1. Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti materi ini diharapkan peserta didik memiliki
kompetensi:
1. Menguasai karakteristik inverter satu fasa dan tiga fasa
2. Menguasai dasar prinsip kerja inverter satu fasa dan tiga fasa
2. Pokok Bahasan
Pengubah tegangan DC ke AC ( inverter ) terdiri dari beberapa jenis
diantaranya :
1. Inverter satu fasa
2. Inverter tiga fasa
3. Indikator Pencapaian
Peserta didik dapat menganalisis rangkaian inverter satu fasa dan tiga
fasa.
INVERTER
32
jembatan dapat dibedakan menjadi inverter setengah-jembatan (half-bridge) dan
jembatan (bridge). Dalam Bab ini akan difokuskan pada pembahsan inverter
jembatan baik untuk inverter satu fasa maupun tiga fasa.
Bentuk gelombang tegangan output inverter ideal adalah sinus. Tetapi
kenyataanya bentuk gelombang tegangan output inverter tidaklah sinus dan
mengandung harmonisa tertentu. Untuk penerapan dengan daya rendah dan
menengah, gelombang kotak simetri ataupun tidak simetri bisa digunakan,
sedangkan untuk penerapan dengan daya tinggi dibutuhkan untuk gelombang
sinus dengan sedikit distorsi. Dengan kemampuan piranti semikonduktor daya
kecepatan tinggi yang tersedia, kandungan harmonisa dalam bentuk gelombang
output bisa dikurangi dengan teknik penyaklaran (switching). Gambar 2.1
memperlihatkan topologi konversi daya listrik.
Jenis inverter berdasarkan sistem fasa dibedakan menjadi satu fasa atau
tiga fasa. Sedangkan jenis inverter berdasarkan masukan yang digunakan
meliputi: VSI(Voltage Source Inverter) sumber masukan berupa tegangan
dan CSI (Current Source Inverter) sumber masukan berupa arus. Piranti
switching seperti BJT, MOSFET, IGBT, atau THYRISTOR.
33
Vout
15
10
-5
-10
-15
10 20 30 40
Time (ms)
34
kualitas inverter dinyatakan dalam parameter-parameter berikut:
1. Faktor harmonisa ( HFn )
Vn
HFn
V1
( 2.1 )
Dengan V1= komponen dasar tegangan,
Vn = tegangan pada harmonisa ke n
V1
( 2.2 )
dengan n = 2, 3, 4,...
Contoh 1.
Inverter satu fasa setengah jembatan beban R=5 Ohm Tegangan input Vs= 12
Volt. Tentukan:
a. komponen dasar tegangan ouput effektif (v1)
b. Daya output
c. Arus puncak
d. THD
Penyelesaian :
a. Tegangan effektif ,
2Vs
V1 0,45 Vs ( 2.
2
3)
35
V1 = 0,45 Vs = 0.45 x 12 = 5,4 Volt
b. Tegangan rata-rata, Vo = Vs/2 = 12/2=6 volt
Vo 2 6 2
Po 7,2 watt
R 5
c. Arus puncak, Ip
Vo 6
Ip 1,2 A
R 5
d. THD, TDH
Vn 2
V1
Vn 2
Vo 2 V 12 (0,5Vs ) 2 (0,45Vs ) 2 0,2176 Vs
0,2176VS
TDH 0,4836 48,36%
0,45Vs
Contoh 2.
Inverter satu fasa jembatan penuh beban R=5 Ohm Tegangan input Vs= 12 Volt.
Tentukan:
a. komponen dasar tegangan ouput effektif (v1)
b. Daya output
c. Arus puncak
d. THD
Penyelesaian :
a. Tegangan effektif
2Vs
V1 2 0,9 Vs
2
36
ID= 0.5 x 2,4= 1,2 A
d. THD, TDH
Vn 2
V1
Vn 2
Vo 2 V 12 (Vs ) 2 (0,9Vs ) 2 0,4359 Vs
0,4359VS
TDH 0,4843 48,43%
0,9Vs
Inverter satu fasa merupakan inverter yang outputnya berupa tegangan atau
arus bolak- balik 1 phasa. Inverter ini biasanya digunakan untuk daya reaktif
kecil. Untuk ½ jembatan inverter seperti pada gambar 2.2 hanya terdiri atas 2
buah komponen inverter. Sedangkan untuk jembatan penuh terdiri atas 4 buah
komponen inverter. Pada saat transistor Q3 dan Q4 yang di’ON’kan
maka pada saat yang bersamaan tegangan yang melewati beban adalah –Vs.
37
2.2.2. Half Bridge Inverter
Pada Gambar 2.3 ditunjukkan rangkaian half bridge inverter. Dua buah
kapasitor yang mempunyai nilai sama disambung secara seri dan melintang
dengan tegangan input DC dan sambungan potensial kapasitor yang
berada di tengah-tengah dengan tegangan yang melintang pada setiap kapasitor.
Dengan memperhatikan switch state arus yang berada diantara dua buah
kapasitor C+ dan C- ( yang mana sama dan mempunyai nilai yang besar ) dibagi
sama besar. Ketika T+ ON, T+ atau D+ akan konduksi tergantung dari arah
arus keluaran, dan arah arus io dibagi sama besar oleh dua buah kapasitor.
Hampir sama seperti ketika T- ON, T- atau D- akan konduksi tergantung dari
arah arus keluaran io dan arus io dibagi sama besar oleh dua buah kapasitor.
Kapasitor C+ dan C- sangat efektif jika disambung secara pararel pada jalur yang
dilalui oleh Io, juga dapat menjelaskan kenapa sambungan “o” berada pada
potensial tengah.
Ketika io mengalir terus ke pararel C+ dan C-, io akan stady state. Karena
itu kapasitor ini bekerja seperti sumber dc membloking kapasitor, untuk
menyelesaikan masalah saturasi pada trafo pada sisi primer, jika sebuah
transformator digunakan pada keluaran inverter disediakan isolasi elektrik.
Pada half bridge inverter tegangan puncak pada setiap switch adalah :
Vo 0,5 xVs Volt ( 2.4
)
38
dengan Vo = Tegangan output dan Vs = tegangan input/sumber
harmonisa orde k :
Vk=V1/k ( 2.5 )
Hasil simulasi Half bridge Inverter seperti yang diperlihatkan pada gambar
2.4 dan gambar 2.5. Sudut penyulutan Mosfet 1 dan Mosfet 2 masing masing
sebesar 0-1800 dan 1800-3600. Tegangan sumber sebesar 100 volt.
Full Bridge inverter ditunjukkan pada Gambar 2.6. Inverter ini terdiri
dari 2 pasang inverter tipe halfbridge dan lebih banyak digunakan untuk rating
daya besar. Dengan tegangan input dc yang sama, tegangan output maksimum
menjadi dua kali dari half bridge inverter.
39
Gambar 2.6. Full bridge Inverter satu phasa.
Contoh 3.
Tentukan tegangan output dan frekuensi yang dihasilkan inverter dari gambar
dibawah ini
40
Penyelesaian
Vo = Vs = 100 Volt
Periode T = 20 ms = 20 10-3 s
1
Maka frekuensi f = 50Hz
20 10 -3
Gambar. 2.7. Hasil simulasi Inverter dengan tegangan sumber 100 volt DC
41
Gambar 2.8. Diagram Blok Inverter 3 Phasa
42
Inverter pada umumnya digunakan secara luas untuk keperluan industri,
diantaranya:
1. Penyedia daya bolak-balik cadangan.
2. Peralatan pengendali frekuensi untuk kebutuhan industri.
3. Peralatan pengendali kecepatan motor induksi (single phase and poly
phase ac induction motor control).
43
Rangkaian Daya Inverter 3 phase dengan mode Konduksi 120°. Khusus
untuk mode operasi 120°, pola pengaturan kerja pensakelaran setiap komponen
switching mengikuti bentuk seperti tabel 2.1.
Tabel 2.1 Konfigurasi Pensakelaran Pada Inverter 3 Fasa Mode Konduksi 120°
sakelar Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
sakelar Q6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Waktu 0-600 600-1200 1200-1800 1800-2400 2400-3000 3000-3600
44
Gambar 2.10 Arah aliran arus pada beban mengikuti pola pensakelaran
Inverter 3 fasa persegi mode konduksi 1200.
45
2.3.2 Inverter 3 Phase dengan Mode Konduksi 180 Derajat
Jenis yang lain dari inverter 3 fasa adalah inverter 3 fasa dengan mode
konduksi 1800. Pada mode konduksi ini dimungkinkan bahwa tidak hanya 2
komponen pensakelaran yang konduksi pada saat yang bersamaan. Dengan
mengatur waktu konduksi sedemikian rupa, sehingga dimungkinkan tidak hanya 2
komponen pensakelaran yang konduksi pada setiap saat. Detail konfigurasi
pengaturan waktu konduksi pasangan mosfet diatur dengan cara mengacu pada
tabel 2.2 di bawah ini.
Tabel 2.2 Konfigurasi Pensakelaran pada Inverter 3 fasa mode konduksi 1800.
Sakelar Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6
Sakelar Q5 Q6 Q1 Q2 Q3 Q4
Sakelar Q6 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
Waktu 0-600 60 -1200
0
1200-1800 1800-2400 2400-3000 3000-3600
Bentuk gelombang tegangan dan arus pada gambar 2.12 diperoleh dari
persamaan:
Im = 2Vdc / 3RL ( 2. 10 )
46
Gambar 2. 12 Arah aliran arus pada beban mengikuti pola pensakelaran
Inverter 3 fasa persegi mode konduksi 1800.
Perbandingan besarnya arus line efektif inverter 3 fasa persegi mode
konduksi 1200 dan mode konduksi 1800 dijelaskan sebagai berikut:
1. 2 komponen pensakelaran yang aktif selama 1200 periode konduksi
Irms 1 / (Vdc / 3RL) 2 ( / 3) ( 2Vdc / 3RL) 2 ( / 3) (Vdc / 3RL) 2 ( / 3)
Vdc Vdc
Irms 2 / 9 0,471
RL RL
47
Contoh 4 :
Inverter tiga fasa dengan beban(load) R terhubung Y(bintang) R = 10 Ohm
Frekuensi inverter 50 Hz, Tegangan DC input Vdc=220 Volt
a. Tegangan fasa ke netral
b. Tegangan fasa ke fasa
c. Daya beban
d. Hasil simulasi
Penyelesaian:
Vdc=220 V
R= 10 Ohm
fo = 50 Hz
2 2
a. Vpn Vdc 220 99 volt
6 6
b. Vpn Vdc 220 156 volt
c. Po = 3 Vpp.Ip = 156 x (156/10) = 2433,6 Watt.
d. Simulasi
48
Hasil Simulasi
Contoh 5
Sebuah inverter 3 fasa dan 6 saklar, yang dicatu battery 200 Volt, digunakan
memikul beban 3 fasa seimbang yang terhubung delta. Penyalaan inverter tersebut
menggunakan metode konduksi 1200 .
c. Jika beban diubah menjadi terhubung bintang, hitunglah arus puncak dan
gambarkan bentuk gelombang tegangan fasa netral.
49
Penyelesaian :
a. Gambar rangkaian
π 2π
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
b. Arus puncak tegangan line dan gambar bentuk gelombang tegangan line
pada beban
Period 1 : Q1 dan Q6 on
Period 2 : Q1 dan Q2 on
50
VAB = 0 , VBC = 0 , VCA = -Vdc
Period 3 : Q2 dan Q3 on
Period 4 : Q3 dan Q4 on
Period 5 : Q4 dan Q5 on
Period 6 : Q5 dan Q6 on
Vdc
VAB
-Vdc
Vdc
VBC
-Vdc
Vdc
VCA
-Vdc
Untuk beban terhubung delta tegangan line sama dengan tegangan line-line.
Sehingga persamaan tegangan adalah :
2Vdc n
V peak L L
n 1, 3, 5 ,.. n 2
cos
6
51
V peak L L V peak L L
I peak L L
Req R/2
4Vdc n
I peak L L
n 1, 3, 5 ,.. nR 2
cos
6
4Vdc n
I peak L L
n 1, 3, 5,.. nR 2
cos
6
4Vdc 1 3 1 5
I peak L L cos cos cos .....
R 2 6 3 6 5 6
4 x 200 1 3 1 5
I peak L L cos cos cos .....
R 2 6 3 6 5 6
800 1 3 1 5
I peak L L cos cos cos .....
R 2 6 3 6 5 6
c. Arus puncak dan gambar bentuk gelombang tegangan fasa netral, jika beban
diubah menjadi terhubung bintang
Vdc
IL Req R R 2 R
Req
Vdc
IL
2R
Period 1 : Q1 dan Q6 on
52
IA IB IL
Vdc
V AN I L xR
2
Vdc
VBN I L xR
2
VCN 0
Period 2 : Q1 dan Q2 on
I A IC IL
Vdc
V AN I L xR
2
Vdc
VCN I L xR
2
VBN 0
Period 3 : Q2 dan Q3 on
I B IC I L
Vdc
VBN I L xR
2
Vdc
VCN I L xR
2
V AN 0
Period 4 : Q3 dan Q4 on
IB IA IL
Vdc
V BN I L xR
2
Vdc
V AN I L xR
2
VCN 0
Period 5 : Q4 dan Q5 on
53
IC I A I L
Vdc
VCN I L xR
2
Vdc
V AN I L xR
2
V BN 0
Period 6 : Q5 dan Q6 on
IC I B I L
Vdc
VCN I L xR
2
Vdc
VBN I L xR
2
V AN 0
Vdc/2
VAN
-Vdc/2
Vdc/2
VBN
-Vdc/2
Vdc/2
VCN
-Vdc/2
Persamaan tegangan :
2 3Vdc n
V peak L L V peak L L 3
n 1, 3, 5 ,.. n 2
cos
6
Persamaan arus :
V peak L L 3 V peak L L 3
2 3Vdc n
I peak L L
Req
2R
n 1, 3, 5 ,.. 2nR 2
cos
6
54
2 3Vdc n
I peak L L
n 1, 3, 5,.. 2nR 2
cos
6
3Vdc 1 3 1 5
I peak L L cos cos cos .....
R 2 6 3 6 5 6
346,41 1 3 1 5
I peak L L cos cos cos .....
R 2 6 3 6 5 6
244,95 1 3 1 5
I peak L L cos cos cos .....
R 6 3 6 5 6
LATIHAN 2
55
a. Tegangan DC input inverter ?
b. Tegangan fasa ke fasa
c. Daya beban
10. Sebuah inverter 3 fasa dan 6 saklar, yang dicatu battery 24 Volt, digunakan
memikul beban 3 fasa seimbang yang terhubung delta. Penyalaan inverter
tersebut menggunakan metode konduksi 1200 .
11. Sebuah inverter 3 fasa dan 6 saklar, yang dicatu battery 24 Volt, digunakan
memikul beban 3 fasa seimbang yang terhubung delta. Penyalaan inverter
tersebut menggunakan metode konduksi 1800 .
a. Gambarkan rangkaian, penomoran switch, dan diagram waktu penyalaan
tiap-tiap switch
b. Hitunglah arus puncak tegangan line dan gambarkan bentuk gelombang
tegangan line pada beban
56