Anda di halaman 1dari 26

Materi makalah 2

https://geledekblog.wordpress.com/2016/03/05/gelombang-listrik-acdc/
Alternating Current (arus dan tegangan bolak-
balik)
Pada gelombang AC, arah gerak muatan berubah secara periodik. Perubahan arah gerak ini mengubah
arah arus listrik secara periodik pula. Akibatnya lagi, polaritas tegangan juga berubah bersamaan dengan
berubahnya arah arus listrik.

Jika diandaikan dengan aliran air, gambar berikut bisa membantu teman-teman untuk memahami
gelombang AC.

Familiar dengan bentuk tegangan seperti ini ?


Yup, gelombang sinusoidal merupakan salah satu contoh dari gelombang AC, yang nilainya berubah dari
positif ke negatif dalam periode tertentu.

Aplikasi tegangan dan arus bolak-balik:

 Transmisi dan distribusi listrik skala besar


 Penggunaan listrik di rumah-rumah
 Sebagian besar generator dan motor listrik
Bagaimana tegangan dan arus AC dihasilkan?
Simpelnya, mari kita berbicara bagaimana listrik dihasilkan dari alternator (sekedar info saja, alternator
ditemukan oleh Hippolyte Pixii pada tahun 1835, yang menjadi cikal bakal ide Nikola Tesla dan
ilmuwan lain untuk mengembangkan tegangan dan arus AC). Gulungan kawat (kumparan) terhubung pada
sebuah poros dan diputar pada daerah bermedan magnet. Pada setiap ujung kumparan terdapat cincin.
Ketika kumparan diputar terjadi perubahan fluks magnetik pada kumparan (fluks magnetik merupakan
garis-garis medan magnet yang melewati luas penampang kumparan, dalam hal ini perputaran kumparan
membuat luas penampang kumparan yang dilewati garis-garis medan magnet berubah). Perubahan fluks
magnetik terhadap waktu mengakibatkan perbedaan tegangan pada kedua ujung kumparan sesuai
dengan Hukum Faraday, yang secara matematika ditulis sebagai berikut.

Jika kumparan diputar terus menerus akan menghasilkan tegangan bolak-balik. Jika cincin-cincin pada
ujung kumparan ini disambungkan pada rangkaian listrik maka akan mengalir arus bolak-balik.

Penjelasannya ribet ya? Silakan lihat animasi ini ya supaya lebih paham

Direct Current (tegangan dan arus searah)


Tegangan dan arus DC dulunya populer di Amerika Serikat ketika Thomas Alva Edison menyatakan
paten lampunya pada tahun 1879 sehingga Amerika Serikat saat itu menggunakan transmisi listrik DC.
Kalau pada arus DC, muatan mengalir pada arah yang sama sepanjang waktu. Akibatnya polaritas
tegangan tidak berubah. Jika diandaikan dengan air, arus DC mirip aliran air di sungai (ngalir dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah).
Bentuk tegangan yang ini pasti sudah familiar banget deh
Yup, bentuk tegangan dan arus seperti ini merupakan contoh tegangan dan arus DC.

Bagaimana arus dan tegangan DC dihasilkan?


Untuk jaman sekarang, banyak banget cara untuk menghasilkan tegangan dan arus DC:

 Generator DC (cara kerjanya mirip dengan alternator AC, hanya saja cincin-cincin
pada ujung kumparan diganti dengan komutator)
 Dari gelombang AC disambungkan ke rangkaian penyearah (rectifier) untuk
menghasilkan gelombang DC
 Baterai, aki, bahkan colokan USB dari laptop juga menghasilkan tegangan dan arus
searah loh
 

Jadi sekian dulu pembahasan tentang listrik AC dan DC, semoga sekarang teman-teman yang kurang
paham sekarang sudah lebih paham, dan yang lupa jadi ingat lagi.  Nah, sekarang bagaimana dengan
bentuk-bentuk gelombang di bawah ini? Tulis jawaban teman-teman di kolom komentar yaa. Have a nice
weekend.

1.

2.
3.

4.

5.
https://engineeringmasakini.wordpress.com/2017/10/11/pengertian-arus-listrik-ac-dan-dc/
Pengertian Arus Listrik AC (Alternating Current)

Arus Listrik AC adalah merupakan jenis arus yang tidak


mengalir secara searah. Melainkan bolak-balik. Arus AC memiliki
nilai dan arah yang selalu berubah-ubah dan akan membentuk
suatu gelombang yang bernama gelombang sinusoida.

Gambar 1.1 Alternaing Current Curve


Pada arus listrik AC, dikenal yang namanya frekuensi. Yang mana
besarnya frekuensi ini berbeda-beda di setiap negara.

Di Indonesia, arus listrik AC yang ditetapkan oleh PLN memiliki


frekuensi sebesar 50 Hertz. Sedangkan tegangan standar untuk
arus bolak-bali 1 fasa di Indonesia adalah 220 Volt. Contoh
penggunaan dari arus listrik AC pun sangat banyak.

Anda bisa dengan mudah menjumpainya dimana-mana. Hampir


semua alat-alat yang ada di rumah anda menggunakan arus
listrik AC.
Gambar 1.2 Simulasi Pembangkit Energi
Listrik AC
Kelebihan Arus Listrik AC (Alternating Current)

 Arus Listrik AC biasanya dipergunakan untuk menyalurkan


listrik menuju tempat yang jauh dikarenakan arus AC
memiliki kerugian yang lebih kecil dibandingkan arus DC.
Listrik disalurkan menggunakan voltage yang tinggi yang
sudah di step up dari trafo sehingga menjadi pilihan yang
tepat untuk menyalurkan listrik menuju ketempat yang jauh
sehingga berbeda dengan arus DC.
 Arus AC sangat mudah untuk didapatkan hanya dengan
menggunakan generator sedangkan untuk arus DC sulit.

Kekurangan Arus Listrik AC (Alternating Current)

 Arus AC tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama dan


juga tidak dapat dipindahkan untuk keperluan yang tiba-
tiba. Berbeda dengan arus DC yang bisa kita dapatkan atau
kita pindahkan dalam bentuk aki dan baterai.

Pengertian Arus Listrik DC (Direct Current)


Arus Listrik DC merupakan jenis arus yang mengalir secara
searah. Awalnya arus DC dikira mengalir dari kutub positif menuju
kutub negatif.

Gambar 1.3 Direct Current Curve


Namun kini banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa
sebenarnya arus listrik DC mengalir dari Kutub negatif ke kutub
positif.

Aliran inilah yang menyebabkan terjadinya lubang-lubang


bermuatan positif yang membuatnya seperti terlihat mengalir dari
kutub positif ke kutub negatif. Pada arus DC, tegangan listrik
memiliki nilai dan arah yang tetap.

Contoh penggunaan dari arus DC dalam kehidupan sehari-hari


juga cukup banyak. Seperti pada handphone, laptop, radio, dan
komputer.

Biasanya, arus listrik DC disimpan dalam bentuk baterai yang


umum digunakan pada jam dinding, remot TV, atau dalam bentuk
aki yang tersedia pada mobil dan motor.
Gambar 1.4 Simulasi Pembangkit Energi
Listrik DC
Kelebihan Arus Listrik DC (Direct Current)

 Arus Listrik DC dapat kita temui disetiap peralatan elektronik


seperti remote dan segala jenisnya. Yang dapat disimpan
dalam bentuk baterai atau aki.
 Arus Listrik DC dapat diisi ulang supaya kita mudah untuk
membawa dan menyimpannya dalam waktu yang lama

Kekurangan Arus Listrik DC (Direct Current)

 Arus DC hanya bisa digunakan dalam daya yang rendah dan


tidak dalam daya yang tinggi.
https://kursusaudio.wordpress.com/2009/07/18/1-8-bentuk-gelombang/

1.8 Bentuk Gelombang

1.8.1 Sinusoid murni

Sinusoid murni telah dijelaskan sebelumnya. Gelombang


sinusoid diindera sebagai nada frekuensi yang sama dengan
frekuensi sinusoid. Gelombang ini mudah untuk dihasilkan
secara elektronik dan sering digunakan sebagai instrumen
pengukuran.

1.8.2 Sawtooth wave

Sawtooth wave (gelombang gerigi) mengandung semua


harmonik, dimana amplitudo dari setiap harmonik adalah
setengah dari harmonik sebelumnya.

Gambar 1.16 Sawtooth wave

f = 1f, 2f, 3f, 4f, …, nf

A = 1, 1/2, 1/3, 1/4, …, 1/n

1.8.3 Square wave

Square wave atau gelombang kotak memiliki laju gelombang


dan kandungan harmonik seperti yang digambarkan berikut:
Gambar 1.17 Square wave

Kita dapat melihat kandungan harmonik dari square wave


murni terdiri dari harmonik genap. Amplitudonya menurun
pada laju 1/f. Secara empiris, hal ini berarti harmonik kedua
(harmonik yang memiliki tiga kali lipat frekuensi harmonik
fundamental, karena harmonik yang memiliki dua kali lipat
frekuensi tidak ada) memiliki amplitudo 1/3 dari harmonik
fundamental, harmonik ketiga memiliki 1/5, dst.

f = 1f, 3f, 5f, dst

A = 1, 1/3, 1/5, dst

1.8.4 Triangular wave

Triangular wave memiliki kandungan harmonik yang mirip


dengan square wave. Perbedaannya adalah penurunan
amplitudo terjadi dengan laju 1/f2.

Gambar 1.18 Triangular wave

f = 1f, 3f, 5f, dst

A = 1, 1/9, 1/25, dst

1.8.5 Hypertone

Perbedaan utama antara harmonik dan hypertone adalah


hypertone tidak berhubungan secara eksplisit dengan
frekuensi fundamental sementara harmonik adalah
perkalian integernya. Hypertone bergantung kepada
instrumen musik yang menghasilkannya dan menambahkan
karakter suara meskipun amplitudonya lebih lemah daripada
amplitudo harmonik.
https://ab11ae.wordpress.com/2010/06/06/perioda-dan-frekwensi-gelombang-sinus/

Selain harga puncak (peak value) atau amplitudo dan harga


puncak-puncak (peak to peak value), pada gelombang sinus
dikenal besaran lain, yaitu perioda dan frekwensi.

1. PERIODA

Perioda pada arus bolak-balik didefinisikan sebagai berikut :

Perioda adalah waktu yang diperlukan oleh satu


gelombang penuh untuk merambat.

2. FREKUENSI

Sedangkan frekuensi didefiniskan sebagai berikut :

Frekuensi adalah banyaknya gelombang penuh yang


terjadi dalam waktu satu detik.

Dari dua definisi tersebut terdapat pengertian,  bahwa jika


suatu gelombang penuh arus bolak-balik mempunyai
perioda sebesar T detik maka banyaknya gelombang penuh
yang terjadi setiap detiknya ( f ) adalah :

Dimana :    f   = Frekuensi  dalam cycle/secon atau Herzt


(Hz)   dan   T  = Perioda dalam detik (secon)
Karena sudut yang ditempuh oleh satu gelombang penuh 2π
radian, sedangkan waktu untuk menempuh sudut tersebut
adalah T detik, maka hubungan ini dapat ditulis sebagai
berikut :
https://materibelajar.co.id/pegertian-amplitudo/
Pengertian amplitudo
“Amplitudo adalah pengukuran skalar yang non negatif dari besar osilasi pada
suatu gelombang”

Amplitudo bisa didefinisikan sebagai jarak atau simpangan terjauh dari titik
kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang dipelajari pada mata
pelajaran fisika dan juga matematika – geometrika. Amplitudo pada sistem
internasional dan disimbolkan dengan (A) yang mempunyai satuan meter (m).

Metode Kuantifikasi Amplitudo Getaran


Berikut adalah metode-metode kuantifikasi amplitudo getaran:

Nilai Puncak-ke-Puncak (Peak-to-Peak)


Nilai amplitudo puncak-ke-puncak amat penting karena menunjukkan ekskursi
maksimum gelombang. Kuantitas ini untuk mengetahui perpindahan bagian
mesin akibat getaran yang penting untuk menghitung tegangan maksimum
material mesin.

Nilai Puncak (Peak)


Nilai puncak berguna untuk menunjukkan tingkat guncangan durasi pendek.
Namun, nilai puncak hanya menunjukkan tingkat maksimum getaran yang
terjadi pada satu titik waktu tertentu.

Nilai Rata-rata (Average)


Nilai amplitudo rata-rata telah memperhitungkan durasi waktu getaran yang
terjadi. Tetapi dianggap mempunyai fungsi yang terbatas karena pada
perhitungannya nilai negatif pada gelombang sinusoidal getaran seakan
meniadakan

Nilai RMS(Root Mean Square)


Nilai RMS merupakan nilai amplitudo yang paling relevan karena selain saja
memperhitungkan waktu, metode perhitungan RMS yang mengkuadratkan
nilai negatif gelombang sinusoidal getaran, memberi nilai amplitudo yang lebih
aktual. Nilai amplitudo RMS memberik informasi nilai kandungan energi pada
getaran, sebuah parameter yang berkemampuan destruktif bagi komponen
mesin.

Jenis Amplitudo
Terdapat beberapa jenis Amplitudo, tetapi hanya dibagi menjadi 3 utama yaitu
:

1. Mempunyai pengukurukan skalar non negatif dari besar osilasi


gelombang.
2. Memiliki jarak taerjauh dari titik kesetimbangan pada gelombang
sinusoide.
3. Mempunyai simpangan yang besar dan terjauh dari titik keseimbangan
dalam gelombang serta getaran.

Rumus Amplitudo
Berikut adalah beberapa rumus dari amplitudo

Amplitudo sampingan periode getaran berikut rumusnya yaitu :

T = t/n

Amplitudo dari getaran Rumus besar frekuensi getar yaitu:

f = n/t

Rumus hubungan antara frekuensi dan periode yaitu :

T = 1/f atau f = 1/T

Contoh Soal Amplitudo


Sebuah tali bergetar sebanyak 60 kali rentang waktu selama 0,5 menit.
Hitunglah periode getar sebuah tali tersebut!

Penyelesaian :

n = 60
t = 0,5 menit (di ubah menjadi sekon) = 0,5 x 60 = 30 sekon

Ditanya : T =…?

Jawab :

T=t/n
T = 30 / 60
T = 1/2 = 0,5 sekon

Maka, periode getar tali adalah = 0,5 sekon

Pengertian Frekuensi
Frekuensi merupakan jumlah atau banyaknya getaran yang terjadi dalam
kurun waktu satu detik.

Satuan untuk frekuensi ini adalah Hertz atau Hz. Frekuensi bisa dirumuskan
sebagai f = N/t dimana N adalah jumlah getaran, dan t merupakan waktu.
Maka, bisa disimpulkan bahwa jumlah frenkuensi yaitu jumlah getaran dibagi
dengan jumlah waktu.

Pengertian Getaran
“Getaran yaitu suatu gerak bolak-balik yang terdapat di sekitar
kesetimbangan”

Kesetimbangan yang dimaksud di sini yaitu keadaan di mana suatu benda


pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Getaran sangat erat kaitannya dengan frekuensi dan amplitudo. Satu kali
gerak bolak-balik penuh sama hal nya dengan satu getaran frekuensi.

Pengertian Gelombang
“Gelombang merupakan getaran yang merambat. Idealnya gelombang akan
mengikuti gerak sinusoide”

Gelombang mampu berjalan melalui ruang hampa udara dan bisa juga pada
medium, di mana mereka bisa bergerak serta bisa memindahkan energi dari
satu tempat ke tempatyang lain tanpa harus mengakibatkan partikel medium
berpindah secara permanen.

Demikianlah pembahasan tentang amplitudo beserta frekuensi, getaran dan


gelombang, Semoga bermanfaat
https://www.pinterpandai.com/gelombang-sinus-sinusoidal-rumus-soal-jawaban/

Penjelasan Gelombang Sinus

Gelombang sinus atau sinusoidal adalah fungsi
matematika yang berbentuk osilasi halus berulang. Fungsi ini
sering muncul dalam ilmu matematika, fisika, pengolahan sinyal,
dan teknik listrik, dan berbagai bidang lain.
 

Bentuk paling sederhana dari fungsi gelomban sinus


terhadap waktu )t) adalah

di mana:

 A, amplitudo, adalah puncak simpangan fungsi dari posisi


tengahnya,
 ω, frekuensi sudut, menunjukkan berapa banyak gerak
bolak-balik yang terjadi dalam satu satuan waktu,
dalam radian per detik,
 φ, fase, menunjukkan di mana posisi awal gerakan
ketika t=0,
o Jika fase tidak bernilai nol, seluruh gelombang akan
tampak bergeser menurut sumbu X (sumbu waktu)
sebesar φ/ω detik. Nilai negatif pada fase menunjukkan
jeda, sedang nilai positif menunjukkan gelombang
“berangkat lebih awal”.

Gelombang sinus sangat penting dalam bidang fisika karena


gelombang ini mempertahankan bentuknya ketika ditambahkan
kepada gelombang sinus berfrekuensi sama yang lain walaupun
fasenya berbeda. Gelombang ini merupakan satu-satunya fungsi
periodik yang memiliki sifat ini. Sifat ini menjadikan gelombang ini
bagian penting dalam Analisis Fourier.

Secara umum, fungsi ini dapat memiliki:

 dimensi ruang, x (posisi), dengan frekuensi k (juga


disebut nomor gelombang)
 titik tengah amplitudo tidak bernilai nol, D (disebut bias DC)

dengan rumus:
 

Grafik fungsi sinus dan kosinus berbentuk sinusoid dengan fase


yang berbeda. Sumber foto: Wikimedia Commons

Nomor gelombang bergantung pada frekuensi sudut


dengan rumus:
di mana λ adalah panjang gelombang, f adalah frekuensi,
dan c adalah kecepatan fase

Persamaan ini menggambarkan gelombang sinus dalam satu


dimensi, yaitu persamaan di atas menggambarkan amplitudo
gelombang pada posisi x ketika waktu t dalam satu garis saja.
Contohnya gelombang pada seutas tali yang digoyang-
goyangkan.

Untuk gelombang yang lebih rumit, seperti gelombang air yang


terbentuk dari batu yang dilempar kedalam kolam, maka
diperlukan rumus yang lebih rumit juga.
 
Sine, gelombang persegi, gelombang segitiga, dan gelombang
gigi gergaji. Sumber foto: Wikimedia Commons

Contoh Soal dan Jawaban Gelombang Sinus

1. Jika diketahui suatu gelombang untuk mencapai bentuk


gelombang yang sempurna (1 periode) memerlukan waktu
selama 0,001 detik, maka berapakah nilai frekuensi
gelombang tersebut?

Diketahui : T = 0,001 detik = 10-3 detik


Ditanya    : ƒ = ?
Jawab      :
ƒ=1/T
= 1/ 10-3 detik
= 10³/detik
ƒ=1000Hz=1LHz

2. Jika panjang gelombang sinusoidal di atas adalah 80 cm


maka titik yang memiliki beda fase 3/4 adalah…

A.   P dengan Q
B.   P dengan R
C.   P dengan S
D.   Q dengan S
E.   R dengan S

Jawaban:
Jika panjang gelombang sinusoidal di atas adalah 80 cm maka
titik yang memiliki beda fase 3/4 adalah P-Q dan Q-R. Jawaban: A)
Gelombang P dengan A.
 

3. Jika suatu gelombang memiliki nilai frekuensi sebesar


300 KHz, berapakah panjang gelombang-nya?

Diketahui : ƒ = 300 KHz = 300 x 103 Hz


Ditanya    : λ = ?
Jawab      :
λ=c/ƒ
= (300×106 m/s) / (300×103 Hz)
λ = 103 m = 1000 m = 1 Km

4. Disediakan 2 pipa organa yang satu terbuka dan yang


lain tertutup masing-masing dengan panjang yang sama.
Jika cepat rambat bunyi di udara 340 m.s−1 maka
perbandingan frekuensi nada atas kedua pipa organa
terbuka dengan frekuensi nada atas kedua pipa organa
tertutup adalah…

A.   2 : 1
B.   3 : 2
C.   4 : 5
D.   5 : 6
E.   6 : 5

Pembahasan:

Diketahui:
v = 340 m.s-1

l1 = l2

Ditanyakan: f2 terbuka : f2 tertutup = …?

Jawaban:

Frekuensi terbuka dapat kita tentukan dengan rumus:

fn = ½ (n + 1) v/l
f2 = ½ (2 + 1) v/l
f2 = 3/2 v/l

Sedangkan frekuensi tertutup dapat kita tentukan dengan rumus:

fn = ¼ (2n + 1) v/l


f2 = ¼ (2 . 2 + 1) v/l
f2 = 5/4 v/l

Setelah ketemu kedua frekuensi tersebut, sekarang kita


bandingkan keduanya.

f2 terbuka : f2 tertutup = 3/2 : 5/4 = 6 : 5

Jadi, perbandingan frekuensi nada atas kedua pipa organa


terbuka dengan frekuensi nada atas kedua pipa organa tertutup
adalah 6 : 5. Jadi jawabannya adalah E.   6 : 5.

5.Diberikan dua persamaan gelombang bepergian pada


seutas tali:

y = 0,04 sin (2πx + 10πt)


y = 0,04 sin (2πx – 10πt)

dengan y dan x dalam m dan t dalam detik. Temukan


besarnya amplitudo gelombang berdiri yang dibentuk oleh
dua gelombang ini untuk x = 1/12 m!

Jawaban:

Kedua gelombang sinusoidal ini memiliki panjang gelombang dan


amplitudo yang sama dan bergerak dalam arah yang berlawanan.
Yang pertama adalah ke kiri, yang kedua ke arah rigth. Dengan
menerapkan prinsip superposisi kita akan mendapatkan
persamaan gelombang berdiri:

y = 2A sin kx cos ω t

jadi kita harus mendapatkan jumlah yang dibutuhkan dari


keduanya di atas:

A = 0,04 m
ω = 10π
k = 2π

demikian persamaan kita menjadi

y = 2 (0,04) sin 2πx cos 10π t


y = 0,08 sin 2πx cos 10π t

0,08 sin 2πx itulah yang kita sebut amplitudo gelombang berdiri
(As). Untuk x = 1/4 m

As = 0,08 sin 2πx


As = 0,08 sin 2π (1/12)
As = 0,08 sin (π / 6)
As = 0,08 (0,5) = 0,04 m

6. Diberikan sebuah persamaan gelombang Y = 0,02 sin


(10πt − 2πx) dengan t dalam sekon, Y dan x dalam meter.
Tentukan:

a. amplitudo gelombang

b. frekuensi sudut gelombang

c. tetapan gelombang

d. cepat rambat gelombang

e. frekuensi gelombang

f. periode gelombang

g. panjang gelombang

h. arah rambat gelombang 


i. simpangan gelombang saat t = 1 sekon dan x = 1 m

j. persamaan kecepatan gelombang

k. kecepatan maksimum gelombang

l. persamaan percepatan gelombang

m. nilai mutlak percepatan maksimum

n. sudut fase saat t = 0,1 sekon pada x = 1/3 m

o. fase saat t = 0,1 sekon pada x = 1/3 m

Pembahasan dan jawaban:

Bentuk persamaan umum gelombang:

            Y = A sin (ωt – kx)

dengan A amplitudo gelombang,   ω = 2πf dan k=2π/λ dengan


demikian :

a. A = 0,02 m

b. ω = 10π rad/s
c. k = 2π
d. v =  ω/k = 10π/2π = 5 m/s

e. f =  ω/2π = 10π/2π = 5 Hz

f. T = 1/f  = 1/ 5 = 0, 2 sekon

g. λ = 2π/k = 2π/2π = 1 m

h. ke arah sumbu x positif

i. Y = 0,02sin(10 π- 2π)=0,02sin(8π)= 0 m
j. v = ω A cos(ωt−kx)=10π(0,02) cos(10πt−2πx) m/s
k. vmaks = ωA = 10π(0,02) m/s
l. a = −ω2y=−(10π)2 (0,02)sin(10πt−2πx) m/s2
m. amaks =|−ω2A|=|−10π2 (0,02)| m/s2
n. sudut fase θ = (10.π.0,1−2π.(1/3)=1/3 π = 60o
o. fase φ = 60o/360o = 1/6

 
7. Suatu gelombang berjalan melalui titik A dan B yang
berjarak 8 cm dalam arah dari A ke B. Pada saat t = 0
simpangan gelombang di A adalah 0. Jika panjang
gelombangnya adalah 12 cm dan amplitudonya = 4 cm,
tentukan simpangan titik B pada saat fase titik A 3π/2! 

Jawaban:

Persamaan gelombang berjalan untuk titik B:

YB = A sin 2π ( t/T − x/λ)


2 π t/T = 3π/2
t
/T = 3/4
YB = 4 sin 2π ( 3/4 − 8/12)
YB = 4 sin 2π ( 9/12 − 8/12)
YB = 4 sin ( π/6 ) = 4 sin 30° = 4 ( 0.5) = 2 cm

8. Dua balok kayu kecil A dan B terapung di permukaan


danau. Jarak keduanya adalah 150 cm. Ketika gelombang
sinusoida menjalar pada permukaan air, teramati bahwa
pada saat t = 0 detik, balok A berada di puncak sedangkan
balok B berada di lembah. Keduanya dipisahkan satu
puncak gelombang. Pada saat t = 1 detik, balok A berada
di titik setimbang pertama kali dan sedang bergerak
turun. Pernyataan yang benar tentang gelombang pada
permukaan air tersebut adalah…

1. Frekuensi gelombang adalah 0,25 Hz.


2. Amplitudo gelombang adalah 75 cm.
3. Pada saat t = 1 detik, balok B berada di titik
setimbang dan sedang bergerak turun.
4. Balok A akan kembali berada di puncak pada saat t =
4,5 detik.
5. Gelombang air memiliki panjang 200 cm.

Jawaban:

Diketahui:
Ditanya:

Pernyataan yang benar tentang gelombang pada permukaan air?

Pembahasan:

Untuk bisa memperoleh jawaban yang tepat, kita harus terlebih


dahulu menghitung satu per satu sesuai pilihan jawaban yang
ada.

a. Mencari panjang gelombang:

Ternyata, panjang gelombang air adalah 100 cm, bukan 200 cm.
Jadi, pilihan jawaban E salah.

b. Mencari periode:

c. Mencari frekuensi:

Jadi, pernyataan yang benar tentang gelombang pada permukaan


air tersebut adalah besarnya frekuensi gelombang 0,25 Hz (A).

9. Sebuah gelombang transversal merambat yang menurut


persamaan y = 0,5 sin (8πt – 2πx) m.
Tentukanlah arah gelombang dan Amplitudo
gelombangnya!

Jawaban:
Arah gelombang ( sumbu x +) karena persamaan bertanda
negatif maka gelombang bergerak ke arah kanan sedangkan
amplitudo gelombangnya adalah A = 0,5 m
 

10.Fungsi gelombang sebuah gelombang sinusoidal yang


merambat pada tali adalah y (x,t)=0,03 sin (3,5t-2,2x),
dengan x dan y dalam meter dan t dalam sekon. hitunglah
amplitudo, panjang gelombang, frekuensi, periode dan
laju gelombangnya!

Jawaban:

Y(x, t) = A sin (ωt – kx)


y(x, t) = 0,03 sin (3,5t – 2,2x)

Amplitudo
A = 0,03

Panjang gelombang
k = (2π) / λ → λ = (2π) / k
λ = (2π) / 2,2 = 10/11 π

Frekuensi
ω = 2πf → f = ω / (2π)
f = 3,5 / (2π) = 7 / (4π)

Periode
T = 1/f
= 1 / [7 / (4π)] = (4π) / 7

Laju gelombang
v = ω / k
= 3,5 / 2,2 = 35 / 22

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id –


https://brainly.co.id/tugas/6425284#readmore

Anda mungkin juga menyukai