2.7 RANGKAIAN RC
Hambatan pada rangkaian RC terdiri dari resistor
dan kapasitor. Pada rangkaian RC, resistor sefasa
dengan arus yang mengalir dari sumber Gambar 3.1 Pengukuran arus rangkaian
sedangkan kapasitor tertinggal 90◦ dari arus,
sehingga Tegangan pada resistor (VR) dan
tegangan pada kapasitor (VC) juga memiliki beda
fasa sebesar 90◦ , dimana VR mendahului VC.
2.8 RANGKAIAN RL
Gambar 3.2 Pengukuran tegangan thevenin
Hambatan pada rangkaian RL terdiri dari resistor
dan induktor. Pada rangkaian RL, resistor sefasa
dengan arus yang mengalir dari sumber
sedangkan induktor mendahului arus sebesar 90◦,
sehingga tegangan induktor (VL) dan Tegangan
pada resistor (VR) juga memiliki beda fasa sebesar
90◦ , dimana VL mendahului VR.
Gambar 3.3 Pengukuran resistansi Thevenin/Norton (RT)
Ukurlah resistansi R1
Gambar 3-6 Pengukuran arus rangkaian pengganti norton
.Kemudian modifikasilah rangkaian di atas Amati dan catat tegangan, arus dan daya yang
menjadi V1 = 12 V dan V2 = 6 V, Ukur juga terjadi pada resistor beban RB
arus yang melalui R4 (yaitu arus I4) dan beda
potensial pada R1. Cata seluruh hasil
pengukuran.
Gambarkan grafik daya Vs dan RB amati
adanya tegangan maksimum
Teorema Resiprositas
R VT RT I
Gambar 3-11 Rangkaian RL untuk pengukuran fasor (V) (mA)
(Ω) (Ω)
3.3K 0.5
Tabel 4-3 Hasil pengukuran arus pada rangkaian norton Pada percobaan ini, arus pada cabang c-d saat
sumber tegangan dipasang di a-b memiliki besar
R IN RN I I
sama dengan arus pada cabang a-b saat sumber
(Ω) (mA) (Ω) Dari rangkaian N Dari resistor dekade tegangan yang sama dipasang di c-d, sehigga
(mA) (mA) teorema resiprositas terbukti benar.
Tabel 4-7 Hasil percobaan rangkaian resistor dan seri Tabel 4-10 Hasil pengukuran arus pada rangkaian RL
parallel
Vi R L Frekuensi Perhitungan Multimeter
R1 R1 R3 Ref
(Vrms) (Ω) (H) (Hz)
VR VL VR VL
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (V) (V) (V) (V)
1.458K 1.458K 2.162K 5.09K 2 1K 2.5M 60K 1.2 0.9 1.34 1.12
Untuk mendapatkan resistor 5.2 kΩ, pasang dua Pada percobaan ini, didapatkan VR + VL = 2.24 V.
resistor 1.5 kΩ dan resistor 2.2 kΩ secara seri. Resistor dan inductor memiliki toleransi dalam
Percobaan berjalan lancar, kami mendapatkan pengukuran, sehingga probabilitas alat ukur
hasil pengukuran resistansi yang mirip dengan mendapatkan hasil pengukuran yang tidak sama
nilai aslinya yang berarti rangkaian resistor seri persis sangat mungkin terjadi. Hal ini aakan
sudah terangkai dengan tepat. menyebabkan adanya selisih dari nilai
Rangkaian RC pengukuran dengan nilai sebenarnya. Karena
itulah pada percobaan ini didapatkan nilai VR dari
Tabel 4-8 Hasil pengukuran arus pada rangkaian RC pengukuran dengan multimeter dan perhitungan
berbeda.
Vi R C Frekuensi Perhitungan Mutimeter
(Vrms) (µF) (Hz) Tabel 4-11 Hasil pengukuran beda fasa pada rangkaian RL
(Ω)
VR VC VR VC
(V) (V) (V) (V) Vi dan VR VC dan VR
2 1K 0.1 300 1.77 0.937 1.34 0.9 Sketsa Tampilan Sketsa Tampilan
Vi dan VR VC dan VR
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mervin T Hutabarat dan Muhammad Amin
S., Petunjuk Praktikum Praktikum Rangkaian
Elektrik, Laboratorium Dasar Teknik Elektro,
Bandung, 2022.
[2] Charles K. Alexander dan Matthew N.O.
Sadiku, Fundamentals of Electric Circuits,
Department of Electrical and Computer
Engineering, Cleveland State University.