Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

Beban R, L, C pada sumber tenaga tegangan DC dan AC

RANGKAIAN LISTRIK
Djoko Santoso, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NAMA : MALAINDO LEXY NOER TAZUDDIN


NIM : 18502241027
KELAS : A2
KELOMPOK : III

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK UNY


2018
A. Kompetensi
Mengukur beban R, L, C pada sumber tegangan DC dan AC

B. Sub Kompetensi
1. Mengukur besarnya arus dan daya pada beban RLC pada sumber tenaga tegangan
searah dan sumber tenaga tegangan bolak balik.
2. Membuktikan hukum Ohm DC dan AC

C. Dasar Teori
a. Resistansi
Elemen rangkaian listrik yang berupa resistor disebut juga resistansi atau
hambatan mempunyai sifat menghambat arus listrik yang lewat padanya. Tegangan
yang melalui elemen adalah berbanding langsung dengan arus yang mengalir melalui
elemen tersebut dan dapat dituliskan :
U=I.R
i
R
+ -
u

Besarnya daya yang didisipasikan oleh resistansi adalah


U U2
P = U . I = (I.R) . I = I2 . R = U ---- = ---- Watt
R R
b. Induktansi
Elemen rangkaian listrik yang berupa induktor disebut juga induktansi mempunyai
sifat menghambat arus listrik yang melalui pada bahan tersebut serta menunda timbulnya
arus terhadap tegangan yang terpasang. Pada listrik DC berfungsi saat dihubungkan ke
sumber, setelah terhubung tidak berfungsi lagi, tetepi dalam arus listrik AC akan
berfungsi terus menerus selama masih terhubung dengan sumber. Induktansi
didefinisikan sebagai konstanta pembanding yang berlaku pada persamaan tegangan
dalam kumparan konduktor seperti ditunjukkan persamaan di bawah
i
L
+ -

di
u = L ---- Volt
dt

Besarnya daya yang diserap oleh induktansi adalah perkalian tegangan dan arus.

di
P = U . I = L i ---- Watt
dt
c. Kapasistansi
Elemen rangkaian listrik yang berupa kapasitor juga disebut kapasitansi
mempunyai sifat mempercepat arus listrik yang lewat padanya serta menggeser tegangan
tersebut terhadap arus yang melewatinya. Pada listrik DC hanya berfungsi saat
dihubungkan ke sumber, kemudian tidak berfungsi lagi, tetapi dalam listrik AC akan
berfungsi terus menerus selama masih terhubung dengan sumber. Kapasistansi
didefinisikan sebagai konstanta pembanding yang berlaku pada persamaan arus
dalam dua plat konduktor pararel dengan pemisah isolator seperti ditunjukkan pada
persamaan di bawah
i
C
+ -u
du
i = C ---- Ampere
dt
Besarnya daya yang diserap oleh kapasistansi adalah perkalian tegangan dan arus.
du
P = U . I = C . U ---- Watt ……………(I –
6)
dt

D. Alat/Instrumen/Bahan
1. PowersupplyDC
2. Variac
3. Transformator step down
4. Voltmeter DC dan AC
5. Multimeter
6. Amperemeter DC dan AC
7. Wattmeter DC dan AC
8. Resistor, Kapasitor, dan induktor
9. Kabel dan bok penghubung

E. Langkah Kerja
R L C dengan sumber tegangan searah
1. Beban Resistif
a. Ukurlah dengan Ohmmeter resistor yang akan saudara gunakan.
b. Untuk menentukan batas ukur dari amperemeter dan wattmeter hitunglah
terlebih dahulu besarnya kuat arus dan daya menurut teori sesuai dengan
besarnya tegangan sumber seperti pada tabel I di bawah
c. Rangkailah percobaan saudara seperti gambar di bawah ini.
d. Sesuaikan batas ukur dari Amperemeter dan Wattmeter
e. Periksakan rangkaian saudara pada dosen pembimbing
f. Bila telah disetujui, hubungkan power suply dengan sumber tegangan 220
Volt, kemudian hidupkan saklar powernya dan atur tegangan outputnya sesuai
dengan yang tertera pada tabel I, amati penunjukan dari Amperemeter dan
Wattmeternya lalu masukan dalam tabel I.
g. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply pada
kedudukan minimum, kemudian matikan powernya dan teruskan dengan
percobaan berikutnya.

2. Beban Induktif.
a. Ukurlah dengan Ohmmeter induktor yang akan saudara gunakan untuk
mengetahui besarnya tahanan murni.
b. Lakukan langkah percobaan seperti langkah b s/d f di atas dan masukan
hasilnya dalam tabel II di bawah

c. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply pada
kedudukan minimum, kemudian matikan powernya dan teruskan dengan
percobaan berikutnya.

3. Beban Kapasitf
a. Ingat sifat dari kapasitor bila dihubungkan dengan sumber tenaga tegangan
searah … !
b. Lakukan langkah percobaan seperti langkah b s/d f di atas, dan masukkan
hasilnya ke dalam tabel III di bawah
c. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply
padakedudukan minimum, kemudian matikan powernya dan teruskan dengan
percobaan berikutnya.

R L C dengan sumber tenaga tegangan bolak balik.


1. Beban Resistif
a. Rangkailah percobaan saudara seperti gambar di bawah ini.
b. Sesuaikan batas ukur dari Amperemeter dan Wattmeter
c. Periksakan rangkaian saudara kepada dosen pembimbing

d. Bila telah disetujui, hubungkan variac dengan sumber tegangan 220 V


kemudian hidupkan saklar powernya dan atur tegangan seperti tertera pada
tabel IV, amati penunjukan dari amperemeter dan wattmeternya lalu masukan
dalam tabel IV.
e. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply
padakedudukan minimum, kemudian matikan powernya dan teruskan dengan
percobaan berikutnya.

2. Beban Induktif.
a. Ukurlah dengan Ohmmeter induktor yang akan saudara gunakan untuk
mengetahui besarnya tahanan murni.
b. Lakukan langkah percobaan seperti langkah b s/d f di atas, dan masukkan
hasilnya ke dalam tabel V di bawah

c. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply pada
kedudukan minimum, kemudian matikan powernya dan teruskan dengan
percobaan berikutnya.

3. Beban Kapasitif.
a. Ingat sifat dari kapasitor bila dihubungkan dengan sumber tenaga tegangan
bolak balik
b. Lakukan langkah percobaan seperti langkah b s/d f di atas, dan masukkan
hasilnya dalam tabel VI di bawah
c. Bila telah selesai kembalikan posisi tegangan output power supply
padakedudukan minimum, kemudian matikan powernya dan teruskan dengan
percobaan berikutnya.

F. Data

Tabel I
Resistor = 100Ω

No Tegangan Perhitungan Praktek Selisih Keterangan


Arus Daya Arus Daya Arus Daya
1. 10 Volt 100 mA 1 W 90 mA 0 W 10 mA 1

2. 15 Volt 150 mA 2,25 W 140 mA 1W 10 mA 1,25 W

3. 20 Volt 200 mA 4W 190 mA 2W 10 mA 2W

4. 25 Volt 250 mA 6,25 W 235 mA 3W 15 mA 3,25 W

5. 30 Volt 300 mA 9W 380 mA 5W 80 mA 4W


Tabel II
Induktor = 250 mH Resistor = 70Ω

No Tegangan Perhitungan Praktek Selisih Keterangan


Arus Daya Arus Daya Arus Daya
1. 10 Volt 142 mA 1,4 W 125 mA 0W 17 mA 1,4 W

2. 15 Volt 214 mA 3,15 W 185 mA 1W 29 mA 2,15 W

3. 20 Volt 285 mA 5,6 W 250 mA 3W 35 mA 2,6 W

4. 357 mA 8,75 W 310 mA 6W 47 mA 2,75 W


25 Volt
5. 428 mA 12 W 360 mA 8W 68 mA 4W
30 Volt

Tabel III
C = 7,5 µF/ 250 V
No Tegangan Perhitungan Praktek Selisih Keterangan
Arus Daya Arus Daya Arus Daya
1. 10 Volt 0 mA 0W 0 mA 0W 0 mA 0W

2. 15 Volt 0 mA 0W 0 mA 0W 0 mA 0W

3. 20 Volt 0 mA 0W 0 mA 0W 0 mA 0W

4. 0 mA 0W 0 mA 0W 0 mA 0W
25 Volt
5. 0 mA 0W 0 mA 0W 0 mA 0W
30 Volt

Tabel IV
Resistor = 100 Ohm

No Tegangan Perhitungan Praktek Selisih Keterangan


Arus Daya Arus Daya Arus Daya
1. 10 Volt 100 mA 1W 140 mA 0W 40 mA 1W

2. 15 Volt 150 mA 2,25 W 140 mA 1W 40 mA 1,25 W

3. 20 Volt 200 mA 4W 240 mA 3W 40 mA 1W

4. 25 Volt 250 mA 6,25 W 280 mA 6W 30 mA 0,25 W


5. 30 Volt 300 mA 9W 320 mA 9W 20 mA 0W
6. 40 Volt 400 mA 16 W 440 mA 16 W 40 mA 0W
7. 50 Volt 500 mA 25 W 520 mA 25 W 20 mA 0W
8. 60 Volt
600 mA 36 W 620 mA 36 W 20 mA 0W
Tabel V
Induktor = 250mH Resistansi = 80
No Tegangan Perhitungan Praktek Selisih Keterangan
Arus Daya Arus Daya Arus Daya
1. 10 Volt 142 mA 1,4 W 130 mA 0W 12 mA 1,4 W

2. 15 Volt 214 mA 3,15 W 170 mA 0W 44 mA 3,15 W

3. 20 Volt 285 mA 5,6 W 210 mA 1W 75 mA 4,6 W

4. 25 Volt 357 mA 8,75 W 260 mA 3W 103 mA 5,75 W


5. 30 Volt 428 mA 1,7 W 290 mA 4W 138 mA 8W
6. 40 Volt 571 mA 22 W 360 mA 8W 211 mA 14 W
7. 50 Volt 714 mA 35 W 450 mA 14 W 264 mA 21 W
8. 60 Volt
857 mA 51 W 540 mA 21 W 317 mA 30 W
Tabel VI
C = 7,5 µF / 250 V

No Tegangan Perhitungan Praktek Selisih Keterangan


Arus Daya Arus Daya Arus Daya
1. 0 mA 0W 30 mA 0W - -

2. 0 mA 0W 30 mA 0W - -

3. 0 mA 0W 50 mA 0W - -

4. 0 mA 0W 70 mA 0W - -

5. 0 mA 0W 80 mA 0W - -

6. 0 mA 0W 100 mA 0W - -

7. 0 mA 0W 120 mA 0W - -

8. 0 mA 0W 140 mA 0W - -

G. Analisa data
1. Analisa tabel 1
table 1 sumber tegangan searah pada beban resesif dengan resistor atau
hambatan 100Ω pada variasi tegangan 10v,15v,20v,25v,30v,40v,50v,60v,
menghasilkan perhitungan praktek dengan arus dan daya yang selalu naik. Begitu
juga dengan hasil perhitungannya yang selalu naik sehingga menghasilkan selisih
arus dan daya yang tidak terlalu jauh antara keduanya.

2. Analisa table 2
table 2 sumber tegangan searah pada beban induktif dengan indikator 250mH
dan resistor 70Ω pada variasi tegangan 10v,15v,20v,25v,30v,40v,50v,60v,
menghasilkan perhitungan praktek dengan arus dan daya yang selalu naik. Begitu
juga dengan hasil perhitungannya yang selalu naik sehingga menghasilkan selisih
arus dan daya yang tidak terlalu jauh antara keduanya.

3. Analisa table 3
table 3 sumber tegangan searah pada beban kapasitif dengan C = 3,25µF /
250V pada variasi tegangan 10v,15v,20v,25v,30v,40v,50v,60v, menghasilkan
perhitungan praktek dengan arus yang selalu naik. Tetapi pada daya semua nilai
nya nol . sehingga menghasilkan selisih arus yang tidak terlalu jauh. Dan selisih
daya yang tetap pada daya peritungan nya.
4. Analisa table 4
table 4 sumber tegangan bolak balik pada beban resistif dengan resistor 100Ω
pada variasi tegangan 10v,15v,20v,25v,30v,40v,50v,60v, menghasilkan
perhitungan praktek dengan arus dan daya yang selalu naik. Begitu juga dengan
hasil perhitungannya yang selalu naik sehingga menghasilkan selisih arus dan daya
yang tidak terlalu jauh antara keduanya.

5. Analisa table 5
table 5 sumber tegangan bolak balik pada beban induktor dengan indikator
250Mh dengan resistansi 80Ω pada variasi tegangan
10v,15v,20v,25v,30v,40v,50v,60v, menghasilkan perhitungan praktek dengan
arus dan daya yang selalu naik. Begitu juga dengan hasil perhitungannya yang
selalu naik sehingga menghasilkan selisih arus dan daya yang tidak terlalu jauh
antara keduanya.

6. Analisa data 6
table 6 sumber tegangan searah pada beban kapasitif dengan C = 3,25µF /
250V pada variasi tegangan 10v,15v,20v,25v,30v,40v,50v,60v, menghasilkan
perhitungan praktek dengan arus yang selalu naik. Tetapi pada daya semua nilai
nya nol . sehingga menghasilkan selisih arus yang tidak terlalu jauh. Dan selisih
daya yang tetap pada daya peritungan nya.

H.Bahan Diskusi
1. Buatlah grafik arus fungsi tegangan dari setiap percobaan
2. Baik pada sumber tenaga tegangan DC maupun AC apakah besarnya
resistansi, induktansi dan kapasistansi berubah karena besarnya tegangan ?
3. Bandingkan hasil pengamatan saudara antara percobaan yang menggunakan
sumber tenaga tegangan DC dan AC
4. Buatlah kesimpulan dari praktek yang saudara lakukan

JAWABAN
1. Grafik arus fungsi tegangan
(I)

(V)
2. Besarnya resistansi, induktansi dan kapasistansi berubah karena dipengaruhi
besarnya tegangan, karena semakin besar tegangannya maka perubahan pada
resistansi,induksi dan kapasitansi makin besar juga nilai nya.
3. Perbandingan antara percobaan dengan sumber AC dan DC itu tidak terlalu
mencolok karena selisih antara nilai keduanya tidak begitu terlalu berbanding jauh

I. Kesimpulan

Dari praktikum job 4 ini kita diharapkan mampu membandingkan antara perhitungan
sumber DC dan AC pada masing-masing percobaan dengan alat input yang berbeda tetapi
dengan variasi tegangan yang sama yang dipengarui inductor dan hambatan tertentu pada
setiap table percobaan. Dan mampu menemukan nilai perhitungan dengan menggunakan
rumus yang ada dengan memakai nilai pada kolom percobaan yang di hasilkan pada saat
peraktikkum, dan menemukan selisih antara nilai peritungan dengan nilai percobaan atau
praktikum

Anda mungkin juga menyukai