MENGOPRASIKAN OSILOSKOP
SAMARINDA
2021
1. TUJUAN PERCOBAAN
Pada akhir percobaan praktikan diharapkan dapat :
Melihat bentuk=bentuk gelombang listrik dalam layar osiloskop.
Mengukur besar tegangan maksimum maupun puncak ke puncak dari masing-
masing bentuk gelombang listrik.
Mengukur besar frekuensinya.
Mengukur beda fasa dengan metoda dua saluran dan metoda X-Y.
Mengukur perbandingan frekuensi dari dua gelombang listrik.
2. TEORI DASAR
Osiloskop adalah alat listrik yang menunjukkan besaran diukur sesungguhnya,
berbeda dengan alat ukur listrik lainnya yang mengukur besaran efektifnya.
Dari besaran sesungguhnya terukur dapat diketahui besar tegangan
maksimum dan tegangan puncak ke puncak maupun besar frekuensinya, misalnya
besaran terukur berbentuk sinussoidal seperti gambar 1 berikut .
Vm : Tegangan
maksimum (volt)
T : Waktu 1 perioda
(detik)
F : 1/T (Hertz)
Gambar 1
Gambar 2
Jika osiloskop diatur kedudukan X-Y, pada layer akan tanpak diantaranya
seperti gambar 3 (gambar Rissayous)
A
= arc Sin
B
Gambar 3
Dimana :
fX = frekuensi pada colok X
fY = frekuensi pada colok Y
nX = jumlah lengkung yang
menyinggung garis gorisontal
nY = jumlah lengkung yang
menyinggung garis vertical
Gambar 4
Resistor 33 kΩ : 1 bh
Kapasitor 0,01 μF : 1 bh
Kabel secukupnya
Gambar 5
Sebutkan fungsi dari tombol-tombol yang bernomor :
13,12,14,19,15,6,1 dan 11, 3, dan 9, 4 dan 5, 7 dan 8, 21 dan 22 seta 24, 2 dan 10
2. Tombol “power” (13) pada posisi off, yakinkanlah posisi pemilih tegangan
pada posisi 220 Volt, masukkan kabel suplai di sumber AC 220 Volt.
3. Putar tombol “power” (13) ke posisi on, lihat apakah lampu (12) sudah
menyala dan tunggu sekitar 30 detik.
4. Putar tombol intensitas kira-kira setengah putaran penuh. Periksalah
tombol level (19) apakah sudah pada posisi “Pull-Auto”,jika belum
tariklah secara perlahan dan putarlah kekanan atau kekiri, sehingga pada
layer tampak garis cahaya. (tombol) “Sweep time/Div” tidak pada posisi
“X-Y). Jika garis cahaya belum tampak, atur tombol “position” (1 atau 11)
dengan dikombinasikan mengatur tombol (12) atur intensitas (tombol 14)
dan focus (tombol 15) untuk mendapatkan garis cahaya yang tipis dengan
keterangan yang cukup.
1
F=
T
1
F=
1.10 3
= 1000 Hz ( 1KHz )
7. Karena pada kalibrasi ( CAL ) tertulis 0,5 Vpp dan 1 kHz, Maka
untuk perhitungan diatas menandakan Osiloskop sudah selesai
dalam pengkalibrasian.
= 1000 Hz ( 1KHz )
c. Untuk Menghitung Volt Peak to Peak Menggunakan
Rumus :
7
V rms =
2
V rms = 4.94 V
4.3. Mengukur beda fasa
Gambar 6
2. Ukur AFG pada sinusoidal 1 kHz dan tegangannya 2 volt, atur pula
osiloskop pada mode “Dual” dan skala sweep time/div sedemikian
sehingga diperoleh gambar yang jelas.
2 .8
V rms =
2
V rms = 1.97 V
c. Tegangan Volt Peak to Peak ( Vpp ) :
Vpp = 2 x V max
= 2 x 2,8 Volt
= 5,6 Volt
Gunakan Channel 2 untuk menganalisa gelombang
sinusoidalnya
2 .8
V rms =
2
V rms = 1.97 V
c. Tegangan Volt Peak to Peak ( Vpp ) :
Vpp = 2 x V max
Vpp = 2 x 1,8 V
Vpp = 3,6 V
Chanel 1 Chanel 2
Gambar 7
A) B) C) D)
- Frekuensi Trafo ( fy ) = 50 Hz
- Frekuensi AFG ( fx ) = …?
a. Gambar 1
fx 1
50 Hz 2
Fx = 25 Hz
b. Gambar 2
Berdasarkan bentuk gelombang yang
dihasilkan pada Percobaan gambar 2
maka , perbandingannya adalah :
fx ny
fy nx
fx 1
50 Hz 1
Fx = 50 Hz
Lab. Listrik Dasar - OSILOSKOP 19
c. Gambar 3
fx 3
50 Hz 1
Fx = 150 Hz
d. Gambar 4
fx 1
50 Hz 3
Fx = 16,6 Hz
B
A
Kesimpulan :
Pada pola Lissajous yang hanya terdiri dari suatu lingkaran saja
menunjukkan bahwa kedua gelombang tersebut mempunyai frekuensi yang sama.
Pola lissajous di atas condong ke kiri sehingga untuk menghitung beda fasenya
digunakan rumus:
Diketahui :
- A = 2,2 Div
- B = 2,4 Div
Jawab
A
θ = arc Sin
B
Sehingga , nilai beda fase yang diperoleh sebesar
2,2
θ = arc Sin 66,4
2,4
θ = 66,4
Kekurangan :
Harganya Relatif mahal, daripada alat ukur seperti Multimeter dan sejenisnya.
Pengamatan sinyal – sinyal listrik dengan osiloskop analog mempunyai
keterbatasan dalam perbandingan frekuensi antar sinyal – sinyal tersebut..
Osiloskop Digital
Kelebihan :
Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reability) lebih
baik, pemakain ruang yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih rendah.
Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak .
Jaringan digital ideal untuk komunikasi data yang semakin berkembang.
Teknologi digital memungkinkan pengenalan layanan-layanan baru.
Teknologi digital menyediakan kapasitas transmisi yang besar.
Kemampuan memproduksi sinyal yang lebih baik dan akurat.
Mempunyai reliabilitas yang lebih baik (noise lebih rendah akibat imunitas
yang lebih baik).
Fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik.
Kemampuan pemrograman yang lebih mudah.
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi
kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut: