MUTU JAYA
Daftar Isi
Lampiran-lampiran
i
CV. MUTU JAYA
ii
CV. MUTU JAYA
No surat :
Perihal : Balasan Penawaran
Kepada Yth,
ZEAL’S CONSULTAN
Di
KUPANG
Dengan hormat,
Kami selaku Kepala Bagian Pengadaan Barang CV MUTU JAYA, ingin melanjutkan
penawaran dari Bapak selaku Kepala ZEAL’S CONSULTAN. Setelah melewati
pembicaraan pada rapat internal perusahaan, kami sepakat untuk menerima kesempatan yang
saudara berikan perihal membuat rencana/desain serta tender form untuk Pemasangan dan
Instalasi Station Transformation Pasangan Luar.
Dengan ketentuan sebagai berikut;
1) Instalasi 100 buah rumah kopel daya/rumah 1,6 Kva. Dengan faktor kebersamaan 0,5
2) Beban tambahan ;
Penerangan gedung sekolah ± 3 Kva
Penerangan jalan ± 4 Kva
Pompa air minum ± 7 Kw
3) Lokasi penempatan trasformer pada tanah seluas 8 x 15 m2.
4) Menggunakan transformer 100 Kva dengan pembagian beban menjadi 3 (tiga) Kelompok.
Harga yang kami cantumkan bertaraf sederhana dengan tak lupa mengutamakan sektor
keandalan. Dokumen rencana/desain serta tender form akan kami proses segera.
Hormat kami,
Direktur
Chalisto Simon Bria
2
CV. MUTU JAYA
Kode
No. Material Kode Material Unit Jumlah
Instalasi
Paralel Groove
1. (line –line –connector) DMC 1 SET 1
5. Transformator DMC 1 BH 1
6. PHB-TR DMC 1 BH 1
Electroda bumi titik netral
7. transformator DMC 1 BH
11. Jaringan TR
3
CV. MUTU JAYA
1. Bimetal Al-Cu-LuG
Bimetal Lug ( Skun Bimetal ) adalah sepatu kabel yang terbuat dari bahan tembaga
yang disambung dengan alumunium dengan sistim pergesekan tanpa bahan pembantu
sehingga terjadi sambungan yang sempurna ( bersenyawa ). Gunanya untuk terminal
kabel alumunium yang akan dihubungkan dengan komponen tembaga.
Untuk mencegah oksidasi alumunium tersebut diberi minyak grease.
2. Lightning Arester
Lightning arrester adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan dan
peralatannya terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi karena sambaran
petir (flash over) dan karena surja hubung(switching surge) di suatu jaringan.
Lightning arrester ini memberi kesempatan yang lebih besar terhadap tegangan lebih
abnormal untuk dilewatkan ke tanah sebelum alat pengaman ini merusak peralatan
jaringan seperti tansformator dan isolator.Oleh karena itu lightning arrester
merupakan alat yang peka terhadap tegangan, maka pemakaiannya harus disesuaikan
dengan tegangan sistem.
Arrester petir atau disingkat arrester adalah suatu alat pelindung bagi peralatan system
tenaga listrik terhadap surya petir. Alat pelindung terhadap gangguan surya ini
4
CV. MUTU JAYA
berfungsi melindungi peralatan system tenaga listrik dengan cara membatasi surja
tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ketanah.
Disebabkan oleh fungsinya, Arrester harus dapat menahan tegangan system 50 Hz
untuk waktu yang terbatas dan harus dapat melewatkan surja arus ke tanah tanpa
mengalami kerusakan.Arrester berlaku sebagai jalan pintas sekitar isolasi. Arrester
membentuk jalan yang mudah untuk dilalui oleh arus kilat atau petir, sehingga tidak
5
CV. MUTU JAYA
6
CV. MUTU JAYA
dalam tabung porselin yang diisi dengan pasir putih sebagai pemadam busur api, dan
menghubungkan kawat tersebut pada kawat fasa, sehingga arus mengalir melaluinya.
Jika arus beban lebih melampaui batas yang diperkenankan, maka kawat perak di
dalam tabung porselin akan putus dan arus yang membahayakan dapat dihentikan.
Pada waktu kawat putus terjadi busur api, yang segera dipadamkan oleh pasir yang
berada di dalam tabung porselin. Karena udara yang berada di dalam porselin itu kecil
maka kemungkinan timbulnya ledakan akan berkurang karena diredam oleh pasir
putih. Panas yang ditimbulkan sebagian besar akan diserap oleh pasir putih tersebut.
Apabila kawat perak menjadi lumer karena tenaga arus yang melebihi maksimum,
maka waktu itu kawat akan hancur. Karena adanya gaya hentakan, maka tabung
porselin akan terlempar keluar dari kontaknya. Dengan terlepasnya tabung porselin ini
yang berfungsi sebagai saklar pemisah, maka terhidarlah peralatan jaringan distribusi
7
CV. MUTU JAYA
4. Transformator
Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang
dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan
taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12
VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC. Transformator atau
Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja
pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang
peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator
menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt
untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan
listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun
perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.
Prinsip Kerja Transformator (Trafo) :
Sebuah transfromator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.Pada
kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi
yang dinamakan dengan Inti Besi (Core). Ketika kumparan primer dialiri arus AC
(bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik
disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi
oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar
pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan
pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan
kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke
kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik
baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan
tinggi menjadi tegangan yang rendah.
8
CV. MUTU JAYA
Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus
listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.
Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut
diantaranya seperti :
E – I Lamination
E – E Lamination
L – L Lamination
U – I Lamination
Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :
Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio
tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan
primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali
lipat dari tegangan input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya
disebut dengan Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada
kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang
dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada Kumparan
Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator Step Down.
9
CV. MUTU JAYA
5. PHB-TR
PHB TR yaitu PHB yang banyak dipasang pada instalasi baik milik PLN maupun
milik pelanggan, PHB yang terpasang milik pelanggan, PHB yang terpasang milik
PLN biasanya ditempatkan gardu induk distribusi sisi sekunder trafo distribusi
sedangkan PHB yang di pelanggan biasanya terpasang pada dinding atau ruangan
tertentu setelah APP ditempat pelanggan tersebut.
Fungsi PHB-TR :
Fungsi atau kegunaan PHB TR adalah sebagai penghubung dan pembagi atau
pendistribusian tenaga listrik dari out put trafo sisi tegangan rendah TR ke Rel
pembagi dan diteruskan ke Jaringan Tegangan Rendah (JTR) melalui kabel jurusan
(Opstyg Cable) yang diamankan oleh NH Fuse jurusan masing-masing. Untuk
kepentingan efisiensi dan penekanan susut jaringan (loses) saat ini banyak unit PLN
yang mengambil kebijaksanaan untuk melepas atau tidak memfungsikan rangkaian
pengukuran maupun rangkaian kontrolnya, hal ini dimaksudkan agar tidak banyak
energi listrik yang mengalir ke alat ukur maupun kontrol terbuang untuk keperluan
kontrol dan pengukuran secara terus menerus, sedangkan untuk mengetahui besarnya
beban maupun tegangan, dilakukan pengukuran pada saat di perlukan saja dan bisa
menggunakan peralatan ukur portable seperti AVO atau Tang Ampere saja.
Pemeliharaan PHB-TR :
10
CV. MUTU JAYA
Persiapan Pemelihara
Pemeriksaan dan Pengukuran
Pemeriksaaan Pemeliharaan
Pemeriksaan Hasil Pemeliharaan
Pembuatan Laporan Pemeliharaan
11
CV. MUTU JAYA
7. Electroda Bumi
Pembumian adalah penghubungan suatu titik sirkit atau penghantar yang bukan
bagian sirkit dengan bumi melalui dengan cara menanam penghantar.
Fungsi Pembumian
1. Mengalirkan arus gangguan ke bumi
2. Membuang arus muatan statis ke bumi
3. Mengamankan terhadap bahaya tegangan sentuh/tegangan langkah
Tujuan Pembumian :
1. Membatasi tegangan antara bagian peralatan yang tidak dialiri arus dengan antara
bagian tersebut dengan tanah sampai suatu harga yang aman untuk
semua kondisi operasi.
2. Mencegah terjadinya tegangan kejut listrik berbahya bagi orang dalam
12
CV. MUTU JAYA
daerah tersebut.
3. Pembumian arrester bertujuan untuk pengamanan peralatan atau system
dariSambaran petir agar peralatan tidak mengalami kerusakan.
Karena itu pemasangan sistem pembumian harus dilakukan dengan standard sesuai
ketentuan yang berlaku sebagai elektroda pembumian biasanya digunakan elektroda
batang berbentuk pipa baja galvanis diameter 25 mm atau baja berdiameter 15 mm
yang dilapisi tembaga setebal 2,5 meter dengan panjang 2,5 m atau 3 m. untuk
penghantar bumi biasanya digunakan tembaga 50 mm2 dan sampai dengan 2,5 meter
dari atas tanah harus dilindungi dengan pipa baja dari kerusakan mekanis. Disamping
itu tembaga pembumian sebaiknya dilapisi dengan timah agar umurnya lebih lama
dan tidak mudah korosi dibandingkan dengan tembaga biasa.Tahanan pembumian
yang dapat dicapai sangat tergantung pada jenis elektroda, jenis tanah dan ke dalaman
penanaman elektroda.
8. Pipa Galvanis
Pipa galvanis adalah pipa yang telah dilapisi dengan seng. Lapisan seng ini lah yg
melindungi baja dari korosi.Pipa ini paling sering digunakan untuk konstruksi di luar
ruangan seperti pagar, pegangan tangan, atau untuk beberapa pipa interior. Pipa ini
terkadang juga disebut pipa besi galvanis. Pipa Galvanis memang sudah merupakan
pilihan utama bagi para Pelaku Industri Bengkel Bubut maupun Bagian Produksi, dan
juga Para Kontraktor dalam membangun konstruksi bangunan yang membutuhkan
Pipa, karena Pipa Galvanis ini bersifat tahan karat, dan harganya juga tidak tergolong
mahal.
13
CV. MUTU JAYA
SPESIFIKASI TEKNIK
Untuk pengaman distribusi trafo dengan daya sampai dengan 100 kVa umumnya digunakan
pengaman lebur dari pip gelas (untuk pasangan dalam), dan pengaman Cut Out dengan kawat
lebur. Yang dayanya besar, sampai puluhan MVA, dilindungi dengan relais-relais sekundair
dengan sakelar-sakelar minyak khusus (Poor OCB) dan agar didapat kapasitas pemutusan
yang tinggi dan aman, dipakai juga system pemutusan dengan tiupan angin (Air-Blast)
dengan tekanan angin sekitar 20 Ato, dan dilengkapi dengan tangki angin (Air-Vessel)
dengan compressor pengisi.
Transformator tiang, pada sisi primer setiap fasanya dilindungi dengan pengaman tegangan
lebih atau arrester (Over Spannings Bevel Liging).
5.1.8.1 Transformator minyak setiap transformatr berisalasi minyak harus diproteksi dengan
gawai proteksi arus lebih secara tersendiri pada sambungan primer dengan kemampuan atau
setelan tidak lebih dari 250% dari arus pengenal ransformator, kecuali bila gawai proteksi
14
CV. MUTU JAYA
arus lebih sirkit perimer telah memberikan proteksi seperti diuraikan diatas, dan kecuali
untuk hal berikut
Transformator berisolasi minyak boleh mempunyai gawai proteksi arus lebih pada
sambungan sekunder, dengan kemampuan gawai proteksi arus lebih pada sambungan
sekunder pengaruh
transformator, serta dilengkapi oleh pembuatnya dengan proteksi arus lebih tersendiri pada
sambungan primer asal gawai proteksi arus lebih dari saluran primer mempunyai kemampuan
atau membuka pada nilai sebagai berikut:
a. Tidak lebih dari 6 kali arus pengenal transformator untuk transformator impedan tidak
lebih dari 6%
b. Tidak lebih dari 4 kali arus pengenal transformator untuk transformator dengan
impedan antara 6 sampai 10%
5.8.1.9.1 Setiap transformator kering harus dipeoteksi dengan proteksi arus lebih tersendiri
pada sambungan primernya dengan tidak lebih dari 125% dari arus primer pengenal
transformator, kecuali bila proteksi arus lebih dari sirkit primer telah memberikan proteksi
seperti diuraikan di 5.1.8.1.9.2
5.8.1.9. 2 Transformator kering yang mempunyai gawai proteksi arus lebih pada sambungan
sekunder dengan kemampuan atau setelan tidak lebih dari 125% dari arus sekunder pengenal
transformator tidak perlu mempunyai gawai proteksi arus lebih dari saluran primer
mempunyai kemampuan atau setelan untuk membuka pada suatu harga arus tidak lebih dari
15
CV. MUTU JAYA
250% dari arus pengenal transformator. Sebuah transformqator kering yang oleh pembuatnya
dilengkap dengan gawai proteksi beban lebih termik yang dikoordinasikan dan diatur untuk
menghentikan arus primer tidak perlu mempunyai gawai proteksi arus lebih tersendiri pada
saluran primer mempunyai kemampuan atau setelan untuk membuka harga sebagai berikut:
a. Tidak lebih dari 6 kali arus pengenal transformator dengan impedansi tidak lebih
dari 6%
b. Tidak lebih dari 4 kali arus pengenal transformator untuk transformator dengan
impendans anatara 6 sampai 10%
5.8.2.1 Transformator dengan daya lebih dari 100 kVA harus dipasang dalam ruang
transformator untuk konstruksinya tahan api kecuali bila diberi isolasi untuk kenaikan suhu
80 0C (kelas B) atau kenaikan suhu 1500C (kelas H), dan berjarak dari bahan yang mudah
terbakar tidak kurang dari 2 meter secara horizontal dan 4 meter secara vertical aau
dipisahkan oleh penyekat yang mengisolasi panas dan tahan api.
Transformator dengan system tegangan lebih dari 200 volt harus dipasang dalam kubuh
transformator.
5.8.2.2 Transformator kering pasangn luar harus ditempatkan dalam selungkup yang tahan
cuaca yang telah diijinkan oleh instansi yang berwenang
5.8.2.3 Transformator minyak pasangan dalam harus dipasang dalam kubuh transformator
dengan kontrukdi yang memenuhi ketentuan.
16
CV. MUTU JAYA
CARA PEMASANGAN
17
CV. MUTU JAYA
Sebuah platform dibuat pada suatu struktur terdiri dari 4 tiang untuk
menempatkan transformator.Cara ini dianjurkan bagi tempat-tempat yang
berbahaya bila menempatkan transformtor diatas tanah.
Pemasangan dilantai
Cara ini cocok untuk semua ukuran transformator.Permukaan lantai harus
lebuh tnggi dari sekelilingnya guna mengtasi banjir.Sebaiknya di buat pondasi
dari beton. Jik jumlah transformator di empatkan berekatan sekali, harus di
buat dinding pemisah yang tahan api untuk mengurangi kerusakan yang timbul
jika terjadi kecelakaan atas salah satu transformator. Disekeliling
transformator yang terpasang dilantai harus di rencanakan adanya aliran udaa
bebas pada semua transformator.Jika mungkin transformator yang terpasang
diluar harus dilindungi terhadap sinar matahari secara langsung. Hal ini akan
meningkatkn umur cat dan juga memperpanjang umur transformator.
2. Pemasangan Dalam
Bangunan untuk rumas transformator harus cukup luas agar ddapat bebas masuk di
setiap sisi dan cukup tinggi agar dapat membuka transformator tersebut.Jarak
minimum berikut ini dari sisi dinding dianggap memuaskan.
Jalan dan pintu harus cukup lebar sehingga transformator yang paling besar dapat
dengan mudah dipindahkan untuk perbaikan dan lain- lain.transformator yang
terpasang didalam ruangan harus dilengkapi dengan ventilasi yang baik, karena hal ini
sangat vital.
18
CV. MUTU JAYA
Aliran udara bebas pada semua sisi transformator dan didalam gedung harus
terjamin.Lubang pemasukan udara harus ditempatkan sedekat mungkin dari lantai,
sedangkan lubang pembuang udara setinggi mungkin agar udara panas dapat keluar.
Menurut atran ibu jari luas ventilasi untuk pembuangan paling sedikit 2 meter persegi
dn satu meter persegi untuk pamasukan udara, bagi setiap kapasitas transformator
1000 kVA. Bila hal ini tidak mungkin, hrus menggunakan kiapas angin untuk
memaksa aliran udara.Lubang masuk dan keluarnya udara harus dilindungi terhadap
percikan air hujan, burung, dan lain-lain.
19