Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAYA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DAYA

SEMESTER : GANJIL TAHUN : 2020/2021

PERCOBAAN IV

AC Power Controllers (W1)

NAMA : Rafi Ilham

NIM : 175060300111003

TANGGAL PELAKSANAAN : 13 Oktober 2020

ASISTEN PEMBIMBING : Alekhin Azhar Bhawiko


AC Power Controllers

BAB IV
AC POWER CONTROLLER
4.1. Tujuan Percobaan
1. Mengatahui prinsip kerja rangkaian AC Power Controller.
2. Menganalisis gelombang tegangan dan arus pada beban R dan R-L.
3. Mengetahui pengaruh beban L terhadap rangkaian
4. Mengetahui prinsip kerja diode anti parallel dan TRIAC.
5. Mengatahui karakteris tik pengeturan AC Power Controller.

4.2. Dasar Teori

Pengaturan tegangan dan arus bolak-balik satu fasa merupakan converter AC


ke AC yang dapat digunakan untuk mengatur daya keluaran pada beban, dengan
menggunakan komponen elektronika daya. Pada percobaan ini yang digunakan
adalah dua buah SCR yang dipasang anti parallel.

Gambar 4.1 Rangkaian Pengatur Tegangan Bolak-Balik Satu Fasa beban R

Rangkaian pengatur tegangan satu fasa diatas dapat mengalirkan arus secara
bolak-balik atau dua arah karena thyristor (SCR) dihubungkan secara anti-paralel.
Pada saat siklus fasa positif, maka T 1 dibias maju dan ON (konduksi) dan jika ditrigger
o o
pada sudut tertentu (antara 0 s/d 180 bila beban R). Karena sumbernya adalah
tegangan bolak-balik, maka arus pada rangkaian suatu saat akan bernilai nol dan T 1
akan OFF.

Saat siklus fasa negatif, maka T2 dibias maju dan ON (konduksi) dan jika
o o
ditrigger pada sudut tertentu (antara 180 s/d 360 bila beban R). Karena sumbernya
adalah tegangan bolak-balik, maka arus pada rangkaian suatu saat akan bernilai nol
dan T2 akan OFF. Dengan mengatur sudut penyalaan, maka nilai tegangan keluaran
dapat diatur sesuai kebutuhan.

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA 35


AC Power Controllers

Gambar 3.2. Gambar rangkaian dan bentuk gelombang keluaran rangkaian


pengatur tegangan bolak-balik satu fasa dengan beban R a. tegangan
sumber dan sudut penyalaan, b. arus sumber, c. tegangan beban, d.
arus beban, e. urutan penyalaan SCR.

Nilai tegangan keluaran (Vrms) dari pengatur tegangan satu fasa dengan beban R
adalah:

V  Vm 1    sin(2)
o,rm s
2  2 ………………………………………….....................(4.1)

Dari gambar rangkaian dapat disimpulkan bahwa:

1. SCR tidak dapat aktif secara bersamaan.


2. Tegangan beban sama dengan tegangan sumber saat salah satu SCR aktif.
Tegangan beban nol ketika kedua SCR mati.
3. Arus rata-rata pada sumber dan beban adalah nol jika SCR aktif untuk interval
waktu yang sama. Maka, kedua SCR harus dipicu secara bergantian pada
interval tertentu secara teratur. Dengan memperlambat penyalaan dari SCR
tersebut, maka SCR melakukan switching “on” dan switching “off” secara
berulang-ulang pada setiap setengah siklus.

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA 36


AC Power Controllers

4. Arus rms di setiap SCR adalah dikalikan arus beban rms jika SCR menyala untuk
interval waktu yang sama.

4.2 AC Power Converters with R Load (W1)

4.2.1 Data hasil percobaan beban R

o
Parameter SUDUT PENYALAAN ( )
Terukur 3 30 60 90 120 150 177
RMS(V) 92,8 91,8 84,2 67,7 43,5 17 0,85

GAMBAR GELOMBANG TEGANGAN MASUKAN DAN TEGANGAN KELUARAN


RANGKAIAN AC POWER CONVERTERS CIRCUIT 60֯

Kesimpulan
Jelaskan Prinsip Kerja Rangkaian dan gambar rangkaian converter AC pada PSIM serta
tambahkan keterangan current flow siklus positif dan siklus negatif nya!

- Rangkaian pengatur tegangan satu


fasa diatas dapat mengalirkan arus
secara bolak-balik atau dua arah
karena thyristor (SCR) dihubungkan
secara anti-paralel. Pada saat siklus
fasa positif, maka T1 dibias maju dan
ON (konduksi) dan jika ditrigger
padasudut tertentu (antara 0o s/d 180
bila beban R).
Karena sumbernya adalah tegangan bolak-balik, maka arus pada rangkaian suatu saat akan bernilai
nol dan T1 akan OFF. Saat siklus fasa negatif, maka T2 dibias maju dan ON (konduksi) dan jika
ditrigger pada sudut tertentu (antara 180oo s/d 360 bila beban R).

Karena sumbernya adalah tegangan bolak- balik, maka arus pada rangkaian suatu saat akan bernilai
nol dan T2 akan OFF. Dengan mengatur sudut penyalaan, maka nilai tegangan keluaran dapat diatur
sesuai kebutuhan.

Jelaskan apa itu anti-paralel pada rangkaian dan jelaskan TRIAC!

- Antiparallel adalah rectifier yang dipasang secara parallel dan polaritasnya berlawanan arah.
Berfungsi agar hanya salah satu rectifier yang aktif ketika siklus positif atau negatif

TRIAC merupakan komponen yang sangat cocok untuk digunakan sebagai AC Switching
(Saklar AC) karena dapat megendalikan aliran arus listrik pada dua arah siklus gelombang
bolak-balik AC.

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA 37


AC Power Controllers

Tugas

4.3 AC Power Converters with R-L Load (W1)

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA 38


AC Power Controllers

Gambar 4.2 Rangkaian Pengatur Tegangan Bolak-Balik Satu Fasa beban RL

Untuk beban R dan L karena adanya induktansi gelombang arus akan


tertinggal terhadap gelombang tegangan. Bentuk gelombang keluaran dari pengatur
tegangan satu fasa beban R dan L adalah sebagai berikut.

Gambar 3.3. Gelombang keluaran rangkaian pengatur tegangan bolak-balik satu


fasa dengan beban R-L. a. tegangan sumber dan sudut penyalaan, b.
arus sumber, c. tegangan beban, d. arus beban, e. urutan penyalaan
SCR.
4.4 Karakteristik Pengaturan

Karakteristik pengaturan dari rangkaian pengatur tegangan bolak-balik satu fasa


dinyatakan hubungan antara Vo rms/ Vo rms 0˚ dengan sudut penyalaan. Berikut adalah
grafik karakteristik pengatur tegangan bolak-balik satu fasa:

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA 39


AC Power Controllers

Gambar 3.4. Grafik karakteristik pengatur tegangan bolak-balik


satu fasa beban resistif dan induktif

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA 40


AC Power Controllers

4.5.1 AC Power Converters with R-L Load

4.5.2 Data hasil percobaan beban R-L

o
Parameter SUDUT PENYALAAN ( )
Terukur 3 30 60 90 120 150 177
RMS(V) 70,3 70,3 61,5 44,7 24 6,19 0,7

GAMBAR GELOMBANG TEGANGAN MASUKAN DAN TEGANGAN KELUARAN


RANGKAIAN AC POWER CONVERTER R-L LOAD 90֯
Kesimpulan

Pengaruh beban L pada rangkaian?

-Pengaruh beban L karena adalah gelombang arus akan tertinggal terhadap gelombang tegangan.
Beban L (lagging) akan menyebabkan disaat VR nilainya 0, nilai VL belum mencapai 0. Saat
perubahan arus (i) terhadap waktu (t) mengalir arus pada inductor, timbul tegangan terinduksi pada
inductor (VL), sehingga meni mbulkan lonjakan transien pada gelombang.

VL = L di/dt

Pengertian, fungsi, jenis dan aplikasi AC Power Converters 1 fasa?

- AC Power Converter merupakan converter tegangan AC ke AC untuk mengubah bentuk gelombang


AC dengan satu frekuensi dan besaran tertentu ke bentuk gelombang AC dengan frekuensi lain pada
besaran lain dengan sudut penyalaan yang dapat diukur melalui gate pada SCR.

- Fungsi dari AC Power Converter adalah sebagai Cycloconverter dan AC Voltage Controller.
Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah gelombang masukan AC
dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC dengan frekuensi yang berbeda. AC voltage
controller adalah konverter yang mengontrol tegangan RMS pada frekuensi yang konstan, arus, dan
daya rata-rata yang dikirim ke beban AC dari sumber AC.

- Jenis dari AC Power Converter ada dua, yaitu satu fasa dan tiga fasa.

- Contoh aplikasi dari AC Power Converter adalah GTR 4000W SCR Regulator Tegangan Elektronik

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA 41


AC Power Controllers

Tugas

Anda mungkin juga menyukai