Abstrak
Pada praktikum modul 1 tentang rangkaian seri dan paralel dengan sumber DC
akan dilakukan 2 percobaan yaitu rangkaian seri dan paralel. Percobaan rangkaian
seri dan paralel kita dapat menghitung nilai resistor, tahanan, dan %errornya
dengan menggunakan dua metode yaitu metode ohm meter dan hokum ohm.
Digunakan dua macam percobaan, yaitu rangkaian seri dan paralel dengan 4
variasi tegangan yang tertera pada power supply. pada rangkaian seri nilai I selalu
tetap dan nilai V berbeda untuk setiap resistor pada rangkaian. Sedangkan pada
rangkaian paralel nilai V selalu tetap dan I berbeda karena berlaku hukum kirchoff.
Kata kunci : seri, paralel, perancangan.
𝑑𝑞
i= Gambar 2.2 Resistor
𝑑𝑡
Pembagian Tegangan :
𝑅1
V1 =
𝑅1 +𝑅2 +𝑅3
.𝑉
2.3 mana? Gambar 2.1 Arus searah
𝑅2
V2 = .𝑉
. 𝑅1 +𝑅2 +𝑅3
2.4 Resistor 𝑅3
Elemen ini menerima energi dengan cara V3 = .𝑉
𝑅1 +𝑅2 +𝑅3
menyerap sehingga menimbulkan panas. Sering juga
disebut dengan tahanan, hambatan, penghantar, atau 2.5 Hubungan Paralel
resistansi Jika semua terminal terhubung dengan elemen lain
dimana resistor mempunyai fungsi sebagai penghambat dan akibatnya tegangan diantaranya akan sama.
arus, pembagi arus , dan pembagi tegangan.Nilai
resistor tergantung dari hambatan jenis bahan resistor
itu sendiri (tergantung dari bahan pembuatnya),
panjang dari resistor itu sendiri dan luas penampang dar
i resistor itu sendiri. Secara matematis:
dimana :
Gambar 2.4 Rangakaian hubungan paralel.
ρ = hambatan jenis
3. METODOLOGI
A. Rangkaian Seri
- Gambar rangkaian
Mencatat hasil
percobaan
Mencatat hasil
percobaan
Gambar 3.8 Langkah percobaan rancangan 3 resistor.
Mencatat hasil
percobaan Mencatat hasil
percobaan
Mengukur Rtotal,
Merangkai sesuai Mengukur Rtotal Merangkai sesuai
Arus tiap resistor
gambar 3.7 dan Arus total gambar 3.12
dan Arus total
Gambar 3.10 Langkah percobaan kombinasi 2 resistor. Gambar 3.14 Langkah percobaan kombinasi 4 resistor.
Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi A data Tabel 4.9 Hasil perbandingan resistansi total hubungan
pertama seri metode hukum ohm.
R t hitung-R t ukur V I total (mA) R total (Ω)
% error = | | x 100% Kombin
(vol Uk Hitu %err Uk Hitu %err
R t hitung asi
t) ur ng or I ur ng or Rt
1550 − 1512 151
= | | x 100% A 15 9 9.67 6.93
2
1550 2.45
1550 43.7 155
= 2.45 % B 15 9.2 6.4 1540 0.65
5 0
Perhitungan data selanjutnya disajikan pada tabel Tabel 4.9 menjelaskan bahwa pada rangkaian
berikut : kombinasi A dan B, memiliki persentase error yang
berbeda, karena beda jumlah resistor, sehingga
Tabel 4.8 Hasil perbandingan resistansi total hubungan membuat nilai persentase error pada resistor total
seri metode ohm – meter. semakin besar, sedangkan persentase error pada arus
Kom Resistor (Ω) R total (Ω) % total semakin kecil, karena resistor dan arus berbanding
bina Hitun error terbalik. Hal ini sesuai dengan persamaan :
si R1 R2 R3 R4 Ukur (%)
g
A 220 330 1000 - 1512 1550 2.45
𝑉
B 220 330 1000 1200 2679 2750 2.59 𝐼=
𝑅𝑇
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa nilai % error Rtotal 4.1.2 Perancangan Rangkaian Seri
Kombinasi A lebih kecil dibandingakan nilai % error B, A. Hasil
karena semakin besar resistor yang diukur, maka Tabel 4.4 Merancang Kombinasi Resistor
semakin besar pula nilai % errornya. Rt R1 R2 R3 Rt Ukur
Kombinasi
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
Resistansi total hubungan seri dengan metode ohm- A 2530 330 1000 1200 2400
meter B 940 330 220 390 923
Mencari nilai Rtotal hitung C 1530 820 330 390 1510
o Rtotal kombinasi A
RtA = R1 + R2 + R3 + … + Rn Tabel 4.5 Mencari Arus dari Tegangan dan Kombinasi
= 220 + 330 + 1000 Tahanan pada tabel 4.1.
= 1550 Ω V I
Kombinasi
(Volt) (mA)
o Rtotal kombinasi B 3 Resistor 15 9.5
RtB = R1 + R2 + R3 + … + Rn
= 220 + 330 + 1000 + 1200 Tabel 4.6 Desain Rangkaian Arus tertentu dengan
= 2750 Ω kombinasi tahanan pada tabel 4.1.
Resistor (Ω) I
V Rtot
Resistansi total hubungan seri dengan metode Kombinasi
R1 R2 R3 (Volt)
(mA
)
al
hukum ohm
2R 1000 1200 - 15 6.2 2163
o Mencari nilai Itotal pada Rtotal kombinasi A
3R 1000 820 390 15 6.2 2166
dengan hukum ohm :
𝑉
𝐼= B. Perhitungan dan Analisa
𝑅𝑡
15 Merancang Kombinasi Resistor
=
1550
= 9.67 𝑚𝐴 Mencari nilai Rtotal hitung
o Rtotal kombinasi A
o Mencari nilai %error Itotal kombinasi RtA = R1 + R2 + R3 + … + Rn
A: = 330 + 1000 + 1200
It hitung-It ukur = 2530 Ω
% error =| | x 100%
It hitung
o Rtotal kombinasi B
9.67 - 9
= | | x 100% RtB = R1 + R2 + R3 + … + Rn
9.67 = 330 + 220 + 390
= 6.93 % = 940 Ω
o Rtotal kombinasi C
MODUL 1 Praktikum Rangkaian Listrik 2020
RtC = R1 + R2 + R3 + … + Rn V
I=
= 820 + 330 + 390 R
= 1530 Ω 15
=
1590
Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi A data = 9,43 𝑚𝐴
pertama
Rt hitung-Rt ukur o Mencari nilai % error dari nilai arus ukur dan
% error = | | x 100% tegangan
Rt hitung
2530 - 2400
= | | x 100% - Arus
2530 It hitung-It ukur
= 5.14 % % error = | | x 100%
It hitung
Tabel 4.10 Hasil perbandingan Rtotal hitung dengan Rtotal 9,43− 9
=| | x 100%
ukur . 9,43
Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
= 4,55 %
- Tegangan
Kombinasi Vhitung-Vukur
% error = | | x 100%
error
R1 R2 R3 Hitung Ukur
(%) Vhitung
pake ini 14,9-15
A 330 1000 1200 2530 2400 5.14%
=| | x 100%
B 330 220 390 940 923 1.81% 14,9
C 820 330 390 1530 1510 = 0,67 %
1.31%
Mencari Arus dari Tegangan dan Tahanan Tabel .4.12 menjelaskan bahwa nilai tegangan
o Mencari nilai arus total : pada kombinasi 2R dan 3R memiliki persen error yang
berbeda, karena memiliki nilai tegangan yang berbeda.
𝑉 pake nilai resistor ukurSedangkan pada nilai arus pada kombinasi 2R dan 3R
𝐼= kombinasi a di tabel 4.10
memiliki persen error yang besar karena perbandingan
𝑅
15 hitung dan ukur yang besar.
=
2790
= 5,37 𝑚𝐴 4.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan
o Mencari nilai % error dari arus hitung dan arus
ukur : 4.2.1 Rangkaian Paralel
It hitung-It ukur A. Hasil
% error =| | x 100% Tabel.4.13 Hasil Pengukuran Tahanan.
It hitung
Resistor R1 R2 R3 R4 R5
5,37-6 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
=| | x 100%
5,37
= 6,89 % Baca 220 330 390 820 1000
Ukur 220 321 381 805 976
Tabel 4.11 Hasil perbandingan Itotal ukur dengan Itotal
baca.
I (mA)
Tabel 4.14 Hasil Pengukuran Arus Pada Rangkaian
Rt Vs % Paralel.
Kombinasi I Resistor V Arus Arus total
(Ω) (volt) I hit error
ukur (Ω) (Volt) (mA) (mA)
(%)
R1 66
3 Kombinasi 2790 15 5,37 9.5 6,89
R2 15 45 149
R2 38
o Mencari nilai arus 5 mA dari rangkaian
kombinasi 2R
MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020
V
Tabel.4.15 Hasil Pengukuran Nilai RTOTAL. It =
R
R1 R2 R3 R4 RTotal 15
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) =
220 330 390 - 98.6 98.62
330 390 390 805 87.8 = 0,18 A
= 180 mA
Tabel 4.16 Hasil Pengukuran Nilai Rtotal Dengan o Menghitung arus tiap resistor dengan rumus
Metode Arus Dan Tegangan dibawah ini
Kombinasi V It RParalel
It = x It
(Volt) (mA) RParalel +R1
3R 15 16
98.62
4R 15 7.7 = x 0,18
98.62+220
= 0,047 A
B. Perhitungan dan Analisa
= 47 mA
Membandingkan nilai hambatan (resistor) yang
terbaca dengan yang terukur (menghitung persen
o Membandingkan nilai arus tiap resistor dan arus
error) sesuai dengan tabel dibawah ini.
total yang terbaca dengan yang terukur
(menghitung persen error) sesuai dengan tabel
R baca – R ukur
% error = | | x 100% dibawah ini.
R baca I baca – I ukur
220 – 220 % error = | | x 100%
=| | x 100% I baca
220 47 – 66
= 0% =| | x 100%
47
= 40.43 %
Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Persentase Error Antara
Rbaca Dan Rukur.
Rbaca Rukur error Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Arus Tiap Resistor.
Resistor
(Ω) (Ω) (%) Arus Ukur (mA) Hitung (mA) % Error (%)
R1 220 220 0 I1 66 47 40.43
R2 330 321 2.73
I2 45 35 28.57
R3 390 381 2.31
R4 820 805 1.83 I3 38 31 22.58
R5 1000 976 2.4 IT 149 113 31.86
Tabel 4.19 menjelaskan perbedaan nilai baca Tabel 4.20 menjelaskan bahwa adanya
Resistor dengan nilai ukur Resistor di sebabkan oleh ketidaktelitian dalam pembacaan alat, yang
adanya Toleransi resistor. Nilai toleransi ini ada menyebabkan arus terukur dengan arus hitung berbeda,
beberapa macam yaitu resistor dengan toleransi hal tersebut juga menyebabkan adanya persentase error.
kerusakan 1%, resistor dengan toleransi kesalahan 2%, Dan dari table diatas dapat dilihat bahwa %error yang
resistor dengan kesalahan 5%, dan resistor dengan terjadi sangatlah besar karena perbedaan data hasil ukur
toleransi 10%. Semakin kecil nilai toleransi atau %error dan hitung yang lumayan jauh.
tersebut maka semakin bagus, karena semakin presisi
nilai resistor tersebut. ganti analisanya 4.2.2 Perancangan Rangkaian Paralel
A. Rangkaian Paralel
1. Nilai arus total pada rangkaian paralel
lebih besar daripada arus percabangan ,
hal ini disebabkan arus total terbagi
dalam percabangan. Nilai arus total pada
rangkaian paralel lebih besar
dibandingkan seri karena nilai tahanan
yang telah diparalelkan mempunyai nilai
yang kecil dari tahanan terkecil yang
diparalelkan
2. Arus total sebelum masuk percabangan
adalah sama besar dengan arus total
3. Nilai resistansi yang diparalelkan
mempunyai nilai yang lebih kecil dari
nilai resistansi yang terkecil sebelum
diparalelkan
DAFTAR PUSTAKA
Hyat, William, 1972, Engineering Circuit Analysis, Mc
Graw Hill., Singapore.
Ramdhani , Mohamad . 2005 . Rangkaian Listrik
(Revisi) . Laboratorium Sistem Elektronika .
Jurusan Teknik Elektro . Sekolah Tinggi
Teknologi Telkom Bandung.
Tim Lab Listrik Dasar. 2020 .Penuntun Praktikum
Rangkaian Listrik, Laboratorium Listrik
Dasar. FT UNRAM.