Macam-macam Pentanahan/Grounding ?
1. Ground Rod, tipe grounding yang terbuat dari kuningan untuk ground yang
terhubung ke tanah dan dilengkapi dengan bak control (untuk pengukuran)
2. Elektroda Pita, system grounding yang menggunakan dasar plat tembaga sebagai
elektroda pita yang dihubungkan dengan kabel dengan bak control
3. Elektroda Plat, system grounding yang menggunakan plat tembaga sebagai
elektroda platnya yang dihubungkan dengan kabel ke bak control.
a) Elektroda pentanahan
b) Penghantar elektroda
Perlengkapan Grounding ?
Untuk tanah yang teksturnya lembut, Anda bisa menggunakan air untuk
mempermudah memasukkan elektroda, kemudian dipukul-pukul ataupun menggunakan
mesin hammer drill. Sedang untuk tanah yang keras, Anda bisa meminta bantuan tukang
bor agar bisa tembus sampai didapat permukaan air di dalam tanah.
1. Lakukan penggalian tanah dari titik dimana grounding menuju masing masing titik
grounding yang saling terhubung. Dan juga lakukan penggalian kea rah terminal
grounding
2. Buat galian disepanjang jalur lintasan dengan kedalaman antara 50 -60 cm
3. Tarik kabel grounding melalui jalur kabel tersebut, kemudian tempatkan di bawah
galian. Pastikan panjang kabel sudah cukup hingga proses pengikatan dengan
grounding road tidak akan susah. Jangan biarkan kabel grounding berlebih.
4. Setelah semua sambungan telah di koneksi dengan sistim cadwell, berikan pipa
marking di tempat grounding rod tersebut. Gunakan pipa PVC 4 ‘’ dan ditutup dop
pipa.
5. Kemudian lakukan penimbunan tanah didaerah galian sampai ketinggian 20 cm.
Lalu padatkan. Kemudian beri tanda misalanya batu bata supaya dikemudian hari
jika ada penggalian di sepanjang areal penanaman kabel, maka kabel akan aman.
6. Setelah bata terpasang semua, kemudain timbun kembali hingga penuh. Lakukan
penimbunan hingga betul betul padat.
Perawatan rutin.
1. Terencana dengan baik, semua koneksi yang terdapat pada sistem harus
merupakan koneksi yang sudah direncanakan sebelumnya dengan kaidahkaidah
tertentu.
2. Verifikasi secara visual dapat dilakukan.
3. Menghindarkan gangguan yang terjadi pada arus listrik dari perangkat.
4. Semua komponen metal harus ditahan/diikat oleh sistem pentanahan, dengan
tujuan untuk meminimalkan arus listrik melalui material yang bersifat konduktif
pada potensial listrik yang sama.
Dalam sebuah instalasi listrik ada empat bagian yang harus ditanahkan atau sering juga
disebut dibumikan. Empat bagian dari instalasi listrik ini adalah:
1. Semua bagian instalasi yang terbuat dari logam (menghantar listrik) dan dengan
mudah bisa disentuh manusia. Hal ini perlu agar potensial dari logam yang mudah
disentuh manusia selalu sama dengan potensial tanah (bumi) tempat manusia
berpijak sehingga tidak berbahaya bagi manusia yang menyentuhnya.
2. Bagian pembuangan muatan listrik (bagian bawah) dari lightning arrester. Hal ini
diperlukan agar lightning arrester dapat berfungsi dengan baik, yaitu membuang
muatan listrik yang diterimanya dari petir ke tanah (bumi) dengan lancar.
3. Kawat petir yang ada pada bagian atas saluran transmisi. Kawat petir ini
sesungguhnya juga berfungsi sebagai lightning arrester. Karena letaknya yang ada
di sepanjang saluran transmisi, maka semua kaki tiang transmisi harus ditanahkan
agar petir yang menyambar kawat petir dapat disalurkan ke tanah dengan lancar
melalui kaki tiang saluran transmisi.
4. Titik netral dari transformator atau titik netral dari generator. Hal ini diperlukan
dalam kaitan dengan keperluan proteksi khususnya yang menyangkut gangguan
hubung tanah. Dalam praktik, diinginkan agar tahanan pentanahan dari titik-titik
pentanahan tersebut di atas tidak melebihi 4 ohm. Secara teoretis, tahanan dari
tanah atau bumi adalah nol karena luas penampang bumi tak terhingga. Tetapi
kenyataannya tidak demikian, artinya tahanan pentanahan nilainya tidak nol.