RANGKAIAN ELEKTRIK
LABORATORIUM
MIPA MAHASISWA PSRE
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
MODUL I
HUKUM OHM
1.1. Tujuan
1.3 Referensi
Buku “Rangkaian Listrik I” dan “Rangkaian Listrik II” oleh William Hayt
atau Budiono Mismail
1.4 Pendahuluan
listrik dan elektronika untuk mengatur besar arus yang mengalir. Dalam
oleh persamaan :
V=I*R
2. Ulangi langkah kedua dengan nilai hambatan diubah menjadi 10K Ohm!
Periksalah kondisi lampu!
2
4
6
8
10
2
4
6
8
10
1.10 Grafik
1.11 Kesimpulan
MODUL 2
HUKUM KIRCHOFF
A. Analisa Loop E1 E2
i1 i2 i3
R1 Loop 1R2 Loop 2 R3
i1 = R2 ( E1 + E2 ) + R3 E1 dan i2 = R1 E2 − R3 E1
R1 .R2 + R1 .R3 + R2 .R3 R1 .R2 + R1 .R3 + R2 .R3
1. Catu Daya.
2. Resistor.
3. Multimeter.
4. Kabel Penghubung.
A. Analisa Loop
2.1 Susun rangkaian seperti pada gambar 1.
2.2 Ukur masing-masing tegangan sumber.
2.3 Ukur tegangan pada ujung-ujung R1, R2, dan R3.
2.4 Ukur arus pada setiap masukan R1, R2 dan R3.
2.5 Ulangi tahap 4, jika sumber tagangan dibalik.
Sutrisno, Tan Ik Gie, Seri Fisika Dasar, Listrik Magnet, Penerbit ITB, 1983
maka: Vab = VR1 + VR2 + VR3 = i.R1 + i.R2 + i.R3, atau Vab = i.(R1 + R2 + R3)
R1
a i b
R2
R3
E
Gambar 2. Rangkaian Hambatan Paralel
Dalam gambar 2, ketiga hambatan dikatakan rangkaian paralel
i = i 1 + i 2 + i3 = V
+
V
+
V , atau i = V 1 1 1
R1 R2 R3 R + R + R
1 2 3
1. Catu Daya.
2. Resistor.
3. Multimeter.
4. Kabel Penghubung.
Aa b c d
R L
C
• • • •
a b c d
V
A
1. Tentukan harga Vrms, untuk a-b, b-c dan c-d yang berubah dengan kenaikkan
frekuensi.
3. Tinjau harga Irms sebagai fungsi kenaikkan frekuensi. Pada frekuensi berapa
Pendahuluan
Bentuk umum dari pengolahan sinyal (signal processing) yaitu
perubahan sinyal masukan menjadi frekuensi keluaran yang sebanding
dengan harga komponen yang digunakan. Signal processing dalam hal ini
menggunakan tapis, tapis yang ideal di ilustrasikan pada gambar 3.1
dibawah ini.
High pass filter yang ideal akan meloloskan semua frekuensi diatas frekuensi
patah fx dan tanpa pelemahan serta akan menahan semua frekuensi dibawah
fx. Low pass filter akan melakukan hal sebaliknya, dan bandpass filter hanya
melewatkan frekuensi diantara fo 2 . Sebuah notch atau band reject filter adalah
komplemen dari bandpass filter. Filter yang tidak ideal tidak akan
memperlihatkan grafik yang menurun secara tajam (seperti pada
gambar 3.1). contoh rangkaian filter lolos rendah yang pernah anda
pelajari di elektronika dasar dapat dilihat pada gambar 3.2
Gambar tapis aktif lolos rendah diperlihatkan pada gambar 3.3. bentuknya identik
dengan rangkaian integrator biasa kecuali pada penambahan resistor Rb, biasanya
harga Rb sangat tinggi. Penguatan ada rangkaian merupakan fungsi dari frekuensi.
Perhatikan gambar 3.3
3.a.2 Tapis Aktif Lolos Tinggi (Active High Pass Filter)
a. Tapis Aktif Lolos Rendah (Active Low Pass Filter) orde Satu
1. Susun rangkaian tapis lolos rendah orde satu (pastikan anda menyusunnya
dengan benar)!
b. Tapis Aktif Lolos Tinggi (Active High Pass Filter) orde Satu
1. Susun rangkaian tapis lolos tinggi orde satu (pastikan anda menyusunnya
dengan benar)!
2. Tata cara penyusunan rangkaian identik dengan tapis lolos rendah !!
(lihat urutan pada 4.1.2)
3. Pada masukan (input) high pass filter berilah input berilah input sekitar
500mVpp menggunakan sinyal generator dan sapulah dengan frekuensi yang
berbeda-beda mulai dari 100 Hz hingga 100 KHz, untuk di sekitar frekuensi
kerja, buatlah agak rapat! Dokumentasikan frekuensi, penguatan dan amplitudo
input maupun output! (buatlah dalam bentuk tabel )!
Pendahuluan
Sama halnya dengan filter orde 1, filter orde 2 juga pada dasarnya terdiri dari
low pass dan high pass filter. Tanggapan amplitudo pada filter orde 2 ini
menghasilkan titik kerja dengan kemiringan 12 dB/oktaf.
3.b.1 Tapis Aktif Lolos Rendah (Active low Pass Filter)
Suatu bentuk filter aktif lolos rendah yang sering digunakan orang adalah
seperti yang dilukiskan pada gambar dibawah ini.