Hafiz Ramadhika
1801032042
i
PEMELIHARAAN PMS
oleh :
HAFIZ RAMADHIKA
1801032042
Disetujui/disahkan oleh :
Pembimbing : Penguji :
Firmansyah,ST.,MT
NIP.19731026 200312 1 000 NIP.
Mengetahui :
KATA PENGANTAR
ii
Puji dan syukur kepada tuhan yang maha esa atas berkat, rahmat dan
karunia yang Allah berikan pada saat ini sehingga penulisan Laporan Kuliah Kerja
Lapang ini dapat selesai tepat waktu. Laporan Kuliah Kerja Lapang ini disusun
Negeri Padang.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf atas kesalahan dalam hal
penulisan. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis menyusun Laporan ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,
Negeri Padang.
Elektro.
Lapangan.
iii
6. Bapak Dony Eko Prasetyo selaku Supervisor dan pembimbing yang
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua yang
membutuhkan.
Hafiz Ramadhika
BP 1801032042
DAFTAR ISI
Hal
iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
BAB II
BAB III
v
3.1 Kegiatan Harian ............................................................................ 16
3.1.1 Pengenalan GI di ULTG Pauh Limo ........................... 16
3.1.2 Simulasi Pemadaman Api Menggunakan APAR......... 17
3.2.3 Pengenalan Baterai VDc .............................................. 17
3.1.4 Pengenalan Kubikel di ULTG Pauh Limo ................... 18
3.1.5 Pemeliharaan Membersihkan PMS .............................. 18
3.1.6 Pembersihkan LA(Lightning Arester) ......................... 19
3.1.7 Pemeliharaan GI Indarung VI ...................................... 19
3.1.8 Pembersihan PMT(Pemutus) ....................................... 20
3.1.9 Pemeliharaan GI Indarung VI ...................................... 21
BAB IV
PENUTUP ....................................................................................................... 40
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 1. Lambang PT PLN (PERSERO) ...................................................... 10
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Energi listrik pada saat ini merupakan kebutuhan yang sangat mendukung
laptop, lampu penerangan, mesin pabrik dan berbagai kebutuhan lainnya. Oleh
karena itu, kebutuhan yang penting tersebut harus didukung oleh komponen-
komponen sistem tenaga listrik yang andal, mampu dan berkualitas agar dapat
manusia itu sendiri. Pemeliharaan instalasi Gardu Induk pada hakekatnya adalah
untuk mendapatkan kepastian atau jaminan bahwa sistem suatu peralatan yang
dipelihara akan berfungsi secara optimal untuk meningkatkan umur teknisnya dan
keamanan bagi personil. Pemeliharaan Instalasi Gardu Induk dilihat dari sifat dan
1
Disconnecting Switch atau Saklar Pemisah (PMS) yaitu suatu peralatan
sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian tanpa arus
dimana pembukaan atau penutupan PMS ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi
tanpa beban.
Pada saat pemeliharaan Gardu Induk (GI) Saklar Pemisah (PMS) ini
menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan listrik sudah bebas dari tegangan
peralatanperalatan Gardu Indukdari tegangan sisa. Oleh karena itu pemisah juga
secara secara efektif dan efisien. Pemeliharaan yang baik dapat meminimalisir
2
1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari laporan kerja praktik ini adalah:
1.3. Manfaat
dunia kerja.
C. Melatih keterampilan serta melatih kreativitas serta potensi diri dan dapat
3
1.4 Sistematika Penulisan
A. BAB I PENDAHULUAN
bagian).
fungsi PMS, prinsip kerja PMS serta teori yang dibutuhkan untuk
D. BAB IV PENUTUP
4
BAB II
TINJAUAN PERUSAHAAN
A. Di Sumatera Barat
PT. PLN (Persero) Wilayah III, ditetapkan melalui Keputusan Direksi No.
Riau.
PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Sumbar dan Riau, ditetapkan dengan
dari Wilayah III menjadi Unit Bisnis Sumbar dan Riau ini dalam rangka optimasi
unit/investment centre.
5
PLN (Persero), dimana telah dibentuk Unit Bisnis kelistrikan baru dibeberapa
Dengan keluarnya Kepu tusan Direksi ini maka wilayah kerja Sumbar dan
wilayah kerja Riau masing-masing berdiri sendiri, dimana Wilayah Sumbar saat
ini memiliki 3 (tiga) Cabang yaitu Cabang Padang, Cabang Bukittinggi, dan
Payakumbuh.[5]
B. Di Kota Padang[6]
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Simpang Haru yang memiliki daya
PLN Cabang Padang. Pada tahun 1963 ditambah lagi pemasangan diesel 2 x 1
MW di PLTD Simpang Haru. Pada tahun 1968 ditambah lagi pemasangan diesel
Perum. Pada tahun 1973 ditambah lagi pemasangan diesel di PLTD Simpang
Haru 1 x 1240 kW. Pada tahun 1975 ditambah lagi pemasangan 1 unit diesel di
PLTD Simpang Haru 1 x 2430 kW. Pada tahun 1977 ditambah 2 unit diesel di
Pada tahun 1978 ditambah lagi 2 unit diesel di PLTD Simpang Haru 2 x
40kW. Pada tahun 1982 dibangun Pembangkit Listrik Tenaga gas (PLTG) Pauh
6
Limo Alsthom I, II dengan daya terpasang 2 x 23,5 kW. Pada tahun 1983
berdirinya PLN Sektor Padang dan pemindahan PLTD Simpang Haru dibawah
PLN Cabang Padang menjadi asset PLN Sektor Padang dibawah PLN Wilayah
III, sebagai kepala PLN Sektor Padang Pertama adalah Ir. Abimanyu Suyoso.
penyaluran energi listirk PLN (Persero) Sektor Padang oleh Presiden RI Soeharto.
dan Bulan April 1986 pengoperasian SUTT 150 kV Pauh Limo-Ombilin / Salak
Pada tanggal 26 Desember 1990 penggantian kepala PLN Sektor Padang dari Ir.
Abimanyu Suyoso kepada Ir. Suharso. Pada tahun 1993 penambahan Pembangkit
Listrik Tenaga Gas (PLTG) sebanyak 2 unit general elektrik dengan kapasitas 30
16 Juni 1994 tentang pengalihan Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi PT.
PLN (Persero) dengan akte notaries Sutjipto, SH No. 169 tanggal 30 Juni 1994 di
PLTG Pauh Limo (Relokasi dari Tambak Lorok Semarang) dengan kapasitas 21,3
MW. Pada tahun 1995 pemindahan kantor PT.PLN (Persero) Sektor Padang dari
7
komplek PLTG Pauh Limo ke kantor baru Jl. By Pass km 6 Lubuk Begalung
Padang.
Pada tanggal 6 April 1995 penggantian kepala PT. PLN (Persero) Sektor
Padang dari Bapak Ir. Suharso kepada Ir. Purwoko berdasarkan surat keputusan
direksi PT. PLN (Persero) Pusat No. 005. K/023/DIR/1994 tanggal 12 Februari
1994 tentang perubahan struktur organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah III
Sumbar Riau Sektor Padang Pola VII kelas II. Keputusan direksi PT. PLN
tingkat unit pelaksana induk PT. PLN (Persero) Kitlur Sumbagsel. Keputusan
tentang penetapan unit administrasi yang masuk dalam lingkup PT.PLN (Persero)
Sumbagsel.
Pada tahun 1997 dibangun Gardu induk Padang Industrial Park yang
interkoneksi dengan gardu induk Pauh Limo dan Gardu Induk Lubuk Alung.
Selanjutnya pada tahun 2000 Gardu Induk Padang Industrial Park diresmikan
Padang Industrial Park dengan daya terpasang 20 MVA. Instalasi yang dikelola
PT. PLN (Persero) Sektor Padang yang pada awal berdirinya terdiri dari 10 unit
PLTD (Simpang Haru) dengan total daya terpasang 15,50 MW. Selanjutnya
8
C. Unit Tragi Padang
A. Tragi Padang.
B. Tragi Solok.
D. Tragi Payakumbuh.
PT. PLN (PERSERO) UPT PADANG yang terletak di Jl.By Pass Km.6
listrik negara yang bergerak di bagian pengelolaan gardu induk beserta jaringan
saluran transmisi tegangan tinggi wilayah sumatera barat dan sebagian wilayah
riau, dan Gardu Induk Pauh Limo merupakan salah saru gardu induk yang
9
2.1.2. Lambang dan Arti Lambang PT. PLN (Persero)
Lambang mempunyai arti penting karena lambang merupakan identitas bagi setiap
berikut:
Lambang Petir/kilat telah lama digunakan oleh PT PLN (Persero) dan satuannya.
A. Gambar lambang PLN tercantum dalam suatu bidang datar terdiri dari :
10
B. Gambar atau lambang PLN terdiri dari:
1. Petir atau Kilat yang berbentuk atas tebal dan meruncing disebelah
gelombang.
keemasan.
dalamnya,
11
D. Warna lambang diartikan sebagai berikut:
2.2.1. Visi
2.2.2. Misi
kualitaskehidupan masyarakat.
12
2.2.3. Nilai
1. Saling percaya
2. Integritas
3. Peduli
4. Pembelajaran (SIPP)
Manager membawahi :
13
Asisten Manajer Keuangan, Administrasi dan SDM membawahi :
1. ULTG Padang.
2. ULTG Solok.
4. ULTG Payakumbuh.
14
2.4. Tugas Pokok.
1. Supervisor
- Planning (Merencanakan)
- Staffing (Menempatkan)
- Organizing ( Mengatur)
- Directing (Mengarahkan)
- Controlling (Mengawasi)
15
o Memuaskan pelanggan.
16
BAB III
17
3.1.2 Simulasi pemadaman Api Menggunakan APAR (Tabung
Pemadam)
Pemadam)
GI Pauh Limo.
18
3.1.4 Pengenalan Kubikel di ULTG Pauh Limo
membagi tenaga listrik dari sumber tenaga listrik Kegiatan ini dilakukan
Gambar 5.Kubikel
Kegiatan ini di lakukan Agar PMS bisa bersih dari debu, lumut
PMS tersebut, agar PMS dapat bekerja dengan baik. Kegiatan ini
19
3.1.6 Pembersihan LA (Lightening Arester)
Kegiatan ini dilakukan agar LA bersih dari debu dan kotoran serta
lumut yang menempel, supaya LA bisa bekerja dengan baik, dan dapat
menahan sambaran petir dengan baik agar komponen- komponen yang lain
yang terdapat pada GI agar bersih dari debu, lumut Agar komponen bekerja
dengan baik.
20
Gambar 8. GI Indarung VI
Kegiatan ini dilakukan agar PMT bersih dari debu, lumut dan kotoran
21
3.1.9 Pemeliharaan GI Indarung VI
22
3.2 Pembahasan Tentang PMS(Saklar Pemisah)
sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah rangkaian listrik tanpa
arus beban (memisahkan peralatan listrik dari peralatan lain yang bertegangan),
dimana pembukaan atau penutupan PMS ini hanya dapat dilakukan dalam kondisi
tanpa beban.
menjadi panas.
Tegangan operasi PMS dapat dilihat dari kekuatan isolasinya. Semakin tinggi
23
3. Kemampuan menahan Arus Hubung Singkat ( KA : Kilo Ampere )
Apabila terjadi hubung singkat, dimana arus hubung singkat berlipat kali arus
nominalnya, dalam waktu singkat ( detik ) PMS harus mampu menahan dalam
batas yang diijinkan. Besaran parameter tersebut dapat dibaca pada name plat
pneumatik).
Penempatan PMS terpasang diantara sumber tenagalistrik dan PMT (PMS bus)
serta diantara PMT dan beban (PMS line atau kabel) dilengkapi dengan PMS
tanah (Earthing Switch). Umumnya antara PMS line atau kabel dan PMS tanah
1. Strukutur Mekanik
Terdiri dari struktur baja / besi / beton serta pondasi sebagai dudukan /
Adalah rangkaian besi / baja atau beton yang dibentuk sedemikian rupa
24
b.Pondasi
Adalah bagian dari suatu sistem rekayasa teknik yang mempunyai fungsi
memikul beban luar yang bekerja dan beratnya sendiri yang pada akhirnya
didistribusikan dan disebarkan pada lapisan tanah serta batuan yang berada
2. Isolasi
sebagai isolasi dan pemegag mekanis dari perlengkapan atau pengahantar yang
Merupakan bagian dari PMS yang bersifat kondukti dan berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik. Penghantar arus listrik terdiri dari beberapa bagian,
antara lain :
a.Kontak PMS
25
4. Grounding
Fungsi dari grounding adalah unutk menghindari bahaya dari tegangan sentuh bila
5. Mekanik Penggerak
Memposisikan pisau / kotak PMS untuk membuka dan meutup yang terdiri
dari tuas penggerak dan tenaga penggerak. Jenis tenaga penggerak PMS dapat
dibedakan, yaitu :
a.Secara manual
26
Gambar 12. Penggerak motor
a. Lemari mekanik
equipment. Jenis lemari mekanik ada dua yaitu lemari dan box.
Pada lemari mekanik terdapat terminal dan wiring control. Memberikan trigger
pada subsistem mekanik penggerak untuk membuka dan meutup kontak PMS.
27
7. Pisau Pentanahan
tegangan sisa sesudah jaringan diputus dari sumber tegangan. Peisah tanah
dalam posisi masuk maka pemisah tanah posisi keluar, begitu keluar sebaliknya
Pemisah tanah
tegangan sisa yang timbul dari sebuah jaringan SUTT yang telah diputuskan,
dapat juga untuk mengamankan dari tegangan induksi yang berasal dari kabel
Pemisah peralatan
bertegangan tinggi. Saklar pemisah ini harus dioperasikan saat kondisi tanpa
beban. Jadi harus diperhatikan bahwa pada waktu pelepasan sedang tidak ada
28
3.2.4 Prinsip Kerja Pemisah (PMS)
Pada dasarnya prinsip PMS ini sama dengan prinsip saklar biasa. Pada
dasarnya PMS dipakai untuk membebaskan PMT dari tegangan yang mengalir
pada PMT tersebut. Agar dapat dilakukan perawatan atau perbaikan pada PMT
tersebut, maka PMS harus dibuka agar pada PMT tersebut tidak terdapat
tegangan dan PMT aman bagi teknisi yang akan melakukan perawatan.
Keterangan :
SP : Saklar Pemutus
PD : Pemutus Daya
SB : Saklar Bumi.
tersebut adalah:
29
PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka
yaitu:
1. Pemisah Putar
2. Pemisah Luncur
3. Pemisah Siku
4. Pemisah Engsel
5. Pemisah Pantograph
1. Pemisah Putar
Saklar pemisah putar memiliki dua buah kontak diam dan dua buah kontak
gerak yang dapat berputar pada sumbunya. Model saklar pemisah ini biasanya di
30
2. Pemisah Siku
Saklar pemisah siku ini tidak memiliki kontak diam tetapi hanya terdapat dua
buah kontak gerak yang gerakannya hanya mempunyai besar sudut 90 derajat.
3. Pemisah Engsel
Saklar pemisah engsel ini memiliki satukontak diam dan satu engsel yang
dapat membuka ke atas dengan sudut 90 derajat. Saklar pemisah ini gerakannya
31
Gambar 14. PMS(Pemisah) Engsel
4. Pemisah Luncur
Saklar pemisah luncur ini gerakan kontaknya hanya bergerak keatas dan
kebawah saja. Model saklar pemisah ini biasanya berada di dalam kubikel dengan
5. Pemisah Pantograph
Saklar pemisah pantograph ini mempunyai kontak diam yang terletak pada rel
dan kontak gerak yang terpasang pada ujung lengan-lengan pantograph. Model
32
saklar pemisah ini biasanya di letakkan di luar Gardu Induk. Pemisah pantograph
pemeliharaan yang baik akan memperpanjang umur peralatan dan akan menjamin
tahunan.
33
I. Struktur mekanik
2. Pondasi
II. Insulation
1. Isolator pemisah
1. Kontak PMS
V. Lemari mekanik
1. Lemari
b. Lampu penerangan
c. Door Sealent
d. Heater
e. Lubang kabel
f. Terminal wiring
g. Kabel kontrol
h. MCB
2. Box
34
a. Tutup box mekanik
VI. Grounding
1. Grounding pemisah
1.Pisau pentanahan
2.Lock pin
B. In service measurenment
2 minggu
C. Shutdown measurenment
35
2) Pengukuran tahanan dan instalasi
(tidak bertegangan) dengan menggunakan alat ukur sederhana serta advance yang
menggerakkan kontak pemisah oleh tuas penggerak melalui roda gigi baik secara
36
E. Overhaull
sesakma serta penggantian dan perbaikan pada seluruh bagian PMS dalam
Pemeliharaan/Pengecekan.
1. Pentanahan (Grounding)
2. Isolator
3. Pembersihan
4. Kekencangan baut
37
a.Terminal utama Kencang Kencang
5. Tangkai penggerak
b.Keadaan terkunci ya ya
6. Box Mekanik
7. Pondasi
baik.
38
3.4 Pemecahan Masalah yang Diambil
Induk.
Kegiatan pembersihan isolator ini dilakukan agar isolator PMS bisa bersih dari
debu,lumut yang menempel,dan kotoran yang bisa mengganggu kinerja dari PMS
sebagai berikut :
- Amplas
- Kain
- Cairan Sakapen
b. Penyebab utama pecahnya atau retaknya suatu isolator adalah tekanan yang
39
pemuaian dan penyusutan yang terdapat dalam bahan semen, baja, dan porselen
yang disebabkan oleh musim panas, dingin, kekeringan dan kelembaban atau
pada isolator tersebut, maka telah dilakukan beberapa perbaikan dalam desain
diantara lapisan terluar dari porselen dengan pasak baja sehingga pemuaiannya
Apabila terjadi keretakan pada isolator PMS (Pemisah) maka kita harus
BAB IV
PENUTUP
40
4.1 Kesimpulan
untuk memisahkan peralatan dari peralatan lain yang bertegangan, dan hanya
keadaan bertegangan.
2. Dari definisi diatas maka dapat diketahui fungsi dari pemisah (PMS) adalah
sebuah alat yang dapat menyambung atau memutuskan rangkaian dengan arus
3. Sebuah PMS dikatakan baik apabila memiliki bahan isolator yang baik dan
dan sebalik nya apabila pemeliharaan dan pengoperasian pada isolator PMS
PMS.
4.2 Saran
Saran untuk mahasiswa Praktik Kerja Lapangan adalah agar lebih berani
memilih penempatan yang sesuai dengan jurusan atau mata kuliah yang dipelajari
41
di Kampus. Hal ini dikarenakan agar perserta yang melakukan Kuliah Kerja
Lapangan dapat mengerti sub pembahasan yang ada di divisi tersebut dan agar
peserta dapat menerapkan apa yang dipelajari di kampus. Mencari referensi lebih
dan informasi dengan cara wawancara atau bertanya pada karyawan PT. PLN
sehingga laporan yang dibuat dapat maksimal. Topik yang dibahas pada laporan
DAFTAR PUSTAKA
42