PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Elektronika dalam era teknologi seperti ini, memegang peranan penting.
Elektronika merupakan jantung dari berbagai alat- alat penggerak pada
berbagai mesin-mesin pengelola, yang berjalan Secara otomatis. Bukan hanya
itu, tetapi juga dalam peralatan-peralatan fisika.
Dalam elektronika ada beberapa pengertian dasar yang perlu kita ketahui.
Dalam pekerjaan di bidang elektronika kita perlu pengukuran tegangan, arus
dan seringkali juga pengukuran hambatan. Variabel-variabel tersebut akan
dirangkai dalam suatu rangkaian yang pada umumnya merupakan rangkaian
sederhana dan rangkaian kompleks. Adapun pada rangkaian elektronika yang
kompleks, sulit untuk dilakukan pengukuran terhadap variabel-variabel yang
terdapat pada rangkaian kompleks tersebut karena rangkaiannya yang rumit.
Rangkaian elektronika yang kompleks merupakan rangkaian elektronika yang
membutuhkan analisis dan penerapan beberapa teori untuk bisa menyelesaikan
pengukuran pada rangkaiannya. Untuk dapat melakukannya, dibutuhkan
analisis dan penerapan beberapa teori. Namun hal tersebut sudah tidak lagi
menjadi masalah sebab kita bisa melakukan penyederhanaan rangkaian yang
serumit apapun untuk melakukan pengukuran. Rangkaian sederhana dengan
hasil pengukuran sama dengan rangkaian aslinya disebut rangkaian setara.
Dengan rangkaian setara tersebut, kita dapat melakukan pengukuran pada
keluaran suatu rangkaian kompleks. Dan juga jika perangkat yang ingin
ditentukan parameter-parameter tidak diketahui isinya, maka pengukuran
langsung pada gerbang keluarannya adalah metode terbaik yang dapat
dilakukan. Dimana hal ini berdasarkan pada teorema Thevenin dan Norton.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa diharapkan dapat :
1. Melakukan pengukuran tegangan Thevenin, hambatan Thevenin dan arus
Norton dan rangkaian-rangkaian sederhana.
2. Menyelidiki pengaruh beban terhadap tagangan dan kuat arus output
rangkaian elektronika dengan menggunakan teorema Thevenin dan Norton.
C. Manfaat Praktikum
Dari tujuan praktikum diatas, adapun manfaat Praktikum yaitu :
1. Manfaat Teoritis
b. Mampu menyelidiki pangaruh beban terhadap tegangan dan kuat arus output
pada rangkaian elektronik dengan menggunakan teorema Thevenin dan
Norton.
2. Manfaat Praktis
A. Identifikasi Variabel
1. Kegiatan 1. Pengukuran tegangan Thevenin, hambatan Thevenin dan
Arus Norton
Variabel control : Hambatan (R)( Ω)
Variabel manipulasi : Tegangan sumber (Vs)(Volt)
Variabel respon : Tegangan Thevenin (V TH)(Volt), arus Norton (IN)
(mA)
2. Kegiatan 2. Pengaruh beban terhadap tegangan dan kuat arus output
Variabel control : Tegangan sumber (Vs)(Volt)
Variabel manipulasi : Hambatan beban (RL)( Ω)
Variabel respon : Tegangan Keluaran (V TH) (Volt), arus Beban (IN)
(mA)
B. Definisi Operasional Variabel
1. Kegiatan 1
1. Hambatan (R) adalah nilai hambatan yang tertera pada masing-masing
resistor cincin yang dihitung berdasarkan kode warna, dengan satuan yaitu
ohm (Ω)
2. Tegangan sumber (VS) adalah angka yang menunjukkan nilai beda
potensial sumber atau power supply yang diukur menggunakan voltmeter
dengan satuan volt (V)
3. Tegangan Thevenin (VTH) adalah nilai tegangan yang melewati dua
terminal beban saat hambatan beban terbuka dan seluruh sumber
diturunkan menjadi nol, diukur menggunakan voltmeter dengan satuan
volt (V)
4. Arus Norton adalah nilai arus beban saat hambatan beban dihubung
singkat diukur menggunakan amperemeter dengan satuan ampere (A)
2. Kegiatan 2
a. Resistor 3 buah
b. Multimeter 2 buah
d. Potensiometer 1 buah
D. Prosedur Kerja
Kegiatan 1
R2
b. Untuk V th =( )V
R1 + R2 s
V th
c. Untuk I N =
Rth
Kegiatan 2
1. Untuk setiap nilai arus dan tegangan keluaran yang diatur, dibuatkan grafik
dengan IL pada sumbu x dan V0 pada sumbu y.
2. Menentukan besar V th , R L ,dan I N
3. Untuk grafik y = mx + c
y=V
x=I
m=R L =Rth
c=V th
V th
IN=
Rth
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
|8,12 ±
0,01|
B. Analisis Data
Kegiatan 1. Pengukuran Voc dan Isc
R1 = ¿ 1000 ±5 %∨¿ Ω
R2 = ¿ 1500 ±5 %∨¿ Ω
R3 = |4700± 5 %| Ω
1. Hambatan Thevenin (RTH)
a) Hambatan secara teori
RTH = R3 // R2
RTH = R3 // R2
4700 Ω x 1500 Ω
RTH=
4700 Ω+1500 Ω
RTH = 1.137,09677
1.137,09677
RTH=
1000
RTH= 1,13709677 Ω
RTH = ¿ 1,37 ± 0,01∨¿ kΩ
b) Hambatan secara praktikum
RTH = RN = ¿ 1,12 ±0,01∨¿ kΩ
c) % Eror
RTH Teori−RTH Praktikum
% Eror = x 100 %
RTH Teori
1,12−1,37
= x 100 %
1,12
= 0,89 %
2. Tegangan Thevenin (VTH)
Untuk Vs = ¿ 2,00 ± 0,01∨¿ V
a) Secara teori
R3
VTH= x Vs
R 2+ R 3
4700 Ω
VTH= x2
1500 Ω+ 4700 Ω
VTH= 1,51612903226 V
VTH = ¿ 1,52 ±0,01∨¿ V
b) Secara praktikum
VOC = VTH = ¿ 1,51 ±0.01∨¿V
c) % Eror
V Teori−V Praktikum
% Eror = x 100 %
V Teori
1,52−1,51
= x 100 %
1,52
= 0,65 %
Dengan menggunakan analisis yang sama maka didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Hasil analisis Tegangan Thevenin (VTH)
3. Arus Norton
Untuk Vs = 2 Volt
a. Secara Teori
V th
IN=
Rth
1 , 52V
IN=
1,1 3 kΩ
I N =1,34 mA
b. Secara Praktikum
I N =¿ 1,35 ±0,01∨mA
c. % Error
% error=
| I N teori−I N praktikum
I N teori |100 %
% error= |1,34−1,35
1,34 |
100 %
% error=0,74 %
8
f(x) = − 0.905166666666667 x + 8.13733333333333
7 R² = 0.999890199667785
6
Tegangan (V)
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
D. Analisis Grafik
y = -mx + c
y = -0,9052x + 8,1373
R2 = 0,9999
Berdasarkan Hukum Ohm
V
R=
I
Dimana :
y=V
x=I
y
m=
x
m = RTH
m = 0,9052x
m = 0,9052 kΩ
c = VTH
c = 8,1373 V
VTH
IN=
RTH
8,1373 V
IN=
0,9052 kΩ
IN= 8,98 mA
- Derajat Kebenaran
DK = R2 × 100%
DK = 0,9999 × 100%
DK =99,99%
- Kesalahan Relatif
KR = 100% - DK
KR = 100 % - 99,99%
KR = 0,01%
E. Pembahasan
Percobaan ini berjudul Rangkaian Setara Thevenin-Norton, dimana
rangkaian Setara Thevenin-Norton adalah rangkaian yang praktis yang
membuat rangkaian kompleks menjadi rangkaian yang lebih sederhana.
Rangkaian setara Thevenin merupakan rangkaian setara dengan hambatan
yang disusun seri dengan sumber tegangan dan rangkaian setara Norton
merupakan rangkaian setara dengan hambatan yang disusun paralel dengan
sumber arus.
Tujuan dilakukannya praktikum ini ada dua yakni, kegiatan 1 yaitu
melakukan pengukuran tegangan Thevenin, hambatan Thevenin dan arus
Norton dari rangkaian sederhana dan kegiatan 2 yaitu menyelidiki pengaruh
beban dengan mengukur tegangan keluaran dan arus beban untuk setiap nilai
potensiometer (beban).
Kegiatan pertama adalah menyelidiki pengaruh besarnya tegangan
sumber terhadap tegangan Thevenin dan arus Norton, di mana untuk
mengukur besarnya tegangan Thevenin digunakan voltmeter yang diukur
ketika hambatan bebannya terbuka. Hambatan Thevenin diukur dengan
menggunakan ohmmeter pada saat sumber tegangan dibuat nol dan hambatan
beban terbuka. Pada saat beban dihubung singkat digunakan amperemeter
untuk mengukur arus Norton.
Pada tabel pertama, dapat dilihat bahwa secara teori ketiganya
berbanding lurus dengan besar VS berturut-turut 2,00 volt, 4,00 volt, 6,00
volt, 8,00 volt, 10,00 volt dan 12,00 volt. Adapun nilai VTH secara teori
berturut-turut yaitu 1 volt, 1,52 volt, 3,03 volt, 4,54 volt, 6,06 volt, 7,58 volt,
9,09 volt, dan secara praktikum diperoleh nilai VTH secara berturut-turut yaitu
1,51 volt, 3,03 volt, 4,53 volt, 6,12 volt, 7,51 volt, dan 9,08 volt.
Perbandingan antara keduanya sebagai kesalahan pengukuran didapatkan
melalui persen error yaitu semuanya mencapai 0,65 %. Berdasarkan data
yang diperoleh dapat dilihat bahwa tegangan Thevenin berbanding lurus
dengan tegangan sumber, dimana semakin besar tegangan sumbernya maka
tegangan Thevenin yang dihasilkan juga semakin besar. Selanjutnya, mencari
nilai IN dan terlebih dahulu dilakukan dengan menghitung nilai hambatan
pengganti RTH yang secara teori didapatkan yaitu 1,12 kΩ dan secara
praktikum diperoleh nilai 1,13 kΩ dengan persen error didapatkan 0,89 %.
Besar nilai IN yang diperoleh secara teori berturut-turut adalah 1,34 mA, 2,68
mA, 4,01 mA, 5,36 mA, 6,70 mA, dan 8,04 mA, sedangkan secara praktikum
yaitu 1,35 mA, 2,63 mA, 4,05 mA, 5,46 mA, 6,71 mA dan 8,12 mA. Persen
error yang didapatkan adalah 0,65 %, 1,86 %, 0,99 %, 1,86 %, 0,14 % dan
0,99 % yang artinya data yang diperoleh secara praktikum sudah sesuai
dengan teori yang ada walaupun ada nilai yang tidak jauh beda dengan teori.
Kegiatan 2 yaitu menyelidiki pengaruh beban dengan mengukur
tegangan keluaran dan arus beban untuk setiap nilai potensiometer (beban).
Pada kegiatan dua juga menggunakan resistor yang sama pada kegiatan 1.
Berdasarkan praktikum data yang diperoleh untuk tegangan keluaran secara
berturut turut yaitu 0,00 volt, 1,00 volt, 2,00 volt, 3,00 volt, 4,00 volt, 5,00
volt, 6,00 volt, 7,00 volt, dan 8,00 volt. Kemudian untuk arus beban data
yang diperoleh secara berturut turutu yaitu 8,19 mA, 7,21 mA, 6,32 mA, 5,40
mA, 4,50 mA, 3,60 mA, 2,70 mA, 1,80 mA, dan 0,93 mA. Dari data tersebut
dibuatlah plot grafik yang menghasilkan 𝑦 = −0,9052𝑥 + 8,1373 dan 𝑅2 =
0.9999. Dapat dilihat dari grafik bahw hambatan berbanding lurus dengan
tegangannya namun berbanding terbalik dengan arus. Dimana semakin besar
tegangan suatu rangkaian maka semakin besar pula nilai tegangan
keluarannya namun arus bebannya akan semakin kecil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tegangan Thevenin diukur menggunakan multimeter analog pada kondisi
rangkaian terbuka, arus Norton diukur menggunakan multimeter analog
dengan dilakukannya hubung singkat, sedangkan hambatan Thevenin
multimeter analog dengan dilakukannya hubung singkat dengan tegangan
sumber atau dapat dikatakan bahwa tegangan sumber bernilai 0. Semakin
besar nilai tegangan sumber maka semakin besar pula nilai tegangan
Thevenin yang diperoleh sehingga makin besar pula nilai arus Norton
yang diperoleh.
2. Pengaruh beban pada tegangan output dan arus beban yaitu semakin besar
nilai bebannya maka semakin besar pula nilai tegangannya atau nilai
berbanding lurus dengan nilai tegangan. Sedangkan semakin besar nilai
bebannya maka semakin kecil nilai arus bebannya atau nilai beban
berbanding terbalik dengan nilai arus beban.
B. Saran
1. Untuk Asisten : Agar kedepannya tetap mempertahankan keramahan
dan mempertahankan cara penjelasan analisis mengenai praktikum
tersebut.
2. Untuk Praktikan : Disarankan untuk lebih memahami materi sebelum
memulai praktikum.
3. Untuk Laboran : Sebaiknya sebelum praktikan melakukan praktikum
agar memastikan alat-alat yang akan digunakan tidak ada yang rusak
sehingga praktikum berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah, Dena. 2022. Penerapan Hukum Kirchhoff dan Hukum Ohm pada
Analisis Rangkaian Listrik Manggunakan Software Electronics
Workbench. Journal of Systerus, Information Technology, and
Electronics Engineering. Vol. 2, NO. 2. ISSN 2963-4660.
Jading, Abadi, Roniana, paga, B.O. 2020. Pengukuran dan Instrumentasi.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish. ISBN 978-623-02-1579-7.
Rumlus, Maria, Tri Widjajanti., fium Hilun. 2020. Penerapan Hukum
Kirchoff pada Rangkaian Ekvivalen Untuk Memperoleh
persamaan Telegraf. Jurnal Natural. Vol 16, No 2. ISSN 2796 -
427x.
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung: Penerbit
ITB. 15BM 979-0001-01-x.
Wibowo, Agus. 2022. Rangkaian Dasar Elektronika. Semarang: Yayasan
Prima Agus Teknik.