Mencari Vth
1. Hitung tegangan terbuka di terminal c-d dengan
melepaskan beban dan amperemeter terlebih
Maka besar daya yang ditransfer : dahulu, yang akhirnya kita dapatkan hasil dari
Vth, dan jangan lupa catat nilai Vth di jurnal.
Mencari Rth
P L = I 2 . RL
Pengukuran Langsung
Tabel 1. Pengukuran Langsung menggunakan sumber
tegangan DC.
No Sumber DC R (Ω) I (mA)
1 5V 100 15,40
Norton. 2 10 V 10 K 0,9356
Bisa kita lihat pada tabel diatas dimana nilai V th dan Rth
didapatkan nilai Vth berulang, salah satunya di sumber Pengukuran I pada rangkaian pengganti Norton
tegangan 15 Volt mendapatkan Vth sebesar 14,33 Tabel 5. Hasil mencari nilai I pada Teorema Norton
sedangkan di sumber tegangan 15 Volt dengan variasi No. IN RN R(Ω) I(mA)
resistansi yang berbeda didapatkan pula 14,33 untuk V th
1 22,73 210,2 100 15,40
nya, Untuk Rth mendapatkan hasil yang sama pada setiap
variasi tegangan yang berbeda yaitu 210,2, Maka kita dapat 2 45,45 210,2 10 K 0,9357
menganalisa bahwa nilai resistansi yang bervariasi pada
3 68,18 210,2 100 K 0,1430
tegangan tidak dapat mempengaruhi nilai Vth dan nilai
variasi di tegangan tidak dapat mempengaruhi Rth. 4 90,91 210,2 1K 15,79
9 9K 4,055 5. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum
10 10K 4,583 kali ini bahwasanya nilai variasi dalam resistansi
sangat mempengaruhi hasil yang didapatkan. Lalu
Perhitungan dari Pengukuran langsung menggunakan
Kita bisa melihat tabel 6 diatas merupakan pembuktikan
Software Electronics Workbench (EWB) tidak jauh
dari teorema transfer daya maksimum menggunakan nilai
beda dengan perhitungan tidak langsung atau manual
Vth dengan nilai Rth yang bervariasi dan mendapatkan nilai I
menggunakan rumus teorema Thevenin maupun
yang bervariasi juga.
Norton.[7] Teorema Thevenin bisa menyederhanakan
rangkaian rumit menjadi rangkaian sederhana dengan
JAWABAN JURNAL
rangkaian seri sedangkan Teorema Norton bisa
1. Pada tabel 1 dimana teorema Thevenin dan
menyederhanakan rangkaian pallarel sehingga hanya
Norton memiliki sifat jika suatu nilai Resistansi
terdiri dari satu sumber tegangan bebas dan satu buah
semakin kecil maka nilai arus juga makin besar.
resistensi.[6] Dan Transfer daya maksimum memiliki
2. Berdasarkan perhitungan Thevenin kita bisa
hubungan erat dengan Thevenin. Untuk itu Teorema
memastikan bahwasanya data yang dihasilkan
Thevenin, Teorema Norton dan Teorema Transfer
tidak jauh berbeda jika kita lihat pada tabel 2
Daya Maksimum sangat berkaitan satu sama lain.
dimana sumber tegangna DC sebesar 20 Volt
mendapatkan hasil Vth sebesar 19,10 dan Rth
210,2.
DAFTAR PUSTAKA
3. Perhitungan secara langsung pada EWB dan
perhitungan menggunakan teorema Thevenin
hasilnya tidak jauh berbeda jika hasil dari arus
menghasilkan 45,45 pada EWB maka pada
perhitungan secara tidak langsung bisa
menghasilkan 45,46
4. Fungsi utama dari rangkaian Thevenin dan Norton
adalah meyederhanakan rangkaian agar dapat
dianalisa bedanya jika Thevenin meyederhanakan
Danny Kurnianto, S. (2016). Transfer Daya Maksimum. Transformasi Sumber dan transfer daya maksimum, 8.
Putra, A. A. (2016). Transfer Daya Maksimal. Teori Transfer Daya Maksimum, 1-4.
Ramdhani, M. (2018). Simulasi Teorema Rangkaian. In Rangkaian Listrik menggunakan LTSpice (p. 123). Jakarta: Informatika.
Sari, F. D. (2012). Menganalisa teorema thevenin dan norton. Thevenin dan Norton, 1-14.
Sumber DC = 15 V, R = 100 KΩ
BIOGRAFI PENULIS
LAMPIRAN
1. Tabel 1
Sumber DC = 5 V, R = 100 Ω Sumber DC = 25 V, R = 2,2 KΩ
Sumber DC = 10 V, R = 10 KΩ Sumber DC = 5 V, R = 10 KΩ
Sumber DC = 15 V, R = 30 Ω
Sumber DC = 15 V, R = 100 KΩ
Sumber DC = 20 V, R = 40 Ω
Sumber DC = 20 V, R = 1 KΩ
Sumber DC = 25 V, R = 50 Ω
Sumber DC = 25 V, R = 2,2 Ω
2. Tabel 2
Sumber DC = 5 V, R = 100 Ω
Sumber DC = 5 V, R = 10 KΩ
Sumber DC = 20 V, R = 40 Ω Sumber DC = 20 V, R = 1 KΩ
3. Tabel 3 Sumber DC = 5 V, R = 10 KΩ
Sumber DC = 5 V, R = 100 Ω
Sumber DC = 15 V, R = 100 KΩ
Sumber DC = 15 V, R = 30 Ω
Sumber DC = 20 V, R = 1 KΩ
Sumber DC = 20 V, R = 40 Ω
Sumber DC = 25 V, R = 2,2 KΩ
Sumber DC = 25 V, R = 50 Ω
Sumber DC = 5 V, R = 10 KΩ
4. Tabel 4
Sumber DC = 5 V, R = 100 Ω
Sumber DC = 20 V, R = 40 Ω Sumber DC = 20 V, R = 1 KΩ
5. Tabel 5 Sumber DC = 5 V, R = 10 KΩ
Sumber DC = 5 V, R = 100 Ω
R = 2 KΩ
Sumber DC = 15 V, R = 30 Ω
R = 3 KΩ
Sumber DC = 20 V, R = 40 Ω
R = 4 KΩ
Sumber DC = 25 V, R = 50 Ω
6. Tabel 6
R = 5 KΩ
R = 1 KΩ
R = 6 KΩ
PERHITUNGAN
R = 7 KΩ
R = 8 KΩ
R = 9 KΩ