Anda di halaman 1dari 48

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Pendataan Spesifikasi Trafo Distribusi dan Jurusan Tiap Gardu


Di lingkungan kampus UPI, terdapat lima transformator distribusi. Tiga di
antaranya milik UPI, dan sisanya milik PLN. Untuk trafo milik UPI, peneliti
dapat melihat dan mendokumentasikan trafo ke dalam gardu beton milik UPI.
Sehingga dapat diketahui spesifikasi-spesifikasi trafo yang terpasang di dalam
gardu beton milik UPI. Di bawah ini merupakan pendataan spesifikasi trafo
yang terpasang di UPI.

1. Spesifikasi Transformator yang terpasang

Gambar 4.1 Nameplate Transformator Gardu UPI–1


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 19 November 2014)

49
50

Gambar 4.2 Nameplate Transformator Gardu UPI–2


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 19 November 2014)

Trafo yang digunakan pada gardu UPI-1 dan UPI-2 adalah trafo
dengan merk Trafindo berkapasitas 2000 KVA (dibuat dengan standar IEC
60076). Lebih jelasnya spesifikasi dari trafo tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 4.1 Name Plate Transformator Gardu UPI-1
Nomor Seri 07334089
Tahun Produksi 2007
Fasa 3
Frekuensi 50 Hz
Daya Nominal (kVA) 2000 kVA
Primer Sekunder
Hubungan
D Yn5
21000
20500
Tegangan Nominal (volt) 20000 400
19500
19000
Arus Nominal (Ampere) 57,74 2886,75
Impedansi 7%
Pendinginan dengan minyak MINERAL-OIL
minyak 60
Kenaikan Suhu (oC)
kumparan 65
Berat Transformator 4130 Kg
Kapasitas Minyak 1100 Liter
Tipe Pendingin ONAN
(Sumber : Nameplate Trafo Gardu Distribusi UPI-1 dokumentasi Th.2014)
51

Tabel 4.2 Name Plate Transformator Gardu UPI-2


Nomor Seri 07334088
Tahun Produksi 2007
Fasa 3
Frekuensi 50 Hz
Daya Nominal (kVA) 2000 kVA
Primer Sekunder
Hubungan
D Yn5
21000
20500
Tegangan Nominal (volt) 20000 400
19500
19000
Arus Nominal (Ampere) 57,74 2886,75
Impedansi 7%
Pendinginan dengan minyak MINERAL-OIL
minyak 60
Kenaikan Suhu (oC)
kumparan 65
Berat Transformator 4130 Kg
Kapasitas Minyak 1100 Liter
Tipe Pendingin ONAN
(Sumber : Nameplate Trafo Gardu Distribusi UPI-2 dokumentasi Th.2014)

Gambar 4.3 Nameplate Transformator yang berada di gedung FPMIPA


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 19 November 2014)

Trafo selanjutnya yang digunakan pada gardu JICA diproduksi


oleh PT.Trafindo Perkasa dengan kapasitas 1000 kVA standard IEC - 76.
52

Untuk gardu JICA ini khusus menyuplai listrik ke gedung FPMIPA A


(Gedung JICA) dan ke kolam renang UPI. Spesifikasi dari trafo tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3 Name Plate Transformator Gardu JICA (FPMIPA)


Nomor Seri 0030179
Tahun Produksi 2000
Fasa 3
Frekuensi 50 Hz
Daya Nominal (kVA) 1000 kVA
Primer Sekunder
Hubungan
D Yn5
21000
20500
Tegangan Nominal (volt) 20000 380
19500
19000
Arus Nominal (Ampere) 28,86 1519,34
Impedansi 5%
Pendinginan dengan minyak MINERAL-OIL
Berat Transformator 3070 Kg
Kapasitas Minyak 800 Liter
Tipe Pendingin ONAN
(Sumber : Nameplate Trafo Gardu Distribusi JICA dokumentasi Th.2014)

Trafo yang digunakan pada gardu beton IKIP (PLN) berjumlah dua
buah. Trafo pertama dengan kapasitas 160 kVA menyuplai listrik ke sel
kubikel TR yang berada di workshop. Jadi di dalam gedung workshop
(diesel) hanya terdapat PHB TR untuk memecah penyuplaian listrik ke
gedung-gedung yang disuplainya. Trafo yang kedua dengan kapasitas 400
kVA menyuplai listrik ke gedung-gedung yang berada di UPI secara
langsung dari PLN, untuk data penyuplaian listrik dari trafo ini ke tiap
gedungnya terdapat dalam tabel 4.8.

2. Jurusan yang Disuplai oleh Trafo


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jurusan-jurusan yang
disuplai oleh trafo ditampilkan pada tabel di bawah ini.
53

Tabel 4.4 Penyuplaian Listrik dari Gardu UPI-1


No Gardu UPI 1 (UC)
1 FPMIPA Remodeling
2 FPOK
3 RUSUNAWA
4 FIP
5 LAMPU JALAN 1&2
6 PERPUS
7 SPORTHALL
8 DORMALE
9 UC
10 ISOLA RESORT
11 LPPM
12 ASRAMA
13 UPINET
14 GYMNASIUM

Tabel 4.5 Penyuplaian Listrik dari Gardu UPI-2


No Gardu UPI 2 (FPBS)
1 FPIPS
2 MUSEUM
3 FPBS UTAMA (IDB)
4 POLIKLINIK
5 LAMPU JALAN 1&2
6 FPTK UTAMA
7 SPs
8 FPTK B (IDB)
9 FPEB
10 FPBS SENI&DESAIN
11 ISLAMIC CENTER

Tabel 4.6 Penyuplaian Listrik dari Gedung Diesel (Workshop)


No Gedung Diesel (Workshop)
1 UPINET
2 PARTERE BUMI SILIWANGI
3 PARTERE LAMA
4 GUDANG BIRO ASET (PERALATAN)
5 PKM 2
6 BPU
7 AMPHYTHEATER
8 PUMP AIR MASJID AL-FURQAN
9 LIFT PERPUS
10 MAIN GATE UPI
11 PKM 1
12 KE PJ&MK
13 BACK UP BAAK
14 FPEB B
15 PENERANGAN RUANG GENSET
54

Tabel 4.7 Penyuplaian Listrik dari Gardu JICA (FPMIPA)


No GARDU JICA
1 GEDUNG FPMIPA A (JICA)

Tabel 4.8 Penyuplaian Listrik dari Gardu IKIP (PLN)


No GARDU IKIP (PLN)
1 BAAK
2 BAUK
3 PUSKOM
4 SD LAB.SCH
5 LAB.SCH UPI
6 GD.SG PGSD
7 KANTOR DIV.K3
8 KANTOR SERTIFIKASI
9 ASRAMA PGSD I
10 ASRAMA PGSD II
11 GD.WORLD BANK
12 FIP EX.SPs
13 BALAI BHS
14 R.KACA BOTANI
15 FPMIPA ILKOM
16 UPT SARANA OLAH RAGA (TRIBUN LAPANGAN TENIS)
17 GD.LAB FPTK

B. Letak dan Gambaran Gardu-gardu Distribusi di Kampus UPI


1. Gardu UPI-1
Letak gardu UPI-1 ini ada di sebelah barat gedung University
Centre (UC), di sebelah utara berbatasan dengan gedung
perpustakaan/upinet, di sebelah timur berbatasan dengan gedung balai
bahasa, dan di sebelah utara berbatasan dengan gedung LPPM.
55

Gambar 4.4 Gardu UPI-1 tampak depan


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 18 Maret 2015)
Gambar 4.4 adalah dokumentasi gardu UPI- tampak depan di mana pintu
sebelah kiri merupakan tempat sel-sel PHB TR, dan pintu sebelah kanan
terdapat kubikel TM dan trafo.

Gambar 4.5 Kubikel Tegangan Menengah (TM) 20 kV di dalam gardu UPI-1


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 19 November 2014)
56

LBS VT TP TP LA

INCOMING METERING
PANEL

KE TRAFO KE TRAFO
UPI-1 UPI-2

Gambar 4.6 One Line Diagram Kubikel Tegangan Menengah (TM) 20 kV di


dalam gardu UPI-1
Kubikel TM yang digunakan dengan merek schneider dibuat oleh PT.
Schneider Indonesia, dan berikut merupakan keterangan tiap sel kubikel
gambar di atas :
1. Sel kubikel 1 (LBS = Load Break Switch) merupakan Incoming
dengan jenis SM6 dan dengan tipe IMC. Sel kubikel ini adalah
incoming dari PLN.
2. Sel kubikel 2 (VT = Voltage Transformer) merupakan Metering
dengan jenis SM6 dan dengan tipe CM. Sel kubikel yang ke-2
berfungsi untuk pengukuran pemakaian.
3. Sel kubikel 3 (TP = Transformer Protection) merupakan Outgoing
Trafo 1 dengan jenis SM6 dan dengan tipe QM, yaitu berfungsi
untuk menyalurkan listrik 20 kV ke trafo UPI-1.
4. Sel kubikel 4 (TP) merupakan Outgoing Trafo 2 dengan jenis dan
tipe yang sama dengan sel kubikel 3 (SM6 dan QM), berfungsi
menyalurkan listrik 20 kV ke trafo UPI-2.
57

5. Sel kubikel 5 (LA = Lightning Arrester) adalah Arrester dengan


jenis SM6 dan dengan tipe GAM-LA, berfungsi sebagai pengaman
petir.

Gambar 4.7 Trafo Distribusi merk Trafindo di dalam gardu UPI-1


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 19 November 2014)
58

Gambar 4.8 Sel PHB Tegangan Rendah (TR) di dalam gardu UPI-1
(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 19 November 2014)

PHB TR pada gardu UPI-1 ini terdiri dari 8 Sel, berikut penjelasan
tiap sel pada PHB TR yang terpasang :
1. sel 1 : Capacitor Bank Switch Disconnector (600 kVAR),
2. sel 2 : Capacitor Bank Switch Disconnector (600 kVAR),
3. sel 3 : Outgoing 1,
4. sel 4 : Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP),
5. sel 5 : Coupling,
6. sel 6 : Incoming from Generator (Genset),
7. sel 7 : Outgoing 2,
8. sel 8 : Outgoing 3.
59

Sel 7 80 A Sport Hall


400 A Gd.Dormale (Dormitori)
1600 A ACB Genset
400 A
Pemadam Kebakaran

Genset
1000 A
Sel 8 630 A
Gd.University Center
G
630 A
Gd.Isola Resort
630 A
Gd.LPPM
400 A
Gd.Asrama
COUPLING 100 A
3200 A UPINET
160 A
Gymnasium
3200 A

Trafo UPI-1
Sel 3 320 A
Gd.FPMIPA Remodelling
630 A
Gd.FPOK
160 A
Gd.Rusunawa
160 A
Gd.FIP
63 A
Lampu Jalan 1
63 A
Lampu Jalan 2
160 A
Gd.Perpustakaan

Gambar 4.9 One Line Diagram PHB TR Gardu UPI-1


60

Ventilasi atas

U MV Feeder

2 Meter
Kubikel TM
5 Meter

TRAFO
2 Meter

Ventilasi atas
2000 kVA
Ventilasi atas

Pintu
Ruang Genset

PHB TR
Ventilasi atas

Genset

2 Meter
Monitor Kontrol

Pintu
Genset 6,5 Meter

Sirkulasi Pembuangan

7 Meter 5 Meter

Gambar 4.10 Denah gardu UPI-1

Gardu UPI-1 ini termasuk gardu dengan Special Type (ST). Namun
dengan melihat gambar denah gardu di atas, tidak dapat dipastikan tipe
gardu ini termasuk ST berapa. Karena dalam materi yang dibahas pada bab
II mengenai tipe-tipe gardu menurut SPLN, gardu ini tidak termasuk satu
pun tipe-tipe yang telah ada. Maka dari itu gardu UPI-1 ini termasuk tipe
yang spesial saja.
61

2. Gardu UPI-2
Letak Gardu UPI-2 ini adalah di dekat gedung FPBS lama (gedung
seni dan desain), yaitu di sebelah timur gedung tersebut.

Gambar 4.11 Gardu UPI-2 tampak depan


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 18 Maret 2015)

Gambar 4.11 adalah dokumentasi gardu UPI-2 tampak depan di mana


pintu sebelah kiri merupakan tempat trafo berkapasitas 2000 kVA, dan
pintu sebelah kanan terdapat sel PHB TR.

Gambar 4.12 Trafo Distribusi di dalam gardu UPI-2


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 18 Maret 2015)
62

Gambar 4.13 Sel PHB TR di dalam gardu UPI-2


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 19 Maret 2015)

PHB TR pada gardu UPI-2 ini terdiri dari 6 Sel, berikut penjelasan
tiap sel pada PHB TR yang terpasang :
1. sel 1 : Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP),
2. sel 2 : Outgoing 1,
3. sel 3 : Outgoing 2,
4. sel 4 : Outgoing 3,
5. sel 5 : Capacitor Bank Switch Disconnector (700 kVAR),
6. sel 6 : Capacitor Bank Switch Disconnector (700 kVAR).
63

Sel 2 1000 A
Gd.FPIPS
Gd.Museum

Sel 3 1000 A
Gd.FPBS Utama
Trafo UPI-2 200 A
3200 A Gd.Poliklinik
63 A
Lampu Jalan 1
63 A
Lampu Jalan 2

800 A
Sel 4 Gd.FPTK Utama
630 A
Gd.SPs
160 A
Gd.FPTK B
160 A
Gd.FPEB (Garnadi)
63 A
Gd.FPBS Seni dan Desain
400 A
Gd.Islamic Center (Masjid
Al-Furqan)

Gambar 4.14 One Line Diagram PHB TR Gardu UPI-2


64

13 Meter
U Ventilasi atas Ventilasi atas

2 Meter
0,7 Meter PHB TR
Ventilasi atas

2000 kVA
MV Feeder

TRAFO
0,5 Meter
5 Meter

Pintu Ventilasi atas Pintu

2 Meter 2 Meter

6 Meter 7 Meter

Gambar 4.15 Denah gardu UPI-2

Gardu UPI-2 ini termasuk gardu dengan Special Type (ST). Namun
dengan melihat gambar denah gardu di atas, tidak dapat dipastikan tipe
gardu ini termasuk ST berapa sama halnya pada gardu UPI-1. Karena
dalam materi yang dibahas pada bab II mengenai tipe-tipe gardu menurut
SPLN, gardu ini tidak termasuk satu pun tipe-tipe yang telah ada. Maka
dari itu gardu UPI-2 pun termasuk gardu dengan tipe yang spesial saja
(ST).

3. Gardu Workshop (Diesel) Trafo PLN


Gedung Workshop berada di dalam gedung diesel. Sebenarnya di
dalam gedung diesel ini hanya terdapat sel PHB TR yang mendistribusikan
listrik ke gedung-gedung di sekitarnya. PHB TR yang berada di gedung
diesel (workshop) disuplai listrik dari trafo yang berada di gardu IKIP
(PLN) dengan kapasitas trafo 160 kVA.
65

Gambar 4.16 Sel PHB TR di dalam gedung workshop (diesel)


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 18 Maret 2015)

PHB TR pada gardu UPI-2 ini terdiri dari 6 Sel, berikut penjelasan
tiap sel pada PHB TR yang terpasang :
1. sel 1 : Incoming PLN (Trafo Gardu IKIP 160 kVA)
2. sel 2 : Incoming Genset,
3. sel 3 : Outgoing 1,
4. sel 4 : Outgoing 2.
66

Sel 3 160 A
Gd. UPINET
50 A
Spare
160 A
Partere Bumi Siliwangi
63 A
Partere Lama
50 A
Spare
125 A Gudang Biro Aset (Peralatan)
63 A
Gd.PKM Lt.2
100 A
Genset 50 kVA Gd.BPU
1000 A
G 63 A
Gd.Amphytheater
100 A
Pompa Air Masjid
COUPLING
3200 A
Al-Furqan

3200 A
Sel 4 250 A
Lift Perpustakaan
Trafo Gardu IKIP 63 A
Main Gate UPI
160 A
Gd.PKM Lt.1
63 A
PJ & MK
125 A
Back Up BAAK
100 A
Gd.FPEB B
63 A
Percetakan
63 A
Penerangan Ruang Genset

Gambar 4.17 One Line Diagram PHB TR Gedung workshop (diesel)


67

4. Gardu JICA
Gardu JICA berada di dalam gedung FPMIPA-A di samping kantin
FPMIPA-A dibatasi oleh tembok yang tebal. Di dalam gardu JICA
terdapat trafo berkapasitas 1000 kVA, kubikel TR, dan Genset. Karena
gardu ini merupakan buatan Jepang, maka dapat dipastikan tipe gardu ini
tidak akan sama dengan klasifikasi gardu menurut SPLN.

Gambar 4.18 Transformator di dalam gardu JICA


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 14 Januari 2015)

Gambar 4.19 PHB TR Gardu JICA


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 21 Januari 2015)
68

5. Gardu IKIP (PLN)


Gardu IKIP (PLN) merupakan gardu distribusi beton milik PLN
sehingga sangat terbatas untuk dokumentasi yang berada di dalam gardu
tersebut. Gardu IKIP berada di antara gedung workshop (diesel) dan
gedung biro aset (peralatan). Di dalam gardu ini terdapat satu trafo
berkapasitas 160 kVA, dan satu trafo berkapasitas 400 kVA dan berasal
dari penyulang NAK (North Arjuna Kuning). Tipe gardu ini adalah ST-17
Data ini berdasarkan data dari PLN APJ Bandung yang didapatkan oleh
peneliti ketika survey kesana.

Gambar 4.20 Gardu IKIP milik PLN tampak depan


(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 18 Maret 2015)

C. Perhitungan Pemakaian Daya P (kW) dan kVA Beban (kVA)


Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai gambaran pembebanan listrik
perbulannya selama satu tahun yaitu selama tahun 2014 di setiap gardu-gardu
yang berada di UPI. Data yang didapat yaitu dari nilai W (energi(dalam
kWH)) akan didapatkan nilai P (daya (dalam kW)), kVA Beban (dalam kVA)
dan I (A). Untuk mendapatkan nilai P berarti perlu mendapatkan data-data
jumlah hari efektif perbulannya. Hari efektif ini adalah jumlah hari kerja
dimana listrik dioperasikan penuh dan per harinya sekitar 8 jam kerja (dari
jam 08.00 – 16.00). Untuk hari libur di UPI yaitu hari sabtu dan minggu serta
hari-hari libur nasional, maka hari-hari tersebut tidak dihitung sebagai hari
69

kerja. Di bawah ini merupakan daftar jumlah hari efektif/hari kerja pada tiap
bulannya tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a. Januari = 20 hari
b. Februari = 20 hari
c. Maret = 20 hari
d. April = 21 hari
e. Mei = 18 hari
f. Juni = 21 hari
g. Juli = 21 hari
h. Agustus = 21 hari
i. September = 22 hari
j. Oktober = 23 hari
k. November = 20 hari
l. Desember = 22 hari

Untuk harga/nilai cos φ yang dipakai di UPI berdasarkan hasil survey


adalah 0,99 (tercatat di gardu UPI-1, UPI-2, JICA) dan 0,9 di gardu
workshop).

Gambar 4.21 Capacitor Bank 600 dan 700 kVAR di Gardu UPI-1 dan UPI-2
(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 18 Maret 2015)
70

Gambar 4.22 Nilai digital cos φ 0,99 yang terukur di gardu distribusi UPI
(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 18 Maret 2015)

Gambar 4.23 Nilai analog cos φ 0,9 yang terukur di gardu workshop
(Sumber : Dokumentasi lapangan tanggal 18 Maret 2015)

Hasil survey lapangan maka kita dapat mengetahui nilai P, kVA Beban
dan Arusnya dari nilai W (kWH) yang telah didapatkan. Pada contoh
perhitungannya, penulis mengambil perhitungan untuk bulan Januari, untuk
71

Bulan-bulan yang lain cara menghitungnya sama saja. Karena pada bulan
Januari hari efektifnya 20 hari, jam kerja 8 jam, maka perhitungannya adalah
sebagai berikut :
𝑊 (𝑘𝑊𝐻)
𝑃 (𝑘𝑊) =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑊 (𝑘𝑊𝐻)
=
20 ℎ𝑎𝑟𝑖 × 8 𝑗𝑎𝑚
Contoh perhitungan P (W) pada gedung FPMIPA Remodeling (FPMIPA-B)
adalah sebagai berikut :
3504
𝑃 (𝑘𝑊) =
160
= 21,9 𝑘𝑊
Maka dengan mendapatkan daya (P) pada gedung FPMIPA-B akan diketahui
pemakaian kVA dari gedung tersebut (cos φ memakai 0,99) dengan cara
sebagai berikut :
𝑃 (𝑘𝑊)
𝑘𝑉𝐴 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 (𝑘𝑉𝐴) =
𝑐𝑜𝑠 𝜑
21,9
= = 22,12 𝑘𝑉𝐴
0,99
Pada penggunaan daya (P) tersebut, dapat juga didapatkan penggunaan arus
beban oleh gedung tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑃 (𝑘𝑊) × 1000
𝐼 (𝐴) =
380 × 0,99
Maka,
21,9 × 1000
𝐼 (𝐴) =
380 × 0,99
= 58,21 𝐴
Maka dapat disimpulkan gedung FPMIPA-B dengan penggunaan kVA Beban
sebesar 22,12 kVA, arus beban yang digunakan adalah sebesar 58,21
Ampere. Contoh perhitungan P (kW), kVA Beban (kVA), dan I (A) pada
gedung FPMIPA-B sama saja dengan perhitungan gedung-gedung yang lain
pada gardu distribusi lainnya tetapi untuk jumlah hari efektifnya disesuaikan
pada setiap bulannya. Di bawah ini merupakan data pembebanan di gardu
72

yang lainnya pada bulan Januari 2014 saja yang disajikan dalam tabel sebagai
berikut :

Tabel 4.9 Data pembebanan Gardu UPI-1 pada bulan Januari 2014
1 GARDU UPI 1 (Trafo 2000 kVA) W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA) I (A)
FPMIPA REMODELING 3504 21.90 22.12 58.21
FPOK 19153 119.71 120.92 318.20
RUSUNAWA 3777 23.61 23.84 62.75
FIP 1542 9.64 9.73 25.62
PENERANGAN JALAN 1 883 5.52 5.57 14.67
PENERANGAN JALAN 2 888 5.55 5.61 14.75
PERPUSTAKAAN 13180 82.38 83.21 218.97
SPORT HALL 1535 9.59 9.69 25.50
DORMITORI 11215 70.09 70.80 186.32
UNIVERSITY CENTRE 19538 122.11 123.35 324.59
ISOLA RESORT 19097 119.36 120.56 317.27
LPPM 19086 119.29 120.49 317.09
ASRAMA 11679 72.99 73.73 194.03
UPINET 2345 14.66 14.80 38.96
GYMNASIUM 2532 15.83 15.98 42.07
TOTAL 129954 812.21 820.42 2158.99

Tabel 4.10 Data pembebanan Gardu UPI-2 pada bulan Januari 2014
2 GARDU UPI 2 (Trafo 2000 kVA) W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA) I (A)
FPIPS 26958 168.49 170.19 447.87
FPBS UTAMA 29967 187.29 189.19 497.86
POLIKLINIK 4902 30.64 30.95 81.44
PENERANGAN JALAN 1 883 5.52 5.57 14.67
PENERANGAN JALAN 2 889 5.56 5.61 14.77
FPTK UTAMA 22867 142.92 144.36 379.90
SPs 18283 114.27 115.42 303.74
FPTK.B 4532 28.33 28.61 75.29
FPEB (GARNADI) 2551 15.94 16.10 42.38
FPBS SENI dan DESAIN 1476 9.23 9.32 24.52
ISLAMIC CENTRE 10915 68.22 68.91 181.34
TOTAL 124223 776.39 784.24 2063.78

Tabel 4.11 Data pembebanan Gardu JICA pada bulan Januari 2014
3 GARDU JICA (Trafo 1000 kVA) W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA) I (A)
FPMIPA JICA 56869 355.43 359.02 944.79
TOTAL 56869 355.43 359.02 944.79
73

Tabel 4.12 Data pembebanan Workshop pada bulan Januari 2014


4 WORKSHOP (Trafo 160 kVA) W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA) I (A)
LIFT UPINET 3578 22.36 24.85 65.39
PARTERE BUMI SILIWANGI 2777 17.36 19.28 50.75
PARTERE LAMA 1273 7.96 8.84 23.26

GUDANG BIRO ASET (PERALATAN) 156 0.98 1.08 2.85

PKM Lt.1 52 0.33 0.36 0.95


PKM LT.2 112 0.70 0.78 2.05
BALAI PERTEMUAN UMUM 465 2.91 3.23 8.50
AMPHYTHEATER 231 1.44 1.60 4.22
PUMP AIR MASJID 2489 15.56 17.28 45.49
LIFT PERPUS 3356 20.98 23.31 61.33
MAIN GATE UPI 1069 6.68 7.42 19.54
PJ & MK 1265 7.91 8.78 23.12
BACK UP BAAK 3364 21.03 23.36 61.48
FPEB.B 920 5.75 6.39 16.81
PENERANGAN RUANG GENSET 450 2.81 3.13 8.22
PERCETAKAN 109 0.68 0.76 1.99
TOTAL 21666 135.41 150.46 395.94

Tabel 4.13 Data pembebanan Gardu IKIP pada bulan Januari 2014
5 GARDU IKIP (PLN) (Trafo 400 kVA) W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA) I (A)
BAAK 3740 23.38 25.97 68.35
BAUK 2377 14.86 16.51 43.44
PUSKOM 2975 18.59 20.66 54.37
SD LAB.SCH 1177 7.36 8.17 21.51
LAB.SCH UPI 1000 6.25 6.94 18.27
GD.SG PGSD 269 1.68 1.87 4.92
KANTOR DIV.K3 440 2.75 3.06 8.04
KANTOR SERTIFIKASI 940 5.88 6.53 17.18
ASRAMA PGSD I 843 5.27 5.85 15.41
ASRAMA PGSD II 410 2.56 2.85 7.49
GD.WORLD BANK 5940 37.13 41.25 108.55
FIP EX.SPs 3050 19.06 21.18 55.74
BALAI BAHASA 2260 14.13 15.69 41.30
R.KACA BOTANI 500 3.13 3.47 9.14
FPMIPA ILKOM 11360 71.00 78.89 207.60
UPT SARANA OLAH RAGA (TRIBUN
424 2.65 2.94 7.75
LAPANGAN TENIS)
GD.LAB FPTK 5387.11 33.67 37.41 98.45
TOTAL 43092.11 269.33 299.25 787.50

D. Pendataan Penggunaan kVA pada Transformator


Khusus untuk pendataan penggunaan kVA pada transformator ini, metode
yang digunakan adalah dengan metode pertama, yaitu menggunakan hari
efektif kerja pada tiap bulannya. Di bawah ini merupakan penjelasan
74

penggunaan kVA pada masing-masing trafo yang terpasang di UPI adalah


sebagai berikut :

1. Trafo Gardu UPI-1


Dengan melihat tabel 4.9 di atas, bahwa pemakaian total kVA
Beban (kVA) yang terukur pada bulan januari 2014 di gardu UPI-1 yaitu
820,42 kVA. Sedangkan kapasitas trafo di gardu UPI-1 adalah 2000 kVA.
Dapat disimpulkan untuk pemakaian kVA Beban selama bulan Januari
2014 pada gardu UPI-1 masih di bawah kapasitas trafo yang tersedia. Ini
artinya pemakaian kVA Beban oleh gedung-gedung yang di suplai dari
trafo gardu UPI-1 selama bulan Januari 2014 berada di zona aman karena
masih di bawah kapasitas trafo yang disediakan yaitu 2000 kVA,
sementara kVA beban yang digunakan adalah 820,42 kVA.
Di bawah ini merupakan data pembebanan pada gardu UPI-1
selama tahun 2014 (Januari – Desember) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.19 Data total pembebanan gardu UPI-1 selama tahun 2014
No Bulan W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA)
1 Januari 129954 812.21 820.42
2 Februari 122916 768.23 775.98
3 Maret 119599 747.49 755.04
4 April 122437 728.79 736.15
5 Mei 125795 873.58 882.40
6 Juni 121280 721.90 729.20
7 Juli 121199 721.42 728.71
8 Agustus 122004 726.21 733.55
9 September 114835 652.47 659.06
10 Oktober 121786 661.88 668.57
11 November 121121 757.01 764.65
12 Desember 121813 692.12 699.11

Dengan merata-ratakan jumlah total kVA Beban selama setahun pada


gardu UPI-1 maka,
𝛴 𝑘𝑉𝐴 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑉𝐴 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 =
𝛴 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
(820.42 + 775.98 + 755.04 + 736.15 + 882.40 + 729.20 +
728.71 + 733.55 + 659.06 + 668.57 + 764.65 + 699.11)
12
75

8952,85
=
12
= 746,07 𝑘𝑉𝐴
Hasil 746,07 kVA ini merupakan penggunaan rata-rata kVA Beban
perbulannya. Untuk mengetahui kondisi pembebanan trafo perlu dihitung
ratio penggunaan trafonya dengan perhitungan sebagai berikut :
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑉𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = ( ) × 100%
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜
746,07
=( ) × 100% = 37,3%
2000
Dengan diketahuinya ratio trafo sebesar 37,3 %, maka penggunaan beban
pada trafo ini berada di zona underload, di mana zona underload ini berada
pada rentang <40% Ini artinya masih tersedia 62,7% atau sekitar 1.253,93
kVA dari trafo UPI-1 untuk menyediakan penyuplaian kebutuhan beban di
UPI. Apabila dibuat grafik, gambaran pemakaian kVA pada trafo UPI-1
dari bulan Januari – Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Gambar 4.24 Grafik pemakaian kVA Beban (kVA) Gardu UPI-1 Tahun 2014
2. Trafo Gardu UPI-2
Dengan melihat tabel 4.10 di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kVA Beban (kVA) yang terukur pada bulan januari 2014 di
gardu UPI-2 yaitu 784,24 kVA. Pemakaian kVA Beban gardu UPI-2
76

hampir mendekati pemakaian yang sama dengan pemakaian kVA Beban


pada gardu UPI-1. Artinya pembagian beban yang telah direncanakan
cukup seimbang. Gardu UPI-1 dan gardu UPI-2 merupakan gardu milik
UPI yang dikelola sendiri, keduanya memiliki trafo dengan kapasitas 2000
kVA.
Di bawah ini merupakan data pembebanan keseluruhan pada gardu
UPI-2 selama tahun 2014 (Januari – Desember) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.20 Data total pembebanan gardu UPI-2 selama tahun 2014
No Bulan W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA)
1 Januari 151015 776.39 784.24
2 Februari 149919 769.54 777.32
3 Maret 146932 750.88 758.46
4 April 149880 724.69 732.01
5 Mei 147197 854.75 863.38
6 Juni 152444 739.95 747.43
7 Juli 152540.6 740.53 748.01
8 Agustus 151678.6 735.40 742.83
9 September 155124.2 713.94 721.15
10 Oktober 154004.8 669.53 676.30
11 November 151523 779.57 787.44
12 Desember 154110.2 708.18 715.33

Dengan merata-ratakan jumlah total kVA Beban selama setahun pada


gardu UPI-2 maka,
(784.24 + 777.32 + 758.46 + 732.01 + 863.38 +
747.43 + 748.01 + 742.83 + 721.15 + 676.30 + 787.44 + 715.33)
=
12
9053,89
=
12
= 754,49 𝑘𝑉𝐴
Hasil 754,49 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban perbulannya. Untuk
mengetahui kondisi pembebanan trafo perlu dihitung ratio penggunaan
trafonya dengan perhitungan sebagai berikut :
754,49
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = ( ) × 100% = 37,72%
2000
77

Hasil ratio trafo yaitu sebesar 37,72 %, maka penggunaan beban pada trafo
ini berada di zona underload karena <40% tetapi masih aman. Ini artinya
masih tersedia 62,28% atau sekitar 1245,51 kVA dari trafo UPI-2 untuk
menyediakan penyuplaian kebutuhan beban di UPI. Apabila dibuat grafik,
gambaran pemakaian kVA pada trafo UPI-2 dari bulan Januari –
Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Gambar 4.25 Grafik pemakaian kVA Beban (kVA) Gardu UPI-2 Tahun 2014

3. Trafo Gardu JICA


Dengan melihat tabel 4.11 di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kVA Beban (kVA) yang terukur pada bulan januari 2014 di
gardu JICA yaitu 359,02 kVA. Sedangkan kapasitas trafo di gardu JICA
adalah 1000 kVA. Dapat disimpulkan untuk pemakaian kVA Beban
selama bulan Januari 2014 pada gardu JICA masih di bawah kapasitas
trafo yang tersedia. Ini artinya pemakaian kVA Beban oleh gedung-
gedung yang di suplai dari trafo gardu JICA selama bulan Januari 2014
berada di zona aman karena berada di bawah kapasitas trafo yang
disediakan yaitu 1000 kVA, sementara kVA Beban yang digunakan adalah
418,15 kVA.
78

Di bawah ini merupakan data pembebanan pada gardu JICA


selama tahun 2014 (Januari – Desember) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.21 Data total pembebanan gardu JICA selama tahun 2014
No Bulan W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA)
1 Januari 56869 355.43 359.02
2 Februari 53814 336.34 339.73
3 Maret 52625 328.91 332.23
4 April 51474 306.39 309.49
5 Mei 58515 406.35 410.46
6 Juni 59414 353.65 357.23
7 Juli 54267 323.02 326.28
8 Agustus 44208 263.14 265.80
9 September 44405 252.30 254.85
10 Oktober 55842 303.49 306.55
11 November 55824 348.90 352.42
12 Desember 50450 286.65 289.54

Dengan merata-ratakan jumlah total kVA Beban selama setahun pada


gardu JICA maka,
(359.02 + 339.73 + 332.23 + 309.49 + 410.46 +
357.23 + 326.28 + 265.80 + 254.85 + 306.55 + 352.42 + 289.54)
12
3903,61
=
12
= 325,3 𝑘𝑉𝐴
Hasil 325,3 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban perbulannya. Untuk
mengetahui kondisi pembebanan trafo perlu dihitung ratio penggunaan
trafonya dengan perhitungan sebagai berikut :
325,3
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = ( ) × 100% = 32,53%
1000
Dengan diketahuinya ratio trafo sebesar 32,53 %, maka penggunaan beban
pada trafo ini berada di zona underload. Ini artinya masih tersedia 67,47%
atau sekitar 674,7 kVA dari trafo JICA untuk menyediakan penyuplaian
kebutuhan beban di UPI. Apabila dibuat grafik, gambaran pemakaian kVA
pada trafo gardu JICA dari bulan Januari – Desember 2014 adalah sebagai
berikut :
79

Gambar 4.26 Grafik pemakaian kVA Beban (kVA) Gardu JICA Tahun 2014

4. Trafo PLN (Workshop)


Dengan melihat tabel 4.12 di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kVA Beban (kVA) yang terukur pada bulan januari 2014 pada
trafo PLN (Workshop) yaitu 150,46 kVA. Sedangkan kapasitas trafonya
adalah 160 kVA. Dapat disimpulkan untuk pemakaian kVA Beban selama
bulan Januari 2014 pada gardu Workshop masih di bawah kapasitas trafo
yang tersedia namun cukup mendekati nilai dari kapasitas trafonya. Untuk
mengetahui apakah penggunaan kVA Beban pada gardu ini aman atau
tidak, perlu diketahui terlebih dahulu ratio penggunaan beban trafo
tersebut.
Di bawah ini merupakan data pembebanan pada gardu JICA
selama tahun 2014 (Januari – Desember) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.22 Data total pembebanan trafo PLN (Workshop) selama tahun 2014
No Bulan W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA)
1 Januari 21666 135.41 150.46
2 Februari 21424 133.90 148.78
3 Maret 21755 135.97 151.08
4 April 21765 129.55 143.95
80

5 Mei 21847 141.72 155.57


6 Juni 22912 136.38 151.53
7 Juli 22465 133.72 148.58
8 Agustus 22241 132.39 147.10
9 September 22021 125.12 139.02
10 Oktober 23055 125.30 139.22
11 November 21927 137.04 152.27
12 Desember 22375 127.13 141.26

Dengan merata-ratakan jumlah total kVA Beban selama setahun pada


gardu UPI-2 maka,
(150.46 + 148.78 + 151.08 + 143.95 + 155.57 +
151.53 + 148.58 + 147.10 + 139,02 + 139.22 + 152.27 + 141.26)
12
1768,81
=
12
= 147,4 𝑘𝑉𝐴
Hasil 148,5 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban perbulannya. Untuk
mengetahui kondisi trafo perlu dihitung ratio penggunaan trafonya dengan
perhitungan sebagai berikut :
147,4
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = ( ) × 100% = 92,12%
160
Dengan diketahuinya ratio trafo atau penggunaan kVA trafonya
sebesar 92,12 % atau 147,4 kVA dan hanya tersisa 12,6 kVA maka
penggunaan beban pada trafo ini sudah berada di zona overload karena
>80% sehingga sudah melewati batas aman dari pembebanan trafo
tersebut.
Apabila dibuat grafik, gambaran pemakaian kVA pada trafo gardu
Workshop (trafo PLN 160 kVA) dari bulan Januari – Desember 2014
adalah sebagai berikut :
81

155.57

Gambar 4.27 Grafik pemakaian kVA Beban (kVA) Gardu Workshop (Trafo PLN)
Tahun 2014

5. Trafo Gardu IKIP


Dengan melihat tabel 4.13 di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemakaian kVA Beban (kVA) yang terukur pada bulan januari 2014 di
gardu IKIP yaitu 299,25 kVA. Sedangkan kapasitas trafonya adalah 400
kVA. Maka untuk pemakaian kVA Beban selama bulan Januari 2014 pada
gardu Workshop masih di bawah dari kapasitas trafo yang tersedia. Untuk
mengetahui apakah penggunaan kVA Beban pada gardu ini aman atau
tidak, perlu diketahui terlebih dahulu ratio penggunaan beban trafo
tersebut.
Di bawah ini merupakan data pembebanan pada gardu IKIP selama
tahun 2014 (Januari – Desember) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.23 Data total pembebanan gardu IKIP selama tahun 2014
No Bulan W (kWH) P (kW) kVA Beban (kVA)
1 Januari 43092 269.33 299.25
2 Februari 39761 248.51 276.12
3 Maret 38271 239.19 265.77
4 April 44121 262.63 291.81
5 Mei 47033 326.62 362.91
6 Juni 40956 243.79 270.87
7 Juli 41308 245.88 273.20
8 Agustus 41288 245.76 273.07
9 September 31419 178.52 198.35
82

10 Oktober 46267 251.45 279.39


11 November 42319 264.49 293.88
12 Desember 44881 255.01 283.34

Dengan merata-ratakan jumlah total kVA Beban selama setahun


pada gardu IKIP maka,
(299.25 + 276.12 + 265.77 + 291.81 + 362.91 +
270.87 + 273.20 + 273.07 + 198.35 + 279.39 + 293.88 + 283.34)
12
3367,96
=
12
= 280,66 𝑘𝑉𝐴
Hasil 280,66 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban
perbulannya. Untuk mengetahui kondisi pembebanan trafo perlu dihitung
ratio penggunaan trafonya dengan perhitungan sebagai berikut :
280,66
𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑟𝑎𝑓𝑜 = ( ) × 100% = 70,17%
400
Dengan diketahuinya ratio trafo sebesar 70,17 %, maka
penggunaan beban pada trafo ini berada di zona normal karena berada di
antara 40% - 80%. Ini artinya masih tersedia 29,83% atau sekitar 119,34
kVA dari trafo gardu IKIP untuk menyediakan penyuplaian kebutuhan
beban di UPI. Apabila dibuat grafik, gambaran pemakaian kVA pada trafo
gardu JICA dari bulan Januari – Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Gambar 4.28 Grafik pemakaian kVA Beban (kVA) Gardu IKIP (PLN) Tahun
2014
83

E. Mengetahui Kapasitas Daya Trafo yang Sesuai untuk Kebutuhan Beban


di UPI
1. Trafo Gardu UPI-1
Hasil 746,07 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban
perbulannya. Maka dapat diketahui rating trafo distribusi dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑉𝐴 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟
𝑅𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑟𝑎𝑓𝑜 𝐷𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 =
0,8
746,07 𝑘𝑉𝐴
=
0,8
= 932,59 𝑘𝑉𝐴
Maka dapat diperoleh rating Trafo Distribusi yang mendekati
dengan hasil perhitungan di atas dan yang tersedia di pasaran adalah 1000
kVA. Jadi pada gardu distribusi UPI-1 dengan menggunakan trafo 1000
kVA pun sudah aman dan mencukupi untuk kebutuhan beban yang
disuplai oleh trafo tersebut.

2. Trafo Gardu UPI-2


Hasil 754,49 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban
perbulannya. Maka dapat diketahui rating trafo distribusi sebagai berikut :
754,49 𝑘𝑉𝐴
=
0,8
= 943,11 𝑘𝑉𝐴
Sama halnya pada gardu UPI-1, maka dapat diperoleh rating Trafo
Distribusi yang mendekati dengan hasil perhitungan di atas dan yang
tersedia di pasaran adalah 1000 kVA. Jadi pada gardu distribusi UPI-2
dengan menggunakan trafo 1000 kVA pun sudah aman dan mencukupi
untuk kebutuhan beban yang disuplai oleh trafo tersebut sama seperti pada
gardu UPI-1.

3. Trafo Gardu JICA


Hasil 325,3 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban perbulannya.
Maka dapat diketahui rating trafo distribusi sebagai berikut :
84

325,3 𝑘𝑉𝐴
=
0,8
= 406,63 𝑘𝑉𝐴
Maka dapat diperoleh rating Trafo Distribusi yang mendekati
dengan hasil perhitungan di atas dan yang tersedia di pasaran adalah 500
kVA. Jadi pada gardu distribusi JICA dengan menggunakan trafo 500
kVA pun sudah aman dan mencukupi untuk kebutuhan beban yang
disuplai oleh trafo tersebut.

4. Trafo Gardu Workshop (Trafo PLN)


Hasil 148,48 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban
perbulannya. Maka dapat diketahui rating trafo distribusi dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
147,4 𝑘𝑉𝐴
=
0,8
= 184,25 𝑘𝑉𝐴
Maka dapat diperoleh rating Trafo Distribusi yang mendekati
dengan hasil perhitungan di atas dan yang tersedia adalah 200 kVA. Jadi
pada gardu Workshop (trafo PLN) dengan menggunakan trafo 200 kVA
akan lebih aman untuk digunakan dalam penyuplaian beban ke gedung-
gedung yang disuplai oleh trafo tersebut.

5. Trafo Gardu IKIP (PLN)


Hasil 280,66 kVA ini merupakan rata-rata kVA beban
perbulannya. Maka dapat diketahui rating trafo distribusi dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
280,66 𝑘𝑉𝐴
=
0,8
= 350,83 𝑘𝑉𝐴
Maka dapat diperoleh rating Trafo Distribusi yang mendekati
dengan hasil perhitungan di atas dan yang tersedia adalah 400 kVA. Jadi
pada gardu Workshop (trafo PLN) yang sudah terpasang pada gardu
85

tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan beban yang disuplai oleh trafo
tersebut.

F. Perencanaan Penempatan/Pengalihan Jurusan Beban pada Trafo


Gardu Distribusi yang berada di kampus UPI terdapat empat gardu. UPI
sendiri memiliki tiga buah gardu distribusi. Gardu pertama (Gardu UPI-1)
berkapasitas trafo 2000 kVA, gardu kedua (Gardu UPI-2) berkapasitas trafo
2000 kVA juga, dan yang terakhir gardu JICA berkapasitas trafo 1000 kVA.
Sedangkan gardu distribusi yang bukan milik UPI yakni milik PLN ada satu
gardu yaitu gardu IKIP yang di dalamnya terdapat dua trafo (160 kVA dan
400 kVA). Pada perhitungan yang telah dilakukan mengenai pemakaian
energy listrik yang ada di UPI berdasarkan data history tahun 2014, dapat
diketahui penggunaan kVA per masing-masing gedung dari keluaran trafo
gardu distribusi.
Dari temuan yang didapat, bisa disimpulkan bahwa trafo-trafo milik UPI
ini masih mempunyai ruang atau space untuk menyuplai daya listrik ke beban
yang berada di UPI. Sisa pemakaian kVA trafo milik UPI masih banyak, dan
apabila kita melihat pembebanan trafo milik PLN sudah ada yang mencapai
batas maksimum kVA dari trafo tersebut. Maka dari itu dengan data yang
diperoleh ini dapat dilakukan perencanaan pengalihan jurusan beban dari
gardu PLN ke gardu milik UPI semuanya di masa mendatang. Karena trafo
milik UPI masih terlalu besar kapasitasnya sehingga masih dapat menyuplai
listrik untuk sejumlah beban.
Tetapi pada kondisi seperti ini yang paling memungkinkan adalah
pengalihan sebagian jurusan dari trafo berkapasitas 160 kVA ke trafo
berkapasitas 400 kVA yang masih berada di dalam gardu IKIP (PLN).
Mengapa ini harus dilakukan, karena kondisi pembebanan dari trafo yang
berkapasitas 160 kVA ini sudah mencapai lebih dari batas aman sekitar 75% -
80%. Sementara kondisi pembebanan trafo ini adalah kurang lebih 92,81%
(sudah dikatagorikan over load) sehingga dapat menyebabkan trafo cepat
panas dan mengurangi umur trafo itu sendiri kalau tidak segera dilakukan
tindakan.
86

Terdapat beberapa tahapan mengenai perencanaan baru untuk pengalihan


jurusan. Tahap pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui jumlah
jurusan yang disuplai oleh trafo-trafo dari gardu PLN (Gardu IKIP) dan
besarnya penggunaan kVA dari gedung-gedung yang disuplai PLN. Pada
pendataan penggunaan kVA yang telah dijelaskan di atas, rata-rata
penggunaan kVA Beban perbulannya pada trafo PLN (160 kVA) adalah
148,48 kVA. Sedangkan penggunaan kVA pada trafo PLN (400 kVA) di
gardu IKIP adalah 280,66 kVA. Melihat kondisi pembebanan pada trafo 400
kVA yang masih bisa menampung sejumlah beban, maka pengalihan
sebagian jurusan beban dari trafo 160 kVA ke trafo yang berkapasitas 400
kVA sangat memungkinkan untuk dilakukan.
Sementara total kapasitas trafo milik UPI yang masih tersisa adalah :
 Trafo UPI-1 = 1.253,93 kVA
 Trafo UPI-2 = 1.245,51 kVA
 Trafo JICA = 674,70 kVA
Sehingga kalau dijumlahkan dari ketiga trafo tersebut adalah 3.174,14 kVA.
Jadi kapasitas total milik gardu UPI yang masih tersedia adalah 3.174,14
kVA. Maka dari itu apabila UPI hendak membangun suatu bangunan baru,
dengan mengambil suplai listrik dari trafo-trafo milik UPI masih dapat
melayani sejumlah beban listrik sebesar yang telah disebutkan di atas.

G. Peta Penyebaran Sistem Jaringan Listrik di UPI


Peta penyebaran kelistrikkan di UPI ditampilkan pada gambar 4.27 di
bawah ini. Apabila kita lihat, penyebaran listrik ke setiap gedung yang berada
di UPI tidak ideal, maksudnya masih ada cross jaringan pada penyuplaian
listrik dari gardu yang satu dengan gardu yang lainnya. Selain itu, dari salah
satu gardu yang berada di UPI, ada gardu yang menyuplai listrik ke wilayah
yang jauh yang sebenarnya bisa/dapat disuplai dari gardu terdekat di wilayah
tersebut. Padahal sebaiknya gardu distribusi melayani listrik ke gedung yang
berada tidak jauh dari lokasi gardu distribusi, karena untuk menghindari
kemungkinan terjadinya losses apapun yang dapat menyebabkan kerugian.
87

Oleh karena itu penempatan gardu distribusi harus berada di wilayah


sentral (pusat) dari beban-beban listrik. Selain itu penyebaran jurusan untuk
memenuhi kebutuhan beban-beban listrik dari suatu gedung/bangunan perlu
diperhatikan konstruksi penyaluran jaringannya, apakah bersilangan dengan
jaringan listrik yang lain atau tidak. Juga perlu diperhatikan, jaringan listrik
sebaiknya disesuaikan dengan jarak dari gardu distribusi dengan penempatan
beban yang telah direncanakan agar lebih efektif dan efisien dalam penyaluran
tenaga listrik, jangan terlalu jauh dari pusat listrik (gardu distribusi) dan
berdasarkan jatuh tegangan pada sisi TR.
Warna Biru pada peta di bawah menandakan wilayah/gedung tersebut
disuplai listrik oleh gardu UPI-1 yang berada di antara gedung UC, LPPM,
Balai Bahasa, dan UPINET. Warna Merah menandakan wilayah tersebut
disuplai listrik oleh gardu UPI-2 yang berada di samping gedung FPBS lama
(Gedung Seni & Desain). Warna Hijau menandakan wilayah tersebut disuplai
listrik oleh gardu JICA yang berada di dalam gedung JICA (FPMIPA A).
Warna merah muda menandakan wilayah tersebut tersebut disuplai listrik oleh
gardu IKIP dari PLN dengan kapasitas trafo 400 kVA. Dan yang terakhir
adalah warna oranye merupakan wilayah yang disuplai dari trafo PLN
berkapasitas 160 kVA (berada di gardu IKIP) dan PHB TR nya terdapat di
gedung Workshop (Diesel) untuk memecah/membagi pembebanan di gedung-
gedung yang berada di UPI.
88

Gardu UPI-1

Gardu JICA

Gardu IKIP (PLN)


Gardu Workshop
Trafo 400 kVA
(Trafo PLN 160 kVA)

Gardu UPI-2

Gambar 4.29 Peta Penyebaran Kelistrikkan dari Tiap Gardu Distribusi di UPI
89

H. Perhitungan Susut/Jatuh Tegangan untuk Analisis Penempatan Trafo


Untuk menghitung susut/jatuh tegangan penyaluran listrik di UPI, maka
diperlukan data arus beban, data ukuran diameter kabel yang digunakan oleh
bangunan di UPI yang disuplai dari trafo gardu distribusi, data resistansi kabel
(Ω/km) dan reaktansi kabel (Ω/km) nya, data panjang saluran dari gardu
distribusi ke beban, dan nilai cos ϕ yang terukur pada gardu masing-masing.
Berikut data-data yang telah didapatkan :
Tabel 4.24 Data tegangan jatuh pada sisi TR dari gardu UPI-1
1 GARDU UPI 1 (Trafo 2000 kVA) I (A) L (km) ΔV (Volt) ΔV (%)
FPMIPA REMODELING 58.21 0.25 5.78 1.52
FPOK 318.20 0.17 13.29 3.50
RUSUNAWA 62.75 0.19 4.77 1.25
FIP 25.62 0.13 1.28 0.34
PENERANGAN JALAN 1 14.67 0.00 0.00 0.00
PENERANGAN JALAN 2 14.75 0.00 0.00 0.00
PERPUSTAKAAN 218.97 0.02 1.18 0.31
SPORT HALL 25.50 0.20 4.36 1.15
DORMITORI 186.32 0.11 8.42 2.22
UNIVERSITY CENTRE 324.59 0.05 3.99 1.05
ISOLA RESORT 317.27 0.30 23.22 6.11
LPPM 317.09 0.03 4.65 1.22
ASRAMA 194.03 0.16 14.70 3.87
UPINET 38.96 0.00 0.07 0.02
GYMNASIUM 42.07 0.17 6.21 1.64

Tabel 4.25 Data tegangan jatuh pada sisi TR dari gardu UPI-2
2
GARDU UPI 2 (Trafo 2000 kVA) I (A) L (km) ΔV (Volt) ΔV (%)

FPIPS 447.87 0.14 20.02 5.27


FPBS UTAMA 497.86 0.05 9.95 2.62
POLIKLINIK 81.44 0.09 2.77 0.73
PENERANGAN JALAN 1 14.67 0.00 0.00 0.00
PENERANGAN JALAN 2 14.77 0.00 0.00 0.00
FPTK UTAMA 379.90 0.24 22.39 5.89
SPs 303.74 0.11 13.36 3.52
FPTK.B 75.29 0.24 7.23 1.90
FPEB (GARNADI) 42.38 0.19 3.14 0.83
FPBS SENI dan DESAIN 24.52 0.00 0.01 0.00
ISLAMIC CENTRE 181.34 0.11 7.61 2.00
Tabel 4.26 Data tegangan jatuh pada sisi TR dari gardu JICA
3 GARDU JICA (Trafo 1000 kVA) I (A) L (km) ΔV (Volt) ΔV (%)
FPMIPA JICA 944.79 0.00 0.00 0.00
90

Tabel 4.27 Data tegangan jatuh pada sisi TR dari gardu Workshop (Trafo PLN)
4 WORKSHOP (Trafo 160 kVA) I (A) L (km) ΔV (Volt) ΔV (%)
LIFT UPINET 65.39 0.13 6.98 1.84
PARTERE BUMI SILIWANGI 50.75 0.18 7.80 2.05
PARTERE LAMA 23.26 0.18 3.58 0.94
GUDANG BIRO ASET (PERALATAN) 2.85 0.02 0.05 0.01
PKM Lt.1 0.95 0.12 0.10 0.03
PKM LT.2 2.05 0.12 0.21 0.06
BALAI PERTEMUAN UMUM 8.50 0.11 0.76 0.20
AMPHYTHEATER 4.22 0.11 0.40 0.10
PUMP AIR MASJID 45.49 0.15 5.83 1.53
LIFT PERPUS 61.33 0.13 6.55 1.72
MAIN GATE UPI 19.54 0.21 3.50 0.92
PJ & MK 23.12 0.00 0.00 0.00
BACK UP BAAK 61.48 0.00 0.00 0.00
FPEB.B 16.81 0.03 0.43 0.11
PENERANGAN RUANG GENSET 8.22 0.00 0.00 0.00
PERCETAKAN 1.99 0.13 0.21 0.06

Tabel 4.28 Data tegangan jatuh pada sisi TR dari gardu IKIP
5 GARDU IKIP (PLN) (Trafo 400 kVA) I (A) L (km) ΔV (Volt) ΔV (%)
BAAK 68.35 0.04 2.33 0.61
BAUK 43.44 0.04 1.48 0.39
PUSKOM 54.37 0.03 1.39 0.37
SD LAB.SCH 21.51 0.08 1.99 0.52
LAB.SCH UPI 18.27 0.02 0.45 0.12
GD.SG PGSD 4.92 0.37 2.26 0.59
KANTOR DIV.K3 8.04 0.29 2.84 0.75
KANTOR SERTIFIKASI 17.18 0.11 2.33 0.61
ASRAMA PGSD I 15.41 0.37 7.08 1.86
ASRAMA PGSD II 7.49 0.37 3.44 0.91
GD.WORLD BANK 108.55 0.19 17.61 4.63
FIP EX.SPs 55.74 0.15 7.14 1.88
BALAI BAHASA 41.30 0.19 6.52 1.72
R.KACA BOTANI 9.14 0.23 1.79 0.47
FPMIPA ILKOM 207.60 0.32 21.21 5.58
UPT SARANA OLAH RAGA (TRIBUN
7.75 0.32 2.13 0.56
LAPANGAN TENIS)
GD.LAB FPTK 98.45 0.16 13.45 3.54

Langkah-langkah untuk menghitung susut tegangan, salah satu contoh


yang akan diambil dari perhitungan drop voltage pada sisi TR, peneliti
mengambil contoh data dari gardu UPI-1 yang menyuplai ke gedung FPMIPA
Remodelling. Untuk perhitungan ke gedung-gedung lainnya berarti memakai
langkah yang sama. Pada tabel 4.24 di atas tercantum sebagai berikut :
- I = 60,66 A
- L = 248 meter = 0,248 km (dibulatkan 0,25 km)
91

- Kabel yang digunakan adalah alumunium dan luas penampang kabel


yang digunakan adalah 150 mm2, maka nilai R = 0,232 ohm/km dan X
= 0,097 ohm/km.
- Cos ϕ yang terukur = 0,99
Maka, langkah selanjutnya adalah ke perhitungan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
ΔV = I (R . cos ϕ + X . sin ϕ). L
ΔV = √3. 60,66 (0,232 . 0,99 + 0,097 . 0,017). 0,25
ΔV = 5,78 V
Berdasarkan SPLN, maka drop voltage yang diperbolehkan yaitu maksimum
+5% dan minimum -10%. Maka untuk mengetahui drop voltage yang telah
didapatkan di atas yaitu sebesar 5,78 V lebih dari 5% atau tidak maka
dilakukan perhitungan sebagai berikut :
ΔV
ΔV% = × 100%
𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑡𝑖𝑔𝑎
5,78
ΔV% = × 100%
380
ΔV% = 1,52%

Tabel 4.29 Data karakteristik kabel alumunium dari produk 4 produk besar
RDC RAC XAC
Ukuran kabel aluminium (mm2)
20°C 50°C 50 Hz
Singlecore 380 VAC, 3-fase 50 Hz Ohm/km Ohm/km Ohm/km
50 0.641 0.718 0.106
70 0.443 0.497 0.103
95 0.32 0.359 0.098
120 0.253 0.284 0.097
150 0.206 0.232 0.097
185 0.164 0.185 0.096
240 0.125 0.142 0.092
300 0.1 0.114 0.09
400 0.078 0.09 0.09
500 0.061 0.071 0.089
92

Dari perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tegangan jatuh/susut


dari gardu UPI-1 ke gedung FPMIPA remodeling sebesar 5,78 V atau 1,52%
yang artinya tegangan susut tersebut masih diperbolehkan karena masih kurang
dari 5% menurut SPLN.
Untuk perhitungan susut tegangan pada gedung-gedung lain langkahnya
sama, namun perlu diperhatikan jenis kabel dan luas penampang yang
digunakannya yang dipakai oleh gedung tersebut. Luas penampang yang
dipakai oleh gedung-gedung di UPI setelah dilakukan penyurveyan memakai
kabel aluminium dengan ukuran 50 mm2 , 70 mm2, 120 mm2, 150 mm2, dan
185 mm2.

I. Temuan
1. Besar Pemakaian Daya Listrik di Lingkungan UPI
Besar pemakaian daya listrik di sini adalah pemakaian kVA
masing-masing bangunan yang diambil dari trafo distribusi adalah
sebagai berikut :
a) Trafo Gardu UPI-1
Pada trafo berkapasitas 2000 kVA di gardu UPI-1, dari satu
tahun pemakaian rata-rata kVA Beban perbulannya adalah 746,07
kVA. Apabila dibentuk ke dalam persen, maka pemakaian kVA
trafo dari gardu UPI-1 adalah 37,3%. Berarti masih tersedia 62,7%
atau sekitar 1.253,93 kVA dari trafo UPI-1 yang terpasang dengan
kapasitas daya 2000 kVA untuk menyediakan penyuplaian
kebutuhan beban listrik di UPI.

b) Trafo Gardu UPI-2


Pada trafo berkapasitas 2000 kVA di gardu UPI-2, dari satu
tahun pemakaian rata-rata kVA Beban perbulannya adalah 754,49
kVA. Apabila dibentuk ke dalam persen, maka pemakaian kVA
trafo dari gardu UPI-2 adalah 37,72%. Berarti masih tersedia
62,28% atau sekitar 1245,51 kVA dari trafo UPI-2 yang terpasang
93

dengan kapasitas daya 2000 kVA untuk menyediakan penyuplaian


kebutuhan beban listrik di UPI.

c) Trafo Gardu JICA


Pada trafo berkapasitas 1000 kVA di gardu JICA, dari satu
tahun pemakaian rata-rata kVA Beban perbulannya adalah 325,3
kVA. Apabila dibentuk ke dalam persen, maka pemakaian kVA
trafo dari gardu JICA adalah 32,53%. Berarti masih tersedia
67,47% atau sekitar 674,7 kVA dari trafo gardu JICA yang
terpasang dengan kapasitas daya 1000 kVA untuk menyediakan
penyuplaian kebutuhan beban listrik di UPI.

d) Trafo PLN (Gedung Workshop/Diesel)


Pada trafo berkapasitas 160 kVA di gardu PLN (Gardu
IKIP), dari satu tahun pemakaian rata-rata kVA Beban perbulannya
adalah 147,4 kVA. Apabila dibentuk ke dalam persen, maka
pemakaian kVA trafo dari gardu JICA adalah 92,12%. Berarti
masih tersedia 7,88% atau 12,6 kVA dari trafo gardu workshop
yang terpasang dengan kapasitas daya 160 kVA untuk
menyediakan penyuplaian kebutuhan beban di UPI.
e) Trafo Gardu IKIP (milik PLN)
Pada trafo berkapasitas 400 kVA di gardu IKIP, dari satu
tahun pemakaian rata-rata kVA Beban perbulannya adalah 280,66
kVA. Apabila dibentuk ke dalam persen, maka pemakaian kVA
trafo dari gardu JICA adalah 70,17%. Berarti masih tersedia
tersedia 29,83% atau sekitar 119,34 kVA dari trafo gardu IKIP
yang terpasang dengan kapasitas daya 400 kVA untuk
menyediakan penyuplaian kebutuhan beban di UPI.
94

2. Kesesuaian Kapasitas Daya Trafo untuk Kebutuhan Beban di UPI


a) Trafo Gardu UPI-1
Hasil perhitungan rating trafo distribusi pada gardu
UPI-1 adalah 932,59 kVA. Hasil ini dapat dijadikan rekomendasi
untuk penentuan kapasitas daya trafo, oleh karena itu kapasitas daya
trafo yang ada di pasaran dan mendekati hasil tersebut adalah dengan
memilih trafo berkapasitas 1000 kVA.

b) Trafo Gardu UPI-2


Hasil perhitungan rating trafo distribusi pada gardu
UPI-2 adalah 943,11 kVA. Hasil ini dapat dijadikan rekomendasi
untuk penentuan kapasitas daya trafo, oleh karena itu kapasitas daya
trafo yang ada di pasaran dan mendekati hasil tersebut adalah dengan
memilih trafo berkapasitas 1000 kVA.

c) Trafo Gardu JICA


Hasil perhitungan rating trafo distribusi pada gardu
JICA adalah 406,63 kVA. Hasil ini dapat dijadikan rekomendasi
untuk penentuan kapasitas daya trafo, oleh karena itu kapasitas daya
trafo yang ada di pasaran dan mendekati hasil tersebut adalah dengan
memilih trafo berkapasitas 500 kVA.

d) Trafo Gardu Workshop (Trafo PLN)


Hasil perhitungan rating trafo distribusi pada gardu
workshop adalah 185,6 kVA. Hasil ini dapat dijadikan rekomendasi
untuk penentuan kapasitas daya trafo, oleh karena itu kapasitas daya
trafo yang ada di pasaran dan mendekati hasil tersebut adalah dengan
memilih trafo berkapasitas 200 kVA.

e) Trafo Gardu IKIP (PLN)


Hasil perhitungan rating trafo distribusi pada gardu
IKIP adalah 350,83 kVA. Hasil ini dapat dijadikan rekomendasi
95

untuk penentuan kapasitas daya trafo, oleh karena itu kapasitas daya
trafo yang ada di pasaran dan mendekati hasil tersebut adalah dengan
memilih trafo berkapasitas 400 kVA.

3. Penempatan Trafo Distribusi Berdasarkan Susut Tegangan di Sisi TR


Pada perhitungan drop voltage yang telah dilakukan, ada 4 gedung
yang melebihi drop tegangan yang diperbolehkan oleh PLN, yaitu gedung
Isola resort (6,11%) disuplai dari gardu UPI-1, gedung FPIPS (5,27%)
disuplai dari gardu UPI-2, gedung FPTK Utama (5,89%) disuplai dari
gardu UPI-2, dan gedung FPMIPA ILKOM (5.58%) disuplai dari gardu
IKIP (PLN).

J. Pembahasan
1. Besar Pemakaian Daya Listrik di Lingkungan UPI
Besar pemakaian daya pada gardu UPI-1 adalah 746,07 kVA (trafo
2000 kVA), pada gardu UPI-2 adalah 754,49 kVA (trafo 2000 kVA), pada
gardu JICA 674,7 kVA (trafo 1000 kVA), pada gardu workshop adalah
147,7 kVA (trafo 160 kVA), dan pada gardu IKIP adalah 119,34 kVA
(trafo 400 kVA). Berdasarkan data-data tersebut maka besar daya yang
dipakai untuk keperluan pemakaian energi listrik di UPI masih cukup baik
dan aman.
2. Kesesuaian Kapasitas Daya Trafo untuk Kebutuhan Beban di UPI
Sebaiknya untuk gardu UPI-1 dan UPI-2 memakai trafo distribusi
berkapasitas 1000 kVA, pada gardu JICA memakai trafo berkapasitas 500
kVA, pada gardu Workshop memakai trafo berkapasitas 200 kVA, dan
pada gardu IKIP memakai trafo berkapasitas 400 kVA (sudah sesuai).
Berdasarkan data tersebut maka kesesuaian kapasitas trafo yang terpasang
pada masing-masing gardu masih belum sesuai dengan jumlah kebutuhan
beban di UPI.
96

3. Penempatan Trafo Distribusi Berdasarkan Susut Tegangan di Sisi TR


Berdasarkan SPLN-1 1978 dan PUIL 2000, susut tegangan yang
diperbolehkan adalah <5% atau tidak boleh melebihi dari 5%. Pada hasil
penelitian yang telah didapat, terdapat 4 gedung yang susut tegangannya
melebihi 5%. Ini disebabkan banyak faktor, bisa saja oleh faktor panjang
penghantar, arus beban yang besar, dan banyaknya beban
induktif/kapasitif, serta dipengaruhi ukuran/diameter suatu penghantar.
Maka dari itu berdasarkan data tersebut, penempatan trafo distribusi di
UPI dapat dikategorikan cukup baik untuk kebutuhan beban-beban di UPI.

Anda mungkin juga menyukai