Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA
MODUL II Dioda Penyearah

Nama : Bayu Sudrajat

NIM : 202271503

Kelompok : 1B

Kelas : B

Program Studi : D3 Teknik Elektro

Tgl Praktikum : 22 Oktober 2022

Nama Asisten : ZHAFIRA

LABORATORIUM DASAR TEKNIK ELEKTRO


INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA
2022
MODUL II
DIODA PENYEARAH

I. TUJUAN
1. Memahami fungsi aplikasi dari dioda penyearah.
2. Mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah setengah gelombang.
3. Mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah gelombang penuh.

II. ALAT DAN PERLENGKAPAN


1. 1 Unit PC.
2. Software NI Multisim.
Bayu Sudrajat
202271503

III. TEORI MODUL

Salah satu aplikasi dari dioda adalah dioda sebagai penyearah. Penyearah adalah
peristiwa pengubahan tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Rangkaian dioda sebagai
penyearah juga terdiri atas beberapa model, yaitu Penyearah Setengah Gelombang, Penyearah
Gelombang Penuh dengan Dua Dioda dan Penyearah Gelombang Penuh dengan Sistem
Jembatan.

3.1. Rectifier Setengah Gelombang

(a) (b) (c)

Gambar 43. Rangkaian Dioda (a) Penyearah Setengah Gelombang Ideal (b) Putaran
Setengah Positif (c) Putaran Setengah Negatif

Gambar 43 (a) menunjukkan rangkaian penyearah setengah gelombang. Sumber AC


menghasilkan sebuah tegangan sinudoidal. Diasumsikan sebuah dioda ideal, putaran setengah
positif tegangan sumber dioda akan bias maju. Saat saklar ditutup, seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 43 (b), tegangan sumber putaran setengah positif akan muncul melalui resistor
beban. Pada putaran setengah negatif, dioda merupakan bias balik. Dalam hal ini, dioda ideal
akan terlihat sebagai sebuah saklar terbuka seperti ditunjukkan pada Gambar 43 (c) dan tidak
ada tegangan yang muncul pada resistor beban.

Gambar 44. Bentuk Keluaran Setengah Gelombang Rectifier

Misalkan tegangan sinusoidal yang diberikan adalah:

𝑣(t) = Vm sin ωt

Ket:
Vm = Tegangan Maksimum (Volt)
Vm
Veff = Tegangan Efektif
√2
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

Maka tegangan searah setengah gelombang adalah:


Vm
V dc =
π
Dan arus searah adalah:
V dc
I dc =
R

3.2. Rectifier Gelombang Penuh

Rectifier gelombang penuh membalikkan masing-masing putaran setengah negatif


sehingga mendapatkan jumlah dua kali putaran setengah positif.

Gambar 45. Rectifier Gelombang Penuh

Gambar 45 menunjukkan sebuah rangkaian rectifier gelombang penuh. Rectifier


gelombang penuh sama dengan dua kali rectifier setengah gelombang. Sebab center tap,
masing-masing rectifier mempunyai sebuah tegangan masukan yang sama dengan setengah
tegangan sekunder. Dioda D1 menghatar ke putaran setengah positif dan dioda D2 menghantar
ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya, arus beban rectifier mengalir selama setengah
putaran bersama sama. Rectifier gelombang penuh sama dengan dua kali bolak-balik pada
rectifier setengah gelombang.

Gambar 46. Bentuk Keluaran Rectifier Gelombang Penuh

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

Tegangan maksimum pada rectifier gelombang penuh adalah:

𝑉𝑝 = 0.5 Vm

Maka tegangan searah adalah:


Vp
V dc =2
π
Dan arus searah adalah:
V dc
I dc =
R

3.3. Rectifier Jembatan

Rectifier Jembatan menyerupai rectifier gelombang penuh sebab dapat memproduksi


tegangan keluaran gelombang penuh.

Gambar 47. Rectifier Jembatan

Gambar 47 menunjukkan sebuah rangkaian rectifier jembatan. Dioda D 1 dan D2


menghantar di atas setengah putaran positif dan D3 dan D4 menghantar di atas setengah putaran
negatif. Sebagai hasilnya arus beban rectifier mengalir selama di antara setengah putaran.

Gambar 48. Bentuk Keluaran Rectifier Jembatan

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

Tegangan maksimum pada rectifier gelombang penuh adalah:

Vp = Vm
Maka tegangan searah adalah:
Vp
V dc =2
π
Dan arus searah adalah:

V dc
I dc =
R

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

IV. TEORI TAMBAHAN

Dioda Penyearah
Dioda (diode) yaitu komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor
dan fungsinya buat menghantarkan arus listrik ke satu arah tapi menghambat arus listrik dari
arah sebaliknya.

Pengertian Dioda Penyearah


Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah Gelombang adalah
suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah
sinyal AC (Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct Current). Rangkaian Rectifier atau
Penyearah Gelombang ini pada umumnya menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya.
Hal ini dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu
arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-
balik (AC), maka Dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan
setengah gelombangnya lagi diblokir.

Simbol dan Bentuk Dioda penyearah

Prinsip Kerja Dioda Penyearah


Salah satu fungsi dioda yaitu sebagai penyearah arus. Hal ini sesuai dengan
karakteristik dasar dioda yang cuma melewatkan arus listrik satu arah saja. Fungsi dioda
sebagai penyearah ini banyak diaplikasikan pada rangkaian power supply dan pada tulisan kali
ini akan dibahas lebih detail tentang prinsip kerja dioda sebagai penyearah. Maksudnya,
penyearah disini merupakan dioda yang dipakai buat menyearahkan arus bolak – balik (AC)
menjadi arus searah (DC).
Prinsip ini dipakai pada saat kita membutuhkan tegangan DC dari sumber tegangan AC
seperti pada listrik rumah tangga. Sumber listrik dirumah yang diperoleh dari PLN yaitu
tegangan AC sebesar 220V. Agar dapat dipakai pada perangkat elektronika seperti misalnya
Televisi, Radio, DVD Player, Charger Hp dan sebagainya. Tegangan AC tersebut harus
diturunkan dan disearahkan terlebih dulu. Nah, buat keperluan penyearahan inilah dioda
dibutuhkan.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

Jenis-jenis Dioda Penyearah (Rectifier)


Ada beberapa jenis rangkaian penyearah berdasarkan  konfigurasi rangkaian dioda dan
bentuk sinyal yang dihasilkan.

Masing-masing konfigurasi memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri.


Pemilihan konfigurasi didasarkan pada kebutuhan dengan memperhatikan aspek kestabilan,
kehalusan dan tentunya biaya komponen.

Dioda Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave)


Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling
sederhana, yaitu yang terdiri dari satu dioda. Gambar 1 menunjukkan rangkaian penyearah
setengah gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh masukan dari
sekunder trafo yang berupa tegangan berbentuk sinus, vi = Vm Sin wt (gambar 1 (b)). Vm
merupakan tegangan puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur
dengan CRO, sedangkan harga yang tercantum pada sekunder trafo merupakan tegangan
efektif yang dapat diukur dengan menggunakan volt meter. Hubungan antara tegangan puncak
Vm dengan tegangan efektif (Veff) atau tegangan rms.

Gambar 1, Half Wave Rectifier

Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input
berupa siklus positif maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL),
dan sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatif maka dioda mendapat bias mundur
sehingga tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b) dan
arus beban (i) pada (c) dari gambar 1. Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju)
adalah Rf, yang umumnya nilainya lebih kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat bias
mundur) resistansinya besar sekali atau dalam pembahasan ini dianggap tidak terhigga,
sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0. Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503
gambar (c) bentuknya arus searah (satu arah) yang harga rataratanya tidak sama dengan nol
seperti pada arus bolak-balik.

Gambar 1b

Dalam perencanaan rangkaian penyearah, hal penting untuk diketahui adalah harga
tegangan maksimum yang diijinkan terhadap dioda. Tegangan maksimum ini sering disebut
PIV (peak- nverse voltage) atau tegangan puncak balik. Hal ini karena pada saat diode
mendapat bias mundur (balik) maka tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari
sekunder trafo berada pada dioda.
Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut:

Kelebihannya:
1. Sederhana, simpel dan hemat biaya karena cuma memakai satu dioda dan satu fasa sinyal
sinus.
Kelemahannya:
1. Keluarannya punya riak (ripple) yang sangat besar, jadi gak halus dan membutuhkan
kapasitor besar pada aplikasi frekuensi rendah seperti listrik PLN 50Hz.
2. Kurang efisien, karena cuma mengambil satu siklus sinyal aja. Artinya, siklus lainnya gak
diambil atau terbuang. Ini mengakibatkan keluaran dari penyearah setengah gelombang
punya daya yang lebih kecil.

Full Wave Rectifier (Penyearah Gelombang Penuh)


Terdapat 2 cara untuk membentuk Full Wave Rectifier atau Penyearah Gelombang
Penuh. Kedua cara tersebut tetap menggunakan Dioda sebagai Penyearahnya namun dengan
jumlah Dioda yang berbeda yaitu dengan menggunakan 2 Dioda dan 4 Dioda. Penyearah
Gelombang Penuh dengan 2 Dioda harus menggunakan Transformer CT sedangkan Penyearah

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503
4 Dioda tidak perlu menggunakan Transformer CT, Penyearah 4 Dioda sering disebut juga
dengan Full Wave Bridge Rectifier.

 Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda (Center Tap)


Gambar di bawah  menunjukkan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan
menggunakan trafo CT. Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan
keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua
keluaran ini masing- masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal
siklus positip maka D2 mendapat sinyal siklus negatip, dan sebaliknya.

Dengan demikian, D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1 dan


i2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL menjadi satu arah.
Rangkaian penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah
gelombang yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus. Tegangan puncak inverse yang
dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm. Pada saat siklus positiF, dimana D1 sedang hidup
(ON) dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah tegangan yang berada pada diode D2 yang
sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan sekunder trafo.

 Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda

Penyearah Gelombang Penuh dengan menggunakan 4 Dioda adalah jenis Rectifier yang
paling sering digunakan dalam rangkaian Power Supply karena memberikan kinerja yang lebih
baik dari jenis Penyearah lainnya. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda ini juga sering disebut

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503
dengan Bridge Rectifier atau Penyearah Jembatan.

Berdasarkan gambar diatas, jika Transformer mengeluarkan output sisi sinyal Positif (+)
maka Output  maka D1 dan D2 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan
sinyal Positif tersebut sedangakan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi Negatifnya. Kemudian
pada saat Output Transformer berubah menjadi sisi sinyal Negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada
dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal sisi Positif (+) tersebut sedangkan D1 dan
D2 akan menghambat sinyal Negatifnya.

Penyearah Dilengkapi Filter Kapasitor


Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka
dipasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada gambar
berikut.

Fungsi kapasitor pada rangkaian diatas untuk menekan riple yang terjadi dari proses
penyearahan gelombang AC. Setelah dipasang filter kapasitor maka output dari rangkaian
penyearah gelombang penuh ini akan menjadi tegangan DC (Direct Current) yang dpat
diformulasikan sebagai berikut :

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

SUMBER:
 https://cerdika.com/dioda-penyearah/
 http://blog.unnes.ac.id/antosupri/penyearah-setengah-gelombang-half-wave/
 https://www.unboxing.eu.org/2013/10/penyearah-rectifier.html
 https://nulis-ilmu.com/dioda-penyearah-rectifier/
 https://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-rectifier/

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

V. LANGKAH PERCOBAAN

5.1. Rectifier Setengah Gelombang

1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 49. Percobaan Rectifier Setengah Gelombang

1. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.


2. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data
Pengamatan.
3. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
4. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs) dan
Channel B Osiloskop pada Beban (R).
5. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk mempermudah
dalam mengamati gelombang.
6. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
7. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada Single untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.
8. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga menunjukkan
ukuran gelombang yang dapat anda amati.
9. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh
Osiloskop
10. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
11. Ulangi Langkah 2 - 11 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda (Lihat pada Data
Pengamatan).

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

5.2. Rectifier Gelombang Penuh

1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 50. Rangkaian Percobaan Rectifier Gelombang Penuh

2. Atur rasio Transformator CT melalui menu Edit Model seperti pada berikut ini.
• param np1 =2
• param ns1 =1
• param ns2 =1
3. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
4. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data
Pengamatan.
5. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
6. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs) dan
Channel B Osiloskop pada Beban (R).
7. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk mempermudah
dalam mengamati gelombang.
8. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
9. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada Single untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.
10. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga menunjukkan
ukuran gelombang yang dapat anda amati.
11. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh
Osiloskop
12. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
13. Ulangi Langkah 3 - 12 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda (Lihat pada Data
Pengamatan).

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

5.3. Rectifier Jembatan

1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

Gambar 51. Percobaan Rectifier Jembatan

1. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.


2. Amati nilai arus dan tegangan yang terukur pada Multimeter DC dan catat pada Data
Pengamatan.
3. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
4. Pasang Osiloskop pada rangkaian. Hubungkan Channel A Osiloskop pada Sumber (Vs) dan
Channel B Osiloskop pada Beban (R).
5. Berikan warna berbeda antara kabel Channel A dan kabel Channel B untuk mempermudah
dalam mengamati gelombang.
6. Jalankan simulasi dengan menekan tombol Run atau F5.
7. Buka Osiloskop dengan melakukan klik 2 kali. Atur Trigger Osiloskop pada Single untuk
mempermudah dalam mengamati gelombang.
8. Atur Scale Osiloskop pada Timebase, Channel A dan Channel B hingga menunjukkan
ukuran gelombang yang dapat anda amati.
9. Amati bentuk gelombang masukan dan gelombang keluaran yang ditampilkan oleh
Osiloskop
10. Hentikan simulasi dengan menekan tombol Stop.
11. Ulangi Langkah 2 - 11 untuk nilai Tegangan Sumber (Vs) yang berbeda (Lihat pada Data
Pengamatan).

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

VI. DATA PENGAMATAN

6.1. Rectifier Setengah Gelombang


f = 50 Hz
VS (Vrms) Vdc Idc
2 645,148 mV 645,148 μA
4 1,518 V 1,518 mA

6.2. Rectifier Gelombang Penuh


f = 50 Hz
VS (Vrms) Vdc Idc
2 455,677 mV 455,677 μA
4 1,287 V 1,287 mA

6.3. Rectifier Jembatan


f = 50 Hz
VS (Vrms) Vdc Idc
2 826,279 mV 826,381 μA
4 2,462 V 2,462 mA

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

VII. RANGKAIAN PERCOBAAN

Rectifier Setengah Gelombang

Rectifier Gelombang Penuh

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

 Rectifier Jembatan

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

VIII. TUGAS AKHIR

1. Pada percobaan 2.5.1 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!

2. Pada percobaan 2.5.1 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut!


Vrms = 2
V P −0,7
V P=V rms × √ 2 V DC =
π
2,828V −0,7
.… = 2 × √2 …...=
π
= 2, 828 V = 0,677 V

Vrms = 4
V P −0,7
V P=V rms × √ 2 V DC =
π
5,656V −0,7
.… = 4 × √2 …...=
π
= 5,656 V = 1,578 V

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503
3. Pada percobaan 2.5.2 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!

4. Pada percobaan 2.5.2 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut!


Vrms = 2
V P −0,7
V P=0,5 ×V rms × √ 2 V DC = 2 ×
π
1,414 V −0,7
.… = 0,5 × 2 × √ 2 …...= 2 ×
π
= 1,414 V = 0,454 V

Vrms = 4
V P −0,7
V P=0,5 ×V rms × √ 2 V DC = 2 ×
π
2,828 V −0,7
.… = 0,5 × 4 × √ 2 …...= 2 ×
π
= 2,828 V = 1,355 V

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

5. Pada percobaan 2.5.3 gambarkan bentuk gelombang keluaran dari percobaan tersebut!

6. Pada percobaan 2.5.3 hitunglah besarnya tegangan DC pada percobaan tersebut!


Vrms = 2
V P −1,4
V P=V rms × √ 2 V DC = 2 ×
π
2,828 V −1,4
.… = 2 × √2 …...= 2 ×
π
= 2,828 V = 0,909 V

Vrms = 4
V P −1,4
V P=V rms × √ 2 V DC = 2 ×
π
5,656 V −1,4
.… = 4 × √2 …...= 2 ×
π
= 5,656 V = 2,710 V

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

IX. ANALISA

Pada praktikum kali ini membahas tentang Modul II yang berjudul “Dioda Penyearah”. Tujuan
dalam percobaan praktikum ini adalah yang pertama untuk memahami fungsi aplikasi dari dioda
penyearah, yang kedua mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah setengah gelombang, dan yang
ketiga mampu menganalisa rangkaian dioda penyearah gelombang penuh. Apakah dioda penyearah
itu? Dioda penyearah adalah peristiwa pengubahan tegangan bolak – balik (AC) menjadi tegangan
searah (DC). Fungsi dari rangkaian penyearah itu sendiri adalah umumnya digunakan sebagai salah
satu rangkaian dalam rangkaian catu daya DC. Catu daya DC itu sendiri sumber yang biasa kita pakai
di dalam kehidupan sehari – sehari seperti charger, untuk mengisi baterai kita memerlukan arus DC.
Karena dari PLN itu sendiri, kita diberikan arus AC, yang dimana kita harus menyearahkan terlebih
dahulu arus AC menjadi arus DC dengan menggunakan rangkaian penyearah ini.
Dalam praktikum ini terdapat 2 macam alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, diantaranya
yaitu: Pertama adalah 1 unit PC yang digunakan untuk menjalankan aplikasi, dan Kedua adalah
software NI Multisim yang digunakan untuk memodelkan sebuah rangkaian listrik baik analog
maupun digital serta mensimulasikan rangkaiannnya.
Rangkaian dioda sebagai penyearah juga terdiri dari beberapa macam, yaitu penyearah
setengah gelombang, penyearah gelombang penuh dengan dua dioda dan penyearah gelombang penuh
dengan sistem jembatan. Penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier) merupakan penyearah
yang paling sederhana karena hanya menggunakan satu dioda sebagai komponen utama dalam
menyearahkan gelombang AC. Karakteristik dari penyearah ini diantaranya adalah yang pertama
memiliki jumlah dioda sebanyak 1 buah, yang kedua Vp (output puncak) sama dengan Vm, yang
dimana tegangan puncaknya masuk ke dalam dioda sedangkan Vm yaitu tegangan yang berada di
sumbernya. Jadi pada rangkaian, tegangan dari sumber itu langsung masuk ke diode yang membuat
besarnya tegangan menjadi sama, yang ketiga untuk mencari output DC menggunakan rumus Vp/ π ,
yang keempat arus diodanya I DC , dan yang keempat efisensi maximumnya adalah 40,6%. Cara
kerjanya adalah pada siklus 1 dapat dianalisa ketika sumber positif bertemu dengan kaki anoda dan
sumber negatif akan bertemu dengan kaki katoda. Dengan konfigurasi ini maka akan sama seperti
forward bias sehingga arus akan mengalir. Sedangkan pada siklus 2 ketika sumber positif bertemu
dengan kaki katoda dan sumber negatif akan bertemu dengan kaki anoda. Dengan konfigurasi ini maka
akan sama seperti reverse bias sehingga arus tidak akan mengalir.
Penyearah gelombang penuh dengan CT, penyearah ini menggunakan trafo CT (Center tap).
trafo CT ini merupakan jenis trafo yang ada titik tengahnya, titik tengah ini sebagai groundnya yang
berfungsi
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

untuk membagi tegangannya. Trafo CT memiliki fungsi sebagai penurun tegangan yang nantinya akan
dibagi 2 dari hasil tegangan yang sudah diturunkan, Karakteristik dari penyearah ini diantaranya
adalah yang pertama memiliki jumlah diode sebanyak 2 buah, yang kedua Vp (output puncak) sama
dengan setengah Vm, yang ketiga untuk mencari output DCnya menggunakan rumus 2Vp/ π , yang
keempat arus diodanya 1/2 I DC, dan yang kelima efisensi maximumnya adalah 81,2%.
Penyearah Gelombang Penuh dengan menggunakan 4 Dioda adalah jenis penyearah yang
paling sering digunakan dalam rangkaian power supply karena memberikan kinerja yang lebih baik
dari jenis penyearah lainnya. Karakteristik dari penyearah ini diantaranya adalah yang pertama
menggunakan 4 dioda, yang kedua Vp (output puncak) adalah Vm, yang ketiga output DCnya adalah
2Vp/ π , yang keempat arus diodanya 0,5 I DC , dan yang kelima efisiensi maxnya 81,2%.
Dari percobaan praktikum, terdapat 3 rangkaian yang telah disusun dan terdapat hasil
pengamatannya. Yang pertama ada percobaan rangkaian penyearah setengah gelombang, yang dimana
frekuensinya diatur sebesar 50 Hz dan Vrms-nya diatur menjadi 2, diperoleh data Vdc sebesar 645,148
mV dan Idc sebesar 645,148 µA, sedangkan ketika Vrms-nya diubah menjadi 4, diperoleh data Vdc
sebesar 1,518 V dan Idc sebesar 1,518 mA. Pada percobaan ini terlihat bahwa rangkaian setengah
gelombang ini memiliki 2 siklus yang pertama yaitu saat sumber positif bertemu dengan kaki anoda
dan sumber negative bertemu dengan kaki katoda, dengan konfigurasi ini maka pada siklus 1 akan
sama seperti dalam keadaan forward bias sehingga arusnya akan mengalir sedangkan pada siklus
kedua terlihat tidak ada gelombangnya hal ini dikarenakan pada sumber positif bertemu dengan kaki
katoda dan sumber negative bertemu dengan kaki anoda sehingga konfigurasi ini akan sama seperti
pada saat keadaan reverse bias sehingga arusnya tidak dapat mengalir,
Yang kedua ada percobaan rangkaian penyearah gelombang penuh, saat Vrms-nya 2, diperoleh
data Vdc sebesar 455,677 mV dan Idc sebesar 455,677 µA, sedangkan Ketika Vrms-nya diubah
menjadi 4, diperoleh data Vdc sebesar 1,287 V dan Idc sebesar 1,287 mA. Pada rangkaian ini sangat
wajib menggunakan trafo CT yang dimana dapat berfungsi sebagai penurun tegangan yang pada
susunan rangkaian terlihat bahwa nantinya tegangan tersebut akan dibagi 2 dari hasil tegangan yang
sudah diturunkan. Pada trafo CT ini yang dapat dilihat pada susunan rangkaian terdapat rangkaian
primer yang digunakan untuk menyuplai sumber tegangan dan juga terdapat rangkaian sekunder yang
dimana nantinya tegangan tersebut akan dilarikan ke beban.
Dan yang ketiga ada percobaan rangkaian penyearah jembatan, saat Vrms-nya 2, diperoleh data
Vdc sebesar 826,279 mV dan Idc sebesar 826,381 µA, sedangkan pada saat Vrms-nya 4, diperoleh
data Vdc dan Idc sebesar 2,462 V dan 2,462 mA.
Saat melakukan praktikum, mungkin saja terdapat hal – hal yang tidak diinginkan seperti
kurang telitinya saat membaca dan menyalin hasil data pengamatan pada software NI Multisim,

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503
kesalahan pada saat menyusun rangkaian percobaan pada software NI Multisim, dan juga adanya error
pada software NI Multisim tersebut.

X. KESIMPULAN
Dari percobaan praktikum modul II yang berjudul “Dioda Penyearah “ dapat disimpulkan
beberapa hal yaitu:
1. Fungsi aplikasi dioda penyearah adalah untuk mengubah tegangan bolak – balik menjadi
tegangan searah. Rangkaian dioda sebagai penyearah juga terdiri atas beberapa model, yaitu
penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh dengan dua dioda dan penyearah
gelombang penuh dengan sistem jembatan.
2. Pada siklus 1 dapat dianalisa ketika sumber positif bertemu dengan kaki anoda dan sumber
negatif akan bertemu dengan kaki katoda. Dengan konfigurasi ini maka akan sama seperti
forward bias sehingga arus akan mengalir. Sedangkan pada siklus 2 Ketika sumber positif
bertemu dengan kaki katoda dan sumber negatif akan bertemu dengan kaki anoda. Dengan
konfigurasi ini maka akan sama seperti reverse bias sehingga arus tidak akan mengalir.
3. Pada penyearah gelombang penuh sama dengan dua kali penyearah setengah gelombang. Sebab
center tap, dari masing – masing penyearah mempunyai sebuah tegangan masukan yang sama
dengan setengah tegangan sekunder. Dioda D1 menghantar ke putaran setengah positif dan
dioda D2 menghantar ke putaran setengah negatif. Sebagai hasilnya, arus beban penyearah
mengalir selama setengah putaran bersama – sama. Penyearah gelombang penuh sama dengan
dua kali bolak – balik pada penyearah setengah gelombang.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN
Bayu Sudrajat
202271503

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Institut Teknologi PLN

Anda mungkin juga menyukai