Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1

JUDUL PERCOBAAN :RANGKAIAN THEVENIN DAN


NORTHON
HARI / TANGGAL PERC. :JUM’AT 10 DESEMBER 2021

NAMA :CINDI REGITA CAHYANI(60400120012)


FIRA YURDANIANTI(60400120004)
FADEL(60400120024)
KELOMPOK :III (TIGA)
ASISTEN :MUH. ARIF

LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada teorema Thevenin berlaku bahwa suatu rangkaian listrik dapat
disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber tegangan yang
dihubungserikan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua terminal yang
diamati. Suatu rangkaian aktif, linier dan resistif yang mengandung satu atau lebih
sumber tegangan atau sumber arus dapat diganti dengan sebuah sumber tegangan
dan sebuah tahanan yang diserikan. VT disebut tegangan pengganti Thevenin RT
disebut tahanan pengganti Thevenin. Pada teorema Thevenin ini, setiap rangkaian
dengan sumber sumber dan impedansi-impedansi dapat diganti dengan satu
sumber dan satu impedansi seri dengan sumber itu. Sumber tegangan adalah
tegangan jepit yang terbuka dari rangkaian impedansi sama dengan impedansi
yang diukur pada jepit terbuka dari rangkaian dengan semua sumber tidak bekerja.
Sedangkan pada teorema Norton beraku bahwa suatu rangkaian listrik
dapat disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang
dihubungparalelkan dengan sebuah tahanan ekivelennya pada dua terminal yang
diamati. Suatu rangkaian aktif, linier dan reisistif yang mengandung satu atau
lebih sumber tegangan atau sumber arus dapat diganti dengan sebuah sumber arus
dan sebuah tahanan yang diparalel dengan sumber arus. Untuk menghitung
sumber arus beban dilepas lalu dicari arus hubung singkat. Sedangkan untuk
menghitung tahanan pengganti caranya sama dengan mencari tahanan pengganti
Thevenin. Antara teori Thevenin dan Norton mempunyai hubungan yang sangat
erat. Jika rangkaian pengganti Thevenin sudah dihitung maka rangkaian pengganti
Norton mudah ditentukan.
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa pada teorema Thevenin
setiap rangkaian dengan sumber-sumber dan impedansiimpedansi dapat diganti
dengan satu sumber dan satu impedansi seri dengan sumber itu. Sumber tegangan
adalah tegangan jepit terbuka dari rangkaian impedansi sama dengan impedansi
yang diukur pada jepit terbuka dari rangkaian dengan semua sumber tidak bekerja.
Dan untuk teorema Norton disimpulkan bahwa setiap rangkaian dengan

Page | 2
sumbersumber dan impedansi-impedansi dapat diganti dengan suatu sumber arus
dan satu impedansi yang diparalel dengan sumber itu. Sumber arus sama dengan
arus yang melalui jepitan rangkaian dihubung-singkat. Impedansi sama dengan
impedansi yang diukur antara jepitan terbuka dari rangkaian dengan semua
sumber tidak bekerja.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memahami dan menerapkan rangkaian setara Thevenin dan
Rangkaian setara Northon?
2. Bagaimana cara menentukan besar tegangan thevenin, hambatan thevenn dan
arus northon?
3. Bagaimana cara membandingkan antara hasil pengukuran dengan hasil
perhtungan masing-masing parameter percobaan rangkaian setara Thevenin-
Northon?
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui cara memahami dan menerapkan rangkaian setara
Thevenin dan Rangkaian setara Northon.
2. Untuk mengetahui cara menentukan besar tegangan thevenin, hambatan
thevenn dan arus northon.
3. Untuk mengetahui cara membandingkan antara hasil pengukuran dengan
hasil perhtungan masing-masing parameter percobaan rangkaian setara
Thevenin-Northon.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Thevenin dan Northon

Page | 3
Suatu persoalan pada rangkaian listrik, bukanhanya dapat dipecahkan dengan
hukum-hukum dasar atau konsep dasar ataupun dengan bantuan suatu analisis
tertentu, tetapi menyelesaikan persoalan yang muncul pada rangkaian listrik dapat
juga dilakukan juga dengan menggunakan teorema tertentu, salah satunya
Teorema Thevenin dan Norton. Pada rangkaian Thevenin, berlaku bahwa suatu
rangkaian listrik dapat disederhanakan dengan sebuah impedansi ekuivalennya
pada terminal yang diamati.Tujuan sebenarnya dari  teorema ini adalah untuk
menyederhanakan analisis rangkaian yaitu membuat rangkaian pengganti yang
berupa sumber tegangan yang dihubungkan seri dengan suatu rangkaian
impedansi ekuivalennya.

Gambar 1. Rangkaian Pengganti Thevenin


(Sumber :Ramdhani, 2005)

Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Thevenin


(Sumber :Ramdhani, 2005)
sedangkan pada rangkaian Norton, berlaku bahwa suatu rangkaian listrik dapat
disederhanakan dengan hanya terdiri dari satu buah sumber arus yang
dihubungkan dengan sebuah impedansi ekivalennya pada dua terminal yang
diamati. Tujuan untuk menyederhanakan analisis rangkaian pengganti yang
berupa sumber arus yang diparalelkan dengan suatu impedansi ekivalennya
(Ramdhani, 2005).
Sebuah theorema merupakan pernyataan yang dapat dibuktikan secara
matematis. Theorema Thevenin menyatakan bahwa : untuk sebarang rangkaian

Page | 4
linier dengan dua ujung terbuka yang terdiri dari tahanan-tahanan dan sumber-
sumber, dapat digantikan dengan rangkaian ekivalen sumber tegangan atau
rangkaian ekivalen sumber arus (Bakri, Abdul Haris, dkk, 2008). 
Definisi Tegangan dan Hambatan Thevenin. Tegangan Thevenin, VTH,
didefinisikan sebagai tegangan yang melewati terminal beban saat hambatan
beban terbuka. Karena ini, tegangan Thevenin terkadang disebut dengan tegangan
rangkaian terbuka (Bakri, Abdul Haris, dkk, 2008). .
Menurut Bakri, Abdul Haris, dkk (2008), definisi, Tegangan Thevenin:
VTH  = VOCdengan VOC  merupakan singkatan dari “Open – Circuit Voltage”.
Hambatan Thevenin didefinisikan sebagai hambatan yang diukur antar – terminal
saat seluruh sumber dibuat nol (dihubungsingkat) dan hambatan beban terbuka.
Sebagai definisi: Hambatan Thevenin : RTH  = ROC
…(1)

Theorema Thevenin merupakan alat bantu aplikatif dalam dunia


elektronika. Theorema ini tidak hanya menyederhanakan perhitungan, tetapi juga
memungkinkan kita untuk menjelaskan operasi rangkaian yang tidak mampu
dijelaskan hanya dengan menggunakan persamaan Kirchhoff (Bakri, Abdul Haris,
dkk, 2008).

Teorema Thevenin adalah salah satu teorema yang berguna untuk


analisis s irkuit listrik . T e o r e m a T h e v e n i n m e n u n j u k k a n b a h w a
keseluruhan jaringan listrik tertentu, kecuali beban, dapat diganti dengan
s i r k u i t e k u i v a l e n y a n g h a n y a m e n g a n d u n g s u m b e r tegangan
listrik independen dengan sebuah resistor yang terhubung secara seri,
sedemikian h i n g g a h u b u n g a n a n t a r a arus listrik d a n t e g a n g a n p a d a
beban t i d a k berubah. Sirkuit baru hasil dari aplikasi teorema
Thevenin disebut dengan sirkuit ekuivalen Thevenin. Teorema ini
dinamakan sesuai dengan penemunya, seorang insinyur berkebangsaan
Perancis, M . L . T h é v e n i n Ditentukan sebuah jaringan listrik seperti pada
gambar dan bagian dalam kotak hitam yang akan dicari sirkuit ekuivalennya;
nilai sumber tegangan pada sirkuit ekuivalen Thevenin didapatkan dengan

Page | 5
melepaskan resistorbeban di antara terminal A dan B lalu dihitung
besar tegangan sirkuit t e r b u k a d i a n t a r a k e d u a t e r m i n a l t e r s e b u t
S e d a n g k a n n i l a i r e s i s t o r pengganti dapat dihitung dengan mematikan
semua sumber tegangan danarus lalu dihitung nilai ekuivalen resistansi di antara
terminal A dan B. Penggunaan utama dari teorema Thevenin adalah
menyederhanakan sebagian besar dari sirkuit dengan sirkuit ekuivalen
yang sederhana (William, 1994). 
Menurut Bakri, Abdul Haris, dkk (2008), definisi Arus dan Hambatan
Norton. Arus Norton, IN, didefinisikan sebagai arus beban saat hambatan beban
dihubung singkat. Karena ini, arus Norton terkadang disebut juga dengan arus
hubung singkat  (Short–Circuit Current, ISC). Sebagai definisi :

Arus Norton :  IN  = ISC …(2)


Hambatan Norton, RN, adalah hambatan yang diukur oleh ohmmeter pada
terminal beban saat seluruh sumber diturunkan menjadi nol dan hambatan beban
dibuka (dilepas). Sebagai definisi :

Hambatan Norton : RN  = ROC …(3)

Teorema Norton adalah salah satu teorema yang berguna


untukanalisis sirkuit listrik. Teorema Norton menunjukkan bahwa
keseluruhan jaringan listrik tertentu, kecuali beban, dapat diganti
dengan sirkuit ekuivalen yang hanya mengandung sumber arus listrik
independen dengans e b u a h r e s i s t o r y a n g t e r h u b u n g s e c a r a p a r a l e l ,
sedemikian hinggah u b u n g a n antara arus listrik dan
tegangan pada beban t i d a k berubah.Sirkuit baru hasil dari
aplikasi teorema Norton disebut dengan s i r k u i t e k u i v a l e n N o r t o n .
T e o r e m a i n i d i n a m a k a n s e s u a i d e n g a n penemunya, seorang insinyur
yang pernah bekerja pada Bell Telephone Laboratories, yang bernama E. L.
Norton.Ditentukan sebuah jaringan listrik seperti pada gambar dan bagian
dalam kotak hitam yang akan dicari sirkuit ekuivalennya; nilai sumber arus
padasirkuit ekuivalen Norton didapatkan dengan membuat hubungan-singkat antara
t er mi na l A da n B la lu di hi tu ng b es ar ar us ya ng me ng al ir me la lu i

Page | 6
t er mi na l tersebut. Sedangkan nilai resistor pengganti d ap at di hi tu ng
d en ga n memati kan semua sumber tegangan dan arus lalu dihitung nilai
ekuivalen resistansi di antara terminal A dan B (William, 1994).

Thevenin dan Norton adalah dua yang paling banyak digunakan untuk
teorema menyederhanakan rangkaian linear untuk kemudahan analisis jaringan.
Pada tahun 1883 telegraf Perancis Insinyur ML Thevenin diterbitkan tentang
analisis jaringan metode. Empat puluh tahun kemudian Amerika El Norton di Bell
telephone laboratorium menerbitkan sebuauh teorema yang sama tetapi ia
menggunakan sumber arus untuk menggantikan sumber tegangan dalam
rangkaian ekuivalen. Kedua teorema Negara bahwa setiap jaringan dua terminal
linear rumit dengan pasokan listrik listrik dapat disederhanakan, rangkaian
ekuivalen yang mencakup tegangan yang sebenarnya (William, 1994).
Secara umum, rangkaian listrik terdiri dari dua bagian rangkaian yang
menjalankan fungsi berbeda yang dihubungkan oleh terminal interkoneksi. 

Gambar 3. Rangkaian Pengganti Northon


(Sumber :(Sudirham, 2012)

Untuk hubungan dua terminal pada satu bagian disebut seksi sumber dan
bagian lain disebut seksi beban. Pengertian seksi sumber adalah bagian rangkaian
yang mengandung sumber dan bukan hanya satu sumber saja. Sinyal listrik
dikirimkan dari seksi sumber dan diberikan kepada seksi sumber dan seksi beban.
Interaksi antara seksi sumber dan seksi beban , merupakan salah satu masalah
utama yang dibahas dalam analisis dan rancangan rangkaian listrik. Rangkaian
seksi sumber dapat digantikan dengan rangkaian ekivalen Thevenin atau
rangkaian ekivalen  Norton. Kondisi yang diperlukan agar rangkaian ekivalen ini
ada, dikatakan secara formal sebagai suatu teorema(Sudirham, 2012).
Menurut Sudirham (2012), Teorema Thevenin menyatakan bahwa jika
rangkaian seksi sumber pada hubungan dua-terminal adalah linear, maka sinyal

Page | 7
pada terminal interkoneksi tidak akan berubah jika rangkaian seksi sumber itu
digantikan dengan rangkaian ekivalen Thevenin, dan teorema Norton menyatakan
bahwa jika rangkaia seksi sumber pada hubungan dua terminal adalah linear,
maka sinya pada terminal interkoneksi tidak akan berubah jika rangkaian seksi
sumber itu diganti dengan rangkaian ekivalen Norton. Karena kedua rangkaian
ekivalen itu dapat menggantikan satu macam seksi sumber maka kedua rangkaian
ekivalen itu harus memiliki ekiuvalen itu harus mempunyai karakteristik i-v yang
sama. Hal itu berarti bahwa keadaan terbuka, VTH =IN .RN ; dan dalam keadaan
hubung singkat IN =VT/RT. Kedua hal ini mengharuskan VT =IN . RN=RT  yang
berarti RN harus sama dengan RT. Jadi parameter rangkaian ekivalen Thevenin
maupun Norton dapat diperoleh dengan mencari tengangan hubungan terbuka
(VHT ) dan arus hubung singkat (INT) diterminal seksi sumber jadi,

…(4)

Metode Thevenin dan Norton dapat diterapkan dalam menyelesaikan


persmasalahan pada rangkaian listrik dikarenakan percobaan yang dilakukan
dengan menggunakan proteus hasilnuya sesuai dengan hasil perhitungan manual
kesamaan teorema Thevenin dan Norton adalah meredam rangkaian yang
kompleks menjadi sederhana, yaitu dengan mematikan semua sumber dan
menghitungan resistansi dari titik beban yang terbuka. Kesamaan lainnya adalah
sama-sama terdiri dari sebuah sumber tunggal yang dirangkai dengan resitansi
tunggal. Hal ini berarti teorema Thevenin maupun teorema Norton memiliki
rangkaian ekivalen yang harusnya bisa menghasilkan tegangan yang nilainya
sama pada terminal terbuka (tanpa terhubung dengan beban) (Sudirham, 2012).

B. Integrasi Ayat
Adapun ayat yang berhubungan dengan percobaan ini yaitu sebagai
berikut :
Surah az-Zariat : 44

Artinya :

Page | 8
“Lalu mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhannya, maka mereka
disambar petir sedang mereka melihatnya.”
Tafsir ayat :
Lalu mereka berlaku angkuh dan ingkar terhadap perintah Tuhannya.
Mereka bahkan menyembelih unta betina mukjizat Nabi Saleh. Akibat
kedurhakaan ini maka mereka disambar oleh petir yang datang dari arah awan
hitam. Mereka binasa karenanya, sedang mereka saat itu melihatnya sendiri saat
azab itu menimpa.

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Waktu dan Tempat Praktikum :
Hari / Tanggal : Jumat, 10 Desember 2021
Waktu : 08.00 - Selesai WITA
Tempat : Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Jurusan
Fisika

Page | 9
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar.
B. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu sebagai
berikut:
1. Resistor batu (beberapa buah)
Resistor batu berfungsi sebagai penghambat arus dan tegangan.
2. Power supply 12 V (1 buah)
Power supply berfungsi sebagai sumber tegangan.
3. Multimeter (2 buah)
Multimeter berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan listrik.
4. Potensiometer (1 buah)
Potensiometer berfungsi sebagai penyimpan arus dan tegangan listrik.
5. Kabel penghubung (beberapa buah)
Kabel penghubung berfungsi untuk menghubungkan kompenen yang
satu dengan komponen lainnya.
C. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Mencatat nilai masing-masing komponen yang digunakan, kemudian
membuat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 1. Rangkaian ekivalen Thevenin-Norton


2. Mengukur tegangan rangkaian buka (Voc) antara titik A dan B setelah
melepaskan beban.
3. Mengukur arus hubung singkat (ISC) dengan menempatkan sebuah
ammeter melintasi AB, dan mengukur pula besar resistansi total rangkaian

Page | 10
dengan melepas power supply (rangkaian dihubung singkat dan tanpa
beban).
4. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan yang tersedia.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan
VS (V) ɛTH (V) IN (A) RTH (Ω) VL (V) IL (mA)
1,82 0,1
1,79 0,2
1,77 0,3
1,74 0,5
6 volt 98,28 volt 0,023A 2,25Ω 1,66 0,5
1,57 2,8
0,15 14,1
0,14 14,2

Page | 11
0,13 14,7
0,12 15,1

B. Analisis Data
Analisis data pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Menghitung Rth
RTH = (R1 // R2) + (R3 // R4)
RTH = (100 // 10) + (220 // 150)

RTH = ( 1000
110 ) +(
370 )
33000

RTH = 9,09 + 89,19


RTH = 98,28 Ω
b. MenghitungɛTH
ɛTh = I2 . R4
V2 = V3 + VP

Maka,
Itot = I2 + I3
I1 = Itot – I2
V2 = V3 + V4
I2 . R 2 = I 2 . R 3 + I 2 . R 4
Itot . I1 = I2 . R2 + I2 . R4
Itot .R2 .I1 . R3 = I2 . R3 + I2 . R4 + I2 . R2
Itot . R2 = I2 . R3 + I2 . R4 + I2 . R2
Itot . R2 = I2 (R3 + R4 + R2)

I2 =
I tot × R2
R 3+ R 4 + R 2
VS
Itot=
R tot

Page | 12
VS
Itotal=
[ R1 +( R3 + R4 ) ] /¿ R 2
6V
Itotal=
[ 100 ( 220+150 ) ] /¿ 10
6V
Itotal=
[100 (370)] /¿ 10
6V
Itotal=
37000/¿ 10
6V
Itotal= 37000 ×10
37000+10
6V
Itotal= 870.000
37.010
6V
Itotal=
9,99
Itotal= 0,6 A

I Total × R 2
I2 =
R 2+R 3+ R4
0,6 ×10
I2 =
10+220+150
6
I2 =
380
I2 = 0,015 A

ɛTH= I2× R4
ɛTH= 0,015 × 150
ɛTH= 2,25 V
c. Menghitung IN
ɛ TH
IN =
R TH
2,25 V
IN =
98,28 Ω

Page | 13
IN = 0,023A

C. Grafik
Grafik pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
Grafik 1. Hubungan antara Tegangan (VL) dengan Arus (IL)

Hubungan antara Tegangan (VL) dengan Arus (IL)


18
16
14 f(x) = − 8.68327745680818 x + 15.7060891504641
12 R² = 0.996566198449588
Tegangan (VL)

10
8
6
4
2
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Arus (IL)

D. Pembahasan
Thevenin dan Norton adalah dua yang paling banyak digunakan untuk
teorema menyederhanakan rangkaian linear untuk kemudahan analisis jaringan.
Pada tahun 1883 telegraf Perancis Insinyur ML Thevenin diterbitkan tentang
analisis jaringan metode. Empat puluh tahun kemudian Amerika El Norton di Bell
telephone laboratorium menerbitkan sebuauh teorema yang sama tetapi ia
menggunakan sumber arus untuk menggantikan sumber tegangan dalam
rangkaian ekuivalen. Kedua teorema Negara bahwa setiap jaringan dua terminal
linear rumit dengan pasokan listrik listrik dapat disederhanakan, rangkaian
ekuivalen yang mencakup tegangan yang sebenarnya (William, 1994).
Pada percobaan ini digunakan tegangan sumber (V s) sebesar 3 volt dengan
nilai resistor yaitu R1, R2, R3 dan R4berturut-turut sebesar 100 Ω, 10 Ω, 220 Ω dan

Page | 14
150 Ω sehingga didapatkan VL senilai 1,82 V; 1,79 V; 1,77 V; 1,74 V; 1,66 V;
1,57 V; 0,15 V; 0,14 V; 0,13 V dan 0,12 V. Sedangkan I Lyang didapatkan sebesar
0,1 mA; 0,2 mA; 0,3 mA; 0,5 mA; 0,5 mA; 2,8 mA; 14,1 mA; 14,2 mA; 14,7 mA;
15,1 mA dan 1,2 mA. Sehingga dari analisis data di dapatkan hambatan Thevenin
sebesar 98,28 Ω; tegangan Thevenin sebesar 2,25 V serta arus Norton sebesar
0,023 A. Semakin besar hambatan pada suatu rangkaian maka arus yang
mengalirakan semakin kecil.
Dari hasil percobaan yang telah diperoleh grafik hubungan antara tegangan
keluaran dengan arus keluaran menunjukkan bahwa beberapa data tegangan
keluaran (VL) berbanding terbalik dengan arus keluaran (IL) dimana semakin besar
tegangan keluaran (VL) maka arus keluaran (IL) semakin kecil begitupun
sebaliknya, semakin kecil tegangan keluaran (VL) maka arus keluaran (IL) semakin
besar.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :

1. Rangkaian setara Thevenin adalah rangkaian yang menggunakan sumber


tegangan tetap, sedangkan rangkaian setara Norton adalah rangkaian yang
menggunakan sumber arus tetap yang dapat menghasilkan arus yang tetap
berapapun hambatan keluarannya.
2. Tegangan Thevenin dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan :

ɛTH = I2× R4 … (5)

Keterangan:

ɛTH = Tegangan Thevenin (V)

Page | 15
I = Arus listrik (A)

R = Hambatan (Ω)

Hambatan Thevenin dapat ditentukan menggunakan persamaan :

RTh= [(R1 // R2) + R3] // R4 …. (6)

Keterangan:

RTh = Hambatan Thevenin (Ω)

R = Hambatan (Ω)

Arus Norton ditentukan dengan menggunakan persamaan :


RTh ….
IN =
εT h
(7)

Keterangan:

IN = Arus Norton (A)

RTh = Hambatan Thevenin (Ω)

ε T h = Tegangan Thevenin (V)

3. Tegangan Thevenin semakin lama semakin besar dan berbanding terbalik


dengan arus Norton yaitu semakin lama semakin kecil.
B. Saran
Saran untuk percobaan ini yaitu untuk percobaan selanjutnya menggunakan 2
papan rangkaian dimana membedakan rangkaian theorema thevenin dan theorema
notrhon.

Page | 16
DAFTAR PUSTAKA

Bakri, Abdul Haris, dkk. 2008. Dasar-Dasar Elektronika Buku 1. Makassar :


Badan Penerbit UNM.
Ramdhani, Muhammad. 2005. Rangkaian Listrik. Bandung : STT Telkom.
Sudirham, Sudaryanto. 2012. Analisis Rangkaian Listrik Jilid 1 Bandung :                     
Kanayakan D-30 .
Sutrisno. 1986. Elektronika. Jilid 1. Bandung : Penerbit ITB.
William, Cooper, David. 1994. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran
Edisi ke 2 Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Page | 17

Anda mungkin juga menyukai