Anda di halaman 1dari 19

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023

MODUL I
RANGKAIAN SERI DAN PARALEL DENGAN SUMBER DC

Nama : Muhammad Alpan Pratama


Asisten : Arsyika Dwina Chyntia
Tanggal Percobaan :

FBS2231 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Praktikum rangkaian listrik pada modul 1 berjudul rangkaian seri dan paralel dengan sumber dc.
Pada percobaan ini dilakukan 2 percobaan utama , dengan setiap percobaan mempunyai 2 sub
percobaan, yaitu percobaan pertama untuk mengetahui dan mengenal rangkaian seri dan
perancangan, dengan sub percobaannya yaitu rangkaian seri dan perancangan rangkaian seri,
kemudian percobaan dua mengetahui dan mengenal rangkaian paralel dan perancangan, dengan
adapun sub percobaannya yaitu rangkaian paralel dan perancangan rangkaian paralel.
Kata kunci : seri, paralel, perancangan.

2. Untuk membangun, menguji rangkaian


1.1 PENDAHULUAN
dan untuk melihat bahwa rangkaian
1.1.1 Rangkaian Seri dan Perancangan
memenuhi persyaratan desain.
A. Rangkaian Seri
1. Untuk menentukan nilai resistansi total 1.2 DASAR TEORI
(RT ) pada sirkuit dimana resistorR1, R2, 1.2.1 Pengertian Arus Listrik
R3 dll terhubung secara seri. Arus listrik adalah aliran muatan
2. Untuk mengembangkan formula , listrik atau muatan listrik yang mengalir tiap
berdasarkan hasil percobaan, dan satuan waktu. Muatan adalah satuan
menentukan resistor (R) total secara seri. terkecil dari atom atau sub bagian dari atom.
B. Perancangan Rangkaian Seri Muatan akan bergerak jika ada energi luar
1. Untuk memenuhi rangkaian seri yang yang memepengaruhinya. Selama muatan
dapat memenuhi nilai tahanan yang tersebut terus bergerak maka akan muncul
ditentukan. arus listrik, tetapi ketika muatan tersebut
2. Untuk merancang rangkaian seri yang diam maka arus pun akan hilang. Arah arus
akan memenuhi nilai tegangan dan nilai listrik dari dari potensial yang tinggi ke
arus yang ditentukan. potensial rendah dan berlawanan arah
1.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan dengan aliran electron
A. Rangkaian Paralel Kuat arus listrik yang mengalir
1. Untuk membuktikan arus total dalam melalui penghantar ialah banyaknya muatan
rangkaian paralel lebih besar daripada listrik yang mengalir tiap detik melalui
arus dalam setiap cabang. suatu penghantar. Simbol kuat arus adalah I.
2. Untuk membuktikan arus total dalam Jadi, kuat arus listrik dirumuskan:
rangkaian paralel adalah sama dengan
jumlah arus di setiap cabang paralel. 𝑉
𝐼= …. …. (1.1)
3. Untuk mengetahui hubungan antara 𝑅
resistansi cabang dan total hambatan
Arus elektrik (arus listrik) adalah
rangkaian paralel.
banyaknya muatan yang melewati luas
B. Perancangan Rangkaian Paralel
penampang tertentu per satuan waktu.
1. Untuk merancang rangkaian paralel
Waktu dalam detik (s) Arus listrik dalam
yang akan memenuhi tegangan, arus,
rangkaian harus digambarkan dengan arah
dan persyaratan ketahanan yang
anak panah, simbol untuk arus elektrik
ditentukan.
ditulis i (huruf kecil) digunakan untuk arus
yang merupakan fungsi waktu, yang disebut
arus sesaat (Purnomo, 2017 : 8).

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


1.2.2 Arus searah (Direct Current/DC) Penggunaan arus AC yang paling umum
Direct Current atau yang biasa adalah pada rumah tangga, di mana arus
disingkat DC merupakan tipe arus listrik AC dimanfaatkan sebagai sumber energi
searah. Ide mengenai arus DC untuk menyalakan perangkat-perangkat
dikembangkan oleh Thomas Alva Edison elektronik seperti televisi, air conditioner
melalui perusahaannya yaitu General (AC), lampu rumah dan lain sebagainya.
Electric dan digunakan secara komersil pada (Gideon,2008 : 1)
akhir abad ke-19. Sumber arus DC yang 1.2.4 Tegangan listrik
paling umum digunakan berasal dari proses Tegangan elektrik (tegangan listrik)
kimiawi, hasil induksi elektromagnetik dan disebut juga beda potensial adalah tenaga
bahkan berasal dari sumber energi alam yang diperlukan oleh satu satuan muatan
yang terbarukan. Sumber arus DC yang elektrik untuk berpindah dari suatu titik ke
berasal dari proses kimiawi antara lain titik yang lain karena pengaruh gaya
baterai (elemen Volta) dan akumulator elektrik. Atau dengan kata lain beda
(biasa disebut aki). Sumber arus DC yang potensial adalah tenaga per satuan muatan,
berasal dari hasil induksi elektromagnetik dan ditulis dalam bentuk rumus persamaan :
antara lain dinamo (generator/motor DC).
Sumber arus DC yang berasal dari sumber 𝑉 = 𝐼 × 𝑅 …………..…..(1.2)
energi alam yang terbarukan adalah Dimana :
sel/panel surya, yang memanfaatkan cahaya V : Tegangan elektrik dalam volt (V)
matarahari dalam penggunaannya. I : Arus (A)
Penggunaan arus DC yang paling sering R : Resistansi(ohm).
dijumpai adalah aki mobil, yang menjadi Tegangan dalam rangkaian harus
sumber energi listrik bagi perangkat digambarkan dengan polaritas positif (+)
elektronik di dalam mobil seperti lampu dan negatif (-), simbol untuk tegangan
mobil, tape, pemantik rokok dan lain elektrik ditulis v (huruf kecil) digunakan
sebagainya. untuk tegangan yang merupakan fungsi
Secara teori, arus DC adalah aliran waktu atau tegangan sesaat (intantaneuos
elektron dari suatu titik dengan energi voltage)
potensial listrik yang lebih tinggi ke titik
lain dengan energi potensial lebih rendah.
Karakteristik arus DC antara lain:
1.Nilai arus listriknya selalu tetap atau Gambar 1.1 Tegangan atau beda potensial
konstan terhadap perubahan waktu. (Purnomo, 2017 : 8).
2.Polaritasnya selalu tetap pada 1.2.5 Resistor
masingmasing terminalnya. Resistansi (tahanan) adalah
3.Bentuk gelombang baik I (arus) vs t konstanta rangkaian yang memerlukan
(waktu) maupun V (tegangan) vs t (waktu) tegangan sebanding dengan arus yang
mendatar, di mana nilai V maupun I selalu mengalir didalamnya, apabila ditulis dalam
tetap terhadap perubahan waktu. bentuk rumus persamaan (Hukum Ohm),
1.2.3 Arus bolak-balik (AC) sebagai berikut :
Alternating Current atau yang biasa
disingkat AC merupakan tipe arus listrik 𝑉
bolak-balik. Ide mengenai arus AC R = …..……..(1.3)
dikembangkan oleh Nikola Tesla yang 𝐼
Dimana :
bekerjasama dengan perusahaan
R = Tahanan (ohm)
Westinghouse dan digunakan secara
V = Tegangan (V)
komersil pada pertengahan abad 20-an.
I = Arus (A)
mendatar (singkatan dari alternating
current) atau yang biasa disebut dengan arus
bolak balik, adalah arus listrik yang nilainya
berubah-ubah terhadap satuan waktu.
Sumber arus AC yang paling umum
adalah berasal dari induksi
elektromagnetik yaitu dari generator AC
yang secara eksklusif dioperasikan oleh
Perusahaan Listrik Negara (PLN) ataupun
Gambar 1.2 Simbol resistansi
dari generator portabel (genset AC).

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


Berikut ini akan dijelaskan cara 1 1 1 1
= 𝑅 + 𝑅 + ⋯ 𝑅 ………..(1.5)
mengetahui nilai resistor tetap berdasarkan 𝑅𝑝 1 2 𝑛
kode warna. Resistor ini mempunyai bentuk Rangkaian listrik campuran (seri-
seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan paralel) merupakan rangkaian listrik
kanan. Pada badannya terdapat lingkaran gabungan dari rangkaian listrik seri dan
membentuk cincin kode warna, kode ini rangkaian listrik paralel. Rangkaian
untuk mengetahui besar resistansi tanpa hambatan campuran seri-paralel terdiri dari
harus mengukur besarnya dengan ohm dua jenis rangkaian, yaitu rangkaian
meter. Kode warna tersebut adalah standar hambatan seri dan rangkaian hambatan
manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA parallel (Farizki dkk, 2007 : 1).
(Electronic Industries Association) 1.2.7 Hubungan seri
Dalam hubungan seri unsur
rangkaian yang diperlihatkan pada gambar
2.4, besarnya arus yang mengalir adalah
sama.
𝐼1 = 𝐼2 = 𝐼3 = 𝐼4 ……..(1.6)

Gambar 1.3 Hubungan seri unsur rangkaian

1.2.8 Hubungan parallel


Gambar 1.3 Nilai resistor Dalam hubungan paralel unsur
berdasarkan kode warna rangkaian yang ditunjukkan pada gambar
1.4 , besarnya tegangan paralel sama.
𝑉𝑠 = 𝑉1 = 𝑉2 = 𝑉3……..(1.7)

Gambar 1.4 Hubungan parallel unsur


rangkaian
1.2.9 Hukum dasar rangkaian
A. Hukum ohm
Gambar 1.4 Tabel Nilai warna pada resistor Hukum Ohm menyatakan
bahwa tegangan pada ujung-ujung
resistansi berbanding langsung
1.2.6 Rangkaian listrik dengan besarnya arus yang mengalir
Rangkaian seri adalah rangkaian dan besar resistansi yang dilaluinya,
listrik yang tidak memiliki percabangan secara matematik dituliskan dengan
kabel. ketiadaan percabangan kabel pada rumus persamaan sebagai berikut.
rangkaian seri mengakibatkan aliran listrik
akan terputus jika salah satu ujung kabel
terputus, sehingga arus tidak ada yang
V=𝐼 × 𝑅 . ……….(1.8)
Dimana :
mengalir didalam rangkaian.
V = tegangan (v)
𝑅𝑠 = 𝑅1 + 𝑅2 + ⋯ + 𝑅𝑛 …..(1.4) R = Tahanan (ohm)
Rangkaian paralel adalah rangkaian I = Arus (A)
listrik yang memiliki percabangan kabel.
Jika salah satu ujung kabel terputus, maka
arus listrik akan tetap mengalir pada kabel
lain yang masih terhubung

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


Gambar 1.5 Rangkaian resistansi

Apabila arus mengalir masuk


resistansi menjumpai polaritas positif Gambar 1.7 Tegangan Pada
(+), maka tegangan pada resistansi rangkaian tertutup
adalah positif.
Apabila arus mengalir masuk
resistansi menjumpai polaritas negatif
(-), maka tegangan pada resistansi
adalah negative
1.3.METODOLOGI
B. Hukum kirchoff 1 1.3.1 SPESIFIKASI ALAT DAN
Hukum Kirchhoff I menyatakan KOMPONEN
jumlah arus yang menuju ketitik No Nama Alat
sambung (titik simpul/node) adalah 1 Basic Electricity Module-1
sama dengan nol, atau jumlah arus EFT-ELC M1
yang menuju titik sambung sama 2 Labtech Base Station Basic
dengan jumlah arus yang Electricity Trainer Base Station
meninggalkan titik sambung. EFT-ELC-BS(EFT-LBS-1)
3 Digital Multimeter
4 Resistor 100 Ω
5 Resistor 220 Ω
6 Resistor 330 Ω
7 Resistor 460 Ω
8 Resistor 550 Ω
9 Resistor 660 Ω
10 Resistor 1 K Ω
11 Resistor 1,2 K Ω
12 Resistor 1,8 K Ω
Gambar 1.6 titik sambung rangkaian 13 Kabel Konektor
𝑖1 + 𝑖2 + (−𝑖3 ) + 𝑖4 + (−𝑖5 ) = 0 1.3.2 Rangkaian Seri dan Perancangan
𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖4 − 𝑖3 − 𝑖5 = 0
A. Rangkaian Seri
Atau : ➢ Mengukur nilai resistansi resistor
𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖4 = 𝑖3 + 𝑖5 ……(1.9)

(Jumlah arus yang menuju node sama


dengan jumlah arus yang
meninggalkan node).
C. Hukum kirchoff 2
Hukum Kirchhoff II
menyatakan bahwa dalam rangkaian
tertutup jumlah tegangan sama
dengan nol. Gambar 1.8 Mengukur nilai resistansi resistor

∑ 𝐕𝐤 = 𝟎
𝐤=𝟏

V1 + V2 + V3 + ⋯ Vn = 0….(1.10)

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


➢ Langkah Percobaan ➢ Rangkaian Kombinasi 4 Resistor

• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang


I dibutuhkan pada percobaan ini

• Melakukan pengukuran tahanan sesuai nilai


II tahanan yang tertera pada gambara 1.8

• Mencatat hasil pengukuran tiap resistor


III

• Merapikan alat dan bahan selesai digunakan


Gambar 1.11 Rangkaian kombinasi 4 resistor
IV

➢ Kombinasi 3 resistor ➢ Langkah Percobaan

• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang


I dibutuhkan pada percobaan ini

• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar


Gambar 1.9 Rangkaian kombinasi 3 resistor II rangkaian 1.11

• Mengukur tegangan sumber DC sebesar 15


➢ Langkah percobaan III Volt

• Mengukur tahanan dan arus total pada tiap


• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang IV rangkaian dengan menggunakan multimeter
I dibutuhkan pada percobaan ini

• Merangkai rangkaian sesuai gambar 1.9 B. Perancangan Rangkaian Seri


II
➢ Rancangan Kombinasi Resistor
• MencMengukur nilai resistor total antara ujung A
III dan B kombinasi resistor dan mencatat hasilnya

• Merapikan alat dan bahan selesai digunakan


IV
Gambar 1.12 Rancangan kombinasi 3 resistor

➢ Langkah Percobaan
➢ Rangkaian Kombinasi 3 Resistor
• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang
I dibutuhkan pada percobaan ini.
• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian
II 1.12.
• Mencari kombinasi resitor dengan menggunakan rumus
III tahanan total pada rangkaian seri.
• Mengukur tahanan total pada tiap rangkaian dengan
IV menggunakan multimeter.

Gambar 1.10 Rangkaian kombinasi 3 resistor. • Merapikan alat yang sudah digunakan
V

➢ Langkah Percobaan
• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan
➢ Rancangan Kombinasi 2 Resistor
I yang dibutuhkan pada percobaan ini

• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar


II rangkaian 1.10

• Mengukur tahanan dan arus total pada tiap


III rangkaian dengan menggunakan multimeter

Gambar 1.13 Rangkaian kombinasi 2 resistor.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


➢ Langkah Percobaan
• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan ➢ Rangkaian Kombinasi 3 Resistor Parallel
I pada percobaan ini.

• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian 1.13


II

• Mengukur tegangan sumber DC sesuai dengan tegangan


III yang diberikan

• Mengukur arus total pada rangkaian yang ada dengan


IV menggunakan multimeter

• Merapikan alat yang sudah digunakan


V

Gambar 1.16 Rangkaian kombinasi 3 resistor.


➢ Rancangan Kombinasi 3 Resistor
➢ Langkah Percobaan
• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang
I dibutuhkan pada percobaan ini.

• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian


II 1.16

• Mengukur nilai dari arus total dan arus pada tiap tiap
III resitor.

• Mengukur tahanan total pada tiap rangkaian dengan


IV menggunakan multimeter.
Gambar 1.14 Rangkaian kombinasi 4 resistor.
• Merapikan alat yang sudah digunakan
V

➢ Langkah percobaan ➢ Rangkaian Kombinasi 4 Resistor


• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan
I pada percobaan ini. Parallel
• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian
II 1.14.

• Mencari kombinasi resitor dengan menggunakan rumus


III tahanan total pada rangkaian seri.

• Mengukur tahanan total pada tiap rangkaian dengan


IV menggunakan multimeter.

• Merapikan alat yang sudah digunakan


V

1.3.3 Rangkaian Paralel dan Perancangan Gambar 1.17 Rangkaian kombinasi 4 resistor.
A. Rangkaian Paralel
➢ Langkah Percobaan
➢ Mengukur nilai resistansi resistor • Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang
I dibutuhkan pada percobaan ini.

• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar


II rangkaian 1.17.

• Mengukur tahanan total resistor pada tiap


III rangkaian dengan menggunakan mulimeter

• Merapikan alat yang sudah digunakan


V

Gambar 1.15 Mengukur nilai resistansi B. Perancangan Rangkaian Paralel


resistor
➢ Langkah Percobaan ➢ Rancangan Kombinasi 3 Resistor Parallel

• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang


I dibutuhkan pada percobaan ini

• Melakukan pengukuran tahanan sesuai nilai


II tahanan yang tertera pada gambara 1.15

• Mencatat hasil pengukuran tiap resistor


III

• Merapikan alat dan bahan selesai digunakan


IV
Gambar 1.18 Rangkaian kombinasi 3 resistor.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


➢ Langkah Percobaan
• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan 1.4. HASIL DAN ANALISIS
I pada percobaan ini.
1.4.1 Rangkaian Seri dan Perancangan
II
• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian 1.18. 1.4.1.1 Data Hasil
• Mencari kombinasi resistor yang sesuai degan
A. Rangkaian Seri
III menggunakan rumus tahanan total pada rangkaian parallel. Tabel 1.1 Pengukuran nilai resistansi
• Mengukur tahanan total pada tiap rangkaian dengan resistor
IV menggunakan multimeter.
Resistor R1 R2 R3 R4
• Merapikan alat yang sudah digunakan (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
V
Baca 100 220 1000 1200
Ukur 995 218 990 1181

➢ Rancangan Kombinasi 4 Resistor Parallel Tabel 1.2 Resistansi total hubungan seri
metode ohm-meter
Kom Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
bina
si R1 R2 R3 R4 Ukur Hitung

A 100 220 1000 - 1306 1320

Gambar 1.19 Rangkaian kombinasi 4 resistor. B 100 220 1000 1200 2488 2520

Tabel 1.3 Resistansi total hubungan seri


➢ Langkah Percobaan metode hukum ohm
• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan Kombinasi V I Rtotal (Ω)
I pada percobaan ini.
(Volt) (mA)
Ukur Hitung
• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian 1.18.
II
A 15 0,0074 1306 1320
• Mencari kombinasi resistor yang sesuai degan
III menggunakan rumus tahanan total pada rangkaian parallel. B 15 0,0058 2488 2520
• Mengukur tahanan total pada tiap rangkaian dengan
IV menggunakan multimeter.
B.Perancangan Rangkaian Seri
• Merapikan alat yang sudah digunakan
V
Tabel 1.4 Merancang Kombinasi Resistor
Kombinasi Rt R1 R2 R3 Rt
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) Ukur
➢ Rancangan Rangkaian Arus (Ω)
A 540 100 220 220 534
B 2420 220 1000 1200 2386
C 3200 1000 1000 1200 3158

Tabel 1.5 Mencari arus dari tegangan dan


kombinasi tahanan pada tabel 1
Kombinasi V R total
(Volt)
3 Resistor 15 3200

Tabel 1.6 Desain rangkaian arus tertentu


Gambar 1.19 Rangkaian perancangan untuk arus. dengan kombinasi tahanan

➢ Langkah Percobaan Kom Resistor (Ω) V I R total


binasi R1 R2 R3
• Persiapkan alat dan bahan sesuai dengan yang dibutuhkan
I pada percobaan ini.

• Merangkai peralatan sesuai dengan gambar rangkaian 1.19.


2R 100 220 - 15 46,5 320
II
3R 100 100 220 15 35,3 420
• Dengan menggunakan resitor yang telah disediakan,
III mendesain resistor secara parallel sesuai dengan gambar.

• Mengukur tahanan total pada tiap rangkaian dengan


IV menggunakan multimeter.

• Merapikan alat yang sudah digunakan


V

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


1.4.1.2 Analisis Rangkaian Seri • Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi
A. Perhitungan dan analisa mengukur nilai A data pertama
resistansi resistor
𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 −𝑅𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟
% Error = | |x100%
Tabel 1.7 Pengukuran nilai resistansi resistor 𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Resistor R1 R2 R3 R4
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) 1320−1306
Baca 100 220 1000 1200 = | 1320 | x 100%
Ukur 99,5 218 990 1181 = 1,06 %
• Resistansi total hubungan seri metode ohm
𝑅𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 −𝑅𝑛 𝑢𝑘𝑢𝑟
• % Error = | |x100% meter
𝑅𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎
Mencari nilai Rtotal hitung
100−99,5 Rtotal kombinasi A
= | 100 | x 100% RtA = R1 + R2 + R3
= 0,5 % = 100 + 220 + 1000
Perhitungan data selanjutnya disajikan = 1320 Ω
pada tabel berikut:
Tabel 1.8 Hasil Perhitungan pengukuran nilai Rtotal kombinasi B
resistansi resistror RtB = R1 + R2 + R3 + R4
Resistor R terbaca R ukur error = 100 + 220 + 1000 + 1200
(R) (Ω) (Ω) (%) = 2520 Ω
R1 100 99,5 0,5
R2 220 218 0,9 Perhitungan data selanjutnya disajikan pada
R3 1000 990 1 tabel berikut :
R4 1200 1181 1,5
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan resistansi total
Berdasarkan tabel 1.7 dapat di analisa hubungan seri metode ohm – meter.
bahwa nilai Rbaca dan Rukur , dimana nilai dari. Ko Resistor (Ω) R total (Ω) % error
(%)
Pada R baca diperoleh melalui perhitungan mbi R1 R2 R3 R4 Ukur Hitung
nasi
berdasarkan warna gelang-gelang dari resistor.
Pada nilai dari R ukur didapat melalui hasil A 100 220 1000 - 1306 1320 1,06
pengukuran nilai resistor menggunakan
B 100 220 1000 1200 2488 2520 1,26
multimeter.
Pada nilai %errornya dapat di Analisa
bahwa nilai %error pada resistor tersebut masih Berdasarkan tabel 1.9 Dapat di Analisa
dalam batas toleransi yaitu 5%. Pada nilai bahwa pada nilai R total, nilai R ukur didapat
%error didapat bahwa selisih dari nilai R baca melalui hasil pengukuran menggunakan
dan R ukur kecil. Yang dimana persentase error multimeter dan nilai dari R hitung di dapat
di peroleh sesuai dengan persamaan : melalui penjumlahan nilai dari masing-masing
𝑅 −𝑅
% Error = | 𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎 𝑛 𝑢𝑘𝑢𝑟|x100% resistor. Hal ini sesuai dengan persamaan :
𝑅𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑎𝑐𝑎

Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4
B. Resistansi total hubungan seri metode
Pada nilai %errornya dapat di Analisa
ohm-meter
bahwa nilai %error pada resistor tersebut masih
Tabel 1.9 Resistansi total hubungan seri
dalam batas toleransi yaitu 5%. Pada nilai
metode ohm-meter
Kom Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
%error didapat bahwa selisih dari nilai R baca
bina dan R ukur kecil. Yang dimana persentase error
si R1 R2 R3 R4 Ukur Hitung yang di peroleh bernilai kecil, sesuai dengan
persamaan :
A 100 220 1000 - 1306 1320
𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 −𝑅𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟
B 100 220 1000 1200 2488 2520 % Error = | |x100%
𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


C. Resistansi total hubungan seri metode %error didapat bahwa selisih dari nilai R baca
hukum ohm dan R ukur kecil. Yang dimana persentase error
Tabel 1.11 resistansi total hubungan seri yang di peroleh bernilai kecil, sesuai dengan
metode hukum ohm persamaan :
Kombinasi V I Rtotal (Ω) 𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 −𝑅𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟
(Volt) (mA) % Error = | |x100%
𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Ukur Hitung
A 15 7,4 1306 1320
B 15 5,8 2488 2520 1.4.1.3 Analisis Perancangan Rangkaian
Seri
A. Perancang Kombinasi Resistor
• Mencari nilai Itotal pada Rtotal kombinasi A
Tabel 1.13 Merancang kombinasi resistor
dengan hukum ohm : Kombinasi Rt R1 R2 R3 Rt
Diketahui: (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) Ukur
Rt =1320 Ω (Ω)
V=15 V A 540 100 220 220 534
Ditanya : nilai I total B 2420 220 1000 1200 2386
𝑉 C 3200 1000 1000 1200 3158
𝐼=
𝑅𝑡
15
= 1320 Mencari nilai Rtotal hitung
• Rtotal kombinasi A
= 0,11 RtA = R1 + R2 + R3
Mencari nilai %error Itotal kombinasi A:
= 100 + 220+ 220
It hitung-It ukur
% error =| | x 100% = 540 Ω
It hitung • Rtotal kombinasi B
6,42 - 6,5 RtB = R1 + R2 + R3
= | | x 100%
6,42 = 220 + 1000+ 1200
= 1,24 % = 2420 Ω
• Rtotal kombinasi C
RtC = R1 + R2 + R3
Tabel 1.12 Hasil perbandingan resistansi total = 1000+ 1000+ 1200
hubungan seri metode hukum ohm. = 3200 Ohm
Kom
binasi
V
(volt)
I total (mA) R total (Ω)
• Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi
Ukur Hitung %erro Ukur Hitung %error
rI Rt A data pertama
A 15 7,4 11 32,7 1306 1320 1,06
𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 −𝑅𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟
% error =| |x100%
B 15 5,8 5,9 1,69 2488 2520 1,38 𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
540−534
=| | x 100%
540
Berdasarkan tabel 4.12 dapat di Analisa = 1,1 %
bahwa pada kombinasi A dan B mempunyai Tabel 1.14 Hasil perbandingan Rtotal hitung
tegangan yang konstan yaitu 15 V. Pada arus dengan Rtotal ukur .
Kombinasi Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
total nilai dari I ukur di dapat melalui
pengukuran menggunakan multimeter dan I R1 R2 R3 hitung Ukur error
(%)
hitung di dapat melalui hasil perhitungan. Nilai
dari I total berbanding tebalik dengan nilai R A 100 220 220 540 534 1,1
total hal ini sesuai dengan persamaan : B 220 1000 1200 2420 2396 0,99
C 1000 1000 1200 3200 3158 1,31

𝑉
𝐼=
𝑅 Berdasarkan Tabel 1.14 dapat di analisa
pada kombinasi A, B dan C. Nilai R total ukur
Pada nilai R total, R ukur di dapat melalui di dapat melalui hasil pengukuran
hasil pengukuran mengggunakan multimeter menggunakan multimeter. Pada nilai R total
dan R hitung di dapat melalui hasil perhitungan hitung di dapat melalui perhitungan kombinasi
nilai tahanan resistor yang dilihat berdasarkan rangkaian resistor yang dimana sesuai dengan
warna gelangnya. persamaan :
Pada nilai %errornya dapat di analisa
bahwa nilai %error pada resistor tersebut masih Rtotal = R1 + R2 + R3
dalam batas toleransi yaitu 5%. Pada nilai

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


Nilai resistansi kombinasi C lebih besar C. Desain rangkaian arus tertentu dengan
dibandingkan nilai resistansi kombinasi A dan kombinasi tahanan
B, dikarenakan beda nilai resistor pada Tabel 1.17 rangkaian arus tertentu dengan
rangkaian serinya, sehingga membuat nilai % kombinasi tahanan
errornya semakin besar, yang dimana sesuai Ko Resistor (Ω) V I R total
dengan persamaaan : mbi R1 R2 R3
𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 −𝑅𝑡 𝑢𝑘𝑢𝑟 nasi
% Error R total = | |x100%
𝑅𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
2R 100 220 - 15 46,5 320
3R 100 100 220 15 35,3 420
B. Mencari arus dari tegangan dan
kombinasi tahanan
• Mencari nilai arus hitung dari rangkaian
Tabel 1.15 Mencari arus dari tegangan dan kombinasi 2R
V
kombinasi tahanan I =
R
15
=
Kombinasi V R total 320
(Volt) = 46 mA
• Mencari nilai % error dari nilai arus
3 Resistor 15 3200 ukur dan tegangan
• Mencari nilai arus - Arus
𝑉 It hitung-It ukur
𝐼=
𝑅 % error = | | x 100%
15 It hitung
= 46−46,5
3200 =| 46 | x 100%
= 4,68 mA = 1,08 %

- Tegangan
Vhitung-Vukur
• Mencari nilai % error dari arus hitung dan % error =| | 100%
Vhitung
arus ukur : 15−14,27
It hitung-It ukur =| 15 | x 100%
% error =| | x 100% = 4,86 %
It hitung
4,68−4,68 Tabel 1.18 Hasil Perhitungan nilai arus,
=| | x 100% %error dan tegangan.
4,68
= 0% Resistor V (Volt)
Kombinasi
Tabel 1.16 Hasil perbandingan Itotal ukur R1 R2 R3 Hitung Ukur %error
dengan Itotal baca. 2R 100 220 - 15 14,27 4,86
Kombinasi Rt Vs I (mA) 3R 100 100 220 15 14,27 4,86
(Ω) (volt) I I %
hitung ukur error Resistor Arus ( A )
Kombinasi
(%) R1 R2 R3 Hitung Ukur %error
3 Kombinasi 3200 15 4,68 4,68 0 2R 100 220 - 46 46,5 1,08
3R 100 100 220 35 35,3 0,85
Pada tabel 1.16 dapat di analisa bahwa nilai
Rtotal yaitu 3200 Ω dan nilai tegangannya yaitu
tetap 15 Volt. Pada nilai I ukur di dapat melalui Berdasarkan tabel 1.12 dapat di
hasil pengukuran menggunakan multimeter. Analisa bahawa pada nilai arus ukur di
Pada nilai I hitung di dapat melalui hasil dapatkan nilai yang berbanding terbalik dengan
perhitungan melalui persamaan : nilai R total yang dimana semakin besar nilai
tahanannya maka nilai arusnya akan semakin
𝑉 kecil hal ini sesuai dengan persamaan :
𝐼=
𝑅
V
I=
R
nilai dari persentase errornya adalah 0. Hal
ini dikarenakan karna diperoleh dari selisih Dapat di Analisa bahwa pada nilai V
antara I hitung dan I ukur tidak ada dikarenakan hitung di dapat nilai yaitu sebesar 15 V dan V
masih presisimya alat ukur. ukur sebesar 14,27 V. Nilai dari V ukur dan
hitung pada kombinasi 2R dan 3R bernilai
sama sehingga % error yang dihasilkan juga

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


sama yaitu sebesar 4,86 %. Yang dimana hal ini Tabel 1.24 Hasil I Total dengan V Diketahui
sesuai dengan persamaan : V IT IT
R1 R2 RT (Volt) (mA) Ukur
Vhitung-Vukur
% error = | | 100% (mA)
Vhitung
460 660 271,07 15 50 53
1.4.2 Rangkaian Parallel dan Perancangan
1.4.2.1 Data Hasil
A. Rangkaian Parallel 1.4.2.2 Analisa Rangkaian Parallel
Tabel 1.19 Hasil pengukuran tahanan A. Hasil Perhitungan Rangkaian Parallel
Tabel 1.25 Hasil pengukuran tahanan
Resistor R1 R2 R3 R4 R5
Resistor R1 R2 R3 R4 R5
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)

Baca 220 330 460 550 660


Baca 220 330 460 550 660

Ukur 218,2 328,2 466 554 668


Ukur 218,2 328,2 466 554 668

Tabel 1.20 Hasil pengukuran arus pada • Mencari nilai %error pada setiap resistor
rangkaian parallel Rbaca -Rukur
Resistor(Ω) (V) Arus(mA) % error =| | x 100%
Rbaca
R1 R2 R3 Volt I1 I2 I3 It 220−218,2
=| | x 100%
220
220 460 660 12 65 31 23 11,9 = 0,81
Perhitungan data selanjutnya disajikan pada
tabel 1.26 berikut:
Tabel 1.21 Hasil pengukuran nilai RT
Tabel 1.26 Mencari nilai persen error setiap
R1 R2 R3 R4 RT
resistor :
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) Resistor R Baca R Ukur % Error R
220 330 460 - 102,56 (R) (Ω) (Ω) (%)
220 330 440 550 88,46 R1 220 218,2 0,81
Tabel 1.22 Hasil Pengukuran R Total dengan R2 330 328,2 0,54
metode arus dan tegangan
R3 460 466 1,3
V It
R4 550 554 2,9
(Volt) (mA)
R5 660 668 1,2
15 0,14
15 0,16
B. Perancangan Rangkaian Parallel Berdasarkan tabel 1.25 dapat di
Analisa, pada nilai R ukur di dapat melalui
Tabel 1.23 Hasil kombinasi tertentu untuk pengukuran dengan menggunakan multimeter
menghasilkan RT terntu dan nilai R baca di dapat melalui pembacaan
R1 R2 R3 R4 Rt Rt nilai pada gelang-gelang yang ada pada
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) Ukur Hit resistor. Selisih dari R ukur dan baca cukup
kecil yang dimana masih sesuai dengan batas
220 460 660 - 124,9 toleransinya yaitu 5%.
220 460 660 1800 116,5 Pada nilai %errornya dapat di analisa
bahwa nilai %error pada resistor tersebut masih
dalam batas toleransi yaitu 5%. Pada nilai
%error didapat bahwa selisih dari nilai R baca
dan R ukur kecil. Yang dimana persentase error

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


yang di peroleh bernilai kecil, sesuai dengan 6,5 − 4,37
%error = | | × 100%
persamaan : 6,5
%error = 21 %
Rbaca -Rukur
% error =| | x 100% Tabel 1.28 Hasil Perhitungan %error dan Arus
Rbaca
hitung
B. Mengukur dan menghitung nilai-nilai Arus Ukur Hitung % error
arus pada rangkaian parallel (mA) (mA) (%)
Tabel 1.27 Nilai arus dan tegangan pada
I1 6,5 4,37 32,7
rangkaian parallel
I2 3,1 2,56 17,4
Resistor(Ω) (V) Arus(mA)
I3 2,3 1,91 17,39
R1 R2 R3 Volt I1 I2 I3 It
IT 11,9 12,3 8,9
220 460 660 15 6,5 3,1 2,3 11,9
Berdasarkan tabel 1.22 diatas dapat
dianalisa bahwa nilai arus hitung dan ukurnya
• Perhitungan Arus
semakin mengecil. seiring dengan
Dik :
bertambahnya nilai tahanan yang diberikan
V = 15 V
sesuai dengan persamaan :
R1 = 220 Ω R parallel
R2 = 460 Ω IR1 =
R paralel + R1
x It
R3 = 660 Ω
ITukur = 11,9 Ω Sehingga nilai persentase error yang
Dit : didapatkan tidak berbeda jauh dengan hasil dari
Arus ukur dan arus hitung, hal ini di karenakan
I Total Hitung = .....? adanya kesalahan pada pembacaan alat ukur.
%Error I Total = .....? Hal ini sesuai dengan hukum Kirchoff, dimana
arus yang masuk pada percabangan rangkaian
• Mengukur Tahanan Total (RT) maka akan memiliki nilai yang sama dengan
arus yang keluar pada percabangan rangkaian
1 1 1 1
= + + tersebut.
Rt R1 R2 R3
1 1 1 1 C. Rangkaian Parallel Pengukuran nilai
= + +
Rt 220 460 660 Rt
𝑅𝑡 = 121,4 Ω
Tabel 1.29 Tabel data hasil rangkaian parallel
• Menghitung Arus Total (IT)
pengukuran nilai Rt
V
It = R R1 R2 R3 R4 RT
15 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) ukur
It =
121,4
(Ω)
It = 12,3 mA
220 330 460 - 102,2
• Menghitung Arus Tiap Resistor
220 330 440 550 88,4
dengan Rumus Dibawah ini
R paralel
IR1 = x It • Perhitungan R total pada rangkaian parallel
R paralel + R1
121,4 1 1 1 1
IR1 = x 12,3 = + +
121,4 + 460 Rt R1 R2 R3
IR1 = 2,56 mA 1 1 1 1
= + +
Rt 220 330 460
• Menghitung nilai %error
𝑅𝑡 = 102,56
IR ukur − IR Hitung
%error = | | × 100%
IR ukur

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


• Perhitungan %error V
I=
RT ukur − RT Hitung R
%error = | | × 100% 15
RT ukur
I=
102,56 − 102,2 107,14
%error = | | × 100%
102,56 I = 0,14 mA
%error = 0,35 %
• Mencari nilai %error
Tabel 1.30 Tabel Hasil Perhitungan
RT ukur − RT Hitung
R1 R2 R3 R4 RT RT %error %error = | | × 100%
RT ukur
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) ukur Hitung 102,56 − 102,2
(Ω) %error = | | × 100%
102,56
220 330 460 - 102,2 102,56 0,35 %error = 0,35 %
220 330 440 550 88,4 88,46 0,06
Tabel 1.32 Tabel hasil pengukuran R total
dengan metode arus dan teganga
Berdasarkan Tabel 1.24 dapat di Analisa
V It R total %error
bahwa nilai pada R total ukur didapat melalui
hasil perhitungan menggunakan multimeter (Volt) (mA) I total
dan R total hitung didapat melalui hasil I I
perhitungan dengan persamaan : hitung ukur
15 0,14 0,14 107,14 0
1 1 1 1
= + + 15 0,16 0,16 93,75 0
Rt R1 R2 R3
Berdasarkan tabel 1.32 dapat di analisa
Diperoleh selisih yang kecil antara Rt
pada nilai I total di dapat nilai arus yang
ukur dan Rt hitung, maka persentase errornya
semakin kecil. Hal ini sesuai dengan semakin meningkat seiring dengan nilai R total
persamaan :
RT ukur − RT Hitung yang mengecil. Hal ini berarti dimana Arus
%error = | | × 100%
RT ukur berbanding terbalik dengan tahanan yang
dimana sesuai dengan persamaan :
D. Hasil Pengukuran R total dengan Metode V
I=
arus dan tegangan R
Tabel 1.31 Tabel data hasil Pengukuran R total Nilai dari persentase error di dapat
dengan metode arus dan tegangan melalui selisih antara Arus ukur dan Arus
V It hitung. Yang dimana semakin kecil selisih di

(Volt) (mA) antara arus ukur dan arus hitung berarti nilai

15 0,14 pembacaan dari alat ukur masih baik.

15 0,16 1.4.2.3 Analisa Perancangan Rangkaian


Parallel

• Mencari nilai dari R hitung A. Merancang kombinasi resistor untuk

V menghasilkan Rt tertentu.
R=
It Tabel 1.33 tabel data hasil kombinasi resistor
15 R1 R2 R3 R4 Rt
R=
0,14
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) Ukur
R = 107,14 Ω
220 460 660 - 124,9
• Mencari nilai arus hitung 220 460 660 1800 116,5

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


Mencari nilai dari Rt hitung B. Merancang hasil I total dengan V
1 1 1 1 diketahui rangkaian parallel
= + +
Rt 220 460 660 Tabel 1.35 Tabel data hasil I total dengan V
Rt = 121,4 Ω diketahui rangkaian parallel
• Mencari nilai I total hitung
V IT IT
V
It = Rt R1 R2 RT (Volt) (mA) Ukur

15 (mA)
It = 121,4
460 660 271,07 15 50 53
It = 123 mA • Mencari nilai I total dan R total
1 1 1
• Mencari nilai dari persentase error = +
Rt 460 660
Rt ukur−Rt hitung
%error = | | 𝑥100% Rt = 271 Ω
Rt ukur

124,9 − 123 • Menghitung nilai I total


%error = | | × 100%
124,9 V
It = Rt mA
%error = 1,52 %
15
Tabel 1.34 Tabel hasil perhitungan kombinasi It = mA
271

resistor It = 55 mA
R1 R2 R3 R4 Rt Rt %er • Menghitung nilai %error
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) Ukur hitung ror It ukur − It hitung
%error = | | × 100%
220 460 660 - 124,9 121,4 1,52 It ukur
220 460 660 1800 116,5 113,71 2,2 53 − 55
%error = | | × 100%
53
Dari tabel 1.34 dapat di analisa bahwa
%error = 3,77%
nilai dari RT hitung di dapat melalui
• Mencari nilai persentase error
perhitungan rangkaian resistor parallel melalui Rt ukur−Rt hitung
%error = | | 𝑥100%
persamaan : Rt ukur

1 1 1 1 271,07 − 271
= + + %error = | | × 100%
Rt R1 R2 R3 271,07
Nilai dari R ukur di dapat melalui pengukuran %error = 0,02%

memnggunakan alat multimeter.


Nilai dari persentase error di dapat melalui Tabel 1.36 Hasil perhitungan R total dengan
V diketahui rangkaian parallel
selisih antara R hitung dan R ukur. Semakin R1 R2 V R total
besar nilai selisih antara R hitung dan R ukur
Ukur Hitu Error
maka akan semakin besar nilai dari persentase ng %
errornya yang dimana sesuai dengan 220 230 12 207, 207 0,22

persamaan : 07

Berdasarkan tabel 1.36 dapat di Analisa


Rt ukur−Rt hitung
%error = | | 𝑥100% bahwa nilai dari R total ukur didapat melalui
Rt ukur
hasil pengukuran menggunakan alat ukur
multimeter dan R total hitung di dapat melalui
hasil perhitungan dengan persamaan :

1 1 1
= +
Rt R1 R2

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


yang kecil dari tahanan terkecil yang
Tabel 1.37 Hasil perhitungan I total dengan diparallelkan.
V diketahui rangkaian parallel 2. Arus sebelum masuk percabangan adalah
I Total sama besar dengan arus total
3. Nilai resistansi yang diparalelkan
R1 R2 V
% mempunyai nilai yang lebih kecil dari
Ukur Hit
Error nilai resistansi yang terkecil sebelum
diparalelkan
220 230 12 53 55 3,77 B. Perancangan Rangkaian Paralel
Berdasarkan tabel 1.37 dapat di 1. Untuk mementukan nilai tegangan dan
Analisa bahwa nilai I total ukur di dapat arus yang di butuhkan dapat dilakukan
melalui hasil pengukuran menggunakan alat dengan cara pembagian tegangan dan
ukur multimeter dan I total hitung di dapat arus yang harus disesuaikan dengan
melalui hasil perhitungan melalui persamaan : besarnya nilai resistansi dan untuk
mendapatkan nilai resistor yang
V diinginkan dapat dengan
It = mA mengombinasikan resistor secara
Rt
paralel.
2. Dengan mendisain resistor secara paralel
1.5 KESIMPULAN , nilai resistansi total mempunyai nilai
1.5.1 Rangkaian Seri dan yang lebih kecil dari resistor terkecil
Perancangan yang diparalelkan
A. Rangkaian Seri
1. Nilai resistansi total pada rangkaian
seri dilakukan dengan cara
penjumlahan langsung
RS=R1+R2+R3….+Rn, dan nilai arus
pada masing-masing resistor adalah
sama.
2. Pada kombinasi A dan B didapatkan
nilai resistansi total dan arus total
yang berbeda disebabkan bedanya
jumlah resistor pada rangkaian A dan
B.
B. Perancangan Rangkaian Seri
1. Dalam mengombinasikan suatu resistor
perlu diperhatikan berapa besar resistansi
total yang akan digunakan, sehingga dapat
menentukan berapa besar nilai nilai
resistor yang di seri untuk dapat terpenuhi.
2. Untuk menentukan nilai tegangan dan arus
yang di butuhkan dapat dilakukan dengan
cara pembagian tegangan dan arus yang
harus disesuaikan dengan besarnya nilai
resistansi dan untuk mendapatkan nilai
resistor yang diinginkan dapat dengan
mengombinasikan resistor secara seri.

1.5.2 Rangkaian Paralel dan


Perancangan
A. Rangkaian Paralel
1. Nilai arus total pada rangkaian paralel
lebih besar daripada arus percabangan ,
hal ini disebabkan arus total terbagi
dalam percabangan. Nilai arus total pada
rangkaian paralel lebih besar
dibandingkan seri karena nilai tahanan
yang telah diparalelkan mempunyai nilai

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023


MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023
MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023
MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2023

Anda mungkin juga menyukai