Anda di halaman 1dari 7

Nama : Gusti Ayu Made Maylina Astari

NPM : 22271025715
Mata Kuliah : Gejala Medan Tinggi
Jurusan : Teknik Elektro

Proses Ionisasi

1. Diketahui : Isolasi Gas.

Ditanyakan :

a. Sebutkan macam-macam isolasi Gas


Berdasarkan kekuatan dielektrik, rugi-rugi dielektrik, stabilitas kimia, korosi dan lain-lain isolator gas
dapat diklasifikasikan menjadi :
 Gas Sederhana, contohnya : Udara, Nitrogen, Helium, Hidrogen
 Gas Oksida, contohnya : Gas Karbondioksida, Gas Sulphur Dioksida
 Gas Hidrokarbon, contohnya : Methana, Ethana, Propana
 Gas Elektronegatif, contohnya : Gas Sulphur Hexaflorida, CH2Cl2
b. Jelaskan yang dimaksud dengan :

Kekuatan Dielektri (E) merupakan ukuran kemampuan suatu material untuk bisa menahan Tegangan
tinggi tanpa berakibat terjadinya kegagalan dielektrik

Rugi-rugi dielektrik (tg.δ ) adalah rugi daya listrik yang timbul pada bahan isolasi yang bekerja dalam
Tegangan arus bolak balik. Kerugian ini terjadi akibat daya listrik berubah menjadi panas. Kondisi panas
menyebabkan sushu bahan isolasi meningkat. Rugi – rugi dielektrik bersumber dari jenis rugi-rugi
resistansi bahan isolasi atau rugi konduktif.

Tahanan Isolasi (MΩ) merupakan tahanan yang timbul Ketika dielektrik diberi Tegangan searah. Jika
suatu dielektrik diberi Tegangan searah maka arus akan mengalir pada dielektrik. Arus mengalir pada
permukaan dielektrik atau dapat mengalir melalui volume dielektrik. Hambatan yang dialami arus
permukaan disebut tahanan permukaan, sedangkan hambatan yang dialami arus volume disebut
tahanan volume. Ketika pada Tegangan yang lebih tinggi, arus akan bertambah secara eksponensial.
Pertambahan arus secara eksponensial berkaitan dengan ionisasi benturan electron pada gas.
Sebagaimana tegangan bertambah dan otomatis medan elektrik pun bertambah, sehingga elektron akan
bergerak lebih cepat. Dan ketika energi kinetik lebih besar dari energi ikat elektron maka elektron akan
keluar dari ikatannya.
Kekuatan Kerak Isolasi yaitu Bila suatu sistem isolasi diberikan tekanan dielektrik, maka arus akan
mengalir pada permukaannya. Arus ini sering juga disebut dengan arus bocor arus
yang menyelusuri sirip isolator. Arus bocor menimbulkan panas, dan hasil sampingannya adalah
timbulnya penguraian pada bahan kimia yang membentuk permukaan sistem
isolasi. Efek yang sangat nyata dari penguaraian ini adalah timbulnya kerak
(jejak arus).

c. Berapa besarnya butir b. diatas.


 Kekuatan Dielektri (E)
- Kekuatan Dielektrik Gas

- Kekuatan dielektrik bahan cair setara dengan Tegangan yang terjadi. Menurut Hukum Paschens,
kekuatan dielektrik cair berkiasar antara 107 V/cm.

 Rugi-rugi dielektrik (tg.δ )

Ketika suatu tegangan diterapkan pada suatu dielektrik, akan ditimbulkan tiga komponen arus
V
I R=
R
I C =ω . C . V
Arus total diperoleh: I =√ I R2 + I C 2

Arus I menimbulkan rugi-rugi daya pada tahanan R. Rugi-rugi ini disebut sebagai rugi-rugi
dielektrik. Rugi-rugi dielektrik ini merupakan perkalian V dengan I:

Pd =V . I R

¿ V . I . cosφ

¿ V . I . sinδ

Dengan substitusi komponen arusnya, dapat diperoleh persamaan :

ω .C .V
Pd = .V . sinδ
cosδ

2
¿ ω . C . V .tanδ

Besarnya rugi-rugi dielektrik pada suatu peralatan sebanding dengan faktor rugi-rugi dielektrik
(tan δ). Jika tan δ bernilai besar, maka rugi-rugi dielektrik makin besar

 Tahanan Isolasi (MΩ)


Pengukuran tahanan isolasi biasanya dilakukan sesudah pengujian suhu. Untuk mesin, tahanan
isolasi biasanya sangat terpengaruh oleh macam dan kapasitas mesin, dan kondisi pengujian,
tetapi dapat diperkirakan dari rumus-rumus di bawah ini :
V
R= (MegaOhm)
P+1000
Atau bila kecepatan perputaran diperhitungkan :
1
V+ N
3
R= (MegaOhm )
P+2000
Dimana :
R : tahanan isolasi dalam Megaohm
V : tegangan nominal dalam volt
P : daya nominal dalam kW atau kVA
N : Perputaran nominal permenit (RPM)
Untuk generator berkapasitas besar dapat dipakai :
V +3600
R=K ( MegaOhm)
3
P
4
Dimana :
Bila P > 1000 kVA
K : 0,005 (Isolasi Kelas A)
K : 0,5 ( Isolasi Kelas B)
Bila P < 1000 kVA
K : 0,008 (Isolasi Kelas A)
K : 0,015 ( Isolasi Kelas B)

 Kekuatan Kerak Isolasi


Arus bocor menimbulkan panas, dan hasil sampingannya adalah timbulnya penguraian
pada bahan kimia yang membentuk permukaan sistem isolasi (kerak isolasi) besar arus
tersebut dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya, yaitu suhu, tekanan, kelembapan dan
polusi.

2. Diketahui : Tahanan Isolasi Dielektrik.

Ditanyakan :

Faktor2 apakah yang mempengaruhi hasil pengukuran tahanan isolasi ?

Jawaban :

Faktor – faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran tahanan isolasi adalah sebagai berikut:
 Tegangan Nominal (V)
 Daya Nominal (kW atau kVA)
 Perputaran nominal per menit (RPM) --- jika diperhitungkan
 Macam dan kapasitas mesin
 Kondisi pengujian
 Konstanta isolasi --- untuk generator berkapasitas besar
 Temperature
 Polaritas Tegangan
 Arus saturasi (I0)
 Faktor titik lemah
 Kelembapan
 Bentuk Elektroda Uji

3. Diketahui :

Suatu pembangkit listrik tenaga disel ( PLTD ) dengan daya 3,000 kva 230/400 V dengan putaran 3,600
rpm. Hasil pengukuran isolasi generator : antar kumparan 10 MΩ, antar kumparan dan body 20 MΩ.

P = 3000 kVA
N= 3600 rpm
V = 230/400 V
R (Antar Kumparan) = 10 MΩ
R (Kumparan dan Body) = 20 MΩ
Ditanyakan :

Apakah hasil pengukuran tersebut memenuhi persyaratan untuk mengoperasikan PLTD tersebut ?

Jawaban :

Besarnya tahanan isolasi minimal yang harus dimiliki generator dengan:


P = 3000 kVa
N = 3600 rpm
V = 400 V
Jika memperhitungkan putaran generator maka:
1
V+ N
3
R=
P+2000
1
400 v + .3600 rpm
3
R=
3000 kVa+ 2000
400 v +1200 rpm
R=
5000 kVa
400 v +1200 rpm
R=
5000 kVa
R=0 ,32 M Ω
Jika memperhitungkan jenis dan kondisi generator, maka:
Generator dengan kapasitas daya 3000 kVa P>1000 kVa
Untuk isolasi kelas A (Kondisi generator yang bersih dan dikeringkan)
K=0,005
−3
K=5. 10
V +3600
R=K . (MegaOhm)
3
P
4
−3 400+3600
R=5.10 .
3
3000.
4
−3 4000
R=5.10 .
2250
−3
R=5.10 . 1 ,7
−3
R=8 , 8.10 M Ω
Untuk isolasi kelas B (Kondisi generator yang sudah lama tidak beroperasi dan lembab)
K=0 ,5
V +3600
R=K . (MegaOhm)
3
P
4
−1 400+3600
R=5.10 .
3
3000 .
4
−1 400+3600
R=5.10 .
3
3000.
4
−1 4000
R=5.10 .
2250
−1
R=5.10 . 1 ,7
−1
R=8 , 8.10 M Ω
Jika hasil pengukuran isolasi generator :
antar kumparan 10 MΩ
antar kumparan - body 20 MΩ
Maka hasil pengukuran tersebut memenuhi persyaratan untuk mengoperasikan PLTD karena
hasil uji tahanan isolasi lebih besar dari tahanan isolasi minimal yang harus dimiliki generator
PLTD tersebut.

Anda mungkin juga menyukai