Anda di halaman 1dari 60

Sistem Pembumian

(Grounding)
Pemasangan Grounding

• Pembumian atau Grounding


adalah benda logam yang di
tanam dalam tanah berfungsi
sebagai pelepasan muatan listrik
, tanah atau bumi adalah sebuah
masa yang bersifat netral dan
memiliki volume yang luar biasa
besar sehingga mampu untuk
menyerap dan menetralkan
muatan listrik sebesar apapun .
Pengertian Pembumian/
Grounding :
Pembumian adalah batang elektroda
yang ditanamkan kebumi dan berfungsi:
• sebagai sistem pengaman rangkaian
instalasi listrik dari arus sisa/arus yang
mengalir tidak pada media hantaran
semestinya
• Sebagai Penyalur Petir
Besar tahanan Pembumian

Tahanan Pembumian yang ideal besarnya adalah


0 (nol). Namun karena bumi/tanah memiliki
berbagai jenis/unsur yang mempengaruhi
besarnya tahanannya maka nilai nol adalah
sesuatu yang sulit didapat. IEC dan PUIL
merekomendasikan bahwa nilai maksimum dari
tahanan pembumian adalah 5 ohm.
TUJUAN PEMBUMIAN
1. Mencegah terjadinya tegangan kejut listrik yang
berbahaya untuk orang dalam daerah itu.
2. Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu
baik besarnya maupun lamanya dalam
keadaan gangguan tanah tanpa menimbulkan
kebakaran atau ledakan pada bangunan atau
isinya.
3. Untuk memperbaiki kinerja dari sistem.
4. Meniadakan ketidak stabilan tegangan
5. Mencegah terjadinya kerusakan peralatan atau
bangunan/gedung akibat sambaran petir, baik
sambaran langsung maupun sambaran tidak
langsung.
Hal-hal yang harus dibumikan
• Bagian pembuangan muatan listrik dari
lightning arrester
• Bagian instalasi yang terbuat dari logam
• Titik netral dari transformator atau
generator
STANDAR

Standar :
q IEC (International Electrotechnical Commission) 61643-1,
First Edition, 1998
Peralatan pengaman surja dihubungkan ke sistem didtribusi
tegangan rendah.
q IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
C62.41-1991
Standar ini direkomendasikan untuk tegangan surja pada
sistem tenaga listrik arus bolak-balik.
q SPLN 3-1978
Pentanahan jaring tegangan rendah PLN dan pentanahan instalasi
q SPLN 102-1993
Elektroda bumi jenis batang bulat berlapis tembaga
Konstruksi Pembumian
Konstruksi Paralel Pembumian
Paralel Grounding Tidak Memenuhi Standar
UKURAN MINIMUM ELEKTRODA PEMBUMIAN

Bahan jenis Baja digalvanisasi dengan Baja berlapis


NO Tembaga
elektroda proses pemanasan tembaga
Pita tembaga 50
Pita baja 100 mm2 setebal
1 Elektroda Pita 50 mm2 mm2 tebal
minimum 3 mm
minimum 2 mm
Penghantar pilin
Penghantar pilin 95 mm2 (
35 mm2 ( bukan
bukan kawat halus )
kawat halus )
- Pipa baja 25 mm
- Pipa profil (mm) Baja berdiameter
Elektroda L 65 x 65 x 7 15 mm dilapis
2 tembaga setebal
Batang U 65
T 6 x 50 x 3 250 μm
- Batang profil lain yang setara.
Pelat tembaga
Elektroda Pelat besi tebal 3 mm luas 0,5 tebal 2 mm luas
3
Pelat m2 sampai 1 m2. 0,5 m2 sampai 1
m2
Contoh Cara Memasang Grounding
Pemasangan dengan mesin bor
Pasang Grounding pada Instalasi listrik

14
LANJUTAN PENGAPLIKASIAN…

3/30/2012 15
LANJUTAN PENGAPLIKASIAN...

3/30/2012 16
LANJUTAN PENGAPLIKASIAN

3/30/2012 17
3/30/2012 18
STANDAR DESAIN BTS

DARI IGB GROUNDING


MGB BAR

BCC 50 ARRESTER
mm2 ( 4 X 15 KA )

MCB 3
PHASE KE BEBAN

R S T N
PHASE
KWH 3

NEUTRAL
BAR
3/30/2012 19
TAHANAN PEMBUMIAN

Sambungan ke tanah diperlukan


untuk melindungi peralatan –
peralatan komunikasi dan personal
terhadap bahaya petir atau
kesalahan pada power sistem dan
juga dapat berfungsi sebagai
service pada suatu sistem

3/30/2012 20
TAHANAN PEMBUMIAN

Untuk merencanakan suatu sistem


pembumian ada beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan, antara
lain :
• Tahanan Jenis Tanah
• Struktur tanah
• Keadaan lingkungan
• Ukuran dan bentuk sistemnya
• Pembiayaan
3/30/2012 21
TAHANAN PEMBUMIAN
.
Ø Tahanan pembumian yang lebih
rendah sangat efektif, tetapi biayanya
mahal
Ø Untuk itu perlu dipertimbangkan efek
fungsi dan ekonomisnya.
Ø Perencanaan dan pemasangan sistem
pembumian yang sesuai dengan
keperluannya.

3/30/2012 22
SYARAT – SYARAT
SISTEM PEMBUMIAN YANG EFEKTIF
1. Tahanan pembumian harus memenuhi syarat
yang di inginkan untuk suatu keperluan
pemakaian
2. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
• Bahan Konduktor yang baik
• Tahan Korosi
• Cukup Kuat
3. Elektroda harus mempunyai kontak yang baik
dengan tanah sekelilingnya.
4. Tahanan pembumian harus baik untuk berbagai
musim dalam setahun.
5. Biaya pemasangan serendah mungkin.

3/30/2012 23
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN
TAHANAN PEMBUMIAN
Tahanan pembumian suatu elektroda tergantung pada tiga
faktor :
1.Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang
menghubungkan ke peralatan yang dibumikan.
2.Tahanan kontak antara elektroda dengan tanah.
3.Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
Pada prakteknya tahanan elektroda dapat diabaikan,
tapi tahanan kawat penghantar yang menghubungkan
keperalatan akan mempunyai impedansi yang tinggi terhadap
impuls frekuensi tinggi seperti pada saat terjadi lightning
discharge. Untuk menghindarinya,sambungan ini di usahakan
dibuat sependek mungkin.
Dari ketiga faktor tersebut diatas yang dominan
pengaruhnya adalah tahanan sekeliling elektroda atau dengan
kata lain tahanan jenis tanah (ρ).
3/30/2012 24
TAHANAN JENIS TANAH (ρ)

Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari


suatu elektroda yang hemispherical R = ρ/2πr terlihat
bahwa tahanan pembumian berbanding lurus dengan
besarnya ρ. Untuk berbagai tempat harga ρ ini tidak
sama dan tergantung pada beberapa faktor :
1.sifat geologi tanah
2.Komposisi zat kimia dalam tanah
3.Kandungan air tanah
4.Temperatur tanah
5.Selain itu faktor perubahan musim juga
mempengaruhinya.

3/30/2012 25
Tabel. 1 . TAHANAN JENIS TANAH

TAHANAN JENIS
TANAH
No. JENIS TANAH
( ohm.meter )

1. Tanah yang mengandung air


garam 5–6
2. Rawa 30
3. Tanah liat 100
4. Pasir Basah 200
5. Batu-batu kerikil basah 500
6. Pasir dan batu krikil kering 1000
7. Batu 3000

3/30/2012 26
KOMPOSISI ZAT – ZAT KIMIA DALAM TANAH

Kandungan zat – zat kimia dalam tanah


terutama sejumlah zat organik maupun anorganik
yang dapat larut perlu untuk diperhatikan pula.
Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi
biasanya mempunyai tahanan jenis tanah
yang tinggi disebabkan garam yang terkandung
pada lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian
ini untuk memperoleh pembumian yang efektif yaitu
dengan menanam elektroda pada kedalaman yang
lebih dalam dimana larutan garam masih terdapat.
3/30/2012 27
S.O.P. MEMBUAT SUMURAN
GROUNDING

• A. Alat Pelindung Diri (APD)


• 1.Sarung tangan kulit
• 2.Pakaian kerja/warepak
• 3.Helm pengaman
• 4.Safety shoes
• 5.Kacamata safety
B.Alat kerja

1. Seperangkat peralatan pembuat galian


lubang sumur pompa air
2. Gergaji besi
3. Satu set kunci pas/ring
4. Satu set peralatan listrik
( Tang, Obeng, dll termasuk Earth Tester)
5. Hand Bor
6. Palu martil 5 Kg
7. Peralatan untuk pengerjaan Las
8. Camera digital
9. Alat tulis
Material
1.Bahan untuk elektrode dapat dipilih
disesuaikan dengan yang diperlukan
diantaranya :
- Batang tembaga(Copper Rod)
- Pipa Tembaga
- Plat Tembaga
- Pita Tembaga
- Pipa Galvanis
Lanjutan Material
2. Kawat BCC , ukuran penampang nya disesuaikan
dengan kebutuhan diantaranya : 50 mm²
3. Konektor penyambung elektrode tembaga
dengan kawat BCC, istilah dipasaran disebut
konektor ‘kuku macan’.
4. Grounding Bar ukuran dipilih sesuai kebutuhan
misalnya gruonding Bar (20 x 1,5 x 0,3) Cm.

3/30/2012 31
Lanjutan Material
5. Bentonite komposisi campuran bentonite perbandingan :
Bentonite : garam dapur : air = 1 : 0,2 : 2
6. Puder peningkat mutu resistansi tanah
7. (Ground Resistance Improvement Powder, GRIP), GEM, SAND
EARTH , Pasir kuarsa atau Jeli
8. Head /Air Termination System disebut juga Early Streamer
Emission Lightning Conductor atau bisa juga menggunakan
Spitzen. (Penyalur petir)
9. Down Conductor BC ( Bare Copper )

3/30/2012 32
Contoh Material Grounding

Copper Rod BCC ( BC ) Konektor kuku macan Grounding Bar

Head
(Air Termination),
Down Conductor
(HVSC,
TAT),Lightning
Bentonit GRIP Counter.

3/30/2012 33
Prosedur kerja

• I. PERSIAPAN

1. Gunakan peralatan kerja K3/APD


yang sudah disiapkan

• 2. Siapkan alat kerja dan material


yang diperlukan
II. Pelaksanaan Kerja
3. Masukan batang tembaga kedalam
tanah yang sudah ditentukan lokasinya

3/30/2012 35
BC 50 mm2
3. Masukan batang CADWELD
tembaga kedalam tanah
yang sudah disiapkan
lubangnya sampai COPPER
dengan kedalaman yang ROD 5/8
INCH

3000
sudah ditentukan ,
BENTONIT
4. Masukan bentonit DICAMPUR
yang sudah dicampur PASIR
dengan pasir kuarsa KUARSA
kedalam sumuran
sehingga mencapai
permukaan tanah. . 300
3/30/2012 36
3. Masukan plat
tembaga
kedalam tanah
yang sudah
disiapkan
lubangnya

4. Masukan
bentonit yang
sudah
dicampur
dengan pasir
kuarsa

3/30/2012 37
SUMURAN GROUNDING DISUNTING DARI BUKU INDIA BERJUDUL
ELECTRICAL DESIGN AND DRAWING, KULBIR SINGH , GOVT.
POLYTECHNIC G.T.B. GARH

3/30/2012 38
5. Menyambungkan elektrode SPITZEN(HEAD)
batang tembaga dengan kawat BCC PIPA GALVANIS
dengan konektor kuku macan (1)
6. Membuat bak kontrol (2) untuk
melakukan Pemeliharaan dan BC 50mm2
pengukuran resistansi pentanahan. (PE)
7. Memasang grounding bar (3)
untuk tempat penyambungan BAK
kawat penghantar dari elektrode KONTROL
2 3
dengan kawat penghantar
pentanahan(PE) atau down cable. 1
COPPER ROD PIPA
GALVANIS
5/8 INCH

3/30/2012 39
Jenis-Jenis Elektroda Pembumian
Pada prinsipnya jenis elektroda dipilih yang mempunyai kontak sangat
baik terhadap tanah.
Elektroda Pentanahan terdiri sari Elektroda Batang, Elektroda Pita, da
Elektroda Plat.

1. Elektroda Batang (Rod)

Elektroda batang ialah elektroda dari pipa atau besi baja profil yang
dipancangkan ke dalam tanah.
Elektroda ini merupakan elektroda yang pertama kali digunakan.

40
2. Elektroda Pita
Elektroda pita ialah elektroda yang terbuat dari hantaran
berbentuk pita atau berpenampang bulat atau hantaran pilin
yang pada umumnya ditanam secara dangkal.

41
Cara pemasangan elektroda pita :

0,5 – 1 m
0,5 – 1 m 0,5 – 1 m

60o
3. Elektroda Plat
Elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau berlubang) atau
dari kawat kasa.
Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam.
Elektroda ini digunakan bila diinginkan tahanan pentanahan
yang kecil dan sulit diperoleh dengan menggunakan jenis-jenis
elektroda yang lain.

43
Penanaman Elektroda Plat
METODE SAMBUNG
Bak Kontrol Grounding

11/19/21 46
11/19/21 47
BOX LEC, LEC

11/19/21 48
8. Mengukur nilai resistansi pembumian
dengan menggunakan Earth Resistance Tester.

q Besarnya tahanan pentanahan (earth resistance) menurut IEC


dan PUIL 2011 adalah maksimum 5 Ohm.

49
CLAMP ON EARTH TESTER
1 3 5
2
6
4 Tanah
• Persiapan
SOP Pengukuran : 1. Menyiapkan alat ukur : a. Mengecek
tegangan batrei( kalau ada ), b. Salah satu ujung kabel hijau
disambungkan ke earth tester pada terminal E(1) dan ujung
lainnya disambungkan ke grounding bar (2) pada bak kontrol, c.
Kabel kuning disambungkan ke terminal P(3) dan ujung lainnya
disambungkan ke elektrode pentanahan bantu potensial(4).
d.Kabel merah disambungkan ke terminal C(5) dan ujung lainnya
disambungkan
3/30/2012
ke elektrode pentanahan bantu Current (6). 52
1. Pelaksanaan Pengukuran:
a. Mengecek tegangan pentanahan :
- Saklar selektor (1) diarahkan ke
VOLTAGE, Jika hasil ukur lebih
dari 10 Volt maka hasil pengukuran
pentanahan akan ERROR.
Jika hasil 10 Volt kebawah lanjutkan
ke pengukuran pentanahan.
3 2 1
b. Mengukur resistan pentanahan :
- Saklar selektor diarahkan ke RESISTANCE, pilih kisaran
batas ukur yang diinginkan (2)
- Tombol TEST (3) ditekan , selanjutnya baca hasil ukur dan
catat hasil ukurnya.
c. Rangkaian pengukuran dilepaskan dan semua peralatan di
data kembali, dibersihkan dan dibereskan kembali.
3/30/2012 53
Pembumian titik netral sistem

Pembumian titik netral dari sistem tenaga merupakan suatu


keharusan pada saat ini, karena sistem sudah demikian besar
dengan jangkauan yang luas dan tegangan yang tinggi.
Pentanahan titik netral ini dilakukan pada alternator
pembangkit listrik dan transformator daya pada gardu-gardu
induk dan gardu-gardu distribusi.
Ada bermacam-macam pentanahan sistem, antara satu dan
lainnya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing.
Jenis pembumian sistem akan menentukan skema proteksinya.
Ada lima macam skema pembumian netral sistem daya, yaitu:
TN (Terra Neutral) System (yaitu TN-C, TN-C-S, dan TN-S), TT
(Terra Terra), IT (Impedance Terra)

Catatan :
§ Terra = bahasa Perancis yang berarti bumi atau tanah)

54
1. Saluran Tanah dan Netral disatukan (TN-C=Terra
Neutral Combined)

Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman disatukan pada
sistem secara keseluruhan.
Semua bagian sistem mempunyai saluran PEN yang merupakan
kombinasi antara saluran N (Neutral) dan PE (Protective Earth).
Seluruh bagian sistem mempunyai saluran PEN yang sama.

Saluran Tanah dan Netral disatukan (TN-C)


55
2. Saluran Tanah dan Netral disatukan dan dipisah
(TN-C-S = Terra Neutral-Combined-Separated)
Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman dijadikan menjadi
satu saluran pada sebagian sistem dan terpisah pada sebagian sistem
yang lain.
Di sini terlihat bahwa bagian sistem 1 dan 2 mempunyai satu hantaran
PEN (combined), sedangkan pada bagian sistem 3 menggunakan dua
hantaran, N dan PE secara terpisah (separated).

Saluran Tanah dan Netral disatukan


pada sebagian sistem (TN-C-S) 56
3. Saluran Tanah dan Netral-dipisah (TN-S=Terra Neutral-
Separated):

Pada sistem ini saluran netral dan saluran pengaman terdapat


pada sistem secara keseluruhan.
Jadi semua sistem mempunyai dua saluran N dan PE secara
tersendiri (separated).

Saluran Tanah dan Netral dipisah (TN-S)


57
4. Saluran Tanah dan Tanah (TT= Terra Terra)
Sistem yang titik netralnya disambung langsung ke tanah, namun
bagian-bagian instalasi yang konduktif disambungkan ke elektroda
pentanahan yang berbeda (berdiri sendiri).
Dari gambar di bawah ini terlihat bahwa pentanahan peralatan
dilakukan melalui sistem pentanahan yang berbeda dengan pentanahan
titik netral.

Saluran Tanah dan Tanah (TT= Terra Terra)


58
5. Saluran Tanah melalui Impedansi (IT=Impedance
Terra), atau Sistem Pentanahan Impedansi

Sistem rangkaian tidak mempunyai hubungan langsung ke


tanah namun melalui suatu impedansi, sedangkan bagian
konduktif instalasi dihubung langsung ke elektroda pentanahan
secara terpisah.Ada beberapa jenis sambungan titik netral
secara tidak langsung ini, yaitu melalui Reaktansi, Tahanan, dan
Kumparan Petersen.

Saluran Tanah Melalui Impedansi (IT) 59


MODUL 7 K3 LISTRIK 60

Anda mungkin juga menyukai