Anda di halaman 1dari 8

MODUL 2 RANGKAIAN ARUS SEARAH DAN NILAI STATISTIK RESISTANSI

Alarik Unggul Yudhatama Sukadis (13221036)


Asisten: David Azaria Rauf (13221051)
Tanggal Percobaan: 13/09/2022
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak Ada beberapa percobaan yang akan dilakukan


pada praktikum kalo ini, diantaranya:
Pada modul 2 ini percobaan yang dilakukan akan seputaran
mengenai percobaan arus searah (DC) dan juga arus bolak- 1. Percobaan Teorema Thevenin
balik (AC). Tujuan yang diharapkan dengan melakukan
2. Percobaan Teorema Norton
percobaan ini adalah untuk membuktian percobaan teorema
Thevenin, Norton, Superposisi dan Resiprositas. Selain itu, 3. Percobaan Teorema Superposisi
terdapat juga percobaan terkait rangkaian RL dan RC.
4. Percobaan Teorema Resiprositas
Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan
praktikum ini adalah praktikan bisa mengetahui dan 5. Percobaan Transfer Daya
mengimplementasikan teorema Thevenin, Nortan, Maksimum
Superposisi, dan Resiprositas serta rangkaian RL dan RC
6. Percobaan Rangkaian Resistor Seri
yang telah dilakukan di Laboratorium Dasar Teknik
dan Paralel.
Elektro.
7. Percobaan Rangkaian RC
Kata kunci: Arus AC, Arus DC, Thevenin, Norton,
Superposisi, Resiprositas, RL, RC. 8. Percobaan Rangkaian RL

1. PENDAHULUAN 2. STUDI PUSTAKA


Percobaan 2 kali ini praktikan akan melakukan
2.1 RANGKAIAN DC
percobaan mengenai arus DC dan arus AC, yang
nantinya akan digunakan untuk pembuktian Arus listrik searah atau bisa disebut DC (direct
beberapa teorema yang berlaku. Berkaitan dengan current) merupakan salah satu bentuk arus
itu, praktikan akan membuktikan beberapa listrik yang hanya mengalir satu arah saja.
teorema terkait dengan arus DC yaitu Teorema Arus DC memiliki nilai/amplitudo yang
Thevenin, Norton, Superposisi, dan Resiprositas. tetap/konstan sehingga tidak terpengaruh
Serta pengukuran rangkaian RL dan Rc terkait oleh waktu.
dengan arus AC. Tujuan dari percobaan ini adalah
antara lain: 2.2 RANGKAIAN AC
1. Memahami rangkaian arus searah (DC) Arus listrik bolak-balik atau AC (alternate
dan rangkaian arus bolak-balik (AC). current) adalah salah satu bentuk arus listrik
yang mengalir secara ”Bi-directional” atau
2. Memahami dan dapat membuktikan
dua arah. Arus listrik ini nilainya berubah
Teorema Thevenin. terhadap fungsi waktu dan mengacu pada
3. Memahami dan dapat membuktikan gelombang sinus atau sinusoida yang nilainya
Teorema Norton. berubah-ubah dengan amplitudo sebagai nilai
maksimumnya.
4. Memahami dan dapat membuktikan
Teorema Superposisi. 2.3 TEOREMA THEVENIN
5. Memahami dan dapat membuktikan Teorema thevenin merupakan teorema yang
Teorema Resiprositas. menyatakan bahwa suatu rangkaian lineart
6. Memahami dan dapat membuat dengan dua terminal dapat digantikan dengan
rangkaian RL dan RC. rangkaian yang keuivalen dengan sebuah
sumber tegangan disebut VTH yang terhubung
secara seri dengan sebuah 1 buah resistor
yang disebut RTH.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


2.4 TEOREMA NORTON 3. METODOLOGI
Teorema norton adalah teorema yang Alat dan bahan yang akan digunakan pada
menyatakan bahwa suatu rangkaian linear praktikum kali ini adalah:
yang terbentuk dari dua terminal yang dapat
digantikan dengan rangkaian ekuivalen 1. Kit Teorema Thevenin dan Norton (1
norton yang terdiri dari sebuah sumber arus buah)
IN yang terhubung secara paralel dengan
2. Kit Multimeter (1 buah)
suatu hambatan RN yang ekuivalen dengan
RTH. 3. Kit Osiloskop dan Generator Sinyal (1
buah)
2.5 TEOREMA SUPERPOSISI
4. Resistor Dekade (1 set)
Teorema superposisi menyatakan bahwa
5. Power Supply DC (2 buah)
tegangan pada sebuah elemen dalam
rangkaian linear adalah penjumlahan dari 6. Multimeter (2 buah)
tegangan pada elemen untuk tiap sumber
7. Kabel 4 mm – 4 mm (min 10 buah)
tegangan yang aktif.
8. Kit Rangkaian RC & RL (1 buah)
2.6 TEOREMA RESIPROSITAS
9. Resistor: 1 k, 10 k, 100 k,
Teorema resiprositas adalah teorema yang 1M(masing-masing 1 buah)
menyatakan jika suatu rangkaian yang
10. Kapasitor: 0,1 F, 0,01 F, 0,001 F
memiliki sumber tegangan (Vsource) dipasang
(masing-masing 1 buah)
pada suatu cabang (cabang 1) yang
menghasilkan suatu arus I pada cabang lain 11. Induktor: 2,5 mH (1 buah)
(cabang 2). Jika sumber tegangan tersebut
dipindah dari cabang 1 ke cabang 2 maka
akan diapatkan nilai arus yang sama pada Berikut ini adalah percobaan yang dilakukan
cabang 1. dalam praktikum kali ini:
Percobaan 1 Teorema Thevenin (Rangkaian 1)
2.7 TRANSFER DAYA MAKSIMUM
Teorema transfer daya maksimum adalah
teorema yang menyatakan bahwa beban akan
menerima daya maksimum ketika resistansi
(RL) seama dengan resistansi internal (RI) dari
sumber. Rumus

2.8 RANGKAIAN SERI DAN PARALEL Gambar 3-1 Rangkaian Thevenin 1


Rangkaian seri dan paralel adalah rangkaian
yang sering kita jumpai pada sebuah Siapkan Multimeter serta Power Supply
rangkaian listrik. Rangkaian seri adalah DC dan beberapa kabel banana-banana
rangkaian yang menyusun beban dalam 1
jalur dan memiliki nilai tegangan yang
berbeda dengan arus yang sama. Sedangkan
rangkaian paralel adalah rangkaian yang
menyusun beban secara sejajar yang memiliki Guankan kit Thevenin & Norton untuk
nilai arus yang berbeda dengan tegangan yang percobaan kali ini dan set power supply
sama di tiap cabangnya. DC sebesar 20 volt. Kemudian ukur
VThevenin dengan membuat terminal C-D
2.9 RANGKAIAN RLC
open circuit. Kemudian ukur RThevenin
Rangkaian RLC adalah rangkaian yang dengan membuat A-B short circuit.
biasanya dapat ditemui pada arus bolak-balik Lakukan pengukukuran dengan
(AC) yang terdiri dari resistor (R), induktor (L), multimeter diset sebagai amperemeter
dan kapasitor (C). Pada percobaan kali ini
yang disusun seri terhadap R1 = 1 kΩ.
praktikan akan menggunakan rangkaian RL
dan RC.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


Ulangi percobaan untuk beban R2 = 2 kΩ Catatlah hasil percobaan/pengukuran di
dan R3 = 3,3 kΩ. BCL

Percobaan 3 Teorema Norton


Catatlah hasil percobaan dan bandingkan
dengan arus yang diapatkan dari
𝑉𝑇
perhitungan dengan rumus I = 𝑅 +𝑅 .
𝑇 𝑖
Tuliskan di BCL.

Gambar 3-3 Teorema Norton 1


Percobaan 2 Teorema Thevenin (Rangkaian 2)

Gambar 3-4 Teorema Norton 2

Siapkan Multimeter serta Power Supply


Gambar 3-2 Rangkaian Thevenin 2
DC dan beberapa kabel banana-banana
Siapkan Multimeter serta Power Supply
DC dan beberapa kabel banana-banana

Gunakan kit Thevenin & Norton untuk


percobaan kali ini dan set power supply
DC sebesar 20 volt. Kemudian buatlah
Guankan kit Thevenin & Norton untuk
rangakaian seperti gambar 3-3 dan
percobaan kali ini dan buatlah
ukurlah INorton dengan membuat terminal
rangkaian seperti gambar 3-2 dan set
C-D short circuit. Kemudian gunakan
power supply DC sebesar 20 volt.
RThevenin pada percobaan sebelumnya
Gunakan potentiometer sebagai
sebagai R norton. Ubahlah rangkaian
pengganti RThevenin. Kemudian ukur
seperti gambar 3-4 dan gunakan resistor
VThevenin dengan membuat terminal C-D
decade untuk menggantikan R Norton.
open circuit. Kemudian ukur RThevenin
Lakukan pengukukuran dengan
dengan membuat A-B short circuit.
multimeter diset sebagai amperemeter
Lakukan pengukukuran dengan
yang disusun seri terhadap R1 = 1 kΩ.
multimeter diset sebagai amperemeter
dan ukur arus yang mengalir di beban
yang disusun seri terhadap R1 = 1 kΩ.
Ulangi percobaan untuk beban R2 = 2 kΩ,
R3 = 3,3 kΩ dan R0 = 0Ω.

Ulangi percobaan untuk beban R2 = 2 kΩ,


R3 = 3,3 kΩ dan R0 = 0Ω.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


Sekarang rangkai rangkaian seperti
gambar 3-4 dan gunakan resistor dekade
Gunakan resistor dekade untuk
menggantikan R Norton dan lakukan
percobaan untuk mengukur arus baik
menggunakan resistor dekade dan R
Norton. Gambar 3-6 Teorema Resiprositas

Siapkan Multimeter serta Power Supply


DC dan beberapa kabel banana-banana
Catatlah hasil percobaan pada BCL.

Percobaan 4 Teorema Superposisi Buatlah rangkaian seperti gambar 3-6 dan


set power supply sebagai Vsource sebesar 2
volt.

Lakukan 2 percobaan yaitu dengan


menaruh Vsource pada terminal A-B dan
menghitung arus pada C-D dan menaruh
Gambar 3-5 Teorema Superposisi Vsource pada C-D dan menghitung arus
c pada A-C.

Buatlah rangkaian seperti gambar 3-5 dan


lakukan pengamatan sebanyak 3 kali.
Pertama V1 = 12 volt dan V2 = 0 volt,
kedua V1 = 0 volt dan V2 = 6 volt, ketiga Catatlah hasil percobaan di BCL dan
V1 = 12 volt dan V2 = 6 volt. bandingkan hasil yang didapatkan pada 2
kali percobaan.

Percobaan 6 Teorema Transfer daya Maksimum


Kemudian hitunglah arus di R4 (I4)
menggunakan multimeter yang di set
menjadi amperemeter dan dirangkai
secara seri. Langkah selanjutnya
hitunglah tegangan pada R1 (VR1)
menggunakan multimeter yang di set
menjadi voltemeter yang dirangkai
secara parallel terhadap R1. Gambar 3-7 Teorema Transfer Daya Maksimum

Siapkan Multimeter serta Power Supply


DC dan beberapa kabel banana-banana
Catatlah hasil percobaan dan pengamatan
di BCL.

Percobaan 5 Teorema Resiprositas


Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4
Gunakan kit teorema Norton dan buatlah
rangkaian seperti gambar 3-7. Set power
supply sebagai Vsource dan lakukan
percobaan menggunakan RA sebesar 10
kΩ dan RB dengan nilai resistansi sebesar
33 kΩ.

Gambar 3-8 Rangkaian RL


Gunakan kit multimeter sebagai
amperemeter yang dipasang secara seri Siapkan genetaror sinyal, osiloskop,
dan voltmeter yang dipasang secara multimeter dan kit arus bolak-balik.
paralel. Ulangi percobaan sebanyak 8 kali
dengan menggunakan resistansi RB yang
berbeda yang telah ditentukan.
Buatlah rangakaian seperti gambar 3-8
kemudian set Vrms di generator sinyal
menjadi sebesar 2 volt.
Catatlah arus yang dihasilkan pada IB dan
tegangan yang dihasilkan pada VB serta
hitunglah daya yang dihasilkan oleh
keduanya.
Hitunglah tegangan yang dihasilkan pada
kapasitor dan resistor menggunakan
Percobaan 7 Rangkaian Seri dan Paralel
multimeter dan gunakan osiloskop untuk
mengukur beda fasa diantara keduanya.
Siapkan Multimeter serta Power Supply
DC dan beberapa kabel banana-banana

Bandingkan dengan hasil perhitungan dan


catatlah pada BCL.
Ukurlah setiap resistansi yang akan
digunakan untuk dirangkai baik secara
aseri atau parallel menghasilkan Percobaan 9 Rangkaian RC
resistansi baru. (Hari selasa
menggunakan resistor dengan resistansi
1,5 kΩ, 1,5 kΩ dan 120 Ω. Diminta
untuk membuat resistor 870 Ω).

Kemudian ukurlah nilai resistansi yang


baru setelah dirangkai dan catatlah pada
BCL
Gambar 3-9 Rangkaian RC

Siapkan genetaror sinyal, osiloskop,


multimeter dan kit arus bolak-balik.

Percobaan 8 Rangakain RL
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5
Tabel 4-3 Hasil percobaan teorema Norton

R IN RN I saat I saat
Buatlah rangakaian seperti gambar 3-9 ( ) (mA) ( ) memakai memakai
rangkaian Potensio
kemudian set Vrms di generator sinyal N (mA) meter (mA)
menjadi sebesar 2 volt. 1k 2,88 2,75
2k 5.11 1,33 k 1,55 1,65
3,3k 0,9 0,81
Berdasarkan hasil percobaan diapatkan bahwa
teorema Norton benar baik di kedua percobaan
Hitunglah tegangan yang dihasilkan pada dengan bentuk rangkaian yang berbeda dengan
inductor dan resistor menggunakan perbedaan antar arus dari 2 percobaan yang
berbeda adalah kurang lebih 0,1 miliampere.
multimeter dan gunakan osiloskop untuk
mengukur beda fasa diantara keduanya. Teorema Superposisi
Tabel 4-3 Hasil percobaan teorema superposisi

V1 V2 IR4 VR1 (V)


(V) (V) (mA)
Bandingkan dengan hasil perhitungan dan 12 0 0,145 11,97
catatlah pada BCL. 0 6 1,566 3,437
12 6 1,639 11,825
Pada percobaan kali ini didapatkan data yang
hampir akurat. Namun data tersebut dapat
4. HASIL DAN ANALISIS membuktikan bahwa teorema superposisi itu
berlaku pada rangkaian karena perbedaannya
Teorema Thevenin Rangkaian 1 tidak terlalu jauh dengan yang diharapkan.
Tabel 4-1 Hasil percobaan teorema thevenin
rangkaian 1 Teorema Resiprositas
Tabel 4-4 Hasil percobaan teorema resiprositas
R VT RT I I dari VT
( (V ( (Multimete & RT Letak Besar V Letak I Besar I
) ) ) r) (mA) (mA) V (V) (mA)
1k 2,75 2,803 a-b 12 c-d 2,11
6,5 1,33k c-d 12 a-b 2,243
2k 2,028 1,962
3,3k 1,454 1,441
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data yang
cukup mirip hanya berbeda sekitar 0,1 miliampere
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan kita
dari hasil 2 percobaan. Hal itu bisa dikarenakan
mendapatkan hasil yang hamper mirip dengan
faktor eksternal dan disini terbukti bahwa teorema
hasil perhitungan dengan perbedaan kurang dari
resiprositas itu benar.
0,1 miliampere sehingga dapat dibuktikan bahwa
teorema rangkaian Thevenin itu benar. Transfer Daya Maksimum
Tabel 4-5 Hasil percobaan transfer daya maksimum
Teorema Thevenin Rangkaian 2
Tabel 4-2 Hasil percobaan teorema thevenin RB VB IB (mA) PB
No
rangkaian () (V) (mW)
1 200 0,63 2,91 1.83
R VT RT
I 2 400 1,08 2,72 2.94
( ) (V) ( )
(mA) 3 800 1,84 2,56 4.71
1k 2,783 4 1600 3,31 2,04 6.75
2k 6,54 1,33k 1,440 5 3200 4,73 1,66 7.85
3,3k 1,393 c 6400 6,72 1,06 7.12
0 4,878 7 12800 7,95 0,65 5.17
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan kita 8 512000 9,36 172 × 10-3 1.61
mendapatkan hasil yang hampir mirip dengan
yang didapatkan pada percobaan pertama
sehingga disini dapat dibuktikan bahwa teorema Grafik 4-1 Grafik Daya terhadap R
rangkaian Thevenin itu benar.

Teorema Norton
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6
Gambar 4-1 Beda Fasa VR-VC
Berdasarkan hasil percobaan jika resistansi
semakin besar maka belum tentu semakin besar
juga daya yang dihasilkan sehingga ada nilai
resistansi tertentu yang akan menghasilkan daya
paling maksimal karena transfer daya maksimum
terjadi ketika resistasni sama dengan resistansi
sumber. Berdasarkan hasil percobaan nilai
resistansi yang menghasilkan daya paling besar
adalah 3,2 k

Rangkaian Resistor Seri dan Paralel


Tabel 4-6 Hasil percobaan rangkaian seri dan parallel Gambar 4-2 Beda Fasa VR-VI
R1 R2 R3 REFF
( ) ( ) ( ) ( )
1497,6 1503,3 120,3 873,8
Rangkaian RL
Berdasarkan hasil percobaan kali ini hampir Tabel 4-7 Hasil percobaan Rangkaian RL
berhasil didapatkan resistansi yang dinginkan
yaitu 870  hal tersebut bisa dikarenakan VI VR (V) VL (V) Beda Fasa
ketidakpastian pengukuran ataupun factor ( VR
lainnya bisa karena kondisi lab dan lain V Hitu Percob Hitun Percob VI -

sebagainya. Hanya terdapat perbedaan sekitar 3 ) ng aan g aan VR
VL
 dari hasil yang diinginkan sehingga dapat
dibuktikan bahwa rangkaian seri dan parallel - -
0,000 0,00013
berpengaruh terhadap nilai resistansi. 2 1,44 1,412 220, 87,
146 27
53 69
Karena pada percobaan ini praktikan belum
Rangkaian RC dapat menyelesaikan percobaan ini dan hanya
Tabel 4-7 Hasil percobaan Rangkaian RC dapat mendapatkan nilai tegangan dari hasil
percobaan. Kemudian praktikan menggunakan
VI VR (V) Vc (V) Beda Fasa aplikasi LT Spice untuk mendapatkan beda
( fasanya sehingga didapatkan hasil yang berada
VR
Hitu Percob Hitu Percob VI - pada kondisi yang ideal sehingga nilai beda fasa
V –
ng aan ng aan VR
) VC
0,93 152, 96,
2 1,77 1,251 7 0,684 28 51
Berdasarkan hasil percobaan diapatkan bahwa
terdapat perbedaan antara hasil percobaan dengan
perhitungan yang cukup jauh hal itu bisa
dikarenakan keteratasan alat dan factor kondisi
lab. Selain itu perbedaan fasa yang didaptkan
hampir mirip dengan yang dihrapkan karena
menggunakan LT Spice dimana percobaan
yang didapatkan juga hampir seperti yang
dialkukan dalam kondisi ideal sehingga hasilnya
diharapkan.
juga cukup ideal. Gambar 4-3 Beda Fasa VR-VL

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7


6. Berdasarkan hasil percobaan seri dan
paralel nilai dari resistansi yang diukur
tidak selalu tepat dengan yang
diharapkan namun masih relatif dekat
dengan yang diketahui. Serta jika suatu
resistor dirangkai seri dan parallel akan
meruubah nilai dari resistansi total pada
rangkaian tersebut.
7. Percobaan terhadap arus bolak-balik yang
dilakukan dapat membuktikan bahwa
Gambar 4-4 Beda Fasa VR-VI
terdapat beda fasa dari tegangan yang
dihasilkan oleh sumber dan masing-
5. KESIMPULAN
masing beban.
Terdapat beberapa kasimpulan yang dapat ditarik
dari hasil praktikum yang telah dilakukan:
1. Teorema Thevenin yang menyatakan DAFTAR PUSTAKA
bahwa suatu rangkaian linear yang dibuat
open circuit menjadi sebuah terminal [1] http://ldte.stei.itb.ac.id, 14 September
dapat digantikan dengan sebuah VThevenin 2022, 20.31.
yang terhubung seri dengan sebuah [2] Petunjuk Praktikum Rangkaian Elektrik,
RThevenin merupakan teorema yang Hutabarat, Mervin T & Muhammad Amin
dibuktikan benar. S., 2022
2. Teorema Norton yang menyatakan bahwa [3] https://www.tina.com/id/maximum-
suatu rangkaian linear yang dibuat open power-transfer-theorem/, 13 September
circuit menjadi sebuah terminal dapat 2022, 19.21
digantikan dengan sebuah sumber arus [4] http://elektro.um.ac.id/wp-
INorton yang dipasang secara parallel content/uploads/2016/04/Rangkaian-
terhadap sebuah RNorton merupakan Listrik-II-Jobsheet-1-Karakteristik-Sinyal-
teorema yang dibuktikan benar. AC.pdf, 13 September 2022, 21.05

3. Teorema Superposisi yang menyatakan


bahwa ketika terdapat 2 atau lebih yang
bekerja secara bersamaan dalam suatu
rangkaian akan mendapatkan
nilai/respon yang sama oleh suatu cabang
ketika setiap sumber dibuat perhitungan
dengan mematikan sumber-sumber yang
lainnya ketika dijumlahkan. Berdasarkan
hasil percobaan teorema ini dibuktikan
benar.
4. Teorema Resiprositas yang menyatakan
bahwa bila dalam suatu rangkaian
terdapat 2 terminal yaitu (A-B) dan (C-D),
jika terminal (A-B) menjadi sumber
tegangan VSource dan dihitung arus yang
lewat pada terminal (C-D) akan sama
dengan ketika terminal (C-D) menjadi
sumber tegangan VSource dan terminal (A-
B) menjadi tempat dihitungnya arus
tersebut. Berdasarkan hasikl percobaan
teorema tersebut dibuktikan benar.
5. Berdasarkan hasil percobaan transfer daya
maksimum ketika nilai resistansi yang
dimili resistor itu sama dengan nilai
resistansi dalam sumber.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8

Anda mungkin juga menyukai