RANGKAIAN ELEKTRONIKA
Saat ini sudah banyak sekali desain ataupun rancangan dari sebuah rangkaian untuk memenuhi suatu tuntutan
teknologi atau kebutuhan manusia. Itu di karenakan perkembangan teknologi sudah mengalami banyak
peningkatan yang semakin kompleks seperti penggunaan wireless dan pemanfaatan bahan semikonduktor.
Sebagai contoh dari perkembangan teknologi adalah pada sistem komputer yang kini mempunyai kecepatan
proses data yang sangat tinggi, hingga bisa mencapai pada kecepatan jutaan per detik (GHz) dan juga
mempunyai bentuk yang lebih kecil dan portable. Itu semua di sebabkan adanya kemajuan teknologi digital yang
berbasis komputasi.
Contoh lain dari rangkaian elektronika adalah rangkaian wireless. Di mana rangkaian ini bisa di gunakan dari jarak
jauh tanpa harus menggunakan kabel. Oleh karena itu sekarang ini banyak orang menilai pada saat ini teknologi
sudah canggih Ditambah lagi dengan alat yang bernama GPS, alat ini di gunakan untuk mendeteksi posisi kita di
manapun kita berada. GPS memanfaatkan fungsi wireless atau gelombang radio dalam memantau lalu lintas data
antara pengguna GPS dengan satelite GPS.
Selain rangkaian elektronika wireless, ada juga yang di sebut dengan elektronika sensor. Di mana rangkaian ini
berfungsi menyerupai fungsi dari indra manusia yang bisa di tiru, bahkan rangkaian ini juga merasakan apa saja
yang di rasakan oleh indra manusia. Ada juga rangkaian sensor yang bisa mendeteksi berat, suhu. api, air, jumlah
putaran, jarak dan masih banyak lagi jenis rangkaian sensor lainnya yang sangat membantu keperluan sehari
hari. Alat yang di gunakan dasar kerja rangkaian elektronika di sebut sebagai peralatan elektronik. Contoh
peralatan elektronik adalah Tabung Katoda, kamera digital, komputer, laptop, robot, smart card dan lain-lain.
Arus AC atau kepanjangan dari Alternating Curren adalah arus yang sipatnya mempunya dua arah atau lebih di
kenal dengan sebutan arus bolak-balik yang tidak memiliki sisi negatif, dan hanya mempunya ground (bumi). Arus
AC biasa di gunakan untuk tegangan listrik PLN sebesar misalnya 220 Volt 50 hezh. ini adalah tegangan standard
untuk Indonesia, beda halnya dengan standard Tegangan untuk Negara lainnya. oleh karena itu belum tentu
elektronika-elektronka yang ada di indonesia dapat di operasikan di negara lain, seperti misalnya TV buatan
indonesia untuk di konsusmsi di Indonesia nah kali kita bawa ke negara lain belum tentu bisa di operasikan, di
karnakan beda untuk tegangan jala-jala listriknya.
Arus DC atau kepanjangan dari Direct Current adalah merupakan arus searah dimana arus ini harus benar-benar
searah dan memiliki kutup positif dan negatif atau lebih dikenal lagi plush minusnya simbul + dan simbul -, Arus
DC disini benar-benar sudah disearahkan dengan menggukanan rangkaian penyearah seperti adaftor, fungsi
penyearah disini dipakai untuk komponen-komponen elektronika seperti: IC, Resistor, Capasitor, Transistor dan
lainnya yang semuanya itu menggunakan arus searah.
Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai alat-alat seperti dinamo sepeda dan
generator. Kedua alat tersebut merupakan sumber arus dan tegangan listrik bolak-
balik. Arus bolak-balik atau alternating current (AC) adalah arus dan tegangan listrik
yang besarnya berubah terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus
bolakbalik (AC) digunakan secara luas untuk penerangan maupun peralatan
elektronik. Dalam bab ini kita akan membahas mengenai hambatan, induktor, dan
kapasitor dalam rangkaian arus bolak-balik.
Sumber arus bolak-balik adalah generator arus bolak-balik yang prinsip kerjanya
pada perputaran kumparan dengan kecepatan sudut ω yang berada di dalam
medan magnetik. Sumber ggl bolak-balik tersebut akan menghasilkan tegangan sinusoida berfrekuensi f. Dalam
suatu rangkaian listrik, simbol untuk sebuah sumber tegangan gerak elektrik bolak-balik adalah .
Tegangan DC memiliki polaritas yang tetap yakni positif (+), nol (0), dan negatif (-). Tegangan DC tidak
memiliki phase dan arus yang mengalir pun selalu dari polaritas yang lebih tinggi ke polaritas yang lebih rendah
yakni dari positif ke negatif, dari positif ke nol, atau dari nol ke negatif karena polaritas nol lebih tinggi dari
polaritas negatif. Dalam prakteknya, polaritas negatif umunya menggunakan warna kabel merah sedangkan
negatif menggunakan kabel berwarna hitam.
Berbeda dengan tegangan DC, tegangan AC memiliki dua polaritas yang berubah-ubah dari polaritas yang lebih
tinggi ke polaritas yang lebih rendah dalam satuan waktu. Dengan demikian tegangan AC memiliki phase dan
frekuensi misalnya 60 Hz (60 cycle per detik) dan 50 Hz (50 Cycle per detik). Polaritas tersebut diukur dari titik
Netral (N) atau Ground (GND).
Berdasarkan penggunaan jumlah phase-nya tegangan AC terdiri dari satu phase yaitu Phase, Neutral, dan
Ground, kedua adalah tegangan AC tiga phase yang terdiri dari Phase R, Phase S, Phase T, Neutral, dan
Ground. Dalam perkabelan listrik, polaritas tegangan AC dibedakan dengan warna kabel. Biru utuk Phase, Hitam
untuk Netral, dan Kuning atau Kuning Hijau untuk Ground.
Contoh Sumber Tegangan AC
1. PLN dengan bermacam pembangkit listrik misalnya PLTA dan PLTU. Besarnya tegangan AC dari PLN di Indonesia
adalah sekitar 220Volt – 240 Volt dengan frekuensi 60 Hz.
2. Output Transformator Step Down pada rangkaian power supply
3. Output dari motor generator.