Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA
MODUL II DIODA PENYEARAH

Kelompok : 6B
Kelas :B
Program Studi : D3 Teknologi Listrik
Tgl Praktikum : 02 Oktober 2020
Tgl Presentasi : 09 Oktober 2020
Nama Asisten : Dony Bagus Saputra

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO


INSTITUT TEKONOLGI PLN
JAKARTA
2020
Kelompok 6B

MODUL II

DIODA PENYEARAH
I. TUJUAN

a) Memahami fungsi aplikasi dari dioda penyearah.

b) Mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah setengah gelombang.

c) Mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah gelombang penuh.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1) 1 Unit PC.
2) Software NI Multisim

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

III. TEORI MODUL


Salah satu aplikasi dari dioda adalah dioda sebagai penyearah. Penyearah adalah peristiwa
pengubahan tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Rangkaian dioda sebagai penyearah
juga terdiri atas beberapa model, yaitu Penyearah Setengah Gelombang, Penyearah Gelombang
Penuh dengan Dua Dioda dan Penyearah Gelombang Penuh dengan Sistem Jembatan.
IV.
3.1 Rectifier Setengah Gelombang

Gambar 1. Rangkaian Dioda (a) Penyearah Setengah Gelombang Ideal (b) Putaran Setengah Positif (c)
Putaran Setengah Negatif

Gambar 1 (a) menunjukkan rangkaian penyearah setengah gelombang. Sumber AC


menghasilkan sebuah tegangan sinudoidal. Diasumsikan sebuah dioda ideal, putaran setengah
positif tegangan sumber dioda akan bias maju. Saat saklar ditutup, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1 (b), tegangan sumber putaran setengah positif akan muncul melalui resistor beban.
Pada putaran setengah negatif, dioda merupakan bias balik. Dalam hal ini, dioda ideal akan
terlihat sebagai sebuah saklar terbuka seperti ditunjukkan pada Gambar 1 (c) dan tidak ada
tegangan yang muncul pada resistor beban.

Gambar 2. Bentuk Keluaran Setengah Gelombang Rectifier


Misalkan tegangan sinusoidal yang diberikan adalah :
v ( t )=Vm sin ωt

Ket :
Vm = Tegangan Maksimum (Volt)
Vm
Veff = Tegangan Efektif 
√2
Maka tegangan searah setengah gelombang adalah :
Vm
V dc =
π
Dan arus searah adalah :
V dc
I dc =
R

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

3.2 Rectifier Gelombang Penuh


Rectifier gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran setengah negatif
sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran setengah positif.

Gambar 3. Rectifier Gelombang Penuh


Gambar 3 menunjukkan sebuah rangkaian rectifier gelombang penuh. Rectifier gelombang
penuh sama dengan dua kali rectifier setengah gelombang. Sebab center tap, masing-masing
rectifier mempunyai sebuah tegangan masukan yang sama dengan setengah tegangan sekunder.
Dioda D1 menghatar ke putaran setengah positif dan dioda D2 menghantar ke putaran setengah
negatif. Sebagai hasilnya, arus beban rectifier mengalir selama setengah putaran bersama sama.
Rectifier gelombang penuh sama dengan dua kali bolak-balik pada rectifier setengah gelombang.

Gambar 4. Bentuk Keluaran Rectifier Gelombang Penuh

Tegangan maksimum pada rectifier gelombang penuh adalah :


V P=0.5 V m

Maka tegangan searah adalah :


Vp
V dc =2
π
Dan arus searah adalah :
V dc
I dc =
R

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

3.3 Rectifier Jembatan


Rectifier Jembatan menyerupai rectifier gelombang penuh sebab dapat memproduksi
tegangan keluaran gelombang penuh.

Gambar 5. Rectifier Jembatan

Gambar 5 menunjukkan sebuah rangkaian rectifier jembatan. Dioda D 1 dan D2 menghantar


di atas setengah putaran positif dan D3 dan D4 menghantar di atas setengah putaran negatif.
Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir selama di antara setengah putaran.

Gambar 6. Bentuk Keluaran Rectifier Jembatan

Tegangan maksimum pada rectifier gelombang penuh adalah :


V P=V m

Maka tegangan searah adalah :


Vp
V dc =2
π
Dan arus searah adalah :
V dc
I dc =
R

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

IV. TEORI TAMBAHAN


Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus.
Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping
(penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik.
Struktur utama dioda adalah dua buah kutub elektroda berbahan konduktor yang masing-masing
terhubung dengan semikonduktor silikon jenis p dan silikon jenis n. Anoda adalah elektroda yang
terhubung dengan silikon jenis p dimana elektron yang terkandung lebih sedikit, dan katoda
adalah elektroda yang terhubung dengan silikon jenis n dimana elektron yang terkandung lebih
banyak. Pertemuan antara silikon n dan silikon p akan membentuk suatu perbatasan yang disebut
P-N Junction.

Dioda penyearah hanya dapat mengalirkan arus listrik ke satu arah (kondisi bias maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi bias mundur), karena di dalam dioda terdapat
junction (pertemuan) dimana daerah semikonduktor tipe-p dan semikonduktor tipe-n bertemu. Jika
diberi tegangan maju (forward biased), dimana tegangan positif dihubungkan ke terminal anoda
dan negatif dihubungkan ke terminal katoda dengan demikian tegangannya adalah positif Ada tiga
konfigurasi dioda ketika digunakan sebagai penyearah gelombang tegangan AC yaitu penyearah
setengah gelombang, penyearah gelombang penuh dan penyearah gelombang penuh dengan
sistem jembatan (bridge). Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang
paling sederhana, yaitu yang terdiri dari satu dioda.

Gambar 2 (a). rangkaian penyearah setengah gelombang, (b) Gelombang Output

Seperti diperlihatkan pada Gambar (a), suatu deretan dioda dan RL diberikan tegangan bolak-balik
pada output trafo bolak-balik, sehingga pada saat ½ periode pertama, terminal A positif dan
terminal B periode negatif. Dan pada saat ½ periode berikutnya, terminal A negatif dan terminal B
positif, dan seterusnya bergantian setiap setengah periode. Pada saat terminal A positif mendapat
tegangan maju maka dioda dibias maju dan arus mengalir. Pada saat terminal A negatif dioda
mendapat tegangan terbalik maka dioda dibias mundur dan tidak ada arus yang mengalir. Dengan
demikian arus dioda mengalir bentuknya seperti pada Gambar (b). Arus ini tidak lagi bolak-balik
melainkan searah tetapi tidak rata (berdenyut-denyut), karena arus ini adalah arus searah denyut
(pulsating direct current). Arus denyut dapat membangkitkan tegangan pada R dan bentuk

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

tegangan pada RL adalah belahan positif dari bentuk arus bolak-balik. Rangkaian penyearah
setengah gelombang ini mengubah sumber arus bolak-balik (DC) menjadi arus searah (AC).
Persamaan untuk menyearahkan gelombang tersebut dengan cara menghitung besarnya komponen
arus searah atau harga rata-rata pulsa searahnya, yaitu: 

Sedangkan tegangan searahnya adalah harga rata-rata dari setengah gelombang sinus yang positif.
Persamaan untuk menghitung EDC

Periode dari sinyal output sama dengan perioda sinyal input. Setiap satu siklus input menghasilkan
satu siklus output, maka frekuensi output dari penyearah setengah gelombang sama dengan
frekuensi input. Persamaan untuk menghitung frekuensi : Fout = Fin

Pada dasarnya, Rectifier atau Penyearah Gelombang dibagi menjadi dua jenis yaitu Half Wave
Rectifier (Penyearah Setengah Gelombang) dan Full Wave Rectifier (Penyearah Gelombang
Penuh).

Half Wave Rectifier (Penyearah Setengah Gelombang)

Half Wave Rectifier atau Penyearah Setengah Gelombang merupakan Penyearah yang paling
sederhana karena hanya menggunakan 1 buah Dioda untuk menghambat sisi sinyal negatif dari
gelombang AC dari Power supply dan melewatkan sisi sinyal Positif-nya.

Pada prinsipnya, arus AC terdiri dari 2 sisi gelombang yakni sisi positif dan sisi negatif yang
bolak-balik. Sisi Positif gelombang  dari arus AC yang masuk ke Dioda akan menyebabkan Dioda
menjadi bias maju (Forward Bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi Negatif gelombang
arus AC yang masuk akan menjadikan Dioda dalam posisi Reverse Bias (Bias Terbalik) sehingga
menghambat sinyal negatif tersebut.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

Full Wave Rectifier (Penyearah Gelombang Penuh)

Terdapat 2 cara untuk membentuk Full Wave Rectifier atau Penyearah Gelombang Penuh. Kedua
cara tersebut tetap menggunakan Dioda sebagai Penyearahnya namun dengan jumlah Dioda yang
berbeda yaitu dengan menggunakan 2 Dioda dan 4 Dioda. Penyearah Gelombang Penuh dengan 2
Dioda harus menggunakan Transformer CT sedangkan Penyearah 4 Dioda tidak perlu
menggunakan Transformer CT, Penyearah 4 Dioda sering disebut juga dengan Full Wave Bridge
Rectifier.

Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda

Seperti yang dikatakan diatas, Penyearah Gelombong Penuh 2 Dioda memerlukan Transformer
khusus yang dinamakan dengan Transformer CT (Centre Tapped). Transformer CT memberikan
Output (Keluaran) Tegangan yang berbeda fasa 180° melalui kedua Terminal Output
Sekundernya. Perbedaan Fase 180° tersebut dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini :

Di saat Output Transformer CT pada Terminal Pertama memberikan sinyal Positif pada D1, maka
Terminal kedua pada Transformer CT akan memberikan sinyal Negatif (-) yang berbeda fasa 180°
dengan Terminal Pertama. D1 yang mendapatkan sinyal Positif (+) akan berada dalam kondisi
Forward Bias (Bias Maju) dan melewatkan sisi sinyal Positif (+) tersebut sedangkan D2 yang
mendapatkan sinyal Negatif (-) akan berada dalam kondisi Reverse Bias (Bias Terbalik) sehingga
menghambat sisi sinyal Negatifnya.

Sebaliknya, pada saat gelombang AC pada Terminal Pertama berubah menjadi sinyal Negatif
maka D1 akan berada dalam kondisi Reverse Bias dan menghambatnya. Terminal Kedua yang
berbeda fasa 180° akan berubah menjadi sinyal Positif sehingga D2 berubah menjadi kondisi
Forward Bias yang melewatkan sisi sinyal Positif tersebut.

Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda (Bridge Rectifier)

Penyearah Gelombang Penuh dengan menggunakan 4 Dioda adalah jenis Rectifier yang paling
sering digunakan dalam rangkaian Power Supply karena memberikan kinerja yang lebih baik dari
jenis Penyearah lainnya. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda ini juga sering disebut dengan
Bridge Rectifier atau Penyearah Jembatan.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

Berdasarkan gambar diatas, jika Transformer mengeluarkan output sisi sinyal Positif (+) maka
Output  maka D1 dan D2 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal
Positif tersebut sedangakan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi Negatifnya. Kemudian pada
saat Output Transformer berubah menjadi sisi sinyal Negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada
dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal sisi Positif (+) tersebut sedangkan D1
dan D2 akan menghambat sinyal Negatifnya.

 Penyearah Gelombang yang dilengkapi dengan Kapasitor

Tegangan yang dihasilkan oleh Rectifier belum benar-benar Rata seperti tegangan DC pada
umumnya, oleh karena itu diperlukan Kapasitor yang berfungsi sebagai Filter (Penyaring) untuk
menekan riple yang terjadi pada proses penyearahan Gelombang AC. Kapasitor yang umum
dipakai adalah Kapasitor jenis ELCO (Electrolyte Capacitor).

Sumber:
1) https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-fungsi-dioda-penyearah.html
2) https://www.studiobelajar.com/dioda/
3) http://cucucahyadi89.blogspot.com/2013/02/dioda-penyearah.html
4) https://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-rectifier/

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

V. LANGKAH PERCOBAAN

5.1 Rectifier Setengah Gelombang


1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 7. Percobaan Rectifier Setengah Gelombang

2. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.


3. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data
Pengamatan.
4. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
5. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs)
dan Channel B Osiloskop pada Beban (R).
6. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.
7. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
8. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada Single
untuk mempermudah dalam mengamati gelombang.
9. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga menunjukkan
ukuran gelombang yang dapat anda amati.
10. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh
Osiloskop.
11. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
12. Ulangi Langkah 2 - 11 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda (Lihat pada
Data Pengamatan).

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

5.2 Rectifier Gelombang Penuh

1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 8. Rangkaian Percobaan Rectifier Gelombang Penuh

2. Atur rasio Transformator CT melalui menu Edit Model seperti pada berikut ini.
• param np1 =2
• param ns1 =1
• param ns2 =1
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data
Pengamatan.
5. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
6. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs) dan
Channel B Osiloskop pada Beban (R).
7. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk mempermudah
dalam mengamati gelombang.
8. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
9. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada Single untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.
10. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga menunjukkan
ukuran gelombang yang dapat anda amati.
11. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh
Osiloskop.
12. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
13. Ulangi Langkah 3 - 12 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda (Lihat pada Data
Pengamatan).

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

5.3 Rectifier Jembatan

1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 9. Percobaan Rectifier Jembatan

2. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.


3. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data
Pengamatan.
4. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
5. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs)
dan Channel B Osiloskop pada Beban (R).
6. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.
7. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
8. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada Single
untuk mempermudah dalam mengamati gelombang.
9. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga menunjukkan
ukuran gelombang yang dapat anda amati.
10. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh
Osiloskop.
11. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
12. Ulangi Langkah 2 - 11 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda (Lihat pada
Data Pengamatan).

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

VI. DATA PENGAMATAN


VI.1 Rectifier Setengah Gelombang)

f =50 Hz
V S (V rms ) V dc I dc
2 631.798 mV 631.798 μA
4 1.49 mA 1.49 V

VI.2 Rectifier Gelombang Penuh (1S2PP)

f =50 Hz
V S (V rms ) V dc I dc
2 462 mV 462 μA
4 1.263 V 1.263 mA

VI.3 Rectifier Jembatan

f =50 Hz
V S (V rms ) V dc I dc
2 826.294 mV 826.294 μV
4 2.462 V 2.462 mA

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

VII. RANGKAIAN PERCOBAAN


VII.1 Percobaan I 5.1 Rectifier Setengah Gelombang.

 2 V rms

 4 V rms

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

VII.2 Percobaan II 5.2 Rectifier Gelombang Penuh.

 2 V rms

 4 V rms

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

7.3 Percobaan III 5.3 Rectifier Jembatan.

 2 V rms

 4 V rms

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

VIII. TUGAS AKHIR


1. Pada percobaan I 5.1 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!
Jawab:
a) 2 V rms

b) 4 V rms

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

2. Pada percobaan I 5.1 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut!


Jawab:
 Percobaan I 5.1 Rectifier Setengah Gelombang 2 V rms
V P=V rms √2
¿ 2 V rms √ 2
¿ 2.828 Volt

V P −0,7
V dc =
π
2.828Volt −0,7
¿
3,14
2.128
¿ Volt
3,14
¿ 0.667 Volt

 Percobaan I 5.1 Rectifier Setengah Gelombang 4 V rms


V P=V rms √2
¿ 4 V rms √ 2
¿ 5.656 Volt

V P −0,7
V dc =
π
5.656Volt −0,7
¿
3,14
4.956
¿ Volt
3,14
¿ 1.578 Volt

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

3. Pada percobaan II 5.2 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!
Jawab:
a) 2 V rms

b) 4 V rms

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

4. Pada percobaan II 5.2 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut!


Jawab:
 Percobaan II 5.2 Rectifier Gelombang Penuh 2 V rms
V P=0.5 V rms √ 2
¿( 0.5Volt )2V rms √2
¿ ( 0.5 Volt ) 2.828 Volt
¿ 1.414 Volt

V P−0,7
V dc =2
π
1.414 Volt −0,7
¿2
3,14
0.714
¿2 Volt
3,14
1.428
¿ Volt
3,14
¿ 0.4547 Volt

 Percobaan II 5.2 Rectifier Gelombang Penuh 4 V rms


V P=0.5 V rms √ 2
¿ ( 0.5 Volt ) 4 V rms √ 2
¿ ( 0.5 Volt ) 5.656 Volt
¿ 2 .828Volt

V P−0,7
V dc =2
π
2.828 Volt−0,7
¿2
3,14
2.128
¿2 Volt
3,14
4.256
¿ Volt
3,14
¿ 1.3554 Volt

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

5. Pada percobaan III 5.3 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!
Jawab:
a) 2 V rms

b) 4 V rms

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

6. Pada percobaan III 5.3 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut!
Jawab:
 Percobaan III 5.3 Rectifier Jembatan 2 V rms
V P=V rms √2
¿ 2 V rms √ 2
¿ 2.828 Volt
V P−1.4
V dc =2
π
2.828 Volt – 1.4
¿2
3,14
1.428
¿2 Volt
3,14
2.856
¿ Volt
3,14
¿ 0.9095 Volt

 Percobaan III 5.3 Rectifier Jembatan 4 V rms


V P=V rms √2
¿ 4 V rms √ 2
¿ 5.656 Volt
V P−1.4
V dc =2
π
5.656 Volt−1,4
¿2
3,14
4.256
¿2 Volt
3,14
8.512
¿ Volt
3,14
¿ 2.7108 Volt

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

IX. ANALISA
I) ANALISA (Elang Mulya Perkasa-201971058)
Pada praktikum yang kedua ini kita membahas tentang diode penyearah . Dioda sebagai
penyearah adalah keadaan dimana diode digunakan untuk menyearahkan tegangan AC
(Alternating Current) atau arus bolak-balik menjadi DC (Direct Current) atau arus searah.
Rangkaian diode penyearah ini ada 3 macam yaitu rangkaian half wave rectifier (penyearah
setengah gelombang , full wave rectifier (penyearah gelombang penuh ) , dan bridge rectifier atau
bisa disebut juga diode jembatan .
Pada rangkaian half wave rectifier , hanya ada 1 dioda didalam rangkaian itu sehingga
gelombang yang keluar hanya setengah (hanya gelombang positif saja) dikarenakan pada saat arus
AC dalam keadaan siklus negative maka diode yang kondisi sebelumnya forward bias menjadi
reverse bias sehingga gelombang negative tak bisa melewati diode (diblokir).
Pada rangkaian full wave rectifier ada 2 dioda dan transformator CT . Outputannya adalah
gelombang penuh (positif) yang disebabkan oleh 2 dioda tersebut . untuk gelombang pertama (dari
sumber AC) , diode pertama menjadi forward bias dan diode kedua menjadi reverse bias sehingga
gelombang negative tidak bisa melewati diode ke 2 (karena diode ke 2 dalam keadaan reverse
bias) dan gelombang positif tetap melewati diode ke 1 dikarenakan diode ke 1 dalam keadaan
forward bias. dan untuk gelombang yang kedua diode ke 1 dalam keadaan reverse bias dan diode
ke 2 dalam keadaan forward bias dan oleh karena itu gelombang positif tetap mengalir melewati
diode ke 2 dan gelombang negatif diblokir oleh diode ke 1 (yang dalam keadaan reverse bias).
Kejadian perubahan kondisi diode ini (forward bias dan reverse bias) dikarenakan arus AC yang
arusnya berubah ubah secara bolak balik (positive cycle dan negative cycle).
Pada rangkaian bridge rectifier ada 4 dioda , sebagai contoh D1,D2,D3,D4 . Outputannya
sama dengan rangkaian full wave rectifier yaitu gelombang positif penuh . prinsip kerjanya adalah
pada saat siklus pertama , arus akan melalui diode D1 dan arus negative akan diblokir sehingga
hanya ada gelombang positif . Setelah itu arus yang melalui diode D1 akan masuk ke beban dan
arus tadi akan melewati dioda D2 dan kembali lagi ke sumber tegangan . Dioda D2 dibutuhkan
agar memenuhi siklus gelombang positif pada rangkaian . Pada siklus pertama , Dioda D3 dan
Dioda D4 dalam keadaan reverse bias sehingga tidak ada arus yang mengalir . Siklus kedua adalah
dimana Dioda D3 dan Dioda D4 menjadi forward bias.
Pada percobaan pertama , half wave rectifier . komponen komponen yang digunakan adalah
sumber tegangan , 1 dioda , 2 multimeter (1 untuk mengukur arus dan 1 lagi untuk mengukur
tegangan) , osciloscope dan resistor (beban) untuk melihat gelombang pada beban tersebut setelah
dirangkai dengan benar maka run rangkaian tersebut . Setelah itu kita melihat gelombang tegangan
sebelum dan sesudah melewati dioda serta arus tegangan setelah melewati dioda . kita melihat
bahwa gelombang sebelum melewati dioda itu gelombang penuh (positive dan minus) dalam 1
cycle tetapi ketika melewati dioda maka gelombang dalam 1 cycle hanya setengah gelombang
positif .
Pada percobaan kedua , full wave rectifier . komponen komponen yang digunakan adalah
sumber tegangan , 2 dioda , 2 multimeter , trafo CT , oscilloscope, beban(resistor), dan sumber
tegangan . Trafo CT pada rangkaian ini digunakan untuk membagi tegangan . dikarenakan
adanya trafo CT ini maka rangkaian ini tidak terlalu popular dibandingkan dengan rangkaian
bridge diode . Pada saat kita melihat oscilosope tersebut , kita melihat gelombang penuh positive
dikarenakan 2 dioda tersebut
Pada percobaan ketiga , bridge rectifier . komponen komponen yang digunakan adalah 4
dioda , sumber tegangan , oscilloscope , 2 multimeter , oscilloscope dan beban . Rangkaian ini

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

adalah rangkaian yang populer dikarenakan tidak memakai trafo CT . rangkaian ini biasanya
ditemukan di charge hp , laptop , dan lain lain. Pada saat rangkaian kita run , kita melihat
oscilloscope dan hasil gelombang nya adalah gelombang penuh positif .

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

II) ANALISA (Catur Rara Paringga Rizaldi-201971057)

Pada praktikum pertama modul 2 ini membahas tentang Dioda Penyearah. Dimana dioda itu
sendiri hanya dapat mengalirkan arus ke satu arah, pengertian dari Dioda adalah merupakan
salah satu bentuk dari komponen elektronik khusus dengan dua elektroda disebut anoda dan
katoda. Kebanyakan dari dioda dibuat dengan bahan semikonduktor seperti silikon dengan nilai
V cut ∈¿ ¿ pada dioda adalah 0,7 Volt, germanium dengan nilai V cut ∈¿ ¿ pada dioda adalah 0,3Volt,
atau biasa disebut dengan selenium. Untuk mengetahui karakteristik dioda dapat dilakukan
dengan cara memasang dioda seri dengan sebuah catu daya DC dan sebuah resistor. Dioda
penyearah atau yang biasa disebut rectifier adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon
yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik atau arus AC ke arus
searah atau arus DC ataupun, mengubah arus searah atau arus DC menjadi arus bolak-balik atau
arus AC.

Tujuan dari praktikum modul 2 tentang Dioda Penyearah ini ada 3 yaitu, pertama dapat
memahami fungsi aplikasi dari dioda penyearah, yang kedua mampu atau dapat menganalisa
rangkaian dioda penyearah setengah gelombang, dan yang terakhir adalah mampu atau dapat
menganalisa rangkaian dioda penyearah gelombang penuh.

Pada praktikum modul2 tentang Dioda Penyearah ini menggunakan alat dan perlengkapan
yaitu 1 Unit PC dan software NI Multisim. Dimana PC ini digunakan sebagai media untuk
merangkai rangkaian elektronika dengan menggunakan software NI Multisim.

Pada praktikum modul 2 tentang Dioda Penyearah ini terdapat 3 Percobaan, yang pertama
Percobaan 1 yaitu mengenai Rectifier Setengah Gelombang, Percobaan 2 yaitu mengenai
Rectifier Gelombang Penuh dan Percobaan yang terakhir yaitu Percobaan 3 mengenai Rectifier
Jembatan.
Percobaan 1 yaitu mengenai Rectifier Setengah Gelombang, langkah yang pertama
rangkailah rangkaian seperti gambar 7 pada Percobaan Rectifier Setengah Gelombang pada
modul 2 dengan menggunakan software NI Multisim. Langkah yang kedua jalankan simulasi
dengan menekan tombol Run atau F5. Selanjutnya langkah yang ketiga amati nilai arus dan
tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data Pengamatan. Langkah yang
keempat dengan menghentikan simulasi dengan menekan tombol Stop. Langkah yang kelima
hubungkan Osiloskop pada rangkaian, hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs) dan
Channel B Osiloskop pada Beban (R). Langkah yang keenam berikan warna berbeda antara
kabel Channel A dan kabel Channel B untuk mempermudah dalam mengamati gelombang.
Langkah yang ketujuh jalankan kembali simulasi dengan menekan tombol Run atau F5. Langkah
yang kedelapan dengan membuka Osiloskop dengan cara mengklik 2 kali, kemudian atur Trigger
Osiloskop pada Single untuk mempermudah dalam mengamati gelombang. Langkah yang
kesembilan atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga
menunjukkan ukuran gelombang yang diamati. Langkah yang kesepuluh amati bentuk
gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh Osiloskop. Langkah yang
kesebelas dengan menghentikan simulasi dengan menekan tombol Stop. Langkah yang terakhir
dengan mengulangi Ulangi Langkah kedua sampai langkah sebelas untuk nilai Tegangan Sumber
4 V rms (Vs) yang berbeda yaitu amatilah lihat pada data pengamatan yang didapatkan dengan
menggunakan software NI Multisim.

Percobaan 2 yaitu mengenai Rectifier Gelombang Penuh, langkah yang pertama rangkailah
rangkaian seperti gambar 7 pada Percobaan Rectifier Setengah Gelombang pada modul 2 dengan
menggunakan software NI Multisim. Langkah yang kedua atur rasio nilai Transformator CT
melalui menu Edit Model dengan nilai param np1 adalah 2, kemudian nilai param ns1 adalah 1,
dan nilai param ns2 adalah 1. Langkah yang ketiga jalankan simulasi dengan menekan tombol

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

Run atau F5. Selanjutnya langkah yang keempat amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada
Multimeter DC dan catat pada Data Pengamatan. Langkah yang kelima dengan menghentikan
simulasi dengan menekan tombol Stop. Langkah yang keenam hubungkan Osiloskop pada
rangkaian, hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs) dan Channel B Osiloskop pada
Beban (R). Langkah yang ketujuh berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel
Channel B untuk mempermudah dalam mengamati gelombang. Langkah yang kedelapan
jalankan kembali simulasi dengan menekan tombol Run atau F5. Langkah yang kesembilan
dengan membuka Osiloskop dengan cara mengklik 2 kali, kemudian atur Trigger Osiloskop pada
Single untuk mempermudah dalam mengamati gelombang. Langkah yang kesepuluh atur Scale
Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga menunjukkan ukuran gelombang
yang diamati. Langkah yang kesebelas amati bentuk gelombang masukan dan gelombang
keluaran yang ditampilkan oleh Osiloskop. Langkah yang keduabelas dengan menghentikan
simulasi dengan menekan tombol Stop. Langkah yang terakhir dengan mengulangi Ulangi
Langkah ketiga sampai langkah duabelas untuk nilai Tegangan Sumber 4 V rms (Vs) yang
berbeda yaitu amatilah lihat pada data pengamatan yang didapatkan dengan menggunakan
software NI Multisim.

Percobaan 3 yaitu mengenai Rectifier Jembatan, langkah yang pertama rangkailah


rangkaian seperti gambar 7 pada Percobaan Rectifier Setengah Gelombang pada modul 2 dengan
menggunakan software NI Multisim. Langkah yang kedua jalankan simulasi dengan menekan
tombol Run atau F5. Selanjutnya langkah yang ketiga amati nilai arus dan tegangan yang terukur
pada Multimeter DC dan catat pada Data Pengamatan. Langkah yang keempat dengan
menghentikan simulasi dengan menekan tombol Stop. Langkah yang kelima hubungkan
Osiloskop pada rangkaian, hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs) dan Channel B
Osiloskop pada Beban (R). Langkah yang keenam berikan warna berbeda antara kabel Channel
A dan kabel Channel B untuk mempermudah dalam mengamati gelombang. Langkah yang
ketujuh jalankan kembali simulasi dengan menekan tombol Run atau F5. Langkah yang
kedelapan dengan membuka Osiloskop dengan cara mengklik 2 kali, kemudian atur Trigger
Osiloskop pada Single untuk mempermudah dalam mengamati gelombang. Langkah yang
kesembilan atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga
menunjukkan ukuran gelombang yang diamati. Langkah yang kesepuluh amati bentuk
gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh Osiloskop. Langkah yang
kesebelas dengan menghentikan simulasi dengan menekan tombol Stop. Langkah yang terakhir
dengan mengulangi Ulangi Langkah kedua sampai langkah sebelas untuk nilai Tegangan Sumber
4 V rms (Vs) yang berbeda yaitu amatilah lihat pada data pengamatan yang didapatkan dengan
menggunakan software NI Multisim.

Pada praktikum modul 2 tentang Dioda Penyearah ini ditemukan beberapa kemungkinan
kesalahan, dari perhitungan yang dilakukan oleh praktikan dan tidak telitian praktikan dalam
membulatkan bilangan sehingga dapat dihasilkan nilai yang berbeda dari nilai yang seharusnya.
Kesalahan juga sangat banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kemungkinan
kesalahan dari komputer/ PC atau laptop yang digunakan kemungkinan error atau bermasalah.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

III) ANALISA (Muh Aan Al Rahmadan-201971056)

Pada praktikum Elektronika kali ini modul 2 tentang Dioda Penyearah. Dimana Dioda
adalah Komponen Elektronika yang terdiri dari dua buah elektroda yang fungsinya untuk
menyearahkan arus. Penyearah atau biasa disebut juga dengan rectifier merupakan peristiwa
pengubahan arus bolak-balik (alternating current) menjadi arus searah (direct current). Dioda
penyearah adalah komponen elektronika yang dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah. Arus bolak-balik (alternating current/AC) adalah arus yang arah dan besarnya setiap saat
berubah-rubah. Sedangkan Arus searah (Direct Current/DC) adalah arus listrik yang mengalir
secara searah dan dimana electron mengalir dari potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah.
Adapun Tujuan praktikum kali ini yang pertama yaitu memahami fungsi aplikasi diode
penyearah. Agar praktikan dapat mendalami prinsip kerja dari diode. Prinsip kerja diode adalah
apabila sumber tegangan positif bertemu dengan anoda dan sumber tegangan negative bertemu
dengan katoda maka arus dapat melewati diode dan biasa disebut juga dengan Forward bias,
sedangkan apabila sumber tegangan positif bertemu dengan katoda dan sumber tegangan
negative bertemu dengan anoda maka arus listrik tidak dapat mengalir biasa disebut juga dengan
reverse bias. Tujuan yang kedua pada praktikum kali ini adalah mampu menganalisa rangkaian
diode penyearah setengah gelombang. Dimana praktikan dapat menganalisa percobaan pada
rectrifier setengah gelombang yang menggunakan software ni multisim. Rectrifier setengah
gelombang merupakan suatu peristiwa dimana arus AC dapat diubah menjadi Arus DC dengan
menggunakan satu diode. Terdapat dua siklus yang terjadi pada percobaan rectrifier setengah
gelombang. Siklus yang pertama adalah ketika sumber positif bertemu dengan anoda dan sumber
negative bertemu dengan katoda maka akan terjadinya forward bias dimana arus dapat mengalir.
Fase yang kedua adalah Ketika sumber positif bertemu dengan katoda dan sumber negative
bertemu dengan anoda maka akan terjadinya reverse bias dimana arus tidak dapat mengalir.
Tujuan yang ketiga adalah mampu menganalisa rangkaian diode penyearah gelombang
penuh.percobaan Rectrifier gelombang penuh ini menggunakan trafo CT dan dua diode. Trafo
CT atau trafomator center tap yang digunakan untuk sebagai penurun tegangan yang nantinya
akan dibagi dua dari hasil tegangan yang sudah diturunkan.
Pada praktikum kali ini terdapat beberapa hasil dalam percobaan. Pada percobaan pertama
adalah percobaan rectrifier setengah gelombang. Hasil dari percobaan yang pertama ini ialah
terbuktinya diode dapat mengubah arus bolak-balik(AC) menjadi arus searah (DC) sebagaimana
prinsip diode yang sebagai penyearah, pada diode yang kita pakai dalam percobaan ini mencapai
nilai Vcut-nya adalah 0,7 dimana bahan dasar dari diode tersebut aadalah silikon, dan apabila
nilai Vcut- nya 0,2 sampai dengan 0,3 maka bahan utamanya adalah germanium. Pada hasil
analisa menggunakan osiloskop gelombang yang terlihat pada osiloskop adalah gelombang
sinusoidal yang mana channel A adalah gelombang input arus bolak-baliknya, sedangkan
channel B adalah gelombang output yang sudah berubah menjadi arus DC. Pada osiloskop
terlihat gelombang output tersebut hanya bukit atau amplitude sinusodialnya saja dimana
menunjukkan bahwassnya arus yang mengalir melewati diode adalah arus DC. Dari hasil data
pengamatan pada percobaan yang pertama dapat disimpulkan arus dan tegangan pada percobaan
ini mengandung hukum ohm. Dimana hukum ohm ini apabila nilai tegangan efektif yang
diberikan semakin besar maka nilai arus dan tegangan yang mengalir maka akan semakin besar
sesuai dengan persamaan hukum yang mana tegangan dan arus berbanding lurus. Pada
percobaan yang kedua adalah percobaan rectrifier gelombang penuh. Pada percobaan gelombang

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

rectriifer ini dapat di analisa gelombangnya pada osiloskop dapat dilihat gelombang output yang
mengalir, bukit sinusoidal atau amolitudonya menunjukan kerapatan yang lebih rapat dari
gelombang output pada percobaan yang pertama. Kerspatan ini disebabkan oleh penggunaan dua
dioda dan trafo CT. trafo CT ini menghasilkan dua buah tegangan dan tegangan tersebut
mengalir pada masing- masing dioda yang menyebabkan arus DC yang mengalir mka menjadi
dua kali lipat. Pada hasil data pengamatan yang diambil pada percobaan yang kedua adalah dapat
disimpulkan sama halnya dengan percobaan yang pertama dimana berlakunya hukum ohm. Pada
percobaan yang ketiga adalah rectrifier jembatan. Pada hasil gelombang sinusodial yang terbaca
oleh osiloskop adalah menunjukkan kerapatan bukit-bukit gelombangnya lebih rapat daripada
percobaan gelombang penuh. Kerapatan tersebut disebabkan oleh penggunaan 4 buah diode.4
buah diode tersebut menyebabkan nilai arus DC dan tegangan DC yang mengalir lebih besar
daripada percobaan yang sebelum-sebelumnya.
Pada praktikum kali ini terdapat beberapa kesalahan yang dapaat terjadi selama praktikum ini.
Kesalahannya yaitu disebabkan oleh Human Error atau kelalaian praktikan, dimulai dari
pemasangan rangkaian pada muliti sim, ketelitian penulisan sebuah nilai, kurang telitinya
praktikan dalam perhitungan, terjadinya error pada software ni multi sim tersebut dan lain
sebagainya

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

IV) ANALISA (Al Ikhsan Muhammad Naufal-201971055)


Pada praktikum daring kali ini, kita membahas sekaligus memperdalam ilmu pada modul 2 yang
berjudul “Dioda Peenyearah”. Adapun tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk memahami
fungsi aplikasi dari diode penyearah, mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah stengah
gelombang, serta mampu menganalisa rangkaian diode penyearah gelombang penuh. . Rangkaian
diode sebagai penyearah juga terdiri atas beberapa model, yaitu penyearah setengah gelombang,
penyearah gelombang penuh dengan dua diode dan penyearah gelombang penuh dengan sistem
jembatan.
Penyearah Setengah Gelombang merupakan Penyearah yang paling sederhana karena
hanya menggunakan 1 buah Dioda untuk menghambat sisi sinyal negatif dari gelombang AC dari
Power supply dan melewatkan sisi sinyal Positifnya. Sumber AC menghasilkan sebuah tegangan
sinusoida. Pada prinsipnya, arus AC terdiri dari 2 sisi gelombang yakni sisi positif dan sisi negatif
yang bolak-balik. Sisi Positif gelombang  dari arus AC yang masuk ke Dioda akan menyebabkan
Dioda menjadi bias maju (Forward Bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi Negatif
gelombang arus AC yang masuk akan menjadikan Dioda dalam posisi Reverse Bias (Bias
Terbalik) sehingga menghambat sinyal negatif tersebut.Penyearah Setengah Gelombang ini
sebenarnya kurang efisien, karena cuma mengambil satu siklus sinyal aja. Artinya, siklus lainnya
gak diambil atau terbuang. Ini mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang punya
daya yang lebih kecil.
Dioda Penyearah Gelombang penuh ini merupakan penyearah yang mengeluarkan semua
siklus gelombang sinus dari sinyal AC. Rectifier Gelombang Penuh ini membalikkan masing-
masing putaran setengah negative sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran setengah positif.
Penyearah gelombang penuh atau full wave rectifier merupakan sistem penyearah gelombang
yang dapat menyearahkan semua siklus gelombang baik pada fase positif maupun pada fase
negatif. Secara umum penyearah gelombang penuh dapat dilakukan atau dibuat dengan dua cara
yaitu dengan menggunakan dua buah dioda atau dengan menggunakan empat buah dioda. Pada
rangkaian dengan dua bauh diode, dengan dua signal tegangan AC yang saling berbeda fase maka
kedua dioda masing-masing akan berfungsi sebagai penyearah setengah gelombang dan bekerja
secara bergantian. Satu dioda akan menyearahkan siklus positif dari atas lilitasn dan satu dioda
kemudian bergantian menyearahkan siklus positif dari lilitan bawah yang merupakan kebalikan
fase dari siklus negatif signal input AC.
Rectifier Jembatan (Dioda Brige) menyerupai rectifier gelombang penuh sebab dapat
memproduksi tegangan keluaran gelombang penuh. Dioda Bridge pada dasarnya merupakan
susunan dari empat buah Dioda yang dirangkai dalam konfigurasi rangkaian jembatan yang
dikemas menjadi satu perangkat komponen yang berkaki empat. Dua kaki Terminal dipergunakan
sebagai Input untuk tegangan/arus listrik AC (bolak balik) sedangkan dua kaki terminalnya lagi
adalah terminal Output yaitu Terminal Output Positif (+) dan Terminal Output Negatif (-).
Keempat Dioda yang diberi label D1, D2, D3 dan D4 disusun secara “seri berpasangan” dengan
hanya dua dioda saja yang melewatkan arus satu sisi sinyal atau arus setengah siklus gelombang.
Pada saat sisi sinyal positif (+) diberikan ke Input-1 dan sinyal negatif (-) diberikan ke Input-2
Dioda bridge, rangkaian internal D1 dan D2 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga
melewatkan sinyal positif tersebut, sedangkan D3 dan D4 akan berada dalam kondisi Reverse Bias
yang menghambat sinyal sisi negatifnya. Kemudian pada saat sinyal berubah menjadi sinyal
negatif (-) yang diberikan ke Input-1 dan sinyal positif (+) ke Input-2 Dioda bridge maka D3 dan
D4 akan berubah juga menjadi kondisi Forward Bias yang melewatkan sedangkan D1 dan D2-nya
menjadi reverse bias yang menghambat sinyal sisi negative.
Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika
Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

Pada percobaan pertama yaitu Rectifier Setengah Gelombang, kita menggunakan


komponen seperti : Dua buah multimeter untuk menghitung kuat arus dan tegangan, AC Power,
diode 1s1888, oscilloscope, ground, dan resistor 1kΩ. Pada saat diberi tegangan 2 Vrms
dihasilkan arus dan tegangan yang kecil, sedangkan pada saat diberi tegangan 4 Vrms dihasilkan
tegangan yang lebih besar. Pada saat rangkaian disambungkan dengan oscilloscope dapat
dibuktikan bahwa rangkaian teersebut merupakan Rectifier Setengah Gelombang.
Pada percobaan kedua yaitu Rectifier Gelombang Penuh, kita menggunakan komponen :
Dua buah multimeter untuk menghitung kuat arus dan tegangan, transformator 1P2S, AC Power,
dua buah diode 1s1888, oscilloscope, ground , dan resistor 1kΩ. Kedua multimeter di flip
horizontal agar hasil arus dan tegangan yang didapat tidak negative (-). Pada saat diberi tegangan
2 Vrms dihasilkan arus dan tegangan yang kecil, sedangkan pada saat diberi tegangan 4 Vrms
dihasilkan tegangan yang lebih besar. Pada saat rangkaian disambungkan dengan oscilloscope
dapat dibuktikan bahwa rangkaian teersebut merupakan Rectifier Gelombang Penuh.
Pada percobaan ketiga yaitu Rectifier Jembatan, kita menggunakan komponen : Dua buah
multimeter untuk menghitung kuat arus dan tegangan, AC Power, diode brige 3N255,
oscilloscope, ground, dan resistor 1kΩ. Pada saat diberi tegangan 2 Vrms dihasilkan arus dan
tegangan yang kecil, sedangkan pada saat diberi tegangan 4 Vrms dihasilkan tegangan yang lebih
besar. Pada saat rangkaian disambungkan dengan oscilloscope dapat dibuktikan bahwa rangkaian
teersebut merupakan Rectifier Jembatan.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

V) ANALISA (El Khana Aburyzal Sihombing-201971054)

Dalam praktikum kali ini, kami membahas mengenai modul 2 dengan judul Dioda
penyearah. Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi
menyearahkan arus.

Pengertian dari Penyearah Gelombang adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau
Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal
DC (Direct Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah Gelombang ini pada umumnya
menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki
karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka Dioda tersebut hanya
akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya lagi diblokir.
Rectifier atau Penyearah Gelombang dibagi menjadi dua jenis yaitu Half Wave Rectifier
(Penyearah Setengah Gelombang) dan Full Wave Rectifier (Penyearah Gelombang Penuh).
Dimana Half Wave Rectifier atau Penyearah Setengah Gelombang merupakan Penyearah yang
paling sederhana karena hanya menggunakan satu buah Dioda untuk menghambat sisi sinyal
negatif dari gelombang AC dari Power supply dan melewatkan sisi sinyal Positif-nya.
Sedangkan pada Full Wave Rectifier atau Penyearah Gelombang Penuh terdapat dua cara untuk
membentuk Full Wave Rectifier atau Penyearah Gelombang Penuh. Kedua cara tersebut tetap
menggunakan Dioda sebagai Penyearahnya namun dengan jumlah Dioda yang berbeda yaitu
dengan menggunakan dua Dioda dan empat Dioda. Penyearah Gelombang Penuh dengan dua
Dioda harus menggunakan Transformer CT sedangkan Penyearah empat Dioda tidak perlu
menggunakan Transformer CT, Penyearah empat Dioda sering disebut juga dengan Full Wave
Bridge Rectifier.

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam praktikum ini adalah dapat memahami fungsi
aplikasi dari dioda penyearah, kemudian mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah
setengah gelombang, dan terakhir mampu atau menganalisa rangkaian dioda penyearah
gelombang penuh.

Pada praktikum ini kami menggunakan alat dan bahan yaitu 1unit pc yang berfungsi sebagai
alat yang digunakan, kemudian ada software NI Multisim sebagai aplikasi yang digunakan untuk
membuat rangkaian dalam pc.
Pada rangkaian rectifier setengah gelombang sumber AC menghasilkan sebuah tegangan
sinudoidal. Diasumsikan sebuah dioda ideal, putaran setengah positif tegangan sumber dioda
akan bias maju. Saat saklar ditutup, tegangan sumber putaran setengah positif akan muncul
melalui resistor beban. Pada putaran setengah negatif, dioda merupakan bias balik. Dalam hal
ini, dioda ideal akan terlihat sebagai sebuah saklar terbuka dan tidak ada tegangan yang muncul
pada resistor beban.
Pada rectifier gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran setengah negatif
sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran setengah positif. Rectifier gelombang penuh
sama dengan dua kali rectifier setengah gelombang. Sebab center tap, masing-masing rectifier
mempunyai sebuah tegangan masukan yang sama dengan setengah tegangan sekunder. Dioda D1
menghatar ke putaran setengah positif dan dioda D2 menghantar ke putaran setengah negatif.
Sebagai hasilnya, arus beban rectifier mengalir selama setengah putaran bersama sama. Rectifier
gelombang penuh sama dengan dua kali bolak-balik pada rectifier setengah gelombang.

Pada rectifier Jembatan menyerupai rectifier gelombang penuh sebab dapat memproduksi
tegangan keluaran gelombang penuh. Dioda D1 dan D2 menghantar di atas setengah putaran
positif dan D3 dan D4 menghantar di atas setengah putaran negatif. Sebagai hasilnya arus beban
rectifier mengalir selama di antara setengah putaran.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

X. KESIMPULAN
Pada praktikum kedua modul 2 ini membahas tentang Dioda Penyearah. Dan dapat
disimpulkan bahwa:
1) Pengaplikasian dioda penyearah ada tiga yaitu :
 Penyearah setengah gelombang (half wave rectifier)
 Penyearah gelombang penuh ( full wave rectifier)
 Dioda Jembatan (Bridge Diode)
2) Rangkaian dioda penyearah setengah gelombang adalah rangkaian yang
menghasilkan output setengah gelombang positif setiap siklusnya dan hanya ada 1
dioda dalam rangkaiannnya.
3) Rangkaian dioda penyearah gelombang penuh adalah rangkaian yang menghasilkan
output gelombang penuh positif disetiap siklusnya . rangkaian dengan output
gelombang penuh positif dibedakan menjadi dua yaitu dioda jembatan dan
penyearah gelombang penuh.
4) Pada rangkaian dioda jembatan terdapat 4 dioda dan tidak memakai trafo CT.
5) Pada rangkaian penyearah gelombang penuh terdapat 2 dioda dan memakai trafo
CT.
6) Rangkaian dioda jembatan sering digunakan (salah satu alasannya) karena tidak
memakai trafo CT.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

XI. PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK

 El Khana Aburyzal: Teori Tambahan, Data Pengamatan Percobaan 1, Rangkaian percobaan


1, Gelombang keluaran percobaan Tugas Akhir No 1 dan Analisa per individu.
 Catur Rara Paringga: Susun laporan, Teori Modul, Cover, Perhitungann Tugas Akhir No 2, 4
6. dan Analisa per individu
 Al Ikhsan Muhammad Naufal: Data Pengamatan percobaan 2 dan percobaan 3, Rangkaian
percobaan 2 dan percobaan 3, Tugas Akhir No 3, 5 dan Analisa per individu.
 Elang Mulya Perkasa: Kesimpulan dan Analisa per individu.
 Muh Aan Al Ramadhan: Analisa per individu.

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN
Kelompok 6B

Laboratorium Rangkaian Listrik dan Elektronika


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai