Disusun oleh:
Ket :
Sumber arus AC pada gambar 1.2 dihasilkan
oleh AC generator atau turbin.
Arus Listrik AC biasanya dipergunakan untuk menyalurkan listrik menuju tempat yang
jauh dikarenakan arus AC memiliki kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus DC.
Listrik disalurkan menggunakan voltage yang tinggi yang sudah di step up dari trafo
sehingga menjadi pilihan yang tepat untuk menyalurkan listrik menuju ketempat yang
jauh sehingga berbeda dengan arus DC.
Arus AC sangat mudah untuk didapatkan hanya dengan menggunakan generator
sedangkan untuk arus DC sulit.
Arus AC tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan juga tidak dapat
dipindahkan untuk keperluan yang tiba-tiba. Berbeda dengan arus DC yang bisa kita
dapatkan atau kita pindahkan dalam bentuk aki dan baterai.
Ket :
Sumber arus DC pada gamar 1.4 dihasilkan oleh batere.
Arus Listrik DC dapat kita temui disetiap peralatan elektronik seperti remote dan segala
jenisnya. Yang dapat disimpan dalam bentuk baterai atau aki.
Arus Listrik DC dapat diisi ulang supaya kita mudah untuk membawa dan
menyimpannya dalam waktu yang lama
Arus DC hanya bisa digunakan dalam daya yang rendah dan tidak dalam daya yang
tinggi.
2. Definisi Tegangan AC dan DC.
Tegangan listrik adalah beda potensial listrik antara dua titik. Tegangan listrik terjadi
karena adanya perbedaan muatan listrik diantara kedua titik tersebut. Tegangan listrik tidak
bisa dilihat namun bisa dirasakan dan diukur besarnya. Pada nilai tertentu, tegangan listrik bisa
berbahaya bagi manusia. Kejadian terkena tegangan listrik pada manusia sering kita sebut
dengan kesetrum.
Tegangan listrik merupakan perwujudan dari energi listrik. Tegangan listrik bisa
dihasilkan melalui pembangkit-pembangkit listrik. Namun dalam skala kecil tidak disebut
pembangkit tapi lebih umum dengan penghasil listrik saja. Contoh tegangan listrik yang sering
kita temui adalah 220V pada listrik rumah tangga, 1.5V pada battery dan 12V pada aki.
Tegangan listrik berfungsi sebagai tenaga (power). Untuk bisa bekerja, sebuah rangkaian
elektronika membutuhkan tegangan listrik sebagai tenaga "penggeraknya". Oleh karena itu
dalam rangkaian, bagian yang menghasilkan tegangan listrik biasanya disebut Power Supply
atau Penyuplai tenaga. Besarnya tegangan listrik dinyatakan dalam satuan Volt dan sering
disingkat dengan V saja. Untuk ukuran yang lebih besar bisa menggunakan satuan kiloVolt
disingkat kV (1kV=1000Volt) dan MegaVolt disingkat MV (1MV=1.000.000Volt).
Sedangkan untuk satuan yang lebih kecil biasanya menggunakan miliVolt disingkat mV
(1mV=1/1000Volt) dan mikroVolt disingkat uV (1uV=1/1000000Volt).
Simbol tegangan listrik dinyatakan dalam V ditulis dengan huruf besar. Pada beberapa
kasus juga ditemui penggunaan simbol E, tujuannya agar tidak bingung antara V sebagai
simbol dan V sebagai satuan (Volt). Khusus untuk tegangan DC juga bisa ditulis dengan simbol
B, yaitu singkatan dari Battery.Berdasarkan aliran arusnya, tegangan listrik dibagi menjadi dua,
yaitu Tegangan DC dan Tegangan AC. Tegangan DC adalah tegangan dengan aliran arus
searah, sedangkan tegangan AC adalah tegangan dengan aliran arus bolak-balik. Masing-
masing tegangan ini memiliki fungsi dan aplikasi yang berbeda-beda tergantung kondisi dan
kebutuhan.
3. Satuan Internasional
Satuan dasar SI
detik s T waktu
Nilai numerik tetap dari frekuensi sesium ,
yaitu frekuensi transisi hiperhalus pada keadaan
dasar yang tidak terganggu dari atom sesium-133,
sebesar 9.192.631.770 ketika dinyatakan dalam
satuan Hz, yang sama dengan s−1.
meter m L panjang Nilai numerik tetap dari kecepatan cahaya dalam
ruang hampa c sebesar 299.792.458 ketika
dinyatakan dalam satuan m⋅s−1, di mana detik
Berikut ini adalah Besaran-besaran Listrik dan Elektronika serta Satuan-satuan Listrik
dan Elektronika yang sering digunakan dalam ilmu kelistrikan dan Elektronika. Standar yang
digunakan pada umumnya adalah SI yaitu Standard Internasional.
Besaran Satuan Simbol
Tegangan Volt V
Arus Listrik Ampere A
Hambatan/Resistansi Ohm Ω
Konduktansi Siemens G
Kapasitansi Farad F
Muatan Listrik Coulomb C
Induktansi Henry H
Daya Listrik Watt W
Impedansi Ohm Ω
Frekuensi Hertz Hz
Energi Joule J
Prefix/Awalan Satuan SI
Yang dimaksud dengan Prefix Satuan SI adalah awalan yang digunakan dalam satuan
SI untuk membentuk sebuah satuan yang menandakan kelipatan dari satuan tersebut. Dibawah
ini adalah Prefix satuan SI yang pada umumnya digunakan dalam ilmu kelistrikan dan
Elektronika.
Prefix Simbol Desimal 10n
Terra T 1.000.000.000.000 1012
Giga G 1.000.000.000 109
Mega M 1.000.000 106
kilo k 1.000 103
(Tidak ada) (Tidak ada) 1 100
centi c 1/100 10-2
mili M 1/1.000 10-3
micro µ 1/1.000.000 10-6
nano N 1/1.000.000.000 10-9
pico p 1.000.000.000.000 10-12
1. karakteristik resistor
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat
diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan induktansi.
Fungsinya:
Menghambat arus listrik
Pembagi tegangan
Pengatur volume (potensiometer)
Pengatur kecepatan motor (rheostat)
Dll tergantung disain komponen
2. karakteristik induktor
karakteristik dari induktor adalah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk
torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh
induktansinya, dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar
yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di
dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday
Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian adalah untuk melawan fluktuasi arus yang
melewatinya
3. karakteristik kapasitor:
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik,
gelas dan lain-lain.
Fungsinya : menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara
mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.
Sumber Arus dan Sumber Tegangan
Arus listrik dapat mengalir karena adanya sumber arus listrik. Sumber arus listrik
digunakan untuk menimbulkan beda potensial pada ujung-ujung rangkaian listrik. Beda
potensial antara dua buah kutub sumber arus listrik selanjutnya dinamakan tegangan
listrik. Sumber arus listrik biasa disebut dengan elemen listrik atau sel listrik. Sumber arus
listrik dapat diartikan sebagai semua benda yang dapat menghasilkan arus listrik.
Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan untuk memberikan gaya pada
elektron, sehingga sebuah atom dapat bergerak. Gaya dari sumber arus listrik yang demikian
dinamakan Gaya Gerak Listrik (GGL). Gaya gerak listrik disebut juga tegangan, dengan satuan
Volt (V). Misalnya, pada kulit luar baterai tercantum label 1,5 V, hal ini menunjukkan besarnya
GGL yang dibangkitkan baterai tersebut sebesar 1,5 V.
Sumber arus listrik merupakan komponen penting yang berfungsi sebagai tempat untuk
mengubah satu jenis energi, misalnya energi kimia menjadi energi listrik.
Sumber arus listrik dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.
Sumber arus dan tegangan listrik bolak balik (AC), dihasilkan oleh dinamo arus AC dan
elemen basah (elemen sekunder).
Sumber arus dan tegangan listrik searah (DC), dihasilkan oleh sel volta, elemen kering
(baterai), akumulator, solar sel, dan dinamo arus searah.
Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari
hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-Amp.
Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp,
dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp
disamping rangkaian utama lainnya.
Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting
dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga
memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya
negatif. Bentuk Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu
dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah satu tipe IC Op-Amp yang populer adalah
IC741.
Bentuk dan Simbol IC Op-Amp
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh
Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input).
Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut
dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif
ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan
yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah
untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang
tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop
Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan
output hampir atau mendekati tegangan Vcc.
Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak
mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu berusaha
untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh karena itu, sebuah
Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik yang hampir mendekati
kondisi Op-Amp Ideal.