Anda di halaman 1dari 12

3. Perhitungan tahanan pembumian satu elektroda batang.

Untuk menghitung
besarnya tahanan pembumian dengan memakai rumus :

R=

Dimana : = tahanan jenbis tanah ( )

L = Panjang elektroda batang (m)

A = Jari-jari elektroda batang (mm)

4. Perhitungan tahanan pembumian elektroda batang lebih dari satu.


Bila tahanan pembumian yang dikehendaki tidak dapat dicapai oleh elektroda
tunggal (single rod) maka dua elektroda atau lebih dapat dipergunakan.
Beberapa konfigurasi pemasangan elektroda batang lebih dari satu sebagai
berikut :
a. Konfigurasi double straight

b. Konfigusai triple straight

c. Konfigurasi Triangle
L

L
d. Konfigurasi Square

e. Konfigurasi crosscicle

Untuk menghitung tahanan pembumian total (Rpt) konfigurasi diatas, maka


dipakai rumus :

Rpt = x fakktor pengali konfigurasi ( )

k = Faktor pengali elektroda batang tunggal.

Faktor Pengali elektroda batang tunggal (k)

20 200 2000 20.000

3 5,3 7,6 9,9

Contoh l = 1,5 m ; r = 7,5 mm

= = 200 k = 5,3
Factor pengali untuk konfigurasi elektroda batang

Double triple
Triagle Squre Cross cicle
Straight Straight
Jumlah 2 3 3 4 5

F
Pengali
Dimana :

m= ,x = ,n =

y= ,q = ,z =

5. Hubungan Paralel elektroda Batang


Bila tahanan pembumian dikehendaki tidak dapat dicapai oleh satu elektroda
batang, maka dua elektroda atau lebih dapat dipergunakan. Untuk jumlah
elektroda yang sedikit cenderung mengikuti rumus tahanan hubungan parallel,
yaitu :

= + + ....
Tetapi dalam prakteknya,

=k( + +

Dimana k tergantung pada jumlah dan panjang elektroda, jarak antara


elektroda dan variasi tahanan jenis tanah ( ). Harga k selalu lebih kecil dari
pada I.
Jika beberapa elektroda batang yang paralel tidak bekerja efektif pada seluruh
batang (misal karena ada lapisan tanah yang kering) maka jarak minimum
antara elektroda yang dipilih 2x panjang efektif dari 1(satu) elektroda batang.
Metode Pengukuran Tekanan Pembumian

Tahanan pembumian juga diukur dengan arus AC untuk menghindari pengaruh


dari polarisasi elektrokimia. Misal, bahwa tegangan bolak-balik Vo ditempatkan
antara dua elektroda pembumian P1 dan P2, yang diukur dengan elektroda bantu
P3. Apabila jarak elektroda bantu P3 dekat dengan elektroda P1 dan P2, maka
potensial ini berubah sangat cepat.

Vo

A
V

P1 V1 V2
P3 P2

V2

Vo

V1

Jarak

Metode pengukuran tahanan pembumian

Tetapi bila jarak P3 agak jauh diantra keduanya, potensial tersebut hampir tetap.
Bila P3 ditempatkan pada daerah dengan potensial yang konstan ini dan
perbedaan potensial P1 dan P3 dan antara P2 dan P3, masing-masing dinyatakan
V1 dan V2 maka tahanan-tahanan pembumian dari P1 dab P2 diberikan dengan :

R1 = , R2 =

Kandungan Air Tanah

Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah
( )terutaa kandungan air tanah sampai 20%. Dalam satu test laboratorium untuk
tanah merah, penurunan kandungan air tanah dari 20% ke 10%, menyebabkan
tahanan jenis tanah ( ) naik sampai 30 kali. Kenaikan kandungan air tanah diatas
20% pengruhnya sedikit sekali.
Pentanahan Netral Pengaman (PNP).
1. Tujuan Pentanahan Perakitan
a. Untuk membatasi tegangan antara bagian-bagian peralatan yang tidak
dilalui arus dan antara bagian-bagian ini, dengan tanah sampai pada
suatu harga yang aman untuk kondisi operasi normal atau tidak
normal.
b. Untuk memperleh impedansi yang kecil/rendah dari jalan balik arus
hubung singkat ke tanah. Saat terjadi hubung singkat ke tanah, itu
dipaksakan mengalir melalui impedansi tanah yang tinggi, ini akan
menimbulkan perbedaan potensial yang besar dan berbahaya. Juga
impedansi yang besar pada sambungan-sambungan pada rangkain
pengetanahan dapat menimbulkan busur listrik dan pemanasan.
2. Besar Tegangan Sentuh (ES) Berdasrkan IEC

Tabel 1

Waktu Poemutusaan
Es (rms)
Maks (detik)
<50
50 5,0
75 1,0
90 0,5
110 0,2
150 0,1
220 0,05
280 0,03

Agar persyaratan tabel 1 dipenuhi, maka tahanan badan peralatan harus


memenuhi :

Rs < , IA = k . In

Ig 1 = = = 54 A

Bila Ig1 = 54,. . . A, berapa t nya, dicocokkan dengan tabel 1

Es1 = Ig1 x Rg1 = 54 x 2,75 = . . . . V


t ditabel = . . . ?

3. Tahanan Pentanahan
PUIL 325 = B3 (tahanan pentanahan total dari seluruh sistem tidak boleh
lebih dari 5 .
Tahanan pentanahan dari satu atau beberapa elektroda pentanahan
disekitar sember listrik atau trafo dan disekitar badan jaring dengan radius
200 m tidak lebih dari 10 .
4. Skema Sisitem Pengaman Menurut PUIL -1987

Luas penempang nominal hantaran nol dari bahan yang sama

Hantaran
Hantaran Nol
Fasa
Dsalam Pipa Inst.
Diudar di dalam
Beraturan Bnyak
Tembok
Dan Kabel Tanah
1,5 1,5 -
2,5 2,5 -
4 4 4
6 6 6
25 16 25
35 16 35
5. Pembuatan dan Pemasangan Elektrida Tanah
PUIL 380
Jenis-jenis elektroda tanah yang banyak digunkan :
1. Elektroda Pita, terbuat dari pita yang umumnya ditanam secara
dangkal dalam bentuk radial, melingkar atau kombinasi dari bentuk-
bentuk tersebut. Liat gambar
Jarak Tanam 0,5 1 m

2. Elektroda batang, terbuat dari besi pipa atau besi baja profil yang
dipancangkan ke dalam tanah sedalam 5 m atau lebih. Menurut
ketentuan, ujung batangan harus tertanam satu meter dibawah air
tanah.

3. Elektroda Pelat, (Lempengan pelat tembaga dengan luas 1 m2 ) atau


dibuat dari kawat kasa diberi hantaran BC 50 mm2 dan ditanam
sedalam 1 5 m dibawah tanah.
6. Bentuk-bentuk dan jenis yang dijelaskan tersebut adalah penting untuk
pentanahan :
1. Titik Bintang trafo & generator
2. Badan pesawat dan peralatan listrik
3. Hantaran-hantaran turun dari instalasi penyaluran petir.
4. Hantaran pengaman
5. Pengaman tegangan lebih (Arrester) dan tiang-tiang jaringan TR, TM,
dan TT.

Guna mendapatkan tahanan sebar yang memenuhi syarat, maka tahanan


tanah perlu dianalisa,

Tabel 330-1 PUIL 1987

Tahanan Jenis Tanah


Jenis Tanah Ohm Meter
Tanah Rawa 30
Tanah Ladang 100
Pasir Basah 200
Krikil Basah 500
Pasir dan Krikil Kering 1000
Tanah Penuh Berbatu 300

Tabel 330-2 Tahanan Jenis 100


Jenis Elelktroda Tanah Pita / Hantaran Pilin Pipa / Batangan Baja
Panajang (Meter) 10 25 50 100 1 2 3 5
Tahanan Pentanahan ( ) 20 10 5 3 70 40 30 20
Besarnya tahanan pentanahan setiap jenis elektroda dalam daftar berikut,
didasarkan atas tahanan jenis 100 /m (Q1)

7. Contoh penggunaanya :
1. Pada Tanah Ladang, untuk mencapai tahanan elektroda sebesar 5 ,
maka diperlukan elektroda pita 50 m atau empat buah elektroda pipa

dengan panjang masing-masing 5 m, hasilnya =5 .


2. Pada Tanah pasir basah jenis 200 elektroda pita yang
dibutuhkan sepanjang 100m,

3. tahanan pentanahan menjadi x 3= 6 .

4. Menurut PUIL 325 B-3, tahanan pentanahan sistem maksimal = 5 .


Berarti harus diperbaiki menjadi, panjang elektroda diperpanjang
menjadi 120 m,

5. hasilnya : x 3 = 4,98 .
6. PLTD untuk pentanahan titik bintang generatornya diperlukan sebuah
elektroda tanah, ditanam 4 buah elkektroda batang dengan panjang 5m,

maka didapatkan tahanan pentanahan x 5 = 1,5 (Tanah Rawa).


Contoh Sederhan Menghitung arus gangguan ke Body motor akibat kagagalan
isolasi.

Untuk sistem titik netralnya diketanahkan

R. Tanah =

Rg untuk mentanahkan Body

Untuk sistem titik netralnya tidak ditanahkan

R Tanah =
Trip Current = 2,5 x In sekering
Contoh :

Hitung Ig ke Body motor 1, yang dapt memutskan F1


Jawab :

Rt = = 1,73

Rg1 = = = 3,94

Rg2 = = = 7,35

Ig1 = = = 47 A

Maka terjadi pemutusan 3,13 x In sekering

Anda mungkin juga menyukai