Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM

FISIKA DASAR II
“Percobaan E-1 Hukum Ohm”
Disusun Oleh:
BAGUS PERDANA
NIM:
2020250032

LABORATORIOM FISIKA FAKULTAS


TEKNIK
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum fisika dasar II dengan judul


percobaan “Percobaan E-1 Hukum Ohm ”. Praktikum ini
dilaksanakan di Laboratorium Fisika Fakutatas Teknik
Univeristas Darma Persada . Praktikum ini bertujuan agar
para praktikan memahami konsep dari hukum ohm,
mampu menentukan besarnya arus dan tegangan yang
belum diketahui dari suatu rangkaian , mampu Mengukur
dan menguji besarnya tahanan yang belum diketahui
nilainya dengan menerapkan hukum ohm. Langkah
pertama dalam percobaan ini yaitu merangkai alat seperti
rangkaian pada hukum ohm kemudian menyalakan power
suplaynya dimulai dengan O V. Selanjutnya naikan
tegangannya dengan menyesuaikan petunjuk dari asisten
setelah itu catat nilai V dan I pada kolom table yang
disediakana. Ulangi langkah tersebut dengan nilai resistor
yang berbeda-beda sesuai dengan data yang di dapatkan .
Data hasil pengukuran yang di laporkan akan semakin baik
jika pengukurannya di lakukan dengan 3 cara, yaitu
pengukuran dengan satu resistor , pengukuran dengan tiga
resitor di rangkai seri ,dan pengukuran lampu dengan
resistor dirangkai seri
1. Tujuan
Setelah malakukan percobaan diharapkan peserta
praktikum dapat :
1. Mengerti konsep hukum ohm

2. Menentukan besarnya arus dan tegangan yang

belum diketahui dalam suatu rangkaian


3. Mengukur dan menguji besarnya tahanan yang

belum diketahui nilainya dengan menerapkan


hukum ohm.
2. Dasar Teori
Hukum ohm menyatakan bahwa beda potensial
atau tegangan listrik V antara ujung-ujung sebuah
penghantar adalah sebanding dengan arus listrik I
yang melaluinya. Secara matematis hukum ohm
dapat dituliskan sebagai berikut.
V~I
V= I.R (1)
Dimana,
V= Tegangan listrik (volt,V)
I = Arus listrik (ampere, A)
R= Resistensi listrik (ohm, Ω)

V V
R R
A A
A B A B
Gambar 1. Rangkaian hukum ohm
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang
mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa
mengalir melalui kabel atau penghantar listrik
lainnya.

(2)
di mana: I adalah arus listrik
Q adalah muatan listrik, dan t
adalah waktu (time).
3. Metode Percobaan
a. Rancangan percobaan

Gambar 2. Rangkaian hukum ohm


b. Alat dan bahan
1. Power supply
2. Board
3. Kabel penghubung
4. Resistor
5. Multimeter
c. Langkah percobaan
1. Rangkailah alat seperti gambar 1, kemudian
hubungi asisten untuk memeriksa rangkaian
tersebut.
2. Nyalakan power supply dan mulai dari 0 V
3. Naikkan tegangan sesuai petunjuk asisten
4. Catat nilai V dan I pada tabel.
5. Ulangi langkah 1-4 dengan harga resistor yang
berbeda.
6. Hitung harga resistor yang belum diketahui
tersebut berdasarkan data pengukuran.
7. Buatlah grafik hubungan antara V dan I untuk
masing-masing harga resistor
d. Data dan Analisis
R1= Coklat, coklat, hitam, emas
R2 = Coklat, merah, hitam, emas
R3 = Coklat, orange, hitam, emas
Tabel. 1. Pengukuran dengan satu resistor
I VR R
V (pengukuran) (hasil
sumber (pengukuran)
perhitungan)
2 I₁= 0.18A VR=1.98 R1= 11ohm
4 I₁= 0.36A VR=3.96 R1= 11ohm
6 I₁= 0.54A VR=5.94 R1= 11ohm
8 I₁= 0.72A VR=7.92 R1= 11ohm
10 I₁= 0.90A VR=9.90 R1= 11ohm
12 I₁= 1.09A VR=11.99 R1= 11ohm
Tabel 2. Pengukuran dengan tiga resistor dirangkai
seri
V V(tegangan)
sumber pada; Itotal/masuk
VR1 VR2 VR3
2 0.61 0.67 0.72 0.06 A
V V V
4 1.22 1.33 1.44 0.11 A
V V V
6 1.83 2.00 2.17 0.17 A
V V V
8 2.44 2.67 2.87 0.22 A
V V V
10 3.06 3.33 3.61 0.28 A
V V V
12 3.70 4.03 4.37 0.34 A
V V V
Tabel 3. Pengukuran lampu dengan resistor dirangkai
seri
V V
sumber VR1 Rhitung Vlampu Rlampu Itotal/masuk
2 0.54 11.00 0.24 V 5.00 0.05 A
V
4 1.07 11.00 0.49 V 5.00 0.10 A
V
6 1.61 11.00 0.73 V 5.00 0.15 A
V
8 2.15 11.00 0.98 V 5.00 0.20 A
V
10 2.68 11.00 1.22 V 5.00 0.24 A
V

4. Pembahasan
Dari pengukuran yang saya lakukan, saya
mendapati nilai dari masing masing resistor ,untuk R1
(coklat,coklat,hitam ,emas) bernilai 11ohm, R2 (coklat,
merah, hitam,emas) bernilai 12 ohm, R3 (coklat, orange,
hitam, emas) bernilai 13 ohm. Terlihat pada Gambar
1.1 untuk R1 , Gambar 1.2 untuk R2 ,dan Gambar 1.3
untuk R3
Gambar 1.1. R1 (coklat,coklat,hitam ,emas)

Gambar 1.2. R2 (coklat, merah, hitam,emas)

Gambar 1.3. R3 (coklat, orange, hitam, emas)


hubungan antara V dan I untuk nilai masing masing
resistor dalam bentuk grafik terlihat pada Gambar 2.1
Grafik hubungan antara V dan I untuk
nilai masing-masing resistor
3.5

2.5
I ( Arus Listrik)

1.5

0.5

0
2 4 6 8 10 12

V (Tegangan)
11.00 ohm 12.00 ohm 13.00 ohm

Gambar 2.1. Grafik hubungan antara V dan I untuk nilai


masing-masing resistor

Dari grafik di atas disimpulkan bahwa nilai dari


tegangan yang terus meningkat mempengerahui laju dari
pada arus listriknya. Terlihat pada masing-masing
resistornya, nilai rata-rata arus listrik pada resistor
pertama bernilai 0.63 A, untuk resistor kedua
menghasilkan rata-rata 0.58 A, sedangkan untuk resistor
ketiga menghasilkan rata-rata 0.53 A

Terlihat pada Tabel 1. Arus listrik meningkat di setiap


masing-masing resistornya. Untuk lebih jelasnya, lihat
Gambar 2.2 berikut ini

Gambar 2.2. Pengukuran dengan satu resistor


Telihat pada Tabel 2. Pengukuran dengan resitor
digambar seri terjadi peningkatan arus listrik masuk dari
masing-masing tegangan dengan resistor yang berbeda.
Lalu terjadi peningkatan nilai pada tegangan resistronya
VR juga menggunakan voltmeter. Untuk lebih
memahami konsepnya, lihat Gambar 2.3 berikut ini.

Gambar 2.3. Pengukuran dengan resistor dirangkai seri

Terlihat pada Tabel 3. Pengukuran lampu dengan resitor


di rangkai seri sama seperti sebelumnya lajur arus
listriknya terus meningkat. Lalu untuk resistornya saya
menggunakan nilai resistor 11.00 ohm dan 5.00 ohm
untuk resistance lampunya. Lalu bisa kita dapatkan
tegangan lampunya beserta tengan resistonya
menggunakan voltmeter. Untuk lebih jelasnya, lihat
Gambar 3.1. Berikut in.

Gambar 3.1. Pengukuran lampu dengan resistor


dirangkai seri
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Hambatan (R) berbanding lurus dengan tegangan
(V) dan tegangan berbanding terbalik dengan kuat
arus (A). Semakin besar hambatan,maka akan
semakin besar pula tegangannya, dan semakin besar
hambatan maka semakin kecil arus yang mengalir
begitu pula sebaliknya
2. Arus, hambatan, dan tegangan pada suatu kawat
penghantar saling mempengaruhi
6. Daftar Pustaka

Halliday & Resnick, Fisika 2, 1990, Jakarta, Penerbit


Erlangga

Modul Praktikum, Fisika Dasar 2, 2021, Jakarta, Bangun


Novianto S.T., M.T.

https://phet.colorado.edu/en/simulation/circuit-
construction-kit-dc

Anda mungkin juga menyukai