Anda di halaman 1dari 49

Medan Magnetik dari Arus

Steady
Erwin
Jurusan Fisika FMIPA UR
Pekanbaru
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Medan Magnetik dari Arus


Steady
Arus Steady artinya arus tidak
bergantung pada waktu.

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Definisi : Induksi Magnetik


Gaya Coulomb
Dalam bab 2 kita
tahu bahwa gaya
Coulomb pada
sebuah titik
muatan q terletak
pada lokasi r yang
disebakan oleh
muatan q1 pada
origin adalah :
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Gaya Magnet
Jika muatan muatan tersebut
bergerak dengan kecepatan v dan v1
maka gaya magnet yang ditimbulkan
pada q oleh muatan q1 adalah

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Induksi Magnet
Induksi magnet pada muatan q yang
disebabkan oleh muatan q1 adalah

Gaya magnet yang bekerja pada


muatan q adalah

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Gaya Total
Gaya total pada
muatan q yang
bergerak dalam
medan listrik dan
medan magnet
adalah :

Ini dinamakan
dengan gaya
Lorentz
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Gaya Magnetik Lebih


Complicated
Gaya magnetik antara dua muatan
lebih sulit dari gaya listrik. Ini
disebabkan oleh ketergantungan
pada kecepatan dan perkalian vektor

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Implikasi
Gaya F selalu tegak
lurus terhadap
kecepatan dari
muatan tersebut
Dari persamaan 8.3.
v . Fm = 0 , maka
magnitud dari gaya
F tidak melakukan
kerja pada partikel
bermuatan
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Definisi

Gaya Pada Konduktor


Berarus
Perhatikan gambar konduktor berikut
ini

Jika dl adalah elemen dari panjang


konduktor arahnya paralel dengan
arah kecepatan drift (vd) dari muatan
pembawa dalam konduktor. Jika ada
N buah muatan per satuan volume
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Gaya pada Elemen Panjang


Maka muatan pada elemen panjang
(dl) adalah
Maka gaya pada elemen panjang dl
adalah

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Maka gaya pada rangkaian tertutup
dapat ditulis sebagai berikut :

Jika B uniform, maka

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Torsi
Kita tahu bahwa torsi adalah momen
gaya maka elemen torsi dapat
ditulis

Untuk lintasan tertutup maka

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Torsi (Lanjutan)
Jika medan listrik uniform, maka

Untuk komponen r x (dl x B) maka

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Torsi (Lanjutan)
Karena B diasumsikan uniform (tidak
bergantung r ) maka B dapat
dikeluarkan dari integral. Maka untuk
menghitng torsi terlebih dahulu kita
definisikan integral spatial (ruang)

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Perhatikan gambar dibawah


ini

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Dalam gamdar 8.2 diatas, maka
integral dapat ditulis

Persamaan ini dapat menghasilkan


luas daerah yang dilingkupi oleh
kurva dan hasilnya adalah positif

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Jika dan tampil dalam orde siklus
untuk sistem kaedah tangan kanan, maka
arah dimana jika kontur tertutup akan
memberikan sebuah normal dari dalam
arah positif, maka kita dapat menulis

dengan , dan permutasi siklus dari x,


y dan z
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Dengan mengunakan hasil ini, maka
torsi dapat ditulis menjadi

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Dimana A adalah vektor yang


komponennya adalah daerah yang
tercakup oleh proyeksi dari kurva C
pada bidang yz, zx dan xy
Quantitas IA adalah momen dipole
magnetik dari rangkaian, maka
momen dipole magnet dapat ditulis
sbb:

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Untuk kawat berarus, maka

Bermanfaat dalam mendiskusikan


sifat magnetik dari material (bab
selanjutnya)
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Hukum Biot dan Savart


Secara experimen, Ampere
menyatakan bahwa gaya F2 yaitu
gaya yg ditimbulkan pada rangkaian
2 disebabkan oleh rangkaian 1
seperti pada gambar 8.3 adalah sbb:

dan
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Begitu juga untuk F1. Sehingga
dengan menyelesaikan problem 8.4
didapat bahwa

Bukti
Lihat di file solusi soal 8

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Dari persamaan 8.9, maka jelas bahwa
persamaan 8.25 mengindikasikan

Ini adalah induksi magnet pada


rangkaian 2 yang merupakan bentuk
umum dari HK. BIOT-SAVART
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Untuk distribusi arus yang kontinu
maka digunakan rapat arus J(r),
sehingga

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Dalam pengamatan experimen
ternyata bahwa semua induksi
magnet dapat dijelaskan dalam
bentuk distribusi arus yang adalah B
selalu memiliki bentuk seperti
persamaan 8.28, dengan rapat arus
J(r1). Pengamatan ini menyatakan
bahawa
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Aplikasi Hukum Biot-Savart


Contoh :
Sebuah kawat konduktor panjang
dan lurus dialiri arus listrik I .
Tentukan induksi magnet
disepanjang sumbu y yang posisinya
adalah r2 seperti pada gambar
berikut ini.

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Solusi

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Maka induksi magnet di titik p adalah

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

B pada pusat busur kawat


Jumlahkan semua kontribusi dari ds
pada arus, kita tahu bahwa r=R adalah
konstan, dan
maka

Perhatikands
menjadi

0i
dB
4R 2
Rd .

0i
B
4R 2

ds

Sehingga integral

0 i
Rd
4R

0 i
B karena busur
4R

Untuk sebuah loop penuh maka, = 2,


maka

0i
Bdipusat lingkaran
B
2R

0 i ds r
dB
4 r 3

Contoh 2
Sebuah kawat konduktor berbentuk
lingkaran dengan jari jari R dialiri
arus listrik I. Tentukan Induksi
magnet dipusat lingkaran

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Jawab
Dari gambar dapat ditulis bahwa

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Sehingga induksi magnet dititik p
adalah

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Maka

Arah dari B ini adalah searah sumbu z


11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Untuk banyak lilitan katakanlah N
lilitan maka induksi dititik P adalah

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Kumparan HelmHoltz
Kumparan Helmholtz terdiri dari 2
buah kawat melingkar sesumbu
dengan jumlah lilitan N seperti pada
gambar 8.6.
Kita ingin menentukan medan
magnetik pada sebuah titik pada
sumbu kumparan.
Maka
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Maka Induksi magnetik pada titik P


adalah merupakan perluasan dari
persamaan (8.38) yaitu:

Dalam persamaan ini

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

R=a

Turunan pertama dari Bz terhadap Z


adalah :

Untuk z = b maka turunan ini habis


atau = 0 dan turunan kedua dari Bz
terhadap z dapat ditulis sbb:

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Pada z = b, maka turunan ini menjadi

Turunan ini menjadi nol apabila R2 4b = 0, sehingga pilihan yang tepat


untuk b adalah
2b =R
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Jarak antar kumparan sama dengan
jari jari kumparan. Dengan jarak ini
maka induksi magnetik dititik tengah
adalah :

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Solenoida
Aplikasi lain dari persamaan (3.38)
adalah pada solenoid. Solenoid
adalah kawat yang digulung secara
uniform dalam bentuk cylinder
dengan jari jari a dan panjang L

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Arah Medan Magnet dari


Solenoid

Maka induksi magnet dititik P dapat


ditentukan dengan

membagi panjang L dalam bentuk


elemen dz seperti pada gambar
diatas.
11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Dengan menggunakan persamaan
3.38 pada masing-masing elemen
lalu hasilnya dijumlah kan dan setiap
elemen dz mengandung Ndz/L maka:

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Dengan merubah variabel z - zo = R
cot, maka

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Maka induksi magnet ditik P adalah

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Jika panjang solenoid adalah besar


dibanding kan dengan jari-jarinya
dan zo kecil (bukan nol) dan tidak
mendekati L maka sudut sudut 1
dan 2 adalah kecil maka:

sehingga

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Lanjutan
Jika jari-jari dari solenoid itu kecil
maka induksi magnet dapat ditulis
sebagai berikut :

11 Februari 2013

Medan Elektromagnetik II/ Prof. Dr.


H. Erwin, M.Sc

Anda mungkin juga menyukai