Disusun Oleh:
2023
A. JUDUL
Pada praktikum teknik tenaga listrik yang dilaksanakan pada tanggal 16
Maret 2023, memiliki judul yaitu “Uji Generator Berbeban”.
B. TUJUAN
Adapun tujuan dalam pelaksanaan praktikum uji generator berbeban, yaitu:
1. Mahasiswa dapat merangkai rangkaian pada module praktik,
2. Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dari uji generator berbeban,
3. Mahasiswa dapat merekam respons alternator yang beroperasi dengan
eksitasi dan kecepatan tetap konstan di bawah berbagai jenis beban.
D. LANDASAN TEORI
1. Generator sinkron yang pada prinsipnya merupakan mesin sinkron yang
digunakan sebagai generator arus bolak balik (alternating current generators).
Generator sinkron biasanya dioperasikan bersama (atau diparalel),
membentuk sebuah power sistem yang besar untuk menyuplai energi ke
beban atau konsumen, seperti; industri, komersil, agrikultural dan domestik
serta rumah tangga. Tipe dari mesin sinkron ada dua, yaitu:
a) Rotating-armatur type: kumparan/belitan armatur ada di rotor dan medan
gaya magnet ada di stator.
b) Rotating-field type: kumparan/belitan armatur atau terminal ada di stator
dan medan gaya magnet di rotor.
Dalam hal ini Generator sinkron merupakan tipe dari rotating-field type karena
karena belitan armatr ada di stator dan medan gaya di rotor. Generator sinkron
mengkoversikan energi mekanik menjadi energi listrik. Adapun sumber dari
energi mekanik tersebut adalah prime mover baik mesin diesel, turbin uap,
turbin gas, turbin air, atau perangkat sejenis lainnya. Adapun komponen utama
generator adalah rotor dan stator.
3. Beban Induktif
Beban induktif (Z = XL) adalah beban yang mengandung kumparan
kawat yang dililitkan pada sebuah inti besi, dimana energi listrik yang diserap
diubah menjadi medan magnet dan beban ini menyerap daya semu yang
seluruhnya diubah menjadi daya reaktif induktif (Kartika I, 2017). Yang
termasuk beban induktif adalah peralatan listrik yang menggunakan motor-
motor listrik dan ballast atau transformator. Arus akan tertinggal (lagging)
sebesar 90˚ terhadap tegangan, atau sudut fasanya sama dengan 90˚
sehingga cos ᶲ = 0, secara vektoris dinyatakan:
Gambar 4. Vektor Hubungan V dan I pada Beban Induktif
4. Beban Kapasitif
Beban kapasitif (Z = XC) adalah beban yang mengandung suatu
rangkaian kapasitor, dimana energi listrik yang diserap menghasilkan energi
reaktif dan beban ini menyerap daya semu seluruhnya diubah menjadi daya
reaktif kapasitif. Yang termasuk beban induktif adalah kapasitor. Arus akan
mendahului(leading) sejauh 90˚terhadap tegangan, atau sudut fasanya sama
dengan 90˚ sehingga cos ᶲ = 0, secara vektoris dinyatakan:
R L C
600
500
400
US (V)
300
200
100
0
0 0,25 0,5 0,75 1 1,25
IS (A)
H. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini yaitu generator sinkron
yang diberi beban maka tegangan dari generator tersebut akan naik turun sesuai
dengan beban yang kita pasang, baik itu beban resistif, induktif, dan kapastif. Kita
harus dapat mempertahankan kecepatan dan arus eksitasi generator pada skala
nominal.
Beban resistif akan menyebabkan tegangan yang dihasilkan pada
generator mengalami penurunan, semakin besar nilai resistornya maka akan
semakin kecil pula nilai dari tegangan line to line nya.
Beban induktif akan menyebabkan tegangan yang dihasilkan pada
generator mengalami penurunan, semakin besar nilai induktifnya maka akan
semakin kecil juga nilai dari tegangan line to linenya. Akan tetapi, tegangan yang
dihasilkan dari beban induktif ini mengalami drop lebih besar disbanding beban
resistif.
Beban kapasitif akan menyebabkan tegangan yang dihasilkan pada
generator mengalami kenaikan, semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin
tinggi nilai tegagangan line to line yang dihasilkan.
I. DAFTAR PUSTAKA
DE LORENZO. 2011. ALTERNATOR AND PARALLEL OPERATION DL
GTU101.1 ELECTRICAL POWER ENGINEERING. Engineering Training
Solution.
Kartika I. 2017. ANALISA RUGI – RUGI DAYA DIAKIBATKAN ARUS
KAPASITIF. Jurnal Surya Energi. 1(2): 100-112.