I
Mohammad Agung Dirmawan
4 D4 ELIN A
1310161024
Renny Rakhmawati, S.T., M.T.
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja kapsitor bank.
2. Mahasiswa dapat menentukan nilai kapasitansi kapasitor untuk memperbaiki faktor
daya.
3. Mahasiswa dapat menganalisa efisiensi daya pada saat menggunakan kapasitor bank.
Kapasitor-kapasitor untuk perbaikan faktor daya dapat dihubungkan bintang atau delta
dengan jaringan (gambar 1). Tahanan-tahanan dalam diagram gambar dimaksudkan untuk
menekan arus-arus yang timbul pada saat kapasitor tersebut dihubungkan atau diputuskan.
Kapasitansi kapasitor yang diperlukan untuk hubungan delta tiga kali lebih kecil, karena itu
kapasitor untuk perbaikan faktor daya hampir selalu dihubungkan delta.
Kapasitor itu sendiri merupakan komponen yang penting karena mempunyai sifat-sifat :
- Dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu yang tidak tertentu.
- Dapat menahan arus searah (DC)
- Dapat melewatkan arus bolak-balik (AC)
Kapasitor terdiri dari dua buah pelat konduktor yang sejajar dan dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrika. Muatan didalam kedua pelat tersebut didistribusikan secara merata
keseluruh permukaan pelat. Fungsi dari bahan dielektrika itu adalah :
- Untuk memisahkan kedua pelat secara mekanis sehingga walaupun jaraknya sangat dekat
tetapi satu sama lain tidak saling berhubungan.
- Untuk memperbesar kemampuan kedua pelat didalam menerima tegangan.
- Untuk memperbesar nilai kapasitansi.
Dua kapasitor dapat dihubungkan secara paralel atau dan secara seri seperti gambar berikut
ini :
c c c c
(a) (b)
i
+ Vc -
1 R
e 2 3
+
C VR
E
Dalam pengisian (saklar pada posisi 1) elektron ditarik dari pelat atas oleh baterai
sehingga menghasilkan sejumlah muatan positif pada pelat atas dan muatan negatif pada pelat
bawah. Transfer elektron berlanjut sampai potensial pada kapasitor sama dengan ggl (E)
terpasang. Arus dalam rangkaian ditentukan oleh banyaknya muatan yang melalui luas
penampang kawat dalam periode waktu. Tegangan vc dapat ditentukan dengan :
Vc(t) = E (1 – e-1/RC)
dan
VR(1) = E.e-t/T
Tegangan VR dan arus Ic akan mencapai nol pada saat yang sama dan Vc mencapai E.
Sesudah tegangan kapasitor mencapai tegangan input E, kapasitor telah terisi penuh. Seperti
yang diperlihatkan pada gambar 4 kapasitor akan menahan muatannya selama periode waktu
yang ditentukan oleh kebocoran arusnya. Kemudian jika saklar dipindah ke posisi 2,
i
+ Vc -
1 R
2
e 3
+
C VR
E
+ Vc - + Vc -
R R
ic
3 3
+ ++++
C VR C VR = E
----
-
Elektron pada pelat negatif menuju pelat positif saat saklar ditutup. Kapasitor bekerja
sebagai sumber ggl sampai kosong (nol). Pernyataan matematik untuk arus Ic dan tegangan
Vc dan VR yaitu :
Vc(t) = E.e-t/T
E −1 /T
.e
Ic(t) = R = Vc(t)
VR(t) = E.e-t T = Vc(t)
Pengosongan lengkap terjadi pada lima konstanta waktu. Jika saklar gambar 6 dipindah
posisinya setiap lima konstanta waktu, bentuk gelombang untuk arus Ic dan tegangan Vc dan
VR seperti yang diperlihatkan pada gambar 7 berikut :
Dalam rangkaian-rangkaian listrik, daya merupakan suatu besaran yang penting. Pada
umumnya, kegunaan suatu peralatan listrik berhubungan dengan day keluaran yang
dihasilkan. Hampir setiap daya listrik yang dibangkitkan bentuk gelombangnya adalah
gelombang sinusoida atau gabungan sinusoida.
Ukuran daya yang sangat penting, terutama untuk arus dan tegangan berulang adalah daya
rata-rata. Daya rata-rata ini sama dengan kecepatan rata-rata tenaga yang diserap oleh suatu
unsur tidak bergantung pada waktu. Dalam suatu motor listrik, daya rata-rata yang diberikan
kepada motor menentukan keluarannya karena pengaruh roda gila pada motor tersebut
memperhalus variasi torsi yang berhubungan dengan daya sesaat yang diberikan pada katub-
katubnya.
+
AC
Z R jK
v=√2VSin( ωl +ϕ )
V sama dengan nilai efektif tegangan, dikenakan pada suatu rangkaian dengan impedansi
setara sebesar :
Z < θ = R + jX
Jika arus yang mengalir dalam rangkaian ini adalah :
i=√ 2 /Sinωt
Maka daya sesaat yang diberikan sumber tegangan pada rangkaian ini adalah :
Gambar 8 Gelombang tegangan, arus dan daya yang dilukis terhadap sumbu waktu.
Karena persamaan akan sama dengan nol jika diambil rata-ratanya, maka daya rata-rata
rangkaian tersebut adalah :
P = I2R
Dua unsur rangkaian lainnya, induktor dan kapasitor berpengaruh terhadap daya
sesaat tetapi tidak mempunyai andil dalam daya rata-ratanya. Jika arus yang melalui sebuah
inductor meningkat, maka tenaga yang diterima itu dipindahkan dari angkaian tersebut
menjadi medan magnet, tetapi tenaga itu akan dikembalikan lagi ke rangkaiannya jika arus
dalam rangkaian tersebut berkurang. Demikian pula halnya, jika tegangan antara suatu
kapasitor meningkat, maka tenaganya akan dipindahkan dari rangkaian menjadi medan listrik
dan akan dikembalikan lagi ke rangkaian tersebut jika tegangannya berkurang. Hubungan
antara tegangan, arus dalam inductor diperlihatkan dalam gambar 11 dan hubungan antara
tegangan, arus dan daya dalam kapasitor diperlihatkan dalam gambar 12 berikut ini :
Gambar 10 Grafik fungsi terhadap waktu dari tegangan, arus yang tertinggal dari tegangan
900 dan daya yang dihasilkannya.
Gambar 11 Grafik fungsi terhadap waktu dari tegangan, arus yang mendahului tegangan 900
dan daya yang dihasilkannya.
Daya rata-rata yang mengalir dalam kedua unsur reaktif ini sama dengan nol. Daya
dalam unsur reaktif menentukan kapasitas generator dan ukuran komponen rangkaian lain
yang menerima tenaga keluar masuk tersebut. Nilai maksimum daya keluar masuk dalam
unsur rangkaian reaktif yang didefenisikan sebagai Q :
Q = I2X
Daya tersebut juga disebut sebagai daya tanpa watt dan diukur dalam Volt Ampere Reaktif.
PRAKTIKUM
Tabel 1 (sebelum perbaikan cos φ)
Beban pf VL-N (Volt) I (A) S (kVA) Q (kVAR) P (kW)
1 motor 0,6 ind 197,6 106,1 62,78 51,53 39,19
2 motor 0,63 ind 196,4 199 78,56 116,54 94,54
pf Q
VL-N S P Efisiensi
BEBAN Targe I (A) (kVAR
Hasil (Volt) (kVA) (kW) (%)
t )
0,9
0,9 196,7 72,2 42,65 16,35 38,47 32,06
ind
1 motor
0,99
1 196,6 64,4 37,96 8,18 38,02 39,53
cap
0,89
0,9 196,6 145,8 86,31 39,28 76,92 25,93
ind
2 motor
0,94
1 197,2 139,2 82,49 26,79 76,88 29,217
cap
PERHITUNGAN
A. Beban 1 motor
Target cos φ = 0,9
62,78−42,65
Efisiensi= ×100 %=32,064 %
62,78
Target cos φ = 1
6 2,78−37,96
Efisiensi= × 100 %=39,534 %
6 2,78
B. Beban 2 motor
Target cos φ = 0,9
116,54−86,31
Efisiensi= ×100 %=25,939 %
116,54
Target cos φ = 1
11 6,54−82,49
Efisiensi= ×100 %=29,217 %
11 6,54
SIMULASI
Percobaan berjudul efisiensi daya pada kapasitor bank. Efisiensi daya dalam hal ini
bukanlah mengenai rugi-rugi daya melainkan penghematan daya ketika tanpa menggunakan
kapasitor dengan setelah dipasang kapasitor. Dalam perbaikan faktor daya kapasitor-kapasitor
dirangkai dalam suatu panel yang disebut capacitor bank. Praktikum ini dilakukan dengan
menggunakan modul BR6000 yang merupakan sebuah alat untuk mensimulasikan banyak
kapasitor yang harus terpasang agar sesuai target power faktor dengan beban yang berbeda-
beda. Setting yang dipilih adalah auto, yaitu pensaklaran kapasitor berjalan secara otomatis
sesuai dengan target yang diharapkan. Namun alat ini memiliki beberapa kekurangan yakni
tidak ditampilkannya nilai kapasitansi dari kapasitor hanya ada indikator lampu yang menyala
mewakili banyaknya kapasitor yang terpasang serta beban yang digunakan hanya bisa
memilih dari yang disediakan pada alat tersebut.Daya yang diamati adalah daya semu (S)
yang terdiri dari daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Praktikum dilakukan dengan dua tahap
yakni pengecekan nilai cos phi sebelum dan setelah diberi kapasitor dengan beban yang
berbeda yakni beban 1 motor dan beban 2 motor.
Berdasarkan tampilan pada BR6000 ketika sistem diberi beban 1 motor, cos phi akan
turun menjadi 0,6 induktif dengan konsumsi daya reaktif sebesar 51,53 kVAR sedangkan
pada saat menggunakan beban 2 motor cos phi berubah menjadi 0,63 induktif dengan
konsumsi daya rektif yang semakin besar yaitu 116,54 kVAR. Pada saat beban 1 motor nilai
power faktor cenderung lebih kecil daripada menggunakan 2 motor hal ini dapat terjadi
karena beberapa susunan dapat membuat nilai cos phi semakin baik, namun karena
keterbatasan alat tidak dapat diketahui susunan yang terpasang pada alat hanya ada indikator
lampu sebagai penanda beban yang terpasang.
Pada tabel 2 menunjukan hasil setelah dilakukan perbaikan cos phi dengan target yang
berbeda pada masing-masing beban yakni target cos phi 0,9 dan cos phi 1. Arus yang
mengalir ke beban menjadi lebih kecil dibandingkan tanpa menggunakan kapasitor bank.
Selain itu, konsumsi daya reaktif yang awalnya cukup tinggi menjadi turun. Sehingga dari
penurunan daya semu (S) yang terjadi dapat dihitung efisisensi daya dan penggunaan
kapasitor bank sebagai PFC yaitu dengan rumus berikut :
KVA tnpa C−KVA dgnC
Efisiensi= ×100 %
KVA tanpa C
Dapat diketahui bahwa ketika beban yang terpasang hanya 1 motor target cos phi dapat
terpenuhi namun ketika beban diubah menjadi 2 motor target cos phi tidak terpenuhi dengan
baik. Misal target cos phi 1 hanya bisa tercapai 0,94.
Selanjutnya hasil percobaan dikonfirmasi dengan simulasi PSIM dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh dari penambahan kapasitor pada rangkaian dengan lebih rinci disertai
nilai kapasitansi dan beban yang terpasang. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa setelah
ditambah dengan komponen kapasitor, power factor pada sistem meningkat yang semula
Pf=0.565, menjadi Pf=0.952 setelah dipasang kapasitor bank. Selain itu kebutuhan daya juga
berkurang yang mulanya S= 1322.5735 VA dan P= 747.59288 Watt, setelah dipasang
kapasitor bank menjadi S= 784.48096 VA dan P= 784.48096 Watt.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil simulasi dan juga analisa hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa
1. Kapasitor bank berfungsi untuk memperbaiki power faktor dari sebuah sistem
kelistrikan.
2. Kapasitor bank mampu mensupply daya (Q) beban dan mengurangi arus yang
mengalir ke beban.
3. Pemasangan kapasitor bank meningkatkan power faktor sehingga konsumsi daya
dapat lebih kecil dibanding sebelum dipasang kapasitor bank.
4. Nilai kapsitansi kapasitor yang dipasang harus sesuai dengan kebutuhan daya beban
yang terpasang apabila tidak sesuai justru akan merugikan.