Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

BAB 1
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI AC

TUGAS
1. Gambar kurva yang menyatakan hubungan tegangan primer trafo uji dengan
hasil pengukuran elektroda bola standar.
Jawab:

Kurva V1 Rata-Rata dengan Jarak Sela Antar Elektroda


Bola Standar
30
26,4
25 21 24,8
16
20
V1 (kV)

15

10

0
0,8 cm 1,0 cm 1,2 cm 1,4 cm
Jarak Sela Antar Elektroda Bola

V1 Rata-Rata (kV)

2. Dengan mengacu kepada hasil tersebut pada butir 1 di atas, hitunglah faktor
“k”, induktansi bocor dan kapasitansi trafo uji.
Jawab:
Mencari nilai “k” percobaan pengukuran tegangan tinggi AC dengan rumus
sebagai berikut:
V1
V 2=
1−k

1.Untuk k1 dengan V1 = 16 kV dan V2 = 24,96 kV, maka:


16
24,96=
1−k 1
24,96−24,96 k 1=16−24,96 k 1 =−8,96k 1=0,35

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

2.Untuk k2 dengan V1 = 21 kV dan V2 = 30,43 kV, maka:


21
30,43=
1−k 2
30,43−30,43 k 2=21−30,43 k 2=−9,43k 2=0,309

3.Untuk k3 dengan V1 = 24,8 kV dan V2 = 35,9 kV, maka:


24,8
35,9=
1−k 3
35,9−35,9 k 3=24,8−35,9 k 3 =−11,1k 3=0,309

4.Untuk k4 dengan V1 = 26,4 kV dan V2 = 41,18 kV, maka:


26,4
41,18=
1−k 4
41,18−41,18 k 4=26,4−41,18 k 4=−14,78k 4=0,35

Maka nilai rata-rata “k” nya adalah


k 1 +k 2 +k 3+ k 4 0,35+0,309+0,309+0,35
k= k= k =0,3295
4 4
Jadi, nilai faktor “k” untuk percobaan ini adalah 0,3295
3. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi ketelitian pengukuran dengan
elektroda bola standar, pembagi tegangan resistif, kapasitif, dan metode Chubb
& Fortesque.
Jawab:
a. Elektroda bola standar
- Jarak sela dan diameter bola
- Permukaan elektroda tidak boleh berdebu.
- Permukaan elektroda bola harus licin dan bersih.
- Hasil pengukuran dipengaruhi oleh suhu dan tekanan.

b. Pembagi tegangan resistif

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

- Hasil pengukuran dipengaruhi oleh induktansi dan kapasitansi sasar pada


resistor tegangan tinggi.
- Arus bocor yang mengalir melalui isolasi resistor.

c. Pembagi tegangan kapasitif


- Hasil pengukuran dipengaruhi oleh kapasitansi kabel ukur ; kapasitansi
sasar antara kondensator tegangan tinggi dan tanah ; serta kapasitansi sasar
antara kapasitor dengan selubung kabel.

d. Chubb & Fortesque


- Hasil pengukuran tergantung pada harga rata – rata arus dan bentuk
gelombang.
- Tergantung pada frekuensi.

4. Jelaskan keuntungan dan kerugian dari masing – masing metode pengukuran.


Jawab:
a. Elektroda bola standar
Keuntungan:
- Harganya murah
- Sudah ada standar pengukuran
- Tidak membutuhkan perhitungan rumit
Kerugian:
- Hasil pengukuran dipengaruhi oleh udara
- Hasil pengukuran tidak kontinu
- Tidak dapat digunakan untuk jarak sela lebih besar dari diameter bola.

b. Pembagi tegangan resistif


Keuntungan:
- Tidak dipengaruhi suhu dan tekanan
- Pengukuran dapat berlangsung kontinu dan teliti
- Kerugian:

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

- Tegangan tinggi yang diukur terbatas, karena terbatasnya arus yang


mengalir melalui resistor.
- Adanya arus bocor
- Kesalahan ukur terjadi karena resistor tidak murni dan mengandung
kapasitansi sasar.
c. Pembagi tegangan kapasitif
Keuntungan:
- Menunjukkan hasil yang kontinu
- Tidak dipengaruhi suhu dan tekanan
- Lebih teliti
Kerugian:
- Pengukuran dipengaruhi oleh kapasitansi kabel
- Harga mahal
- Terdapat kapasitansi sasar

• Chubb & Fortesque


Keuntungan:
- Menunjukkan hasil yang kontinu
- Tidak dipengaruhi suhu dan tekanan
Kerugian:
- Dibutuhkan frekuensi meter
- Pengukuran tidak dapat digunakan jika bentuk gelombang
tegangan mempunyai punuk

5. Pada pengukuran Chubb & Fortesque :


a. Apa yang terjadi jika dioda D2 tidak ada ?
Jawab:
Jika dioda D2 tidak ada, maka dioda D2 akan memikul tegangan reverse yang
sama dengan tegangan sumber sehingga dapat rusak. Juga karena tegangan
tidak ada pada dioda sehingga tegangan tinggi sangat membahayakan.
b. Apa yang terjadi jika kedua dioda tidak dipasang anti pararel?

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Jawab:
Akan mengalir arus di kedua dioda, sehingga arus yang di ukur ammeter
menjadi tidak akurat dan tidak teliti akibat adanya arus yang terbagi.
c. Apa yang terjadi jika dioda terhubung singkat ?
Jawab:
Maka seluruh arus akan mengalir pada dioda yang terhubung singkat,
akibatnya amperemeter akan menunjukkan angka nol.
6. Buktikan bahwa pada pengukuran tegangan tinggi bolak-balik dengan metode
Chubb & Fortesque, tegang yang diukur adalah:
I
V=
2 fC
Tentukan spesifikasi kapasitor. Jika alat ukur ini dirancang untuk mengukur
tegangan 100 kV dan arus pengukuran tidak boleh melebihi 1,5 mA.
Jawab:

7. Mengapa susunan elektoda yang digunakan dalam pengukuran tegangan tinggi


disusun vertikal, bukan horizontal?
Jawab:
Dengan menyusun elektroda bola secara vertikal, maka kita dapat
meminimalisir kapasitansi sasar sehingga hasil pengukuran lebih akurat.

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

BAB 2
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DC

TUGAS
1. Gambar perbandingan tegangan keluaran penyearah tanpa kondensator perata
dengan penyearah memakai kondensator perata. Berikan kesimpulan yang
diperoleh dari gambar tersebut.
Jawab:

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

a. Tanpa Kondensator Perata

b. Dengan Kondensator Perata

Berdasarkan bentuk kurva tegangannya, apabila tidak menggunakan


kondensator perata, maka bentuk kurva tegangan yang dihasilkan tidak bagus,
hanya setengah gelombang dari aslinya, dan masih menyentuh titik nol,
sehingga tegangan DC yang dihasilkan akan tidak stabil (naik-turun).
Sedangkan apabila menggunakan kondensator perata, dimana kondensator
menyimpan muatan pada saat awal naiknya tegangan (pengisian muatan pada
kondensator) dan kondensator melepaskan muatan pada saat tidak ada
tegangan yang diberikan ke kondensatornya, sehingga tegangan DC yang
dihasilkan lebih bagus dan lebih rata.

2. Ada empat hal yang perlu dipertimbangkan dalam merancang suatu penyearah
yaitu: faktor cacat, lama dioda berkonduksi, tegangan balik dan tegangan

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

keluaran rata-rata. Jelaskan apa yang dimaksud keempat hal tersebut dan
hitung besarnya pada masing-masing penyearah jika dirancang untuk
membangkitkan tegangan rata-rata 50 kV, 10 mA.
Jawab:
a. Faktor cacat adalah faktor yang mempengaruhi ketidakrataan tegangan
keluaran, dengan rumus:
1
δv= (V −V min )
2
Untuk tegangan rata-rata 50kV dan arus 10 mA, maka:
1 1
δv= ( 50 √ 2−50 ) kV δv = ( 20,71 ) kV δv=10,35 kV
2 2
b. Lama dioda konduksi adalah seberapa panjang waktu/lama dioda
mengalirkan arus dalam satu periode (td).
c. Tegangan balik dioda adalah tegangan yang dipikul saat dioda melakukan
arus untuk penyearah tanpa kondensator, dengan rumus:
V d =V
Untuk tegangan rata-rata 50kV dan arus 10 mA, maka:
V d =50 √ 2kV V d =70,71 kV
Sedangkan untuk penyearah dengan kondensator, rumusnya adalah:
V d =2 V
Untuk tegangan rata-rata 50kV dan arus 10 mA, maka:
V d =2 ×50 √ 2kV V d =141,42 kV
d. Tegangan keluaran rata-rata adalah nilai tegangan yang keluar dari
penyearah, dengan rumus:
V
V=
π
Untuk tegangan rata-rata 50kV dan arus 10 mA, maka:
50 √ 2
V= kV
π
V d =22,51 kV

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

3. Apa yang mempengaruhi cacat tegangan tegangan keluaran penyearah,


dan bagaimana usaha yang dapat dilakukan untuk memperkecil cacat tegangan
tersebut?
Jawab:
Yang mempengaruhi cacat tegangan keluaran penyearah adalah :
- Frekuensi
- Kapasitansi
- Arus beban
Usaha yang dilakukan untuk memperkecilnya adalah dengan cara memperbesar
frekuensi, memperbesar kapasitansi kondensator dan memperkecil arus beban.

BAB 3
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI IMPULS

TUGAS
1. Hitunglah efisiensi generator impuls menurut teori!
Jawaban :
Vmaks : 31,7 kV
Vc1 : 25,36 kV
Vc2 : 38,04 kV
V maks
η= Untuk Vc1
VC

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

31,7
η=
2 5,3 6
η=1,25
η=125 %
Untuk Vc2
3 1, 7
η=
38 , 04
η=0,83 3
η=83 , 3 %

2. Hitunglah tegangan tembus impuls V50%. Tentukan nilai tegangan kapasitor


pemuat untuk membangkitkan tegangan V50%
Jawaban :
Tegangan tembus impuls:
V 50 %=3 1 .7 kV ×50 %
V 50 %=15. 8 5 kV
Tegangan kapasitor pemuat:
Untuk Vc1:
V 50 %=2 5,3 6 kV ×50 %
V 50 %=12 , 68 kV
Untuk Vc2:
V 50 %=38 , 04 × 50 %
V 50 %=1 9,02 kV

3. Berapa efisiensi generator menurut percobaan?


Jawaban :
Vmaks : 31,7 kV
Vc1 : 25,36 kV
Vc2 : 38,04 kV
V maks
η= Untuk Vc1
VC

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

31,7
η=
2 5,3 6
η=1,25
η=125 %
Untuk Vc2
3 1, 7
η=
38 , 04
η=0,83 3
η=83 , 3 %

4. Gambarkan karakteristik dari tegangan impuls standar IEC untuk tiruan:


a. Tegangan impuls petir.

b. Tegangan Impuls Surja Hubung (Switching)

5. Jelaskan mengapa tegangan tembus impuls suatu dielektrik bersifat statistik!


Jawaban :

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Waktu kritis (Tk) adalah waktu kurun dimana kuat medan elektrik yang besar dari
kekuatan dielektrik bahan isolasi (Ek). Waktu kritis ini tidak berubah sepanjang
bentuk tegangan yang dikenakan kepada bahan isolasi tidak berubah. Yang
berubah nilainya adalah waktu tembus. Jika waktu tunda tembus lebih besar dari
waktu kritis, maka bahan isolasi tidak akan tembus listrik. Jadi, tembus listrik
suatu bahan isolasi dikenai tegangan impuls yang singkat dan bersifat statistik
sehingga kuat medan listrik yang menimbulkan tembus listrik dinyatakan dalam
harga statistik, yaitu harga yang memberikan probabilitas tembus 50%.

BAB 4
DISTRIBUSI TEGANGAN ISOLATOR RANTAI

TUGAS
1. Mengapa distribusi tegangan pada isolator perlu diketahui?
Jawaban :
Karena isolator rantai digunakan pada transmisi tegangan tinggi dan setiap unit
isolator dapat dianggap merupakan suatu kapasitor. Oleh karena itu, isolator
rantai dapat dianggap merupakan susunan dari beberapa unit kapasitor yang
terhubung seri maupun paralel. Akibatnya, jika isolator diberi tegangan AC,

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

maka distribusi tegangan pada setiap unit isolator tidak sama. Sehingga
diperlukanlah distribusi tegangan pada isolator itu sendiri.

2. Tentukan besarnya persentase tegangan pada masing-masing isolator dan


gambarkan grafiknya. Apakah distribusi tegangan itu sesuai dengan teori?
Jelaskan mengapa demikian.
Jawaban :
Besarnya tegangan pada masing-masing isolator (9 buah isolator rantai) :
No. Jepitan 1 Vbdrata-rata = 36 kV (22,2%)
No. Jepitan 2 Vbdrata-rata = 33,2 kV (24,09%)
No. Jepitan 3 Vbdrata-rata = 29,6 kV (27,02%)
No. Jepitan 4 Vbdrata-rata = 26,2 kV (30,76%)
No. Jepitan 5 Vbdrata-rata = 21,2 kV (37,73%)
No. Jepitan 6 Vbdrata-rata = 22 kV (36,36%)
No. Jepitan 7 Vbdrata-rata = 16,4 kV (48,78%)
No. Jepitan 8 Vbdrata-rata = 12 kV (66,66%)
No. Jepitan 9 Vbdrata-rata = 8 kV (100%)

Total tegangan yang dipikul 9 buah isolator rantai = 282.4 kV


Untuk grafik distribusi tegangan isolator berantai berdasarkan percobaan
adalah sebagai berikut:

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Kurva Vbd Rata-Rata pada Tiap Isolator Piring


60 51.9
50 42
40
36.9
32.4
27.5 26.8 29
30 21.6
Vbd (kV)

20 14.3
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
n n n n n n n n n
i ta i ta i ta it a i ta i ta i ta i ta it a
ep ep ep ep ep ep ep ep ep
.J .J .J .J .J .J .J .J .J
No No No No No No No No No
Nomor Jepitan Isolator Piring

Vbd rata-rata (kV)

Ya, distribusi tegangan sesuai dengan teorinya. Ini dikarenakan jumlah isolator
yang digunakan dan kapasitansi C1, C2, dan C3 mempengaruhi distribusi
tegangan yang dipikul oleh setiap unit isolator. Makin banyak jumlah isolator
yang digunakan maka distribusi tegangan terpikul oleh per unit isolator makin
kecil. Penambahan isolator perlu dilakukan apabila tegangan pikul pada
isolator terdekat ke kawat fasa lebih besar daripada kekuatan dielektrik isolator
tersebut.
3. Seandainya isolator rantai memikul tegangan 100 kV, tentukanlah besar
tegangan pada masing-masing unit isolator dalam kV. Isolator mana yang
memikul tegangan terbesar?
Jawaban :
Isolator rantai memikul tegangan 100 kV (Misal ada 9 buah isolator rantai)
Besar tegangan pada masing-masing isolator: dari atas ke bawah (1 ke 9)
menggunakan persentase yang didapat pada soal nomor 2, yaitu:
Isolator 1 : 18,4 kV
Isolator 2 : 14,9 kV
Isolator 3 : 13,1 kV
Isolator 4 : 11,5 kV
Isolator 5 : 9,7 kV

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Isolator 6 : 9,5 kV
Isolator 7 : 10,3 kV
Isolator 8 : 7,6 kV
Isolator 9 : 5,1 kV
Isolator yang memikul tegangan terbesar ialah isolator 1.

4. Seandainya kekuatan dielektrik masing-masing isolator adalah 10 kV, adakah


di antara unit isolator yang akan rusak?
Jawaban :
Kekuatan Dielektrik (KD) isolator = 10 kV
Ya, ada isolator yang rusak. Yaitu isolator 1, 2, 3, 4.
Ini dikarenakan KD isolator lebih kecil daripada tegangan tembus yang dipikul
dari beberapa isolator tersebut.

5. Jika salah satu isolator pecah apakah unit isolator rantai lainnya masih mampu
memikul tegangan 100 kV tersebut?
Jawaban :
Tidak, karena jika salah satu isolator sudah pecah maka akan memicu isolator
yang lainnya juga untuk pecah sehingga menjadi tidak stabil.

6. Bagaimana pengaruh jumlah unit isolator rantai terhadap persentase tegangan


yang dipikul oleh unit isolator terdekat ke kawat transmisi.
Jawaban ;
Pengaruh jumlah unit isolator rantai terhadap persentase tegangan yang dipikul
oleh unit isolator ialah berbanding terbalik. Maksudnya jika semakin banyak
jumlah unit isolator rantainya, maka persentase tegangan yang dipikul oleh unit
isolator terdekat ke kawat transmisi akan semakin rendah.

7. Tentukan efisiensi dari isolator rantai sebagai fungsi dari jumlah isolator.
Jawaban :

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Tegangan flashover renteng


η=
n× tegangan flashover pada satu isolator terdekat

8. Apa yang terjadi apabila tegangan yang dipikul isolator rantai adalah tegangan
DC?
Jawaban :
Akan sama seperti disuplai dengan tegangan AC karena diabaikannya
kapasitansi antara sambungan isolator rantai dengan tanah dan kapasitansi
antara sambungan isolator rantai dengan konduktor fasa. Dimana arus bocor
akan menuju struktur menara dan ke sambungan antara isolator.

9. Turunkan Persamaan 8.1.


Jawaban : W F
W =F × s F= E=
s Q
..........................(a)
Substitusikan persamaan (a) ke (b):
..........................(b)
W
E= Ingat bahwa:
sQ
W

V s
V=
Q
..........................(c)
Substitusikan persamaan (c) ke (d):
V
E=
s ..........................(d)

10. Bagaimana seharusnya nilai kapasitansi C2 dan C3 untuk suatu isolator rantai?
Jawaban :
- C2 disebut sebagai kapasitansi tegangan rendah. Jepitan logam isolator-
udara-menara. Susunan ini membentuk kapasitansi jepitan logam isolator
dengan menara yang ditanahkan.
- C3 disebut sebagai kapasitansi tegangan tinggi. Jepitan logam isolator-udara-
konduktor transmisi. Susunan ini membentuk kapasitansi jepitan logam
dengan konduktor tegangan tinggi.

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Nilai kapasitansi C1, C2, dan C3 sulit dihitung dengan tepat sehingga
perhitungan tegangan pada setiap unit isolator hasilnya kurang akurat. Karena
itu distribusi tegangan pada isolator rantai biasanya ditentukan dengan
percobaan di laboratorium.

11. Apa usaha yang dilakukan untuk memperoleh distribusi tegangan yang lebih
merata pada setiap unit isolator rantai?
Jawaban :
Usahanya ialah dengan mengabaikan Ce dan Ch sehingga rangkaiannya menjadi
seperti berikut.

Sehingga dengan ini, elemen dari isolator rantai adalah sama membuat
distribusi tegangan pada tiap unit isolator adalah sama, dengan memperhatikan
rumus:
V 1=V 2 =V x
Dimana:
V
V x=
n
Vx = tegangan pada unit ke-x dari isolator rantai yang ditinjau

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

BAB 5
PENGUJIAN KETAHANAN AC PERALATAN

TUGAS
1. Berikan hasil evaluasi atas pengujian yang dilakukan terhadap kedua peralatan
yang diuji!
Jawaban :
- Untuk percobaan pengujian ketahanan AC transformator dengan spesifikasi
pengujian yaitu tegangan 20 kV dan lama waktunya selama 5 menit,
peralatan (transformator) dinyatakan lulus uji atau dalam kondisi yang baik.
Ini dikarenakan selama proses pengujian yaitu 5 menit, saklar sekunder (S2)
tidak membuka (trip) yang artinya peralatan masih dalam kondisi yang baik
dan siap beroperasi.
- Untuk percobaan pengujian ketahanan AC kabel dengan spesifikasi
pengujian yaitu tegangan 20 kV dan lama waktunya selama 5 menit, untuk
pengujian kabel kawat – kawat pada hubungan R – S dan S – T kabel
dinyatakan lolos uji atau dalam kondisi baik. Ini dikarenakan selama proses
pengujian yaitu 5 menit, saklar sekunder (S2) tidak membuka (trip) yang
artinya kabel masih dalam kondisi baik dan siap beroperasi. Tetapi untuk
hubungan R – T kabel dinyatakan tidak lolos uji atau dalam kondisi buruk.
Ini dikarenakan selama proses pengujian, saklar sekunder (S2) membuka
(trip) yang artinya kabel tidak dalam kondisi yang baik atau rusak.
- Kemudian untuk percobaan pengujian ketahanan AC kabel kawat –
selubung, pada semua hubungan baik itu R, S, dan T semuanya dinyatakan
lolos uji atau dalam kondisi baik. Sama seperti sebelumnya ini dikarenakan
selama proses pengujian yaitu 1 menit, saklar sekunder (S2) tidak membuka
(trip) yang artinya kabel masih dalam kondisi baik dan siap beroperasi.

2. Jelaskan bahwa tegangan jaringan yang sehat naik jika terjadi hubung singkat 1
fasa ke tanah!

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

Jawaban :
Pada saat terjadi gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah, tegangan
pada dua fase sistem yang sehat (tidak teganggu) naik melebihi tegangan
semula dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi sistem. Kenaikan
tegangan ini tergantung pada metode pembumian sistem dan dapat mencapai
1,73 kali tegangan semula. Tetapi sistem tenaga listrik selalu dilengakapi
dengan sistem proteksi arus lebih sehingga pemutus daya segera melokalisir
jaringan yang terganggu dan akibatnya tegangan jaringan kembali normal. Jadi
kenaikan tegangan pada fasa yang sehat berlangsung dalam waktu singkat,
tergantung kepada setting waktu rele dan waktu pembukaan kontak pemutus
daya.
Kejadian diatas menunjukkan bahwa ada saatnya peralatan sistem tenaga
listrik memikul tegangan lebih frekuensi sistem dalam waktu terbatas. Oleh
karena itu, peralatan-peralatan sistem tenaga listrik perlu diuji untuk melihat
kemampuannya memikul tegangan lebih frekuensi sistem dalam waktu
terbatas.

3. Apa dampak tegangan lebih yang berlangsung lama pada isolasi suatu
peralatan?
Jawaban :
Dampak dari overvoltage ialah kekuatan dielektrik dari isolasi suatu
peralatan sudah tidak dapat menjaga peralatan dari tembus listrik (breakdown).
Ini dikarenakan daya yang dipakai atau diberikan ke peralatan sudah melebihi
dari batas tegangan kerjanya sehingga isolasinya pun tembus dan dapat
merusak peralatan.

4. Jelaskan mengapa besar waktu pengujian ketahanan AC di lapangan lebih lama


dari waktu pengujian di pabrik!
Jawaban :
Karena memang disesuaikan dengan tempat pengujiannya, dimana jika
sudah dilapangan maka pengujian haruslah lebih lama dibanding di pabrik

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124
LABORATORIUM TEKNIK TEGANGAN TINGGI

untuk melihat kinerjanya. Biasanya pengujian dilakukan setelah selesai


instalasi tetapi belum diberi tegangan yang tujuannya untuk memastikan
ketahanan AC dipasang dalam keadaan baik, tidak ada kerusakan pada saat
pengiriman dan untuk memastikan instalasi yang dilakukan adalah benar sesuai
rancangan standar.
Menurut standard IEC, tegangan pengujian ketahanan AC dilapangan
adalah seperti yang ditunjukkan oleh tabel berikut.
Tegangan Pengujian Ketahan Di
Tegangan Kerja Maksimum (Volt)
Lapangan 10 Menit (Volt)
V ≤ 7000 1,5 V (minimum 500 Volt)
7000 < 𝑉 ≤ 50000 1,25 V (minimum 11 kV)
𝑉 > 50000 1,1 V (minimum 61 kV)

KELOMPOK 11 PUTRA NASUTION


BAGUS AHMADI RONAL PEDRO SIJABAT
200402124

Anda mungkin juga menyukai