NO UKG : 201699518992 Instansi : SMKN 1 Koto Balingka Kab/Kota : Pasaman Barat, Sumatera Barat
Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar
No. penyebab masalah masalah penyebab masalah 1 Rendahnya minat Guru belum Analisis : belajar siswa : menggunakan Setelah dilakukan 1. Faktor kemampuan strategi pembelajaran analisis, guru seperti yang efektif dan berdasarkan penguasaan materi menarik literatur dan yang kurang, wawancara. Akar kurang maksimal penyebab strategi masalahnya adalah : pembelajaran, Guru belum penyampaian menggunakan pembelajaran tidak strategi menarik. pembelajaran yang 2. Kurangnya motivasi efektif dan dari guru dengan menarik. langsung masuk ke Pembelajaran masih materi pembelajaran menggunakan mode dan pemberian ceramah dan materi tidak monoton dari guru melibatkan siswa. saja tanpa media 3. Pengunaan gadget pembelajaran yang dan hiburan yang interaktif serta berlebihan tidak melibatkan 4. Kurang motivasi dan siswa. Akibatnya dukungan dari siswa tidak tertarik orang tua dengan 5. Media pembelajaran pembelajaran, tidak interaktif sehingga minat siswa belajar rendah. 2 Kurangnya keaktifan Kemampuan guru Analisis : siswa dalam yang masih kurang Setelah dilakukan pembelajaran : dalam pengelolaan analisis, 1. Guru belum kelas berdasarkan merencanakan dan literatur dan menggunakan wawancara. Akar model pembelajaran penyebab yang dapat masalahnya adalah : mengkondisikan Kemampuan guru siswa belajar aktif. dalam pengelolaan 2. Faktor kemampuan kelas masih guru mengelola kurang. kelas Kegiatan membuka 3. Materi yang pelajaran, disampaikan dan pemberian motivasi, cara memandu diskusi, penyampaiannya ataupun 4. Siswa mengantuk di penyampaian materi dalam kelas serta belum berjalan malas / takut untuk maksimal dan bertanya belum bisa 5. Kemampuan memancing inisiatif berbahasa siswa dan minat siswa yang rendah untuk aktif terlibat 6. Kurangnya apresiasi dalam pembelajaran dan reward pada tersebut. siswa yang aktif 7. Model diskusi yang kaku dan tidak menarik 3 Minat baca siswa Minat membaca Analisis : rendah siswa sudah rendah Setelah dilakukan 1. Faktor internal sejak dini analisis, siswa, seperti rasa berdasarkan malu dan malas literatur dan untuk rajin wawancara. Akar membaca. penyebab 2. Faktor eksternal masalahnya adalah : seperti Minat membaca perkembangan siswa memang teknologi berupa sudah rendah sejak game online dini. Siswa tidak 3. Minat baca rendah terbiasa dengan sejak dini budaya membaca 4. Faktor ketersediaan sebelumnya bahan bacaan ditambah dengan 5. Kurangnya motivasi adanya game online dari orang tua dan sehingga minat baca guru relatif rendah. 4 Kemampuan numerasi Pembelajaran yang Analisis : siswa rendah. belum Setelah dilakukan 1. Pembelajaran menumbuhkan analisis, matematika di kemampuan berdasarkan sekolah belum numerasi siswa. literatur dan sepenuhnya wawancara. Akar menumbuhkan penyebab kemampuan masalahnya adalah : numerasi siswa Pembelajaran yang 2. Siswa terbiasa belum dengan cara instan menumbuhkan dengan kalkulator kemampuan dan google numerasi siswa. 3. Kemampuan dasar Siswa tidak siswa rendah diarahkan 4. Motivasi siswa menguasai konsep rendah karena namun menghafal stigma terhadap rumus. pembelajaran matematika yang menakutkan bagi siswa 5. Kurangnya siswa mengerjakan latihan
5 Kurangnya kedisiplinan Pembelajaran Analisis :
siswa dalam praktikum masih Setelah dilakukan melakukan praktikum. belum menggunakan analisis, 1. Kurangnya jobsheet atau LK berdasarkan ketegasan dan yang memuat segala literatur dan konsistensi guru instrumen praktikum wawancara. Akar dalam menerapkan didalamnya. penyebab aturan di labor pada masalahnya adalah : saat praktek. Pembelajaran 2. Kemampuan guru praktikum masih dalam belum memanajemen menggunakan waktu, alat, dan jobsheet atau LK kegiatan siswa yang memuat masih kurang. segala instrumen 3. Pembelajaran praktikum praktikum masih didalamnya. belum Didalam menggunakan jobsheet/LK jobsheet atau LK diharapkan sudah yang memuat segala terdapat poin-poin instrumen kedisiplinan beserta praktikum sanksi apabila didalamnya. melanggar serta kolom untuk penulisanya. 6 Kurang nya Strategi guru dalam Analisis : kemampuan melakukan Setelah dilakukan komunikasi siswa komunikasi masih analisis, dalam pembelajaran belum mengena, berdasarkan 1. Kemampuan siswa kurangnya apersepsi literatur dan untuk berbahasa sehingga tidak wawancara. Akar kurang, baik dalam terpancing untuk penyebab penggunaan kata- berpikir dan masalahnya adalah : kata maupun beropini. Strategi guru tingkat percaya diri. dalam melakukan 2. Strategi guru dalam komunikasi masih melakukan belum mengena, komunikasi masih kurangnya belum mengena, apersepsi sehingga kurangnya apersepsi tidak terpancing sehingga tidak untuk berpikir dan terpancing untuk beropini. berpikir dan Komunikasi satu beropini. arah dari guru ke 3. Guru tidak bisa siswa membuat memanfaatkan atau rendahnya minat menyisipkan unsur siswa untuk kearifan lokal dalam berkomunikasi materi untuk dalam mencairkan pembelajaran. Jika komunikasi. diminta pun siswa 4. Guru tidak humoris merasa malas/malu sehingga siswa untuk tegang dan mengutarakan komunikasi berjalan pendapatnya, kaku. sehingga diperlukan teknik dan instrumen untuk memancing keinginan siswa untuk aktif berkomunikasi dalam pembelajaran. 7 Siswa pasif dan tidak Bentuk pembelajaran mau bekerja sama kelompok yang tidak didalam kelompok. bervariasi , dimana 1. Faktor sikap siswa lebih terfokus hanya seperti adanya sikap kepada mode diskusi pemalu, rendah diri, dengan metode yang tidak percaya diri monoton. atau egois pada diri siswa sehingga menghambat interaksinya dengan teman khususnya dalam kelompok. 2. Bentuk pembelajaran kelompok yang tidak bervariasi , dimana lebih terfokus hanya kepada mode diskusi dengan metode yang monoton. 3. Kurang apresiasi bagi siswa aktif baik berupa poin atau reward. 8 Komunikasi antara Guru belum Analisis : guru dan orang tua sepenuhnya Setelah dilakukan siswa mengenai melakukan analisis, perkembangan komunikasi yang berdasarkan pembelajaran siswa efektif dan update literatur dan masih kurang. untuk tetap wawancara. Akar 1. Frekuensi berkomunikasi penyebab pertemuan dengan dengan orang tua masalahnya adalah : orang tua terbatas siswa seperti grup Guru belum karena jarak, whatsapp, sepenuhnya kondisi, kesibukan kunjungan rumah melakukan orang tua dll. komunikasi yang 2. Sarana penghubung efektif dan update yang kurang dari untuk tetap sisi orang tua berkomunikasi seperti tidak dengan orang tua memiliki HP atau siswa seperti grup jaringan didaerah whatsapp, tempat tinggal yang kunjungan rumah minim. dll. 3. Guru belum Walaupun ada sepenuhnya kendala dalam alat melakukan komunikasi komunikasi yang diharapkan guru efektif dan update mencari alternatif untuk tetap cara untuk tetap berkomunikasi terhubung dengan dengan orang tua orang tua siswa. siswa seperti grup whatsapp, kunjungan rumah dll. 4. Mindset orang tua yang menganggap pembelajaran sepenuhnya ranah guru sehingga low respon tentang pembelajaran. 9 Belum terlaksananya Guru tidak Analisis : pelaksanaan model melakukan inovasi Setelah dilakukan pembelajaran inovatif dan mengupdate analisis, oleh guru di kelas. strategi berdasarkan 1. Guru tidak pembelajarannya literatur dan menguasai bahan wawancara. Akar ajar penyebab 2. Metode masalahnya adalah : pembelajaran yang Guru tidak digunakan guru melakukan inovasi tidak menarik dan dan mengupdate membosankan strategi 3. Guru tidak pembelajarannya. melakukan inovasi Guru masih nyaman dan mengupdate dengan kondisi strategi pembelajaran apa pembelajarannya adanya. Sehingga 4. Guru tidak tidak berkembang menggunakan TIK strategi dalam pembelajaran pembelajaran. mengikuti perkembangan teknologi dan kurikulum. 10 Kegiatan belajar di Guru tidak Analisis : kelas belum berbasis mengerjakan Setelah dilakukan HOTS tahapan pembuatan analisis, 1. Guru masih asesmen dengan berdasarkan menggunakan benar, contohnya literatur dan metode guru tidak membuat wawancara. Akar konvensional yang kisi-kisi soal terlebih penyebab kurang memberikan dahulu sebelum masalahnya adalah : instrumen berpikir membuat soal Guru tidak tingkat tinggi. mengerjakan 2. Kemampuan guru tahapan dalam memahami, pembuatan menerapkan HOTS asesmen dengan dalam pembelajaran benar, contohnya masih kurang. guru tidak 3. Guru tidak membuat kisi-kisi mengerjakan soal terlebih tahapan pembuatan dahulu sebelum asesmen dengan membuat soal. benar, contohnya Karena tidak guru tidak membuat dilaksanakannya kisi-kisi soal terlebih tahapan-tahapan dahulu sebelum asesmen dengan membuat soal benar sehingga 4. Inisiatif guru untuk asesmen yang mengikuti dihasilkan tidak perkembangan valid, reliable dan dengan mempelajari HOTS sehingga serta menerapkan tudak bisa HOTS masih mengukur kurang. kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. 11 Guru belum maksimal Mindset dan sudut Analisis : memanfaatkan TIK pandang guru Setelah dilakukan didalam proses mengartikan analisis, pembelajaran. pembelajaran berdasarkan 1. Inisiatif guru untuk berbasis TIK masih literatur dan menerapkan TIK terbatas pada wawancara. Akar dalam pembelajaran penggunaan penyebab masih rendah . powerpoint sehingga masalahnya adalah : 2. Mindset dan sudut mandul dalam Mindset dan sudut pandang guru menciptakan bentuk pandang guru mengartikan pembelajaran dengan mengartikan pembelajaran TIK yang lebih pembelajaran berbasis TIK masih kreatif. berbasis TIK masih terbatas pada terbatas pada penggunaan penggunaan powerpoint sehingga powerpoint mandul dalam sehingga mandul menciptakan bentuk dalam menciptakan pembelajaran bentuk dengan TIK yang pembelajaran lebih kreatif. dengan TIK yang 3. Belum adanya lebih kreatif. kebijakan dari Sementara siswa pimpinan (kepala dalam pembelajaran sekolah) dalam membutuhkan membuat standar penyajian materi atau ketentuanbagi yang lebih menarik guru untuk dan interaktif untuk membuat media merangsang minat pembelajaran belajarnya. berbasis TIK.