Anda di halaman 1dari 10

MODUL I

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL DENGAN SUMBER DC

ANDI TRI RAMDHANY (F1B118009)


Asisten :KRISNA ADJIE DEWANTARA
Tanggal Percobaan :02 Juni2020

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Pada praktikum modul 1 tentang rangkaian seri-paralel dengan sumber DC, akan
dilakukan 2 percobaan utama yaitu percobaan untuk mengetahui sifat-sifat dari
rangkaian seri,kemudian percobaan dua untuk mengetahui sifat – sifat dari
rangkaian paralel Percobaan ini didasarkan pada hukum Ohm dan hukum Kirchoff.
Hasil yang didapatkan pada percobaan ini sesuai dengan hukum yang mendasari
percobaan ini yaitu kedua hukum diatas. Data yang diperoleh menunjukkan
hubungan antara ketiga besaran listrik yaitu arus, tegangan dan tahanan dimana
arus berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan tahanan.

Kata kunci : Seri, Paralel, Resistor.

1. PENDAHULUAN 2. Untuk membuktikan arus total dalam rangkaian


1.1 Rangkaian Seri dan Perancangan paralel adalah sama dengan jumlah arus di
setiap cabang paralel.
A. Rangkaian Seri 3. Untuk mengetahui hubungan antara resistansi
Tujuan : cabang dan total hambatan rangkaian paralel.
1. Untuk menentukan nilai resistansi total
(Rt) pada sirkuit dimana resistor B. Perancangan Rangkaian Paralel
R1,R2,R3 dll terhubung secara seri. Tujuan:
2. Untuk mengembangkan formula, 1. Untuk merancang rangkaian paralel yang akan
berdasarkan hasil percobaan, dan memenuhi tegangan, arus, dan persyaratan
menentukan resistor (R) total secara seri ketahanan yang ditentukan.
2. Untuk membangun, menguji rangkaian dan
B. Perancangan Rangkaian Seri untuk melihat bahwa rangkaian memenuhi
Tujuan : persyaratan desain.
1. Untuk memenuhi rangkaian seri yang
dapat memenuhi nilai tahanan yang 2. DASAR TEORI
ditentukan. 2.1 Pengertian Arus Listrik
2. Untuk merancang rangkaian seri yang Arus listrik merupakan banyaknya muatan
akan memenuhi nilai tegangan dan nilai listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
arus yang ditentukan. elektron yang mengalir melalui suatu titik dalam
sirkuit listrik pada tiap satuan waktu.Dalam
1.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan kebanyakkan sirkuit arus listrik DC (searah) dapat
A. Rangkaian Paralel diasumsikan sebagai resistansi terhadap arus
Tujuan: listrik adalah konstan sehingga besar arus yang
1. Untuk membuktikan arus total dalam rangkaian mengalir dalam sirkuit bergantung voltase dan
paralel lebih besar daripada arus dalam setiap resistansi sesuai hukum ohm.
cabang. Sehingga persamaan yang didapatkan yaitu :
I = ….(1)

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


2.3 Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian


listrik yang semua bagian-bagiannya dihubungkan
secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian
paralel terbentuk cabang di antara sumber arus
listrik. Sehingga nilai arus akan terbagi-bagi di
tiap cabang, namun untuk nulai tegangan pada tiap
Gambar 1.1 Arus searah cabang akan sama. Rumus Rtotal pada rangkaian
paralel adalah :
2.2 Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah suatu rangkaian yang ….(4)
semua bagian-bagiannya dihubungkan berurutan,
sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik
Jika semua terminal terhubung dengan
yang sama.Muatan listrik yang melalui R1 juga
elemen lain dan akibatnya tegangan diantaranya
akan melalui R2 dan R3. Dengan demikian, arus I
akan sama.
yang sama melewati setiap resistor. Jika V
menyatakan tegangan pada ketiga resistor, maka
V sama dengan tegangan sumber (baterai). V1,
V2, dan V3 adalah beda potensial pada masing-
masing resistor R1, R2, dan R3. Karena resistor-
resistor tersebut dihubungkansecara seri,
kekekalan energi menyatakan bahwategangan
total V sama dengan jumlah semua tegangan dari
masing-masing resistor.Maka persamaan
rumusnya dapat dinyatakan : Gambar 1.3 Rangakaian hubungan paralel.

V = V1 + V2 + V3 = I.R1 + I.R2 + I.R3 ….(2) KCL : ∑I = 0


I – I1 – I2 – I3= 0
Hambatan total pengganti susunan seri I= I1 + I2 + I3
resistor (Rs) yang terhubung dengan sumber ….(8)
tegangan (V) dirumuskan:
2.4 Resistor
V = I.Rs
Elemen ini menerima energi dengan cara
menyerap sehingga menimbulkan panas. Sering
Rs = R1 + R2 + R3 ….(3)
juga disebut dengan tahanan, hambatan,
penghantar, atau resistansi dimana resistor
Dari persamaan, menunjukkan bahwa besar mempunyai fungsi sebagai penghambat arus,
hambatan total pengganti pada rangkaian seri pembagi arus, dan pembagi tegangan. Nilai resistor
sama dengan jumlah hambatan pada tiap resistor. tergantung dari hambatan jenis bahan resistor itu
Jika salah satu terminal dari dua elemen sendiri (tergantung daribahan pembuatnya),
tersambung, akibatnya arus yang lewat akan sama panjang dari resistor itu sendiri dan luas
besar. penampang dar i resistoritu sendiri.Secara
matematis:

… (5)
dimana :
ρ = hambatan jenis
l = panjang dar i resistor
A = luas penampang
Gambar 1.2 Rangakaian hubungan seri.
Satuan dari resistor: Ohm (Ω )
RT = R1 + R2 + R3 ….(6)

MODUL 1| Praktikum Rangkaian Listrik 2020


.
- Langkah percobaan

• Merangkai Sesuai Gambar 3.1


I
• Mengukur Rtotal dan Arus total
II

Gambar 1.4 Resistor • Mencatat hasil percobaan


III

3. METODOLOGI

3.1 Spesifikasi Alat dan Komponen • Merangkai Sesuai Gambar 3.2


I
No. Alat dan Bahan Jumlah • Mengukur Rtotal dan Arus total
1 Bread Board 1 II
2 Kabel Konektor 8
• Mencatat hasil percobaan
3 Digital Multimeter 1 III
4 Resistor 100 Ω 1
5 Resistor 220 Ω 1
6 Resistor 1 KΩ 1
7 Resistor 1.2 KΩ 1 Perancangan Rangkaian Seri
- Gambar rangkaian
3.2 Rangkaian Seri dan Perancangan

A. Rangkaian Seri
- Gambar rangkaian
Gambar 3.3 Rancangan kombinasi 3 resistor.

Gambar 3.1 Rangkaian kombinasi 3 resistor.

Gambar 3.4 Rangkaian kombinasi 2 resistor.

Gambar 3.2 Rangkaian kombinasi 4 resistor

Gambar 3.5 Rangkaian kombinasi 4 resistor.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


- Langkah percobaan
• Merangkai Sesuai Gambar 3.11
I
• Merangkai Sesuai Gambar 3.5 • Mengukur Rtotal dan Arus total
I II
• Mengukur Rtotal dan Arus total
II • Mencatat hasil percobaan
III
• Mencatat hasil percobaan
III

• Merangkai Sesuai Gambar 3.12


I
• Merangkai Sesuai Gambar 3.6
I • Mengukur Rtotal dan Arus total
II
• Mengukur Rtotal dan Arus total
II • Mencatat hasil percobaan
III
• Mencatat hasil percobaan
III

B. Perancangan Rangkaian Paralel


-Gambar Rangkaian
• Merangkai Sesuai Gambar 3.7
I
• Mengukur Rtotal dan Arus total
II

• Mencatat hasil percobaan


III

3.3 Rangkaian Paralel dan Perancangan


A. Rangkaian Paralel Gambar 3.8 Rangkaian kombinasi 3 resistor.
- Gambar rangkaian

Gambar 3.9 Rangkaian kombinasi 4 resistor.


Gambar 3.6 Rangkaian kombinasi 3 resistor.

Gambar 3.7 Rangkaian kombinasi 4 resistor.

Gambar 3.10 Rangkaian peranangan untuk arus.

MODUL 1| Praktikum Rangkaian Listrik 2020


-Langkah Percobaan b. Perhitungan dan Analisis
 Mencari nilai persentase error setiap resistor

• Merangkai Sesuai Gambar 3.15 Rn terbaca -Rn ukur


I
% error =| |x 100%
Rn terbaca
• Mengukur Rtotal dan Arus total
II 220-220
=| |x 100%
• Mencatat hasil percobaan 220
III = 0%

Perhitungan data selanjutnya disajikan pada tabel


berikut:
• Merangkai Sesuai Gambar 3.16 Tabel 4.4 Hasil perbandingan nilai Rbaca terhadap
I
nilai Rukur.
• Mengukur Rtotal dan Arus total Resistor R terbaca R ukur error
II (R) (Ω) (Ω) (%)
R1 220 220 0
• Mencatat hasil percobaan R2 330 321 2,7
III R3 1000 968 3.2
R4 1200 1163 3

Pada tabel 4.1.4 dapat dianalisa bahwa nilai Rbaca


• Merangkai Sesuai Gambar 3.17 dan Rukur berbeda memiliki selisih yang tidak terlalu
I
besan, hal ini dikarenakan batas toleransi pada resistor
• Mengukur Rtotal dan Arus total yang berbeda. Sehingga persentase erro yang
II didapatkan berada pada kisaran 0 sampai 3,2%.
 Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi A
• Mencatat hasil percobaan
III data pertama

RT = R1+ R2+ R3+ ... + Rn


RT = 380 + 820 +1000
4. HASIL DAN ANALISIS RT = 2200 Ω
4.1 RANGKAIAN SERI DAN PERANCANGAN
4.1.1 RANGKAIAN SERI
-
% error = | | x 100%
a. Hasil

Tabel 4.1. Pengukuran nilai resistansi resistor = | | x 100%


Resistor R1 R2 R3 R4 = 3,36%
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
Baca 220 330 1000 1200
Ukur 220 321 968 1163
Perhitungan data selanjutnya disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.2 Resistansi Total Hubungan Seri Metode Tabel 4.5 Hasil perbandingan resistansi total
Ohm-Meter hubungan seri metode ohm – meter.
Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
Resistor (Ω) Rtotal (Ω) Kombinasi
Kombinasi R1 R2 R3 R4 Ukur Hitung
R1 R2 R3 R4 Ukur Hitung
A 380 820 1000 - 2126 2200
A 380 820 1000 - 2126 2200
120
B 380 820 1000 1200 3375 3400 B 380 820 1000 3375 3400
0

Tabel 4.3 Resistansi Total Hubungan Seri Metode Pada tabel 4.1.5 dapat dianalisa bahwa nilai selisih
Hukum Ohm Rtotal Kombinasi A lebih besar dibandingakan dengan
V I Rtotal (Ω) selisih nilai Rtotal kombinasi B, yang dikarenakan setiap
Kombinasi
(Volt) (mA) Ukur Hitung resistor memiliki toleransi yang berbeda-beda.
A 15,17 6,5 2126 2200
B 15,17 4,5 3375 3400

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


 Resistansi total hubungan seri dengan metode ohm- 4.1.2 PERANCANGAN RANGKAIAN SERI
meter a. Merancang kombinasi resistor
Mencari nilai Rtotalhitung
 Rtotal kombinasi A Tabel 4.7. Merancang Kombinasi Resistor
RtA = R1 + R2 + R3 + … + Rn Kombinasi
Rt R1 R2 R3 Rt Ukur
= 380 + 820 + 1000 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
= 2200 Ω A 2115 390 820 1000 2164
B 1350 220 820 330 1350
C 600 220 390 120 609
 Rtotal kombinasi B
RtB = R1 + R2 + R3 + … + Rn
= 380 + 820 + 1000 + 1200  Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi A data
= 3400 Ω pertama
Rt hitun -Rt ukur
% error = | | x 100%
 Resistansi total hubungan seri dengan metode Rt hitun
hukum ohm 1550 - 1509
 Mencari nilai Itotal pada Rtotal kombinasi A = | | x 100%
dengan hukum ohm :
= 2,64 %

 Mencari nilai Rtotal hitung


 Rtotal kombinasi A
RtA = R1 + R2 + R3 + … + Rn
= 390 + 820 + 1000
= 2210 Ω
 Mencari nilai %error Itotal kombinasi A :
 Rtotal kombinasi B
It hitun -It ukur RtB = R1 + R2 + R3 + … + Rn
% error =| |x 100%
It hitun = 220 +820 + 330
6 8 -6 5 = 1370 Ω
= | |x 100%
68  Rtotal kombinasi C
= 5,66 %
RtC = R1 + R2 + R3 + … + Rn
= 220+390 + 120
Tabel 4.6 Hasil perbandingan resistansi total hubungan
= 730 Ohm
seri metode hukum ohm.
I total (mA) R total (Ω)
Tabel 4.8 Hasil perbandingan Rtotal hitung dengan
V
Kombinasi
(volt) %error %error
Rtotal ukur .
Ukur Hitung Ukur Hitung
I Rt Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
Kombinasi error
A 15,17 6,5 6,89 5,66 2126 2200 3,36 R1 R2 R3 hitung Ukur
(%)
B 15,17 4,5 4,46 0,89 3375 3400 0,73 A 390 820 1000 2210 2164 2
B 220 820 330 1370 1350 1,4
C 220 390 120 730 609 16,5
Pada tabel 4.1.6 dapat dianalisa bahwa pada
rangkaian kombinasi A memiliki persentase error yang Pada tabel diatas dapat dianalisa bahwa nilai
lebih besar dibandingkan dengan kombinasi B. resistansi kombinasi C lebih besar dibandingkan
Persentase error yang berbeda dikarenakan batas kombinasi A dan B. Hal ini dikarenakan besar nilai
toleransi pada resistor berbeda, yang menyebabkan resistansi pada resistor berbeda dengan nilai resistansi
nilai persentase error pada resistor juga berbeda. yang terukur, karena setiap R pada kombinasi C
Sedangkan persentase error pada arus total pada memiliki batas toleransi yang berbeda-beda.
kombinasi A lebih besar dibandingkan dengan Sedangkan pada kombinasi A dan B hasil hitung
kombinasi B, yang disebabkan oleh perbedaan dengan hasil ukur sudah hampir mendekati.
resistansi pada resistor.

MODUL 1| Praktikum Rangkaian Listrik 2020


b. Mencari Arus dari Tegangan dan Tahanan  Mencari nilai tegangan pada rangkaian
kombinasi 2R
Tabel 4.9 Mencari Arus dari tegangan dan kombinasi V=IxR
tahanan
V I =15,16
Kombinasi
(Volt) (mA)  Mencari nilai % error dari nilai arus ukur dan
3 Resistor 15,17 20 tegangan
- Arus
 Mencari nilai arus total : It hitun -It ukur
% error =| | x 100%
It hitun
=| | x 100%
= 18,11 %
- Tegangan
 Mencari nilai % error dari arus hitung dan arus hitun - ukur
ukur : % error =| | x 100%
hitun
It hitun -It ukur 15 16-15
% error =| | x 100% =| | x 100%
It hitun 15 16
7 01-7 5 = 0,6 %
=| |x 100%
7
= 6.99 % Tabel 4.12 Hasil Perbandingan V hitung dengan V
ukur.
Resistor (Ω) V (volt) I (mA)
Tabel 4.10 Hasil perbandingan Itotal ukur dengan Itotal Kom error error
R1 R2 R3 Hitung Ukur Hitung Ukur
baca. (%) (%)

I (mA) 2R 220 390 - 15,163 15,17 0,06 25,4 30 18.11


Rt Vs
Kombinasi I
(Ω) (volt) I hit % error (%)
ukur 3R 220 820 1200 15,169 15,17 0.06 7,49 7,5 0,13

3
2164 15,17 7.01 7.5 6,99
Kombinasi
Pada tabel 4.13 dapat dianalisa bahwa nilai
Dari tabel 4.1.2.4 dapat dianalisa bahwa tegangan pada kombinasi 2R dan 3R memiliki persen
persen error yang didapatkan dari kombinasi 3 resistor error yang hampir sama, hanya berbeda nilai di
yaitu 6,99%. Hal ini dikarenakan selisih antara arus belakang koma saja. Sedangkan nilai arus pada
ukur dengan arus hitung yaitu 0,49 mA. Sehingga hasil kombinasi 2R dan 3R memiliki persen error yang
ukur dengan teori hampir mendekati. berbeda, dikarenakan selisih antara arus hitung
dengan arus ukur pada kombinasi 2R yang cukup
c. Desain rangkaian sehingga didapati arus besar.
tertentu
4.2 PERCOBAAN RANGKAIAN PARALEL
Tabel 4.11 Hasil perbandingan resistansi total 4.2.1 Rangkaian Paralel
hubungan seri metode ohm – meter. a. Hasil
Resistor (Ω) V I Rtotal
Kombinasi
R1 R2 R3 (Volt) (mA) (Ω) Tabel.4.13. Pengukuran nilai resistansi resistor.
A 220 390 - 15,17 30 597 Resistor R1 R2 R3 R4
B 220 390 1200 15,17 7,5 2022.67 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
Baca 390 820 1000 1200
 Mencari nilai arus pada rangkaian kombinasi Ukur 380 803 972 1167
2R
Tabel 4.14. Pengukuran arus masing-masing resistor
I= terhubung paralel.
R
Resistor V I I total
(Ω) (Volt) (mA) (mA)
390 37
820 15.17 17 15
1000 15
MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020
Tabel 4.15. Resistansi total kombinasi resistor.
Resistor (Ω) R total
Kombinasi
(Ω) = 0,074 A
R1 R2 R3 R4 Ukur
= 74,41mA
A 390 820 1000 - 206
B 390 820 1000 120 178  Menghitung arus tiap resistor dengan rumus
dibawah ini
b. Perhitungan dan Analisa R aralel
x It
R aralel +R1
1. Mengukur secara eksperimental hambatan 203 84
= x 0,074
resistor 203.84+380
Membandingkan nilai hambatan (resistor) yang = 0,0258 A
terbaca dengan yang terukur (menghitung persen = 25,8 mA
error) sesuai dengan tabel dibawah ini.
 Membandingkan nilai arus tiap resistor dan arus
Mencari nilai persentase error setiap resistor total yang terbaca dengan yang terukur
(menghitung persen error) sesuai dengan tabel
Rn terbaca -Rn ukur
dibawah ini.
% error =| |x 100% % error = |
I baca – I ukur
| x 100%
Rn terbaca
I baca
390-380 37 – 25 8
=| |x 100% =| | x 100%
390 37
= 2,5% =

Perhitungan data selanjutnya disajikan pada tabel Tabel 4.17. Hasil perhitungan arus tiap resistor.
berikut: Arus Ukur (mA) Hitung (mA) % Error
I1 37 25,9 30
Tabel 4.16. Hasil perhitungan persentase error I2 17 14,9 12,3
antara Rbaca dan Rukur. I3 15 12,8 14,6
Resistor (R) R terbaca (Ω) R ukur (Ω) % error R
IT 15 11 26,6
R1 390 380 2,5
R2 820 803 2,0 Tabel 4.17. menjelaskan bahwa adanya selisih
R3 1000 972 2.8 antara arus hitung dengan arus ukur yang cukup besar,
R4 1200 1167 2,75
yang mengakibatkan persentase error yang diperoleh
cukup besar. Hal ini dikarenakan kesalahan dalam
Tabel 4.16. menjelaskan perbedaan nilai baca membaca alat ukur atau alat ukur yang digunakan tidak
Resistor dengan nilai ukur Resistor di sebabkan presisi. Hal ini juga dikarena selisih antara Rbaca
oleh adanya Toleransi resistor. Semakin kecil nilai dengan Rukur pada setiap resistor yang cukup besar.
toleransi tersebut maka semakin bagus, karena
semakin presisi nilai resistor tersebut. 4.2.2 Perancangan Rangkaian Paralel
2. Mengukur dan menghitung nilai-nilai arus a. Hasil
pada rangkaian paralel
Tabel.4.18. Pengukuran nilai resistansi resistor.
 Menghitung tahanan total (Rt) Resistor R1 R2 R3 R4
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
Baca 390 820 1000 1200
Ukur 380 803 972 1167

1 1 1 1 Tabel 4.19. Resistansi total kombinasi resistor.


= + +
Rt 380 80 972 Kombinasi Resistor (Ω) R total
(Ω)
R1 R2 R3 R4 Ukur
Rt= 203,84Ω
A 390 820 1000 - 196
B 390 820 1000 1200 203
 Menghitung arus total (It)

R
MODUL 1| Praktikum Rangkaian Listrik 2020
Tabel 4.20 Pengukuran nilai arus pada resistor. Tabel 4.21 Hasil perhitungan arus tiap resistor.
Resistor V I I total Resistor V Arus (mA) % Arus total %Eror
(Ω) (Volt) Eror (mA) (%)
(Ω) (Volt) (mA) (mA) ukur hitung (%) ukur hitung
R1 37 390 37 29 27,5
R2 17 820 17 15 13,3
15,17 70
R3 15 15,17 70 72,5 3,57
1000 15 13 15,3
R4 15
1200 15 11 36,3

b. Perhitungan dan Analisa Tabel 4.2.2.4. menjelaskan bahwa adanya


kesalahan dalam pembacaan alat atau alat ukur yang
1. Mengukur dan menghitung nilai-nilai arus digunakan tidak presisi, yang menyebabkan arus
pada rangkaian paralel terukur dengan arus hitung berbeda, hal tersebut juga
menyebabkan adanya persentase error. Dapat dilihat
 Menghitung tahanan total (Rt) arus yang masuk pada sebuah percabangan sama
dengan arus yang keluar melewati percabangan, hal ini
sesuai dengan hukum kirchoff arus (KCL). Semakin
besar nilai resistansi maka arus yang melewatinya akan
kecil, karena arus dan resistansi berbanding terbalik
1 1 1 1 1 hal ini sesuai dengan persamaan I=V/R. Factor lain
= + + juga mempengaruhi persentase error seperti toleransi
Rt 380 803 972 380
pada setiap resistor yang berbeda-beda.

Rt= 132,67 Ω 5 KESIMPULAN


5.1 Rangkaian Seri dan Perancangan
 Menghitung arus total (It)
A. Rangkaian Seri
R 1. Nilai resistansi total pada rangkaian seri
dilakukan dengan cara penjumlahan langsung,
= 0,1143 A dan nilai arus pada masing-masing resistor
= 114,3 mA adalah sama.
2. Pada kombinasi A dan B didapatkan nilai
 Menghitung arus tiap resistor dengan rumus resistansi total dan arus total yang berbeda
dibawah ini disebabkan bedanya jumlah resistor pada
R aralel rangkaian A dan B.
x It
R aralel +R1
132 67 B. Perancangan Rangkaian Seri
= x 0,1143
132 67+380 1. Dalam mengombinasikan suatu resistor perlu
= 0,029 A diperhatikan berapa besar resistansi total yang
= 29 mA akan digunakan, sehingga dapat menentukan
berapa besar nilai nilai resistor yang di seri
 Membandingkan nilai arus tiap resistor dan untuk dapat terpenuhi.
arus total yang terbaca dengan yang terukur 2. Untuk menentukan nilai tegangan dan
(menghitung persen error) sesuai dengan tabel arus yang di butuhkan dapat dilakukan
dibawah ini. dengan cara pembagian tegangan dan
I baca – I ukur arus yang harus disesuaikan dengan
% error = | I baca
| x 100%
– 37
besarnya nilai resistansi dan untuk
=| | x 100% mendapatkan nilai resistor yang
29
= diinginkan dapat dengan
mengombinasikan resistor secara seri.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2020


5.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan

A. Rangkaian Paralel
1. Nilai arus total pada rangkaian paralel
lebih besar daripada arus percabangan ,
hal ini disebabkan arus total terbagi
dalam percabangan. Nilai arus total pada
rangkaian paralel lebih besar
dibandingkan seri karena nilai tahanan
yang telah diparalelkan mempunyai nilai
yang kecil dari tahanan terkecil yang
diparalelkan, untuk arus total pada
rangkaian paralel didapatkan dengan
cara menjumlahkan arus di masing-
masing percabangan (IT = I1+I2+...+In).
2. Arus total sebelum masuk percabangan
memiliki nilai yang sama besar dengan
arus total keluar dari percabangan. hal
ini sesuai dengan hukum kirchoff arus
(KCL).

B. Perancangan Rangkaian Paralel


1. Untuk mementukan nilai tegangan dan
arus yang di butuhkan dapat dilakukan
dengan cara pembagian tegangan dan
arus yang harus disesuaikan dengan
besarnya nilai resistansi dan untuk
mendapatkan nilai resistor yang
diinginkan dapat dengan
mengombinasikan resistor secara
paralel.
3. Dengan mendesain resistor secara
paralel. Nilai resistansi total rangkaian
hubung paralel mempunyai nilai yang
lebih kecil dibandingkan nilai resistansi
yang lebih kecil dibandingkan nilai
resistansi total resistor yang terhubung
seri.
2. Pengaruh nilai resistansi terhadap arus,
semakin besar nilai resistansi maka arus
yang melewatinya akan kecil, karena
arus dan resistansi berbanding terbalik
hal ini sesuai dengan persamaan I=V/R.

DAFTAR PUSTAKA
Hyat, William, 1972, Engineering Circuit Analysis,
Mc Graw Hill., Singapore.
Ramdhani , Mohamad . 2005 . Rangkaian Listrik
(Revisi) . Laboratorium Sistem Elektronika .
Jurusan Teknik Elektro . Sekolah Tinggi
Teknologi Telkom Bandung.
Tim Lab Listrik Dasar, Penuntun Praktikum
Rangkaian Listrik, Lab Listrik Dasar FT
UNRAM, 2018.

MODUL 1| Praktikum Rangkaian Listrik 2020

Anda mungkin juga menyukai