NPM : 22271025715
Mata Kuliah : Gejala Medan Tinggi
Jurusan : Teknik Elektro
Proses Ionisasi
Ditanyakan :
Kekuatan Dielektri (E) merupakan ukuran kemampuan suatu material untuk bisa menahan Tegangan
tinggi tanpa berakibat terjadinya kegagalan dielektrik
Rugi-rugi dielektrik (tg.δ ) adalah rugi daya listrik yang timbul pada bahan isolasi yang bekerja dalam
Tegangan arus bolak balik. Kerugian ini terjadi akibat daya listrik berubah menjadi panas. Kondisi panas
menyebabkan sushu bahan isolasi meningkat. Rugi – rugi dielektrik bersumber dari jenis rugi-rugi
resistansi bahan isolasi atau rugi konduktif.
Tahanan Isolasi (MΩ) merupakan tahanan yang timbul Ketika dielektrik diberi Tegangan searah. Jika
suatu dielektrik diberi Tegangan searah maka arus akan mengalir pada dielektrik. Arus mengalir pada
permukaan dielektrik atau dapat mengalir melalui volume dielektrik. Hambatan yang dialami arus
permukaan disebut tahanan permukaan, sedangkan hambatan yang dialami arus volume disebut
tahanan volume. Ketika pada Tegangan yang lebih tinggi, arus akan bertambah secara eksponensial.
Pertambahan arus secara eksponensial berkaitan dengan ionisasi benturan electron pada gas.
Sebagaimana tegangan bertambah dan otomatis medan elektrik pun bertambah, sehingga elektron akan
bergerak lebih cepat. Dan ketika energi kinetik lebih besar dari energi ikat elektron maka elektron akan
keluar dari ikatannya.
Kekuatan Kerak Isolasi yaitu Bila suatu sistem isolasi diberikan tekanan dielektrik, maka arus akan
mengalir pada permukaannya. Arus ini sering juga disebut dengan arus bocor arus
yang menyelusuri sirip isolator. Arus bocor menimbulkan panas, dan hasil sampingannya adalah
timbulnya penguraian pada bahan kimia yang membentuk permukaan sistem
isolasi. Efek yang sangat nyata dari penguaraian ini adalah timbulnya kerak
(jejak arus).
- Kekuatan dielektrik bahan cair setara dengan Tegangan yang terjadi. Menurut Hukum Paschens,
kekuatan dielektrik cair berkiasar antara 107 V/cm.
Ketika suatu tegangan diterapkan pada suatu dielektrik, akan ditimbulkan tiga komponen arus
V
I R=
R
I C =ω . C . V
Arus total diperoleh: I =√ I R2 + I C 2
Arus I menimbulkan rugi-rugi daya pada tahanan R. Rugi-rugi ini disebut sebagai rugi-rugi
dielektrik. Rugi-rugi dielektrik ini merupakan perkalian V dengan I:
Pd =V . I R
¿ V . I . cosφ
¿ V . I . sinδ
ω .C .V
Pd = .V . sinδ
cosδ
2
¿ ω . C . V .tanδ
Besarnya rugi-rugi dielektrik pada suatu peralatan sebanding dengan faktor rugi-rugi dielektrik
(tan δ). Jika tan δ bernilai besar, maka rugi-rugi dielektrik makin besar
Ditanyakan :
Jawaban :
Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran tahanan isolasi adalah sebagai berikut:
Tegangan Nominal (V)
Daya Nominal (kW atau kVA)
Perputaran nominal per menit (RPM) --- jika diperhitungkan
Macam dan kapasitas mesin
Kondisi pengujian
Konstanta isolasi --- untuk generator berkapasitas besar
Temperature
Polaritas Tegangan
Arus saturasi (I0)
Faktor titik lemah
Kelembapan
Bentuk Elektroda Uji
3. Diketahui :
Suatu pembangkit listrik tenaga disel ( PLTD ) dengan daya 3,000 kva 230/400 V dengan putaran 3,600
rpm. Hasil pengukuran isolasi generator : antar kumparan 10 MΩ, antar kumparan dan body 20 MΩ.
P = 3000 kVA
N= 3600 rpm
V = 230/400 V
R (Antar Kumparan) = 10 MΩ
R (Kumparan dan Body) = 20 MΩ
Ditanyakan :
Apakah hasil pengukuran tersebut memenuhi persyaratan untuk mengoperasikan PLTD tersebut ?
Jawaban :