Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN JOBSHEET 5

PRAKTIKUM LISTRIK DASAR


‘RANGKAIAN SERI PARALEL

Disusun oleh :
Kelas LT 1B Kelompok 4

1. Halim Muhammad Askari 3.31.18.1.11


2. Karina Febrianti 3.31.18.1.12
3. Kukoh Aji Saputra 3.31.18.1.13
4. Wahyu Jati Oktaviandy 3.31.18.1.23

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK JURUSAN


TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI
SEMARANG
2019
JOB 5 : RANGKAIAN SERI PARALEL

1. Tujuan
Setelah selesai melakukan praktikum, diharapkan dapat :

 Menentukan nilai hambatan pengganti total dari suatu rangkaian seri, paralel dan
kombinasi seri paralel.
 Menerangkan hubungan antara tegangan dan arus pada masing-masinghambatan.

2. Pendahuluan
2.1. Rangkaian Seri

Rangkaian listrik seri terdiri dari dua atau lebih hambatan-hambatan yang dirangkai/
dihubungkan secara seri seperti diperlihatkan pada Gambar 2.1.

R3
A A A

I1 I2 I3

V1 V2 V3

Gambar 2.1 Rangkaian Listrik Seri

Berdasarkan hukum Kirchoff dan hukum Ohm :


I1 = I2 = I3 = I
V1 + V2 + V3 = Vtotal
V=I.R
I1 . R1 + I2 . R2 + I3 . R3 = Vtotal
I ( R1 + R2 + R3 ) =Vtotal

I . Rtotal = VtotalRtotal

= R1 + R2 + R3
2.2. Rangkaian Paralel

Rangkaian listrik paralel terdiri dari dua atau lebih hambatan-hambatan yang dirangkai/
dihubungkan secara paralel seperti diperlihatkan pada Gambar2.2.

I1 A R1

R2
A It I2 A

I3 A R3
E

Gambar 2.2. Rangkaian ListrikParalel

Berdasarkan hukum Kirchof dan Ohm :

Itot = I1 + I2 + I3

V=I.R
𝑽 𝑽𝟏 𝑽𝟐 𝑽𝟑
= + +
𝑹𝒕 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑

V = V1 = V2 = V3
𝑽 𝟏
=V(𝟏 + +𝟏)
𝑹𝒕 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑

𝟏 𝟏 𝟏 𝟏
= + +
𝑹𝒕 𝑹𝟏 𝑹𝟐 𝑹𝟑
2.3. Rangkaian Seri Paralel

Rangkaian listrik seri paralel terdiri dari hambatan-hambatan yang dihubungkan secara
kombinasi seri dan paralel seperti diperlihatkan pada Gambar 2.3. Hambatan pengganti total
dari rangkaian kombinasi seri paralel dihitung secara bertahap bagian perbagian dari
rangkaian tersebut menggunakan rumus rangkaian seri dan rumus rangkaian paralel.

R5

R3

R1 R2

R4

Gambar 2.3. Hambatan Hubungan Seri Paralel

Hambatan pengganti total dari rangkaian kombinasi seri paralel dihitung secara
bertahap bagian perbagian sebagai beikut :

𝑹𝟑×𝑹𝟒
𝑹𝑷𝟏 = 𝑹𝟑//𝑹𝟒 =
𝑹𝟑+𝑹 𝟒

𝑹𝑷𝟐 = 𝑹𝟐+ 𝑹𝑷𝟏


𝑹𝟓×𝑹𝑷𝟐
𝑹𝑷𝟑 = 𝑹𝟓//𝑹𝑷𝟐 =
𝑹𝟓+𝑹 𝑷𝟐

𝑹𝑻 = 𝑹𝟏+𝑹𝑷𝟑
3. Peralatan danBahan

No Nama Jumlah
1 Power Supply DC 1
2 Multimeter Analog 1
3 Multimeter Digit 1
4 Resistor
- 47Ω 1
- 56Ω 2
- 82Ω 1
- 100Ω 4
- 150Ω 3
- 220Ω 1
- 390Ω 1
5 Kabel penghubung 10

4. Gambar Kerja

R1 = 56 ohm R2 = 100 ohm R3 = 82 ohm

A A A

I1 I2 I3

R4 = 56 ohm

Gambar 4.1. Pengukuran Arus dan Tegangan pada Rangkaian Seri


R1 = 100 ohm R2 = 100 ohm R3 = 100 ohm

Ω R4 = 100 ohm

Gambar 4.2. Pengukuran Hambatan Pengganti dari Rangkaian Seri

Gambar 4.3. Pengukuran Arus dan Tegangan pada Rangkaian Paralel


R1 = 150 OHM

R2 = 100 ohm

R3 = 82 ohm

Gambar 4.4. Pengukuran Hambatan Pengganti dari Rangkaian Paralel

R3=220Ω
A3
R2=47Ω R2=100Ω
A1 A2
R4=390Ω
A4

Gambar 4.5. Pengukuran Arus dan Tegangan pada Rangkaian Seri Paralel
R3=220Ω
A3
R2=47Ω R2=100Ω
A1 A2
R4=390Ω
A4

Gambar 4.6. Pengukuran Hambatan Pengganti dari Rangkaian Seri Paralel

5. LangkahKerja
1. Buatlah rangkaian seri seperti Gambar4.1
2. Hidupkan catu daya dan atur tegangan menjadi 4volt.
3. Ukurlah tegangan dan arus pada masing-masing hambatan dan catat pada Tabel
6.1.
4. Naikkan tegangan catu daya seperti pada Tabel 6.1 dan catathasilnya.
5. Ulangi langkah 3 dan 4 untuk beban R1 = R2 = R3 = R4 = 100 Ω dan catat pada
Tabel6.2.
6. Buatlah rangkaian seri seperti pada Gambar 4.2.
7. Ukurlah nilai hambatan total menggunakan Ohmmeter dan catathasilnya.
8. Buatlah rangkaian paralel seperti pada Gambar4.3.
9. Hidupkan catu daya dan atur tegangan menjadi 4volt
10. Ukurlah tegangan dan arus pada masing-masing hambatan dan catat pada Tabel
6.3.
11. Naikkan tegangan catu daya seperti pada Tabel 6.3. dan catathasilnya.
12. Ulangi langkah 10 dan 11 untuk beban R1 = R2 = R3 = 150 Ω dan catat hasilnya
pada Tabel6.4.
13. Buatlah rangkaian paralel seperti pada Gambar4.4.
14. Ukurlah nilai hambatan total menggunakan Ohmmeter dan catathasilnya.
15. Buatlah rangkaian seri paralel seperti pada Gambar4.5.
16. Hidupkan catu daya dan atur tegangan menjadi 4volt
17. Ukurlah tegangan dan arus pada masing-masing hambatan dan catat pada Tabel
6.5.
18. Naikkan tegangan catu daya seperti pada Tabel 6.5. dan catathasilnya.
19. Ulangi langkah 17 dan 18 untuk beban R1 = R2 = R3 = R4 = 100 Ω dan catat pada
Tabel6.6.
20. Buatlah rangkaian seri paralel seperti pada Gambar4.6.
21. Ukurlah nilai hambatan total menggunakan Ohmmeter dan catathasilnya.

6. Lembar Kerja

Tabel 6.1.

Tegangan Arus dan Tegangan pada Hambatan


Catu Daya R1 = 56 Ω R2 = 100 Ω R3 = 82 Ω R4 = 56 Ω
(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt)

4 13,37 0,764 13,40 1,34 13,35 1,08 13,40 0,74

8 26,82 1,534 26,82 2,69 26,80 2,20 26,80 1,474

12 40 2,312 40,3 4,07 43,8 3,319 43,8 2,249

Tabel 6.2

Tegangan Arus dan Tegangan pada Hambatan


Catu Daya R1 = 100 Ω R2 = 100 Ω R3 = 100 Ω R4 = 100 Ω
(Volt)
I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt) I(mA) V(Volt)

4 9,88 0,975 9,85 1,017 9,88 0,989 9,65 1,01

8 19,70 1,989 19,67 2,01 19,73 1,9 19,67 2,02

12 32,11 3,20 32,18 3,30 32,10 3,20 32,15 3,30


Tabel 6.3.

Arus dan Tegangan pada Hambatan


Tegangan
Catu Daya R1 = 150 Ω R2 = 100 Ω R3 = 82 Ω Arus
total
(Volt)
I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) (mA)

4 0,11 3,68 0,6 3,65 0,78 3,67 1,49

8 0,21 7,7 1,18 7,71 1,45 7,73 2,84

12 0,29 11,9 1,17 11,91 1,85 11,85 3,31

Tabel 6.4

Arus dan Tegangan pada Hambatan


Tegangan
Catu Daya R1 = 150 Ω R2 = 150 Ω R3 = 150 Ω Arus
total
(Volt)
I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) I (mA) V (Volt) (mA)

4 0,26 4 0,26 4 0,26 4 0,78

8 0,55 8 0,55 8 0,55 8 1,65

12 0,85 11,98 0.85 11,98 0,85 11,98 2,55

Tabel 6.5.

Tegangan dan Arus pada Hambatan


Tegangan R1= 47 Ω R2= 100 Ω R3= 220 Ω R4= 390 Ω
Catu Daya
V I V I V I V I
(Volt) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA)
4 0,6 14 1,4 14 1,9 14 1,9 14

8 1,32 30 2,86 30 3,84 30 3,84 30

12 1,95 42 4,98 42 5,76 42 5,76 42


Tabel 6.6.

Tegangan dan Arus pada Hambatan


Tegangan
Catu Daya R1= 100 Ω R2=100 Ω R3= 100 Ω R4= 100 Ω

(Volt) V I V I V I V I
(Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA) (Volt) (mA)
4 1,6 15 1,6 15 0,8 7 0,8 7

8 3,23 32 3,23 32 1,65 15 1,65 15

12 4,85 48 4,85 48 2,5 24 2,5 24

7. Analisa data hasil percobaan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa pada rangkaian seri, apabila nilai
masing-masing resistor pada rangkaian bernilai besar maka nilai R total semakin besar dan nilai
arus listrik semakin kecil.
Pada rangkaian Paralel nilai R pengganti akan lebih kecil dari resistor terkecil, pada percobaan
tersebut terdapat beberapa perbedaan nilai yang dihitung menggunakan rummus hukum ohm
dengan yang diukur menggunakan multimeter. Hal ini terjadi karena kondisi resistor yang
mempunyai toleransi nilai R.

8. Pertanyaan danTugas

1. Terangkan hubungan tegangan total dengan tegangan pada masing-masing


hambatan pada rangkaian seri dan pada rangkaianparalel.

Jawab : Pada rangkaian seri tegangan pada setiap resistor berbeda tergantung
berapa besar nilai hambatannya namun harga tegangan disetiap resistor tersebut
jika dijumlahkan sama dengan tegangan total (tegangan sumber),

Sedangkan, pada rangkaian paralel tegangan pada setiap resistor harganya adalah
sama dengan tegangan total (tegangan sumber).

2. Terangkan hubungan arus total dengan arus pada masing-masing hambatan pada
rangkaian seri dan pada rangkaian paralel.
Jawab : Pada rangkaian seri arus yang mengalir pada tiap resistor nilainya adalah
sama dengan arus total,
Sedangkan pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap resistor
berbeda, besarnya nilai hambatan mempengaruhi nilai dari arus tersebut dan jika
arus pada setiap resistor dijumlahkan nilainya adalah sama dengan arus total.

3. Jelaskan nilai hambatan total berdasarkan teori dibandingkan dengan nilai hasil
dari pengukuran menggunakan Ohmmeter baik untuk rangkaian seri maupun
rangkaian paralel dari nilai hambatan-hambatan yang semuanya sama maupun
berbeda.
Jawab : Secara teori nilai hambatan total pada rangkaian seri dapat dihitung
dengan cara Rtot = R1 + R2 + .... Rn untuk rangkain seri yang mempunyai nilai
resistor berbeda
R1=56 Ω , R2=100 Ω , R3=82 Ω , R4=56 Ω
RTOT = R1+R2+R3+R4
= 56+100+82+56
= 294 Ω
R totalnya adalah 294 ohm,
sedangkan untuk nilai resistor yg sama
R1=100Ω , R2=100Ω , R3=100Ω , R4=100Ω
RTOT = R1+R2+R3+R4
= 100+100+100+100
= 400 Ω
R totalnya adalah 400 ohm.

Secara teori nilai hambatan total pada rangkaian paralel dapat dihitung dengan

cara untuk rangkaian paralel yang mempunyai nilai


resistor berbeda
R1=150 Ω , R2=100Ω , R3=82Ω
Rtot = 1/{(1/R1)+(1/R2)+(1/R3)}
=1/{(1/150)+(1/100)+(1/82)}
= 34,65 Ω
R totalnya adalah 34,65 ohm,
sedangkan untuk nilai resistor yang sama
R1=150 Ω , R2= 150 Ω , R3=150 Ω
Rtot = 1/{(1/R1)+(1/R2)+(1/R3)}
=1/{(1/150)+(1/150)+(1/150)}
= 50 Ω
R totalnya adalah 50 ohm.
Dari pengukuran menggunakan Ohmmeter pada rangkaian seri yang nilai
hambatannya sama maupun berbeda, R totalnya bernilai sedikit berbeda
berdasarkan perhitungan teori karena resistor mempunyai nilai toleransi.

Dari pengukuran menggunakan Ohmmeter pada rangkaian paralel yang nilai


hambatannya sama maupun berbeda, R totalnya juga bernilai sedikit berbeda
berdasarkan perhitungan teori karena resistor mempunyai nilai toleransi

4. Dalam rangkaian paralel, bagaimana hubungan antara nilai hambatan total dengan
nilai hambatan yang paling kecil (bila nilai hambatan-hambatan yang
dihubungkan paralel itu berbeda)? Buktikan kondisi itu untuk nilai yang berbeda
dua kali (hambatan yang satu nilai resistansinya dua kali lebih besar dari
hambatan yang lainnya), juga untuk nilai hambatan paralel yangsama.
Jawab :pada rangkaian paralel nilai hambatan total bernilai lebih kecil
dibandingkan dengan nilai pada tiap resistor sekalipun itu resistor terkecil,
misal
R1=300Ω , R2=1500Ω , R3=150Ω, Rtot?
Rtot = 1/{(1/R1)+(1/R2)+(1/R3)}
= 1/{(1/300)+(1/150)+(1/150)}
= 1/{(1/300)+(2/300)+(2/300)}
= 1/(5/300)
= 300/5
Rtot = 60 Ω
Terbukti bahwa hambatan total pada rangkaian paralel nilainya lebih kecil
dibandingan dengan nilai pada masing masing resistor.

5. Berikan kesimpulan !

Jawab : Dari hasil praktikumyang telah kami lakukan dapat disimpulkan :

a) Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen (R) listrik disusun
secara sejajar sehingga arus yang mengalir pada setiap komponen sama, tetapii
tegangannya berbeda.
b) Rangkain paralel adalah rangkaian listrik dimana komponen-komponen (R) listriknya
disusun secara berderet sehingga tegangan pada setiap komponennya adalah sama, tetapi
nilai pada arus listrik yang mengalir pada tiap hambatannya berbeda di pengaruhi
besarnya nilai resistor.

c) Rangkaian Seri-Paralel merupakan rangkaian listrik gabungan dari rangkaian listrik seri
dan rangkaian listrik paraleluntuk mencari besarnya nilai hambatan total dapat
dilakukandengan menghitungbesarnya hambatan pada tiap model rangkaian(rangkaian
seri dan rangkaian paralel) selanjutnya menjumlahkan hambatan gabungan dari kedua
model rangkaian.

d) Semakian besar nilai tahanan maka semakin kecilnilai arusnya, begitu juga sebaliknya.

e) Jumlah arus yang masuk pada rangkaian paralel, merupakan jumlah arus yang mengalir
pada rangkaian seri.

Anda mungkin juga menyukai