Anda di halaman 1dari 14

JOB 5 : RANGKAIAN SERI PARALEL

1. Tujuan
Setelah selesai melakukan praktikum, diharapkan dapat :

• Menentukan nilai hambatan pengganti total dari suatu rangkaian seri, paralel dan
kombinasi seri paralel.

• Menerangkan hubungan antara tegangan dan arus pada masing-masing hambatan.

2. Pendahuluan
2.1. Rangkaian Seri

Rangkaian listrik seri terdiri dari dua atau lebih hambatan-hambatan yang dirangkai/
dihubungkan secara seri seperti diperlihatkan pada Gambar 2.1.

R3
A A A

I1 I2 I3

V1 V2 V3

Gambar 2.1 Rangkaian Listrik Seri

Berdasarkan hukum Kirchoff dan hukum Ohm :


I1 = I2 = I3 = I
V1 + V2 + V3 = Vtotal
V=I.R
I1 . R1 + I2 . R2 + I3 . R3 = Vtotal
I ( R1 + R2 + R3 ) = Vtotal

I . Rtotal = Vtotal

Rtotal = R1 + R2 + R3

2.2. Rangkaian Paralel

Rangkaian listrik paralel terdiri dari dua atau lebih hambatan-hambatan yang dirangkai/
dihubungkan secara paralel seperti diperlihatkan pada Gambar 2.2.

I1 R 1
A

It I2 R 2
A A

I3 R 3
A
E

Gambar 2.2. Rangkaian Listrik Paralel

Berdasarkan hukum Kirchof dan Ohm :


Itot = I1 + I2 + I3

V=I.R

V = V1 = V2 = V3

2.3. Rangkaian Seri Paralel

Rangkaian listrik seri paralel terdiri dari hambatan-hambatan yang dihubungkan secara
kombinasi seri dan paralel seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3. Hambatan pengganti total
dari rangkaian kombinasi seri paralel dihitung secara bertahap bagian perbagian dari
rangkaian tersebut menggunakan rumus rangkaian seri dan rumus rangkaian paralel.

R5

R3

R1 R2

R4

Gambar 2.3. Hambatan Hubungan Seri Paralel


Hambatan pengganti total dari rangkaian kombinasi seri paralel dihitung secara
bertahap bagian perbagian sebagai beikut :

𝑹𝑷𝟐 = 𝑹𝟐+ 𝑹𝑷𝟏

𝑹𝑻 = +𝑹𝑷𝟑

3. Peralatan dan Bahan

No Nama Jumlah
1 Power Supply DC 1
2 Multimeter Analog 1
3 Multimeter Digit 1
4 Resistor
- 47 Ω 1
- 56 Ω 2
- 82 Ω 1
- 100 Ω 4
- 150 Ω 3
1
- 220 Ω
1
- 390 Ω
5 Kabel penghubung 10

4. Gambar Kerja
R 1 = 5 6 o hm R 2 = 1 00 oh m R3 = 82 ohm

A A A

I1 I2 I3

R4 = 5 6 o h m

Gambar 4.1. Pengukuran Arus dan Tegangan pada Rangkaian Seri

R 1 = 100 ohm R 2 = 200 ohm R 3 = 470 ohm


100 ohm 100 ohm

Ω R4 = 100 ohm
Gambar 4.2. Pengukuran Hambatan Pengganti dari Rangkaian Seri

R 1 = 150 ohm
A

R 2 = 1 5100
0 oohm
hm
A

R 3 = 82 ohm
A A
E
V

Gambar 4.3. Pengukuran Arus dan Tegangan pada Rangkaian Paralel


R 1 = 1 0150
0 Oohm
H M

R 2 = 100 ohm

R 3 = 82 ohm

Gambar 4.4. Pengukuran Hambatan Pengganti dari Rangkaian Paralel

R3=220Ω
A3
R2=47Ω R2=100Ω
A1 A2
R4=390Ω
A4

Gambar 4.5. Pengukuran Arus dan Tegangan pada Rangkaian Seri Paralel
R3=220Ω
A3
R2=47Ω R2=100Ω
A1 A2
R4=390Ω
A4

V
Ω

Gambar 4.6. Pengukuran Hambatan Pengganti dari Rangkaian Seri Paralel

5. Langkah Kerja
1. Buatlah rangkaian seri seperti Gambar 4.1
2. Hidupkan catu daya dan atur tegangan menjadi 4 volt.
3. Ukurlah tegangan dan arus pada masing-masing hambatan dan catat pada Tabel
6.1.
4. Naikkan tegangan catu daya seperti pada Tabel 6.1 dan catat hasilnya.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk beban R1 = R2 = R3 = R4 = 100 Ω dan catat pada
Tabel 6.2.

6. Buatlah rangkaian seri seperti pada Gambar 4.2.


7. Ukurlah nilai hambatan total menggunakan Ohmmeter dan catat hasilnya.
8. Buatlah rangkaian paralel seperti pada Gambar 4.3.
9. Hidupkan catu daya dan atur tegangan menjadi 4 volt
10. Ukurlah tegangan dan arus pada masing-masing hambatan dan catat pada Tabel
6.3.
11. Naikkan tegangan catu daya seperti pada Tabel 6.3. dan catat hasilnya.
12. Ulangi langkah 10 dan 11 untuk beban R1 = R2 = R3 = 150 Ω dan catat hasilnya
pada Tabel 6.4.

13. Buatlah rangkaian paralel seperti pada Gambar 4.4.


14. Ukurlah nilai hambatan total menggunakan Ohmmeter dan catat hasilnya.
15. Buatlah rangkaian seri paralel seperti pada Gambar 4.5.
16. Hidupkan catu daya dan atur tegangan menjadi 4 volt
17. Ukurlah tegangan dan arus pada masing-masing hambatan dan catat pada Tabel
6.5.
18. Naikkan tegangan catu daya seperti pada Tabel 6.5. dan catat hasilnya.
19. Ulangi langkah 17 dan 18 untuk beban R1 = R2 = R3 = R4 = 100 Ω dan catat pada
Tabel 6.6.

20. Buatlah rangkaian seri paralel seperti pada Gambar 4.6.


21. Ukurlah nilai hambatan total menggunakan Ohmmeter dan catat hasilnya.

6. Lembar Kerja

Tabel 6.1.

Tegangan Arus dan Tegangan pada Hambatan


Catu Daya
R1 = 56 Ω R2 = 100 Ω R3 = 82 Ω R4 = 56 Ω
(Volt)
I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt)

4 13 0,7 13 1,34 13 1,1 13 0,9

8 27 1,5 27 2,8 27 2,2 27 1,6

12 40 2,3 40 4,1 40 3,3 40 2,4


Tabel 6.2

Tegangan Arus dan Tegangan pada Hambatan


Catu Daya
R1 = 100 Ω R2 = 100 Ω R3 = 100 Ω R4 = 100 Ω
(Volt)
I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt)

4 10 1 10 1 10 1 10 1

8 20 2 20 2 20 2 20 2

12 30 3 30 3 30 3 30 3

Tabel 6.3.

Tegangan Arus dan Tegangan pada Hambatan


Catu Daya
R1 = 150 Ω R2 = 100 Ω R3 = 82 Ω Arus
(Volt) total
(mA)
I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt)

4
27 4 39 4 49 4 115
8
54 8 79 8 100 8 233
12
75 12 111 12 141 12 327

Tabel 6.4

Tegangan Arus dan Tegangan pada Hambatan


Catu Daya
R1 = 150 Ω R2 = 150 Ω R3 = 150 Ω Arus
(Volt) total
(mA)
I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt)

4
27 4 25 4 26 4 78
8
54 8 52 8 53 8 159
12
74 12 72 12 73 12 219
Tabel 6.5.

Tegangan dan Arus pada Hambatan


Tegangan R1= 47 Ω R2= 100 Ω R3= 220 Ω R4= 390 Ω
Catu Daya
V I V I V I V I
(Volt) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA)
4 0,664 14 1,426 14 1,934 9 1,934 5

8 1,333 28 2,855 28 3,86 17 3,86 10

12 2 43 4,25 43 5,76 27 5,76 15

Tabel 6.6.

Tegangan dan Arus pada Hambatan


Tegangan
Catu Daya R1= 100 Ω R2=100 Ω R3= 100 Ω R4= 100 Ω

(Volt) V I V I V I V I
(Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA)
4 1,6 15 1,6 15 0,8 7 0,8 7

8 3,1 31 3,3 31 1,6 16 1,6 16

12 4,7 47 4,9 47 2,4 23 2,4 23


7. Pertanyaan dan Tugas

1. Terangkan hubungan tegangan total dengan tegangan pada masing-masing


hambatan pada rangkaian seri dan pada rangkaian paralel.

2. Terangkan hubungan arus total dengan arus pada masing-masing hambatan pada
rangkaian seri dan pada rangkaian paralel.

3. Jelaskan nilai hambatan total berdasarkan teori dibandingkan dengan nilai hasil
dari pengukuran menggunakan Ohmmeter baik untuk rangkaian seri maupun
rangkaian paralel dari nilai hambatan-hambatan yang semuanya sama maupun
berbeda.

4. Dalam rangkaian paralel, bagaimana hubungan antara nilai hambatan total dengan
nilai hambatan yang paling kecil (bila nilai hambatan-hambatan yang
dihubungkan paralel itu berbeda)? Buktikan kondisi itu untuk nilai yang berbeda
dua kali (hambatan yang satu nilai resistansinya dua kali lebih besar dari
hambatan yang lainnya), juga untuk nilai hambatan paralel yang sama.

5.Berikan kesimpulan

8. Jawaban
1. Pada rangkaian seri besar tegangan pada masing-masing hambatan
berbeda-beda tergantung berapa besar hambatan di rangkaian tersebut, dimana
tegangan total pada rangkaian seri merupakan jumlah keseluruhan dari tegangan
pada tiap-tiap hambatan pada rangkaian
Vtotal = V1 + V2 + V3

Sedangkan pada rangkaian paralel besar tegangan pada masing-masing hambatan adalah
sama walaupun besar hambatan pada rangkaian berbeda-beda, dimana tegangan total
sama dengan tegangan pada tiap hambatan.

V = V1 = V2 = V3

2. Pada rangkain seri besar arus yang mengalir pada setiap hambatan adalah
sama walaupun besar hambatan pada rangkaian berbeda-beda, dimana arus total
sama dengan arus yang mengalir pada tiap-tiap hambatan
I = I1 = I2 = I3

Sedangkan pada rangkaian paralel besar arus yang mengalir pada setiap hambatan
berbeda beda tergantung berapa besar hambatan di rangkaian tersebut, dimana arus total
merupakan jumlah keseluruhan dari arus pada tiap-tiap hambatan pada rangkain.

Itot = I1 + I2 + I3

3. Nilai hambatatan total pada rangkain seri yaitu Rt = R1 + R2 + R3


sedangkan pada rangkain paralel yaitu 𝟏/𝑹𝒕 = 𝟏/𝑹𝟏 + 𝟏/𝑹𝟐 + 𝟏/𝑹𝟑 diamana
apabila berdasarkan teori hambatan total selalu benar sesuai rumus, sedangkan
nilai hambatan total hasil pengukuran tidak selalu sesuai dengan perhitungan teori
di karenakan adanya beberapa rugi-rugi tegangan, kesalahan pada pembacaan,
maupun ketelitian pembacaan alat ukur/ ohmmeter.

4. Hubungan antara hambatan total dengan nilai hambatan yang paling kecil
pada rangkain parallel yaitu nilai hambatan total selalu lebih kecil dari pada nilai
hambatan yang paling kecil pada rangkaian paralel contoh
5. Kesimpulan dari pratikum yaitu karakteristik rangkaian seri sebagai
pembagi tegangan, dimana tegangan berbeda dan kuat arus sama, sedangkan
rangkaian paralel sebagai pembagi kuat arus, dimana kuat arus berbeda sedangkan
tegangan sama
Rangkain seri :
Vt = V1 + V2 + V3
I = I1 = I2 = I3
Rangkain paralel :
V = V1 = V2 = V3
It = I1 + I2 + I3

Nama Kelompok 6 :

1. Refaldy 20
2. Rizal Dwi S 21
3. Tsania Monika 22
4. Yaniar Naufal Z 23

Anda mungkin juga menyukai