Anda di halaman 1dari 10

MODUL I

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL DENGAN SUMBER DC

Ilham Muhammad (F1B117018)


Asisten : Krisna Adjie Dewantara
Tanggal Percobaan : 1 Juni 2020

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Pada praktikum modul 1 tentang rangkaian seri dan paralel dengan sumber DC
akan dilakukan 2 percobaan yaitu rangkaian seri dan paralel. Percobaan rangkaian
seri dan paralel kita dapat menghitung nilai resistor, tahanan, dan %errornya
dengan menggunakan dua metode yaitu metode ohm meter dan hokum ohm.
Digunakan dua macam percobaan, yaitu rangkaian seri dan paralel dengan 4
variasi tegangan yang tertera pada power supply. pada rangkaian seri nilai I selalu
tetap dan nilai V berbeda untuk setiap resistor pada rangkaian. Sedangkan pada
rangkaian paralel nilai V selalu tetap dan I berbeda karena berlaku hukum kirchoff.
Kata kunci : seri, paralel, perancangan.

1. PENDAHULUAN 2. Untuk membuktikan arus total dalam rangkaian


paralel adalah sama dengan jumlah arus di setiap
1.1 Rangkaian Seri dan Perancangan cabang paralel.
A. Rangkaian Seri 3. Untuk mengetahui hubungan antara resistansi
Tujuan : cabang dan total hambatan rangkaian paralel.
1. Untuk menentukan nilai resistansi total
(RT) pada sirkuit dimana resistor R1, R2, B. Perancangan Rangkaian Paralel
R3 dll terhubung secara seri. Tujuan:
2. Untuk mengembangkan formula , 1. Untuk merancang rangkaian paralel yang akan
berdasarkan hasil percobaan, dan memenuhi tegangan, arus, dan persyaratan
menentukan resistor (R) total secara seri ketahanan yang ditentukan.
2. Untuk membangun, menguji rangkaian dan
B. Perancangan Rangkaian Seri untuk melihat bahwa rangkaian memenuhi
Tujuan : persyaratan desain.
1. Untuk memenuhi rangkaian seri yang
dapat memenuhi nilai tahanan yang 2. DASAR TEORI
ditentukan.
2. Untuk merancang rangkaian seri yang 2.1 Pengertian Arus Listrik
akan memenuhi nilai tegangan dan nilai Arus merupakan perubahan kecepatan muatan
arus yang ditentukan. terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam
satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis :
1.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang
bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan
A. Rangkaian Paralel muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka
Tujuan: arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada
1. Untuk membuktikan arus total dalam rangkaian energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah
paralel lebih besar daripada arus dalam setiap satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom.
cabang. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom
terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (- l = panjang dar i resistor
), normalnya atom bermuatan netral. Muatan terdiri dari A = luas penampang
dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negative Arah
arus searah dengan arah muatan positif (arah arus Satuan dari resistor: Ohm (Ω )
listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron.
Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila
kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila
menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah
unit dasar dari International System of Units (SI) yang
digunakan untuk mengukur muatan listrik.
Secara matematis arus didefinisikan :

𝑑𝑞
i= Gambar 2.2 Resistor
𝑑𝑡

Satuannya : Ampere (A) 2.5 Hubungan Seri


Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan Jika salah satu terminal dari dua elemen
muatan positif. Ketika terjadi beda potensial disuatu tersambung, akibatnya arus yang lewat akan sama
elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan besar.
arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah dan arah arus negatif mengalir
sebaliknya.

2.2 Arus searah (Direct Current/DC)


Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai
tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya
diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu
berbeda akan mendapatkan nilai yang sama. Gambar 2.3 Rangakaian hubungan seri.

gaperlu dasteo arus dc KVL : ∑V =0


-V + V1 + V2 +V3 = 0
V1 + V2 +V3 =V
Rek = R1 + R2 + R3

Pembagian Tegangan :

𝑅1
V1 =
𝑅1 +𝑅2 +𝑅3
.𝑉
2.3 mana? Gambar 2.1 Arus searah
𝑅2
V2 = .𝑉
. 𝑅1 +𝑅2 +𝑅3
2.4 Resistor 𝑅3
Elemen ini menerima energi dengan cara V3 = .𝑉
𝑅1 +𝑅2 +𝑅3
menyerap sehingga menimbulkan panas. Sering juga
disebut dengan tahanan, hambatan, penghantar, atau 2.5 Hubungan Paralel
resistansi Jika semua terminal terhubung dengan elemen lain
dimana resistor mempunyai fungsi sebagai penghambat dan akibatnya tegangan diantaranya akan sama.
arus, pembagi arus , dan pembagi tegangan.Nilai
resistor tergantung dari hambatan jenis bahan resistor
itu sendiri (tergantung dari bahan pembuatnya),
panjang dari resistor itu sendiri dan luas penampang dar
i resistor itu sendiri. Secara matematis:

dimana :
Gambar 2.4 Rangakaian hubungan paralel.
ρ = hambatan jenis

MODUL 1 Praktikum Rangkaian Listrik 2020


langkah percobaan tdk perlu d beri keterangan gambar

KCL : ∑I =0 Gambar 3.3 Langkah percobaan kombinasi 3 resistor.


I – I1 – I2 – I3 = 0
I = I1 + I2 + I3
1 1 1 1 Merangkai sesuai Mengukur Rtotal
= + + gambar 3.2 dan Arus total
𝑅𝑒𝑞 𝑅1 𝑅2 𝑅3

3. METODOLOGI

3.1 Spesifikasi Alat dan Komponen Mencatat hasil


No. Alat Jumlah percobaan
Basic Electricity Module-1 EFT-ELC-
1 1
MKabel Konektor Gambar 3.4 Langkah percobaan kombinasi 4 resistor.
Labtech Base Station Basic Electricity
2 Trainer Base Station EFT-ELC-BS 1
(EFT-LBS-1) B. Perancangan Rangkaian Seri
3 Kabel Konektor Kecil 8 - Gambar rangkaian
4 Digital Multimeter 1
5 Resistor 100 Ω 1
6 Resistor 220 Ω 1
7 Resistor 1 KΩ 1
8 Resistor 1.2 KΩ 1
Gambar 3.5 Rancangan kombinasi 3 resistor.
3.2 Rangkaian Seri dan Perancangan

A. Rangkaian Seri
- Gambar rangkaian

Gambar 3.6 Rangkaian kombinasi 2 resistor.


Gambar 3.1 Rangkaian kombinasi 3 resistor.

Gambar 3.7 Rangkaian kombinasi 4 resistor.

Gambar 3.2 Rangkaian kombinasi 4 resistor - Langkah percobaan


.
- Langkah percobaan
Merangkai sesuai
Mengukur Rtotal
gambar 3.5
Merangkai sesuai Mengukur Rtotal
gambar 3.1 dan Arus total

Mencatat hasil
percobaan
Mencatat hasil
percobaan
Gambar 3.8 Langkah percobaan rancangan 3 resistor.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


Merangkai sesuai Mengukur Rtotal Mengukur Rtotal,
gambar 3.6 dan Arus total Merangkai sesuai
Arus tiap resistor
gambar 3.11
dan Arus total

Mencatat hasil
percobaan Mencatat hasil
percobaan

Gambar 3.9 Langkah percobaan kombinasi 2 resistor.


Gambar 3.13 Langkah percobaan kombinasi 3 resistor.

Mengukur Rtotal,
Merangkai sesuai Mengukur Rtotal Merangkai sesuai
Arus tiap resistor
gambar 3.7 dan Arus total gambar 3.12
dan Arus total

Mencatat hasil Mencatat hasil


percobaan percobaan

Gambar 3.10 Langkah percobaan kombinasi 2 resistor. Gambar 3.14 Langkah percobaan kombinasi 4 resistor.

3.3 Rangkaian Paralel dan Perancangan B. Perancangan Rangkaian Paralel


-Gambar Rangkaian
A. Rangkaian Paralel
- Gambar rangkaian

Gambar 3.15 Rangkaian kombinasi 3 resistor.

Gambar 3.11 Rangkaian kombinasi 3 resistor.

Gambar 3.16 Rangkaian kombinasi 4 resistor.

Gambar 3.12 Rangkaian kombinasi 4 resistor.

MODUL 1 Praktikum Rangkaian Listrik 2020


4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 Rangkaian Seri dan Perancangan

4.1.1 Rangkaian Seri


A. Hasil
Tabel 4.1 Pengukuran Nilai Resistansi Resistor.
Resistor R1 R2 R3 R4
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
Baca 220 330 1000 1200
Ukur 220 321 968 1163

Tabel 4.2 Resistansi Total Hubungan Seri Metode Ohm


Gambar 3.17 Rangkaian peranangan untuk arus. Meter.
Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
-Langkah Percobaan Kombinasi
R1 R2 R3 R4 Ukur Hitung
A 220 330 1000 - 1512 1550

Mengukur Rtotal, B 220 330 1000 1200 2679 2750


Merangkai sesuai
dan R di setiap
gambar 3.13
resistor
Tabel 4.3 Resistansi Total Hubungan Seri Metode
Hokum Ohm
V I Rtotal (Ω)
Kombinasi
(Volt) (mA) Ukur Hitung
A 15 9 1512 1550
Mencatat hasil B 15 9.2 1550 1540
percobaan
B. Perhitungan dan Analisa
 Mencari nilai persentase error setiap resistor
Gambar 3.18 Langkah perobaan kombinasi 3 resistor.
Rn terbaca -Rn ukur
Mengukur Rtotal, % error =| | x 100%
Merangkai sesuai
dan R di setiap Rn terbaca
gambar 3.14
resistor 220-220
=| | x 100%
220
= 0%

Perhitungan data selanjutnya disajikan pada tabel


Mencatat hasil berikut:
percobaan

Tabel 4.7 Hasil perbandingan nilai Rhitung terhadap


Gambar 3.19 Langkah perobaan kombinasi 4 resistor. nilai Rukur.
Resistor R hitung R ukur error
(R) (Ω) (Ω) (%)
Merangkai sesuai Mengukur Rtotal dan
gambar 3.14 Itotal R1 220 220 0

R2 330 321 2.73


R3 1000 968 3.2
R4 1200 1168 2.67
Mencatat hasil
percobaan
Tabel 4.7 menjelaskan bahwa nilai Rbaca 2,3,4 dan
Rukur 2,3,4 berbeda, sesuai dengan batas toleransi, dan
Gambar 3.20 Langkah perobaan perancangan untuk arus. juga nilai persentase fluktuatif karena perbandingan
yang tidak sama pada setiap resistor. Sedangkan pada
Rbaca 1 dan Rukur 1 memiliki nilai yang sama, sehingga
tidak ada error yang terjadi.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


rapikan tabelnya

 Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi A data Tabel 4.9 Hasil perbandingan resistansi total hubungan
pertama seri metode hukum ohm.
R t hitung-R t ukur V I total (mA) R total (Ω)
% error = | | x 100% Kombin
(vol Uk Hitu %err Uk Hitu %err
R t hitung asi
t) ur ng or I ur ng or Rt
1550 − 1512 151
= | | x 100% A 15 9 9.67 6.93
2
1550 2.45
1550 43.7 155
= 2.45 % B 15 9.2 6.4 1540 0.65
5 0

Perhitungan data selanjutnya disajikan pada tabel Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada rangkaian
berikut : kombinasi A dan B, memiliki persentase error yang
berbeda, karena beda jumlah resistor, sehingga
Tabel 4.8 Hasil perbandingan resistansi total hubungan membuat nilai persentase error pada resistor total
seri metode ohm – meter. semakin besar, sedangkan persentase error pada arus
Kom Resistor (Ω) R total (Ω) % total semakin kecil, karena resistor dan arus berbanding
bina Hitun error terbalik. Hal ini sesuai dengan persamaan :
si R1 R2 R3 R4 Ukur (%)
g
A 220 330 1000 - 1512 1550 2.45
𝑉
B 220 330 1000 1200 2679 2750 2.59 𝐼=
𝑅𝑇
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa nilai % error Rtotal 4.1.2 Perancangan Rangkaian Seri
Kombinasi A lebih kecil dibandingakan nilai % error B, A. Hasil
karena semakin besar resistor yang diukur, maka Tabel 4.4 Merancang Kombinasi Resistor
semakin besar pula nilai % errornya. Rt R1 R2 R3 Rt Ukur
Kombinasi
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
 Resistansi total hubungan seri dengan metode ohm- A 2530 330 1000 1200 2400
meter B 940 330 220 390 923
Mencari nilai Rtotal hitung C 1530 820 330 390 1510
o Rtotal kombinasi A
RtA = R1 + R2 + R3 + … + Rn Tabel 4.5 Mencari Arus dari Tegangan dan Kombinasi
= 220 + 330 + 1000 Tahanan pada tabel 4.1.
= 1550 Ω V I
Kombinasi
(Volt) (mA)
o Rtotal kombinasi B 3 Resistor 15 9.5
RtB = R1 + R2 + R3 + … + Rn
= 220 + 330 + 1000 + 1200 Tabel 4.6 Desain Rangkaian Arus tertentu dengan
= 2750 Ω kombinasi tahanan pada tabel 4.1.
Resistor (Ω) I
V Rtot
 Resistansi total hubungan seri dengan metode Kombinasi
R1 R2 R3 (Volt)
(mA
)
al
hukum ohm
2R 1000 1200 - 15 6.2 2163
o Mencari nilai Itotal pada Rtotal kombinasi A
3R 1000 820 390 15 6.2 2166
dengan hukum ohm :
𝑉
𝐼= B. Perhitungan dan Analisa
𝑅𝑡
15  Merancang Kombinasi Resistor
=
1550
= 9.67 𝑚𝐴 Mencari nilai Rtotal hitung
o Rtotal kombinasi A
o Mencari nilai %error Itotal kombinasi RtA = R1 + R2 + R3 + … + Rn
A: = 330 + 1000 + 1200
It hitung-It ukur = 2530 Ω
% error =| | x 100%
It hitung
o Rtotal kombinasi B
9.67 - 9
= | | x 100% RtB = R1 + R2 + R3 + … + Rn
9.67 = 330 + 220 + 390
= 6.93 % = 940 Ω

o Rtotal kombinasi C
MODUL 1 Praktikum Rangkaian Listrik 2020
RtC = R1 + R2 + R3 + … + Rn V
I=
= 820 + 330 + 390 R
= 1530 Ω 15
=
1590
 Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi A data = 9,43 𝑚𝐴
pertama
Rt hitung-Rt ukur o Mencari nilai % error dari nilai arus ukur dan
% error = | | x 100% tegangan
Rt hitung
2530 - 2400
= | | x 100% - Arus
2530 It hitung-It ukur
= 5.14 % % error = | | x 100%
It hitung
Tabel 4.10 Hasil perbandingan Rtotal hitung dengan Rtotal 9,43− 9
=| | x 100%
ukur . 9,43
Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
= 4,55 %
- Tegangan
Kombinasi Vhitung-Vukur
% error = | | x 100%
error
R1 R2 R3 Hitung Ukur
(%) Vhitung
pake ini 14,9-15
A 330 1000 1200 2530 2400 5.14%
=| | x 100%
B 330 220 390 940 923 1.81% 14,9
C 820 330 390 1530 1510 = 0,67 %
1.31%

Tabel 4.12 Hasil perhitungan rangkaian arus tertentu


Tabel 4.10 menjelaskan bahwa nilai resistansi
dengan kombinasi tahanan.
kombinasi A lebih besar dibandingkan nilai resistansi
Resistor (Ω) I (mA)
kombinasi B dan C, dikarenakan beda nilai resistor pada
Kombinasi Uku error
rangkaian serinya, sehingga membuat nilai % error R1 R2 R3 Hitung
r (%)
Rtotal pada kombinasi A juga lebih besar dibanding 2R 1000 1200 - 6.8 6.2 8.82
kombinasi B dan C. 3R 1000 820 390 6.7 6.2 7.46

 Mencari Arus dari Tegangan dan Tahanan Tabel .4.12 menjelaskan bahwa nilai tegangan
o Mencari nilai arus total : pada kombinasi 2R dan 3R memiliki persen error yang
berbeda, karena memiliki nilai tegangan yang berbeda.
𝑉 pake nilai resistor ukurSedangkan pada nilai arus pada kombinasi 2R dan 3R
𝐼= kombinasi a di tabel 4.10
memiliki persen error yang besar karena perbandingan
𝑅
15 hitung dan ukur yang besar.
=
2790
= 5,37 𝑚𝐴 4.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan
o Mencari nilai % error dari arus hitung dan arus
ukur : 4.2.1 Rangkaian Paralel
It hitung-It ukur A. Hasil
% error =| | x 100% Tabel.4.13 Hasil Pengukuran Tahanan.
It hitung
Resistor R1 R2 R3 R4 R5
5,37-6 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
=| | x 100%
5,37
= 6,89 % Baca 220 330 390 820 1000
Ukur 220 321 381 805 976
Tabel 4.11 Hasil perbandingan Itotal ukur dengan Itotal
baca.
I (mA)
Tabel 4.14 Hasil Pengukuran Arus Pada Rangkaian
Rt Vs % Paralel.
Kombinasi I Resistor V Arus Arus total
(Ω) (volt) I hit error
ukur (Ω) (Volt) (mA) (mA)
(%)
R1 66
3 Kombinasi 2790 15 5,37 9.5 6,89
R2 15 45 149
R2 38
o Mencari nilai arus 5 mA dari rangkaian
kombinasi 2R
MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020
V
Tabel.4.15 Hasil Pengukuran Nilai RTOTAL. It =
R
R1 R2 R3 R4 RTotal 15
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) =
220 330 390 - 98.6 98.62
330 390 390 805 87.8 = 0,18 A
= 180 mA
Tabel 4.16 Hasil Pengukuran Nilai Rtotal Dengan o Menghitung arus tiap resistor dengan rumus
Metode Arus Dan Tegangan dibawah ini
Kombinasi V It RParalel
It = x It
(Volt) (mA) RParalel +R1
3R 15 16
98.62
4R 15 7.7 = x 0,18
98.62+220
= 0,047 A
B. Perhitungan dan Analisa
= 47 mA
 Membandingkan nilai hambatan (resistor) yang
terbaca dengan yang terukur (menghitung persen
o Membandingkan nilai arus tiap resistor dan arus
error) sesuai dengan tabel dibawah ini.
total yang terbaca dengan yang terukur
(menghitung persen error) sesuai dengan tabel
R baca – R ukur
% error = | | x 100% dibawah ini.
R baca I baca – I ukur
220 – 220 % error = | | x 100%
=| | x 100% I baca
220 47 – 66
= 0% =| | x 100%
47
= 40.43 %
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Persentase Error Antara
Rbaca Dan Rukur.
Rbaca Rukur error Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Arus Tiap Resistor.
Resistor
(Ω) (Ω) (%) Arus Ukur (mA) Hitung (mA) % Error (%)
R1 220 220 0 I1 66 47 40.43
R2 330 321 2.73
I2 45 35 28.57
R3 390 381 2.31
R4 820 805 1.83 I3 38 31 22.58
R5 1000 976 2.4 IT 149 113 31.86

Tabel 4.19 menjelaskan perbedaan nilai baca Tabel 4.20 menjelaskan bahwa adanya
Resistor dengan nilai ukur Resistor di sebabkan oleh ketidaktelitian dalam pembacaan alat, yang
adanya Toleransi resistor. Nilai toleransi ini ada menyebabkan arus terukur dengan arus hitung berbeda,
beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi hal tersebut juga menyebabkan adanya persentase error.
kerusakan 1%, resistor dengan toleransi kesalahan 2%, Dan dari table diatas dapat dilihat bahwa %error yang
resistor dengan kesalahan 5%, dan resistor dengan terjadi sangatlah besar karena perbedaan data hasil ukur
toleransi 10%. Semakin kecil nilai toleransi atau %error dan hitung yang lumayan jauh.
tersebut maka semakin bagus, karena semakin presisi
nilai resistor tersebut. ganti analisanya 4.2.2 Perancangan Rangkaian Paralel

 Mengukur dan menghitung nilai-nilai arus pada A. Hasil


rangkaian paralel Tabel 4.17 Hasil Kombinasi Resistor Untuk
o Menghitung tahanan total (Rt) Menghasilkan RTOTAL Tertentu
Rt R1 R2 R3 R4 Rt ukur
1 1 1 1 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
= + +
Rt R1 R2 R3 118.9 1200 330 220 - 116.6
108.2 1200 330 220 1200 176.2
1 1 1 1
= + +
Rt 220 330 390 Tabel 4.18 Hasil Arus ITOTAL Dengan V diketahui
R1 R2 RT V IT IT Ukur
Rt = 98.62 Ω (Ω) (Ω) (Ω) (Volt) (mA) (mA)

220 330 132 15 115 113


o Menghitung arus total (It)
MODUL 1 Praktikum Rangkaian Listrik 2020
113 – 115
=| | x 100%
113
B. Perhitungan dan Analisa = 1.7 %
 Merancang kombinasi resistor untuk menghasilkan
RT tertentu R baca – R ukur
% error = | | x 100%
R baca
Menghitung tahanan total : 132 – 132
1 1 1 1 =| | x 100%
= + + 132
R T R1 R 2 R 3 = 0%
1 1 1 1 tengah
= + +
R T 1200 330 220 Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Resistor Total dan Arus
R T = 116.6 Ω Total
RT IT
Membandingkan nilai hambatan total yang terbaca R1 R2 IT V
ukur hit error ukur hit error
dengan yang terukur (menghitung persen error)
R ukur – R baca
% error = | | x 100% 220 330 7.5 15 132 132 0% 115 113 1.7%
R ukur
116.6 – 118.9
=| | x 100% Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak terjadi
116.6
= 1.97 % error pada resistor karena hasil pengukuran dan
perhitungan bernilai sama. Sedangkan pada arus total
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Resistor Total terdapat perbedaan yang tidak terlalu besar, namun hal
Resistor
tersebut masih dibatas wajar.
RT RT RT %
R1 R1 R1 R1 diinginkan Hitung Ukur Error
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
1200 330 220 - 130 118.9 116.6 1.9 5. KESIMPULAN
1200 330 220 1200 100 108.2 176.2 38.6
5.1 Rangkaian Seri dan Perancangan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa % error yang A. Rangkaian Seri
tejadi sangat berbeda karena perbedaan antara R total 1. Nilai resistansi total pada rangkaian seri
hitung dengan R total ukur. Semakin besar nilai dari dilakukan dengan cara penjumlahan langsung,
resistansi maka nilai % error akan semakin tinggi. dan nilai arus pada masing-masing resistor
adalah sama.
 Merancang Rangkaian Untuk Arus IT dengan V 2. Pada kombinasi A dan B didapatkan nilai
diketahui resistansi total dan arus total yang berbeda
disebabkan bedanya jumlah resistor pada
Menghitung tahanan total : rangkaian A dan B.
1 1 1
= +
R T R1 R 2 B. Perancangan Rangkaian Seri
1 1 1 1. Dalam mengombinasikan suatu resistor
= +
R T 220 330 perlu diperhatikan berapa besar resistansi
R T = 132 Ω total yang akan digunakan, sehingga
dapat menentukan berapa besar nilai nilai
Menghitung arus total: resistor yang di seri untuk dapat
V terpenuhi.
It = 2. Untuk menentukan nilai tegangan dan margin
R
15 arus yang di butuhkan dapat dilakukan
= dengan cara pembagian tegangan dan
132
= 0,113 A arus yang harus disesuaikan dengan
= 113 mA besarnya nilai resistansi dan untuk
mendapatkan nilai resistor yang
Menghitung % error: diinginkan dapat dengan
I baca – I ukur mengombinasikan resistor secara seri.
% error = | | x 100%
I baca

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


margin

5.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan

A. Rangkaian Paralel
1. Nilai arus total pada rangkaian paralel
lebih besar daripada arus percabangan ,
hal ini disebabkan arus total terbagi
dalam percabangan. Nilai arus total pada
rangkaian paralel lebih besar
dibandingkan seri karena nilai tahanan
yang telah diparalelkan mempunyai nilai
yang kecil dari tahanan terkecil yang
diparalelkan
2. Arus total sebelum masuk percabangan
adalah sama besar dengan arus total
3. Nilai resistansi yang diparalelkan
mempunyai nilai yang lebih kecil dari
nilai resistansi yang terkecil sebelum
diparalelkan

B. Perancangan Rangkaian Paralel


1. Untuk mementukan nilai tegangan dan
arus yang di butuhkan dapat dilakukan
dengan cara pembagian tegangan dan
arus yang harus disesuaikan dengan
besarnya nilai resistansi dan untuk
mendapatkan nilai resistor yang
diinginkan dapat dengan
mengombinasikan resistor secara paralel.
2. Dengan mendisain resistor secara paralel
, nilai resistansi total mempunyai nilai
yang lebih kecil dari resistor terkecil
yang diparalelkan

DAFTAR PUSTAKA
Hyat, William, 1972, Engineering Circuit Analysis, Mc
Graw Hill., Singapore.
Ramdhani , Mohamad . 2005 . Rangkaian Listrik
(Revisi) . Laboratorium Sistem Elektronika .
Jurusan Teknik Elektro . Sekolah Tinggi
Teknologi Telkom Bandung.
Tim Lab Listrik Dasar. 2020 .Penuntun Praktikum
Rangkaian Listrik, Laboratorium Listrik
Dasar. FT UNRAM.

MODUL 1 Praktikum Rangkaian Listrik 2020

Anda mungkin juga menyukai