Anda di halaman 1dari 14

Teknik Peleburan

Logam Dengan
Metode Dapur
Kupola Dan Dapur
Crucible
Bagus Perdana
2020250032
Latar Belakang
Dalam proses pengecoran logam, ada beberapa tahapan yang harus di
laksanakan untuk menghasilkan sebuah produk cetakan dari logam. Sebelum
menuju proses pengecoran, terlebih dahulu perlu kita ketahui pengertian dari
pengecoran itu sendiri. Pengencoran adalah proses pembuatan benda kerja dari
logam, dengan cara memanaskan logam hingga melebur atau meleleh yang
kemudian di tuangkan ke dalam cetakan. Bahan – bahan logam yang akan di lebur
dipanaskan dalam dapur pemanas dengan temperature tertentu hingga mencair atau
melebur. Adapun beberapa contoh dapur pemanas antara lain dapur kupola dan
crucible
Whoa!
Mohon Di perhatikan Bersama
mengenai pembahasan saya
selanjutnya ya
Rincian Pembahasan
Dapur Kupola
01 Definisi Dapur Kupola,
Penggolongan daerah kupola dan
lain-lain, Proses kerjanya

Dapur Crucible
02 Definisi Dapur Crucible,
Kelebihan dapur crucible dan
Proses Kerja Dapur Crucible

03 Kesimpulan
01
Dapur
Kupola
Definisi Dapur Kupola,
Penggolongan daerah kupola dan
lain-lain, Proses kerjanya
Dapur Kapula
Dapur kupola (Kubah) digunakan pada peleburan besi
tuang. Ini menyerupai sebuah dapur sumber kecil tapi tidak
bisa bekerja terus menerus. Pada umumnya digunakan untuk
menghasilkan peleburan sehari – hari berdasarkan pada
kapasitas dari pabrik (foundry).
Kupola – kupola biasanya dioperasikan sepasang, jadi
pemeliharaanya bisa diatur untuk yang satu sedangkan yang
lainnya tetap beroperasi, demikian seterusnya secara
bergantian. Bahan yang diolah adalah besi kasar (pig iron)
dan besi rongsokan/potong – potongan dengan dicampur
potongan baja untuk membantu mengontrol kandungan
karbon akhir dengan dilusi. Sejumlah kecil batu kapur
dicampurkan ke dalam muatan untuk membantu pembentukan
terak dan beberapa tambahan yang di perlukan untuk
mengantur Analisa dari biasanya di campurkan ke dalam
ember tuang sewaktu dikeluarkan
 
Penggolongan Daerah Dalam Kupola
Selain hal tersebut diatas, bagian dalam
Bagian dari mulai pintu pengisian sampai
kupola dibagi menjadi daerah oksidasi dan
lubang keluar, di bagi menjadi beberapa daerah
daerah reduksi, tergantung pada reaksi antara
seperti disebutkan di bawah ini. Sesuai keadaan
kokas dan gas.
bahan baku dalam kupola.
 
 Daerah Pemanasan Mula : Adalah bagian dari pintu
 Daerah Oksidasi : Dimulai dari tuyer
pengisian sampai tempat dimana logam mulai cair. Selama
turun dari daerah tersebut, logam mengalami pemanasan sampai rata tengah – tengah alas kokas.
mula. Dalam daerah ini kokas dioksidasi oleh
 Daerah Lebut : Adalah bagian atas dari alas kokas, dimana udara yang ditiupkan melalui tuyer.
logam mencair.  Daerah Reduksi : Bagian atas dari daerah
 Daerah Panas Lanjut : Adalah bagian bawah daerah lebur oksidasi, dimana gas CO2 yang timbul di
sampai rata tuyer. Logam cair dipanaskan lanjut selama daerah oksidasi, direduksi oleh kokas.
turun melalui daerah ini
 Daerah Krus : Adalah bagian dari tuyer sampai dasar
kupola. Logam cair dan Sebagian kecil terak di tamping di
daerah ini.
Proses Kerja Dapur Kupola

01 02 03 04 05 06
Memasukan Pembentukan Penambahan besi
Pemanasan dapur Penambahan kepingan baja dan terak di dalam kasar dan kokas
Pengeluaran terak
kokas dan udara dari dalam dapur
Besi Kasar dapur baru
Pembakaran arang Untuk udara dibantu Bahan yang dimasukan Penambahan CaCO3 pada Untuk penambahannya Terak di atas cairan di
antara 10%-15% dan pemasukan pertama dan sekitar 8%-12% ke dalam keluarkan dari dalam dapur
kayu dan kokas di oleh blower dapur, setelah kokas baru
setiap 15 menit baja dan temperature dapur , maka begitu juga baja cair yang di
dalam dapur berkecepatan rendah telah terbakar, dimasukkan tamping oleh panic – panic
besi cair di keluarkan dari akan terjadi penguraian
dan penambahan lubang pengeluaran cairan CaCO3 dan CO2 yang
udara dari blower yang akan untuk di bawa ke tempat
selama ±15 menit kokas hingga setinggi menimbulkan reaksi yang penuangan besi atau baja
dan di tamping dalam dihasilkan akan terbakar mengakibatkan penurunan
7-8 m dari dasar panic khusus penampung atau bereaksi dengan temperature di dalam dapur
tungku kokas
Dapur Crucible
(Kowi)
Crusibel finace adalah dapur tertua
yang digunakan untuk melebur baja,
terbuat dari campuran grafit dan tanah
liat, mudah pecah dalam keadaan biasa,
akan tetapi memiliki kekuatan yang
cukup berarti dalam keadaan panas.
Dapat di panaskan dengan kokas, minyak
atau gas alam. Baja karbon rendah, baja
bekas, arang kayu, dan paduan fero di
gunakan untuk membuat baja.
Kelebihan Dapur
Cruicle
1. Dapur pelebur ini tidak memerlukan Teknik
pengoperasian yang terlalu rumit dibandingkan dengan
dapur pelebur jenis lainnya, sehingga cocok digunakan
untuk penelitian dan praktikum bagi laboratorium
foundry.
2. Dapur Crucible ini dapat menggunakan bahan bakar
yang aman seperti minyak tanah
3. Cocok digunakan untuk melebur logam bukan besi yang
mempunyai temperature cair yang cukup tinggi seperti
alumunium.
4. Mudah dalam pengoperasiannya terutama untuk
pengambilan terak pada logam alumunium
 
.
Proses Kerja Dapur Crucible
Cawan diisi baja dan besi kasar, Setelah proses selesai, maka cairan baja dikeluarkan dari
kemudian cawan ditutup dengan dalam cawan dan di bawa ke cetakan penuangan baja
untuk di jadikan baja – baja kroes atau baja – baja
merapatkan tutup dapur cawan dengan
istimewa
dempul tanah liat

01 02 03 04
Setelah itu cawan di letakkan dalam dapur api. Di dalam Baja – baja yang di kerjakan dalam dapur cawan adalah baja –
dapur api dimasukkan gas – gas panas sekeliling cawan baja istimewa karena bisa di dapatkan baja – baja yang sangat
murni dengan campuran yang homogen. Untuk logam – logam
sehingga cawan – cawan dapat mereaksikan unsur –
yang sangat sulit di campur secara merata sangat baik
unsur yang terdapat di dalam baja atau besi. mengerjakannya dengan dapur cawan karena campuran seperti
Si, Mn, Ni, Cr tidak akan berubah ( tetapi kadar arangnya akan
berubah).
Kesimpulan
1. Dapur Kupola lebih menguntungkan bila di pakai dalam skala
industry, sedangkan untuk dapur crucible di peruntukan untuk skala
rumahan karna kapasitasnya yang kecil
2. Waktu peleburan logam lebih cepat dapur crucible karena ukurannya
jauh lebih kecil di banding dapu kupola.
3. Bila menggunakan dapur kupola kesempatan logam cair
terkontaminasi leboh besar , karena langsung bersentuhan dengan
kokas.
Daftar Pustaka
1. A.Schey.Jhon, Proses Manufaktur : Introduction to
Manufacturing Process 3rd edition, 2009, Mc.Graw-
Hill.Co.
2. Al-Rasyid.Soepardi.Haroen, Pengetahuan Dasar
Pengecoran Logam Besi, 2005, Bandung.
3. Surdia.Tata, Teknik Pengecoran Logam, 2002,
Pradnya Paramita, Jakarta
4. Surjana.Hardi, Teknik Pengecoran Logam, 2008,
Depdiknas
 
Thanks!
Do you have any questions?
janibgs@gmail.com
0813-8976-0546

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and
illustrations by Stories
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai