Oleh:
Jefri
18065010/2018
iii
10. Seluruh staff dan pegawai yang ada di Gardu Induk PIP.
11. Orang tua dan keluarga penulis yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan moril dan materil
Jefri
NIM.18065010
DAFTAR ISI
iv
HALAMAN PENGESAHAAN FAKULTAS..........................................................i
HALAMAN PENGESAHAAN PERUSAHAAN/INDUSTRI...............................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Pelaksanaan PLI..................................................................1
B. Deskripsi Tentang Perusahaan Tempat Pelaksanaan PLI.............................2
C. Perencanaan Kegiatan PLI..........................................................................40
D. Pelaksanaan Kegiatan PLI dan Hambatan yang ditemukan........................40
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................43
A. Aspek-Aspek Teoritis.................................................................................43
B. Pengukuran dan pengambilan Thermovisi pada saluran udara tegangan
tinggi 150Kv bay penghantar pauh limo............................................................50
C. Hasil perbandingan ∆T klem-konduktor pada saat Thermovisi bulan April
dan Mei 2022......................................................................................................78
BAB III PENUTUP...............................................................................................83
A. Kesimpulan.................................................................................................83
B. Saran............................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................85
LAMPIRAN86
DAFTAR GAMBA
v
R
vi
Gambar 2.9 Tampilan PMT menggunakan Thermovisi pada bulan April 2022
................................................................................................................54
Gambar 2.10 Tampilan PMS BUS I menggunakan Thermovisi pada bulan
April 2022.............................................................................................54
Gambar 2.11 Tampilan PMS BUS II menggunakan Thermovisi pada bulan
April 2022.............................................................................................55
Gambar 2.12 Tampilan LA menggunakan Thermovisi pada bulan Mei.........64
Gambar 2.13 Tampilan CVT mengunakan Thermovisi pada bulan Mei 2022
................................................................................................................65
Gambar 2.14 tampilan PMS line menggunakan Thermovisi pada bulan Mei
2022.......................................................................................................66
Gambar 2.15 tampilan CT menggunakan Thermovisi pada bulan Mei 2022. 66
Gambar 2.16 tampilan PMT menggunakan Thermovisi pada bulan Mei 2022
................................................................................................................67
Gambar 2.17 tampilan PMS BUS I menggunakan Thermovisi pada bulan
Mei 2022...............................................................................................67
Gambar 2.18 tampilan PMS BUS II menggunakan Thermovisi pada bulan
Mei 2022...............................................................................................68
DAFTAR TABE
vii
L
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. TRAGI PIP
2. TRAGI Solok
3. TRAGI padang luar
4. TRAGI Payakumbuh
5. TRAGI Kiliran Jao
6. TRAGI Garuda sakti
Pada bulan April 2005 terjadi penyatuan PT PLN (Persero)
Kitlur Sumbagsel dengan PT PLN (Persero) Kitlur Sumbagut
menjadi P3BS (Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Sumatera)
yang berlokasi di Jl.S Parman Padang (Ulak Karang). Dengan
13
1. UPT Aceh
2. UPT Pematang Siantar
3. UPT Padang
4. UPT Palembang
5. UPT Bengkulu
6. UPT Tanjung Karang
Pada tahun 2009-2016 bertambah 2 UPT yakni :
1. UPT Pekanbaru
2. UPT Jambi
Adapun UPB di wilayah Sumatera terdiri atas:
c. Tugas Pokok
1. Tugas umum
Tugas pokok yang dibebankan pada UPT Padang adalah:
a. Pengoperasian,pemeliharaan instalasi dan penyaluran
serta sarana pendukung sesuai pedoman dan petunjuk
15
Gambar 1.7 Single line diagram Gardu Induk sistem double busbar
d. Gardu Induk dengan satu setengah / one half busbar
a. Sistem 150 kV
b. Sistem 20 kV
Trafo Daya #I
d. Sistem 220 V AC
e. Sistem 110 V DC
f. Sistem 48 V DC
Berdasarkan fungsinya trafo daya dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
a. Inti besi
b. Minyak trafo
d. Bushing
a. Pendingin
b. Tap Changer
c. Silica Gel
d. Indikator
e. Peralatan Proteksi
a. Relay Buchholz
b. Relay Tekanan
c. Relay Diferensial
e. Relay Thermis
f. Arrester
1. Menurut fungsinya
1) Pemisah tanah
2) Pemisah peralatan
2. Menurut Penempatannya:
1) Pemisah Penghantar
2) Pemisah bus
3) Pemisah seksi (GI dengan 1-1/5 PMT)
4) Pemisah tanah
32
4. Transformator Instrumental
1. Transformator Arus
3. Tipe bushing
Berdasarkan tipe pemasangannya, trafo arus dapat dibedakan atas:
1. Untuk pengukuran
Transformator arus untuk pengukuran memiliki ketelitian
tinggi pada daerah kerja, yaitu antara 5% - 120% arus
nominalnya,tergantung dari kelas dan tingkat kejenuhan
2. Untuk Proteksi
Transformator arus proteksi memiliki ketelitian tinggi
sampai arus yang besar dimana arus yang mengalir mencapai
beberapa kali dari arus pengenalnya dan transformator arus
proteksi mempunyai tingkat kejenuhan cukup tingg
2. Transformator Tegangan
Transformator tegangan adalah peralatan pada Gardu
Induk yang berfungsi untuk mentransformasikan tegangan pada
jaringan transmisi ataupun distribusi ke tegangan yang lebih
resndah untukkeperluan pengukuran dan proteksi.Transformator
tegangan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konstruksinya
dan berdasarkan pemasangannya.
7. cubicle
dan alat ukur besaran listrik, serta announciator. Panel kontrol berada
satu rungan dengan tempat oprator kerja.
Panel ACDB/DCDB
Panel DC/AC gardu induk adalah alat listrik yang berupa lemari
pembagi. Didalam panel DC/AC terpasang sakelar kecil atau fuse-fuse
sebagai pembagi beban dan pengaman dari instalasi yang terpasang pada
gardu indu
10. Rectifier
12. Genset
Genset atau generator set merupakan suatu bagian dari sumber
arus AC yang sangat penting dalam menyuplai tegangan yang digunakan
pada salah satu sumber tenaga listrik bagi instalasi yang ada di dalam
sistem instalasi kelistrikan Gardu Induk, dapat untuk sistem kendali
maupun untuk sistem-sistem penggerak pada peralatan Gardu Induk.
Genset dibutuhkan sekali untuk kondisi keadaan darurat, yang jika
penyediaan sumber listrik utama telah teganggu, misalnya saja supply
dari Trafo Utama ataupun trafo PS.
C. Perencanaan Kegiatan PLI
Adapun rencana kegiatan yang dirinci atau disusun dalam
melaksanakan PLI sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan
PEMBAHASAN
A. Aspek-Aspek Teoritis
Energi listrik merupakan salah satu kebuthan manusia yang sangat vital
dan tidak dapat dilepaskan dari keperluan sehari-hari.Energi listrik sangat
berperan penting dalam menunjang kegiatan dan aktifitas masyarakat serta
industri di era modern,karena peralatan penunjang aktifitas masyarakat dan
indutri membutuhkan energi agar dapat beroperasi. Energi listrik yang
diperlukan masyrakat memiliki persyaratan-persyaratan dasar yang harus di
penuhi oleh penyedia dan pemasok energi,yaitu dapat mencukupi kebutuhan-
kebutuhan energi listrik dengan kualitas dan kontinunitas yang baik. Energi
listrik dengan kualitas dan kontinunitas yang baik didapat dengan cara
melakukan pemeliharaan secara berkala guna menjaga kondisi setiap peralatan
agar dapat mencegah gangguan yang dapat mengakibatkan kerusakan pada
sistem.
1. Kawat penghantar (konduktor)
Kawat penghantar atau konduktor adalah kawat yang berfungsi untuk
menyalurkan tegangan dari suatu titik ketitik yang lainnya,kawat penghantar
yang baik adalah kawat yang memiliki nilai resistansi kecil,sehingga rugi-rugi
yang di hasilkan semakin kecil pula dan tegangan yang sampai kebeban dapat
tersalurkan dengan maksimal.
Bahan kwat penghantar yang di pergunakan untuk penyaluran energi
listrik harus memiliki sifat-sifat berikut :
1. Konduktivitas tinggi
2. Kekuatan Tarik mekanikal tinggi
3. Titik berat
4. Biaya rendah
5. Tidak mudah patah
Terdapat beberapa jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada
saluran transmisi dan gardu induk antara lain:
43
44
Dalam gardu induk sendiri kawat penghantar ini berfungsi sebagai tempat
jalannya tegangan kemudian akan disalurkan pada beban. Pada proses
penyaluran tegangan ke beban inilah terdapat sambungan-sambungan antara
kawat penghantar dengan klem-klem, dimana hal ini berfungsi untuk membelik
kan perjalanan tegangan agar sampai ke beban. Dan pada pertemuan antara
kawat penghantar dan klem tersebutlah seing terjadi titi-titik panas (hot spot).
Hal ini dikarenakan beberapa faktor baik faktor lingkungan (eksternal) maupun
faktor dari perlatan itu sendiri (internal) salah satu contohnya peralatan yang
terletak berdekatan dan usia dari peralatan.
2. Thermovisi
Thermovisi adalah suatu metode pencitraan thermal atau panas dengan
menggunakan suatu perangkat yang dapat menafsirkan sinar infra merah.
Metoda ini digunakan pada pencitraan infra merah dan kamera pengukuran
untuk melihat dan mengukur energi thermal yang dipancarkan suatu benda.
Thermal atau energi infra merah adalah cahaya yang terlihat karena panjang
gelombangnya terlalu panjang untuk dideteksi oleh mata manusia.
Pada setiap perlatan listrik pasti memiliki nilai konduktivitas yang tinggi,
hal tersebut dikarenakan agar mampu menghantarkan listrik. Dan Sebagian
besar peralatan listrik tersebut terbuat dari bahan logam,seperti tembaga dan
46
3. Bidik atau arahkan thermal kamera kearah peralatan yang akan di ukur, bila
objek terlalu jauh atau blur sesuaikan dengan mengeser analog ketas dan
kebawah untuk melakukan zoom in dan zoom out kemudiak tekan tombol”
P” supaya objek fokus
4. Tekan tombol yang teletak pada bagian depan kamera untuk mengambil
gambar
5. Lakukan Langkah yang sama untuk mengambil objek yang lainnya.
Suhu (ºC)
No MTU Titik Ukur
R S T
1 Dead end clamp line 26,1 25,6 24,6
2 Konduktor dead end clamp line 22,5 23,5 22,9
3 Klem junction konduktor atas 26,5 26,4 26,6
4 LA Konduktor klem junction atas 23,9 23,9 24
5 Konduktor LA 26,5 26,8 26,7
6 Klem LA 26,6 26,7 26,7
7 Kawat ground LA 26,9 26,7 26,7
8 Konduktor in CVT (arah line) 26,6 26,4 26,3
9 Klem in CVT (arah line) 27,3 27,4 27,2
CVT
10 Klem out CVT(arah bus) 27,3 27,1 27,2
11 Konduktor out CVT (arah bus) 26,6 26,9 26,3
12 Konduktor in PMS line (arah line) 26,8 26,6 26,6
13 PMS Klem in PMS line (arah line) 27,2 27 27
14 LINE Klem out PMS line (arah bus) 27 27,1 26,8
15 Konduktor out PMS (arah bus) 26,8 26,8 27
16 Konduktor CT in (arah line) 27,7 27,3 26,7
17 Klem CT in (arah line) 30,1 29,1 29,5
CT
18 Klem CT out (arah bus) 29,3 28,9 29
19 Konduktor CT out (arah bus) 26,9 27,1 26,9
20 Konduktor PMT in (arah line) 27 26,5 26,7
21 Klem PMT in (arah line) 28 27,8 27,5
PMT
22 Klem PMT out (arah bus) 27,4 27,7 27,4
23 Klem PMT our (arah bus) 25,9 26,1 25,9
24 Konduktor in PMS bus I (arah line) 26,5 26,7 26,6
25 Klem in PMS bus I (arah line) 26,7 26,8 27,1
26 PMS Klem out PMS bus I (arah bus) 26,8 26,8 27,1
27 BUS I Konduktor out PMS bus I (arah bus) 26,6 26,8 26,7
28 Konduktor klem bus I 26,3 25,3 26,7
29 Klem junction bus I 27,3 27 27,7
30 Konduktor in PMS bus II (arah line) 26,6 26,5 26,7
31 Klem in PMS bus II (arah line) 26,6 26,6 26,7
32 PMS Klem out PMS bus II (arah bus) 26,6 26,6 26,7
33 BUS II Konduktor out PMS bus II (arah bus) 26,3 26,2 26,5
34 Konduktor klem bus II 26,4 26,3 26,1
35 Klem junction bus II 26,4 26,5 26,7
57
Tabel 2.2 Data Beban Tertinggi Pada Bay Penghantar 150KV Pauh
Limo pada bulan Mei
Nama Penghantar A MW MVAR KV
PHT Pauh Limo 140 60 -22 178
Tabel 2.3 Data Beban Pada Bay Penghantar 150KV Pauh Limo Saat
dilakukan Thermovisi
Nama Penghantar A MW MVAR KV
PHT Pauh Limo 95 20 -15 150
∆ T =¿
Keterangan :
Dari tabel di atas kita dapat menentukan perbandingan suhu klem dan suhu
konduktor, berikut beberapa contoh penjabaran perhitungan ∆T klem dan
konduktor yang diambil pada bulan April 2022.
∆ T LA =
90 ( )
145 2
.(26,1−22,5)
∆ T LA =( 1,611 )2 .(3,6)
∆ T LA =( 2,595 ) .( 3,6)
∆ T LA =9,342
58
2. ∆ T LA =¿
( )
2
145
∆ T LA = .(26,5−23,9)
90
∆ T LA =( 1,611 )2 .(2,6)
∆ T LA =( 2,595 ) .( 2,5)
∆ T LA =6,747
3. ∆ T LA =¿
∆ T LA =( )
145 2
90
.(26,6−26,5)
2
∆ T LA =( 1,611 ) .(0,1)
∆ T LA =( 2,595 ) .(0,1)
∆ T LA =0,2595
7. ∆ T PMS LINE=¿
59
∆ T PMS LINE= ( )
145 2
90
. (27−26,8)
∆ T CT =( 1,611 )2 .(2,4)
∆ T CT =( 2.595 ) .(2,4)
∆ T CT =6,228
9. ∆ T CT =¿
∆ T CT = ( )
145 2
90
.(29,3−26,9)
2
∆ T CT =( 1,611 ) .(2,4)
∆ T CT =( 2.595 ) .(2,4)
∆ T CT =6,228
Mencari Hasil T klem dan T konduktor di Phasa S
10. ∆ T PMT =¿
( )
2
145
∆ T PMT = .(27,8−26,5)
90
∆ T PMT =( 1,611 )2 .( 1,3)
∆ T PMT =( 2.595 ) .(1,3)
∆ T PMT =3,373
11. ∆ T PMT =¿
∆ T PMT = ( )
145 2
90
.(27,7−26,1)
2
∆ T PMT =( 1,611 ) .( 1,6)
∆ T PMT =( 2.595 ) .(1,6)
∆ T PMT =4,152
( )
2
145
∆ T PMS BUS I = .(27,1−26,6)
90
∆ T PMS BUS I = (1,611 )2 .(0,5)
∆ T PMS BUS I = (2.595 ) .( 0,5)
∆ T PMS BUS I =1,297
13. ∆ T PMS BUS I =¿
∆ T PMS BUS I = ( )
145 2
90
.(27,1−26,7)
2
∆ T PMS BUS I = (1,611 ) .(0,4)
∆ T PMS BUS I = (2.595 ) .(0,4)
∆ T PMS BUS I =1,038
( )
2
145
∆ T PMS BUS II = .(26,6−26,6)
90
∆ T PMS BUS II =( 1,611 )2 .(0)
∆ T PMS BUS II =( 2,595 ) . (0)
∆ T PMS BUS II =0
16. ∆ T PMS BUS II =¿
∆ T PMS BUS II = ( )
145 2
90
.(26,6−26,3)
( )
2
145
∆ T PMS BUS II = .(26,4−26,4)
90
∆ T PMS BUS II =( 1,611 )2 .(0)
61
Hasil pengukuran bay penghantar 150KV pauh limo pada bulan Mei 2022
Tabel 2.6 Data beban tertinggi pada Bay Penghantar 150KV Pauh
Limo pada bulan Mei
Nama Penghantar A MW MVAR KV
PHT Pauh Limo 130 57 -20 177
Tabel 2.7 Data beban pada Bay Penghantar 150KV Pauh Limo saat
dilakukan Thermovisi
Nama Penghantar A MW MVAR KV
PHT Pauh Limo 90 27 -11 150
Dari tabel di atas kita dapat menentukan perbandingan suhu klem dan suhu
konduktor, berikut beberapa contoh penjabaran perhitungan ∆T klem dan
konduktor yang diambila pada bulan Mei 2022.
1. ∆ T LA =¿
∆ T LA = ( )
130 2
90
.(25,6−21,4)
∆ T LA =( 1,444 )2 .(4,2)
∆ T LA =( 2.085 ) .(4,2)
∆ T LA =8,757
2. ∆ T LA =¿
( )
2
130
∆ T LA = .(27,3−26,8)
90
∆ T LA =( 1,444 )2 .(0,5)
∆ T LA =( 2,085 ) .( 0,5)
∆ T LA =1,042
3. ∆ T LA =¿
∆ T LA = ( )
130 2
90
.(26,8−23,6)
∆ T LA =( 1,444 )2 .(3,2)
∆ T LA =( 2,085 ) .(3,2)
∆ T LA =6,672
71
( )
2
130
∆ T CTV = .(28,2−27)
90
2
∆ T CTV =( 1,444 ) .(1,2)
∆ T CTV =( 2.085 ) .(1,2)
∆ T CTV =2,050
5. ∆ T CTV =¿
∆ T CTV = ( )
130 2
90
.(26,7−26,6)
2
∆ T CTV =( 1,444 ) .(0,1)
∆ T CTV =( 2,085 ) .(0,1)
∆ T CTV =0,2085
( )
2
130
∆ T PMS LINE= . (27,9−27,4)
90
∆ T PMS LINE=( 1,444 )2 .( 0,5)
∆ T PMS LINE=( 2,085 ) .(0,5)
∆ T PMS LINE=1,042
( )
2
130
∆ T CT = .(30,7−28,6)
90
2
∆ T CT =( 1,444 ) .(2,1)
∆ T CT =( 2.085 ) .(2,1)
∆ T CT =4,378
72
9. ∆ T CT =¿
( )
2
130
∆ T CT = .(30,1−27,4)
90
∆ T CT =( 1,444 )2 .(2,7)
∆ T CT =( 2,085 ) .(2,7)
∆ T CT =5,629
Mencari Hasil T klem dan T konduktor di Phasa S
10. T PMT =¿
∆
∆ T PMT = ( )
130 2
90
.(29,2−26,7)
2
∆ T PMT =( 1,444 ) .(2,5)
∆ T PMT =( 2.085 ) .(2,5)
∆ T PMT =5,212
11. ∆ T PMT =¿
∆ T PMT = ( )
130 2
90
.(28,8−26)
( )
2
130
∆ T PMS BUS I = .(27,6−27,4 )
90
∆ T PMS BUS I = (1,444 )2 .(0,2)
∆ T PMS BUS I = (2.085 ) .(0,2)
∆ T PMS BUS I =0,417
2
∆ T PMS BUS I = (1,444 ) .( 1,7)
∆ T PMS BUS I = (2.085 ) .(1,7)
∆ T PMS BUS I =3,544
Mencari Hasil T klem dan T konduktor di Phasa R
15. ∆ T PMS BUS II =¿
( )
2
130
∆ T PMS BUS II = .(27,3−27)
90
2
∆ T PMS BUS II =( 1,444 ) .(0,3)
∆ T PMS BUS II =( 2.085 ) . (0,3)
∆ T PMS BUS II =0,625
16. ∆ T PMS BUS II =¿
∆ T PMS BUS II =( )130 2
90
.(27,5−26,5)
2
∆ T PMS BUS II =( 1,444 ) .(1)
∆ T PMS BUS II =( 2.085 ) . (1)
∆ T PMS BUS II =2,085
17. ∆ T PMS BUS II =¿
( )
2
130
∆ T PMS BUS II = .(27,2−26,1)
90
∆ T PMS BUS II =( 1,444 )2 .(1,1)
∆ T PMS BUS II =( 2.085 ) . (1,1)
∆ T PMS BUS II =2,293
Suhu (ºC) ∆T suhu (ºC) 74
No MTU Titik Ukur
R S T R S T
1 Dead end clamp line 25,6 25,8 25,2 8,757 1,25 8,34
2 Konduktor dead end clamp line 21,4 21,2 21,2 1
Tabel 2.8 3 Klem junction konduktor atas 26,8 26,5 27 1,042 6,88 6,463
4 LA Konduktor klem junction atas 27,3 23,2 23,9 0
hitungan selisih suhu antar fasa (∆t) pada
5 Konduktor LA 23,6 23,2 26,5 6,672 7,29 1,459
uktor dan klem bulan Mei 2022 6 Klem LA 26,8 26,7 27,2 7
7 Kawat ground LA 27,8 26,9 27,7
8 Konduktor in CVT (arah line) 27,4 27 26,9 0,834 2,05 1,668
9 Klem in CVT (arah line) 27,8 28,2 27,7 0
CVT
10 Klem out CVT(arah bus) 27,8 26,7 27,7 0,834 0,20 1,668
11 Konduktor out CVT (arah bus) 27,4 26,6 26,9 8
12 Konduktor in PMS line (arah line) 27 27,2 27,3 2,293 2,29 2,085
13 PMS Klem in PMS line (arah line) 28,1 28,3 28,3 3
14 LINE Klem out PMS line (arah bus) 27,8 28,2 27,9 0,834 1,45 1,042
15 Konduktor out PMS (arah bus) 27,4 27,5 27,4 9
16 Konduktor CT in (arah line) 28,6 27,7 27,2 4,378 6,04 7,506
17 Klem CT in (arah line) 30,7 30,6 30,8 6
CT
18 Klem CT out (arah bus) 30,1 30,1 29,9 5,629 5,62 3,336
19 Konduktor CT out (arah bus) 27,4 27,4 28,3 9
20 Konduktor PMT in (arah line) 26,7 26,7 27,1 4,795 5,21 3,961
21 Klem PMT in (arah line) 29 29,2 29 2
PMT
22 Klem PMT out (arah bus) 28,8 28,8 28,5 5,838 5,83 4,795
23 Klem PMT our (arah bus) 26 27 26,2 8
24 Konduktor in PMS bus I (arah line) 26,9 26,9 27,4 1,668 1,04 0,417
25 Klem in PMS bus I (arah line) 27,7 27,4 27,6 2
26 PMS Klem out PMS bus I (arah bus) 27,7 27,8 27,7 1,459 0,83 1,251
27 BUS I Konduktor out PMS bus I (arah bus) 27 27,4 27,1 4
28 Konduktor klem bus I 26,6 25,1 26,3 1,668 5,21 3,544
29 Klem junction bus I 27,4 27,6 28 2
30 Konduktor in PMS bus II (arah line) 27 27,1 27 0,625 0,41 0,834
31 Klem in PMS bus II (arah line) 27,3 27,3 27,4 7
32 Klem out PMS bus II (arah bus) 27,5 27,3 27,7 2,085 0,83 1,459
PMS
33 Konduktor out PMS bus II (arah 26,5 26,9 27 4
BUS II
bus)
34 Konduktor klem bus II 26,1 26,1 24,9 2,293 1,45 3,961
35 Klem junction bus II 27,2 26,8 26,8 9
75
76
C. Hasil perbandingan ∆T klem-konduktor pada saat Thermovisi bulan April dan Mei 2022
Tabel 2.11 Hasil perbandingan selisih suhu antar fasa ∆T Pada konduktor dan klem bulan Mei 2022 dengan bulan
April 2022
∆T Suhu klem- Kondisi dan kesimpulan ∆T Suhu klem- Kondisi dan kesimpulan
konduktor (ºC) April ∆T klem-konduktor april konduktor (ºC) Mei ∆T klem-konduktor Mei
No MTU Titik Ukur
2022 2022 2022 2022
R S T R S T R S T R S T
Dead end
1
clamp line
5,44
Konduktor 8,757 1,251 8,34 Normal Normal Normal 9,342 4,411 Normal Normal Normal
9
2 dead end
clamp line
Klem
junction
3
LA konduktor
6,48
atas 1,042 6,880 6,463 Normal Normal Normal 6,747 6,747 Normal Normal Normal
7
Konduktor
4 klem
junction atas
Konduktor
5 0,29
LA 6,672 7,297 1,459 Normal Normal Normal 0,259 0 Normal Normal Normal
5
6 Klem LA
CVT Konduktor in 0,834 2,050 1,668 1,816 2,59 2,335
7 CVT (arah Normal Normal Normal 5 Normal Normal Normal
line)
8 Klem in
79
CVT (arah
line)
Klem out
9 CVT(arah
bus) 0,51
0,834 0,208 1,668 1,816 2,335
Konduktor Normal Normal Normal 9 Normal Normal Normal
10 out CVT
(arah bus)
Konduktor in
11 PMS line
(arah line) 1,03
2,293 2,293 2,085 Normal Normal Normal 1,038 1,038 Normal Normal Normal
Klem in 8
12 PMS line
PMS (arah line)
LINE Klem out
13 PMS line
(arah bus) 0,77
0,834 1,459 1,042 Normal Normal Normal 0,519 0,519 Normal
Konduktor 8 Normal Normal
14 out PMS
(arah bus)
CT Konduktor
15 CT in (arah
4,67
line) 4,378 6,046 7,506 6,228 7,266
Normal Normal Normal 1 Normal Normal Normal
Klem CT in
16
(arah line)
Klem CT out 5,629 5,629 3,336 6,228 4,77 5,449
17 Normal Normal Normal Normal Normal Normal
(arah bus) 1
18 Konduktor
80
CT out (arah
bus)
Konduktor
19 PMT in
3,37
(arah line) 4,795 5,212 3,961 2,595 2,076
Normal Normal Normal 3 Normal Normal Normal
Klem PMT
20
in (arah line)
PMT Klem PMT
21 out (arah
bus) 4,15
5,838 5,838 4,795 3,892 3,892
Klem PMT Normal Normal Normal 2 Normal Normal Normal
22 our (arah
bus)
PMS Konduktor in
23 BUS PMS bus I
I (arah line) 0,25
1,668 1,042 0,417 0,519 1,297
Klem in Normal Normal Normal 9 Normal Normal Normal
24 PMS bus I
(arah line)
Klem out
25 PMS bus I
(arah bus) 4,41
1,459 0,834 1,251 Normal Normal Normal 0,519 1,038 Normal normal Normal
Konduktor 1
26 out PMS bus
I (arah bus)
Konduktor 1,668 5,212 3,544 2,595 5,21 2,595
27 Normal Normal Normal Normal normal Normal
klem bus I 2
28 Klem
81
junction busI
Konduktor in
29 PMS bus II
(arah line) 2,59
0,625 0,417 0,834 0 0
Klem in Normal Normal Normal 5 Normal normal Normal
30 PMS bus II
(arah line)
Klem out
31 PMS PMS bus II
BUS (arah bus) 1,03
2,085 0,834 1,459 0,778 1,119 Normal normal Normal
II Konduktor Normal Normal Normal 8
32 out PMS bus
II (arah bus)
Konduktor
33
klem bus II
1,11
Klem 2,293 1,459 3,961 Normal Normal Normal 0 1,557 Normal normal Normal
9
34 junction bus
II
82
Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan perbandingan suhu klem dan
konduktor pada saluran udara tegangan tinggi bay penghantar 150KV pauh limo
dan melihat acuan Buku Pedoman Transformator Tenaga-SK.DIR No 0520-2014
yaitu:
1. Pada klem dan konduktor LA dead end clamp dibagian phasa R pada bulan
Mei suhunya lebih tinggi dibanding suhu bulan April di antara semua phasa
namun masih dalam kondisi I perbandingan nya masih <10ºc rekomendasinya
adalah pengukuran berikutnya dilakukan sesuai jadwal.
2. Pada klem dan konduktor CVT semua berada dalam kondisi I dengan
rekomendas pengukuran berikutnya dilaksankan sesuai jadwal.
3. Pada perbandingan suhu antara bulan April dengan Mei 2022 klem dan
konduktor PMS LINE berada pada kondisi I dan normal rekomendasinya
lakukakan pengukuran sesuai jadwal.
4. Perbandingan kelm dan konduktor CT bulan April dengan Mei bagian phasa T
klem dan konduktor CT in (arah line) bulan Mei memiliki suhu lebih dari
phasa lainnya namun masih dalam kondisi I dalam kategori peningkatan panas
berlebih (over heating) namun masih dalam kondisi I rekomendasi pengukuran
berikunya dilakuan sesuai jadwal.
5. Perbandingan suhu pada PMT bulan April dengan bulan Mei 2022, yakni pada
bulan April klem dan konduktor CT out (arah bus) phasa R dan S memiliki
suhu lebih dibandingkan dengan bulan Mei disebabkan karena pengukuran
dilakukan pada bulan Mei dalam kondisi suhu dan cuaca yang lebih dingin,
namun Pada kedua phasa tersebut masih dalam kategori peningkatan suhu
berlebih (overheating) dalam kondisi I rekomendasinya lakukan pengukuran
sesuai jadwal.
6. Pada perbandingan suhu PMS bus I dan BUS II bulan April dengan Mei
keduanya memiliki suhu yang relative normal dalam kondisi I rekomendasinya
lakukan pengukuran sesuai jadwal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama melaksanakan kerja pratek di PT.PLN (Persero)
Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Unit Gardu Induk PIP,penulis
mendapatkan beberapa pengalaman sebagai pelengkap ilmu yang didapat
selama belajar di kampus. Dari pelaksana kerja pratek penulis menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Gardu Induk PIP merupakan penyalur tenaga listrik tegangan tinggi
150kV ke gardu-gardu lainnya melalui jaringan transmisi.
2. Gardu Induk PIP Padang menurunkan tegangan tinggi 150kV ke
tegangan menengah 20kV melalui sebuah transformator dengan
kapasitas 60 MVA dan menyalurkan ke 10 feeder.
3. Pengoperasian pemutus tenaga (PMT) berperan penting dalam
pengoperasian gardu induk karena pada saat terjadi gangguan PMT
bekerja sebagai pemutus saluran transmisi 150 kV di Gardu Induk
PIP.
4. Inspeksi level 2 (in service measurement) merupakan pengukuran
yang dilakukan dengan alat ukur yang advance (seperti thermal
image Thermovision) dengan pelaksanaannya sebulan sekali.
5. Thermovisi merupakan suatu metode pencitraan thermal dengan
menggunakan suatu perangkat yang dapat menafsirkan sinar infra
merah. Metode ini digunakan pada pencitraan infra merah dan
kamera pengukuran untuk melihat dan mengukur energi thermal
yang dipancarkan suatu benda.
83
84
B. Saran
Mukhlisin, M., Penentuan Kapasitas Pemutus Tenaga (Pmt) Dengan Media Gas
Pada Gardu Induk Seduduk Putih In Teknik Elektro 2014, Politeknik
Negeri Sriwijaya Palembang.
Pradana, A.H. and M. Karnoto . Circuit Breaker Media Pemadam Busur Api Jenis
Sf6 Dengan Sistem Penggerak Hidrolik Dan Pegas Sebagai Proteksi Pada
Gardu Induk 150 KV SRONDOL 2010.
Ramdhani , Roni , Putra, (2018), Thermovisi Dalam Melihat Hot Point Pada
Gardu Induk 150 KV Palur,Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rai,Mriatunjay,dkk.(2017). Thermal imaging system and its realtime application
jurnal of Engineering Technology Vol. 6, July 2017
Tukiman and E. Karyanta. Rancangan Bus Bar Perangkat Hubung Bagi (Phb)
Listrik Bangunan Iradiator Gamma Kapasitas 200 Kci-Prfn. . Prima,
2016. Vol 3. No 2.
Zebua, O. and H.B.H. Sitorus. Simulasi Busur Api (ARC) Pada Pemutus Daya
(Circuit Breaker) Dengan Menggunakan Program Matlab Simulink
ELECTRICIAN. Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 2008. Vol.2,
85
LAMPIRAN
Kegiatan PLI
86