ABSTRAK
Tingginya nilai pertumbuhan beban sekarang ini yang merupakan dampak dari permintaan
pasang baru maupun perubahan daya dari pelanggan sangatlah berpengaruh pada peralatan
listrik yang terpasang dalam sistem distribusi tenaga listrik. Dengan semakin besar beban
yang ditanggung oleh satu penyulang maka berbagai peralatan yang terpasang dalam sistem
harus dikaji ulang apakah mampu untuk menanggung beban tersebut atau tidak. Jika jaringan
dan perlengkapannya sudah tidak mampu untuk menyuplai beban pelanggan maka dibutuhkan
perluasan jaringan dan rekonstruksi.
Pada awal tahun 2019 ini, salah satu pelanggan TR pada penyulang SCG 05 mengajukan
permintaan pasang baru 82.5 kVA. Dengan begitu beban yang perlu disuplai oleh PLN
semakin bertambah tinggi. Jaringan dan komponen yang terpasang saat ini perlu diperbaharui
dan diperluas agar dapat menyuplai beban yang semakin tinggi. Dengan perluasan jaringan
dan rekonstruksi tersebut diharapkan mutu penyaluran daya listrik untuk pelanggan dari PLN
tetap terjaga dengan baik.
Kata kunci : perluasan jaringan, rekonstruksi, TR
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem distribusi tenaga listrik merupakan bagian dari sistem penyaluran tenaga
listrik yang bertujuan untuk mengirimkan aliran listrik dari pusat pembangkit hingga
pelanggan. Permasalahan yang mendasar dalam sistem distribusi tenaga listrik adalah
mutu, kontinuitas dan ketersediaan pelayanan daya listrik. Ketiga hal tersebut
berkaitan dengan kemampuan untuk melayani pelanggan yang sangat bergantung
pada peralatan, konfigurasi, sistem keamanan dan pengontrolan jaringan sistem yang
dimiliki. Ketika daya pelanggan dalam suatu penyulang bertambah maka beban
dalam penyulang tersebut akan bertambah pula. Ketika beban dalam suatu penyulang
bertambah maka akan berdampak pada peralatan, konfigurasi, sistem keamanan dan
pengontrolan jaringan sistem. Beberapa peralatan yang terdampak oleh penambahan
beban dalam penyulang adalah penghantar baik berupa kabel ataupun kawat
penghantar, konstruksi tiang dan kelengkapan APP. Sebelum dilakukan pekerjaan
perluasan jaringan untuk melayani permintaan pasang baru tersebut diperlukan survei
dari pihak PT. PLN (Persero) ULP Temanggung agar diketahui material dan
konstruksi yang dibutuhkan untuk perluasan jaringan. Setelah diketahui kebutuhan
1
untuk pekerjaan perluasan jaringan selanjutnya dapat dilakukan pelaksanaan
pekerjaan perluasan jaringan tersebut.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui tahap-tahap perluasan jaringan Tegangan Rendah 3 phasa guna
permintaan pasang baru oleh pelanggan
2. Memahami konstruksi yang dibutuhkan dalam proses perluasan jaringan
Tegangan Rendah 3 phasa guna permintaan pasang baru oleh pelanggan.
3. Memahami proses pekerjaan perluasan jaringan Tegangan Rendah 3 phasa di
lapangan.
1.3 Batasan Masalah
1. Perluasan jaringan Tegangan Rendah 3 phasa
2. Konstruksi dan komponen yang dibutuhkan untuk perluasan jaringan Tegangan
Rendah 3 phasa
3. Proses perluasan jaringan Tegangan Rendah 3 phasa
2. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Distribusi
Sistem distribusi tenaga listrik dapat didefinisikan sebagai bagian dari sistem tenaga
listrik yang menghubungkan gardu induk atau pusat pembangkit listrik dengan
konsumen. Sedangkan jaringan distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga
listrik di dalam menyalurkan energi ke konsumen. Tegangan sistem distribusi dapat
dikelompokan menjadi 2 bagian besar, yaitu distribusi primer dan distribusi sekunder
2.1.1 Sistem Distribusi Primer
Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang terpadu oleh hubungan-hubungan
peralatan dan komponen listrik seperti: generator, transformator, jaringan tenaga listrik
dan beban-beban listrik atau pelanggan. Pendistribusian tenaga listrik adalah bagian dari
suatu proses sistem tenaga listrik yang secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga
tahap yaitu:
Sistem distribusi primer merupakan bagian dari sistem distribusi yang berfungsi
untuk menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat suplai daya besar
(Bulk Power Source) atau disebut gardu induk ke pusat pusat beban. Sistem distribusi
primer atau sistem distribusi tegangan menengah tersususn oleh penyulang utama dan
penyulang percabangan. Jaringan distribusi di Indonesia adalah jaringan distribusi
2
bertegangan 20 kV. Klasifikasi jaringan distribusi primer menurut strukturnya sebagai
berikut jaringan radial, jaringan lingkar, jaringan spindel, jaringan tie line.
b. Survei Lapangan
PLN ULP Temanggung meninjau lokasi pasang baru untuk meninjau lokasi
pelanggan, mengetahui konstruksi yang akan dipasang untuk menentukan material
apa saja yang dibutuhkan, serta guna menyusun RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Survei lapangan ini meliputi beberapa hal, antara lain :
1. Lokasi Pelanggan
2. Penentuan Material
3. Pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya)
4. Pembayaran
3
5. Pelaksanaan
4
Pada perencanaan perluasan jaringan dan pasang baru yang akan digunakan
untuk pabrik kayu ini, dilakukan rekonstruksi yaitu pembongkaran dan
penambahan tiang yang digunakan tercantum dalam tabel dibawah, yaitu :
5
dikarenakan terdapat APP daya 82,5 kVA.
Tiang ini digunakan untuk konstruksi tunggal
(JTM only atau JTR only) maupun ganda (JTM
dan JTR).
CA-5 1 Konstruksi primer 1 phasa, Dead end (single)
CC-8A 4 14.4/24.9Konstruksi primer 1 phasa double
dead end dengan Cross arm
F1-2 1 Perlengkapan line schoor assembles
SJ-5 1 Konstruksi JTR kawat telanjang (phasa) tarikan
lurus
SJ-7 3 Konstruksi JTR kawat telanjang (phasa/neutral)
sudut > 300
CM2-11M 3 Pentanahan / Ground Rod Type
CM8-A2 Kabel Sec masuk dan keluar 2 Jurusan untuk
1 GD 2 tiang
(250)
CG-313 1 Konstruksi trafo 3 phasa max 630 kVA pada 2
tiang
Tabel 3.2 Konstruksi yang akan dipasang
Perlengkapan K3
1. Helm safety
2. Kacamata kerja
3. Sepatu safety
4. Sarung Tangan
5. Full-body harness
6. Pakaian kerja
7. Grounding Stick
8. Kotak P3K
6
Peralatan Kerja
1. Hand tool
2. Telescope stick 20 kV
3. Tangga fiber
4. Power pull
5. Roller catrol
6. Tali tambang
7. Cutter
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Melaporkan ke Dispatcher bahwa pekerjaan siap dilaksanakan
2. Koordinasi dengan petugas untuk melakukan pemadaman
3. Membebaskan tegangan pada lokasi pekerjaan
4. Memastikan jaringan bebas tegangan dengan tester tegangan (TR)
5. Memasang tangga fiber dan diikat kencang
6. Pelaksana pekerjaan naik melalui tangga
7. Memasang grounding pengapit untuk membuang muatan listrik / tegangan
sisa
8. Setelah dilakukan pembumian kemudian petugas dapat memulai pekerjaan
rekonstruksi dan perluasan jaringan ini.
4. PELAKSANAAN
4.1 Pembongkaran Jaringan
Sebelum dilakukan pekerjaan rekonstruksi dan perluasan jaringan, diperlukan
pembongkaran jaringan tegangan rendah 1 phasa, yang akan diupgrade menjadi
jaringan tegangan rendah 3 phasa. Yang dibongkar adalah :
7
4.2 Pemasangan Tiang
Pemasangan tiang beton untuk jaringan baru dengan cara ditanam :
1. Penggalian lubang tempat dudukan tiang beton yang sebelumnya telah ditentukan
titik untuk lokasi penanaman tiang.
2. Untuk kedalaman penanaman yaitu 1/6 tiang
Dalam pekerjaan kali ini, tiang yang telah terpasang dilapangan dengan jenis C7-200
diganti dengan tiang jenis C12-350 E, sedangkan untuk tiang dengan jenis C11-200
diganti dengan tiang C12-350E.
8
Gambar 4.2 2 (dua) tiang konstruksi C12-350E untuk Trafo
DAFTAR PUSTAKA
Buku PLN 1 “Kriteria Desain Enjinering Kontruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik”, PT
PLN ( Persero), 2010.
PT PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. 2008. Buku Pedoman
Konstruksi Jaringan Distribusi Tahun 2008. Semarang : PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Prastyani, Galuh. 2016. Perluasan Jaringan dan Rekonduktor JTM. Laporan Kerja Praktik D3
Teknik Elektro (Tidak Diterbitkan) Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Universitas Diponegoro : Semarang
Sarimun, Wahyudi. 2011. Buku Saku Pelayanan Teknik (Yantek). Depok Garamond.
10