Anda di halaman 1dari 9

Percobaaan 2

Rangkaian arus Searah

Yosua Estefan Silitonga (14S20022)


Dosen: I GDE EKA DIRGAYUSA (0103058901)
Asisten : Basry Sihotang ,S.T.
Tanggal Percobaan : 23/09/2021
14S2104 - Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro
Institut Teknologi Del

 Abstrak Dalam Percobaan “Rangkaian Arus Searah” Kita


memanfaatkan aplikasi simulasi Multislim untuk
mengimplementasikan rangkaian dalam percobaan
Sebelum memulai melakukan kegiatan ini. Percobaan kali ini kita akan berfokus pada
praktikum , kita sebagai praktikan harus beberapa Teorema yang memiliki fungsi masing -
mengenal alat-alat laboratorium dan semua masing pada rangkaian arus searah (DC) yaitu
fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan teoremaThevenin,teorema resiprositas, teorema
dalam laboratorium.Pengenalan alat-alat yang Norton, dan teorema Superposisi,
akan dipergunakan dalam laboratorium sangat Adapun tujuan yang diharapkan Pada
penting guna kelancaran percobaan. praktikan dalam percobaan “Rangkaian Arus
Pada laporan Praktikum Percobaan Searah” Yaitu:
“Rangkaian Arus Searah” Kita mengetahui 1. Memahami Teorema Superposisi.
bahwa didalam fisika Arus searah lebih 2. Memahami Teorema Resiprositas.
dikenal dengan Direct Current(DC) Yaitu 3. Memahami penggunaan teorema Thevenin
liran elektron dari suatu titik yang energi dan teorema Norton pada rangkaian arus
potensialnya tinggi ke titik lain yang energi searah.
potensialnya lebih rendah. Pergerakan ini jadi 4. Memahami rangkaian resistor seri dan
dasar listrik DC karena aliran elektron pada paralel.
listrik DC bergerak dari tegangan tinggi ke 5. Dapat merancang Rangkaian Pembagi
tegangan rendah. Pergerakan elektron dari Tegangan.
tegangan tinggi ke tegangan rendah bakalan
nyebabin terjadinya lubang bermuatan positif
sehingga seolah-seolah elektron bergerak dari
II. LANDASAN TEORI
positif ke negative.
Tujuan percobaan “Rangkaian Arus
Searah” antara lain Memahami rangkaian A. Teorma Norton
resistor seri dan paralel, Memahami Teorema
Resiprositas, Memahami Teorema
Superposisi, Dapat merancang Rangkaian Teorema Norton (Norton Theorem) adalah
Pembagi Tegangan Dan Memahami suatuTeori atau alat analisis yang berguna
penggunaan teorema Thevenin dan teorema digunakan untuk menyerderhanakan rangkaian
Norton pada rangkaian arus searah linear yang rumit menjadi rangkaian yang lebih
sederhana/gampang. Berbeda dengan Teorema
Key Words— Direct Current(DC),teorma Thevenin yang penyederhanaannya menggunakan
Norton ,and teorma thevenin sumber tegangan (Voltage Source) ekivalen dengan
merangkai resistor ekivalen secara seri, Teorema
Norton menyederhanakannya suatu rangkaian
menggunakan sumber Arus (Current Source)
I. PENDAHULUAN ekivalen dan perangkaian ekivalen secara paralel.
Teorema Thevenin menyatakan “Setiap Rangkaian linear yang
Teorema Norton menyatakan “setiap jaringan terdiri dari beberapa tegangan dan resistor dapat digantikan
listrik linear atau rangkaian rumit tertentu dapat dengan hanya satu tegangan tunggal dan satu resistor yang
digantikan oleh rangkaian sederhana yang hanya terhubung secara seri”.
terdiri dari sebuah Arus sumber (IN) dan sebuah
Resistor yang diparalelkan (RN).”

Gambar 2 Rangankaian Thevenin

Adapun cara menganalisis rangkaian mengunakan


Gambar 1 Rangkaian Norton analisi teorma Thevenin yaitu:
1. Lepaskan Resistor Beban
Adapun cara menganalisis rangkaian 2. Hitung atau ukur tegangan rangkaian
menggunakan teorma Norton yaitu: terbukanya. Tegangan inilah disebut dengan
1. tentukan terminal a-b dimana sebuah Tegangan Thevenin atau Thevenin Voltage
parameter diamati (VTH).
2. Lepaskan komponen pada terminal tersebut,
3. Lepaskan sumber arus listriknya dan
buat short circuit pada terminal a-b, dan
hitung arus pada titik a-b tersebut hubungsingkatkan sumber tegangannya.
(Iab=Isc=IN) 4. Hitung atau ukur tegangan Resistansi rangkaian
3. Jika semua sumber adalah sumber bebas, terbuka tersebut. Resistansi ini disebut dengan
maka untuk mencari resistansi ekuivalen Resistansi Thevenin atau Thevenin Resistance
ketika semua sumber dimatikan dan (RTH).
digantikan hambatan dalamnya 5. Gambarkan lagi suatu rangkaian baru
(Rab=RN=RTh) berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada
4. ika ada sumber tak bebas, untuk memperoleh langkah 2 yaitu tegangan rangkaian terbuka
resistansi ekuivalen Norton dapat kita (VTH) sebagai tegangan sumber dan Resistansi
gunakan Thevenin (RTH) pada pengukuran di langkah 4
5. Untuk memperoleh nilai Voc pada terminal a-
sebagai Resistor yang dihubungkan secara seri.
b, buat terminal tersebut open circuit dan
hitung tegangan pada terminal tersebut
Hubungkan kembali Resistor Beban yang kita
(Vab=Voc) lepaskan di langkah 1. Rangkaian inilah sebagai
6. Gambar ulang rangkaian ekuivalen Norton Rangkaian Ekivalen Thevanin atau rangkaian
yang memuat sumber arus ekuivalen Norton, rumit yang telah disederhanakan berdasarkan
resistansi ekuivalen Norton, dan komponen teorema Thevenin.
yang kita lepas di Langkah.(2) 6. Langkah yang terakhir adalah temukan arus
listrik yang melalui Resistor Beban tersebut
dengan menggunakan Hukum Ohm (IT =
B. Teorema Thevenin VTH/(RTH + RL)

Teorema Thevenin adalah suatu teori


elektronika atau suatu alat analisis yang C. Teorema Resiprositas
menyederhanakan rangkaian rumit menjadi
suatu rangkaian lebih sederhana dengan cara Dalam teorema Resiprositas menyatakan dalam
membuat rangkaian pengganti yang berupa setiap rangkaian bersifat linear. Pada suatu sistem
sumber tegangan yang dihubungkan secara seri atau rangkaian linier, jika cabang X - X' dipasangi
melalui sebuah resistansi yang bersifat ekivalen. sumber tegangan V [volt] dan cabang y - y' yang
Teorema Thevenin bermanfaat apabila dipasangi suatu Ammeter (AM) membaca
diaplikasikan pada suatu analisis rangkaian yang arus I [A], maka jika cabang y - y' dipasangi
berkaitan dengan suatu daya atau sistem baterai sumber tegangan V [volt] dan cabang
dan rangkaian interkoneksi yang dapat x - x' dipasangi AM akan membaca arus I [A] yang
mempengaruhi satu rangkaian dengan berbagai sama
rangkaian.
2. Untuk sumber yang lain :
a. Sumber tegangan dihubung singkat ( short circuit)
b. Sumber arus di open circuit
Gambar 3Rangkaian Teorema
Resiprositas

3. Hitung resistansi
D. Teorema Superoposisi 4. Tentukan arus atau tegangan tiap-tiap elemen.
Catat arah dan polaritasnya.
Teorema superposisi Suatu teorema yang 5. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk sumber yang
mengeliminasi semua sumber tetapi lain
hanya menyisahkan satu sumber yang hanya 6. jumlahkan hasil masing-masing secara
bekerja pada waktu itu juga dan menganalisa dialjabarkan
rangkaian itu dengan konsep rangkaian
seri-paralel masing-masing saat sumber
bekerja sendiri-sendiri. Teorema superoposisi
menyatakan Bahwa “dalam rangkaian linier E. Multislim
dengan beberapa sumber, arus dan tegangan
untuk setiap elemen dalam rangkaian adalah
jumlah arus dan tegangan yang dihasilkan
oleh masing-masing sumber yang bekerja
secara independent”
Untuk menghitung kontribusi masing-
masing sumber secara mandiri, semua sumber
lainnya harus dihapus dan diganti tanpa
memengaruhi hasil akhir. Saat melepas
sumber tegangan, tegangannya harus diatur Gambar2. Multislim
ke nol, yang setara dengan mengganti sumber
tegangan dengan korsleting. Saat melepas
sumber arus, arusnya harus disetel ke nol, Multislim merupakan aplikasi simulasi rangkain
yang setara dengan mengganti sumber arus elektronik .Pengunaan aplikasi Multislim sangat mudah
dengan sirkuit terbuka. dan simulasi rangkaiannya juga lengkap.

F. Arus Searah

didalam fisika Arus searah lebih dikenal dengan


Direct Current(DC) Yaitu liran elektron dari suatu
titik yang energi potensialnya tinggi ke titik lain
yang energi potensialnya lebih rendah. Pergerakan
Gambar 4 Rangkaian teorema
ini jadi dasar listrik DC karena aliran elektron pada
superoposisi
listrik DC bergerak dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah. Pergerakan elektron dari tegangan tinggi ke
tegangan rendah bakalan nyebabin terjadinya lubang
Terdapat enam dasar operasi dalam penerapan
bermuatan positif sehingga seolah-seolah elektron
teorema superposisi untuk menganalisa
bergerak dari positif ke negative.
rangkaian yaitu :
1. Pilih satu sumber energy
III. Hasil dan Analisis.

C. Tugas 3:Teorema Norton


A. Tugas 1: Rangkaian Thevenin 1
menghitung arus In
Percobaan Pertama
V Rt In
Tegangan
20 1.333 5
Thevenin
(Volt) Arus
6.667 0.002857694
6.667 0.0020003 Ri In Rn I
6.667 0.001439024 1k 5mA 1.333k 2.857mA
Percobaan Pertama 2k 5mA 1.333k 2mA
Resistansi 1.333k 5mA 1.333k 2.5mA
Thevenin 1k 5mA 2.3k 3.5mA
R4(Ohm) Amperemeter(A) (Ohm) 1k 5mA 2.4k 3.52mA
1000 0.002857 1333
2000 0.002 1333
3300 0.001439 1333 Analisis: Hasil yang
didapat pada percobaan
Analisis: Pada percobaan ini menggunakan power diatas, dapat dikatakan
DC dengan tegangan 20V dengan menggunakan lebih akurat dibandingkan
Rangkaian Norton di dalamnya terdapat R sebesar jika melakukan
1k Ώ,2k Ώ, dan 3300Ώ dan pada Rangkaian perhitungan manual,
tersebut R1 adalah 2kΏ. I terhitung didapatkan karena akan menghasilkan
dengan rumus I = Rt/Vi+Vt Misal pada R1 nya nilai dengan perbedaan
2kohm maka I nya adalah 6.667/1.33+1 = 2,9 mA. pada skala 0,1-0,9.

B.Tugas 2:Rangkaian Thevenin 2

R RT VT Amperemeter
1000 1333 6.667 0.002858
2000 1333 6.667 0.002
3300 1333 6.667 0.001439024

Analisis: Pada rangkaian ini dapat


disederhanakan dan arusnya akan memiliki arus
yang hampir menyerupai.
Grafik RB dengan PB
D. Teorema superposisi 1000

500

0
V1 V2 I4R4 V Pada R1
Column1
12 0 101,609mA 5,21V
0 6 1,118mA 5,739 V
12 6 1,219mA 6,261V
Analisis: Dari grafik yang menyatakan hasil RB
Analisis :Berdasarkan data diatas, didapat dan PB didapat kesimpulan bahwa hasil dari
kesimpulan bahwa semakin besar tegangannya daya meningkat. Hal ini dapat dilihat deari
maka semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya. tegangan yang dikalikan dengan arus.
Hal ini disebabkan karena adanya kuat arus dan
tegangan memiliki hubungan terbalik.

E. Teorema Resiprositas.

Iab Icd Vab Vcd


2.22mA 2.22mA 10.69V 11.32V

Analisis: Dalam percobaan berikut, dapat


disimpulkan bahwa posisi alat ukur yang berbeda,
menghasilkan nilai arus yang sama dengan nilai
tegangan yang sama

F.Transfer daya Maksimum

No RB VB (Volt) IB (A) PB (Watt)


1 200 294,118 x 10-3 2,941 x 10-3 865 x 10-6
2 400 571,428 x 10-3 2,857 x 10-3 1632,56 x 10-6
3 800 1,081 2,703 x 10-3 2,91 x 10-3
4 1600 1,951 2,493 x 10-3 4,863 x 10-3
5 3200 3,265 2,041 x 10-3 6,663 x 10-3
6 6400 4,923 1,538 x 10-3 7,571 x 10-3
7 12800 6,598 1,031 x 10-3 6,8 x 10-3
8 512000 9,873 38,575 x 10-6 380,85 x 10-6
IV. Kesimpulan. V. Referensi

Pada praktikum kali ini kita dapat


mennyimpulkan bahwa:
 Modul Praktikum_RE_Teknik
 bahwa semakin besar tegangannya maka elektro ITD
semakin kecil kuat arusnya, dan  http://lecturer.ppns.ac.id/anggarat
sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
adanya kuat arus dan tegangan memiliki nugraha/2019/09/24/pengertian-
hubungan terbalik. teorema-norton-dan-cara-
 bahwa posisi alat ukur yang berbeda, perhitungannya-2/
menghasilkan nilai arus yang sama  https://wiraelectrical.com/id/teore
dengan nilai tegangan yang sama ma-norton/
 Teorema Norton menyatakan “setiap  https://lecturer.ppns.ac.id/anggara
jaringan listrik linear atau rangkaian rumit
tertentu dapat digantikan oleh rangkaian tnugraha/2019/09/23/pengertian-
sederhana yang hanya terdiri dari sebuah teorema-thevenin-dan-cara-
Arus sumber (IN) dan sebuah Resistor perhitungannya/
yang diparalelkan (RN).”  https://www.tina.com/id/superposit
 Teorema Thevenin menyatakan “Setiap ion-theorem/
Rangkaian linear yang terdiri dari
beberapa tegangan dan resistor dapat
digantikan dengan hanya satu tegangan
tunggal dan satu resistor yang terhubung
secara seri”.
 Teorema superoposisi menyatakan Bahwa
“dalam rangkaian linier dengan beberapa
sumber, arus dan tegangan untuk setiap
elemen dalam rangkaian adalah jumlah
arus dan tegangan yang dihasilkan oleh
masing-masing sumber yang bekerja
secara independent”
VI. Lampiran

 Link video presentasi

https://youtu.be/JefjImRfONM

 PERCOBAAN 2

Nama Anggota:
 Angelin Rianty Putri
Purba(14S20007)
 Daniel Simbolon (14S20020)
 Yosua Estefan Silitonga(14S20022)
 PERCOBAAN 3

A. TEOREMA THEVENIN
 PERCOBAAN 1 B. THEVENIN 2

R1= 1k ohm
 R1

R1= 2k ohm  R2

R1= 3.3k ohm


 R3 D. SUPERPOSISI

 1

 R=0

 2

C. NORTON

 3
 5 mA

 In  4

 1
E. RESIPROSITAS
 1
 2

F. TRANSFER DAYA MAKSIMUM

 Q

G. Rangkaian Resistor Seri dan Paralel

Anda mungkin juga menyukai