BAB IV
PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)
KOMPETENSI DASAR
Setelah mengikuti materi ini diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi:
STANDAR KOMPETENSI
A. PENDAHULUAN
Elektronika Daya 36
Penyearah Terkendali
A. KONVERTER SATU-FASA
Gambar 4.1
Rangkaian Konverter Setengah-
gelombang Satu Fasa Beban R
(b)
Elektronika Daya 37
Penyearah Terkendali
− sin 2
(1+cos) +
1/2
= VL =Vm
V
8
V m
2
4
dc
SCR T1 akan ON dari sampai dengan β, hal inisifatdisebabk induktor (L). Hal ini
berarti sudut konduksi SCR T1 sebesar (β - ).
Selanjutnya, mulai dari+ )titikSCRT1menjadiβ sampai
OFF.
Nilai komponen tegangan luaran (Vdc) dari rangkaian Gambar 4.2
(b) sebesar Vdc = cos . Dari persamaan ini dapat dijelaskan bahwa
Vm
ketika sudut pemicuan sebesar 0o < ≤ 90oakan terjadi proses
penyearahan (rectifing), sedangkan pada sudut pemicuan 90o < ≤ 180o
akan terjadi proses pembalikan (inverting). Untuk mengatasi
Elektronika Daya 38
Penyearah Terkendali
Gambar 4.2
Rangkaian Konverter Setengah-
gelombang Satu Fasa Beban RL
fasa sebesar 180o terhadap CT atau netral (N). Proses pemicuan pada
SCR T1 dan T2 dilakukan secara serempak. Komponen SCR T1 bekerja
pada setengah perioda pertama (0 sampai dengan ), dan Komponen
SCR T2 bekerja pada setengah perioda kedua (sampai dengan 2).
Elektronika Daya 39
Penyearah Terkendali
+ 2 4
1/2
V
V= (1+cos) dc V =V
m
L m
Elektronika Daya 41
Penyearah Terkendali
b. Semikonverter Satu-fasa
Elektronika Daya 42
Penyearah Terkendali
B. KONVERTER TIGA-FASA
≤ ≤ 30atau 0 ≤ ≤ /6,
o o
(a) operasi konduksi kontinyu ketika 0
dan (b) operasi konduksi diskontinyu ketika 30 ≤ ≤ 150atau /6 ≤
o o
≤ 5 /6. Proses pemicuan pada SCR T1, T2, dan T3 dilakukan secara
serempak pada masing-masing fasa.
1/ 2
= V cos + cos 2
33
VL =Vm
3 3
2 8
1
V
dc m
5−3 sin(2+/ 3)
= +
1/ 2
cos(+30 )
33 3
=
3
o V
V V Vm
2
L
dc m 2 2
Elektronika Daya 43
Penyearah Terkendali
Elektronika Daya 44
Penyearah Terkendali
Jika beban R pada rangkaian Gambar 4.6 diganti beban RL, maka
bentuk gelombang yang dihasilkan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.7.
Nilai tegangan searah (Vdc) dapat ditentukan dengan
Elektronika Daya 45
Penyearah Terkendali
Proses pemicuan pada SCR T1, T2, dan T3 dilakukan secara serempak
pada masing-masing fasa.
V=
3 3
V cos dc
m
V
dc m, fasa
Elektronika Daya 46
Penyearah Terkendali
Jika beban R pada rangkaian Gambar 4.8 diganti beban RL, maka
bentuk gelombang yang dihasilkan seperti ditunjukkan pada Gambar 4.9.
Vm, ph cos
Nilai tegangan searah (Vdc) dapat ditentukan
Vdc =
3 3
dengan
persamaan berikut:
Elektronika Daya 47
Penyearah Terkendali
b. Semikonverter Tiga-fasa
Vm, ph (1+cos)
tegangan searah rerata (Vdc)
Vdc =
2
3 3
sebesar:
Elektronika Daya 48
Penyearah Terkendali
D. PERTANYAAN
1. Konverter Satu-fasa
2. Konverter Tiga-fasa
a. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian konverter setengah-
gelombang tiga fasa !
b. Gambarkan bentuk gelombang tegangan masukan dan tegangan
pada salah satu SCR saat OFF pada rangkaian konverter setengah-
gelombang tiga fasa !
c. Apakah yang dimaksud operasi kontinyu dan diskontinyu pada
konverter setengah-gelombang tiga fasa !
d. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian konverter gelombang-
penuh tiga fasa !
e. Gambarkan bentuk gelombang tegangan masukan dan tegangan
pada salah satu SCR saat OFF pada rangkaian konverter gelombang-
penuh tiga fasa !
f. Apakah yang dimaksud operasi kontinyu dan diskontinyu pada
konverter gelombang-penuh tiga fasa !
g. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian semikonverter tiga
fasa !
3. Soal Essay
a. Sebuah transformator satu fasa pada sisi primer dihubungkan
dengan tegangan 120 V, 50 Hz, dan sisi sekunder dihubungkan
dengan rangkaian konverter gelombang-penuh satu fasa. Jika
arus beban rerata (DC) dapat diatur dari 4,5 A –8,0 A, rencanakan
jenis transformator yang digunakan (step-up atau step-down) dan
sudut pemicuannya () ! (Kinci jawaban: step-up, 0o < < 82,8o)
b. Suatu rangkaian konverter setengah-gelombang 3 fasa hubungan
bintang dihubungkan dengan beban resistif 2,5 Ω antar line 208 V, 60 Hz. Jika
daya luaran yang diinginkan Po = 12
kW, hitunglah (1) sudut pemicuan (), dan (2) tegangan luaran per
fasa efektif (VL).