Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktek

Modul II Analisa Rangkaian

Kelompok : 2A
Kelas :A
Jurusan : D3 Teknik Elektro
Tgl Praktikum : 15 Juni 2020

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT – PLN Jakarta
2020
KELOMPOK 2A

LAPORAN PRAKTEK
MODUL II

I. JUDUL
Analisa Rangkaian

II. TUJUAN
a. Memahami konsep Analisa Rangkaian dari satu rangkaian yang terdiri dari sekumpulan tahanan
seri dan pararel
b. Mempelajari hubungan arus dan tegangan pada rangkaian seri dan pararel
c. Memahami konsep rangkaian transformasi Wye – Delta beserta persamaannya

ALAT & BAHAN


a. Tahanan (resistor) dengan nilai yang ditentukan
b. DC power supply
c. Multimeter
d. Kabel – kabel penghubung

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

III. TEORI
1. Rangkaian Beberapa Tahanan
a. Rangkaian Tahanan Secara Seri
Gambar 2.1 Rangkaian Tahanan Seri

Rangkaian seri dari 𝑅1 , 𝑅2 , 𝑅3 dan 𝑅4 dihungkan dengan suber tegangan V, maka arus
yang melewati 𝑅1 = arus yang melewati 𝑅2 = arus yang melewati 𝑅3 = I
𝑉𝐴𝐷 = 𝑉𝐴𝐵 + 𝑉𝐵𝐶 +𝑉𝐶𝐷
𝑉𝐴𝐵 = I . 𝑅1
𝑉𝐵𝐶 = I . 𝑅2
𝑉𝐶𝐷 = I . 𝑅3
b. Rangkaian Tahanan Secara Paralel

Gambar 2.2 Rangkain Tahanan Pararel


Rangkaian paralel dari 𝑅1 , 𝑅2 , dan dihubungkan dengan sumber tegangan V, maka Tegangan
antara ujung-ujung 𝑅1 = Tegangan antara ujung-ujung 𝑅2 = tegangan antara ujung-ujung 𝑅3
=V
I = 𝐼1 +𝐼2
𝑉𝐴𝐵
𝐼1 =
𝑅1
𝑉𝐴𝐵
𝐼2 =
𝑅2

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

c. Rangakaian Delta (∆) dan Rangkaian Wye (Y)

Gambar 2.3 Rangkaian Delta Gambar 2.4 Rangkaian Wye


Tahanan yang terangkai secara delta dapat ditransformasikan ke rangkaian Wye begitu juga
sebaliknya. Dari gambar 2.1 dan 2.2, transformasi dari delta ke wye diperoleh dari
persamaan :
𝑅1 . 𝑅2
𝑅𝑎 =
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
𝑅2 . 𝑅3
𝑅𝑏 =
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
𝑅3 . 𝑅4
𝑅𝑐 =
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3
Sedangkan transformasi dari Wye ke delta diperoleh dari persamaan :
(𝑅𝑎 . 𝑅𝑏 ) + (𝑅𝑎 . 𝑅𝑐 ) + (𝑅𝑏 . 𝑅𝑐 )
𝑅1 =
𝑅𝑏
(𝑅𝑎 . 𝑅𝑏 ) + (𝑅𝑎 . 𝑅𝑐 ) + (𝑅𝑏 . 𝑅𝑐 )
𝑅2 =
𝑅𝑐
(𝑅𝑎 . 𝑅𝑏 ) + (𝑅𝑎 . 𝑅𝑐 ) + (𝑅𝑏 . 𝑅𝑐 )
𝑅3 =
𝑅𝑎

2. Aturan Pembagian
a. Aturan Pembagian Tegangan
Pada rangkaian beberapa tahanan secara seri yang dihubungkan dengan sumber tegangan E
seperti pada gambar berikut :

Gambar 2.5

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

Berlaku aturan yang disebut “Aturan Pembagian Tegangan” yang berbunyi : jika sejumlah n
tahanan dirangkai secara seri dan dihubungkan dengan sumber tegangan E, maka besarnya
tegangan antara ujung - ujung salah satu tahanannya, Rn, sama dengan tegangan antara rasio
tahanan Rn, terhadap jumlah semua tahanan yang di seri tersebut dengan tegangan
sumbernya, E.
Aturan Pembagian Tegangan tersebut dapat ditulis dengan rumus :
Rn
𝐸𝑅𝑛 = 𝑥𝐸
𝑅1 + 𝑅2 + 𝑅3 + ⋯ + 𝑅𝑛
b. Aturan Pembagian Arus
Pada rangkaian beberapa tahanan secara paralel yang dihunbungkan dengan sumber tegangan
seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.6
Berlaku aturan yang disebut “Aturan Pembagian Arus” yang berbunyi : pada sejumlah n
tahanan yang dirangkai secara paralel dan dihubungkan dengan sumber tegangan E, maka
besarnya arus pada salah satu tahanannya, Rn, sama dengan perkalian antara rasio 1/Rn (=Gn)
terhadap jumlah seluruh konduktansi (G) yang diparalel tersebut dengan arus dari sumber
tegangannya.
Aturan Pembagian arus tersebut dapat ditulis dengan rumus :
1
𝑅𝑛
𝐼𝑅𝑛 = 1 1 1 1 𝑥𝐼
+ 𝑅 + 𝑅 + ⋯+ 𝑅
𝑅1 2 3 𝑛

Atau bisa juga ditulis dengan :


𝐺𝑛
𝐼𝑅𝑛 = 𝑥𝐼
𝐺1 + 𝐺2 + 𝐺3 + ⋯ + 𝐺𝑛

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

IV. TEORI TAMBAHAN


Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang bersebelahan/sejajar. hambatannya disusun secara
Contohnya, rangkaian pada gambar berikut:

Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada dari satu hambatan
ke hambatan lain melewati satu kabel. Perhatikan, deh, gambar di atas. Lalu, bayangkan ada aliran listrik
yang mengalir mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali
ke baterai. Iya, anggap aja aliran listrik ini kayak aliran air gitu.

Setelah membayangkannya, kamu pasti jadi sadar kalau untuk arus listrik yang melewati hambatan
1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati hambatan 2.

Nah, itu berarti, kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada di hambatan 1, maupun hambatan 2.
Secara matematis dapat ditulis menjadi:

Itot = I1 = I2 = I…

Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan 1, tidak sama dengan yang ada di hambatan 2. Tetapi,
apabila seluruh tegangan yang ada di hambatan pada rangkaian itu dijumlahkan, hasilnya akan
sama dengan tegangan yang ada di sumber. Atau dengan kata lain;

Vtot = V1 + V2 + V…

Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan yang ada di rangkaian itu.
Ingat, ya, maksud dari tanda titik-titik (...) di rumus itu untuk menandakan kalau ada resistor lain. Jadi,
kalau resistor/hambatannya lebih dari 2, tinggal dilanjutin aja.

Rtot = R1 + R2 + R…

V. Rangkaian Paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara
bertingkat/bercabang. Perhatikan gambar berikut:

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

Nah, kelihatan nggak bedanya dengan rangkaian seri? Sekarang, bayangkan ada aliran listrik yang
berjalan dari baterai, berjalan ke arah ke arah bawah menuju hambatan 1. Sesaat dia berada di
persimpangan, si aliran listrik akan "memecah". Ada yang masuk ke resistor 1, ada juga yang
berjalan ke resistor 2. Itu artinya, kuat arus di kedua hambatan itu akan berbeda.

Ya, karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1 dan
hambatan 2 tidak akan sama. Alhasil, kuat arus sumber energinya akan sama dengan jumlah dari
seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena itu, kita dapat menuliskannya menjadi:

Itot = I1 + I2 + I…
Di sisi lain, tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan bernilai sama besar. Maka,
kita dapat menuliskannya menjadi:

Vtot = V1 = V2 = V…
Lalu, bagaimana cara kita menghitung hambatan listrik untuk rangkaian paralel? Kalau kamu
perhatikan, konsep antara seri dan paralel tadi terbalik. Maka, cara mencari hambatannya adalah
sebagai berikut:

VI. Tranformasi Rangkaian Delta Dan Rangkaian Wye


Transformasi Star-Delta dan Transformasi Delta-Star memungkinkan kita untuk mengubah
impedansi yang dihubungkan bersama dalam konfigurasi 3 fasa dari satu jenis koneksi ke yang lain.

Kita sekarang dapat memecahkan seri sederhana, paralel atau jenis jembatan jaringan resistif
menggunakan Hukum Kirchoff Rangkaian, Analisis Arus Mesh atau teknik Analisis Tegangan
Nodal tetapi dalam rangkaian 3-fasa seimbang kita dapat menggunakan teknik matematika yang berbeda
untuk menyederhanakan analisis rangkaian dan dengan demikian mengurangi penggunaan matematika
yang terlibat yang dengan sendirinya adalah hal yang baik.
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
IT-PLN
KELOMPOK 2A

Rangkaian atau jaringan 3 fasa standar menggunakan dua bentuk utama dengan nama yang mewakili
cara di mana resistansi dihubungkan, jaringan terhubung Star yang memiliki simbol huruf, Υ (wye) dan
jaringan terhubung Delta yang memiliki simbol sebuah segitiga, ∆ (delta).
Jika supply 3-fasa, 3-kawat atau bahkan 3-fasa terhubung dalam satu jenis konfigurasi, dapat dengan
mudah diubah atau transformasi menjadi konfigurasi yang setara dengan jenis lainnya dengan
menggunakan Transformasi Star Delta atau Proses Transformasi Star Delta.

Sebuah jaringan resistif terdiri dari tiga impedansi dapat dihubungkan bersama untuk membentuk T atau
konfigurasi “Tee” tetapi jaringan juga dapat digambar ulang untuk membentuk Star atau Υ jenis
jaringan seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

T-terhubung dan Jaringan Star Ekuivalen

Seperti yang telah kita lihat, kita dapat redraw T jaringan resistor di atas untuk menghasilkan setara
elektrik Star atau Υ jenis jaringan. Tapi kita juga bisa mengkonversi Pi atau π jenis jaringan resistor
menjadi setara listrik Delta atau ∆ jenis jaringan seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

Pi-terhubung dan Jaringan Delta Ekuivalen

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

Setelah sekarang didefinisikan apa yang disebut Star dan Delta terhubung jaringan adalah mungkin
untuk mengubah rangkaian Υ menjadi setara ∆ dan juga untuk mengkonversi rangkaian ∆ menjadi
setara Υ menggunakan proses transformasi.
Proses ini memungkinkan kita untuk menghasilkan hubungan matematis antara berbagai resistor yang
memberi kita Transformasi Star Delta serta Transformasi Delta Star. Transformasi rangkaian ini
memungkinkan kita untuk mengubah tiga resistansi yang terhubung (atau impedansi) dengan
ekuivalennya yang diukur antara terminal 1-2, 1-3 atau 2-3 untuk rangkaian yang terhubung dengan Star
atau Delta.
Namun, jaringan yang dihasilkan hanya setara untuk tegangan dan arus eksternal ke jaringan star atau
delta, karena secara internal tegangan dan arus berbeda tetapi masing-masing jaringan akan
mengkonsumsi jumlah daya yang sama dan memiliki faktor daya yang sama satu sama lain.
Transformasi Delta Star
Untuk mengonversi jaringan delta ke jaringan star yang setara, kita perlu menurunkan rumus
transformasi untuk menyamakan berbagai resistor satu sama lain di antara berbagai terminal.
Pertimbangkan rangkaian di bawah ini.
Transformasi Jaringan Delta ke Star

VII. Aturan Pembagian Tegangan

Rumus dan Rangkaian Pembagi Tegangan (Voltage Divider)

Voltage Divider atau Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana yang mengubah tegangan
besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari Pembagi Tegangan ini di Rangkaian Elektronika
adalah untuk membagi Tegangan Input menjadi satu atau beberapa Tegangan Output yang diperlukan
oleh Komponen lainnya didalam Rangkaian. Hanya dengan menggunakan dua buah Resistor atau lebih
dan Tegangan Input, kita telah mampu membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan yang sederhana.

Pengetahuan Pembagi Tegangan atau Voltage Divider ini sangat penting dan merupakan rangkaian dasar
yang harus dimengerti oleh setiap Engineer ataupun para penghobi Elektronika.

Terdapat dua bagian penting dalam merancang Pembagi Tegangan yaitu Rangkaian dan Persamaan
Pembagi Tegangan.

Rangkaian Pembagi Tegangan (Voltage Divider)

Pada dasarnya, Rangkaian Pembagi Tegangan terdiri dari dua buah resistor yang dirangkai secara Seri.
Berikut ini adalah rangkaian sederhana sebuah pembagi tegangan atau Voltage Divider.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

Rumus/Persamaan Pembagi Tegangan (Voltage Divider)

Aturan Pembagi Tegangan sangat sederhana, yaitu Tegangan Input dibagi secara proporsional sesuai
dengan nilai resistansi dua resistor yang dirangkai Seri.

Vout = Vin x (R1 / (R1+R2))

VIII. Aturan Pembagian Arus


Pembagi Arus (Current Divider)
Rangkaian pembagi arus walaupun jarang kita jumpai pada aplikasi elektronika tetapi penting untuk
diketahui. Rangkaian pembagi arus ini penting untuk dipahami terutama untuk pemasangan alat ukur
arus (Ampere Meter) secara paralel dan pembagian arus pada beban yang lebih dari 1. Konsep dasar
pembagi arus adalah menggunakan 2 buah resistor yang salah satu kakinya dihubung menjadi satu ke
sumber arus dan kedua kaki yang lain dihubungkan ke beban yang berbeda. Dasar pembagian arus
sebagai berikut:

Rangkaian diatas adalah contoh sederhana untuk memahami pembagian arus listrik. Dari rangaian diatas
terlihat bahwa arus total (I) dibagi oleh rangkaian R1 dan R2 menjadi I1 dan I2 dan dapat dituliskan
dengan persamaan matematis sebagai berikut.

Dari persamaan diatas menunjukan bahwa arus terbagi menjadi 2 masing-masing I1 dan I2 yang nilai
dari I1 dan I2 tersebut masing-masing sebanding dengan besarnya harga resistor R1 dan R2 yang

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

dilewati arus tersebut. Arus yang mengalir pada R1 dan R2 sebanding dengan nilai konduktansi(G) dari
resistor, dimana konduktansi (G) adalah :

Sehingga besarnya I1 dan I2 dapat dituliskan sebagai berikut :

sumber:
https://blog.ruangguru.com/rangkaian-listrik

https://abdulelektro.blogspot.com/2019/06/transformasi-star-delta-dan.html

https://teknikelektronika.com/rumus-rangkaian-pembagi-tegangan-voltage-divider-resistor/

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

IV. CARA KERJA


Transformasi Wye – Delta

Gambar 2.7 Gambar 2.8


a. Buat rangkaian seperti gambar 2.7 (tentukan sendiri nilai R1 sampai dengan R6 dan catat
nilai tahanannya masing-masing)
b. Beri tegangan sebesar 5 V dan catat arus yang mengalir.
c. Dengan metode transformasi wye-delta hitung tahapan pengganti rangkaian tersebut dan
pilih tahanan yang nilainya sama / mendekati hasil perhitungan.
d. Buat rangkaian seperti gambar 2.8
e. Beri tegangan 5 V dan catat arus yang mengalir
f. Ulangi langkah a – e sampai 3 konfigurasi

V. DATA PENGAMATAN
Transformasi Wye – Delta
V (Volt) R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) R4 (Ω) R5 (Ω) R6 (Ω) I (mA)
5 100 Ω 220 Ω 330 Ω 220 Ω 100 Ω 330 Ω 47,906 mA

V (Volt) RT (Ω) I (mA)


5 105 47,61 mA

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

VI. TUGAS AKHIR


1. Hitung secara matematis nilai tahanan pengganti (RT) pada pecobaan di atas?
2. Hitung secara matematis nilai arus yang mengalir pada rangkaian percobaan?
3. Bandingkan nilai arus sesuai hasil percobaan dan nilai arus sesuai hasil perhitungan soal no 2
di atas ?

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

VII. ANALISA
Kita telah melakukan praktikum yang berjudul “Analisa Rangkaian “ yang bertujuan memahami
konsep Analisa rangkaian dari suatu rangkaian yang terdiri dari sekumpulan tahanan seri dan
parallel,lalu mempelajari hubungan arus dan tegangan pada rangkaian seri dan parallel serta memahami
konsep rangkaian transformasi Wye-Delta dan persamaannya.Pertama -tama kita harus memahami
dahulu apa itu Analisa rangkaian,yaitu menyederhanakan rangkaian menjadi rangkaian ekivalen untuk
mempermudah dalam melakukan perhitungan.
➢ Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah dimana salah satu kaki komponen terhubung secara langsung dengan kaki
komponen lainnya tanpa adanya titik percabangan,diamana arusnya pada rangkaian seri adalah sama
yaitu,
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= 𝐼𝑅1= 𝐼𝑅2=⋯= 𝐼𝑅𝑛

Sedangkan teganganya sama dengan tegangan sumber,serta pada rangkaian seri resistansinya
dijumlahkan dengan cara
𝑅𝑠𝑒𝑟𝑖= 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛

➢ Rangkaian Paralel
Jika pada rangkaian seri satu kaki terhubung dengan kaki yang lain tetapi pada rangkaian parallel
kedua kaki saling terhubung misalnya kaki R1 terhubung dengan kaki R2.Nah pada rangkaian parallel
kebalikannya dengan rangkaian seri jika pada rangkaian seri arusnya sama maka pada rangkaian parallel
arusnya di jumlahkan misalnya
𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= 𝐼𝑅1+ 𝐼𝑅2+⋯+ 𝐼𝑅𝑛
Jadi arus total sama dengan arus ditiap komponen sedangkan yang sama itu tegangannya yaitu,

𝑉 = 𝑉𝑅1= 𝑉𝑅2=⋯ = 𝑉𝑅𝑛

Jadi tujuan kita mempelajari rangkaian seri dan parallel untuk mempermudah dalam proses
perhitungan dan menganalisa rangkaian.
➢ Aturan Pembagi Tegangan ( APT )
Aturan pembagi tegangan adalah suatu metode dalam Analisa rangakaian untuk mencari tegangan
disalah satu komponen pada rangkaian seri,tanpa perlu mengetahui arusnya.Karena kita ketahui bahwa
arusnya sama pada rangkaian seri,jadi untuk mencari tegangannya kita menggunakan rumus,
𝑉𝑅𝑛= 𝐺𝑛
𝑉𝑠
𝑅1+𝑅2+𝑅3
Dimana Gn adalah konduktansi dan Vs adalah tegangan sumber.
➢ Aturan Pembagian Arus
Pada aturan pembagian arus kita akan menganalisa rangkaian parallel diamana diketahui pada
rangkaian parallel tegangannya sama yaitu,
𝑉𝑠 = 𝑉𝑅1= 𝑉𝑅2=⋯ = 𝑉𝑅𝑛

Sedangkan arusnya dijumlahkan seperti rumus berikut 𝐼𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙= 𝐼𝑅1+ 𝐼𝑅2+⋯+ 𝐼𝑅𝑛

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

Nah pada aturan pembagian arus ada suatu rumus khusus untuk mempermudah kita dalam menghitung
2 tahanan yaitu
𝐼𝑅1= 𝑅2 𝐼
𝑅1+𝑅2 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

Jadi Ketika kita menemukan suatu rangkaian yang memiliki dua tahanan kita bisa menggunakan rumus
diatas agar lebih simpel dalam menghitungnya,tetapi harus diingat apabila kita mau menghitung R1
maka yang menjadi pembilangnya adlah R2 demikian sebaliknya jika mau menghitung R2 maka R1
yang menjadi pembilangnya.
➢ Rangkaian Wye-Delta
Wye adalah rangkaian yang terdiri dari 3 komponen yang dimana tiap komponen terhubung melalui
satu titik yang sama.Hampir sama dengan delta yaitu,rangkaian yang terdiri dari 3 komponen yang tiap
kaki komponen terhubung satu dengan yang lainnya.
➢ Transfromasi Wye-Delta dan Delta-Wye
Transformasi rangkaian dari Wye ke Delta yaitu dengan cara menentukan nilai R1,R2,R3 demikian pula
pada transformasi rangkaian Delta-Wye yaitu kita harus terlebih dahulu mencari nilai RA,RBdan RC
agar bisa menjadi rangkain Wye.Tujuannya kita melakukan transformasi rangkaian dari Delta-Wye
ataupun sebaliknya adalah untuk mempermudah dalam proses perhitungan serta dalam rangkian ada
yang bisa diserikan atau diparalellkan karena dalam menganalisa rangkaian yang paling sederhana
adalah seri dan parallel,jadi sebisa mungkin untuk dibuat seri dan parallel.Perlu kita ketahui bahwa yang
paling sering digunakan dalam Analisa rangkaian adalah rangkaian Delta-Wye karena untuk
transformasi Wye-Delta sangat jarang digunakan dalam menganalisa rangkaian.Demikian pada
praktikum kali ini kita juga menggunakan transformasi Wye-Delta dimana kita juga dibantu dengan
aplikasi yang sangat baik karena hamper-hampir bahkan tidak ada kesalahan dalam melakukan
percobaan.
Dan juga dalam membuat rangkaian menggunakan aplikasi Multisim sangat mudah karena
dilengkapi dengan fitur-fitur yang sangat lengkap dan mudah diaplikasikan dan digunakan jadi
pada praktikum Analisa rangkaian kita tidak mengalami kesusahan dalam melakukan praktikum.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

VIII. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil pada praktikum ini sebagai berikut :

1. Dalam menganalisa rangkaian Transformasi Delta Wye. Hal pokok yang dicari adalah besarnya
nilai arus yang mengalir dalam rangkaian.
2. Dapat memahami konsep Analisa rangkaian dari satu rangkaian yang terdiri dari sekumpulan
tahanan seri dan parallel.
3. Dengan menggunakan rangkaian Transformasi Delta Wye dapat mempermudah perhitungan.
4. Transformasi Delta Wye merupakan suatu rangkaian yang tidak tampak seri atau tidak tampak
parallel dengan pada keadaan ini perlu mengubah bentuk rangkaian dari salah satu bentuk ke
bentuk yang lain. Misal dari Delta ke Wye maupun sebaliknya dari Wye ke Delta.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN
KELOMPOK 2A

Noted :
Rega Nadifulloh Bimaulid : Penyusun Kesimpulan, Laporan, Kirim Laporan
R.M Rafli Muliawan : Tugas Akhir
Rizki Setyo Pamungkas : Tugas Akhir
Karen Marthin Fernandes S : Video Simulasi
Yoel Fadli Pongtandi : Teori Tambahan, Analisa
Windari Nur Rahma : Video Simulasi, Edit Video, Upload Youtube

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


IT-PLN

Anda mungkin juga menyukai