TEOREMA RANGKAIAN
Faturrahman (F1B020041)
Asisten : Hanif (F1B019060)
Tanggal Percobaan : 12 Mei 2022
Abstrak
Pada modul 3 teorema rangkaian terdapat 3 percobaan yaitu teorema superposisi, thevenin dan
Northon. Teorema superposisi digunakan untuk menyelesaikan masalah suatu rangkaian yang
memiliki 2 sumber. Pada teorema thevenin digunakan untuk mencari nilai arus dan tegangan dengan
penyederhanan rangkaian yang dihubungkan secara seri dengan rangkaian ekivalennya. Pada
teorema northon digunakan untuk mencari nilai tegangan dan resistansi dengan penyederhanan
rangkaian yang dihubungkan secara paralel dengan rangkaian ekivalennya.
Kata Kunci : Superposisi, Thevenin, Northon
Langkah Percobaan
3.3 Teorema Thevenin
Sebelum mulai merangkai, nilai power
Gambar Rangkaian
supply dan resistansi dari masing-masing
diukur.
[ ]
4,9 1195 Menghitung nilai persentase error arus dan
0 2013 tegangan
I1 =
[−1195
2013 −1195
] Arus
| |
3385 I hitung -I ukur
% Error IR1 = x
9863.7 I hitung
=
5385980 100%
|1,83−3,05
1,83 |
= 1,83 mA
Substitusikan nilai I1 ke pers (2) = x 100 %
– 1195I1 + 3385I2 =0
= 66,6 %
– 1195 . (1,83x 10-3)+3385I2 = 0
Tegangan
– 2,18 + 3385I2 =0
I2 =
2,18
3385
% Error VR1= |Vhitung-Vukur
Vhitung |
x100%
I2 = 0,64 mA
= |1,49−2,50
1,49 |
x 100 %
%
= 80,66 %
Mencari IR1 ,IR2 dan IR3
Didapatkan:
I1 = 2,40 mA
I2 = 1.42 mA
Maka: Tabel 4.1.2.3 Hasil perhitungan arus saat V1
IR1’ = I1 OFF dan V2 ON
Mencari VR1 ,VR2 dan VR3 nilai arus pada setiap resistor berbeda, nilai
% Error IR1 = |
I ukur -I hitung
I ukur
x | 818
1195
1,96
1,17
6,0
5,5
80,66
78,72
100% 2190 3,10 5,5 43,36
Dari tabel 4.1.2.4 dapat dianalisa bahwa
=| 7,4−2,40
7,4 |x 100 % Pada nilai tegangan nilai tertinggi terdapat pada
R3 karena nilai resistansi R3 yang paling besar.
= 68,8 %
Hali ini sesuai dengan persamaan : V = I x R.
Tegangan
Untuk analisa persentase error semakin
% Error VR1=
Vukur |
Vukur-Vhitung
| besar nilai hitung tegangan dan nilai ukurnya
maka persentase error akan semakin
x100%
|4,23−6,3
4,23 |
saat V1ON dan V2 ON
= x 100 %
= 48,9 %
Tegangan
resistor = 47,3 %
Mencari IR1 ,IR2 dan IR3 Tabel 4.1.2.5 Hasil perhitungan arus saat V1
ON dan V2 ON
Didapatkan:
Maka: Arus (mA)
R
Error
IR1 = IR1’ + IR1’’ (Ω) Hitung (mA) Ukur (mA)
(%)
= 1,83 + 2,40 818 4,23 6,3 48,9
¿ 1,17 %
| |
VTH hit−VTH ukur didapat bervariasi ada yang besar namun ada
%error = x 100 %
VTH hit juga yang kecil yaitu 0,55 %. Penyebab
¿| 5,34−5,34
5,35 |
x 100 %
terjadinya %error disebabkan karena alat ukur
yang digunakan kurang presisi dan human
¿ 0% error.
Tabel 4.2.2.3 Hasil perhiutngan tegangan
- %Error RTH
RL VL VL hit Error
%error = |
RTH hit−RTH ukur
RTH hit |
x 100 % (Ω)
820
(V)
2,80
(V)
2,81
(%)
0,35
1200 3,30 3,30 0
¿|730,30−736,036
736,036 |x 100 % 2200 4,00 4,00 0
| RN RNHit −RN
Hitung |
ukur
x 100 % ini dikarenakan kedua parameter tersebut
adalah hasil ekuivalen dari rangkaian.
= Adanya persentase error pada pada
| |
278,90−278,9 perhitungan dikarenakan adanya human error
x 100 %
278,9 dan kurang presisinya alat yang digunakan pada
- %error IN
| |
Tabel 4.3.2.2 Hasil Perhitungan IL dan % eror
¿ Hit−¿ ukur
%error = x 100 % terhadap nilai ukur
¿ Hitung
RL IL (mA)
= |35,8−36
36 |
x 100 % (Ω) Hitung Ukur
% error
| IL Hit−IL ukur
IL Hitung |
x 100 %
Berdasarkan tabel 4.3.2.2 dapat dilihat
= |
10,47−10,3
10,47
x 100 % | bahwa semakin besar nilai hambatan yang
diberikan, maka nilai arus yang didapat
= 1,62%
semakin kecil. hal ini karena arus berbanding
- %error VL
terbalik dengan hambatan, sesuai dengna
%error =
V
| |
VL Hit−VLukur persamaan I = .
x 100 % R
VL Hitung
= |7,1196−8,88
7,1196 |
x 100 %
= 24,72 %
4.3.2 Analisis