Anda di halaman 1dari 19

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

No. Hasil eksplorasi penyebab masalah Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah
1 Numerasi, 1. Guru kurang kreatif dalam 1. Metode pembelajaran yang cenderung
Literasi dan Pedagogik memanfaatkan media monoton dan kurang memanfaatkan media
pembelajaran yang tersedia pada mata pelajaran kelistrikan dan EMS
Hasil Observasi : 2. Metode pembelajaran pada mata menyebabkan rendahnya motivasi belajar
1.1 Siswa merasa pembelajaran sistem pelajaran sistem peneerangan, siswa, cara mengajar dari guru yang kurang
penerangan, pengisian, stater, dan EMS pengisian, stater dan EMS yang variatif dan cenderung untuk ceramah dan
kurang menarik digunakan guru kurang susai, kurang menggunakan berbagai macam media
1.2 Siswa belum memiliki penalaran yang karena sering menggunakan inovatif menyebabkan siswa kurang
urut dalam menentukan jalur sistem metode ceramah termotivasi dalam pembelajaran, namun jika
kelistrikan karena kurangnya modul 3. Siswa kurang memiliki minat pembelajaran di buat lebih bervariatf maka
ajar untuk menambah wawasan akan mampu membuat siswa lebih senang
Kajian Literatur: melalui melalui membaca kepada mata pelajaran yang dianggap sulit
1.1 Penguasaan metode mengajar praktik . sehingga dapat meningkatkan ilmu yang
guru rendah, diserap oleh siswa
1.2 Pemanfaatan media pembelajaran, masih
rendah (1)
Hasil wawancara :
1 Siswa kurang informasi tentang
perkembangan teknologi kelistrikan
mobil (Rekan sejawat: Drs.
Ismoyo)
2 Siswa belum paham kegunaan dari
ilmu kelistrikan (rekan sejawat:
Jamaludin S.Pd)

Hasil Observasi :
2.1 Guru menggunakan banyak metode
ceramah sehingga siswa hanya bisa
membayangkan cara kerjanya
2.2 Kurangnya media praktik ajar di mata
pelajaran EMS dan sistem kelistrikan
Kajian Literatur:
2.1 Pembelajaran cenderung berpusat pada guru,
Konsep yang diajarkan guru hanya digambarkan
di papan tulis dan disampaikan secara lisan(2)
Hasil wawancara :
1. keribadian guru kurang menarik bagi siswa
(rekan sejawat (rekan sejawat Bpk.
Jamaludin SPd))
2. Objek praktek kurang update pada
mata pelajaran sistem kelistrikan,
stater, pengisian dan EMS (rekan
sejawat, Bpk Drs. Ismoyo)
Hasil Observasi :
3.1 siswa lebih suka menyempatkan waktu
luangnya bukan untuk mencari
informasi tentang pelajaran, siswa
memiliki konsentrasi yang rendah
Kajian Literatur:
3.1 .a.Siswa sulit membaca istilah asing
b.siswa sulit memahami masalah
c.siswa sulit menyimpulkan hasil/jawaban
akhir (3)
Hasil wawancara:
1. Pembiasaan membaca setiap pagi
belum dilakukan (Kepsek Herman
Susilo S.Pd)
2. Tidak ada guru yang membimbing
dalam gerakan literasi Kepsek
Herman Susilo S.Pd)
Hasil Observasi :
4.1 Siswa lebih suka menggunakan
metodenya sendiri yang tidak
memenuhi SOP, dan mencontoh hasil
dari pekerjaan teman dimana pekerjaan
temannya tersebut belum tentu benar
Kajian Literatur:
4.1 Proses pembelajaran tidak mengikut sertakan
siswa secara langsung pada proses memahami
dan penemuan konsep yang di ajarkan, karena
pembelajaran masih terpusat pada guru (4)
Hasil wawancara :
1. Siswa kurang membaca manual
book, (rekan sejawat Bpk.
Jamaludin SPd)
2. Siswa mendapat informasi yang
salah tentang sistem kelsitrikan
dari pihak yang tidak kompeten
(rekan sejawat Bpk. Jamaludin
SPd)
3. Siswa tidak paham keselematan
kerja (rekan sejawat Bpk.
Jamaludin SPd)
4. Masih ada siswa yang sulit
berkomunikasi lancar dengan guru
(rekan sejawat, Bpk. Jamaludin
SPd)
Hasil Observasi :
5.1 Siswa kesulitan dalam menentukan
nama nama sensor, siswa sulit
membedakan acktuator dengan sensor
pada EMS, siswa masih kesulitan
dalam menggunakan dan membaca data
pada scanner

Kajian literatur:
5.1 Faktor Internal siswa
a. Kesiapan belajar siswa kurang
b.Siswa kurang termotivasi dalam belajar
Faktor Eksternal Siswa
a. siswa kekurangan fasilitas dalam
belajar berupa media
pembelajaran
b. metode pengajaran yang kurang
tepat
c. Lingkungan masyarakat (5)
Hasil wawancara :
1. siswa kurang paham aturan gambar
teknik seperti pada garis persilangan
kabel (Rekan sejawat Bpk Dr.
Ismoyo)
2. siswa kurang paham cara kerja sistem
penerangan, stater, pengisian dan
EMS (Rekan sejawat Bpk Dr.
Ismoyo)

Hasil Observasi :
6.1 Siswa kesulitan saat menentukan
hambatan pada sebuah sensor
menggunakan multitester sehingga sulit
menentukan kondisi dari sensor
tersebut, begitu juga pada penggunaan
multitester pada pemeriksaan lainya
Kajian Literatur:
Guru masih menggunakan cara-cara
konvensional dan berdampak pada rendahnya
hasil belajar (6)
Hasil wawancara :
1. Siswa masih kesulitan dalam
matematika dasar berakibat pada
penggunaan alat ukur yang salah (rekan
sejawat Danis Yulianto S.Si)

2 Kesulitan belajar siswa termasuk siswa 1. Orang tua dan guru kurang dalam 1, Orang tua dan guru yang kurang mendororng
berkebutuhan khusus dan masalah mendorong siswa untuk rajin siswa dan memotivasi siswa untuk rajin
pembelajaran membaca membaca menyebabkan siswa memiliki literasi
2. Kondisi di luar lingkungan yang kurang baik, jika siswa didorong oleh guru
Hasil Observasi: sekolah yang menyebabkan siswa dan orang tua dengan keterbatasan sarana, siswa
1.1 Siswa kurang menyukai pembelajaran tidak memiliki waktu belajar akan memiliki literasi membaca yang baik dan
sistem kelistrikan ataupun membaca di luar sekolah mampu menambah ilmu dan wawasan dari
1.2 Siswa merasa pesimis saat melihat 3. Modul pembelajaran yang masih siswa. Sehingga siswa mampu berpikir kritis dan
rangkaian kelistrikan kurang sesaui dengan kebutuhan sistematis. Modul ajar yang sulit dipahami oleh
siswa siswa juga akan mempengaruhi minat siswa
Kajian literatur: dalam membaca modul tersebut
1.1 Minat siswa yang rendah minat seseorang
terhadap pelajaran dapat dilihat dari
kecenderungan untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap pelajaran
tersebut.Bila seseorang mempunyai minat yang
besar terhadap pelajaran maka nilai hasil
belajarnya cenderung berubah ke arah yang
lebih baik (7)

Hasil wawancara :
1. Siswa memiliki kecerdasan yang
rendah (Rekan sejawat : Sri
Haryati, S.Pd)
2. Kondisi daya dukung belajar siswa
kurang khususnya di bidang
ekonomi (orang tua siswa)
3. Kondisi lingkungan diluar ekolah
siswa yang kurang mendukung
pendidikan (Kepsek: Bpk Herman
Susilo S.Pd)

Hasil Observasi:
2.1 Siswa tidak memiliki waktu belajar di
rumah
2.2 Siswa memiliki kecerdasan intelektual
rendah

Kajian literatur:
2.1 Berdasarkan Ebook:”Kiat kiat mempertajam daya
ingat hafalan pelajaran, hal hal yang
mempengaruhi daya ingat siswa pada halaman
15, disebutkan:
a. adanya informasi yang tidak
relevan/tidak penting
b. adanya gangguan
c. pecahnya perhatian
d. keadaan fisik yang lelah
e. pengaruh zat kima tertentu
f. emosi (suasana hati) (8)

Hasil wawancara:
1.Tingkat kecerdasaan kurang (Rekan
sejawat Bpk Drs Ismoyo)

2. siswa tidak cukup waktu belajar


dirumah karena membantu orang tua
kerja (Orang tua murid)
3. catatan pelajaran dari siswa kurang lengkap
(Rekan sejawat. Jamaludin S.pd)

4. Tidak punya buku referensi dirumah(Rekan


sejawat. Jamaludin S.pd)

Hasil Observasi:
3.1 keingintahuan siswa pada istilah
khusus masih rendah
3.2 siswa lebih suka dengan praktek dari
pada mendalami teorinya terlebih
dahulu

Kajian literatur:
3.1 siswa tidak mampu memanfaatkan waktu luang
sebaik mungkin untuk belajar istilah baru, (9)
Hasil wawancara :
Ekplorasi masalah:
a. Peserta didik lebih senang dengan
meeia pembelajaran visual.
b. Peserta didik kesulitan dalam
membaca lembar kerja peserta didik.
Literatur:
a. Untuk memenuhi tujuan pembelajaran
maka disusunlah kegiatan yang
menjadikan gaya belajar siswa
sebagai acuannya. 11]
b. Jadi untuk mencapai kompetensi dasar sistem
pengapian konvensional siswa harus dituntut
aktif dalam proses pembelajaran [10]

Hasil wawancara :
1. Penjelasan dari guru kurang jelas
(Rekan sejawat Bpk Dr. Ismoyo)
2. Motivasi siswa memahami modul
(Rekan sejawat Bpk Dr. Ismoyo)
3. Siswa kurang membaca Buku manual
service secara detail (Rekan sejawat
Bpk Dr. Ismoyo)
4. Kualitas modul rendah sehingga siswa
sulit memahami (Rekan sejawat Bpk
Dr. Ismoyo)

5. Kualitas modul rendah sehingga siswa


sulit memahami (Rekan sejawat Bpk
Dr. Ismoyo)

3 Membangun relasi/hubungan dengan 1. Siswa kurang percaya diri 1. Siswa kurang memilki rasa percaya diri dapat
siswa dan orang tua siswa. disebabkan karena kondisi mennyebabkan siswa masih kurang dalam
psikologis siswa yang kurang kemampuan berkomunikasi dengan guru. hal
Hasil Observasi: mampu melihat nilai positif dari ini berkaitan dengan kemampuan siswa dalam
1.1 Wali murid belum memaksimalkan diri siswa tersebut menyampaikan pendapatnya dalam
alat komunikasi dalam melakukan 2. Orang tua murid beranggapan memecahkan masalah sehingga guru perlu
kontrol anak di sekolah cukup dengan berkomunikasi melakukan kondisi pembelajaran yang
1.2 Orang tua murid tidak mempunyai dengan wali kelas untuk mampu menignkatkan rasa percaya diri siswa
alat komunikasi mengetahui kondisi siswa di 2. Orang tua siswa kurang memantau
Kajian literatur: sekolah perkembangan siswa disekolah dikarenankan
1.1 Pihak sekolah Sulit mencari orang tua dan sorang tua siswa jarang berkomunikasi
rumah jauh, dengan guru mata pelajaran dan hanya
1.2 orang tua tidak perhatian, kesibukan berkomunikasi dengan wali kelas siswa.
orang tua, Padahal yang mengetahui deatail dari kondisi
1.3 kemampuan ekonomi orang tua , siswa pada suatu pembelajaran adalah guru
mapel
Hasil wawancara :
1, intensitas pertemuan antara orang tua
siswa dengan sekolah kurang (Kepsek:
Herman Susilo S.Pd)

2. Wali peserta didik jarang menanyakan


anaknya terkait dengan perkembangan
siswa di sekolah. (Kepsek Herman
Susilo S.pd)

2 Hasil Observasi:
2.1 Banyak orang tua siswa yang berada di
luar kota
2.2 Orang tua yang sibuk bekerja

Kajian literatur:
2.1 Orang tua yang bekerja dan menyerahkan
masalah hidup anaknya kepada asisten rumah
tangga atau “orang bayaran” sehingga hampir
segala urusan pendidikan sepenuhnya
diandalkan kepada sekolah (11)

Hasil wawancara :
1. Orang tua memiliki kesibukan mencari
nafkah (Guru BK :Nadyla Yulias
S.Sos )
2. Tingkat pendidikan orang tua murid
rendah(Guru BK :Nadyla Yulias S.Sos )
3. Pemahaman pentingnya pendidikan
pada orang tua murid rendah (Guru
BK :Nadyla Yulia S.Sos )
3 Hasil Observasi:
3.1 siswa kurang percaya diri dan belum
terlatih berbicara di depan kelas
3.2 Siswa merasa takut salah dalam
praktek
Kajian literatur:
3.1 a. Rasa percaya diri siswa rendah
b.Penguasaan materi dalam
pembelajaran rendah
c.Kesukaan terhadap pembelajaran rendah (12)
Hasil wawancara :
1. Metode pembelajaran yang dilakukan
oleh guru kurang tepat (Kepsek:
Herman susilo S.Pd)
2. Pengetahuan guru yang mendasari topik
pembelajaran kurang (Rekan sejawat
Drs Ismoyo)
4 Hasil Observasi:
1.3 Wali murid belum memaksimalkan
alat komunikasi dalam melakukan
kontrol anak di sekolah
1.4 Orang tua murid tidak mempunyai
alat komunikasi
Kajian literatur:
2.1 Pihak sekolah Sulit mencari orang tua dan
rumah jauh,
2.2 orang tua tidak perhatian, kesibukan
orang tua,
2.3 kemampuan ekonomi orang tua , (10)

Hasil wawancara :
1, intensitas pertemuan antara orang tua
siswa dengan sekolah kurang (Kepsek:
Herman Susilo S.Pd)

3. Wali peserta didik jarang menanyakan


anaknya terkait dengan perkembangan
siswa di sekolah. (Kepsek Herman
Susilo S.pd)

4 pemahaman/ pemanfaatan model- 1. Guru belum mahir dalam 1. Guru belum mahir dalam membuat media
model pembelajaran inovatif membuat media pembelajaran pembelajaran yang inovatif seperti video dan
berdasarkan karakteristik materi yang inovatif seperti video dan animasi pembelajaran yang membuat siswa
dan siswa. animasi pembelajaran menjadi lebih tertarik. Jika pembelajaran
2. Guru kurang tepat dalam yang inovatif diterapkan maka akan membuat
Hasil observasi : membuat RPP yang memuat pembelajaran yang sulit akan lebih mudah
1 Guru menggunakan pembelajaran pembelajaran berdiferensiasi dipahami oleh siswa
konvesional yang sesuai dengan karakteristik 2. RPP yang tidak tepat menyebabkan antara
2 Guru kurang menguasai metode siswa rencana pembelajaran dengan proses
pembelajaran HOTS pelaksanaanya akan berbeda, sehingga dapat
membuat pembelajaran tidak dapat
Hasil Kajian literatur: tersampaikan sepenuhnya ke siswa. Proses
1. Menyatakan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran yang berdiferensiasi oleh guru
memilih media pembelajaran sangat penting,
karena sebuah kegiatan belajar akan lebih menggunakan beragam cara agar murid dapat
berkesan dan bermakna bagi siswa serta dapat mengeksploitasi isi pembelajaran , guru juga
membantu tercapainya tujuan pembelajaran, memberikan beragam kegiatan yang masuk
Gunawan (2009:75) (13) akal sehingga murid dapat mengerti dan
2. Rendahnya kemampuan dan keterampilan memiliki informasi atau ide, serta guru
guru dalam merancang media pembelajaran,
kesulitan untuk mengoperasikan dan
memberikan beragam pilihan di mana murid
menentukan jenis media yang tepat, dapat mendemonstrasikan apa yang mereka
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan pelajari.
mengajar, tidak tersedianya biaya untuk
memproduksi media (14)

Hasil wawancara
1. Guru kurang menguasai materi
sehingga penerapanya pada
pembelajaran kurang (Wakakur: Sri
Haryati, S.Pd)
2. Kurangnya fasilitas untuk model
pembelajaran PBL (Wakakur: Sri
Haryati, S.Pd)

Hasil observasi :
1. Guru tidak memiliki data
pribadi siswa,
2. Guru belum tau kelebihan dan
kekurangan siswa

Hasil Kajian literatur:


1. Guru kurang mendengarkan
keluhan peserta didik
2. Guru menjaga jarak dengan peserta
didik (15)

Hasil wawancara :
1. Guru kurang menjalin komunikasi
dengan wali murid, sehingga guru sulit
menentukan kondisi dari siswanya
(Guru BK :Nadyla Yulia S.Sos )
2 Hasil observasi :
1. Daya serap materi siswa saat
proses pembelajaran rendah
sehingga kadang guru harus
mengulang kembali materi dasar
2. Perencaan alokasi waktu pada
pembelajaran kurang tepat
akibat daya serap materi siswa
3. Penyususna RPP kurang tepat
karena tidak sesuai dengan
karakteristik siswa

Hasil Kajian literatur:


3.1 Dalam satu kelas pembelajaran,
terdapat beberapa siswa yang berasal
dari beberapa latar belakang sosial,
ekonomi, dan lain sebagainya.
Hasil wawancara :
a. Hasil pretest sudah menguasai topik
yang akan diajarkan, siswa sudah bisa
sebelum di ajarkan (Kepsek:Herman
Susilo S.Pd)
b. Hasil tes pengetahuan dasar siswa
rendah sehingga guru sulit lanjut ke
materi berikutnya (Kepsek:Herman
Susilo S.Pd)
c. Guru kurang tepat dalam penyusuan
RPP (Kepsek:Herman Susilo S.Pd)
Hasil observasi :
3 Guru menggunakan pembelajaran
konvesional
4 Guru kurang menguasai metode
pembelajaran HOTS
Hasil Kajian literatur:
1. Menyatakan bahwa kemampuan guru dalam
memilih media pembelajaran sangat penting,
karena sebuah kegiatan belajar akan lebih
berkesan dan bermakna bagi siswa serta dapat
membantu tercapainya tujuan pembelajaran,
Gunawan (2009:75) (13)
2. Rendahnya kemampuan dan keterampilan
guru dalam merancang media pembelajaran,
kesulitan untuk mengoperasikan dan
menentukan jenis media yang tepat,
terbatasnya waktu untuk membuat persiapan
mengajar, tidak tersedianya biaya untuk
memproduksi media (14)

Hasil wawancara
3. Guru kurang menguasai materi
sehingga penerapanya pada
pembelajaran kurang (Wakakur: Sri
Haryati, S.Pd)
4. Kurangnya fasilitas untuk model
pembelajaran PBL (Wakakur: Sri
Haryati, S.Pd)

5 Materi terkait Literasi numerasi, 1. Kompetensi guru yang kurang 1. Guru kurang kompeten dikarenakan
Advanced material, miskonsepsi, HOTS pada soal soal tipe HOTS pada pengalaman guru dalam mengembangkan
mata pelajaran sistem pembelajaran HOTS masih kurang, sehingga
Literasi Numerasi penerangan, pengisisan, stater dan menyebabkan pemilihan metode
Hasil observasi: EMS pembelajaran yang kurang tepat pada mata
1.1 Siswa masih kurang paham dalam 2. Siswa salah dalam pelajaran sistem penerangan, pengisisan,
perhitungan dasar khusunya menerjemahkan simbol simbol stater dan EMS
perhitungan desimal pada diagram kelistrikan 2. Siswa yang memilliki kekurangan dalam
Kajian literasi:
Literasi numerasi: 3. Siswa masih kurang dalam perhitungan dasar berakibat pada siswa yang
1.1 kesalahan merangkai alat perhitungan penjumlahan dan sulit dalam membaca skala pada alat ukur.
1.2 kesalahan penentuan penjumlahan khususnya Hal ini berhubungan dengan siswa yang akan
1.3 kesalahan posisi alat
1.4 kesalahan menentukan satuan
perhitungan desimal dan kesulitan dalam menganalisis penyebab
1.5 kesalahan keadaan alat saat bekerja penentuan nilai skala kerusakan pada sistem penerangan, pengisian,
1.6 kesalahan angka (16) 4. Model pembelajaran yang stater dan EMS.
dilakukan oleh guru belum tepat 3. Siswa belum mampu berpikir secara kritis
dalam memecahkan sebuah masalah. Siswa
Hasil wawancara : cenderung masih pasif dalam pembelajaran
1. Kurangnya penguasaan matematika dasar dan sulit untuk menentukan langkah dalam
(Wakakur: Sri Haryati, S.Pd)
menganalisis masalah pada sistem
Advanced material penerangan, pengisian, stater dan EMS
Hasil observasi: 4. Model pembelajaran yang kurang tepat dapat
1.1 Tidak tersedianya modul yang sesuai menyebabkan siswa masih belum bisa
pada mata pelajaran EMS, berpikir kritis dan sistematis sehingga
1.2 Siswa belum paham pada simbol mengalami kesulitan dalam menerjemahkan
simbol diagram kelistrikan pada simbol simbol pada diagram kelistrikan hal
sistem penerangan, pengisian ini menyebabkan siswa mengalami
maupun sistem stater kesalahpahaman dalam mendiagnosis sistem
Kajian literasi: penerangan, pengisian, stater dan EMS
2.1 Pola belajar siswa yang cenderung
menggunakan referensi seadanya
dan tidak relevan,
2.2 Pengetahuan awal siswa yang
miskonsepsi.
2.3 Bahan pustaka yang digunakan guru
dalam pembelajaran kurang relevan,
2.4 Lemahnya paradigma guru dalam
menerapkan metode pembelajaran
yang digunakan
2.5 Tidak tersedianya alat bahan praktikum
yang memadai, (17)
Hasil wawancara :
1.ketebatasaan pengadaan media praktek
(Kepsek: Herman Susilo S.pd)
2. Kreativitas guru kurang dalam
memanfaatkan membuat media (Kepsek:
Herman Susilo S.pd)

Miskonsepsi:
Hasil observasi:
3.1 Siswa belum bisa memecahkan
masalah yang menggunakan
penalaran yang lebih lanjut pada
sistem kelistrikan, hanya terpaku
pada materi yang di berikan oleh
guru
3.2 Siswa belum bisa menentukan posisi
atau letak sensor dan aktuator pada
kendaraan
Kajian literasi:
1.3 Miskonsepsi pada siswa dapat
terjadi karena materi atau konsep
yang dipelajarinya kurang diminati,
ataupun tidak sesuai dengan
perkembangan kognitifnya (Roini,
2012).
1.4 Pemilihan strategi pembelajaran dan
pelaksanaannya oleh guru yang tidak tepat.
(17)
Hasil wawancara :
1. Kompetensi Guru rendah pada mata
pelajaran sistem kelistrikan (Rekan
seajawat: Drs Ismoyo)
2. Kemampuan guru dalam berkomunikasi
kurang sehingga menimbulkan kesalah
pahaman pada pembelajaran (Rekan
seajawat: Drs Ismoyo)
3. Guru kurang tepat dalam
menggondisikan kelas sehingga
menyebabkan siswa kurang aktif
berkomunikasi (Rekan seajawat: Drs
Ismoyo)

HOTS:
Hasil observasi:
1.1 Kurangnya pelatihan yang berkaitan
dengan materi HOTS
1.2 Guru belum menerpakan HOTS pada
pembelajaran yang disampaiakan

Kajian literasi:
4.1 Belum adanya Modul yang bisa membantu
dalam mendukung pembelajaran model HOTS (18)

Hasil wawancara :
1. Guru belum menguasai keterampilan
dalam membuat pertanyaan tipe
HOTS(Kepsek: Herman Susilo S.pd)
2. Guru kurang menguasai materi yang diajarkan
(Kepsek: Herman Susilo S.pd)

6 Pemanfaatan teknologi/inovasi dalam 1. Guru kurang maksimal dalam 1. Guru kurang dalam mencoba menggunakan
pembelajaran. menggunakan TIK dalam dan menerapkan berbagai teknologi dalam
pembelajaran pembelajaran, seperti penggunaan meida ajar
Hasil observasi: 2. Kemampuan Guru dalam menggunakan animasi maupun video
1.1 Guru sering menggunakan menerapkan TIK masih rendah interaktif hal ini menyebabkan guru kurang
pembelajaran konvesional tanpa maksimal dalam menggunakan teknologi.
memanfatkan sarana TIK
1.2 Sarana dan prasarana yang terbatas Diharapkan ketika guru bisa memanfaatkan
Kajian literatur: berbagai macam media TIK dalam mengajar
1.1 sarana dan prasarana pendukung yang terbatas akan menyebabkan kegiatan pembelajaran
di sekolah. (19) lebih menarik bagi siswa
Hasil wawancara :
1. Kurangnya fasilitas yang dimiliki sekolah
(Kepsek: Herman Susilo S.pd)
2. Kurangnya kompetensi guru di bidang
TIK kurang (Kepsek: Herman Susilo S.pd)

Hasil observasi:
1. Fasilitas yang TIK yang dimiliki
siswa belum memadai
Kajian literatur:
2.1 Fasilitas yang dimiliki siswa belum
memadahi(20)

Hasil wawancara :
1. Hanphone milik siswa kurang baik,
kondisi alat komunikasi tidak dalam
kondisi yang layak seperti pecah atau
layar tidak terlihat (siswa)
2. Siswa tidak memiliki jaringan internet
(siswa)

Hasil observasi:
1.3 Guru sering menggunakan
pembelajaran konvesional tanpa
memanfatkan sarana TIK
1.4 Sarana dan prasarana yang terbatas
Kajian literatur:
1.1 sarana dan prasarana pendukung yang terbatas
di sekolah. (19)
Hasil wawancara :
3. Kurangnya fasilitas yang dimiliki sekolah
(Kepsek: Herman Susilo S.pd)
4. Kurangnya kompetensi guru di bidang
TIK kurang (Kepsek: Herman Susilo S.pd)
Hasil observasi:
2. Fasilitas yang TIK yang dimiliki
siswa belum memadai
Kajian literatur:
2.1 Fasilitas yang dimiliki siswa belum

Hasil wawancara :
3. Hanphone milik siswa kurang baik,
kondisi alat komunikasi tidak dalam
kondisi yang layak seperti pecah atau
layar tidak terlihat (siswa)
4. Siswa tidak memiliki jaringan internet
(siswa)

Anda mungkin juga menyukai