Anda di halaman 1dari 10

INSTRUMENT

ARUS AC
(BOLAK- BALIK)
NAMA KELOMPOK
01 02
PANJI ALFALAH RAHMAT ALPIAN
THORIF AGUSTINO
(132022047) (132022060)
Pengertian Arus AC (Bolak-Balik)
Arus AC, singkatan dari "Arus Alternating Current" dalam
bahasa Inggris, merujuk pada aliran listrik yang berubah arah
secara teratur. Arus ini digunakan dalam banyak aplikasi
listrik dan rumah tangga, seperti sumber daya listrik umum
dan peralatan elektronik. Dalam AC, arah aliran elektron
bergantian antara positif dan negatif secara berkala, biasanya
dalam siklus 50 atau 60 Hz tergantung pada negara atau
wilayahnya. Hal ini berbeda dengan arus DC (Direct
Current), yang memiliki arah aliran konstan.
Voltmeter Elektrostatis
voltmeter elektrostatis adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tegangan listrik dalam sebuah sirkuit. Prinsip
dasarnya adalah menggunakan gaya elektrostatik untuk
mengukur potensial listrik. Voltmeter elektrostatis biasanya
memiliki tampilan skala atau digital yang menunjukkan
nilai tegangan dalam satuan volt (V). Alat ini dapat
digunakan untuk mengukur tegangan baik dalam sirkuit
DC (arus searah) maupun AC (arus bolak-balik).
Prinsip kerja Arus AC (Bolak-Balik)
Prinsip kerja arus bolak-balik (AC) adalah aliran arus listrik yang secara teratur
berubah arahnya dalam sirkuit. Ini berbeda dengan arus searah (DC) yang
mengalir dalam satu arah tetap. Prinsip kerja AC melibatkan perubahan arah aliran
arus secara berulang kali dalam satu siklus.Ini dapat dijelaskan dengan prinsip
generator AC, seperti generator listrik di pembangkit listrik tenaga air, tenaga
angin, atau pembangkit listrik tenaga nuklir. Ketika sebuah kumparan kawat
dihubungkan ke sebuah rotor dan ditempatkan dalam medan magnet, perputaran
rotor akan menghasilkan perubahan medan magnet dalam kumparan kawat.
Perubahan ini menciptakan arus bolak-balik dalam kawat. Jadi, prinsip kerja AC
melibatkan perubahan arah arus secara periodik, sumber utamanya adalah
generator AC, yang memungkinkan distribusi dan penggunaan energi listrik yang
efisien dan fleksibel.
Cara kerja Arus AC (Bolak-Balik)
Cara kerja arus bolak-balik (AC) melibatkan aliran arus listrik yang berubah arah secara berkala
dalam suatu sirkuit. Proses ini terjadi berulang-ulang dalam satu siklus AC. Berikut adalah
langkah-langkah umumnya:

1. Pembangkitan AC: AC dihasilkan oleh pembangkit listrik seperti generator AC. Generator
ini memiliki kumparan kawat yang diputar dalam medan magnet, yang menghasilkan
perubahan medan magnet dalam kawat dan menyebabkan aliran arus bolak-balik.

2. Perubahan Arah: Pada setengah siklus pertama, arus mengalir dalam satu arah (positif), dan
pada setengah siklus berikutnya, arah arus berubah menjadi sebaliknya (negatif).

3. Frekuensi: Frekuensi AC mengukur berapa kali perubahan arah arus terjadi dalam satu detik.
Di banyak negara, frekuensi standar untuk AC adalah 50 atau 60 hertz (Hz), yang berarti
perubahan arah terjadi 50 atau 60 kali dalam satu detik.
Cara kerja Arus AC (Bolak-Balik)
4. Tegangan: Tegangan AC juga berfluktuasi secara periodik. Nilai puncak positif dan
negatif dari tegangan ini menghasilkan nilai puncak-ke-puncak (peak-to-peak) yang dua
kali lipat dari nilai amplitudo atau tegangan efektif (RMS) yang biasa digunakan dalam
perhitungan daya dan kerja perangkat listrik.

5. Pemakaian: Arus AC digunakan untuk menggerakkan perangkat listrik seperti lampu,


motor, perangkat elektronik, dan banyak lagi. Karena kemampuannya untuk diubah-
ubah tegangan dan arusnya melalui transformator, AC dapat dengan mudah diubah
untuk digunakan dalam berbagai aplikasi listrik.

Jadi, inti dari cara kerja AC adalah perubahan arah arus secara berkala dan teratur, yang
memungkinkan distribusi dan penggunaan energi listrik yang efisien dalam berbagai
aplikasi.
Penggunaan alat ukur Arus AC (Bolak-Balik)
Penggunaan alat ukur dalam konteks arus bolak-balik (AC) sangat penting untuk
pemeliharaan, pengujian, dan analisis sistem listrik. Berikut adalah beberapa
penggunaan umum alat ukur untuk AC:

1. Voltmeter: Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan AC dalam sirkuit. Hal


ini penting untuk memastikan tegangan yang aman dan sesuai dengan spesifikasi
peralatan yang digunakan.

2. Amperemeter: Amperemeter digunakan untuk mengukur arus AC yang mengalir


dalam sirkuit. Ini membantu dalam menentukan tingkat arus

yang digunakan oleh perangkat atau sistem listrik tertentu.


3. Wattmeter: Wattmeter digunakan untuk mengukur daya aktif (watt) dalam sirkuit
AC. Ini membantu dalam mengukur daya yang dikonsumsi oleh perangkat atau
sistem listrik dan memantau beban listrik.
Penggunaan alat ukur Arus AC (Bolak-Balik)

4. Frekuensi Meter: Alat ini digunakan untuk mengukur frekuensi AC dalam sirkuit.
Frekuensi yang tepat penting, terutama dalam sistem daya listrik yang dikendalikan oleh
frekuensi seperti jaringan listrik umum.

5. Power Quality Analyzer: Alat ini digunakan untuk memantau dan menganalisis
kualitas daya listrik, termasuk gangguan seperti fluktuasi tegangan, harmonisa, dan
distorsi harmonik yang dapat mempengaruhi peralatan elektronik dan motor.
KESIMPULAN

“Arus AC digunakan secara luas dalam sistem kelistrikan karena


mudah dihasilkan, diubah tegangan dan ditransmisikan dalam jarak
jauh melalui transformator, serta cocok untuk berbagai aplikasi,
seperti pembangkit listrik, distribusi, dan penggunaan di rumah
tangga. Arus AC memungkinkan untuk penggunaan transformator,
yang digunakan dalam transformasi tegangan untuk distribusi listrik,
meningkatkan atau menurunkan tegangan sesuai kebutuhan.”

Anda mungkin juga menyukai