Abstrak
Pada praktikum modul 1 tentang rangkaian seri-paralel dengan sumber DC, akan
dilakukan 2 percobaan utama yaitu percobaan untuk mengetahui sifat-sifat dari
rangkaian seri,kemudian percobaan dua untuk mengetahui sifat – sifat dari
rangkaian paralel Percobaan ini didasarkan pada hukum Ohm dan hukum Kirchoff.
Hasil yang didapatkan pada percobaan ini sesuai dengan hukum yang mendasari
percobaan ini yaitu kedua hukum diatas. Data yang diperoleh menunjukkan
hubungan antara ketiga besaran listrik yaitu arus, tegangan dan tahanan dimana
arus berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan tahanan.
… (5)
dimana :
ρ = hambatan jenis
l = panjang dar i resistor
A = luas penampang
Gambar 1.2 Rangakaian hubungan seri.
Satuan dari resistor: Ohm (Ω )
RT = R1 + R2 + R3 ….(6)
3. METODOLOGI
A. Rangkaian Seri
- Gambar rangkaian
Gambar 3.3 Rancangan kombinasi 3 resistor.
Tabel 4.3 Resistansi Total Hubungan Seri Metode Pada tabel 4.1.5 dapat dianalisa bahwa nilai selisih
Hukum Ohm Rtotal Kombinasi A lebih besar dibandingakan dengan
V I Rtotal (Ω) selisih nilai Rtotal kombinasi B, yang dikarenakan setiap
Kombinasi
(Volt) (mA) Ukur Hitung resistor memiliki toleransi yang berbeda-beda.
A 15,17 6,5 2126 2200
B 15,17 4,5 3375 3400
3
2164 15,17 7.01 7.5 6,99
Kombinasi
Pada tabel 4.13 dapat dianalisa bahwa nilai
Dari tabel 4.1.2.4 dapat dianalisa bahwa tegangan pada kombinasi 2R dan 3R memiliki persen
persen error yang didapatkan dari kombinasi 3 resistor error yang hampir sama, hanya berbeda nilai di
yaitu 6,99%. Hal ini dikarenakan selisih antara arus belakang koma saja. Sedangkan nilai arus pada
ukur dengan arus hitung yaitu 0,49 mA. Sehingga hasil kombinasi 2R dan 3R memiliki persen error yang
ukur dengan teori hampir mendekati. berbeda, dikarenakan selisih antara arus hitung
dengan arus ukur pada kombinasi 2R yang cukup
c. Desain rangkaian sehingga didapati arus besar.
tertentu
4.2 PERCOBAAN RANGKAIAN PARALEL
Tabel 4.11 Hasil perbandingan resistansi total 4.2.1 Rangkaian Paralel
hubungan seri metode ohm – meter. a. Hasil
Resistor (Ω) V I Rtotal
Kombinasi
R1 R2 R3 (Volt) (mA) (Ω) Tabel.4.13. Pengukuran nilai resistansi resistor.
A 220 390 - 15,17 30 597 Resistor R1 R2 R3 R4
B 220 390 1200 15,17 7,5 2022.67 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
Baca 390 820 1000 1200
Mencari nilai arus pada rangkaian kombinasi Ukur 380 803 972 1167
2R
Tabel 4.14. Pengukuran arus masing-masing resistor
I= terhubung paralel.
R
Resistor V I I total
(Ω) (Volt) (mA) (mA)
390 37
820 15.17 17 15
1000 15
MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020
Tabel 4.15. Resistansi total kombinasi resistor.
Resistor (Ω) R total
Kombinasi
(Ω) = 0,074 A
R1 R2 R3 R4 Ukur
= 74,41mA
A 390 820 1000 - 206
B 390 820 1000 120 178 Menghitung arus tiap resistor dengan rumus
dibawah ini
b. Perhitungan dan Analisa R aralel
x It
R aralel +R1
1. Mengukur secara eksperimental hambatan 203 84
= x 0,074
resistor 203.84+380
Membandingkan nilai hambatan (resistor) yang = 0,0258 A
terbaca dengan yang terukur (menghitung persen = 25,8 mA
error) sesuai dengan tabel dibawah ini.
Membandingkan nilai arus tiap resistor dan arus
Mencari nilai persentase error setiap resistor total yang terbaca dengan yang terukur
(menghitung persen error) sesuai dengan tabel
Rn terbaca -Rn ukur
dibawah ini.
% error =| |x 100% % error = |
I baca – I ukur
| x 100%
Rn terbaca
I baca
390-380 37 – 25 8
=| |x 100% =| | x 100%
390 37
= 2,5% =
Perhitungan data selanjutnya disajikan pada tabel Tabel 4.17. Hasil perhitungan arus tiap resistor.
berikut: Arus Ukur (mA) Hitung (mA) % Error
I1 37 25,9 30
Tabel 4.16. Hasil perhitungan persentase error I2 17 14,9 12,3
antara Rbaca dan Rukur. I3 15 12,8 14,6
Resistor (R) R terbaca (Ω) R ukur (Ω) % error R
IT 15 11 26,6
R1 390 380 2,5
R2 820 803 2,0 Tabel 4.17. menjelaskan bahwa adanya selisih
R3 1000 972 2.8 antara arus hitung dengan arus ukur yang cukup besar,
R4 1200 1167 2,75
yang mengakibatkan persentase error yang diperoleh
cukup besar. Hal ini dikarenakan kesalahan dalam
Tabel 4.16. menjelaskan perbedaan nilai baca membaca alat ukur atau alat ukur yang digunakan tidak
Resistor dengan nilai ukur Resistor di sebabkan presisi. Hal ini juga dikarena selisih antara Rbaca
oleh adanya Toleransi resistor. Semakin kecil nilai dengan Rukur pada setiap resistor yang cukup besar.
toleransi tersebut maka semakin bagus, karena
semakin presisi nilai resistor tersebut. 4.2.2 Perancangan Rangkaian Paralel
2. Mengukur dan menghitung nilai-nilai arus a. Hasil
pada rangkaian paralel
Tabel.4.18. Pengukuran nilai resistansi resistor.
Menghitung tahanan total (Rt) Resistor R1 R2 R3 R4
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
Baca 390 820 1000 1200
Ukur 380 803 972 1167
R
MODUL 1| Praktikum Rangkaian Listrik 2020
Tabel 4.20 Pengukuran nilai arus pada resistor. Tabel 4.21 Hasil perhitungan arus tiap resistor.
Resistor V I I total Resistor V Arus (mA) % Arus total %Eror
(Ω) (Volt) Eror (mA) (%)
(Ω) (Volt) (mA) (mA) ukur hitung (%) ukur hitung
R1 37 390 37 29 27,5
R2 17 820 17 15 13,3
15,17 70
R3 15 15,17 70 72,5 3,57
1000 15 13 15,3
R4 15
1200 15 11 36,3
A. Rangkaian Paralel
1. Nilai arus total pada rangkaian paralel
lebih besar daripada arus percabangan ,
hal ini disebabkan arus total terbagi
dalam percabangan. Nilai arus total pada
rangkaian paralel lebih besar
dibandingkan seri karena nilai tahanan
yang telah diparalelkan mempunyai nilai
yang kecil dari tahanan terkecil yang
diparalelkan, untuk arus total pada
rangkaian paralel didapatkan dengan
cara menjumlahkan arus di masing-
masing percabangan (IT = I1+I2+...+In).
2. Arus total sebelum masuk percabangan
memiliki nilai yang sama besar dengan
arus total keluar dari percabangan. hal
ini sesuai dengan hukum kirchoff arus
(KCL).
DAFTAR PUSTAKA
Hyat, William, 1972, Engineering Circuit Analysis,
Mc Graw Hill., Singapore.
Ramdhani , Mohamad . 2005 . Rangkaian Listrik
(Revisi) . Laboratorium Sistem Elektronika .
Jurusan Teknik Elektro . Sekolah Tinggi
Teknologi Telkom Bandung.
Tim Lab Listrik Dasar, Penuntun Praktikum
Rangkaian Listrik, Lab Listrik Dasar FT
UNRAM, 2018.