Anda di halaman 1dari 3

Gaya dielektrik sebagai fungsi berbagai parameter Di mana Rf = perbandingan gaya sebagai fungsi dari frekwensi.

K = konstanta tergantung dari bahan F = frekwensi n = 0,137 meskipun ketelitian rumus ini untuk frekuensi di atas 500 cps tidk dijamin, kecocokannya untuk pengujian yang dilakukan oleh peek6) ternyata lumayan. Dalam pengujian minyak trafo pada 60 dan 420 cps dengan menggunakan elektroda bulat dan kecepatanmenaikkan tegangan 1 kV per 5 detik, dapat dibutuhkan bahwa pengaruh frekwensi pada gaya di elektrik dapat di abaikan. 8.4.5. Waktu Menerapkan dan Frekuensi Untuk bahan padat pengaruh waktu menerapkan dan frekuensi pada frekuensi komersiil adalah hasil dari pers. (8 11) dan pers . (8 12):

Dimana R= 1 untuk f = 60 cps dan T = 1 menit. Gbr 8.3 menunjukan hubungan antara R dan waktu menerapkan dan frekuensi untuk harga rata rata K = 1,75 dan a = 0,675. Oleh karna tiada pengaruh frekuensi maka pada minyak harga R hanya ditentukan oleh waktu menerapkan.

8.4.6. suhu Kenaikan suhu mempunyai pengaruh menurunkan gaya dielektrik bahan padat karena :2) (1) Kenaikan factor daya yang menyebabkan kenaikan suhu dalam (2) Tahanan menurun, yang mengakibatkan naiknya arus sehingga titik luncur diperendah. Gbr . 8.4 menunjukan pengaruh suhu pada gaya 60 cps, 1 menit, untuk bahan isolasi serat, untuk trafo yang diolah (dengan pernis) dan yang tidak diolah. Gambar ini manunjukan bahwa untuk bahan padat yang diolah kekkuatannya turun 25% bila suhunya dinaikan 100% C. kekuatan dielektrik minyak biasanya naik dengan suhu mulai dari -5 C sampai kira kira 100 C, lengkungnya merata, kemudian menurun. Untuk suhu di bawah -5 C, gayanya meninggi berhubungsn dengan adanya butir butir lembab; periksa gbr. 8.5.

8.5. kehilangan gaya dielektrik 8.5.1. udara Udara tidak mempunyai kehilangan daya dielektrik, kecuali bila gradiennya menimbulkan korona. Kantong udara di dalam bahan padat menimbulkan bahan korona karena gradiennya pada udara 4 sampai 4,5 kali lebih tinggi daripada bahan padat. Gaya gagal pada udara juga jauh lebih rendah daripada gaya gagal untuk bahan padat.

Kehilangan Daya Dielektrik 8.5.2. MInyak Trafo gbr 8.6. menunjukan kehilangan daya 60 cps sebagai fungsi dari gradient untuk minyak trafo pada 250 C dan 76,50 C. elektrodanya adalah plat kuningan bergaris tenga 4 cm dan dengan sela 0,157 inci. Kehilangan daya ini kira-kira berbanding dengan tegangan pangkat dua dan kurang dari suhu pangkat satu.
Hilang D Wa per (cm x 10 ) aya tt 14 12 10 8 6 4 2 0 0 10

76,5C

-4

Gbr. 8.6

25C

20 30 40 50 60 70 Gradien (volt per m il)

8.5.3 bahan padat Sebagai sudah diuraikan dalam bab-bab terdahulu, kehilangan daya dielektrik untuk bahan padat naik dengan tegangan, suhu, frekwensi, kelembaban dan ketidakmurnian dalam material. Kehilangan daya untuk bahan padat yang kering yang dikenakan medan seragam terdiri dari kehilangan daya karena konduksi dan kerena histerisis, dan dapat dinyatakan dengan rumus :5)

Di mana

P Ex a f b

= kehilangan daya total per in3 = gradient tegangan, volts per mil. = factor kehilangan konduksi, tergantung dari macam isolasi dan kelembaban = frekwensi, cps = CTn = factor dielektrik, di mana T = suhu absolut C,n = konstanta beberapa persoalan bahan isolasi

bila dianggap bahwa isolasinya bebas dari kelembaban, maka kehilangan karena konduksi dapat diabaikan, sehingga daya yang ada hanyalah kehilangan karena factor dielektril. Gbr 8.7 menunjukan adanya kehilangan daya dielektrik 60 cps untuk press-board 0,094 inci sebagai fungsi dari suhu dan gradient tegangan. Lengkung- Lengkung ini menunjukan bahwa kehilangan daya naik dengan tegangan pangkat dua dan suhu pangkat empat (n= 4).

Anda mungkin juga menyukai