Anda di halaman 1dari 7

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah

Nama : Ali Rido


NO UKG : 201699518992
Instansi : SMKN 1 Koto Balingka
Kab/Kota : Pasaman Barat, Sumatera Barat

Hasil eksplorasi Akar penyebab Analisis akar


No.
penyebab masalah masalah penyebab masalah
1 Rendahnya minat Guru belum Analisis :
belajar siswa : menggunakan Setelah dilakukan
1. Faktor kemampuan strategi pembelajaran analisis,
guru seperti yang efektif dan berdasarkan
penguasaan materi menarik literatur dan
yang kurang, wawancara. Akar
kurang maksimal penyebab
strategi masalahnya adalah :
pembelajaran, Guru belum
penyampaian menggunakan
pembelajaran tidak strategi
menarik. pembelajaran yang
2. Kurangnya motivasi efektif dan
dari guru dengan menarik.
langsung masuk ke Pembelajaran masih
materi pembelajaran menggunakan mode
dan pemberian ceramah dan
materi tidak monoton dari guru
melibatkan siswa. saja tanpa media
3. Pengunaan gadget pembelajaran yang
dan hiburan yang interaktif serta
berlebihan tidak melibatkan
4. Kurang motivasi dan siswa. Akibatnya
dukungan dari siswa tidak tertarik
orang tua dengan
5. Media pembelajaran pembelajaran,
tidak interaktif sehingga minat
siswa belajar
rendah.
2 Kurangnya keaktifan Kemampuan guru Analisis :
siswa dalam yang masih kurang Setelah dilakukan
pembelajaran : dalam pengelolaan analisis,
1. Guru belum kelas berdasarkan
merencanakan dan literatur dan
menggunakan wawancara. Akar
model pembelajaran penyebab
yang dapat masalahnya adalah :
mengkondisikan Kemampuan guru
siswa belajar aktif. dalam pengelolaan
2. Faktor kemampuan kelas masih
guru mengelola kurang.
kelas Kegiatan membuka
3. Materi yang pelajaran,
disampaikan dan pemberian motivasi,
cara memandu diskusi,
penyampaiannya ataupun
4. Siswa mengantuk di penyampaian materi
dalam kelas serta belum berjalan
malas / takut untuk maksimal dan
bertanya belum bisa
5. Kemampuan memancing inisiatif
berbahasa siswa dan minat siswa
yang rendah untuk aktif terlibat
6. Kurangnya apresiasi dalam pembelajaran
dan reward pada tersebut.
siswa yang aktif
7. Model diskusi yang
kaku dan tidak
menarik
3 Minat baca siswa Minat membaca Analisis :
rendah siswa sudah rendah Setelah dilakukan
1. Faktor internal sejak dini analisis,
siswa, seperti rasa berdasarkan
malu dan malas literatur dan
untuk rajin wawancara. Akar
membaca. penyebab
2. Faktor eksternal masalahnya adalah :
seperti Minat membaca
perkembangan siswa memang
teknologi berupa sudah rendah sejak
game online dini. Siswa tidak
3. Minat baca rendah terbiasa dengan
sejak dini budaya membaca
4. Faktor ketersediaan sebelumnya
bahan bacaan ditambah dengan
5. Kurangnya motivasi adanya game online
dari orang tua dan sehingga minat baca
guru relatif rendah.
4 Kemampuan numerasi Pembelajaran yang Analisis :
siswa rendah. belum Setelah dilakukan
1. Pembelajaran menumbuhkan analisis,
matematika di kemampuan berdasarkan
sekolah belum numerasi siswa. literatur dan
sepenuhnya wawancara. Akar
menumbuhkan penyebab
kemampuan masalahnya adalah :
numerasi siswa Pembelajaran yang
2. Siswa terbiasa belum
dengan cara instan menumbuhkan
dengan kalkulator kemampuan
dan google numerasi siswa.
3. Kemampuan dasar Siswa tidak
siswa rendah diarahkan
4. Motivasi siswa menguasai konsep
rendah karena namun menghafal
stigma terhadap rumus.
pembelajaran
matematika yang
menakutkan bagi
siswa
5. Kurangnya siswa
mengerjakan latihan

5 Kurangnya kedisiplinan Pembelajaran Analisis :


siswa dalam praktikum masih Setelah dilakukan
melakukan praktikum. belum menggunakan analisis,
1. Kurangnya jobsheet atau LK berdasarkan
ketegasan dan yang memuat segala literatur dan
konsistensi guru instrumen praktikum wawancara. Akar
dalam menerapkan didalamnya. penyebab
aturan di labor pada masalahnya adalah :
saat praktek. Pembelajaran
2. Kemampuan guru praktikum masih
dalam belum
memanajemen menggunakan
waktu, alat, dan jobsheet atau LK
kegiatan siswa yang memuat
masih kurang. segala instrumen
3. Pembelajaran praktikum
praktikum masih didalamnya.
belum Didalam
menggunakan jobsheet/LK
jobsheet atau LK diharapkan sudah
yang memuat segala terdapat poin-poin
instrumen kedisiplinan beserta
praktikum sanksi apabila
didalamnya. melanggar serta
kolom untuk
penulisanya.
6 Kurang nya Strategi guru dalam Analisis :
kemampuan melakukan Setelah dilakukan
komunikasi siswa komunikasi masih analisis,
dalam pembelajaran belum mengena, berdasarkan
1. Kemampuan siswa kurangnya apersepsi literatur dan
untuk berbahasa sehingga tidak wawancara. Akar
kurang, baik dalam terpancing untuk penyebab
penggunaan kata- berpikir dan masalahnya adalah :
kata maupun beropini. Strategi guru
tingkat percaya diri. dalam melakukan
2. Strategi guru dalam komunikasi masih
melakukan belum mengena,
komunikasi masih kurangnya
belum mengena, apersepsi sehingga
kurangnya apersepsi tidak terpancing
sehingga tidak untuk berpikir dan
terpancing untuk beropini.
berpikir dan Komunikasi satu
beropini. arah dari guru ke
3. Guru tidak bisa siswa membuat
memanfaatkan atau rendahnya minat
menyisipkan unsur siswa untuk
kearifan lokal dalam berkomunikasi
materi untuk dalam
mencairkan pembelajaran. Jika
komunikasi. diminta pun siswa
4. Guru tidak humoris merasa malas/malu
sehingga siswa untuk
tegang dan mengutarakan
komunikasi berjalan pendapatnya,
kaku. sehingga diperlukan
teknik dan
instrumen untuk
memancing
keinginan siswa
untuk aktif
berkomunikasi
dalam
pembelajaran.
7 Siswa pasif dan tidak Bentuk pembelajaran
mau bekerja sama kelompok yang tidak
didalam kelompok. bervariasi , dimana
1. Faktor sikap siswa lebih terfokus hanya
seperti adanya sikap kepada mode diskusi
pemalu, rendah diri, dengan metode yang
tidak percaya diri monoton.
atau egois pada diri
siswa sehingga
menghambat
interaksinya dengan
teman khususnya
dalam kelompok.
2. Bentuk
pembelajaran
kelompok yang tidak
bervariasi , dimana
lebih terfokus hanya
kepada mode
diskusi dengan
metode yang
monoton.
3. Kurang apresiasi
bagi siswa aktif baik
berupa poin atau
reward.
8 Komunikasi antara Guru belum Analisis :
guru dan orang tua sepenuhnya Setelah dilakukan
siswa mengenai melakukan analisis,
perkembangan komunikasi yang berdasarkan
pembelajaran siswa efektif dan update literatur dan
masih kurang. untuk tetap wawancara. Akar
1. Frekuensi berkomunikasi penyebab
pertemuan dengan dengan orang tua masalahnya adalah :
orang tua terbatas siswa seperti grup Guru belum
karena jarak, whatsapp, sepenuhnya
kondisi, kesibukan kunjungan rumah melakukan
orang tua dll. komunikasi yang
2. Sarana penghubung efektif dan update
yang kurang dari untuk tetap
sisi orang tua berkomunikasi
seperti tidak dengan orang tua
memiliki HP atau siswa seperti grup
jaringan didaerah whatsapp,
tempat tinggal yang kunjungan rumah
minim. dll.
3. Guru belum Walaupun ada
sepenuhnya kendala dalam alat
melakukan komunikasi
komunikasi yang diharapkan guru
efektif dan update mencari alternatif
untuk tetap cara untuk tetap
berkomunikasi terhubung dengan
dengan orang tua orang tua siswa.
siswa seperti grup
whatsapp,
kunjungan rumah
dll.
4. Mindset orang tua
yang menganggap
pembelajaran
sepenuhnya ranah
guru sehingga low
respon tentang
pembelajaran.
9 Belum terlaksananya Guru tidak Analisis :
pelaksanaan model melakukan inovasi Setelah dilakukan
pembelajaran inovatif dan mengupdate analisis,
oleh guru di kelas. strategi berdasarkan
1. Guru tidak pembelajarannya literatur dan
menguasai bahan wawancara. Akar
ajar penyebab
2. Metode masalahnya adalah :
pembelajaran yang Guru tidak
digunakan guru melakukan inovasi
tidak menarik dan dan mengupdate
membosankan strategi
3. Guru tidak pembelajarannya.
melakukan inovasi Guru masih nyaman
dan mengupdate dengan kondisi
strategi pembelajaran apa
pembelajarannya adanya. Sehingga
4. Guru tidak tidak berkembang
menggunakan TIK strategi
dalam pembelajaran
pembelajaran. mengikuti
perkembangan
teknologi dan
kurikulum.
10 Kegiatan belajar di Guru tidak Analisis :
kelas belum berbasis mengerjakan Setelah dilakukan
HOTS tahapan pembuatan analisis,
1. Guru masih asesmen dengan berdasarkan
menggunakan benar, contohnya literatur dan
metode guru tidak membuat wawancara. Akar
konvensional yang kisi-kisi soal terlebih penyebab
kurang memberikan dahulu sebelum masalahnya adalah :
instrumen berpikir membuat soal Guru tidak
tingkat tinggi. mengerjakan
2. Kemampuan guru tahapan
dalam memahami, pembuatan
menerapkan HOTS asesmen dengan
dalam pembelajaran benar, contohnya
masih kurang. guru tidak
3. Guru tidak membuat kisi-kisi
mengerjakan soal terlebih
tahapan pembuatan dahulu sebelum
asesmen dengan membuat soal.
benar, contohnya Karena tidak
guru tidak membuat dilaksanakannya
kisi-kisi soal terlebih tahapan-tahapan
dahulu sebelum asesmen dengan
membuat soal benar sehingga
4. Inisiatif guru untuk asesmen yang
mengikuti dihasilkan tidak
perkembangan valid, reliable dan
dengan mempelajari HOTS sehingga
serta menerapkan tudak bisa
HOTS masih mengukur
kurang. kemampuan
berpikir tingkat
tinggi siswa.
11 Guru belum maksimal Mindset dan sudut Analisis :
memanfaatkan TIK pandang guru Setelah dilakukan
didalam proses mengartikan analisis,
pembelajaran. pembelajaran berdasarkan
1. Inisiatif guru untuk berbasis TIK masih literatur dan
menerapkan TIK terbatas pada wawancara. Akar
dalam pembelajaran penggunaan penyebab
masih rendah . powerpoint sehingga masalahnya adalah :
2. Mindset dan sudut mandul dalam Mindset dan sudut
pandang guru menciptakan bentuk pandang guru
mengartikan pembelajaran dengan mengartikan
pembelajaran TIK yang lebih pembelajaran
berbasis TIK masih kreatif. berbasis TIK masih
terbatas pada terbatas pada
penggunaan penggunaan
powerpoint sehingga powerpoint
mandul dalam sehingga mandul
menciptakan bentuk dalam menciptakan
pembelajaran bentuk
dengan TIK yang pembelajaran
lebih kreatif. dengan TIK yang
3. Belum adanya lebih kreatif.
kebijakan dari Sementara siswa
pimpinan (kepala dalam pembelajaran
sekolah) dalam membutuhkan
membuat standar penyajian materi
atau ketentuanbagi yang lebih menarik
guru untuk dan interaktif untuk
membuat media merangsang minat
pembelajaran belajarnya.
berbasis TIK.

Anda mungkin juga menyukai