancara
1. Rina Mariana, M.Pd. (Wakasek Kurikulum
SMAN 1 Pangkalan) mengemukakan bahwa
sebagian besar guru mengalami hambatan dalam
penerapan teknologi dalam kegiatan
pembelajaran dikarenakan;
a. keterbatasan sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah.
b. Beberapa guru senior tidak mampu
mengoptimalkan teknologi.

2. Nindi Subagiawati Noor, S.Pd (Guru di


SMAN 1 Pangkalan) berpendapat bahwa
dalam kegiatan pembelajaran media yang sering
digunakan adalah handphone yang digunakan
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
untuk mengakses materi, latihan soal, serta
media untuk digunakan dalam penilaian.
Hambatan yang di hadapi adalah basic
perekonomian peserta didik yang menyebabkan
beberapa peserta didik tidak memiliki
handphone, keterbatasan jaringan dan kuota.

3. Neny Radianti, S.Pd (Guru Biologi / Guru


Penggerak) Berpendapat bahwa Hambatan
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran berbasis
tekhnologi bukan menjadi masalah serius, karena
mengingat peserta didik lebih lihai /ahli dalan
menggunakan teknologi sesuai dengan kondisi
lingkungan, kodrat alam dan kodrat zamannya.

4. Ilma Novelia Winata, S.Pd (Guru Seni


Budaya / Guru Penggerak SMAN 1
Pangkalan) berpendapat bahwa hambatan yang
dialami oleh guru dalam mengoptimalkan
teknologi dalam pembelajaran inovatif yaitu
Masih terbatasnya pengetahuan guru terhadap
pembelajaran berbasis teknologi dan kompetensi
guru yang masih kurang dalam pengembangan
inovatif dan kreatif dalam kompetensi TPACK.
Serta masih kurangnya sarana dan prasarana di
kelas yang mendukung dan dapat digunakan
untuk pembelajaran berbasis teknologi dikelas.
Seperti keterbatasan infocus dan aliran listrik
yang tidak dimiliki seluruh kelas bahkan jaringan
internet yang kurang stabil.

5. Ariska, S.Pd (Guru Bahasa Sunda SMAN 1


Pangkalan) berpendapat bahwa hambatan dalam
penerapan teknologi dalam pembelajaran, yaitu;
a. Peserta didik kurang menguasai
aplikasi-aplikasi yang menunjang
pembelajaran
b. Guru yang kurang up to date tentang
perkembangan teknologi
c. Keterbatasan sarana dan prasarana
yang ada disekolah
d. Guru kurang aktif mengikuti
pelatihan-pelatihan inovatif terkait
penggunaan media pembelajaran
berbasis IT.
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Masalah yang
Analisis eksplorasi
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Farid, dkk. (2022). Media Literasi Sekolah. Semarang:Cv Pilar Nusantara. [Buku Online].
Diakses dari: https://books.google.co.id/books?
id=8QmjDwAAQBAJ&pg=PA354&dq=Literasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&source=gb_
mobile_search&ovdme=1&sa=X&ved=2ahUKEwi_6K2iiqX7AhXrT2wGHWhgBpYQ6wF6BAgK
EAU#v=onepage&q&f=false

Ajizah, Imrotul. (2020). TPACK sebagai bekal guru PAI di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal
Pendidikan Islam, Vol 8 No 2. [Jurnal Online]. Diakses dari :
http://178.128.61.209/index.php/taalum/article/view/3060
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

Aswita, Dian. (2022). Pendidikan Literasi : Memenuhi Kecakapan Abad 2. Yogyakarta : K-Media.
[Buku Online]. Diakses dari: https://books.google.co.id/books?
id=y3h8EAAAQBAJ&pg=PA80&dq=numerasi+adalah&hl=ban&sa=X&ved=2ahUKEwi_-
4nX8KL7AhUSBLcAHQr3Ai0Q6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=numerasi%20adalah&f=false

Emda, Amna. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Peserta didik Dalam Pembelajaran. Lantanida
Journal, Vol. 5 No. 2 (2017) 93-196. [Jurnal Online]. Diakses dari : https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/lantanida/article/download/2838/2064

Kalsum, dkk. (2022). Pengaruh Model Inquiri Terbimbing Dipadu Dengan Metode Proyek
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Kognitif Peserta didik. Jurnal Ilmiah
Biologi. Vol. 10, No. 1, June 2022; Page, 459-489. [Jurnal Online]. Diakses dari :
https://doi.org/10.33394/bioscientist.v10i1.4998

Lismaya, Lilis. (2019). Berpikir Kritis dan PBL. Surabaya : Media Sahabat Cendikia. [Buku
Online]. Diakses dari:
https://www.google.co.id/books/edition/BERPIKIR_KRITIS_PBL/bvqtDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=Berpikir+Kritis+dan+PBL&printsec=frontcover

Marisa, Siti. (2019). Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran Peserta didik Upaya Mengatasi
Permaslahan Belajar. Jurnal Taushiah FAI-UISU, Vol. 9 No. 2, Juli-Desember 2019. [Jurnal
Online].
Diakses dari : https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/tsh/article/download/1786/1358

Mulyana, Aina. (2020). Hubungan Antara Persepsi, Minat, dan Sikap Siswa dengan Hasil Belajar
Siswa dalam Pembelajaran PKn. [Jurnal Online]. Diakses dari :
http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/view/291

Nugraha, Dipa. Dkk. (2020). Diskursus Literasi Abad 21 di Indonesia. JPE (Jurnal Pendidikan
Edutama) Vol. 7 No. 1 Januari 2020. [Jurnal Online]. Diakses dari :
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/61950480/789-2387-1-PB20200131-14466-fytq70-with-
cover-page-v2.pdf?Expires=1668165093&Signature=Tlob~qfCofPY1M-
vY3aWkQfZPxeOy8iUA2AHoNtgKA17jhFEWxUjA2tARtCW-YUn-kfF4trzk5Ni816qmRm-
WcUQ-tbPP5NAKgxMun1KU4KZlPeRHN~LMMWsbdoZ4x7bxs7JdtrmVxarAu5-
dVtfob~lKcv5zotOxmQqkUccIhoCjRXhxwnhpyVU5cl~EGZryL6o5Qe3lkC~GU1aMvD6MSSdY
UEPfATJlQFf7OGIl9S8f7-
CdPN45KBrI63ESbmHKLTQQH5VfFi~V0UwTrC8r24PFwC0s2Oz~38mh2eaNSwuT-
G5sVaFUnRt7z8ABp0L4G5AdmXvLRtfyyzdjln0sg__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA

Pribadi, Beni.A. (2017). Media dan Teknologi Pembelajaran Edisi Kedua. Jakarta : Kencana
Prenamedia Group.[Buku Online]. Diakses dari:
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

https://www.google.co.id/books/edition/Media_Teknologi_Dalam_Pembelajaran/A-
LJDwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=pemanfaatan+teknologi+dalam+kegiatan+pembelajaran&printsec=frontcover

Ramadhani, Yulia Rizki, dkk. (2020). Metode dan Teknik Pembelajaran Inovatif. Medan : Yayasan
Kita Menulis. [Buku Online]. Diakses dari:
https://www.google.co.id/books/edition/Metode_dan_Teknik_Pembelajaran_Inovatif/XZX-
DwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=Metode+dan+Teknik+Pembelajaran+Inovatif&printsec=frontcover

Susilawati, Eni. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Inovatif yang Memanfaatkan Fortal
Rumah Belajar di SMP Pesat Bogor. Jurnal Teknodik. Vol. 23 - Nomor 1, Juni 2019 ISSN: 2088 -
3978 e-ISSN: 2579 – 4833. [Jurnal Online]. Diakses dari:
https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/view/367/443

Umbu RR, Yoel, dkk. (2021). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek dengan
Menerapkan Metode Design Thinking untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Peserta
didik Dalam Mata Pelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan, Vol. 6, No. 10, Bln Oktober, Thn 2021, Hal
1581—1587. [Jurnal Online]. Diakses dari :
https://media.neliti.com/media/publications/479034-none-b9e4ab69.pdf

Uno, Hamzah B. (2016). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta
: PT Bumi Aksara.[Buku Online]. Diakses dari: https://books.google.co.id/books?
id=v_crEAAAQBAJ&pg=PA23&dq=motivasi+belajar&hl=ban&sa=X&ved=2ahUKEwj6kqvi06L
7AhUq7XMBHY0LDuEQ6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=motivasi%20belajar&f=false

Yaumi, Muhammad. (2018). Media dan Teknologi Pembelajaran Edisi Kedua. Jakarta : Kencana
Prenamedia Group.[Buku Online]. Diakses dari:
https://www.google.co.id/books/edition/Media_dan_Teknologi_Pembelajaran_Edisi_K/
g0VIEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=pemanfaatan+teknologi+dalam+kegiatan+pembelajaran&printsec=frontcover

Winata, Anggun , dkk. (2021). Analisis Kemampuan Numerasi Dan Literasi Membaca Peserta
Didik Kelas Xi Ma Islamiyah Senori Tuban. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian
Masayarakat. Vol. 6, No. 1 (2021), Hal. 659-666. [Jurnal Online]. Diakses dari :
http://prosiding.unirow.ac.id/index.php/SNasPPM/article/view/622/724

Widana, I Wayan. (2017). penyusunan soal HOTS (Higer Order Thinking Skill). Jakarta :
Direktorat Pembinaan SMA. [Modul Online]. Diakses dari :
http://repo.mahadewa.ac.id/id/eprint/724/1/1.%20Modul%20Penyusunan%20Soal
%20HOTS_turnitin.pdf
Nama : SITI SAADAH NURUL ISLAMI
ID SIM PKB : 201503253427
LPTK : UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Kelas : A/001 Ekonomi

LAMPIRAN WAWANCARA

Video Wawancara
https://drive.google.com/file/d/1aS5zHP_aHCnz3gN7hFzwLGHH2mF8OBdB/view?
usp=share_link
https://drive.google.com/file/d/1WdZteA8rqBr5mIKcpO9d2QUVp0gIZv1k/view?
usp=share_link
https://drive.google.com/file/d/1YfuM74Qa-2cKWurzUBUGMFvVCe56ktKM/view?
usp=share_link
https://drive.google.com/file/d/1XDvNeiY12hEG5ZX3ObIFFUdY2Qf-ev6o/view?
usp=share_link
https://drive.google.com/file/d/1VDntBNVNFL26ElUzA1yvRKCN9Gkden5v/view?
usp=share_link

Foto Wawancara
https://drive.google.com/drive/folders/1B4tSqynfEOSurVtpvmSfnpEmU0xkrtKj?
usp=share_link

Anda mungkin juga menyukai