LANDASAN TEORI
6
7
harus ditanahkan agar petir yang menyambar kawat petir dapat disalurkan
ke tanah dengan lancar melalui kaki tiang saluran transmisi.
Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan
dengan mudah dapat disentuh manusia.
Bagian pembuangan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester. Hal ini
diperlukan agar lightning arrester dapat berfungsi dengan baik, yaitu
membuang muatan listrik yang diterimanya dari petir ke tanah (bumi)
dengan lancar.
pembumian adalah penghubung bagian-bagian peralatan listrik yang pada
keadaan normal tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan
antara bagian-bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian-bagian ini
dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua kondisi operasi,
baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan. (Pabla 1986, Hutauruk 1987,
Tajuddin 1998)
Pembumian peralatan adalah penghubungan badan atau rangka peralatan
listrik (motor, generator, transformator, pemutus daya dan bagian-bagian logam
lainnya yang pada keadaan normal tidak dialiri arus) dengan tanah. Maksud dari
pembumian peralatan adalah
Mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang berbahaya untuk
orang dalam daerah tertentu.
Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu baik besarnya maupun
lamanya dalam keadaan gangguan tanah tanpa menimbulkan
kebakaran atau ledakan pada bangunan atau isinya.
Untuk memperbaiki penampilan (performance) dari sistem.
(Hutauruk, 1987 hal 125).
Oleh karena itu, secara umum sistem pembumian berperan sebagai
PROTEKSI dengan tujuan pemasangan :
a. Menjamin kerja peralatan listrik atau elektronik;
b. Mencegah kerusakan peralatan listrik atau elektronik;
d. Menjamin keselamatan orang dari sengatan listrik baik dalam keadaan normal
atau tidak dari tegangan sentuh dan tegangan langkah.
2.2 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pembumian
Tahanan pembumian suatu elektroda tergantung pada tiga faktor, yaitu :
Tahanan elektroda pembumian beserta sambungan pengelasan pada elektroda
itu sendiri;
Tahanan kontak antara elektroda dengan tanah;
Tahanan penghantar (BC) yang menghubungkan peralatan yang ditanahkan;
Tahanan dari massa tanah disekitar elektroda pembumian.
Dari ketiga komponen tersebut, tahanan pembumian merupakan besaran
yang paling besar pengaruhnya pada resistansi pembumian dibandingkan tahanan
elektroda.
Namun demikan seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa nilai tahanan
pembumian diharapkan ≤ 5 Ὠ atau sekecil mungkin. Namun dalam hasil
penelitian di lapangan tidak selalu didapatkan nilai tahanan pembumian yang
diharapkan karena banyak faktor-faktor yang mempengaruhi resistansi
pembumian.
Nilai tahanan suatu sistem pembumian diharapkan serendah mungkin.
Elektroda pembumian yang ditanamkan ke dalam tanah diharapkan langsung
memperoleh tahanan yang rendah, namun hal itu sangat jarang diperoleh. Ada
beberapa faktor yang berpengaruh terhadap nilai tahanan pembumian.
1. Faktor Internal
Bentuk elektroda. Ada beberapa macam bentuk dari elektroda itu sendiri
yang banyak digunakan, seperti jenis batang, pita dan plat.
Jenis bahan dan ukuran elektroda. Sebagai konsekuensi peletakannya di
dalam tanah, maka elektroda dipilih dari bahan-bahan tertentu yang
memiliki konduktivitas sangat baik dan tahan terhadap sifat-sifat yang
merusak dari tanah, sepeti korosi. Ukuran elektroda dipilih yang
mempunyai kontak paling efektif dengan tanah. Prinsip dasar untuk
di
Faktor keseimbangan antara tahanan pembumian dan kapasitansi
sekelilingnya adalah tahanan jenis tanah yang direpresentasikan dengan ρ.
Harga tahanan jenis tanah dalam kedalaman tertentu tergantung pada
beberapa faktor yaitu :
1. Jenis tanah : liat, berpasir, berbatu dan lain-lain
2. Lapisan tanah : berlapis-lapis dengan tahanan jenis berlainan
atau uniform
3. Komposisi kimia dari larutan garam dalam kandungan air
4. Kelembaban tanah
5. Temperatur
6. Kepadatan tanah
Komposisi zat kimia dalam tanah. Kandungan zat - zat kimia dalam
tanah terutama sejumlah zat organik maupun anorganik yang dapat larut
perlu untuk diperhatikan pula. Di daerah yang mempunyai tingkat curah
hujan tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi
disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut bersama air
hujan. Pada daerah yang demikian ini untuk memperoleh pembumian yang
efektif yaitu dengan menanam elektroda pada kedalaman yang lebih dalam
dimana larutan garam masih terdapat.
1
Atas dasar prinsip diatas, maka harus kita usahakan suatu elektoda
pembumian ditanam sampai mencapai air tanah. Dengan menanam
elektroda tanah dibawah permukaan air tanah, akan menjamin kita harga
tahanan pembumian tidak banyak bevariasi terhadap cuaca.
Temperatur tanah. Temperatur tanah sekitar elektroda pembumian juga
berpengaruh pada besarnya tahanan jenis tanah. Hal ini terlihat sekali
pengaruhnya pada temperatur di bawah titik beku air (0 C). Di bawah
harga ini penurunan temperatur yang sedikit saja akan menyebabkan
kenaikan harga tahanan jenis tanah dengan cepat. Gejala di atas dapat
dijelaskan sebagai berikut ; pada temperatur di bawah titik beku air (0 C) ,
air di dalam tanah akan membeku, molekul-molekul air dalam tanah sulit
untuk bergerak, sehingga daya hantar listrik tanah rendah sekali. Bila
temperatur tanah naik, air akan berubah menjadi fase cair, molekul-
molekul dan ion-ion bebas bergerak sehingga daya hantar listrik tanah
menjadi besar atau tahanan jenis tanah turun.
1. Elektroda batang
Elektroda batang yaitu elektroda dari batang logam tembaga Cu
(Cupper Rod / Ground Rod ) berdiamater minimum 5/8”, atau batang logam
baja profil / pipa galvanis berdiameter 1,5” yang dipancangkan secara vertikal
atau horizontal dalam tanah sedalam 3 meter.
Perlu diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari korosi.
Elektroda ini mampu menyalurkan arus petir maupun untuk pembumian
proteksi yang lain.
kabel BC
klem
16 mm x 3
elektroda
batang
Sumber : http://www.google.co.id/search?
tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1366&bih=598&q= elektroda+batang
1
bt
2L a
Di mana :
.........(2.5)
&
sumber : Hutauruk dalam buku “PENGETANAHAN NETRAL SISTEM TENAGA
PENGETANAHAN PERALATAN”)
3. Elektroda pita
Elektroda Pita terbuat dari penghantar berbentuk pita atau bulat.
Pemasangannya dipasang secara horizontal pada kedalaman antara 0,5m - 1m
dari permukaan tanah.
Elektroda ini bisa dipasang pada struktur tanah yang mempunyai tahanan
jenis rendah pada permukaan dan pada daerah yang tidak mengalami
kekeringan. Hal ini cocok untuk daerah – daerah pegunungan dimana harga
tahanan jenis tanah makin tinggi dengan kedalaman.
Sumber : http://www.google.co.id/imgres?
2
Sumber : http://www.google.co.id/imgres?
1
a. Berbentuk hantaran kawat pilin dari bahan tembaga atau tembaga berlapis
timah dengan luas penampang mulai dari 120 hingga 300 mm2.
b. Ditanam dalam tanah horizontal dengan kedalaman bagian atas elektroda
berkisar antara 0,5 – 1 m dan bentangan horizontal, dengan bentuk
bentangan berupa lingkaran berdiagonal atau bentik silang/persilangan
satu titik dihubungkan keluar dengan kawat BC luas penampang minimal
sama dengan luas penampang elektroda.
c. Pada umumnya ditanam pada tanah mulai yang lembek hingga pada tanah
yang keras (tanah pasir, kerikil, berbatu) dengan cara menanam horizontal
pada seluruh bentang panjang elektroda.
Dari berbagai jenis elektroda yang telah di jelaskan di atas mulai dari
spesifikasi dan cara pemasangan masign-masing elektroda,pada penulisan
laporan ini penulis memfokuskan hanya pada elektroda batang saja.
2.4 Konfigurasi Sistem Pembumian (Elektroda Batang)
2.4.1 Pembumian Satu Elektroda Batang
Tujuan dari pembumian batang horizontal adalah untuk memperoleh
Rbt= 4L (2.7)
2L (Ln 1)................
a
Dengan :
Rbt = Tahanan pembumian elektroda batang [ Ω ]
= Resistansi jenis tanah [ Ωm ]
L = Panjang elektroda batang yang tertanam [ m ]
a = Jari-jari batang elektroda [ m ]
sumber : Hutauruk dalam buku “PENGETANAHAN NETRAL SISTEM TENAGA &
PENGETANAHAN PERALATAN”)
1 1 1
Rtot = 1 1 ....... ..........................................................(2.8)
R1 R3
Dengan :
R2 Rn
Rtot = Tahanan[ Ω ]
2
permukaan tanah
pl hb
h p1 b Rb
Gambar 2.7 Paralel tiga elektroda batang tegak lurus ke dalam tanah
2
Gambar 2.8 Konfigurasi penanaman segi empat dengan jarak dua kali
panjang elektroda
terdeteksi (arus lebih) maka arus tersebut akan segera disalurkan melalui kabel
konduktor.
Ground Enhanced Material (GEM) adalah substan yang terbuat dari bubuk
Ca-Bentonite, bubuk Graphite, Sodium Carbonate (karbon), bubuk batubara dan
bubuk arang, yang diimpor langsung dari China dan telah lolos pengetesan mutu
yang dilakukan oleh Wuhan High Voltage Research Institute, yang merupakan
lembaga uji material yang diakui oleh pemerintah China. (Sumber :
http://www.rajagrounding.com/2010/01/ground-enhance-material-gem
more.html)
Pada dasarnya GEM sama seperti produk bentonite, tetapi kandungan GEM
lebih banyak dibandingkan bentonite sehingga GEM memiliki kualitas yang jauh
lebih baik dari bentonite, dengan manfaat dan kegunaan sebagai berikut :
1. Memiliki tahanan yang rendah, memiliki daya serap air yang tinggi dan bisa
menahan air dengan baik. Dengan demikian secara efektif bisa menurunkan
tahanan tanah dan meningkatkan daya hantar tanah.
4. Bubuk Batubara
Kandungan air dalam batubara (air bebas maupun air bawaan) merupakan
faktor penentu tinggi rendahnya nilai kalori batubara. Kandungan air yang
tinggi menyebabkan tingkat pembakaran menjadi rendah akibatnya
kandungan gas Co2 yang ditimbulkan menjadi tinggi yang tentunya
kandungan air yang cukup tinggi, sehingga mampu menurunkan nilai tahanan
pembumian.
5. Bubuk Arang
Serbuk arang lebih bagus mempertahankan air (kandungan elektrolit) yang
terserap dibandingkan tanah itu sendiri yang cenderung mengalirkan
kelapisan tanah dibawahnya, apalagi jika lapisan atas dari tanah tempat
grounding tersebut berupa lapisan tanah pasir yang tentu saja akan lebih cepat
mengalirkan air kelapisan tanah dibawahnya. Dengan kemampuannya
mempertahankan air, serbuk arang mampu menurunkan nilai tahanan
pembumian.
22.5cm (9") 10 12 13 15 28 31 32
25.0cm (10") 12 14 16 18 34 38 40
* 2.44m (8 kaki) panjang minimum batang yang diperlukan untuk berhubungan
dengan tanah (atau GEM). Per NEC 250-83c. dalam
http://www.erico.com/public/library/fep/LT0925.pdf
Pada tabel estimasi penggunaan GEM di atas dapat kita jadikan sebagai acuan
untuk penggunaannya,pada umumnya penggunaan GEM dapat dilakukan sesuai
kebutuhan berdasarkan kondisi tanah di mana sistem pembumian akan dipasang.
Apabila sistem pembumian akan dipasang dalam tanah yang memiliki nilai
tahanan/resistansi pembumian yang relatif tinggi, maka penggunaan zat aditif
GEM akan lebih banyak yang bertujuan untuk menurunkan nilai tahanan
pembumian.
VMerk
Open Circuit : HIOKI: AC 50
Tipe : 3151 Vmax
Batas Ukur : X 1Ω 0 - 11,5 Ω
X 10Ω 0 – 11,5 Ω
I HS
X 100Ω 0 – 115 Ω
Max Rated Power : 2,5 VA
V AC 0 – 30 Volt
Nilai Pengukuran : Rx + Ro (simple measurement)
Frekuensi : 575 Hz (2a/32), 600 Hz (2b/3b)
Pada penelitian pengukuran tahanan jenis tanah ini dilakukan menggunakan
metoda tiga titik, dimana dalam pengukurannya menggunakan dua buah elektroda
bantu.
Elektroda
Bantu II Elektroda
Bantu I
E P C
Tanah
minimal 5 m
2
Elektroda Utama 3
push selector
button slide switch
maksimal 20 m switch switch
Tanah
Elektroda Bantu II
E P C
Tanah
2 3
Elektroda Utama
slide selector
push button switch
switch switch
maksimal 20 m
Elektroda
Bantu I
Tanah
Elektroda
Bantu II
E P C
Tanah
2 3
Elektroda Utama
push slide selector
button switch switch
maksimal 20 m switch
Jarak