Anda di halaman 1dari 21

Kelompok 9

M. Nanang Khoirul U.
(161910201083)
Pungky Habib B.
(161910201025)
M. Rizza
(161910201006)
Kevin Kuswanto
(161910201015

INSTRUMENTASI
BOLAK BALIK
1.1 Elektrodinamometer

Penggerak jenis elektrodinamometer adalah penggerak meter dasar


yang paling banyak dipakai saat ini. elektrodinamometer adalah
peralatan yang peka terhadap arus; dimana, penyimpangan penunjuk
skala akan naik karena ada arus yang melewati kumparan putar.
Sekalipun penggerak meter ini lebih mendasar dalam penggunaannya,
alat ini juga memiliki banyak kemampuan. Penggerak berkumparan
tunggal dapat digunakan untuk mengukur tegangan atau arus baik
searah maupun bolak-balik, atau wattmeter satu fasa atau Varmeter.
Penggerak berkumparan ganda dapat digunakan dalam wattmeter atau
varmeter berfasa banyak, penggerak jenis kumparan menyilang dapat
digunakan sebagai meter faktor daya atau sebagai sebuah frekuensi
meter.
Penggerak elektrodinamometer kumparan tunggal terdiri dari sebuah kumparan
tetap, yang dibagi menjadi dua bagian yang sama besar, yang dipisahkan dengan
kumparan yang dapat bergerak, seperti pada gambar 14. Kedua bagian dari belahan
kumparan tetap dan kumparan putar dihubungkan secara serie, dan arus dari
rangkaian yang diukur lewat melalui semua kumparan tersebut yang menyebabkan
suatu medan magnetik disekitar kumparan tetap. Kumparan yang dapat bergerak
berputar dalam medan magnet tersebut.
Saat menggunakan resistor shunt dengan penggerak
elektrodinamometer untuk memperlebar kemampuan pengukuran arus,
maka resistor shunt dihubung paralel hanya dengan kumparan putar seperti
yang ditunjukkan pada gambar 15. Selama hanya kumparan putar yang
dihubung shunt, resistansi kumparan putar harus diketahui untuk mengukur
harga shunt.
Penerapan yang lebih luas dari penggerak elektrodinamometer adalah dalam
wattmeter. Wattmeter daapt digunakan untuk mengukur daya DC maupun AC. Saat
digunakan sebagai wattmeter elektrodinamometer dihubungkan seperti pada gambar 17.
Saat digunakan sebagai wattmeter kumaparan tetap yang disebut dengan kumparan
"medan (field)" dihubung serie dengan beban dan dengan demikian mengkonduksi arus
yang sama seperti pada beban (ditambah arus kecil yang melalui kumparan putar).
Kumparan putar dihubungkan sebagai voltmeter pada beban dimana resistor Rs adalah
pengali untuk meter yang peka terhadap
tegangan.
Torsi magnetik yang menyebabkan Penunjuk untuk menyimpang pada skala
penuh dapat dinyatakan dalam persamaan jumlah penyimpangan sebagai :

m = K m E I cos

m = sudut penyimpangan dari penunjuk


Km = konstantc instrumen, darajat/watt
E = harga rms dari tegangan sumber
I = harga rms dari arus sumber
cos = faktor daya

Karena tegangan kali arus sama dengan watt, maka semua satuan dapat
dibagi kecuali derajat yang merupakan satuan untuk penyimpangan sudut.
1.2 Instrumen Besi Putar
Instrumen-instrumen besi putar dapat dikelompokkan dalam dua
jenis, yaitu instrumen tarikan (attraction) dan tolakan (repulsion).
Sebuah gerak tolakan daun radial (radial vane) ditunjukkan dalam
bentuk diagram pada Gambar 18 ,Gerak ini terdiri dari sebuah
kumparan stasioner (diam) yang mempunyai banyak gulungan dan
membawa arus yang akan diukur. Dua daun besi lunak (ironvane)
ditempatkan di bagian dalam kumparan. Salah satu daun diikatkan
tetap ke kerangka kumparan sedang daun lainnya dihubungkan ke
poros instrumen sehingga dapat berputar secara bebas. Arus melalui
kumparan memagnetisasi kedua daun dengan polaritas yang sama
tanpa memperhatikan arah arus sesaat. Kedua daun yang
termagnetisasi ini menghasilkan gaya tolakan, dan karena hanya satu
daun yang bisa berputar, defleksi (penyimpangannya) adalah analogi
dari besarnya arus kumparan. Gaya tolak sebanding dengan kuadrat
arus, tetapi efek frekuensi dan histeresis cenderung menghasilkan
defleksi jarum yang tidak linear dan akibatnya tidak mempunyai
hubungan kuadrat yang sempurna.
Ketelitian instrumen-instrumen besi putar terutama dibatasi oleh ketidak linearan
kurva magnetisasi daun-daun besi. Untuk nilai arus yang rendah, puncak arus bolak-balik
menghasilkan penyimpangan persatuan arus yang lebih besar dari nilai rata-rata, meng-
akibatkan pembacaan bolak-balik yang lebih tinggi dari pembacaan arus searah ekivalen
pada skala rendah. Dengan cara sama, pada skala tinggi lutut kurva maknetisasi didekati,
dan nilai puncak arus bolak-balik akan menghasilkan defleksi persatuan arus yang lebih
kecil dari nilai rata-rata, sehingga pembacaan arus bolak-balik akan lebih rendah dari nilai
arus searah ekivalen

Penambahan sebuah tahanan pengali yang sesuai akan mengubah gerak daun besi
menjadi voltmeter; dengan cara sama, penambahan sebuah shunt akan menghasilkan
rangkuman arus (current ranges) yang berbeda. Bila gerak daun besi digunakan sebagai
voltmeter arus bolak-balik, frekuensi memperbesar impedansi rangkaian instrumen dan
karena itu cenderung memberikan pembacaan tegangan yang lebih rendah. Karena itu
voltmeter daun besi sebaiknya selalu dikalibrasi untuk setiap frekuensi yang digunakan
1.3 Instrumen Jenis Penyearah

A. Penggerak Meter dArsonval dengan penyearah Setengah Gelombang

Untuk mengukur arus bolak-balik dengan penggerak meter d'Arsonval, pertama-


tama kita harus menyearahkan arus bolak-balik dengan menggunakan sebuah dioda
penyearah untuk menghasilkan aliran arus searah. Beberapa jenis dari penyearah
menggunakan sebuah penyearah oksida tembaga (CuO), dioda tabung hampa, suatu
semikonduktor atau dioda "kristal".
Secara komersial, memproduksi voltmeter AC yang menggunakan penyearahan
setengah gelombang menjadikan kita untuk menambahkan dioda dan sebuah shunt
seperti yang ditunjukkan pada gambar 20

Dioda ganda ini dibuat dalam kemasan tunggal yang secara umum disebut dengan suatu
penyearah instrumen. Tujuan dari resistor shunt R adalah untuk menaikkan arus yang
melewati D selama setengaa siklus positip sehingga dioda beroperasi pada ukuran
yang lebih linier dari kurva karakteristiknya. Dengan demikian resistor shunt ini
memperbaiki kelinieran meter pada batas tegangan rendah AC, yang juga
menghasilkan sensitifitas yang lebih baik.
B. Penggerak Meter dArsonval dengan penyearah Gelombang Penuh

Pada voltmeter AC lebih sering yang berkeinginan untuk menggunakan penyearah


gelombang penuh dari pada penyearah setengah gelombang, karena memiliki
sensitifitas yang lebih tinggi. Jenis rangkaian yang paling banyak digunakan penyearah
gelombang penuh adalah penyearah jenis jembatan. Selama setengah siklus positip,
arus mengalir melalui dioda D2, melewati penggerak meter dari positip menuju
negatip, dan melewati D3.
1.4 Termo Instrumen
Sejarah awal dari instrumen-instrumen yang bekerja berdasarkan pemanasan
(termo-instrumen) adalah mekanisme kawat-panas, yang ditunjukkan secara
skematis dalam Gambar 23. Arus yang akan diukur dilewatkan melalui sebuah
kawat halus yang dire-gang kencang antara dua terminal. Kawat kedua diikat ke
kawat halus tersebut pada satu ujung dan pada ujung lainnya ke sebuah pegas
yang berusaha menarik kawat halus ke bawah. Kawat kedua ini dilewatkan melalui
sebuah canai (roller) pada mana jarum dihu-bungkan. Arus yang akan diukur
menyebabkan pemanasan kawat halus dan memuai sebanding dengan kuadfat
arus pemanasan. Perubahan panjang kawat menggerakkan jarum dan
menunjukkan besarnya arus.
Instrumen Termokopel

Gambar 24 menunjukkan gabungan sebuah termokopel dan gerak PMMC yang dapat
digunakan untuk mengukur arus bolak-baKk (ac) dan arus searah (dc). Gabungan ini disebut
instrumen termokopel karena bekerjanya didasarkan pada tindakan elemen termokopel
Bila dua logam yang berbeda disambungkan bersamasama, suatu tegangan dibangkitkan
pada sambungan kedua logam tersebut. Tegangan ini bertambah sebanding dengan
temperatur sambungan.
1.5 Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya
Wattmeter Satu Fasa

Elektrodinamometer dipakai secara luas dalam pengukuran daya. Dia dapat digunakan
untuk menunjukkan daya searah (dc) maupun bolak-balik (ac), elektrodinamometer yang
digunakan sebagai voltmeter atau ampermeter terdiri dari kumparan-kumparan yang diam
dan yang berputar dihubungkan secara seri, karena itu bereaksi terhadap efek kuadrat arus.
Bila digunakan sebagai alat ukur daya satu fasa, kumparan-kumparan dihubungkan dalam
cara yang berbeda. Lihat gambar 26.
Kumparan-kumparan yang diam atau kumparan-kumparan medan ditunjukkan di sini sebagai
dua elemen terpisah yang dihubungkan secara seri dan membawa arus jala-jala total (zc).
Kumparan yang berputar yang ditempatkan di dalam medan maknit kumparan-kumparan yang
diam, dihubungkan seri dengan tahanan pembatas arus dan membawa arus kecil (ip). Arus
sesaat di dalam kumparan yang berputar adalah ip = e/Rp, di mana e adalah tegangan sesaat
pada jala-jala, dani Rp adalah tahanan total kumparan berputar beserta tahanan serinya. Defleksi
kumparan putar sebanding dengan perkalian ic dan ip dan untuk defleksi rata-rata selama satu
periode dapat dituliskan :
Wattmeter Fasa banyak
Pengukuran daya dalam suatu sistem fasa banyak memerlukan pemakaian dua atau lebih
wattmeter. Kemudian daya nyata total diperoleh dengan menjumlahkan pembaca-an masing-
masing wattmeter secara aljabar. Gambar 28 menunjukkan sambungan dua wattmeter untuk
pengukuran konsumsi daya oleh sebuah beban tiga fasa yang setimbang yang dihubungkan
secara delta.
Wattmeter 1 membawa arus antara IA'A, Yang merupakan penjumlahan vektor dari
arus-arus fasa IAC dan IAB. Kumparan potensial wattmeter 1 dihubungkan ke tegangan
antaran VAC. Dengan cara sama kumparan arus wattmeter 2 membawa arus antaran IB.B
yang merupakan penjumlahan vektor dari arus-arus fasa IBA danIBC sedang tegangan
pada kumparan potensialnya adalah tegangan antaran VBC. Karena beban adalah
setimbang, tegangan-tegangan fasa dan arus-arus fasa sama besarnya dan dituliskan :
VAC =VBC=V dan IAC = ICB = IBA = I
Daya, dinyatakan oleh arus dan tegangan masing-masing wattmeter adalah :
SUMBER :

Diktat Pengukuran Listrik I Tsuneo Furuya, et.al


Instrumentasi Elektronik dan Pengukuran William David
Cooper
Sekian Terimakasih
Atas Perhatiannya

Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai