Oleh :
YUSRIL ARDIN RUMHITA
C2B017129
Telah disahkan
Demak,
Mengetahui Menyetujui
Supervisor GI Sayung Pembimbing Lapangan
HALAMAN PENGUJIAN
Luqman Assaffat, S.T., M.T., M.Kom. Arief Hendra Saptadi, S.T., M.Eng.
NIDN. 0604097403 NIDN.0001087701
Moh. Toni Prasetyo, S.T., M.Eng., IPM Arief Hendra Saptadi, S.T., M.Eng.
NIDN.0628057203 NIDN.0001087701
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
1. Dr. RM. Bagus Irawan, M.Si., IPM selaku Dekan Fakultas Teknik di
Universitas Muhammadiyah Semarang.
2. Moh. Toni Prasetyo, S.T., M.Eng., IPM selaku Ketua Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik di Universitas Muhammadiyah Semarang.
3. Arief Hendra Saptadi S.T., M.Eng. selaku koordinator Kerja Praktik
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik di Universitas
Muhammadiyah Semarang.
4. Luqman Assaffat, ST, MT, M. Kom. pembimbing Kerja Praktik Program
Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik di Universitas Muhammadiyah
Semarang,
5. I Made Sugata Merta selaku Manajer UPT Semarang atas kesempatan
yang diberikan untuk melaksanakan Kuliah Kerja Praktik di PT. PLN
(Persero) UPT Semarang
6. Anjar Trimulyo, selaku supervisior Gardu Induk 150 kV Sayung.
7. Rio Aditya Prakasa, selaku rekan kerja di Gardu Induk 150 kV Sayung.
8. Seluruh keluarga di rumah yaitu Bapak, Ibu, dan Adik atas dukungan dan
doanya.
9. Dan semua pihak yang telah membantu penulis hingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Kerja Praktik yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Besar harapan saya agar laporan ini dapat memberikan sedikit gambaran dan
pengetahuan pengujian tahanan kontak PMS Bus 2 Bay Kudus 2. Namun saya
selaku penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Saya
selaku penulis memohon kritik dan saran demi kebaikan dan kemajuan
bersama.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1. Proses Tenaga Listrik dari Pembangkit ke Konsumen.................................. 7
Gambar 3. 2. Single Line Diagram GI Sayung ................................................................... 8
Gambar 3. 3. Pemisah (PMS) ............................................................................................. 9
Gambar 3. 4. Single Line Penempatan PMS ..................................................................... 10
Gambar 3. 5. Pondasi PMS ............................................................................................... 11
Gambar 3. 6. Isolator PMS ............................................................................................... 11
Gambar 3. 7. Pemisah Engsel ........................................................................................... 12
Gambar 3. 8. Pemisah Putar .............................................................................................. 12
Gambar 3. 9. Pemisah Siku ............................................................................................... 12
Gambar 3. 10. Pemisah Luncur......................................................................................... 12
Gambar 3. 11. Pemsiah Pantograph .................................................................................. 13
Gambar 3. 12. Klem PMS ................................................................................................. 13
Gambar 3. 13. Pentanahan PMS ....................................................................................... 14
Gambar 3. 14. Pengoperasian secara manual .................................................................... 14
Gambar 3. 15. Pengoperasian dengan motor .................................................................... 14
Gambar 3. 16. Pengoprasian dengan tenaga pneumatik ................................................... 15
Gambar 3. 17. Lemari mekanik dan Box mekanik ........................................................... 15
Gambar 3. 18. Terminal PMS dan Wiring Kontrol ........................................................... 15
Gambar 3. 19. Pisau Pentanahan....................................................................................... 16
Gambar 3. 20. Alat Uji Tahanan Kontak .......................................................................... 19
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dalam laporan ini adalah :
1. Mengetahui prinsip kerja dan fungsi pemisah (PMS) pada Gardu Induk
150KV Sayung.
2. Mengetahui bagaimana cara pengujian tahanan kontak dan perawatan pada
sistem PMS Bus 2 bay Kudus 2 Gardu Induk 150KV Sayung.
BAB 5 : PENUTUP
Dalam hal ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil laporan kerja praktik
lapangan di Gardu Induk 150 kV Sayung.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan Listrik Negara (disingkat PLN) atau nama resminya adalah
PT. PLN (Persero) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek
kelistrikan yang ada di Indonesia. Direktur Utamanya adalah Zulkifli Zaini
menggantikan Sofyan Basir. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir
abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkitan tenaga
listrik untuk keperluan sendiri. Pengusahaan tenaga listrik untuk kepentingan
umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda.
BAB III
DASAR TEORI
digunakan pada gardu induk dikarenakan lebih handal dibandingkan sistem single
busbar.
fungsi untuk memikul beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri
Struktur
baja / besi
Pondasi
Struktur
beton
2. Insulation / isolasi
Isolator adalah alat yang berfungsi sebagai isolasi dan pemegang
mekanis dari perlengkapan atau penghantar yang dikenai beda potensial.
Isolator berbentuk piringan-piringan yang terbuat dari bahan porselin
atau komposit yang ukurannya disesuaikan dengan tegangan, jenis,
ukuran konduktor, kekuatan mekanis dan konstruksi penopangnya.
a. Secara Manual
Pengoperasian PMS ini (membuka / menutup) secara manual dengan
memutar / menggerakkan lengan PMS melalui fasilitas mekanik.
7. Pisau Pentanahan
Berfungsi untuk mentanahkan/membumikan tegangan induksi atau
tegangan sisa sesudah jaringan diputus dari sumber tegangan.
BAB IV
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
Tabel di atas merupakan data hasil dari pengujian yang dilakukan pada
tahanan kontak PMS Bus 2 Bay Kudus 2 pada Gardu Induk Sayung 150 kV. Dapat
dilihat bahwa hasil ukur mempunyai nilai yang tercatat baik dan masih memenuhi
standart pemeliharaan PLN (<100 µΩ) yang mengindikasikan PMS masih dalam
keadaan baik dan aman untuk di operasikan. Dari hal ini maka PMS tersebut tidak
perlu diadakan perbaikan atau penanganan lebih lanjut. Nilai tahanan kontak
diusahakan sekecil mungkin, hal tersebut diharapkan agar rugi-rugi daya akibat
nilai tahan kontak dapat diminimalisir.
Berikut ini hasil perhitungan rugi daya dengan arus uji 100 Ampere menggunakan
Micro Ohm Meter.
Dari perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa rugi daya yang
diakibatkan oleh tahanan kontak memiliki nilai yang berbeda beda. Semakin besar
nilai tahanan kontaknya maka akan semakin besar pula rugi daya yang
ditimbulkan. Selain itu, arus yang mengalir pada kontak PMS juga mempengaruhi
besarnya rugi daya. Semakin besar arus yang mengalir maka rugi daya juga akan
semakin besar. Apabila nilai tahanan kontak terukur masih memenuhi nilai
standar yang diijinkan yaitu kurang dari 100 μΩ, maka perbaikan terhadap kontak
pemisah (PMS) tidak perlu dilakukan. Pengujian tahanan kontak sangat
diperlukan agar dalam setiap periode pemeliharaan agar nilai tahanan kontaknya
dapat diketahui, sehingga apabila nilainya tidak sesuai dengan standard yang
diijinkan bisa segera dilakukan perbaikan terhadap kontak PMS. Perbaikan
dilakukan dengan pengecekan secara menyeluruh terhadap kontak PMS kemudian
dilakukan uji ulang. Apabila nilai tahanan kontaknya masih diatas standar yang
diijinkan maka perlu dilakukan pergantian PMS baru.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Letak Gardu Induk Sayung yang berada di pesisir laut yang berdampak
pada mudahnya peralatan dan klem penghubung mengalami korosi, sehingga saat
dilakukan pemeliharaan metode pembersihan kontak PMS lebih ekstra
agar nilai pengujian tahanan kontak sesuai standarnya dan rugi-rugi daya
dapat terminimalisir.
2. Selain dilakukan pengujian tahanan kontak pada saat pemeliharaan 2
tahunan, juga perlu dilakukan Thermovisi setiap hari agar ketika
diketemukan Hotspot pada kontak PMS dapat segera diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA